Professional Documents
Culture Documents
Perjalanan sejarah pendidikan dunia telah lama berlangsung, mulai dari zaman
Hellenisme (150 SM-500), zaman pertengahan (500-1500), zaman Humanisme atau
Renaissance serta zaman Reformasi dan Kontra Reformasi (1600-an). Makalah ini
membahas sejaran pendidikan dunia yang meliputi zaman – zaman berikut :
1. Zaman Realisme
Pelajaran harus diberikan satu per satu, dari yang paling mudah,
Pengetahuan diperoleh dari metode berpikir induktif (mulai dari menemukan
fakta-fakta khusus kemudian dianalisa sehingga menimbulkan simpulan) dan
anak-anak harus belajar dari realita alam,
2. Zaman Rasionalisme
Aliran ini memberikan kekuasaan pada manusia untuk berfikir sendiri dan
bertindak untuk dirinya, karena itu latihan sangat diperlukan pengetahuannya sendiri
dan bertindak untuk dirinya. Paham ini muncul karena masyarakat dengan kekuatan
akalnya dapat menumbangkan kekuasaan Raja Perancis yang memiliki kekuasaan
absolut.
3. Zaman Naturalisme
Sebagai reaksi terhadap aliran Rasionalisme, pada abad ke-18 muncullah aliran
Naturalisme dengan tokohnya, J. J. Rousseau. Aliran ini menentang kehidupan yang
tidak wajar sebagai akibat dari Rasionalisme, seperti korupsi, gaya hidup yang
dibuat-buat dan sebagainya. Naturalisme menginginkan keseimbangan antara
kekuatan rasio dengan hati dan alamlah yang menjadi gurr, sehingga pendidikan
dilaksanakan secara alamiah (pendidikan alam) (ibid.: 115-16). Naturalisme
menyatakn bahwa manusia didorong oleh kebutuhan-kebutuhannya, dapat
menemukan jalan kebenaran di dalam dirinya sendiri (Mudyaharjo, 2008: 118).
4. Zaman Developmentalisme
5. Zaman Nasionalisme
Zaman nasionalisme muncul pada abad ke-19 sebagai upaya membentuk patriot
- patriot bangsa dan mempertahankan bangsa dari kaum imperialis. Konsep
pendidikan yang ingin diusung oleh aliran ini adalah:
7. Zaman Sosialisme
Aliran sosial dalam pendidikan muncul pada abad ke-20.Menurut aliran ini,
masyarakat memiliki arti yang lebih penting dari pada individu. Ibarat atom,
individu tidak ada artinya bila tidak berwujud benda. Oleh karena itu, pendidikan
harus diabdikan untuk tujuan-tujuan sosial (ibid.: 121-24).
Islam mulai masuk ke Indonesia pada akhir abad ke-13 dan mencakup sebagian
besar Nusantara pada abad ke-16. Perkembangan pendidikan Islam di Indonesia
sejalan dengan perkembangan penyebaran Islam di Nusantara, baik sebagai agama
maupun sebagai arus kebudayaan (ibid.: 221). Tujuan pendidikan Islam adalah sama
dengan tujuan hidup Islam, yaitu mengabdi sepenuhnya kepada Allah SWT sesuai
dengan ajaran yang disampaikan oleh Nabi Muhammad s.a.w. untuk mencapai
kebahagiaan di dunia dan akhirat. (ibid.: 223)
Pada tahun 1816 VOC ambruk dan pemerintahan dikendalikan oleh para
Komisaris Jendral dari Inggris. Mereka harus memulai system pendidikandari dasar
kembali, karena pendidikan pada zaman VOC berakhir dengan kegagalan total.
Pada tahun 1899 terbit sebuah atrikel oleh Van Deventer berjudul Hutang
Kehormatan dalam majalah De Gids. Ia menganjurkan agar pemerintahnnya lebih
memajukan kesejahteraan rakyat Indonesia. Ekspresi ini kemudian dikenal dengan
Politik Etis dan bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui irigasi,
transmigrasi, reformasi, pendewasaan, perwakilan yang mana semua ini
memerlukan peranan penting pendidikan (ibid.: 16). Di samping itu, Van Deventer
juga mengembangkan pengajaran bahasa Belanda. Menurutnya, mereka yang
menguasai Belanda secara kultural lebih maju dan dapat menjadi pelopor bagi yang
lainnya (ibid.: 17).
Sejak dijalankannya Politik Etis ini tampak kemajuan yang lebih pesat dalam
bidang pendidikan selama beberapa dekade. Pendidikan yang berorientasi Barat ini
meskipun masih bersifat terbatas untuk beberapa golongan saja, antara lain anak-
anak Indonesia yanorang tuanya adalah pegawai pemerintah Belanda, telah
menimbulkan elite intelektual baru.
Orde Baru dimulai setelah penumpasan G-30S pada tahun 1965 dan ditandai
oleh upaya melaksanakan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Haluan
penyelenggaraan pendidikan dikoreksi dari penyimpangan-penyimpangan yang
dilakukan oleh Orde Lama yaitu dengan menetapkan pendidikan agama menjadi
mata pelajaran dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi.
9. Zaman ‘Reformasi’
Selama Orde Baru berlangsung, rezim yang berkuasa sangat leluasa melakukan
hal-hal yang mereka inginkan tanpa ada yang berani melakukan pertentangan dan
perlawanan, rezim ini juga memiliki motor politik yang sangat kuat yaitu partai
Golkar yang merupakan partai terbesar saat itu. Hampir tidak ada kebebasan bagi
masyarakat untuk melakukan sesuatu, termasuk kebebasan untuk berbicara dan
menyaampaikan pendapatnya (ibid.: 143).
Begitu Orde Baru jatuh pada tahun 1998 masyarakat merasa bebas bagaikan
burung yang baru lepas dari sangkarnya yang telah membelenggunya selama
bertahun-tahun. Masa Reformasi ini pada awalnya lebih banyak bersifat mengejar
kebebasan tanpa program yang jelas.
Sementara itu, ekonomi Indonesia semakin terpuruk, pengangguran bertambah
banyak, demikian juga halnya dengan penduduk miskin. Korupsi semakin hebat dan
semakin sulit diberantas. Namun demikian, dalam bidang pendidikan ada
perubahan-perubahan dengan munculnya Undang-Undang Pendidikan yang baru
dan mengubah system pendidikan sentralisasi menjadi desentralisasi, di samping itu
kesejahteraan tenaga kependidikan perlahan-lahan meningkat. Hal ini memicu
peningkatan kualitas profesional mereka.
Dari rangkaian masa dalam sejarah yang menjadi landasan historis kependidikan di
Indonesia, kita dapat menyimpulkan bahwa masa-masa tersebut memiliki wawasan
yang tidak jauh berbeda satu dengan yang lain. Mereka sama-sama menginginkan
pendidikan bertujuan mengembangkan individu peserta didik, dalam arti memberi
kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan potensi mereka secara alami dan
seperti ada adanya, tidak perlu diarahkan untuk kepentingan kelompok tertentu.
Sementara itu, pendidikan pada dasarnya hanya memberi bantuan dan layanan
dengan menyiapkan segala sesuatunya. Sejarah juga menunjukkan betapa sulitnya
perjuangan mengisi kemerdekaan dibandingkan dengan perjuangan mengusir
penjajah.
Tugas Kelompok
Disusun oleh :
1. Benecdictus Labuta
2. Stenly Maramis
3. Jerry Makawimbang
4. Viverdy F.C. Memah
5. Ellen Ch. Rattu
6. Wulan Saroinsong
7. Femmy Memah.
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
MANAJEMEN PENDIDIKAN
2010
DAFTAR PUSTAKA
http://apadefinisinya.blogspot.com/2008/05/landasan-historis-pendidikan-indonesia.html
http://junaedi2008.blogspot.com/2009/01/landasan-psikologi-pendidikan.html
Sukarjo,M, Ukim Komarudin. 2009. Landasan Pendidikan : konsep dan Aplikasi. Jakarta :
Rajawali Pers.