Professional Documents
Culture Documents
Spektrum luas untuk Blastomikosis, dermatomikosis superfisialis, kandidosis aspergilosis, kandedimia, koksidioidomikosis, kriptokokosis
vaginal candidiasis
Mekanisme kerja
dengan Menghambat enzim Sama dengan kelompok untuk sitokrom P-450 azol yang lain. Namun lanosterol absorpsi tidak
menghambat demetilasi
menjadi yang
ergosterol untuk
penting
membran jamur Bentuk sediaan Tablet 200 mg Kapsul 100 mg Kapsul 50 mg/ 100 mg Tablet 50 mg, 100 mg, 150 mg, dan 200mg Dosis Dewasa : 200 mg/hr Anak : Dewasa : 100 mg/hr : Dermatofitosis 150 mg/
3-5 mgg Kandidosis vagina 150 mg single dose atau 100 mg/hr selama 5-7 hr
mg/kgBB/hr
Efek samping
gangguan sal cerna, mual, muntah, kulit mual, efek endokrin kemerahan, pe hipokalemia, edema
muntah,
kulit
kemerahan, teratogenik.
(ginekomastia, libido,
impotensi, hipertensi,
ketidakteraturan menstruasi)
obat Hipersensitivitas terhadap flukonazol, azol yang lain ,atau beberapa komponen
B, cisapride, quinidin,
yang sediaan;
terdapat
dalam
penggunaan dengan
bersamaan cisapride
2. Golongan alilamin Terbinafin merupakan antijamur sintetik golongan alilamin yang dapat diberikan secara oral. Obat ini terutama bersifat fungisidal dan sangat aktif melawan dermatofit. Terbinafin Indikasi anti jamur yang berspektrum luas. Efektif terhadap dermatofit yang bersifat fungisidal dan fungistatik Mekanisme kerja menghambat kerja enzim squalene epoxidase (enzim yang berfungsi sebagai katalis untuk merubah squalene-2,3 epoxide) pada membran sel jamur sehingga menghambat sintesis ergosterol (merupakan komponen sterol yang utama pada membrane plasma sel jamur). Bentuk sediaan Dosis Dewasa : 500-1000 mg/hr Anak : 3-6 mg/kgBB/hr 10-20 kg : 62,5 mg Efek samping pada gastrointestinal seperti diare, dispepsia, dan nyeri abdomen. Tablet 250 mg
3.
Golongan antijamur Poliene Amfoterisin B Indikasi mikosis sistemik seperti koksidioidomikosis, parakoksidiomikosis,
aspergilosis, kandidiosis, blastomikosis, histoplasmosis. Mekanisme kerja berikatan dengan ergosterol sehingga mengakibatkan fungsi barier membran menjadi rusak, hilangnya unsur sel penting, mengganggu metabolism jamur, serta menimbulkan kerusakan oksidatif terhadap sel jamur. Bentuk sediaan Dosis Efek samping 0,3 0,5 mg / kg BB demam dan menggigil, gangguan ginjal, hipotensi, anemia, efek neurologik, tromboflebitis. Kontraindikasi Gangguan fungsi ginjal, kehamilan, dan menyusui Injeksi Intravena
4. Golongan anti jamur lain Flusitosin Indikasi Kandidosis Griseofulvin infeksi jamur superficial, baku emas infeksi dermatofitosis. Mekanisme kerja Flusitosin masuk ke dalam sel obat antijamur yang bersifat fungistatik, jamur disebabkan kerja sitosin berikatan dengan permease, kemudian protein mikrotubular dan menghambat
diubah oleh sitosin deaminase mitosis sel jamur sehingga tetap dalam menjadi bergabung jamur sehingga sintesis Flusitosin menghambat thymidylate sinthetase yang mengakibatkan protein dapat terganggu. juga 5-flourourasil ke dalam yang fase metaphase RNA
menyebabkan inhibisi sintesis DNA Bentuk sediaan Dosis Dewasa : 100 mg/kg BB Tablet tablet berisi mikrokristal 125 mg dan 500 mg, suspensi 125 mg/ml. Dewasa : 500-1000 mg/ hari Anak : microsize : 10 mg/kgBB/hr Ultramicrosize : 5,5 mg/kgBB Efek samping Kontraindikasi Mual ,muntah dan diare mual, muntah, diare ringan Pasien yang menderita penyakit porfiria, gangguan sel hati , hipersensitif terhadap pasien yang griseofulvin.
sistemik