Professional Documents
Culture Documents
1 Tahun 2020
jurnal.umj.ac.id/index.php/MyJM
uptjurnal.fkkumj@gmail.com
e-issn: 2722 – 8088
Artikel Penelitian
*raykud@gmail.com
ABSTRACT
Background: The golden period of a child's growth and development is formed in the first 1000
days of his life. In this period the provision of nutrition, parenting, and disease prevention will
affect the growth of children in the future. Purposes: to know the dominant factor that affects
growth in children 24-36 months in Posyandu village Cipinang Muara RW 03. Method: The
research on using cross-sectional design was done in Posyandu of Cipinang Muara Village RW
03 in October 2019. A sample of 97 mother-daughter was taken with a total sampling technique.
Child growth is measured by anthropometry using weight indicators according to age (W/A).
Independent variables (breast milk, food substitute breast milk, mother and child immunizations,
and maternal and child disease histories) as well as dependent variables (child growth) were
analyzed using double logistic regression. Result: Child growth based on nutritional status is well
experienced by as much as 81.4%. The dominant factor affecting the growth of children with W/A
indicators is the history of children's illness (OR: 3.239 95% CI: 1,131-9,272). Children with a
history of 3 times higher risk of illness have less nutritional status than children who do not have
a history of illness. Conclusion: Should consider the intake of mother nutrition during pregnancy
and children nutrition after the age of 6 months so that the child can grow healthy and avoid
illness.
ABSTRAK
Latar Belakang: Periode emas masa pertumbuhan dan perkembangan anak dibentuk pada 1000
hari pertama kehidupannya. Dalam masa ini pemberian nutrisi, pola asuh, dan pencegahan
penyakit akan berpengaruh untuk pertumbuhan anak dimasa yang akan datang. Tujuan: untuk
mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi pertumbuhan pada anak 24-36 bulan di Posyandu
Kelurahan Cipinang Muara RW 03. Metode: Penelitian menggunakan desain cross-sectional
dilakukan di Posyandu Kelurahan Cipinang Muara RW 03 pada bulan Oktober 2019. Sampel
sebanyak 97 ibu-anak diambil dengan teknik total sampling. Pertumbuhan anak diukur dengan
antropometri menggunakan indikator berat badan menurut umur (BB/U). Variabel independen
(pemberian ASI, MP-ASI, imunisasi ibu dan anak, serta riwayat penyakit ibu dan anak) serta
variabel dependen (pertumbuhan anak) dianalisis menggunakan regresi logistik ganda. Hasil:
Pertumbuhan anak berdasarkan status gizi baik dialami oleh sebanyak 81,4%. Faktor dominan
yang berpengaruh terhadap pertumbuhan anak dengan indikator BB/U adalah riwayat penyakit
anak (OR: 3,239 95% CI: 1,131-9,272). Anak yang memiliki riwayat penyakit berisiko 3 kali lebih
tinggi mengalami status gizi kurang dibandingkan anak yang tidak memiliki riwayat penyakit.
Kesimpulan: Perlu diperhatikan asupan nutrisi ibu selama kehamilan dan nutrisi anak setelah usia
6 bulan sehingga anak dapat tumbuh dengan sehat dan terhindar dari penyakit.
Analisis bivarait menggunakan uji chi Tabel 1. Gambaran Pertumbuhan Anak serta
square, analisis multivariat menggunakan Karakteristik Ibu dan Anak
regresi logistik dengan program SPSS.
Variabel n %
Penelitian ini sudah mendapatkan izin BB/U
pelaksanaan penelitian oleh Pemerintah Gizi Kurang 18 18,6
Provinsi DKI Jakarta Kota Administrasi Gizi Baik 79 81,4
Jakarta Timur dan uji etik oleh Komite Etik Pendidikan Ibu
FKK UMJ dengan Nomor SD 12 12,4
104A/PE/KE/FKK-UMJ/X/2019 yang SMP/SLTP 12 12,4
diterbitkan pada bulan Oktober 2019. SMA/SLTA 51 52,6
Sarjana 22 22,7
HASIL Pekerjaan
IRT 73 75,3
Hasil penelitian yang dilakukan di
PNS 6 6,2
Posyandu Kelurahan Cipinang Muara RW
Pedagang 11 11,3
03 menunjukkan dari 97 anak, terdapat Lain-lain 7 7,2
sebesar 18,6% anak dengan gizi kurang. Pola beri ASI
Angka ini menunjukkan bahwa anak Eksklusif 70 72,2
dengan gizi kurang di Posyandu Kelurahan Non Eksklusif 27 27,8
Muara RW 03 masih tinggi dibandingkan Lama beri ASI
dengan Riskesdas (2018) sebesar 13,8% 2 Tahun 54 55,7
(2). Berdasarkan hasil penelitian ini, < 2 Tahun 43 44,3
mayoritas ibu berpendidikan SMA/SLTA MP-ASI
Sesuai 73 75,3
yaitu sebesar 52,6%, dan ibu dengan
Tidak sesuai 24 24,7
pekerjaan ibu rumah tangga sebesar 75,3%.
Imunisasi anak
Pola pemberian ASI didominasi oleh Lengkap 87 89,7
pemberian ASI secara eksklusif sebesar Tidak lengkap 10 10,3
72,2%, dengan lama pemberian ASI Imun TT Ibu
didominasi oleh pemberian ASI selama 2 Ya 58 59,8
tahun sebesar 55,7%. Anak yang pemberian Tidak 39 40,2
MP-ASI sesuai dengan usianya sebesar Imun TORCH ibu
75,3%, Pemberian imunisasi anak secara Ya 25 25,8
lengkap sebanyak 89,7%. Ibu yang Tidak 72 74,2
mendapatkan imunisasi tetanus toxoid Riwayat penyakit
prenatal ibu
sebesar 59,8%, sedangkan untuk imunisasi Ya ada 33 34,0
TORCH hanya 25,8% ibu yang Tidak ada 64 66,0
mendapatkannya. Ibu dominan tidak Riwayat penyakit Anak
mempunyai penyakit prenatal sebesar Ya ada 32 33,0
66,0%, sedangkan anak yang tidak Tidak ada 65 67,0
mempunyai riwayat penyakit sebesar Sumber: Data Primer
67,0% (Tabel 1).
Tabel 2. Hubungan Karakteristik Ibu dan Anak dengan Pertumbuhan Anak Indikator BB/U
Dharmawan Y. Hubungan
karakteristik ibu, pola asuh dan
pemberian imunisasi dasar terhadap
status gizi anak usia 12-24 bulan
(studi di wilayah kerja puskesmas
Kedungmundu kota Semarang tahun
2017). J Kesehat Masy [Internet].
2017 Oct 1;5(4):788–800. Available
from:
https://ejournal3.undip.ac.id/index.p
hp/jkm/article/view/18779
11. Picauly I, Toy SM. Analisis
Determinan Dan Pengaruh Stunting
Terhadap Prestasi Belajar Anak
Sekolah Di Kupang Dan Sumba
Timur, Ntt. J Gizi dan Pangan.
2013;8(1):55–62.
12. Pusung BL, Malonda NSH,
Momongan N. Hubungan antara
riwayat imunisasi dan penyakit
infeksi dengan status gizi pada balita
usia 24-59 bulan di wilayah kerja
puskesmas Touluaan kabupaten
Minahasa Tenggara. J Kesmas.
2018;7(4).
13. Kasim E, Malonda N, Amisi M.
Hubungan Antara Riwayat
Pemberian Imunisasi dan Penyakit
Infeksi dengan Status Gizi pada
Anak Usia 24-59 Bulan di
Kecamatan Ratahan Kabupaten
Minahasa Tenggara. J Bios Logos.
2019;9(1):34–43.