(Dicetak tebal)
12
34
5 12
13 16
17 22
23 26
27 37
38 39
40 41
Bab X: Penyidikan
42 44
Chap. X: Investigation
45 52
53
54
NOTE: WHERE NO ELUCIDATION IS PROVIDED UNDERNEATH A CLAUSE, THE CLAUSE IS SUFFICIENTLY CLEAR.
NUMBER 11 OF 2008
TENTANG
CONCERNING
(Dicetak tebal)
Menimbang:
Considering:
a.
b.
bahwa
globalisasi
informasi
telah b.
menempatkan Indonesia sebagai bagian dari
masyarakat informasi dunia sehingga
mengharuskan
dibentuknya
pengaturan
mengenai
pengelolaan
informasi
dan
Transaksi Elektronik di tingkat nasional
sehingga pembangunan Teknologi Informasi
dapat dilakukan secara optimal, merata, dan
menyebar ke seluruh lapisan masyarakat guna
mencerdaskan kehidupan bangsa;
c.
bahwa
perkembangan
dan
kemajuan c.
Teknologi Informasi yang demikian pesat
telah menyebabkan perubahan kegiatan
kehidupan manusia dalam berbagai bidang
yang secara langsung telah memengaruhi
lahirnya bentuk-bentuk perbuatan hukum
baru;
d.
bahwa
penggunaan
dan
pemanfaatan d.
Teknologi
Informasi
harus
terus
dikembangkan untuk menjaga, memelihara,
dan memperkukuh persatuan dan kesatuan
nasional berdasarkan peraturan perundangundangan demi kepentingan nasional;
e.
f.
bahwa
Pemerintah
perlu
mendukung f.
pengembangan Teknologi Informasi melalui
infrastruktur hukum dan pengaturannya
sehingga pemanfaatan Teknologi Informasi
dilakukan secara aman untuk mencegah
penyalahgunaannya dengan memperhatikan
nilai-nilai agama dan sosial budaya
masyarakat Indonesia;
g.
bahwa
berdasarkan
pertimbangan- g.
pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, dan
huruf f perlu membentuk Undang-undang
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Mengingat:
Bearing in Mind:
Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 20 Undang-Undang Article 5 section (1) and Article 20 of the 1945
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
Constitution of the Republic of Indonesia;
Dengan Persetujuan Bersama
REPUBLIK INDONESIA
dan
and
MEMUTUSKAN:
HAS DECIDED:
PENJELASAN UMUM
To enact:
GENERAL ELUCIDATION
made on paper.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Undang-Undang
dengan:
ini
yang
CHAPTER I
GENERAL PROVISIONS
Article 1
dimaksud In this Law:
1.
2.
3.
4.
Dokumen
Elektronik
adalah
setiap 4.
Informasi Elektronik yang dibuat, diteruskan,
dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam
bentuk analog, digital, elektromagnetik,
optikal, atau sejenisnya, yang dapat dilihat,
ditampilkan dan/atau didengar melalui
Komputer atau Sistem Elektronik, termasuk
tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara,
gambar, peta, rancangan, foto atau sejenisnya,
5.
6.
6a. Penyelenggara Sistem Elektronik adalah 6a. Electronic System Provider means any
setiap Orang, penyelenggara negara,
Person, state administrator, Business
Badan Usaha, dan masyarakat yang
Entity, and the public who provide,
menyediakan,
mengelola,
dan/atau
administer, and/or operate an Electronic
mengoperasikan Sistem Elektronik, baik
System, whether individually or jointly, for
secara sendiri-sendiri maupun bersamaElectronic System users for their own use
sama kepada pengguna Sistem Elektronik
and/or for use by other parties.
untuk
keperluan
dirinya
dan/atau
keperluan pihak lain.
7.
Jaringan
Sistem
Elektronik
adalah 7.
terhubungnya dua Sistem Elektronik atau
lebih, yang bersifat tertutup ataupun terbuka.
8.
9.
10. Penyelenggara Sertifikasi Elektronik adalah 10. Electronic Certification Service Provider
badan hukum yang berfungsi sebagai pihak
means a legal entity that acts as a reliable
yang layak dipercaya, yang memberikan dan
party, issues and
audits Electronic
mengaudit Sertifikat Elektronik.
Certificates.
11. Lembaga Sertifikasi Keandalan adalah 11. Trustworthiness Certification Institution
lembaga independen yang dibentuk oleh
means an independent institution that is
profesional yang diakui, disahkan, dan
formed by professionals acknowledged,
diawasi oleh Pemerintah dengan kewenangan
certified, and supervised by the Government,
mengaudit dan mengeluarkan sertifikat
whose competence is to audit and issue
6
12. Tanda Tangan Elektronik adalah tanda 12. Electronic Signature means a signature that
tangan yang terdiri atas Informasi Elektronik
contains Electronic Information that is
yang dilekatkan, terasosiasi atau terkait
attached to, associated or linked with other
dengan Informasi Elektronik lainnya yang
Electronic Information that is used for means
digunakan sebagai alat verifikasi dan
of verification and authentication.
autentikasi.
13. Penanda Tangan adalah subyek hukum 13. Signatory/Signer means a legal subject
yang terasosiasikan atau terkait dengan Tanda
associated or linked with an Electronic
Tangan Elektronik.
Signature.
14. Komputer adalah alat untuk memproses 14. Computer means an electronic, magnetic,
data elektronik, magnetik, optikal, atau sistem
optical data processing device, or a system
yang melaksanakan fungsi logika, aritmatika,
that performs logic, arithmetic, and storage
dan penyimpanan.
functions.
15. Akses adalah kegiatan melakukan interaksi 15. Access means an activity to make
dengan Sistem Elektronik yang berdiri sendiri
interaction with independent or network
atau dalam jaringan.
Electronic Systems.
16. Kode Akses adalah angka, huruf, simbol, 16. Access Code means a figure, letter, symbol,
karakter lainnya atau kombinasi di antaranya
other character or a combination thereof,
yang merupakan kunci untuk dapat
which is a key to enable Access to Computers
mengakses Komputer dan/atau Sistem
and/or other Electronic Systems.
Elektronik lainnya.
17. Kontrak Elektronik adalah perjanjian para 17. Electronic Contract means an agreement of
pihak yang dibuat melalui Sistem Elektronik.
parties entered into by means of Electronic
Systems.
18. Pengirim adalah subyek hukum yang 18. Sender/Originator means a legal subject that
mengirimkan Informasi Elektronik dan/atau
sends
Electronic
Information
and/or
Dokumen Elektronik.
Electronic Records.
19. Penerima adalah subyek hukum yang 19. Recipient/Addressee means a legal subject
menerima Informasi Elektronik dan/atau
that receives Electronic Information and/or
Dokumen Elektronik dari Pengirim.
Electronic Records from Senders/Originators.
20. Nama Domain adalah alamat internet 20. Domain Name means an internet address of
penyelenggara negara, Orang, Badan Usaha,
a state administrator, Person, Business Entity,
dan/atau masyarakat, yang dapat digunakan
and/or the public that can be used for
dalam berkomunikasi melalui internet, yang
communication over the internet, in the form
berupa kode atau susunan karakter yang
of unique character code or set to identify a
bersifat unik untuk menunjukkan lokasi
certain location on the internet.
tertentu dalam internet.
21. Orang adalah orang perseorangan, baik 21. Person means an individual, whether an
warga negara Indonesia, warga negara asing
Indonesian citizen, foreign citizen, or legal
maupun badan hukum.
entity.
22. Badan
Usaha
adalah
perusahaan 22. Business Entity means a sole proprietorship
perseorangan atau perusahaan persekutuan,
or partnership of both legal entity and non7
legal entity.
23. Pemerintah adalah Menteri atau pejabat 23. Government means a Minister(s) or other
lainnya yang ditunjuk oleh Presiden.
official(s) the President designates.
Pasal 2
Article 2
Penjelasan Pasal 2:
Elucidation of Article 2:
Undang-Undang
ini
memiliki
jangkauan
yurisdiksi tidak semata-mata untuk perbuatan
hukum yang berlaku di Indonesia dan/atau
dilakukan oleh warga negara Indonesia, tetapi
juga berlaku untuk perbuatan hukum yang
dilakukan di luar wilayah hukum (yurisdiksi)
Indonesia baik oleh warga negara Indonesia
maupun oleh warga negara asing atau badan
hukum Indonesia maupun badan hukum asing
yang memiliki akibat hukum di Indonesia,
mengingat pemanfaatan Teknologi Informasi
untuk Informasi Elektronik dan Transaksi
Elektronik dapat bersifat lintas teritorial atau
universal.
BAB II
ASAS DAN TUJUAN
Pasal 3
CHAPTER II
PRINCIPLES AND OBJECTIVES
Article 3
Information
Technology
and
Electronic
Transaction shall be utilized under the principles
of legal certainty, benefit, prudence, good faith,
and freedom to choose technology or technology
neutrality.
Penjelasan Pasal 3:
Elucidation of Article 3:
mendukung
penyelenggaraannya
yang
mendapatkan pengakuan hukum di dalam dan di
luar pengadilan.
Pasal 4
Article 4
b.
mengembangkan
perdagangan
dan b.
perekonomian nasional dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan masyarakat;
c.
meningkatkan efektifitas
pelayanan publik;
efisiensi c.
d.
e.
dan
dan d.
dan
BAB III
INFORMASI, DOKUMEN, DAN TANDA
TANGAN ELEKTRONIK
Pasal 5
CHAPTER III
ELECTRONIC INFORMATION, RECORDS,
AND SIGNATURES
Article 5
(1) Informasi Elektronik dan/atau Dokumen (1) Electronic Information and/or Electronic
Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan
Records and/or the printouts thereof shall be
alat bukti hukum yang sah.
lawful means of proof.
Penjelasan Pasal 5 Ayat (1):
Bahwa keberadaan Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik mengikat dan
diakui sebagai alat bukti yang sah untuk
memberikan
kepastian
hukum
terhadap
Penyelenggaraan Sistem Elektronik dan
Transaksi
Elektronik,
terutama
dalam
pembuktian dan hal yang berkaitan dengan
perbuatan hukum yang dilakukan melalui
Sistem Elektronik.
(2) Informasi Elektronik dan/atau Dokumen (2) Electronic Information and/or Electronic
Elektronik
dan/atau
hasil
cetaknya
Records and/or the printouts thereof as
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
referred to section (1) shall be the expanded
merupakan perluasan dari alat bukti yang sah
lawful means of proof in accordance with the
sesuai dengan Hukum Acara yang berlaku di
Law of Procedure prevailing in Indonesia.
Indonesia.
Anotasi Pasal 5 ayat (1) dan ayat (2):
Menurut Putusan Mahkamah Konstitusi No.
20/PUU-XIV/2016, 7 September 2016, frasa
Informasi
Elektronik
dan/atau
Dokumen
Elektronik bertentangan dengan UUD 1945 dan
tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat
sepanjang tidak dimaknai khususnya frasa
Informasi
Elektronik
dan/atau
Dokumen
Elektronik sebagai alat bukti dilakukan dalam
rangka penegakan hukum atas permintaan
kepolisian, kejaksaan, dan/atau institusi penegak
hukum lainnya yang ditetapkan berdasarkan
undang-undang sebagaimana ditentukan dalam
Pasal 31 ayat (3).
(3) Informasi Elektronik dan/atau Dokumen (3) Electronic Information and/or Electronic
Elektronik
dinyatakan
sah
apabila
Records shall be declared to be lawful if using
menggunakan Sistem Elektronik sesuai
Electronic Systems in accordance with the
dengan ketentuan yang diatur dalam Undangprovisions of this Law.
10
Undang ini.
(4) Ketentuan mengenai Informasi Elektronik (4) Provisions for Electronic Information and/or
dan/atau Dokumen Elektronik sebagaimana
Electronic Records as referred to section (1)
dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku untuk:
shall not apply to:
a.
a.
b.
b.
Pasal 6
Article 6
Penjelasan Pasal 6:
Elucidation of Article 6:
Pasal 7
Article 7
Elektronik yang memenuhi syarat berdasarkan under the Laws and Regulations.
Peraturan Perundang-undangan.
Penjelasan Pasal 7:
Ketentuan ini dimaksudkan bahwa suatu
Informasi
Elektronik
dan/atau
Dokumen
Elektronik dapat digunakan sebagai alasan
timbulnya suatu hak.
Elucidation of Article 7:
This provision means that Electronic Information
and/or Electronic Records may be used as
grounds from which rights accrue.
Pasal 8
Article 8
(1) Kecuali diperjanjikan lain, waktu pengiriman (1) Unless agreed otherwise, time of sending of
suatu Informasi Elektronik dan/atau Dokumen
Electronic Information and/or Electronic
Elektronik ditentukan pada saat Informasi
Records shall be timed when the Electronic
Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik
Information and/or Electronic Records are
telah dikirim dengan alamat yang benar oleh
sent to the proper address by the
Pengirim ke suatu Sistem Elektronik yang
Senders/Originators to Electronic Systems the
ditunjuk atau dipergunakan Penerima dan
Recipients/Addressees designate or use, and
telah memasuki Sistem Elektronik yang
have entered Electronic Systems beyond the
berada di luar kendali Pengirim.
control of the Senders/Originators.
(2) Kecuali diperjanjikan lain, waktu penerimaan (2) Unless agreed otherwise, the time of receipt
suatu Informasi Elektronik dan/atau Dokumen
of Electronic Information and/or Electronic
Elektronik ditentukan pada saat Informasi
Records shall be timed when the Electronic
Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik
Information and/or Electronic Records enter
memasuki Sistem Elektronik di bawah
Electronic Systems under the control of the
kendali Penerima yang berhak.
authorized Recipients/Addressees.
(3) Dalam hal Penerima telah menunjuk suatu (3) If Recipients/Addressees have designated
Sistem Elektronik tertentu untuk menerima
specific Electronic Systems to receive
Informasi Elektronik, penerimaan terjadi pada
Electronic Information, reception shall occur
saat Informasi Elektronik dan/atau Dokumen
when
Electronic
Information
and/or
Elektronik memasuki Sistem Elektronik yang
Electronic
Records
enter
designated
ditunjuk.
Electronic Systems.
(4) Dalam hal terdapat dua atau lebih sistem (4) If there are two or more information systems
informasi yang digunakan dalam pengiriman
used in the sending or reception of Electronic
atau penerimaan Informasi Elektronik
Information and/or Electronic Records, then:
dan/atau Dokumen Elektronik, maka:
a.
waktu
pengiriman
adalah
ketika
Informasi Elektronik dan/atau Dokumen
Elektronik memasuki sistem informasi
pertama yang berada di luar kendali
Pengirim.
a.
b.
waktu
penerimaan
adalah
ketika
Informasi Elektronik dan/atau Dokumen
Elektronik memasuki sistem informasi
terakhir yang berada di bawah kendali
Penerima.
b.
Pasal 9
Article 9
Pelaku usaha yang menawarkan produk melalui Business actors that offer products by means of
12
Sistem Elektronik harus menyediakan informasi Electronic Systems must make available full and
yang lengkap dan benar berkaitan dengan syarat true information about contractual conditions,
kontrak, produsen, dan produk yang ditawarkan.
producers, and products offered.
Penjelasan Pasal 9:
Elucidation of Article 9:
a.
a.
b.
b.
Pasal 10
Article 10
(1) Setiap pelaku usaha yang menyelenggarakan (1) Any business actor who conducts Electronic
Transaksi Elektronik dapat disertifikasi oleh
Transactions may be certified by a
Lembaga Sertifikasi Keandalan.
Trustworthiness Certification Institution.
Penjelasan Pasal 10 Ayat (1):
Sertifikasi Keandalan dimaksudkan sebagai bukti
bahwa
pelaku
usaha
yang
melakukan
perdagangan secara elektronik layak berusaha
setelah melalui penilaian dan audit dari badan
yang berwenang. Bukti telah dilakukan Sertifikasi
Keandalan ditunjukkan dengan adanya logo
sertifikasi berupa trust mark pada laman (home
page) pelaku usaha tersebut.
(2) Ketentuan mengenai pembentukan Lembaga (2) Provisions for formation of a Trustworthiness
Sertifikasi Keandalan sebagaimana dimaksud
Certification Institution as referred to in
dalam ayat (1) diatur dengan Peraturan
section (1) shall be governed by Regulation of
Pemerintah.
the Government.
Pasal 11
Article 11
(1) Tanda Tangan Elektronik memiliki kekuatan (1) Electronic Signatures shall have lawful force
hukum dan akibat hukum yang sah selama
and legal effect of law if satisfying the
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
following requirements:
a.
a.
b.
b.
c.
c.
d.
d.
e.
e.
f.
Terdapat
cara
tertentu
untuk
menunjukkan bahwa Penanda Tangan
telah memberikan persetujuan terhadap
Informasi Elektronik yang terkait.
f.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanda (2) Ancillary provisions for Electronic Signatures
Tangan Elektronik sebagaimana dimaksud
as referred to in section (1) shall be governed
pada ayat (1) diatur dengan Peraturan
by Regulation of the Government.
Pemerintah.
Penjelasan Pasal 11 Ayat (2):
Peraturan Pemerintah dimaksud, antara lain,
mengatur tentang teknik, metode, sarana, dan
proses pembuatan Tanda Tangan Elektronik.
Pasal 12
Article 12
(1) Setiap Orang yang terlibat dalam Tanda (1) Any Person who is involved in electronic
Tangan Elektronik berkewajiban memberikan
signing shall be required to provide security
pengamanan atas Tanda Tangan Elektronik
of the Electronic Signatures he/she uses;
yang digunakannya;
(2) Pengamanan Tanda Tangan
sebagaimana dimaksud pada
sekurang-kurangnya meliputi:
a.
a.
the
systems
are
not
accessible
to
14
unauthorized Persons;
b.
b.
c.
c.
d.
1.
1.
2.
2.
circumstances
known
to
the
Signatories/Signers
may
pose
considerable risks due likely to the
Electronic Signature-creation data
being compromised; and
d.
(3) Setiap Orang yang melakukan pelanggaran (3) Any Person who violates the provisions of
ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat
section (1) shall be liable for any damage and
(1), bertanggung jawab atas segala kerugian
legal consequence resulting therefrom.
dan konsekuensi hukum yang timbul.
BAB IV
PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI
ELEKTRONIK DAN SISTEM
ELEKTRONIK
Bagian Kesatu
Penyelenggaraan Sertifikasi Elektronik
Pasal 13
CHAPTER IV
PROVISION OF ELECTRONIC
CERTIFICATION AND ELECTRONIC
SYSTEMS
Part One
Provision of Electronic Certification
Article 13
(1) Setiap Orang berhak menggunakan jasa (1) Any Person shall be entitled to engage the
Penyelenggara Sertifikasi Elektronik untuk
service of Electronic Certification Service
pembuatan Tanda Tangan Elektronik.
Providers to create Electronic Signatures.
15
(2) Penyelenggara Sertifikasi Elektronik harus (2) Electronic Certification Service Providers
memastikan keterkaitan suatu Tanda Tangan
must confirm the attribution of an Electronic
Elektronik dengan pemiliknya.
Signature to the owner.
(3) Penyelenggara Sertifikasi Elektronik terdiri (3) Electronic Certification Service Providers
atas:
shall include:
a.
Penyelenggara
Indonesia; dan
Sertifikasi
Elektronik
a.
Indonesian
Electronic
Service Providers; and
Certification
b.
Penyelenggara
asing.
Sertifikasi
Elektronik
b.
(4) Penyelenggara
Sertifikasi
Elektronik (4) Indonesian Electronic Certification Service
Indonesia berbadan hukum Indonesia dan
Providers shall be an Indonesian legal entity
berdomisili di Indonesia.
and domiciled in Indonesia.
(5) Penyelenggara Sertifikasi Elektronik asing (5) Foreign Electronic Certification Service
yang beroperasi di Indonesia harus terdaftar di
Providers that operate in Indonesia must be
Indonesia.
registered in Indonesia.
(6) Ketentuan
lebih
lanjut
mengenai (6) Ancillary
provisions
for
Electronic
Penyelenggara
Sertifikasi
Elektronik
Certification Service Providers as referred to
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur
in section (3) shall be governed by Regulation
dengan Peraturan Pemerintah.
of the Government.
Pasal 14
Article 14
a.
metode
yang
digunakan
mengidentifikasi Penanda Tangan;
untuk a.
b.
c.
Bagian Kedua
Penyelenggaraan Sistem Elektronik
Pasal 15
Part Two
Provision of Electronic Systems
Article 15
(1) Setiap Penyelenggara Sistem Elektronik harus (1) Any Electronic System Provider must provide
16
(2) Penyelenggara Sistem Elektronik bertanggung (2) Electronic System providers shall be liable for
jawab terhadap Penyelenggaraan Sistem
their Provision of Electronic Systems.
Elektroniknya.
Penjelasan Pasal 15 Ayat (2):
Bertanggung jawab artinya ada subjek hukum
yang bertanggung jawab secara hukum terhadap
Penyelenggaraan Sistem Elektronik tersebut.
(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) The provision of section (2) shall not apply if
(2) tidak berlaku dalam hal dapat dibuktikan
it is verifiable that there occur compelling
terjadinya keadaan memaksa, kesalahan,
circumstances, fault, and/or negligence on the
dan/atau kelalaian pihak pengguna Sistem
part of the Electronic System users.
Elektronik.
Pasal 16
Article 16
(1) Sepanjang tidak ditentukan lain oleh undang- (1) To the extent not provided otherwise by
undang tersendiri, setiap Penyelenggara
individual laws, any Electronic System
Sistem Elektronik wajib mengoperasikan
Providers shall be required to operate
Sistem
Elektronik
yang
memenuhi
Electronic Systems in compliance with the
persyaratan minimum sebagai berikut:
following minimum requirements:
a.
a.
b.
b.
c.
c.
d.
d.
e.
e.
(2) Ketentuan
lebih
lanjut
tentang (2) Ancillary provisions for provision of
Penyelenggaraan
Sistem
Elektronik
Electronic Systems as referred to in section
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
(1) shall be governed by Regulation of the
dengan Peraturan Pemerintah.
Government.
BAB V
TRANSAKSI ELEKTRONIK
Pasal 17
CHAPTER V
ELECTRONIC TRANSACTIONS
Article 17
(1) Penyelenggaraan Transaksi Elektronik dapat (1) Electronic Transactions may be provided by
dilakukan dalam lingkup publik atau privat.
the public or private sector.
Penjelasan Pasal 17 Ayat (1):
Pemanfaatan
Teknologi
Informasi
harus
dilakukan secara baik, bijaksana, bertanggung
jawab, efektif, dan efisien agar dapat diperoleh
manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat.
(2) Para pihak yang melakukan Transaksi (2) Parties that conduct Electronic Transactions
Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat
as referred to in section (1) must, during the
(1) wajib beriktikad baik dalam melakukan
transactions, be in good faith in making
interaksi dan/atau pertukaran Informasi
interaction and/or exchange of Electronic
Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik
Information and/or Electronic Records.
selama transaksi berlangsung.
(3) Ketentuan
lebih
lanjut
mengenai (3) Ancillary provisions for provision of
penyelenggaraan
Transaksi
Elektronik
Electronic Transactions as referred to in
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
section (1) shall be governed by Regulation of
dengan Peraturan Pemerintah.
the Government.
Pasal 18
Article 18
(1) Transaksi Elektronik yang dituangkan ke (1) Electronic Transactions that are stated in
dalam Kontrak Elektronik mengikat para
Electronic Contracts shall bind on parties.
pihak.
(2) Para pihak memiliki kewenangan untuk (2) Parties shall have discretion to choose law
18
(3) Jika para pihak tidak melakukan pilihan (3) If no parties make choice of law in the
hukum
dalam
Transaksi
Elektronik
international Electronic Transactions, the
internasional, hukum yang berlaku didasarkan
applicable law shall refer to the principles of
pada asas Hukum Perdata Internasional.
the Private International Law.
Penjelasan Pasal 18 Ayat (3):
Dalam hal tidak ada pilihan hukum, penetapan
hukum yang berlaku berdasarkan prinsip atau
asas hukum perdata internasional yang akan
ditetapkan sebagai hukum yang berlaku pada
kontrak tersebut.
(4) Para pihak memiliki kewenangan untuk (4) Parties shall have discretion to determine
menetapkan forum pengadilan, arbitrase, atau
forums of court, arbitration, or other
lembaga penyelesaian sengketa alternatif
alternative dispute resolution tribunals with
lainnya yang berwenang menangani sengketa
jurisdiction to handle disputes that may arise
yang mungkin timbul dari Transaksi
from the international Electronic Transactions
Elektronik internasional yang dibuatnya.
they enter.
Penjelasan Pasal 18 Ayat (4):
Forum yang berwenang mengadili sengketa
kontrak internasional, termasuk yang dilakukan
secara elektronik, adalah forum yang dipilih oleh
para pihak. Forum tersebut dapat berbentuk
pengadilan, arbitrase, atau lembaga penyelesaian
sengketa alternatif lainnya.
(5) Jika para pihak tidak melakukan pilihan (5) If no parties make choice of forum as referred
to in section (4), the jurisdiction of court,
forum sebagaimana dimaksud pada ayat (4),
arbitration, or other alternative dispute
penetapan kewenangan pengadilan, arbitrase,
resolution tribunal with jurisdiction to handle
atau lembaga penyelesaian sengketa alternatif
disputes that may arise from such transactions
lainnya yang berwenang menangani sengketa
shall be determined under the principles of the
yang mungkin timbul dari transaksi tersebut,
Private International Law.
didasarkan pada asas Hukum Perdata
Internasional.
Penjelasan Pasal 18 Ayat (5):
Dalam hal para pihak tidak melakukan pilihan
forum, kewenangan forum berlaku berdasarkan
Pasal 19
Article 19
Para pihak yang melakukan Transaksi Elektronik Parties that conduct Electronic Transactions must
harus menggunakan Sistem Elektronik yang adopt agreed-on Electronic Systems.
disepakati.
Penjelasan Pasal 19:
Yang dimaksud dengan disepakati dalam pasal
ini juga mencakup disepakatinya prosedur yang
terdapat dalam Sistem Elektronik yang
bersangkutan.
Pasal 20
Article 20
(1) Kecuali ditentukan lain oleh para pihak, (1) Unless provided otherwise by parties,
Transaksi Elektronik terjadi pada saat
Electronic Transactions shall occur when the
penawaran transaksi yang dikirim Pengirim
transaction offers sent by Senders/Originators
telah diterima dan disetujui Penerima.
have been received and accepted by the
Recipients/Addressees.
Penjelasan Pasal 20 Ayat (1):
Transaksi Elektronik terjadi pada saat
kesepakatan antara para pihak yang dapat
berupa, antara lain pengecekan data, identitas,
nomor identifikasi pribadi (personal identification
number/PIN) atau sandi lewat (password).
(2) Persetujuan atas penawaran Transaksi (2) Acceptance on the Electronic Transaction
Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat
offers as referred to in section (1) must be
(1) harus dilakukan dengan pernyataan
made with an electronic acknowledgement of
penerimaan secara elektronik.
its receipt.
Pasal 21
Article 21
(2) Pihak yang bertanggung jawab atas segala (2) The extent to which Parties are liable for any
akibat hukum dalam pelaksanaan Transaksi
legal effect in the conduct of Electronic
Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat
Transactions as referred to in section (1) shall
(1) diatur sebagai berikut:
be governed as follows:
20
a.
a.
b.
b.
c.
c.
(3) Jika
kerugian
Transaksi
Elektronik (3) If harm to Electronic Transactions is caused
disebabkan gagal beroperasinya Agen
by non-operation of Electronic Agents due to
Elektronik akibat tindakan pihak ketiga secara
third parties direct measures against
langsung terhadap Sistem Elektronik, segala
Electronic Systems, any legal effect shall be
akibat hukum menjadi tanggung jawab
the liability of the Electronic Agents.
penyelenggara Agen Elektronik.
(4) Jika
kerugian
Transaksi
Elektronik (4) If harm to Electronic Transactions is caused
disebabkan gagal beroperasinya Agen
by non-operation of Electronic Agents due to
Elektronik akibat kelalaian pihak pengguna
negligence of the service users, any legal
jasa layanan, segala akibat hukum menjadi
effect shall be the liability of the service users.
tanggung jawab pengguna jasa layanan.
(5) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) The provision of section (2) shall not apply if
(2) tidak berlaku dalam hal dapat dibuktikan
provable that there occur compelling
terjadinya keadaan memaksa, kesalahan,
circumstances, fault and/or negligence on the
dan/atau kelalaian pihak pengguna Sistem
part of the Electronic System users.
Elektronik.
Pasal 22
Article 22
(1) Penyelenggara Agen Elektronik tertentu harus (1) Certain Electronic Agent Providers must
menyediakan fitur pada Agen Elektronik yang
provide features to Electronic Agents they
dioperasikannya
yang
memungkinkan
operate to enable their users to alter
penggunanya melakukan perubahan informasi
information pending the process of
yang masih dalam proses transaksi.
transaction.
Penjelasan Pasal Pasal 22 Ayat (1):
Yang dimaksud dengan fitur adalah fasilitas
yang memberikan kesempatan kepada pengguna
Agen Elektronik untuk melakukan perubahan atas
informasi yang disampaikannya, misalnya
fasilitas pembatalan (cancel), edit, dan konfirmasi
ulang.
(2) Ketentuan
lebih
lanjut
mengenai (2) Ancillary provisions for certain Electronic
penyelenggara Agen Elektronik tertentu
Agent providers as referred to in section (1)
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
shall be governed by Regulation of the
dengan Peraturan Pemerintah.
Government.
21
BAB VI
NAMA DOMAIN, HAK KEKAYAAN
INTELEKTUAL, DAN PERLINDUNGAN
HAK PRIBADI
Pasal 23
CHAPTER VI
DOMAIN NAMES, INTELLECTUAL
PROPERTY RIGHTS AND PROTECTION
OF PRIVACY RIGHTS
Article 23
(1) Setiap penyelenggara negara, Orang, Badan (1) Any state administrator, Person, Business
Usaha, dan/atau masyarakat berhak memiliki
Entity, and/or the public shall be entitled to
Nama Domain berdasarkan prinsip pendaftar
hold Domain Names on a first applicant
pertama.
principle basis.
Penjelasan Pasal 23 Ayat (1):
(2) Pemilikan dan penggunaan Nama Domain (2) Domain Names as referred to in section (1)
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
must be held and used in good faith, nondidasarkan pada iktikad baik, tidak melanggar
violation of fair business competition, and
prinsip persaingan usaha secara sehat, dan
non-infringement of the rights of other
tidak melanggar hak Orang lain.
Persons.
Penjelasan Pasal 23 Ayat (2):
Yang dimaksud dengan melanggar hak Orang
lain, misalnya melanggar merek terdaftar, nama
badan hukum terdaftar, nama Orang terkenal,
dan sejenisnya yang pada intinya merugikan
Orang lain.
(3) Setiap penyelenggara negara, Orang, Badan (3) Any state administrator, Person, Business
Usaha, atau masyarakat yang dirugikan
Entity, or the public harmed by other Persons
karena penggunaan Nama Domain secara
unauthorized use of Domain Names shall be
tanpa hak oleh Orang lain, berhak
entitled to file a petition to cancel such
mengajukan gugatan pembatalan Nama
Domain Names.
Domain dimaksud.
Penjelasan Pasal 23 Ayat (3):
Yang dimaksud dengan penggunaan Nama
Domain secara tanpa hak adalah pendaftaran
dan penggunaan Nama Domain yang sematamata ditujukan untuk menghalangi atau
menghambat Orang lain untuk menggunakan
nama yang intuitif dengan keberadaan nama
dirinya atau nama produknya, atau untuk
mendompleng reputasi Orang yang sudah
terkenal atau ternama, atau untuk menyesatkan
22
konsumen.
Pasal 24
Article 24
(1) Pengelola Nama Domain adalah Pemerintah (1) The Government and/or the public shall be the
dan/atau masyarakat.
Domain Name administrators.
(2) Dalam hal terjadi perselisihan pengelolaan (2) If a dispute on Domain Name administration
Nama Domain oleh masyarakat, Pemerintah
by the public arises, the Government shall be
berhak mengambil alih sementara pengelolaan
entitled to temporarily take over the Domain
Nama Domain yang diperselisihkan.
Name administration in dispute.
(3) Pengelola Nama Domain yang berada di luar (3) Domain Name administrators residing outside
wilayah Indonesia dan Nama Domain yang
the territory of Indonesia and Domain Names
diregistrasinya
diakui
keberadaannya
they have registered shall be recognized as to
sepanjang
tidak
bertentangan
dengan
its existence to the extent not against the Laws
Peraturan Perundang-undangan.
and Regulations.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan (4) Ancillary provisions for Domain Name
Nama Domain sebagaimana dimaksud pada
administration as referred to in section (1),
ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur dengan
section (2), and section (3) shall be governed
Peraturan Pemerintah.
by Regulation of the Government.
Pasal 25
Article 25
Informasi
Elektronik
dan/atau
Dokumen
Elektronik yang disusun menjadi karya intelektual,
situs internet, dan karya intelektual yang ada di
dalamnya dilindungi sebagai Hak Kekayaan
Intelektual berdasarkan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan.
Informasi
Elektronik
dan/atau
Dokumen
Elektronik yang disusun dan didaftarkan sebagai
karya intelektual, hak cipta, paten, merek, rahasia
dagang, desain industri, dan sejenisnya wajib
dilindungi oleh Undang-Undang ini dengan
memperhatikan ketentuan Peraturan Perundangundangan.
Pasal 26
Article 26
(1) Kecuali ditentukan lain oleh Peraturan (1) Unless provided otherwise by Laws and
Perundang-undangan, penggunaan setiap
Regulations, use of any information through
informasi melalui media elektronik yang
electronic media that involves personal data
menyangkut data pribadi seseorang harus
of a Person must be made by consent of the
dilakukan atas persetujuan Orang yang
Person concerned.
bersangkutan.
Penjelasan Pasal 26 Ayat (1):
Dalam pemanfaatan Teknologi Informasi,
perlindungan data pribadi merupakan salah satu
bagian dari hak pribadi (privacy rights). Hak
pribadi mengandung pengertian sebagai berikut:
a.
a.
b.
b.
c.
c.
(2) Setiap Orang yang dilanggar haknya (2) Any Person whose rights are infringed as
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
referred to in section (1) may file a claim for
mengajukan gugatan atas kerugian yang
harm incurred under this Law.
ditimbulkan berdasarkan Undang-Undang ini.
(3) Setiap Penyelenggara Sistem Elektronik (3) Any Electronic System Provider must, at
wajib menghapus Informasi Elektronik
the request of the Person concerned upon a
dan/atau Dokumen Elektronik yang tidak
court order, delete irrelevant Electronic
relevan yang berada di bawah kendalinya
Information and/or Electronic Records
atas permintaan Orang yang bersangkutan
under their control. (The right to be forgotten)
berdasarkan penetapan pengadilan.
(4) Setiap Penyelenggara Sistem Elektronik (4) Any Electronic System Provider must
wajib
menyediakan
mekanisme
provide the mechanism for deletion of
penghapusan
Informasi
Elektronik
irrelevant Electronic Information and/or
dan/atau Dokumen Elektronik yang sudah
Electronic Records under the laws and
tidak relevan sesuai dengan ketentuan
regulations. (The right to be forgotten)
peraturan perundang-undangan.
(5) Ketentuan
mengenai
tata
cara (5) Ancillary provisions for procedures for
penghapusan Informasi Elektronik dan/
deletion of Electronic Information and/or
atau Dokumen Elektronik sebagaimana
Electronic Records as referred to in section
dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) diatur
(3) and section (4) shall be governed by
dalam peraturan pemerintah.
regulation of the government. (The right to be
forgotten)
BAB VII
PERBUATAN YANG DILARANG
Pasal 27
CHAPTER VII
PROHIBITED ACTS
Article 27
Pasal 28
Article 28
(1) No
Person
shall
intentionally
and
unauthorizedly
disseminate
false
and
misleading information resulting in consumer
loss in Electronic Transactions.
menimbulkan
rasa
kebencian
atau
permusuhan individu dan/atau kelompok
masyarakat tertentu berdasarkan atas suku,
agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Pasal 29
Article 29
Pasal 30
Article 30
a.
melakukan
komunikasi,
mengirimkan,
memancarkan atau sengaja berusaha
mewujudkan hal-hal tersebut kepada
siapapun yang tidak berhak untuk
menerimanya; atau
a.
b.
b.
pengamanan
adalah
sistem
Pasal 31
Article 31
(1) No
Person
shall
intentionally
and
unauthorizedly or unlawfully carry out
interception or wiretapping of Electronic
Information and/or Electronic Records in
certain Computers and/or Electronic Systems
belonging to other Persons.
27
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara (4) Ancillary provisions for procedures for
intersepsi sebagaimana dimaksud pada ayat
interception as referred to in section (3) shall
(3) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
be governed by Regulation of the
Government.
Anotasi Pasal 31 Ayat (4):
Menurut Putusan Mahkamah Konstitusi No.
5/PUU-VIII/2010, 24 Februari 2011, Pasal 31 ayat
(4) bertentangan dengan Pasal 28J ayat (2) UUD
1945 (UUD) dan tidak mempunyai kekuatan
hukum mengikat.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara (4) Ancillary provisions for procedures for
intersepsi sebagaimana dimaksud pada
interception as referred to in section (3)
ayat (3) diatur dengan undang-undang.
shall be governed by law.
Pasal 32
Article 32
(1) No
Person
shall
intentionally
and
unauthorizedly or unlawfully alter, add,
reduce, transmit, tamper with, delete, move,
hide in any manner whatsoever Electronic
Information and/or Electronic Records
belonging to other Persons or the public.
Article 33
28
Pasal 34
Article 34
a.
b.
b.
(2) Tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Acts as referred to in section (1) shall not be
(1) bukan tindak pidana jika ditujukan untuk
criminal acts if aimed at carrying out research
melakukan kegiatan penelitian, pengujian
activities, testing of Electronic Systems,
Sistem Elektronik, untuk perlindungan Sistem
protecting Electronic Systems themselves in a
Elektronik itu sendiri secara sah dan tidak
legal and lawful manner.
melawan hukum.
Penjelasan Pasal 34 Ayat (2):
Yang dimaksud dengan kegiatan penelitian
adalah penelitian yang dilaksanakan oleh
lembaga penelitian yang memiliki izin.
Pasal 35
Article 35
Pasal 36
Article 36
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau No Person shall intentionally and unauthorizedly
29
melawan
hukum
melakukan
perbuatan or unlawfully commit acts as referred to in Article
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 sampai 27 through Article 34 that cause other Persons any
dengan Pasal 34 yang mengakibatkan kerugian harm.
bagi Orang lain.
Pasal 37
Article 37
BAB VIII
PENYELESAIAN SENGKETA
Pasal 38
CHAPTER VIII
DISPUTE RESOLUTION
Article 38
(1) Setiap Orang dapat mengajukan gugatan (1) Any Person may bring a legal action against
terhadap pihak yang menyelenggarakan
parties who provide Electronic Systems
Sistem Elektronik dan/atau menggunakan
and/or use Information Technology in a
Teknologi Informasi yang menimbulkan
manner causing them any harm.
kerugian.
(2) Masyarakat dapat mengajukan gugatan secara (2) The public may under the laws and
perwakilan
terhadap
pihak
yang
regulations bring a class action lawsuit against
menyelenggarakan
Sistem
Elektronik
parties who provide Electronic Systems
dan/atau menggunakan Teknologi Informasi
and/or use Information Technology in a
yang berakibat merugikan masyarakat, sesuai
manner causing the public any harm.
dengan ketentuan Peraturan Perundangundangan.
Pasal 39
Article 39
(1) Gugatan perdata dilakukan sesuai dengan (1) Civil actions shall be filed under the laws and
ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
regulations.
(2) Selain
penyelesaian
gugatan
perdata (2) In addition to resolution by civil actions as
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), para
referred to in by section (1), parties may
pihak dapat menyelesaikan sengketa melalui
resolve disputes by arbitration or other
arbitrase, atau lembaga penyelesaian sengketa
alternative dispute resolution tribunals under
alternatif lainnya sesuai dengan ketentuan
the Laws and Regulations.
Peraturan Perundang-undangan.
BAB IX
PERAN PEMERINTAH DAN PERAN
MASYARAKAT
Pasal 40
CHAPTER IX
GOVERNMENT AND PUBLIC
PARTICIPATION
Article 40
(1) Pemerintah
memfasilitasi
pemanfaatan (1) The Government shall facilitate the utilization
Teknologi Informasi dan Transaksi Elektronik
of Information Technology and Electronic
sesuai
dengan
ketentuan
Peraturan
Transactions under the laws and regulations.
Perundang-undangan.
Penjelasan Pasal 40 Ayat (1):
(2) Pemerintah melindungi kepentingan umum (2) The Government shall protect the public
dari segala jenis gangguan sebagai akibat
interest from any type of threat as a result of
penyalahgunaan Informasi Elektronik dan
misusing
Electronic
Information
and
Transaksi Elektronik yang mengganggu
Electronic Transactions that offends public
ketertiban umum, sesuai dengan ketentuan
order under the Laws and Regulations.
Peraturan Perundang-undangan.
(2a) Pemerintah wajib melakukan pencegahan (2a) The government must prevent any
penyebarluasan dan penggunaan Informasi
dissemination and use of Electronic
Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik
Information and/or Electronic Records
yang memiliki muatan yang dilarang sesuai
with contents prohibited by the laws and
dengan ketentuan peraturan perundangregulations.
undangan.
(2b) Dalam
melakukan
pencegahan (2b) To so prevent as referred to in section (2a),
the government shall have the power to
sebagaimana dimaksud pada ayat (2a),
block access to and/or order Electronic
Pemerintah
berwenang
melakukan
System Providers to block access to
pemutusan akses dan/atau memerintahkan
Electronic Information and/or Electronic
kepada Penyelenggara Sistem Elektronik
Records with unlawful contents.
untuk melakukan pemutusan akses
terhadap Informasi Elektronik dan/atau
Dokumen Elektronik yang memiliki
muatan yang melanggar hukum.
(3) Pemerintah menetapkan instansi atau institusi (3) The Government shall determine agencies or
yang memiliki data elektronik strategis yang
institutions holding strategic electronic data
wajib dilindungi.
that must be protected.
(4) Instansi atau institusi sebagaimana dimaksud (4) Agencies or institutions as referred to in
pada ayat (3) harus membuat Dokumen
section (3) must create Electronic Records
Elektronik dan rekam cadang elektroniknya
and the electronic backups thereof, and
serta menghubungkannya ke pusat data
connect them with specified data centers in
tertentu untuk kepentingan pengamanan data.
the interest of data security.
(5) Instansi atau institusi lain selain diatur pada (5) Other agencies or institutions other than those
ayat (3) membuat Dokumen Elektronik dan
provided by section (3) shall create Electronic
rekam cadang elektroniknya sesuai dengan
Records and their electronic backups as
keperluan
perlindungan
data
yang
necessary to protect data they hold.
dimilikinya.
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai peran (6) Ancillary provisions for the Government
Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat
participation as referred to in section (1),
(1), ayat (2), ayat (2a), ayat (2b) dan ayat (3)
section (2), section (2a), section (2b) and
diatur dalam peraturan pemerintah.
section (3) shall be governed by regulation of
31
the government.
Pasal 41
Article 41
(1) Masyarakat dapat berperan meningkatkan (1) The public may participate in the
pemanfaatan Teknologi Informasi melalui
improvement of the utilization of Information
penggunaan dan Penyelenggaraan Sistem
Technology by means and provision of
Elektronik dan Transaksi Elektronik sesuai
Electronic
Systems
and
Electronic
dengan ketentuan Undang-Undang ini
Transactions under this Law.
(2) Peran masyarakat sebagaimana dimaksud (2) The public as referred to in section (1) may
pada ayat (1) dapat diselenggarakan melalui
participate in institutions that the public
lembaga yang dibentuk oleh masyarakat.
forms.
Penjelasan Pasal 41 Ayat (2):
Yang dimaksud dengan lembaga yang dibentuk
oleh masyarakat merupakan lembaga yang
bergerak di bidang teknologi informasi dan
transaksi elektronik.
(3) Lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Institutions as referred to in section (2) may
(2) dapat memiliki fungsi konsultasi dan
act as consultation and mediation providers.
mediasi.
BAB X
PENYIDIKAN
Pasal 42
CHAPTER X
INVESTIGATION
Article 42
Pasal 43
Article 43
(1) Selain Penyidik Pejabat Polisi Negara (1) In addition to Investigators of the State Police
Republik Indonesia, Pejabat Pegawai Negeri
of the Republic of Indonesia, certain Civil
Sipil tertentu di lingkungan Pemerintah yang
Service Officials within the Government
lingkup tugas dan tanggung jawabnya di
whose scope of duties and responsibilities is
bidang Teknologi Informasi dan Transaksi
in the field of Information Technology and
Elektronik diberi wewenang khusus sebagai
Electronic Transactions shall be granted
penyidik sebagaimana dimaksud dalam
special authority as investigators as referred to
Undang-Undang tentang Hukum Acara
in the Law of Criminal Procedure to make
Pidana untuk melakukan penyidikan tindak
investigation of criminal acts of Information
pidana di bidang Teknologi Informasi dan
Technology and Electronic Transactions.
Transaksi Elektronik.
Penjelasan Pasal 43 Ayat (1):
Yang dimaksud dengan Pejabat Pegawai
Negeri Sipil tertentu adalah Pejabat Pegawai
Negeri
Sipil
kementerian
yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang komunikasi dan informatika yang telah
memenuhi persyaratan berdasarkan ketentuan
32
peraturan perundang-undangan.
(2) Penyidikan di bidang Teknologi Informasi (2) Investigation of Information Technology and
dan Transaksi Elektronik sebagaimana
Electronic Transactions as referred to in
dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan
section (1) shall be made with due regard to
memperhatikan
perlindungan
terhadap
the protection of privacy, secrecy, seamless
privasi, kerahasiaan, kelancaran layanan
public services, data integrity, or validity of
publik, integritas data, atau keutuhan data
data under the laws and regulations.
sesuai
dengan
ketentuan
Peraturan
Perundang-undangan.
(2) Penyidikan di bidang Teknologi Informasi (2) Investigation of Information Technology
and Electronic Transactions as referred to
dan Transaksi Elektronik sebagaimana
in section (1) shall be made with due regard
dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan
to the protection of privacy, secrecy,
memperhatikan perlindungan terhadap
seamless public services, and data integrity
privasi, kerahasiaan, kelancaran layanan
or validity under the laws and regulations.
publik, dan integritas atau keutuhan data
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(3) Penggeledahan dan/atau penyitaan terhadap (3) Searches and/or seizures of electronic systems
sistem elektronik yang terkait dengan dugaan
that are suspected of being complicit in
tindak pidana harus dilakukan atas izin ketua
criminal acts must be carried out with the
pengadilan negeri setempat.
permission of the local chief judge of the
district court.
(3) Penggeledahan
dan/atau
penyitaan (3) Searches and/or seizures of Electronic
terhadap Sistem Elektronik yang terkait
Systems that are suspected of being
dengan dugaan tindak pidana di bidang
complicit in criminal acts in the field of
Teknologi Informasi dan Transaksi
Information Technology and Electronic
Elektronik dilakukan sesuai dengan
Transactions shall be carried out under the
ketentuan hukum acara pidana.
provisions of the law of criminal
procedure.
(4) Dalam melakukan penggeledahan dan/atau (4) In carrying out searches and/or seizures as
penyitaan sebagaimana dimaksud pada ayat
referred to in section (3), investigators must
(3), penyidik wajib menjaga terpeliharanya
maintain the public service interests.
kepentingan pelayanan umum.
(5) Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana (5) Civil Service Investigators as referred to in
dimaksud pada ayat (1) berwenang:
section (1) shall be authorized to:
a.
a.
b.
b.
33
c.
c.
d.
d.
e.
e.
f.
melakukan
penggeledahan terhadap
tempat tertentu yang diduga digunakan
sebagai tempat untuk melakukan tindak
pidana berdasarkan ketentuan UndangUndang ini;
f.
g.
g.
h.
h.
i.
i.
(5) Penyidik
Pegawai
Negeri
Sipil (5) Civil Service Investigators as referred to in
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
section (1) shall be authorized to:
berwenang:
a.
a.
Technology
Transactions;
and
Electronic
c.
c.
melakukan
pemeriksaan
atas
kebenaran laporan atau keterangan
berkenaan dengan tindak pidana di
bidang Teknologi Informasi dan
Transaksi Elektronik;
e.
e.
f.
f.
g.
g.
i.
i.
(6) Dalam hal melakukan penangkapan dan (6) To make arrest and detention, investigators
penahanan, penyidik melalui penuntut umum
through public prosecutors must seek order of
wajib meminta penetapan ketua pengadilan
the local chief judge of the district court within
negeri setempat dalam waktu satu kali dua
one period of twenty-four hours.
puluh empat jam.
(6) Penangkapan dan penahanan terhadap (6) Arrest and detention of perpetrators of
pelaku tindak pidana di bidang Teknologi
Information Technology and Electronic
Informasi dan Transaksi Elektronik
Transactions shall be made under the
dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum
provisions of the law of criminal
acara pidana.
procedure.
(7) Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana (7) Civil Service Investigators as referred to in
dimaksud pada ayat (1) berkoordinasi dengan
section (1) shall coordinate with Investigators
Penyidik Pejabat Polisi Negara Republik
of the State Police of the Republic of
Indonesia
memberitahukan
dimulainya
Indonesia to notify the initiation of
penyidikan dan menyampaikan hasilnya
investigation and deliver the findings thereof
kepada penuntut umum.
to the public prosecutors.
(7) Penyidik Pejabat Pegawai Negeri Sipil (7) Civil Service Investigators as referred to in
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
section (1) shall, in the performance of
dalam
melaksanakan
tugasnya
their duties, notify the initiation of
memberitahukan dimulainya penyidikan
investigation to the Public Prosecutors
kepada Penuntut Umum melalui Penyidik
through the Investigators of the State
Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia.
Police of the Republic of Indonesia.
(7a) Dalam hal penyidikan sudah selesai, (7a) Upon completion of the investigation, Civil
Penyidik Pejabat Pegawai Negeri Sipil
Service Investigators as referred to in
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
section (1) shall submit the investigation
menyampaikan
hasil
penyidikannya
findings to the Public Prosecutors through
kepada Penuntut Umum melalui Penyidik
the Investigators of the State Police of the
Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia.
Republic of Indonesia.
(8) Dalam rangka mengungkap tindak pidana (8) To uncover criminal acts of Electronic
Informasi
Elektronik
dan
Transaksi
Information and Electronic Transactions,
Elektronik, penyidik dapat bekerja sama
investigators may cooperate with investigators
dengan penyidik negara lain untuk berbagi
of other countries to share information and
informasi dan alat bukti.
means of proof.
36
(8) Dalam rangka mengungkap tindak pidana (8) To uncover criminal acts of Electronic
Informasi Elektronik dan Transaksi
Information and Electronic Transactions,
Elektronik, penyidik dapat bekerja sama
Civil Service Investigators may cooperate
dengan penyidik negara lain untuk berbagi
with investigators of other countries to
informasi dan alat bukti sesuai dengan
share information and means of proof
ketentuan
peraturan
perundangunder the laws and regulations.
undangan.
Pasal 44
Article 44
Alat
bukti
penyidikan,
penuntutan
dan Means of proof on the investigation, prosecution
pemeriksaan di sidang pengadilan menurut and examination at court under the provisions of
ketentuan Undang-Undang ini adalah sebagai this Law shall be as follows:
berikut:
a.
b.
BAB XI
KETENTUAN PIDANA
Pasal 45
CHAPTER XI
PENAL PROVISIONS
Article 45
(1) Setiap Orang yang memenuhi unsur (1) Any Person who satisfies the elements of
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat
Article 27 section (1), section (2), section (3),
(1), ayat (2), ayat (3), atau ayat (4) dipidana
or section (4) shall be sentenced to
dengan pidana penjara paling lama 6 (enam)
imprisonment of at most 6 (six) years and/or a
tahun dan/atau denda paling banyak
fine of at most Rp1,000,000,000 (one billion
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
rupiah).
(2) Setiap Orang yang memenuhi unsur (2) Any Person who satisfies the elements of
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat
Article 28 section (1) or section (2) shall be
(1) atau ayat (2) dipidana dengan pidana
sentenced to imprisonment of at most 6 (six)
penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau
years and/or a fine of at most
denda paling banyak Rp1.000.000.000,00
Rp1,000,000,000 (one billion rupiah).
37
(5) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada (5) The provision of section (3) shall be a
ayat (3) merupakan delik aduan.
criminal complaint.
Pasal 45A
Article 45A
(1) Setiap Orang yang dengan sengaja dan (1) Any Person who intentionally and
tanpa hak menyebarkan berita bohong dan
unauthorizedly disseminates false and
menyesatkan
yang
mengakibatkan
misleading information resulting in
kerugian konsumen dalam Transaksi
consumer loss in Electronic Transactions
Elektronik sebagaimana dimaksud dalam
as referred to in Article 28 section (1) shall
Pasal 28 ayat (1) dipidana dengan pidana
be sentenced to imprisonment of at most 6
penjara paling lama 6 (enam) tahun
(six) years and/or a fine of at most
dan/atau
denda
paling
banyak
Rp1,000,000,000 (one billion rupiah).
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
(2) Setiap Orang yang dengan sengaja dan (2) Any Person who intentionally and
tanpa hak menyebarkan informasi yang
unauthorizedly disseminates information
ditujukan untuk menimbulkan rasa
with intent to incite hatred or dissension on
kebencian atau permusuhan individu
individuals and/or certain groups of
dan/atau kelompok masyarakat tertentu
community on the basis of ethnic groups,
berdasarkan atas suku, agama, ras, dan
religions,
races,
and
intergroups
antargolongan
(SARA)
sebagaimana
(communal disturbances) as referred to in
dimaksud dalam Pasal 28 ayat (2) dipidana
Article 28 section (2) shall be sentenced to
dengan pidana penjara paling lama 6
imprisonment of at most 6 (six) years
(enam) tahun dan/atau denda paling
and/or a fine of at most Rp1,000,000,000
banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar
(one billion rupiah).
rupiah).
Pasal 45B
Article 45B
Any
Person
who
intentionally
and
unauthorizedly sends Electronic Information
and/or Electronic Records that contain violence
threats or intimidation against individuals as
referred to in Article 29 shall be sentenced to
imprisonment of at most 4 (four) years and/or a
fine of at most Rp750,000,000 (seven hundred
fifty million rupiah).
39
Pasal 46
Article 46
(1) Setiap Orang yang memenuhi unsur (1) Any Person who satisfies the elements of
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat
Article 30 section (1) shall be sentenced to
(1) dipidana dengan pidana penjara paling
imprisonment of at most 6 (six) years and/or a
lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling
fine of at most Rp600,000,000 (six hundred
banyak Rp600.000.000,00 (enam ratus juta
million rupiah).
rupiah).
(2) Setiap Orang yang memenuhi unsur (2) Any Person who satisfies the elements of
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat
Article 30 section (2) shall be sentenced to
(2) dipidana dengan pidana penjara paling
imprisonment of at most 7 (seven) years
lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling
and/or a fine of at most Rp700,000,000 (seven
banyak Rp700.000.000,00 (tujuh ratus juta
hundred million rupiah).
rupiah).
(3) Setiap Orang yang memenuhi unsur (3) Any Person who satisfies the elements of
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat
Article 30 section (3) shall be sentenced to
(3) dipidana dengan pidana penjara paling
imprisonment of at most 8 (eight) years
lama 8 (delapan) tahun dan/atau denda paling
and/or a fine of at most Rp800,000,000 (eight
banyak Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta
hundred million rupiah).
rupiah).
Pasal 47
Article 47
Pasal 48
Article 48
(1) Setiap Orang yang memenuhi unsur (1) Any Person who satisfies the elements of
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat
Article 32 section (1) shall be sentenced to
(1) dipidana dengan pidana penjara paling
imprisonment of at most 8 (eight) years
lama 8 (delapan) tahun dan/atau denda paling
and/or a fine of at most Rp2,000,000,000 (two
banyak Rp2.000.000.000,00 (dua miliar
billion rupiah).
rupiah).
(2) Setiap Orang yang memenuhi unsur (2) Any Person who satisfies the elements of
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat
Article 32 section (2) shall be sentenced to
(2) dipidana dengan pidana penjara paling
imprisonment of at most 9 (nine) years and/or
lama 9 (sembilan) tahun dan/atau denda paling
a fine of at most Rp3,000,000,000 (three
banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar
billion rupiah).
rupiah).
(3) Setiap Orang yang memenuhi unsur (3) Any Person who satisfies the elements of
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat
Article 32 section (3) shall be sentenced to
(3) dipidana dengan pidana penjara paling
imprisonment of at most 10 (ten) years and/or
lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau denda
a fine of at most Rp5,000,000,000 (five
paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima
billion rupiah).
miliar rupiah).
40
Pasal 49
Article 49
Pasal 50
Article 50
Pasal 51
Article 51
(1) Setiap Orang yang memenuhi unsur (1) Any Person who satisfies the elements of
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35
Article 35 shall be sentenced to imprisonment
dipidana dengan pidana penjara paling lama
of at most 12 (twelve) years and/or a fine of at
12 (dua belas) tahun dan/atau denda paling
most Rp12,000,000,000 (twelve billion
banyak Rp12.000.000.000,00 (dua belas
rupiah).
miliar rupiah).
(2) Setiap Orang yang memenuhi unsur (2) Any Person who satisfies the elements as
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36
referred to in Article 36 shall be sentenced to
dipidana dengan pidana penjara paling lama
imprisonment of at most 12 (twelve) years
12 (dua belas) tahun dan/atau denda paling
and/or a fine of at most Rp12,000,000,000
banyak Rp12.000.000.000,00 (dua belas
(twelve billion rupiah).
miliar rupiah).
Pasal 52
Article 52
(1) Dalam hal tindak pidana sebagaimana (1) Criminal acts as referred to in Article 27
dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1)
section (1) involving propriety or sexual
menyangkut kesusilaan atau eksploitasi
exploitation of children shall be subject to an
seksual terhadap anak dikenakan pemberatan
increase in the sentence by one-third of the
sepertiga dari pidana pokok.
basic sentence.
(2) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud (2) Criminal acts as referred to in Article 30
dalam Pasal 30 sampai dengan Pasal 37
through Article 37 targeting Computers
ditujukan terhadap Komputer dan/atau Sistem
and/or Electronic Systems as well as
Elektronik serta Informasi Elektronik dan/atau
Electronic Information and/or Electronic
Dokumen Elektronik milik Pemerintah
Records belonging to the Government and/or
dan/atau yang digunakan untuk layanan
used for public services shall be sentenced to
publik dipidana dengan pidana pokok
the basic sentence plus one-third.
ditambah sepertiga.
(3) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud (3) Criminal acts as referred to in Article 30
dalam Pasal 30 sampai dengan Pasal 37
through Article 37 targeting Computers
ditujukan terhadap Komputer dan/atau Sistem
and/or Electronic Systems as well as
Elektronik serta Informasi Elektronik dan/atau
Electronic Information and/or Electronic
Dokumen Elektronik milik Pemerintah
Records belonging to the Government and/or
41
(4) Dalam hal tindak pidana sebagaimana (4) Criminal acts as referred to in Article 27
dimaksud dalam Pasal 27 sampai dengan
through Article 37 committed by corporations
Pasal 37 dilakukan oleh korporasi dipidana
shall be sentenced to the basic sentence with
dengan pidana pokok ditambah dua pertiga.
an increase in the sentence by two-thirds.
Penjelasan Pasal 52 Ayat (4):
a.
mewakili korporasi;
a.
b.
b.
c.
c.
d.
melakukan
korporasi.
d.
kegiatan
demi
keuntungan
BAB XII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 53
CHAPTER XII
TRANSITIONAL PROVISIONS
Article 53
BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 54
CHAPTER XIII
CONCLUDING PROVISIONS
Article 54
(1) Undang-undang ini mulai berlaku pada (1) This law shall come into effect from the date
tanggal diundangkan.
it is promulgated.
(2) Peraturan Pemerintah harus sudah ditetapkan (2) Regulation of the Governments must have
paling lama 2 (dua) tahun setelah
been enacted not longer than 2 (two) years
diundangkannya Undang-Undang ini.
upon promulgation of this Law.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan In order that every person may know of it, the
pengundangan Undang-Undang ini dengan promulgation of this Law is ordered by placement
42
penempatannya dalam Lembaran Negara Republik in the State Gazette of the Republic of Indonesia.
Indonesia.
Disahkan di Jakarta
pada tanggal 21 April 2008
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
ttd.
Ratified in Jakarta
on April 21, 2008
PRESIDENT OF THE REPUBLIC OF
INDONESIA
sgd.
DR. H. SUSILO BAMBANG
YUDHOYONO
Promulgated in Jakarta
on April 21, 2008
ttd
sgd.
ANDI MATTALATTA
ANDI MATTALATTA
***
43