You are on page 1of 24

Live Streaming

Anchor

Jadwal Acara

07 Oktober, 2011

Home

Polhukam

Ekonomi

Nasional

Internasional

Sosbud

Olahraga

Entertainment

Lifestyle

Techno

Program

Kedok Greenpeace Mulai Terkuak


Sosb ud / Selasa, 9 Novemb er 2010 23:14 WIB 0 0
Recommend

Berita Terkait
Empat Gajah Jinak Jadi Penengah Konflik Manusia-Gajah

Metrotvnews.com, Jakarta: Pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Boni Hargens menilai penolakan Greenpeace terhadap ajakan debat terbuka dari peneliti IPB mengindikasikan mulai terbukanya kedok dari NGO itu. "Sejak awal saya katakan, Greenpeace harus diaudit oleh pemerintah, karena memiliki standar ganda, yakni selain menyuarakan lingkungan juga membawa kepentingan lain," ujar Boni di Jakarta, Selasa (9/11). Jadi, lanjutnya, dengan tidak bersedianya Greenpeace berbicara bersama para peneliti dari IPB di depan publik, semakin memperjelas bahwa mereka memang membawa misi yang jauh lebih besar dibanding hanya menyuarakan lingkungan. Padahal, lanjut Boni, penelitian kedua guru besar IPB itu jelas memiliki metode ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Sedangkan investigasi, unsur obyektivitasnya tidak bisa dipertanggungjawabkan dan tidak bisa diterima secara luas oleh masyarakat. Sebab, investigasi itu tergantung dari investigatornya, kemana mau diarahkan. "Kalau penelitian, tidak bisa diarahkan, karena metodologinya jelas dan jauh lebih obyektif. Karena itu, saya lebih percaya hasil penelitian daripada investigasi," tandasnya.(MI/ICH)

Staf Khusus: CIFOR Kaburkan Pidato Presiden 2.100 Pohon di Jakarta Rawan Tumbang Dispersant Disemprotkan ke Laut Timur Dianggap Berbahaya Ide Anak Muda Dunia Atasi Masalah Lingkungan Digelar INDEX+

XS4GREEN.COM
www.x s4gre e n.com

Makes green products visible Green news, video news and events.

All About Maggie

C overs today's biggest hit songs. C heck them out now and subscribe
www.youtube .com /AllAboutMaggie

Recommend

Berita Terbaru
Barcelona Kena Denda dari UEFA Ledakan ATM di Yogyakarta dan Bandung Mirip

Komentar
Nama Email Komentar : : :

Polri Siap Bertanggungjawab Terkait Peluru Nyasar Wapres Harap Kepala UP4B Segera Ada Menakertrans: Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Belum Memadai INDEX+

Kode Keamanan

HOME

BERITA

VIDEO

SPORT

BOLA

GAYA HIDUP

KESEHATAN

TEKNO

OTOMOTIF

BUSER

MUSIK

SHOWBIZ

CITIZEN6

EJURNAL

GAME

INDEKS

Politik

Hukum & Kriminal

Sosial & Budaya

Ekonomi & Bisnis

Ibu Kota

Daerah

Program Khusus

Luar Negeri

Search

Kehadiran Greenpeace Dipertanyakan


Ulfan Rahm ad
26/07/2011 14:56

Liputan6.com, Jakarta: Kehadiran LSM Greenpeace dipertanyakan sejumlah pihak karena dinilai mengabaikan undang-undang di Indonesia. Bahkan, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mendukung langkah tegas Komisi I DPR memanggil Greenpeace karena hingga kini belum mendaftarkan diri sebagai ormas sebagaimana diatur UU Nomor 8/1995 tentang Organisasi Massa. Dalam rilisnya yang dikirim ke media massa, Selasa (26/7), HMI menilai Greenpeace selalu melakukan aksi

Artikel Terkait
Meneg LH Teken SKB dengan Kejaksaan dan Polri Terumbu Karang di Perairan NTT Memprihatinkan Konflik Warga vs Harimau, Tertinggi di Riau Warga Tangkap Seekor Harimau Sumatera Meski Jadwal Padat, Iwan Fals Tanam Pohon

yang bersifat menekan dan memiliki standar ganda dengan membawa agenda ekonomi terselubung. Hal itu terlihat karena Greenpeace tak pernah melakukan tekanan atau aksi protes keras terhadap PT Freeport, PT Newmont, atau perusahaan asing lain yang disebut HMI telah merusak lingkungan dan mengeruk kekayaan alam Indonesia. HMI juga menganggap, Greenpeace yang bermarkas di

Berita Terpopuler
Sekilas Pemilihan Miss Universe 2011 Briptu Norman Ajukan Surat Mundur dari Polisi Tangkuban Parahu Masih Aktif Gunung Ini Dia Petai Terbesar di Dunia Pemerintah Dituduh Bohong Soal Ruyati Ada Apa dengan Tol Cipularang? Anak Indonesia Tidak Suka Matematika Ratusan Perempuan Cantik Ikuti Audisi di SurabayaTampil di Panggung Hiburan Hyun Bin SCTV

Belanda juga terus merongrong kewibawaan Indonesia di luar negeri dengan tujuan menghancurkan perekonomian negeri ini. HMI menyebut Greenpeace sebagai organisasi yang menerima aliran dana Postcode Lottery, semacam SDSB zaman Soeharto di Indonesia. Greenpeace juga dinilai sudah tak lagi independen. LSM asing itu dianggap memiliki agenda terselubung dalam kampanye lingkungannya. Hal ini diungkapkan mantan pendiri dan Direktur Greenpeace Patrick Moore pada 2008 dalam artikelnya berjudul Why I Left Greenpeace (Kenapa Saya Meninggalkan Greenpeace) yang dimuat di The Wall Street Journal. Patrick Moore mengatakan, Greenpeace lebih mengedepankan agenda politis daripada obyektivitas ilmiah. Pemerintah wajib mewaspadai keberadaan Greenpeace di Indonesia karena LSM asing itu menerapkan standar ganda dan data yang subyektif. Greenpeace terus melakukan provokasi kampanye lingkungan hidup di Indonesia dengan tema eksploitasi sumber daya alam seperti batubara, kelapa sawit, kakao, dan beberapa sumber daya alam lain. Namun, perlakukan yang sama tidak terjadi kepada ekplorasi asing di pertambangan emas Freeport, Exxon dan Newmont.(ULF)

adalah citizen journalism, ruang publik untuk menyampaikan berita dan informasi peristiwa yang terjadi di sekitar. Inilah tempat publik berperan aktif menjadi pewarta berita. Klik di sini untuk selanjutnya...

Share

20

Singapore Exclusive Passport Discount Save up to 1000 at Tokyo Disney Resort. Tickets available now . w w w .tokyodisneyresort.com.sg

Bookmark
Delicious Digg reddit Facebook

Email This To Friend

Print This Document

StumbleUpon Posting komentar Anda

Ada Komentar Untuk Artikel Ini.

HOME

BERITA

VIDEO

SPORT

BOLA

GAYA HIDUP

KESEHATAN

TEKNO

OTOMOTIF

BUSER

MUSIK

SHOWBIZ

CITIZEN6

EJURNAL

GAME

INDEKS

Politik

Hukum & Kriminal

Sosial & Budaya

Ekonomi & Bisnis

Ibu Kota

Daerah

Program Khusus

Luar Negeri

Search

PLN Dukung Pembubaran Greenpeace


Ulfan Rahm ad
26/09/2011 20:17

Liputan6.com, Jakarta: Direktur Utama PT PLN Dahlan Iskan mendukung langkah Pemerintah Indonesia membubarkan Greenpeace Indonesia karena banyak merugikan. Salah satunya soal penggunaan batubara dalam proyek pembangkit listrik PLN. "Nggak masalah dibubarkan. Ada atau tidaknya Greenpeace tidak berpengaruh dengan Indonesia," kata Dahlan Iskan seusai Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, di Jakarta, Senin (26/9).

Artikel Terkait
Yuk, Berkebun di Mal BIN Minta Dana LSM Asing Diaudit Menkumham Pertanyakan Kehadiran Greenpeace Jakarta Siarkan 24 Jam Realitas Krisis Perubahan Iklim Pemerintah Didesak Evaluasi Greenpeace Indonesia

Dahlan mengatakan untuk mengatasi defisit listrik di Indonesia, PLN akan terus membangun proyek pembangkit listrik. Salah satunya dengan mengoptimalkan PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Batubara). "Jadi kita lakoni saja sumber daya alam yang kita punya untuk mengatasi defisit listrik, ya salah satu dengan penggunaan batubara," katanya.

Berita Terpopuler
Sekilas Pemilihan Miss Universe 2011 Briptu Norman Ajukan Surat Mundur dari Polisi Tangkuban Parahu Masih Aktif Gunung Ini Dia Petai Terbesar di Dunia Pemerintah Dituduh Bohong Soal Ruyati Ada Apa dengan Tol Cipularang? Ratusan Perempuan Cantik Ikuti Audisi di Surabaya Anak Indonesia Tidak Suka Matematika Hyun Bin Tampil di Panggung Hiburan SCTV

Dia juga pernah mengkritik kampanye penghentian penggunaan batubara di Indonesia yang diserukan Greenpeace. "Kalau Greenpeace masih menolak penggunaan batubara dalam proyek PLN biarkan saja. Nggak masalah mereka menolak batubara, nanti kalau ditolak kita mau pakai apa? Listrik tenaga kompor," katanya. Greenpeace seharusnya meminta kepada seluruh dunia secara serentak menghentikan pembangunan PLTU. "Kalau mau harus serentak di seluruh dunia, jangan cuma berani kepada Pemerintah Indonesia," ujar Dahlan. Jika memang PLTU dinilai merusak lingkungan karena menggunakan bahan bakar batubara, maka pemusnahan PLTU harus dimulai dari negara-negara maju dengan pendapatan perkapita di atas US$ 20 ribu. "Lalu lima tahun kemudian negara-negara yang pendapatan perkapita di atas US$ 15 ribu. Lima tahun kemudian di atas US$ 10 ribu, Lima tahun kemudian di atas US$ 5 ribu dan terakhir yang di bawah US$ 5 ribu," katanya.(Ant/ULF)

adalah citizen journalism, ruang publik untuk menyampaikan berita dan informasi peristiwa yang terjadi di sekitar. Inilah tempat publik berperan aktif menjadi pewarta berita. Klik di sini untuk selanjutnya...

Bookmark

Email This To Friend

Print This Document

Share

13

10

Delicious

Digg

reddit

Facebook

StumbleUpon Posting komentar Anda

Ada 2 Komentar Untuk Artikel Ini.


stuxxx | stuxxx@yaxxx.com | 2011-09-27 08:39:25

@indra, greenpeace mana peduli ama alam papua yang disedot ama freeport... emang pernah dengar greenpeace demo freeport... jangan asal bacot

inxxx | indra_tauvxxx@yaxxx.com | 2011-09-26 23:34:49 tampa green piace sapa lagi yang perduli terhadap alam...... pemerintah????????????????

POSTING KOMENTAR ANDA


Nama

HOME

BERITA

VIDEO

SPORT

BOLA

GAYA HIDUP

KESEHATAN

TEKNO

OTOMOTIF

BUSER

MUSIK

SHOWBIZ

CITIZEN6

EJURNAL

GAME

INDEKS

Politik

Hukum & Kriminal

Sosial & Budaya

Ekonomi & Bisnis

Ibu Kota

Daerah

Program Khusus

Luar Negeri

Search

BIN Minta Dana LSM Asing Diaudit


Ulfan Rahm ad
20/09/2011 13:17

Liputan6.com, Jakarta: Kepala Badan Intelijen Negara Sutanto menegaskan, sumber maupun aliran dana LSM asing, termasuk Greenpeace, yang beroperasi di Indonesia harus diaudit. "Salah satu fokus intelijen kita adalah sumber pendanaan. Tentu pendaaan dari luar itu, tidak boleh. Harus diaudit dulu," tegas Sutanto, baru-baru ini, di Jakarta. Sutanto mengatakan hal tersebut terkait berita adanya aliran dana asing senilai 620.000 poundsterling atau senilai Rp 8,717,372,428.52 untuk Greenpeace Indonesia.

Artikel Terkait
Menkumham Pertanyakan Kehadiran Greenpeace Jakarta Siarkan 24 Jam Realitas Krisis Perubahan Iklim Pemerintah Didesak Evaluasi Greenpeace Indonesia Menhut: Satu Pohon Serap 28 Ton CO2 Kawasan Titik Nol Yogyakarta Bakal Ditata

LSM asing itu juga disebut-sebut menikmati dana puluhan miliar rupiah dari lotere/judi. Mantan Kapolri itu menambahkan, jika Greenpeace yang bermarkas pusat di Belanda itu terbukti menerima aliran dana itu, ada aturan yang menindak perbuatan melawan hukum tersebut. "Itu pasti ditindak. Itu sudah kita pantau semua," tukas Sutanto.

Berita Terpopuler
Sedangkan pengamat intelijen Wawan Purwanto meminta seluruh sumber dan aliran dana LSM asing diaudit. "Sebab tidak ada makan siang yang gratis. Tidak mungkin asing menggelontorkan dana miliaran rupiah kepada Greenpeace, tanpa ada imbalan apa-apa. Pasti ada sesuatu di balik itu dan biasanya memang motif ekonomi. Karenanya audit keuangan terhadap Greenpeace harus segera dilakukan," kata Wawan, seperti dikutip Antara. Menurut dia, bercokolnya Greenpeace di Indonesia sudah sepatutnya dievaluasi. Antisipasi ini diperlukan agar sejarah masuknya VOC di zaman Belanda yang akhirnya menjajah Indonesia, tidak terulang kembali. Sebelumnya di tempat terpisah, Kepala perwakilan Greenpeace Indonesia Nur Hidayati mengatakan bahwa Greenpeace merupakan entitas hukum legal yang sokongan dananya bersumber dari individu-individu dan bukan dari negara asing. "Tulang punggung pendanaan Greenpeace Indonesia adalah murni para suporter Greenpeace," kata Nur Hidayati. Menanggapi tudingan bahwa sumber aliran dana yang tidak transparan, Nur Hidayati mengatakan Greenpeace Indonesia telah menampilkan secara terbuka laporan keuangan mereka. "Greenpeace Indonesia sudah mempublikasikan penerimaan dan pengeluaran dana untuk tahun 2010 pada 25 Agustus 2011 dan dimuat di surat kabar," kata dia. Dalam laporan keuangan tersebut, pada tahun 2010, sumbangan dari individu mencapai Rp 10,2 miliar. Sumbangan dari Greenpeace Asia Tenggara Rp 1,7 miliar dan pemasukan lain seperti bunga bank dan lain-lain Rp 500 juta sehingga totalnya Rp 12,5 miliar. Menurut dia, terdapat 2,8 juta pendukung Greenpeace di seluruh dunia yang 30 ribu orang di antaranya ada di Indonesia yang menjadi donatur bagi kegiatan Greenpeace. "Greenpeace Indonesia menjaga independensi, kami tidak menerima dana dari pemerintah negara mana pun," kata Nur Hidayati.(ULF) Dicky Chandra Beberkan Alasan Mundur Kekayaan Angelina Sondakh Meningkat Tajam Prabowo: Ada Pihak yang Ingin Indonesia Gaduh Kebenaran WikiLeaks soal Munir Perlu Dicek Penyebab Kecelakaan di Mojokerto Diselidiki Sudah 19 Korban Tewas Kecelakaan BusMinibus Tidak Masalah Menteri Beristri Dua Marzuki: Situasi Ambon Terkendali Ulama Minta Diky Tak Mundur

adalah citizen journalism, ruang publik untuk menyampaikan berita dan informasi peristiwa yang terjadi di sekitar. Inilah tempat publik berperan aktif menjadi pewarta berita. Klik di sini untuk selanjutnya...

Share

Singapore Exclusive Passport Discount

HOME

BERITA

VIDEO

SPORT

BOLA

GAYA HIDUP

KESEHATAN

TEKNO

OTOMOTIF

BUSER

MUSIK

SHOWBIZ

CITIZEN6

EJURNAL

GAME

INDEKS

Politik

Hukum & Kriminal

Sosial & Budaya

Ekonomi & Bisnis

Ibu Kota

Daerah

Program Khusus

Luar Negeri

Search

Menkumham Pertanyakan Kehadiran Greenpeace


Ulfan Rahm ad
16/09/2011 10:37

Liputan6.com, Jakarta: Desakan untuk mengusir LSM asing Greenpeace terus berlanjut. Setelah Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, kini giliran Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar yang mempersoalkannya. Hal ini disampaikan Patrialis menanggapi pemberitaan adanya bantuan dana asing ke Greenpeace Indonesia untuk melakukan kegiatan merongrong pemerintah. "Tidak boleh itu. Apalagi dana yang diperoleh digunakan untuk melakukan kegiatan melawan pemerintah. Segera saya usir itu Greenpeace," ujar Patrialis di Kantor

Artikel Terkait
Jakarta Siarkan 24 Jam Realitas Krisis Perubahan Iklim Pemerintah Didesak Evaluasi Greenpeace Indonesia Menhut: Satu Pohon Serap 28 Ton CO2 Kawasan Titik Nol Yogyakarta Bakal Ditata Kabut Asap di Palembang Kian Pekat

Kemenkumham, Jakarta, baru-baru ini. Dalam siaran persnya, Patralis juga mengecam keras apabila dana yang diterima Greenpeace malah digunakan untuk menjelek-jelekkan Indonesia di luar negeri terkait masalah lingkungan. Menurutnya, hal seperti itu sudah bisa digolongkan sebagai tindakan makar. "Motif kehadiran Greenpeace di Indonesia itu apa? Kalau
Singapore Exclusive Passport Discount Save up to 1000 at Tokyo Disney Resort. Tickets available now . w w w .tokyodisneyresort.com.sg

untuk menjelek-jelekkan Indonesia di luar negeri itu sudah pelanggaran. Izin mereka bisa dicabut dan dibekukan," tegas Patrialis. Dalam kesempatan terpisah, Juru Kampanye Greenpeace untuk wilayah Asia Tenggara Hikmat Soeritanuwijaya menyatakan, pihaknya siap mengklarifikasi apa yang selama ini beredar di media. Greenpeace juga siap diundang oleh Kemnkumham untuk mengklarifikasi semua tuduhan yang beredar. Dia menuding ada pihak yang ingin Greenpeace hengkang dari Indonesia.(ULF)

Berita Terpopuler
Pegawai Pajak Tembaki Anak-anak Aksi Pelaku Bom GBIS Terekam CCTV Nazaruddin: Saya akan Buka-bukaan Polisi Belum Tetapkan Tersangka Kerusuhan Ambon Rosa Jadi Saksi Istri Nazaruddin Tiga Saksi Kecelakaan Saipul Jamil Diperiksa Adik Nasrudin: Antasari Bukan Pelakunya Adik Nasruddin Mengakui Didatangi Perwira Polisi Pelaku Bom Solo Diduga DPO Bom Cirebon

adalah citizen journalism, ruang publik untuk menyampaikan berita dan informasi peristiwa yang terjadi di sekitar. Inilah tempat publik berperan aktif menjadi pewarta berita. Klik di sini untuk selanjutnya...

Share

20

Tips Miss Beauty Untuk Kulit Wajahm u Ikuti test "Tanya Miss Beauty" & cari tahu jenis kulit w ajahmu. facebook.com/missbeauty The Best of Life Can be preserved in a photo book. Save 70% on Your best memories. w w w .disdus.com engineering com pany Standards Of Quality & Service. ISO 9001, ISO 14001 & OHsas 18001 w w w .sembaw angenc.com

Bookmark
Delicious Digg reddit Facebook

Email This To Friend

Print This Document

StumbleUpon Posting komentar Anda

Ada Komentar Untuk Artikel Ini.


POSTING KOMENTAR ANDA
Nama Email

HOME

BERITA

VIDEO

SPORT

BOLA

GAYA HIDUP

KESEHATAN

TEKNO

OTOMOTIF

BUSER

MUSIK

SHOWBIZ

CITIZEN6

EJURNAL

GAME

INDEKS

Politik

Hukum & Kriminal

Sosial & Budaya

Ekonomi & Bisnis

Ibu Kota

Daerah

Program Khusus

Luar Negeri

Search

Pemerintah Didesak Evaluasi Greenpeace Indonesia


Ulfan Rahm ad
14/09/2011 21:58

Liputan6.com, Jakarta: Wakil Ketua Komisi XI Achsanul Qosasi mendesak Kementerian Dalam Negeri mengevaluasi keberdaaan Greenpeace Indonesia. Soalnya LSM tersebut diduga menerima kucuran dana secara tidak transparan. "Kemendagri harus konkret segera menertibkan LSM asing, terutama Greenpeace Indonesia. Dasar hukum untuk mengevaluasi cukup kuat," ujar Qosasi kepada wartawan di Jakarta, baru-baru ini. Menurut Achasnul, dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2003 mengatur kewenangan Pusat Pelaporan dan

Artikel Terkait
Menhut: Satu Pohon Serap 28 Ton CO2 Kawasan Titik Nol Yogyakarta Bakal Ditata Kabut Asap di Palembang Kian Pekat Greenpeace Dituding Lakukan Pembohongan Publik Pemerintah Didesak Audit Dana LSM Asing

Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), disebutkan adanya keterbukaan infomasi publik. Pemerintah berhak mengetahui sumber pembiayaan LSM asing, termasuk pajaknya. "LSM asing juga harus transparan dalam memperoleh sumber pendanaan dan pajaknya. Karena sudah diatur UU, pemerintah berhak mengetahui sumber dana LSM asing, termasuk Greenpeace. Bagaimana proses pengiriman dananya, apa sudah sesuai belum dengan UU," tegas Qosasi, seperti dikutip Antara.
Travel Agency -70% Save on Amazing Destination w ith Cheap Flight Tickets. Try Groupon. w w w .disdus.com/flights Advanced Business Adm inistration Executive program for senior managers from all industries.12-23 Mar '12 executive-education.nus.edu

Selain itu, lanjut Qosasi, pembukaan kantor cabang LSM asing di Indonesia justru patut dipertanyakan. "Mereka membuka kantor cabang dengan semangat apa? Semangat politik untuk memata-matai, persaingan bisnis, atau motif ekonomi," ujarnya. Sebelumnya diberitakan, Kepala Perwakilan Greenpeace Indonesia Nur Hidayati menegaskan bahwa Greenpeace Indonesia bukan merupakan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) asing sehingga tidak ada pelanggaran terkait sumber dana yang diterima lembaga tersebut. "Kami ingin mengklarifikasi bahwa Greenpeace Indonesia bukan LSM asing namun merupakan LSM berbadan hukum Indonesia yang global," kata Nur Hidayati.(ULF)

Berita Terpopuler
Dicky Chandra Beberkan Alasan Mundur Kekayaan Angelina Sondakh Meningkat Tajam Prabowo: Ada Pihak yang Ingin Indonesia Gaduh Kebenaran WikiLeaks soal Munir Perlu Dicek Penyebab Kecelakaan di Mojokerto Diselidiki Sudah 19 Korban Tewas Kecelakaan BusMinibus Tidak Masalah Menteri Beristri Dua Marzuki: Situasi Ambon Terkendali Ulama Minta Diky Tak Mundur

adalah citizen journalism, ruang publik untuk menyampaikan berita dan informasi peristiwa yang terjadi di sekitar. Inilah tempat publik berperan aktif menjadi pewarta berita. Klik di sini untuk selanjutnya...

Share

31

Travel Agency -70% Save on Amazing Destination w ith Cheap Flight Tickets. Try Groupon. w w w .disdus.com/flights

Bookmark
Delicious Digg reddit Facebook

Email This To Friend

Print This Document

StumbleUpon Posting komentar Anda

Ada 1 Komentar Untuk Artikel Ini.


simbiak henxxx | yendidxxx@yaxxx.com | 2011-09-15 00:01:34

pak qosasi dah bisa buat moratorium??? dah bisa lindungi hutan gambut??? dah bisa cegah kayu merbau ilegal yg keluar dri Indonesia??? klo cuma bisa duduk ngoceh jgn terlalu sok pahlaw an.....action dulu di lapangan pak...........maju terus Greenpeace....Ib

POSTING KOMENTAR ANDA

HOME

BERITA

VIDEO

SPORT

BOLA

GAYA HIDUP

KESEHATAN

TEKNO

OTOMOTIF

BUSER

MUSIK

SHOWBIZ

CITIZEN6

EJURNAL

GAME

INDEKS

Politik

Hukum & Kriminal

Sosial & Budaya

Ekonomi & Bisnis

Ibu Kota

Daerah

Program Khusus

Luar Negeri

Search

Greenpeace Dituding Lakukan Pembohongan Publik


Ulfan Rahm ad
06/09/2011 18:33

Liputan6.com, Jakarta: Aliran dana LSM asing Greenpeace kembali dipertanyakan. Kali ini giliran Ketua Komisi IV DPR Romahurmuziy yang menyorotinya. Menurut Romi--panggilan Romahurmuziy, Greenpeace sebaiknya tak melakukan tindakan terpuji dengan tak transparan soal aliran dana. "Oleh banyak kalangan, Greenpeace dinilai hanya akan merecoki pembangunan yang sedang digalakkan pemerintah. Bahkan, Greenpeace juga sering diibaratkan serigala berbulu domba. Yang jelas, Greenpeace tidak

Artikel Terkait
Pemerintah Didesak Audit Dana LSM Asing DPR Akan Panggil Menlu Terkait Greenpeace Jalur Lingkar dalam Cagar Alam Belum Disetujui MUI Segera Keluarkan Fatwa Haram untuk Greenpeace Kehadiran Greenpeace Kembali Dipersoalkan

jujur," kata Romi yang juga Sekretaris Jenderal PPP dalam siaran persnya, Selasa (6/9). Ditambahkan Romi, kehadiran Greenpeace sebagai LSM asing di Indonesia sejak awal memang sudah bermasalah. Sebabnya, sumber dana Greenpeace tidak pernah diaudit oleh pemerintah. Padahal, yang berwenang melakukan audit terhadap LSM asing adalah pemerintah, bukan pihak swasta yang ditunjuk

Berita Terpopuler
Sekilas Pemilihan Miss Universe 2011 Briptu Norman Ajukan Surat Mundur dari Polisi Tangkuban Parahu Masih Aktif Gunung Ini Dia Petai Terbesar di Dunia Pemerintah Dituduh Bohong Soal Ruyati Ada Apa dengan Tol Cipularang? Ratusan Perempuan Cantik Ikuti Audisi di Surabaya Anak Indonesia Tidak Suka Matematika Hyun Bin Tampil di Panggung Hiburan SCTV

Greenpeace sendiri. Untuk itu, DPR saat ini tengah menggodok UU tentang bagaimana mengatur LSM di Indonesia. "Semua sumber dana LSM termasuk Greenpeace nantinya akan diaudit pemerintah langsung, bukan lembaga audit swasta. Ini sangat perlu untuk memastikan bahwa mereka memang bekerja dengan agenda yang sudah diprogram pendananya, bukan atas nama idealisme," tukasnya. Apalagi, lanjut Romi, bercokolnya Greenpeace di Indonesia sama sekali tidak membawa dampak apa-apa terhadap kemajuan bangsa. Itu sebabnya, ada atau tidak ada Greenpeace di Indonesia bukan menjadi soal. "Ada atau tidak ada Greenpeace, itu sama saja. Sebab, kita juga punya instrumen negara yang mengurusi tentang lingkungan kan? Jadi, kalaupun Greenpeace tidak ada, itu sama sekali tidak ada masalah," tuntas Romi. Persoalan transparansi dana berawal dari klaim Greenpace yang mengaku tak menerima bantuan dana untuk operasionalnya selain dari donatur di Indonesia. Padahal, informasi penerimaan dana terpampang jelas pada laporan keuangan Greenpeace yang dimuat dalam advetorialnya di dua harian media nasional (Kompas dan Repub lika), Kamis (25/8). Greenpeace Asia Tenggara, dalam kurun 2010, menggelontorkan dana sebesar Rp 1.768.272.195 untuk Greenpeace cabang Indonesia. Masih dalam iklan laporan tersebut, Greenpeace Asia Tenggara cabang Indonesia menyebutkan mendapat dana tambahan sebesar Rp 584.703.200. Namun, Greenpeace tidak menjelaskan dari mana dana tersebut diperoleh. Juga tidak dijelaskan berapa pajak penghasilan (PPh) dari gaji pimpinan/karyawan Greenpeace yang disetorkan ke Kantor Pajak. Greenpeace hanya mengaku memperoleh dana senilai Rp 10.207.389.922 dari penggalangan dana. Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Michael Tene mengungkapkan, setiap dana yang diperoleh LSM asing seperti Greenpeace wajib dilaporkan ke Pemerintah Indonesia. Anehnya, jangankan melaporkan sumber dana, sepengetahuan Michael, Greenpeace tidak pernah melaporkan kegiatan operasionalnya ke Kemenlu. "Sepertinya Greenpeace belum pernah melapor. Padahal, Kemenlu merupakan penanggungjawab LSM asing di Indonesia. Sumber dananya juga tidak pernah dilaporkan," ujar Michael.(ULF)

adalah citizen journalism, ruang publik untuk menyampaikan berita dan informasi peristiwa yang terjadi di sekitar. Inilah tempat publik berperan aktif menjadi pewarta berita. Klik di sini untuk selanjutnya...

HOME

BERITA

VIDEO

SPORT

BOLA

GAYA HIDUP

KESEHATAN

TEKNO

OTOMOTIF

BUSER

MUSIK

SHOWBIZ

CITIZEN6

EJURNAL

GAME

INDEKS

Politik

Hukum & Kriminal

Sosial & Budaya

Ekonomi & Bisnis

Ibu Kota

Daerah

Program Khusus

Luar Negeri

Search

Kehadiran Greenpeace Kembali Dipersoalkan


Ulfan Rahm ad
12/08/2011 09:37

Liputan6.com, Jakarta: Kehadiran Greenpeace di Indonesia kembali diprotes. Kali ini disampaikan sejumlah kelompok mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Tolak LSM Asing. "Kita harus menolak Greenpeace guna menghindari penjajahan gaya baru," ujar Rudi Gani, Ketua Badko Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jabotabeka-Banten, baru-baru ini, di Jakarta. Dalam siaran persnya, Aliansi Mahasiswa Tolak LSM Asing terdiri dari HMI, Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (IMKI), Pusat Studi Kajian Indonesia (PUSAKA), Badan

Artikel Terkait
PBB: Indonesia Paling Rawan Bencana Kepulauan Seribu Tercemar Minyak Mentah Sumur Semburkan Air Campur Belerang MUI: Dana Lotre Greenpeace Haram FPI Minta Pemerintah Larang Kegiatan Greenpeace

Eksekutif Mahasiswa Republik Indonesia (BEM RI), dan Lingkar Studi Mahasiswa Jakarta (LISUMA). Mereka menolak praktik pendanaan LSM Asing yang diduga berasal dari dana lotre. Greenpeace disebut sebagai LSM yang menerima dana dari lotre. Untuk itu, mahasiswa menolak campur tangan dan kegiatan Greenpeace di Indonesia. Mereka juga mendesak pemerintah segera mengusut tuntas aliran
Japan around the Corner Try the best Japanese restaurants and save 70% w ith Groupon. w w w .disdus.com/jakarta Sem baw ang Engineers & Constructors One Stop Capabilities For Building, Infrastructure & Utilities Sectors. w w w .sembaw angenc.com

dana judi Greenpeace. Mahsiswa juga minta masyarakat mewaspadai setiap gerakan LSM asing, utamanya Greenpeace, yang dianggap membawa misi terselubung karena selalu melakukan kampanye hitam terkait lingkungan Indonesia di luar negeri. Penulis buku Menguak Dusta-Dusta Greenpeace S. Hidayatullah mengungkapkan, saat ini terjadi perbedaan jumlah donatur dan besaran donasi yang dikantongi Greenpeace. "Masing-masing petinggi Greenpeace menyampaikan data yang berbeda tentang berapa jumlah donatur dan besaran donasi yang diperoleh. Ini tentu sangat menimbulkan kecurigaan, ada apa dengan ini semua? tanya Hidayatullah. Para mahasiswa sepakat dengan Majelis Ulama Indonesia yang meminta aliran dana Greenpeace ditelusuri. Jika memang terbukti menggunakan dana lotre, mereka jelas menolak kehadiran LSM yang bergerak di bidang lingkungan itu.(ULF)

Berita Terpopuler
Sekilas Pemilihan Miss Universe 2011 Briptu Norman Ajukan Surat Mundur dari Polisi Gunung Tangkuban Parahu Masih Aktif Ini Dia Petai Terbesar di Dunia Pemerintah Dituduh Bohong Soal Ruyati Ada Apa dengan Tol Cipularang?

adalah citizen journalism, ruang publik untuk menyampaikan berita dan informasi peristiwa yang terjadi di sekitar. Inilah tempat publik berperan aktif menjadi pewarta berita. Klik di sini untuk selanjutnya...

Ratusan Perempuan Cantik Ikuti Audisi di Surabaya Anak Indonesia Tidak Suka Matematika Hyun Bin Tampil di Panggung Hiburan SCTV

Bookmark

Email This To Friend

Print This Document

Share

12

Delicious

Digg

reddit

Facebook

StumbleUpon Posting komentar Anda

Ada Komentar Untuk Artikel Ini.


POSTING KOMENTAR ANDA
Nama Email Komentar

Security Code

HOME

BERITA

VIDEO

SPORT

BOLA

GAYA HIDUP

KESEHATAN

TEKNO

OTOMOTIF

BUSER

MUSIK

SHOWBIZ

CITIZEN6

EJURNAL

GAME

INDEKS

Politik

Hukum & Kriminal

Sosial & Budaya

Ekonomi & Bisnis

Ibu Kota

Daerah

Program Khusus

Luar Negeri

Search

MUI Segera Keluarkan Fatwa Haram untuk Greenpeace


Ulfan Rahm ad
17/08/2011 04:53

Liputan6.com, Jakarta: Majelis Ulama Indonesia (MUI) segera mengeluarkan fatwa haram bagi LSM asing, termasuk Greenpeace, apabila terbukti menggunakan dana judi. Hal ini disampaikan Ketua MUI Amidhan ketika berdialog dengan perwakilan Aliansi Mahasiswa Tolak LSM Asing Greenpeace, baru-baru ini, di Jakarta. "Pada intinya, motif bercokolnya Greenpeace di Indonesia sudah tidak sesuai dengan kaidah agama. MUI tidak akan tinggal diam. Dalam waktu dekat, MUI bisa mengeluarkan fatwa haram untuk Greenpeace, termasuk LSM lain yang

Artikel Terkait
Kehadiran Greenpeace Kembali Dipersoalkan PBB: Indonesia Paling Rawan Bencana Kepulauan Seribu Tercemar Minyak Mentah Sumur Semburkan Air Campur Belerang MUI: Dana Lotre Greenpeace Haram

terbukti adalah perpanjangan tangan asing di sini," tegas Amidhan dalam siaran persnya. Lebih jauh Amidhan mengatakan, dana lotre yang diterima Greenpeace merupakan pintu masuk untuk mengusir LSM asal Belanda itu dari Indonesia. "Pernyataan saya tentang dana lotre itu sebenarnya hanya pintu masuk saja. Greenpeace tidak perlu masuk karena hanya ingin melindungi kepentingan asing di sini. Waktu saya di

Berita Terpopuler
Sekilas Pemilihan Miss Universe 2011 Briptu Norman Ajukan Surat Mundur dari Polisi Tangkuban Parahu Masih Aktif Gunung Ini Dia Petai Terbesar di Dunia Pemerintah Dituduh Bohong Soal Ruyati Ada Apa dengan Tol Cipularang? Ratusan Perempuan Cantik Ikuti Audisi di Surabaya Anak Indonesia Tidak Suka Matematika Hyun Bin Tampil di Panggung Hiburan SCTV

Komnas HAM, saya pernah melakukan penyelidikan di PT Freeport. Hasilnya, pemerintah kita memang ditipu Amerika hanya karena diberikan sumbangan ke APBN," bongkar Amidhan. Apalagi, tambah Amidhan, MUI sudah mempunyai lembaga pemulihan lingkungan hidup yang telah bekerjasama dengan Kementerian Lembaga Hidup dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Artinya, Greenpeace tidak perlu sok jago mengajari bagaimana masyarakat Indonesia menjaga lingkungan. "Ini harus diprotes, karena masyarakat Indonesia bebas menikmati kekayaan sumber daya alamnya. Asing tidak boleh mengatur kita. Karenanya kalau ada lembaga asing yang masuk ke Indonesia seperti Greenpeace, tolak saja. Kita yang paling tahu tentang Indonesia, bukan asing. Tunggu saja, fatwa haram MUI untuk Greenpeace pasti akan ke luar," tegas Amidhan.(ULF)

adalah citizen journalism, ruang publik untuk menyampaikan berita dan informasi peristiwa yang terjadi di sekitar. Inilah tempat publik berperan aktif menjadi pewarta berita. Klik di sini untuk selanjutnya...

Bookmark

Email This To Friend

Print This Document

Share

38

87

Delicious

Digg

reddit

Facebook

StumbleUpon Posting komentar Anda

Ada 7 Komentar Untuk Artikel Ini.


deathxxx | dw sxxx@gmxxx.com | 2011-08-19 21:06:45

*M hukumnya... anda yakin kalau tidak diingatkan bangsa ini bisa sadar? dan apakah anda yakin lembaga yang penuh oknum2 koruptor anda sebutkan tadi bisa?

deathxxx | dw sxxx@gmxxx.com | 2011-08-19 21:04:23 anda omong begitu sudah tau kenyataannya atau belum? atau kah cuma asal omong saja? saya salah satu volunter Lingkungan Hidup yang sudah sering melihat BANGSA INDONESIA yang anda bangga kan itu, membuang sampah sembarangan di kaw asan konservasi yang HARA

yxxx | gifta_nxxx@yaxxx.com | 2011-08-18 16:56:25 memangnya segala hal yang berhubungan dengan bangsa asing itu negatif? pernyataan w akil dari MUI ini seolah2 mengatakan demikian. Katakanlah Indonesia bebas dari segala pengarus bangsa asing, anda yakin bangsa ini bisa berjalan lebih baik dari sekarang? b

HOME

BERITA

VIDEO

SPORT

BOLA

GAYA HIDUP

KESEHATAN

TEKNO

OTOMOTIF

BUSER

MUSIK

SHOWBIZ

CITIZEN6

EJURNAL

GAME

INDEKS

Politik

Hukum & Kriminal

Sosial & Budaya

Ekonomi & Bisnis

Ibu Kota

Daerah

Program Khusus

Luar Negeri

Search

DPR Akan Panggil Menlu Terkait Greenpeace


Ulfan Rahm ad
23/08/2011 03:16

Liputan6.com, Jakarta: Anggota Komisi I DPR Effendy Choirie akan mempertanyakan keberadaan lembaga swadaya masyarakat (LSM) asing Greenpeace di Indonesia kepada Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dan pihak terkait lainnya mengingat LSM itu dinilai merugikan kepentingan Indonesia. "Saya akan mempertanyakan hal itu nanti. Kita perlu tahu apa sesungguhnya motif Greenpeace," kata Effendy di Jakarta, Senin (22/8). Apalagi, disebut-sebut Greenpeace Indonesia menerima

Artikel Terkait
Jalur Lingkar dalam Cagar Alam Belum Disetujui MUI Segera Keluarkan Fatwa Haram untuk Greenpeace Kehadiran Greenpeace Kembali Dipersoalkan PBB: Indonesia Paling Rawan Bencana Kepulauan Seribu Tercemar Minyak Mentah

dana dari kantor pusat LSM itu di Belanda untuk melakukan kampanye yang diduga merugikan kepentingan ekonomi Indonesia. Secara terpisah, politisi PPP Achmad Muqowam menyatakan, tidak terbukanya sumber dana Greenpeace merupakan bukti lain LSM tersebut memiliki agenda terselubung. "Greenpeace memang seperti main petak umpet saja. Mereka bilang tidak ada dana sumbangan,

Berita Terpopuler
Dicky Chandra Beberkan Alasan Mundur Kekayaan Angelina Sondakh Meningkat Tajam Prabowo: Ada Pihak yang Ingin Indonesia Gaduh Kebenaran WikiLeaks soal Munir Perlu Dicek Penyebab Kecelakaan di Mojokerto Diselidiki Sudah 19 Korban Tewas Kecelakaan BusMinibus Tidak Masalah Menteri Beristri Dua Marzuki: Situasi Ambon Terkendali Ulama Minta Diky Tak Mundur

tapi ternyata ada. Itu membuktikan LSM ini memang punya agenda terselubung. Greenpeace sudah pasti punya misi subyektif dan obyektif," katanya. Sebelumnya Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amidhan juga meminta pemerintah meninjau ulang keberadaaan Greenpeace di Indonesia. MUI, kata Amidhan, menerima banyak masukan jika LSM itu lebih membawa kepentingan asing di Indonesia daripada berbuat untuk kepentingan negara ini. Pada bagian lain, Muqowwam juga menyoroti Perjanjian Oslo, Norwegia, yang ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tahun lalu yang memuat kesepakatan negara-negara maju dan berkembang mengurangi emisi karbon yang dinilainya bertentangan dengan kondisi bangsa saat ini. "Proses itu tidak sesuai dengan UU, dan menjadi pemaksaan. Itu hanya pencitraan diplomasi saja. Sebab secara substansi, Perjanjian Oslo tidak sesuai dengan keinginan. Dari dulu saya sudah peringatkan itu, tapi pemerintah terkesan cuek," katanya, seperti dikutip Antara. Sebelumnya, dua tokoh nasional Soyfan Wanandi dan Drajad Wibowo juga sependapat perjanjian Oslo yang kemudian melahirkan moratorium hutan justru merugikan kepentingan nasional. Sebaliknya, Norwegia dan negara Eropa lainnya mendapat keuntungan berlipat dengan semakin berkembangnya industri di benua itu.(ULF)

adalah citizen journalism, ruang publik untuk menyampaikan berita dan informasi peristiwa yang terjadi di sekitar. Inilah tempat publik berperan aktif menjadi pewarta berita. Klik di sini untuk selanjutnya...

Bookmark

Email This To Friend

Print This Document

Share

24

Delicious

Digg

reddit

Facebook

StumbleUpon Posting komentar Anda

Ada Komentar Untuk Artikel Ini.


POSTING KOMENTAR ANDA
Nama Email

HOME

BERITA

VIDEO

SPORT

BOLA

GAYA HIDUP

KESEHATAN

TEKNO

OTOMOTIF

BUSER

MUSIK

SHOWBIZ

CITIZEN6

EJURNAL

GAME

INDEKS

Politik

Hukum & Kriminal

Sosial & Budaya

Ekonomi & Bisnis

Ibu Kota

Daerah

Program Khusus

Luar Negeri

Search

Imigrasi Larang Petinggi Greenpeace Masuk ke Indonesia


Ulfan Rahm ad
28/09/2011 16:31

Liputan6.com, Jakarta: Imigrasi melarang Direktur Greenpeace Inggris John Bernard Sauven masuk ke Indonesia. Pertimbangannya yang bersangkutan diduga menimbulkan keresahan di Tanah Air. "Benar dilarang. Pertimbangannya Pasal 75 UU nomor 6/2011 tentang Keimigrasian. Dia patut diduga menimbulkan keresahan dan gangguan ketertiban di Indonesia," ujar Kasubag Humas Dirjen Imigrasi Herawan Sukoaji ketika dihubungi liputan6.com, Rabu (28/9).

Artikel Terkait
PLN Dukung Pembubaran Greenpeace Yuk, Berkebun di Mal BIN Minta Dana LSM Asing Diaudit Menkumham Pertanyakan Kehadiran Greenpeace Jakarta Siarkan 24 Jam Realitas Krisis Perubahan Iklim Menurut Herawan, selama ini Imigrasi memantau jejak rekam Bernard Sauven. Terutama komentarnya tentang Indonesia. Untuk mengantisipasi hal tak diinginkan, Imigrasi menangkal yang bersangkutan masuk ke Indonesia. Terkait hal tersebut, Guru Besar Hukum Internasional UI Himahanto Juwana mengatakan, langkah tersebut sudah tepat. Sebab, setiap orang asing yang ingin memasuki Indonesia harus terlebih dahulu diperiksa apa motif dan kepentingannya. Penolakan dilakukan karena pemerintah sudah mendapat informasi yang akurat dan obyektif lebih dulu. Menurut informasi, sedianya Bernard Sauven datang ke Indonesia untuk mengikuti serangkaian kegiatan. Di antaranya menghadiri seminar internasional tentang kelangsungan dan perlindungan hutan Indonesia di Jakarta, Selasa kemarin. Namun Ditjen Imigrasi melarang Sauven masuk ke Indonesia karena adanya informasi dia akan melakukan kegiatan yang dapat mengganggu keamanan, ketertiban umum, dan dapat membahayakan Indonesia. Menurut Hikmahanto, ditolaknya orang asing masuk ke Indonesia berawal dari rangkaian kerjasama antaraparat pemerintah. Sebab, harus ada alasan kuat yang melatarbelakanginya. Itu artinya, penolakan terhadap Sauven dilakukan dengan sangat hati-hati dan selektif. "Kalau dulu saat era Pak Harto, banyak orang asing yang ditolak. Berbeda dengan saat ini yang harus melalui berbagai prosedur. Sehingga, kalau seseorang ditolak masuk Indonesia, itu pasti dilakukan dengan sangat hati-hati dan prosedural," papar dia, dalam keterangan persnya. Hikmahanto mengemukakan, tujuan ditolaknya orang asing masuk ke Indonesia adalah demi menjaga kedaulatan negara. Pemerintah berhak melarang orang asing masuk ke Indonesia jika dinilai malah merugikan negara. "Ini menyangkut kedaulatan negara. Jika seseorang dinilai sering menjelek-jelekkan nama Indonesia di luar negeri, dan berpotensi mengganggu kepentingan nasional, saya kira langkah pemerintah dalam hal ini sudah sangat tepat," katanya. Ketika dihubungi, telepon Kepala Perwakilan Greenpeace Indonesia Nur Hidayati dalam keadaan tidak aktif.(ULF)

Berita Terpopuler
Sekilas Pemilihan Miss Universe 2011 Briptu Norman Ajukan Surat Mundur dari Polisi Tangkuban Parahu Masih Aktif Gunung Ini Dia Petai Terbesar di Dunia Pemerintah Dituduh Bohong Soal Ruyati Ada Apa dengan Tol Cipularang? Ratusan Perempuan Cantik Ikuti Audisi di Surabaya Anak Indonesia Tidak Suka Matematika Hyun Bin Tampil di Panggung Hiburan SCTV

adalah citizen journalism, ruang publik untuk menyampaikan berita dan informasi peristiwa yang terjadi di sekitar. Inilah tempat publik berperan aktif menjadi pewarta berita. Klik di sini untuk selanjutnya...

Bookmark

Email This To Friend

Print This Document

Share

17

24

Live Streaming

Anchor

Jadwal Acara

07 Oktober, 2011

Home

Polhukam

Ekonomi

Nasional

Internasional

Sosbud

Olahraga

Entertainment

Lifestyle

Techno

Program

Achsanul Qosasi: Segera Tertibkan Greenpeace


Polhukam / Rab u, 14 Septemb er 2011 06:11 WIB 0 0
Recommend

Berita Terkait
DPR Panggil Menkominfo Pekan Depan

Metrotvnews.com, Jakarta: Wakil Ketua Komisi XI DPR, Achsanul Qosasi, mendesak Kementerian Dalam Negeri (Kemendagi) mengevaluasi keberdaaan LSM Greenpeace Indonesia, karena LSM tersebut diduga menerima kucuran dana secara tidak transparan. "Kemendagri harus konkret segera menertibkan LSM asing, terutama Greenpeace Indonesia. Dasar hukum untuk mengevaluasi cukup kuat," ujar Qosasi kepada wartawan di Jakarta, Selasa (13/9). Menurut Achasnul, dalam Undang-Undang No 25 Tahun 2003 mengatur kewenangan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), disebutkan adanya keterbukaan infomasi publik. Pemerintah berhak mengetahui sumber pembiayaan LSM asing, termasuk pajaknya. "LSM asing juga harus transparan dalam memperoleh sumber pendanaan dan pajaknya. Karena sudah diatur UU, pemerintah berhak mengetahui sumber dana LSM asing, termasuk Greenpeace. Bagaimana proses pengiriman dananya, apa sudah sesuai belum dengan UU," tegas Qosasi. Selain itu, lanjut Qosasi, pembukaan kantor cabang LSM asing di Indonesia justru patut dipertanyakan. "Mereka membuka kantor cabang dengan semangat apa. Semangat politik untuk memata-matai, persaingan bisnis, atau motif ekonomi," ujarnya. Sebelumnya diberitakan, Kepala Perwakilan Greenpeace Indonesia, Nur Hidayati menegaskan bahwa Greenpeace Indonesia bukan LSM asing sehingga tidak ada pelanggaran terkait sumber dana yang diterima lembaga tersebut. "Kami ingin mengklarifikasi bahwa Greenpeace Indonesia bukan LSM asing namun merupakan LSM berbadan hukum Indonesia yang global," kata Nur Hidayati saat dihubungi di Jakarta (9/9). Nur membantah penilaian kalangan tertentu yang menyebutkan bahwa Greenpeace melanggar UU Nomor 8 Tahun 1985 dan tidak transparan mengenai sumber aliran dana. "Setiap entitas Greenpeace di seluruh dunia beroperasi dengan mengikuti aturan hukum sesuai aturan negara terkait sedangkan Greenpeace pusat hanya sebagai badan koordinasi dari seluruh Greenpeace di dunia," katanya. Ia menjelaskan, Greenpeace Indonesia bukan termasuk organisasi kemasyarakatan melainkan sebuah perkumpulan. "Yang diatur oleh UU Nomor 8 Tahun 1985 tentang ormas itu untuk organisasi yang tidak memiliki badan hukum, sedangkan Greenpeace Indonesia ini sudah terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM dengan nomor pengesahan Kepmen Hukum dan HAM Nomor AHU- 128.AH.01.06 tahun 2009," jelas Nur.(MI/ARD)

Resuffle, Parpol Koalisi Diminta Tak Panas Dingin Marzuki: Tak Ada yang Tidak Bisa Diubah Marzuki Hargai Keputusan Kode Etik KPK Priyo Percaya Keputusan Komite Etik KPK Tidak Didesain INDEX+

Berita Terbaru
Ledakan ATM di Yogyakarta dan Bandung Mirip Polri Siap Bertanggungjawab Terkait Peluru Nyasar Wapres Harap Kepala UP4B Segera Ada Menakertrans: Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Belum Memadai

Singapore Properties News Singapore's Leading Website On Property News, Resources & Guides!
iPrope rty.C om .Sg/Ne ws

Pasokan Air Waduk Jasa Tirta I Masih Aman INDEX+

Recommend

Komentar
Nama Email Komentar : : :

Live Streaming

Anchor

Jadwal Acara

07 Oktober, 2011

Home

Polhukam

Ekonomi

Nasional

Internasional

Sosbud

Olahraga

Entertainment

Lifestyle

Techno

Program

Terus Disorot, Greenpeace Indonesia Bergeming


Nasional / Rab u, 24 Agustus 2011 20:59 WIB 0 3
Recommend 21

Berita Terkait
Empat Gajah Jinak Jadi Penengah Konflik Manusia-Gajah

Metrotvnews.com, Jakarta: Keberadaan lembaga swadaya masyarakat (LSM) asing, Greenpeace Indonesia, terus mendapat sorotan. Ini karena disinyalir LSM yang berpusat di Belanda, itu, memiliki misi membeking-i pihak asing, dan merongrong pemerintahan. Dan satu lagi. Greenpeace menerima aliran dana hasil judi atau lotere. Sebaliknya, Greenpeace Indonesia tetap membantah tudingan itu semua. Berita bahwa Greenpeace Indonesia mendapat aliran dana dana sebesar 620 ribu poundsterling atau senila Rp8,717,372,428.52 dari kantor pusat Greenpeace di Belanda, tanpa seizin pemerintah Indonesia, disoroti anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo. Menurut Bambang, jika Greenpeace Indonesia benar mendapat dana dari luar negeri tanpa seizin pemerintah, berarti melanggar Undang-undang Nomor 8 Tahun 1985 tentang Ormas dan PP Nomor 18 Tahun 1986, serta Instruksi Mendagri Nomor 8 Tahun 1990. Greenpeace Indonesia dapat diberikan sanksi pembekuan pengurusan. Sebelumnya, anggota Komisi I DPR Effendy Choirie pun bersikap sama. Ia meminta pemerintah segera menyelusuri kebenaran informasi itu. Pria yang akrab disapa Gus Choi itu pun berjanji akan mempertanyakan hal tersebut dalam rapat kerja dengan Kementerian Luar Negeri dan pihak terkait lainnya, dalam waktu dekat. Informasi Greenpeace menerima dana dari Belanda tercantum di website http://www.greenpeace.nl/Global/nederland. Di halaman 19-20 disebutkan salah satu proyek kampanye internasional Greenpeace adalah melawan Indonesia dan perusahaan perusahaan di Indonesia. Soal dana hasil judi atau lotere, itu tercatat di http://www.greenpeace.nl/Doneren/Nationale-Postcode-Loterij. Di situ disebutkan Greenpeace menerima dana puluhan miliar rupiah. Sebaliknya, pihak Greenpeace Indonesia tetap membantah tudingan itu. Menurut Hikmat Suriatanwijaya, juru kampanye media Greenpeace Indonesia, tudingan itu sangat tidak benar. Greenpeace Indonesia tidak ada misi merongrong pemerintahan yang ada atau membela kepentingan asing. Dana judi pun tidak ada. Diakui Hikmat, bahwa Greenpeace, di mana pun, termasuk di Indonesia, akan memerangi para pelaku industri atau memrotes kebijakan pemerintah yang dalam praktiknya merusak lingkungan. Sebaliknya, Greenpeace mendukung penuh para pengusaha dan kebijakan pemerintah yang jelas-jelas menjaga lingkungan dan hutan yang ada. Soal dana lotere, Hikmat memastikan bahwa Greenpeace Indonesia sangat memahami kultur masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan. Satu di antaranya adalah soal haramnya perjudian di Tanah Air. Karena itu, Greenpeace Indonesia tidak sepeser pun menerima dana, di luar iuran donatur anggota Greenpeace Indonesia. Apalagi dana judi. Jumlah iuran terbatas. Jika ada dana mencurigakan, Greenpeace Indonesia tak segan-segan menolaknya. Hikmat pun mempersilakan semua pihak untuk melihat laporan keuangan Greenpeace Indonesia. Pemasukan dan pengeluaran keuangan Greenpeace Indonesia jelas dirinci dalam laporan keuangan tahunan Greenpeace Indonesia.(Ant/DSY)

Staf Khusus: CIFOR Kaburkan Pidato Presiden 2.100 Pohon di Jakarta Rawan Tumbang Dispersant Disemprotkan ke Laut Timur Dianggap Berbahaya Ide Anak Muda Dunia Atasi Masalah Lingkungan Digelar INDEX+

Berita Terbaru
Ledakan ATM di Yogyakarta dan Bandung Mirip Polri Siap Bertanggungjawab Terkait Peluru Nyasar Wapres Harap Kepala UP4B Segera Ada Menakertrans: Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Belum Memadai Pasokan Air Waduk Jasa Tirta I Masih Aman INDEX+

Telpon murah k Indo dr HP Ga perlu repot beli kartu n pulsa cuma 10yen/26detik ke HP/telp rumah
www.sm spe langi.ne t

Recommend

21

Komentar
Nama Email : :

Live Streaming

Anchor

Jadwal Acara

07 Oktober, 2011

Home

Polhukam

Ekonomi

Nasional

Internasional

Sosbud

Olahraga

Entertainment

Lifestyle

Techno

Program

Lima Elemen Mahasiswa Tolak LSM Asing Greenpeace


Umum / Jumat, 12 Agustus 2011 11:29 WIB 0 0
Recommend

Berita Terkait
Empat Gajah Jinak Jadi Penengah Konflik Manusia-Gajah

Metrotvnews.com, Jakarta: Sejumlah elemen mahasiswa memrotes keberadaan lembaga swadaya masyarakat (LSM) asing, Greenpeace, di Indonesia. Greenpeace disinyalir hanya sebagai kaki tangan asing yang ingin meruntuhkan perekonomian nasional. Mereka juga menduga pendanaan LSM asing itu berasal dari dana lotre atau judi. "Mereka ini mirip penjajah Belanda, sehingga harus ditindak tegas, ujar Rudy Gani, Ketua Badko Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jabotabeka-Banten, dalam acara diskusi HMI dan bedah buku "Menguak Dusta-Dusta Greenpeace" karya S. Hidayatullah di Sekretariat HMI Jakarta, Kamis (11/8). Lima elemen mahasiswa akhirnya sepakat mendeklarasikan Aliansi Mahasiswa Tolak LSM Asing atau Tim 5. Selain HMI, ada Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (IMKI), Pusat Studi Kajian Indonesia (PUSAKA), Badan Eksekutif Mahasiswa Republik Indonesia (BEM RI), dan Lingkar Studi Mahasiswa Jakarta (LISUMA). Dalam pernyataan sikapnya, Tim 5 menolak campur tangan dan kegiatan Greenpeace di Indonesia, mendesak pemerintah agar segera mengusut tuntas aliran dana judi Greenpeace. Mereka juga meminta pemerintah segera mengusut tuntas pertanggungjawaban aliran dana dan pajak dana donatur Greenpeace. Mereka pun menilai masyarakat Indonesia tidak perlu Greepeace karena semua sudah sadar lingkungan. Sebaliknya mereka mewaspadai setiap gerakan Greenpeace yang dianggap membawa misi terselubung. Intinya mereka meminta pemerintah segera membekukan atau membuabarkan Greenpeace Indonesia karena tidak membawa kemaslahatan bagi masyarakat Indonesia. Mengutip pernyataan Matius Sinclair, Direktur Aliansi Pembayar Pajak Inggris, penulis buku "Menguak DustaDusta Greenpeace", Hidayatullah, mengatakan, kucuran dana yang diterima Greenpeace telah disalahgunakan. Dia mengatakan Greenpeace merupakan kelompok yang telah dipolitisasi. Karena itulah, atas fakta-fakta tersebut, Hidayatullah dan mahasiswa lainnya sependapat dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amidhan yang meminta Greenpeace segera angkat kaki dari Indonesia.(DSY)

Staf Khusus: CIFOR Kaburkan Pidato Presiden 2.100 Pohon di Jakarta Rawan Tumbang Dispersant Disemprotkan ke Laut Timur Dianggap Berbahaya Ide Anak Muda Dunia Atasi Masalah Lingkungan Digelar INDEX+

Telpon murah k Indo dr HP Ga perlu repot beli kartu n pulsa cuma 10yen/26detik ke HP/telp rumah
www.sm spe langi.ne t

Berita Terbaru
Ledakan ATM di Yogyakarta dan Bandung Mirip Polri Siap Bertanggungjawab Terkait Peluru Nyasar Wapres Harap Kepala UP4B Segera Ada

Recommend

Menakertrans: Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Belum Memadai Pasokan Air Waduk Jasa Tirta I Masih Aman INDEX+

Komentar
Nama Email Komentar : : :

Kode Keamanan

Live Streaming

Anchor

Jadwal Acara

07 Oktober, 2011

Home

Polhukam

Ekonomi

Nasional

Internasional

Sosbud

Olahraga

Entertainment

Lifestyle

Techno

Program

PLN Dukung Pembubaran Greenpeace


Sosb ud / Selasa, 27 Septemb er 2011 00:13 WIB 0 0
Recommend 10

Berita Terkait
Empat Gajah Jinak Jadi Penengah Konflik Manusia-Gajah

Metrotvnews.com, Jakarta: Direktur Utama PT PLN, Dahlan Iskan mendukung langkah pemerintah membubarkan Greenpeace Indonesia. Penggiat lingkungan itu banyak merugikan Indonesia; salah satunya soal penggunaan batubara dalam proyek pembangkit listrik PLN. "Nggak masalah dibubarkan. Ada atau tidaknya Greenpeace tidak berpengaruh dengan Indonesia," kata Iskan seusai Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR di Jakarta, Senin (26/9). Dia mengatakan untuk mengatasi defisit listrik di Indonesia, PLN akan terus membangun proyek pembangkit listrik, salah satunya dengan mengoptimalkan PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Batubara). "Jadi kita lakoni saja sumber daya alam yang kita punya untuk mengatasi defisit listrik, ya salah satu dengan penggunaan batubara," katanya. Dia juga pernah mengkritik kampanye penghentian penggunaan batubara di Indonesia yang diserukan Greenpeace. "Kalau Greenpeace masih menolak penggunaan batubara dalam proyek PLN biarkan saja. Nggak masalah mereka menolak batubara, nanti kalau ditolak kita mau pakai apa? Listrik tenaga kompor," katanya. Greenpeace seharusnya meminta kepada seluruh dunia secara serentak menghentikan pembangunan PLTU. "Kalau mau harus serentak di seluruh dunia, jangan cuma berani kepada pemerintah Indonesia," kata petinggi jaringan media massa Jawa Pos itu. Jika memang PLTU ini dinilai merusak lingkungan karena menggunakan bahan bakar batubara, maka pemusnahan PLTU harus dimulai dari negara-negara maju dengan pendapatan perkapita di atas 20 ribu dollar AS. "Lalu lima tahun kemudian negara-negara yang pendapatan perkapita di atas 15 ribu dollar AS. Lima tahun kemudian di atas 10 ribu dollar AS, Lima tahun kemudian di atas 5 ribu dollar AS dan terakhir yang di bawah 5 ribu dollar AS," katanya.(Ant/ICH)

Staf Khusus: CIFOR Kaburkan Pidato Presiden 2.100 Pohon di Jakarta Rawan Tumbang Dispersant Disemprotkan ke Laut Timur Dianggap Berbahaya Ide Anak Muda Dunia Atasi Masalah Lingkungan Digelar INDEX+

Singapore Property News


Singapore 's Le ading W e bsite O n Prope rty Ne ws, R e source s & Guide s! iPrope rty.C om .Sg/Ne ws

1000 Emoticons & Smileys


add fun Em oticons & Sm ile ys to C hat work s with m e sse nge rs and e m ails. www.m yfbsm ile ys.com

Berita Terbaru
Ledakan ATM di Yogyakarta dan Bandung Mirip Polri Siap Bertanggungjawab Terkait Peluru Nyasar Wapres Harap Kepala UP4B Segera Ada Menakertrans: Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Belum Memadai

Recommend

10

Pasokan Air Waduk Jasa Tirta I Masih Aman INDEX+

Komentar
Nama Email Komentar : : :

Kode Keamanan

Live Streaming

Anchor

Jadwal Acara

07 Oktober, 2011

Home

Polhukam

Ekonomi

Nasional

Internasional

Sosbud

Olahraga

Entertainment

Lifestyle

Techno

Program

Dirut PLN Dukung Pembubaran Greenpeace


Nasional / Selasa, 27 Septemb er 2011 06:31 WIB 1 111
Recommend

Berita Terkait
Kebijakan Energi Keliru Sebabkan PLN Boros BPK: PLN Hamburkan Dana Triliunan Rupiah

Metrotvnews.com, Jakarta: Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara, Dahlan Iskan, mendukung langkah pemerintah Indonesia untuk membubarkan LSM Asing Greenpeace Indonesia, karena kegiatannya banyak merugikan Indonesia. Salah satunya soal penggunaan batubara dalam proyek pembangkit listrik PLN. "Kalau Greenpeace masih menolak penggunaan batubara dalam proyek PLN biar saja. Tidak masalah mereka menolak batubara. Nanti kalau ditolak kita mau pakai apa?, listrik tenaga kompor," kata Dahlan seusai Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, di Jakarta, Senin (26/9). Ia menegaskan, ada atau tidak adanya Greenpeace itu, tidak akan berpengaruh bagi Indonesia. "Nggak masalah dibubarkan. Ada atau tidaknya Greenpeace tidak berpengaruh terhadap Indonesia," tegasnya. Dahlan mengatakan, untuk mengatasi defisit listrik di Indonesia, PLN akan terus membangun proyek pembangkit listrik, salah satunya dengan mengoptimalkan PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Batubara). "Jadi kita ikuti saja sumber daya alam yang kita punya untuk mengatasi defisit listrik, ya salah satunya dengan penggunaan batubara," tegasnya. Sebelumnya, Dahlan juga pernah mengkritik kampanye penghentian penggunaan batubara di Indonesia yang diserukan Greenpeace. Menurut dia, LSM asing Greenpeace jangan hanya berani dengan pemerintah Indonesia soal penghentian batubara. Greenpeace seharusnya meminta kepada seluruh dunia secara serentak menghentikan pembangunan PLTU. "Kalau mau harus serentak di seluruh dunia," ujar Dahlan. Jika memang PLTU ini dinilai merusak lingkungan karena menggunakan bahan bakar batubara, maka pemusnahan PLTU harus dimulai dari negara-negara maju dengan pendapatan perkapita di atas 20 ribu dolar AS. "Lalu lima tahun kemudian negara-negara yang pendapatan perkapita di atas 15 ribu dollar AS. Lima tahun kemudian di atas 10 ribu dollar AS, Lima tahun kemudian di atas 5 ribu dollar AS dan terakhir yang di bawah 5 ribu dollar AS," katanya. Greenpeace melalui siaran persnya, menyerukan kepada pemerintah Indonesia untuk menghentikan perluasan dan pembangunan pembangkit listrik bertenaga batubara. Pasalnya batubara adalah sumberdaya energi yang paling kotor, sumber emisi karbondioksida (CO2) yang paling banyak berkontribusi terhadap perubahan iklim. Desakan itu disampaikan bersamaan dengan peluncuran laporan "Batubara mematikan: Biaya tinggi untuk batubara murah, bagaimana rakyat Indonesia membayar mahal untuk bahan bakar terkotor di dunia."(Ant/DNI)

Dirut PLN Dukung Pembubaran Greenpeace PLN Tender Dua PLTS di Perbatasan dengan Sarawak PLN Habiskan BBM 5,64 Juta Kiloliter INDEX+

Berita Terbaru
Ledakan ATM di Yogyakarta dan Bandung Mirip Polri Siap Bertanggungjawab Terkait Peluru Nyasar Wapres Harap Kepala UP4B Segera Ada Menakertrans: Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Belum Memadai Pasokan Air Waduk Jasa Tirta I Masih Aman INDEX+

Telpon murah k Indo dr HP Ga perlu repot beli kartu n pulsa cuma 10yen/26detik ke HP/telp rumah
www.sm spe langi.ne t

111

Recommend

Komentar
Nama Email Komentar : : :

Live Streaming

Anchor

Jadwal Acara

07 Oktober, 2011

Home

Polhukam

Ekonomi

Nasional

Internasional

Sosbud

Olahraga

Entertainment

Lifestyle

Techno

Program

Romahurmuziy: Greenpeace tidak Jujur


Nasional / Rab u, 7 Septemb er 2011 16:49 WIB 0 0
Recommend

Berita Terkait
Empat Gajah Jinak Jadi Penengah Konflik Manusia-Gajah

Metrotvnews.com, Jakarta: Keberadaan lembaga swadaya asing Greenpeace (GR) di Indonesia terus mendapat sorotan, khususnya soal dugaan dana asing untuk mendukung kegiatan GR di Indonesia. Atas temuan baru itu, GR Indonesia yang mengklaim tidak mendapat aliran dana asing, diduga sebagai pembohongan publik. Dugaan adanya aliran dana asing ke GR Indonesia tercatat dalam laporan keuangan Greenpeace yang dimuat di dua harian media nasional, akhir Agustus silam. Dalam advetorial itu, disebutkan Greenpeace Asia Tenggara, dalam kurun 2010, mengucurkan dana sebesar Rp 1.768.272.195 untuk Greenpeace Cabang Indonesia. Juga disebutkan GR Indonesia mendapat dana tambahan sebesar Rp584.703.200. Namun, Greenpeace tak menjelaskan dari mana dana tersebut diperoleh. Iklan laporan keuangan GR itu mendapat sorotan dari Ketua Komisi IV DPR, Romahurmuziy. Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menilai Greenpeace Indonesia telah melakukan pembohongan publik. Sebab, sebelumnya GR Indonesia bersikeras mengatakan bahwa seluruh dana kegiatan mereka berasal dari iuran partispasi pendukungnya di Tanah Air. Apalagi, kata Romi--sapaan Romahurmuziy--, banyak kalangan menilai keberadaan Greenpeace di Indonesia, hanya akan merecoki pembangunan yang sedang digalakkan pemerintah. Yang jelas, "Greenpeace tidak jujur," kata Romi di Jakarta, baru-baru ini.

Staf Khusus: CIFOR Kaburkan Pidato Presiden 2.100 Pohon di Jakarta Rawan Tumbang Dispersant Disemprotkan ke Laut Timur Dianggap Berbahaya Ide Anak Muda Dunia Atasi Masalah Lingkungan Digelar INDEX+

Menurut Romi, sumber dana Greenpeace selama ini tidak pernah diaudit oleh pemerintah. Padahal, yang berwenang melakukan audit terhadap LSM asing adalah pemerintah. Bukan pihak swasta yang ditunjuk Greenpeace sendiri. "Ini sangat perlu untuk memastikan bahwa mereka memang bekerja dengan agenda yang sudah diprogram pendananya, bukan atas nama idealisme," tukasnya. Dan Romi pun sepakat ada tidak ada Greenpeace, sama saja. Masyarakat Indonesia sudah konsen merawat lingkungan. Hal senada sebelumnya diungkapkan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Michael Tene. Ia mengungkapkan, setiap dana yang diperoleh LSM asing wajib dilaporkan ke pemerintah Indonesia. Demikian juga soal kegiatannya. Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Reydonnyzar Moenek juga sependapat dengan Michael Tene. Dia menegaskan bahwa pemerintah berhak dan wajib mengetahui setiap sumber dana seluruh LSM, terutama LSM asing seperti Greenpeace. Namun, seperti yang sebelum-sebelumnya, Greenpeace Indonesia tetap membantah semua tudingan itu. Menurut Hikmat Suriatanwijaya, Juru Kampanye Media Greenpeace Indonesia, semua tudingan itu adalah upaya pemberangusan Greenpeace. Hikmat mengatakan, laporan keuangan itu jelas-jelas menunjukkan bahwa Greenpeace bersikap terbuka, termasuk soal pendanaan. "Jelas-jelas ada laporan keuangan, dan itu sudah jadi dokumen masyarakat. Itu bentuk pertanggungjawaban kita," jelas Hikmat saat dihubungi via telepon.

Berita Terbaru
Ledakan ATM di Yogyakarta dan Bandung Mirip Polri Siap Bertanggungjawab Terkait Peluru Nyasar Wapres Harap Kepala UP4B Segera Ada Menakertrans: Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Belum Memadai Pasokan Air Waduk Jasa Tirta I Masih Aman INDEX+

Bahkan Hikmat kembali menantang pihak-pihak yang meragukan, bisa datang ke kantor Greenpeace, dan membuka seluruh dokumen Greenpeace, termasuk soal penerimaan dana LSM. Hikmat pun memastikan bahwa Greenpeace Indonesia siap dipanggil DPR untuk menjelaskan asal muasal dana mereka, juga kegiatan mereka menyelamatkan lingkungan. Dan Hikmat pun tak keberatan jika keuangan Greenpeace harus diaudit pemerintah.(DSY)

Telpon murah k Indo dr HP Ga perlu repot beli kartu n pulsa cuma 10yen/26detik ke HP/telp rumah
www.sm spe langi.ne t

Recommend

Live Streaming

Anchor

Jadwal Acara

07 Oktober, 2011

Home

Polhukam

Ekonomi

Nasional

Internasional

Sosbud

Olahraga

Entertainment

Lifestyle

Techno

Program

MUI Tolak Keberadaan LSM Greenpeace


Umum / Rab u, 17 Agustus 2011 10:34 WIB 0 0
Recommend

Berita Terkait
Empat Gajah Jinak Jadi Penengah Konflik Manusia-Gajah

Metrotvnews.com, Jakarta: Majelis Ulama Indonesia (MUI) segera mengeluarkan fatwa haram untuk lembaga swadaya masyarakat (LSM) asing, utamanya kepada Greenpeace. Selain karena adanya penerimaan dana lotere atau judi oleh Greenpeace, LSM asal Belanda itu pun dianggap hanya ingin melindungi kepentingan asing di Indonesia. "Pada intinya, motif bercokolnya Greenpeace di Indonesia sudah tidak sesuai dengan kaidah agama. MUI tidak akan tinggal diam. Dalam waktu dekat, MUI bisa mengeluarkan fatwa haram untuk Greenpeace, termasuk LSM lain yang terbukti adalah perpanjangan tangan asing di sini, tegas Ketua MUI Kiai Haji Amidhan dalam dialog bersama Aliansi Mahasiswa Tolak LSM Asing Greenpeace di Jakarta, baru-baru ini. Menurut Amidhan, keberadaan Greenpeace tidak dibutuhkan di Indonesia. Kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya lingkungan, sudah tidak diragukan lagi. Bahkan, tambah Amidhan, MUI sudah memunyai lembaga pemulihan lingkungan hidup yang telah bekerja sama dengan Kementerian Lembaga Hidup dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. "Ini harus diprotes, karena masyarakat Indonesia bebas menikmati kekayaan sumber daya alamnya. Asing tidak boleh mengatur kita. Karenanya kalau ada lembaga asing yang masuk ke Indonesia, seperti Greenpeace, tolak saja. Kita yang paling tahu tentang Indonesia, bukan asing," tegas Amidhan. Sikap MUI itu jelas melegakan Aliansi Mahasiswa Tolak LSM Asing Greenpeace yang terdiri dari lima elemen mahasiswa atau Tim 5. Mereka antara lain Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (IMKI), Pusat Studi Kajian Indonesia (PUSAKA), Badan Eksekutif Mahasiswa Republik Indonesia (BEM RI), dan Lingkar Studi Mahasiswa Jakarta (LISUMA). Menurut Rudy Gani, Ketua Aliansi Mahasiswa Tolak LSM Asing Greenpeace, fatwa Greenpeace haram MUI yang bakal dikeluarkan merupakan langkah tegas yang perlu didukung semua pihak.(DSY)

Staf Khusus: CIFOR Kaburkan Pidato Presiden 2.100 Pohon di Jakarta Rawan Tumbang Dispersant Disemprotkan ke Laut Timur Dianggap Berbahaya Ide Anak Muda Dunia Atasi Masalah Lingkungan Digelar INDEX+

Top 10 Indonesia Tours


C om e & Se e Indone sian W onde rs. Stop Dre am ing, Book Now! e x otissim o.com /Indone sia

World Friend Indonesia


Look ing for inform ation about Indone sia, Kom odo Island www.worldfrie nd.we b.id

Berita Terbaru
Ledakan ATM di Yogyakarta dan Bandung Mirip Polri Siap Bertanggungjawab Terkait Peluru Nyasar Wapres Harap Kepala UP4B Segera Ada

Recommend

Menakertrans: Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Belum Memadai Pasokan Air Waduk Jasa Tirta I Masih Aman INDEX+

Komentar
Nama Email Komentar : : :

Kode Keamanan

Live Streaming

Anchor

Jadwal Acara

07 Oktober, 2011

Home

Polhukam

Ekonomi

Nasional

Internasional

Sosbud

Olahraga

Entertainment

Lifestyle

Techno

Program

Mahasiswa Minta Pemerintah Evaluasi Greenpeace


Polhukam / Jumat, 12 Agustus 2011 06:04 WIB 0 0
Recommend

Berita Terkait
Ratusan Demonstran Demo Tidur Bertelanjang Dada di BEI

Metrotvnews.com, Jakarta: Aliansi Mahasiswa Tolak LSM Asing mendesak pemerintah mengevaluasi lembaga swadaya masyarakat Greenpeace karena dinilai membawa agenda asing di Indonesia. Aliansi Mahasiswa Tolak LSM Asing merupakan aliansi yang dibentuk lima elemen mahasiswa yakni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (IMKI), Pusat Studi Kajian Indonesia (Pusaka), Badan Eksekutif Mahasiswa Republik Indonesia (BEM RI), dan Lingkar Studi Mahasiswa Jakarta (Lisuma) di Sekretariat HMI, Jakarta, Kamis (11/8). "Kita harus menolak Greenpeace guna menghindari pengaruh gaya baru," kata Ketua Badko Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jabotabek-Banten Rudy Gani. Dalam pernyataan sikapnya, Aliansi Mahasiswa Tolak LSM Asing menyerukan agar LSM asing, terutama Greenpeace, diwaspadai karena membawa misi terselubung untuk melakukan kampanye hitam terkait lingkungan Indonesia di luar negeri. Mereka mendukung Komisi I DPR untuk memanggil Greenpeace dan meminta Badan Intelijen Negara (BIN) untuk menyelidiki motif Greenpeace. Aliansi mahasiswa itu juga meminta pemerintah mengusut tuntas aliran dana judi lotere yang diterima Greenpeace di Belanda. Sebelumnya, dalam bedah buku bertajuk "Menguak Dusta-Dusta Greenpeace" yang juga digelar di tempat yang sama, penulis buku, S Hidayatullah, menyatakan, motif Greenpeace di Indonesia hanya akan mengganggu perekonomian nasional. Sementara itu, Ketua Bidang Sumber Daya Alam PB HMI Awamsyah memaklumi sumber dana Greenpeace yang tidak transparan. Menurutnya, sangat mungkin jika dana yang digunakan Greenpeace adalah dana parkir dari lembaga donor dunia. "Dana LSM asing itu biasanya berasal dari dana parkir, semisal Bank Dunia dan IMF. Tentu saja, suntikan dana itu tidak diberikan begitu saja, harus ada kompensasinya," katanya. Salah satu kompensasinya, lanjut Awamsyah, adalah kemungkinan ada agenda politis di balik kampanye Greenpeace yang sangat besar.(MI/****)

Soros Bersimpati kepada Demonstran AntiWall Street Mahasiswa Bakar Kampus Universitas Gorontalo Ribuan Guru di Bima Mengecam Pemukulan oleh Murid Ratusan Warga Unjuk Rasa Dukung Mutasi Kepsek INDEX+

Berita Terbaru
Palm Oil Conference GAPKI
www.gapk iconfe re nce .org

Barcelona Kena Denda dari UEFA Ledakan ATM di Yogyakarta dan Bandung Mirip Polri Siap Bertanggungjawab Terkait Peluru Nyasar Wapres Harap Kepala UP4B Segera Ada Menakertrans: Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Belum Memadai

7th Indonesian Palm Oil Conference and 2012 Price Outlook @ Bali

Recommend

INDEX+

Komentar

HOME

BERITA

VIDEO

SPORT

BOLA

GAYA HIDUP

KESEHATAN

TEKNO

OTOMOTIF

BUSER

MUSIK

SHOWBIZ

CITIZEN6

EJURNAL

GAME

INDEKS

Politik

Hukum & Kriminal

Sosial & Budaya

Ekonomi & Bisnis

Ibu Kota

Daerah

Program Khusus

Luar Negeri

Search

MUI: Dana Lotre Greenpeace Haram


Ulfan Rahm ad
05/08/2011 07:41

Liputan6.com, Jakarta: Ketua Majelis Ulama Indonesia Amidhan menegaskan, setiap kucuran uang yang diperoleh dari lotre atau judi, haram hukumnya. Tidak terkecuali dana judi yang masuk ke kantong LSM asing Greenpeace. Dalam siaran persnya yang dikirim ke media massa, baru-baru ini, Amidhan mensinyalir dana haram yang berasal dari lotre bisa jadi modus lain dari praktik pencucian uang. Padahal, pencucian uang menurut fatwa Ketua MUI Amidhan. MUI hukumnya haram. Selain itu pemerintah punya undang-undang yang terkait soal pencucian uang. "Sumber dana Greenpeace berasal dari lotre. Bisa saja itu modus lain dari praktik pencucian uang, dan itu dilarang di Indonesia," kata Amidhan. Amidhan memaparkan hal ini setelah terbongkarnya bukti Greenpeace menerima dana dari lotre atau judi Postcode Lottery, Belanda. Bukti itu diketahui setelah terpampang di situs Greenpeace sendiri dengan alamat http://www.greenpeace.nl/Doneren/Nationale-Postcode-Loterij/. Dalam situs tersebut, tampak foto perwakilan Greenpeace yang menerima dana haram dari lotre atau judi di Belanda dan Eropa. Untuk tahun 2010, LSM yang bermarkas di Belanda itu menerima dana 2.250.000 poundsterling atau senilai Rp 31,153,525,795 seperti terdapat di alamat www.postcodeloterij.nl. Oleh karena itu, tambah Amidhan, pemerintah sepatutnya melarang Greenpeace beroperasi di Indonesia. Terlebih, Greenpeace kerap mewakili kepentingan asing di wilayah Indonesia. "Selama di Indonesia, Greenpeace tidak pernah melakukan kebajikan kecuali demi kepentingan sekuler. Ini akan kita persoalkan ke pemerintah, kalau perlu jangan diizinkan. Sebab sumber dananya berasal dari lotere atau judi, ujar Amidhan, seperti dikutip Antara. Di tempat terpisah, Wakil Ketua Majelis Fatwa MUI Nahar Nahrawi menegaskan setiap kucuran uang yang diperoleh dari lotere atau judi, haram hukumnya. Nahar menegaskan dalam Alquran surat Al Maidah ayat 90 dengan jelas disebutkan: "Hai orang-orang yang b eriman, sesungguhnya (meminum) khamar, b erjudi, (b erkorb an untuk) b erhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perb uatan syaitan. Maka jauhilah perb uatan-perb uatan itu agar kamu mendapat keb eruntungan," sebut Nahar mengutip surat Al Maidah.(ULF)

Artikel Terkait
FPI Minta Pemerintah Larang Kegiatan Greenpeace Sumur Pertamina Tak Lagi Menyembur Pertamina Kerahkan Truk Penyedot Lagi, Sumur Semburkan Minyak Bercampur Lumpur Sumur Minyak Pertamina Bocor, Warga Resah

Berita Terpopuler
Sekilas Pemilihan Miss Universe 2011 Briptu Norman Ajukan Surat Mundur dari Polisi Tangkuban Parahu Masih Aktif Gunung Ini Dia Petai Terbesar di Dunia Pemerintah Dituduh Bohong Soal Ruyati Ada Apa dengan Tol Cipularang? Anak Indonesia Tidak Suka Matematika Ratusan Perempuan Cantik Ikuti Audisi di SurabayaTampil di Panggung Hiburan Hyun Bin SCTV

adalah citizen journalism, ruang publik untuk menyampaikan berita dan informasi peristiwa yang terjadi di sekitar. Inilah tempat publik berperan aktif menjadi pewarta berita. Klik di sini untuk selanjutnya...

Share

17

31

Singapore Exclusive Passport Discount Save up to 1000 at Tokyo Disney Resort. Tickets available now . w w w .tokyodisneyresort.com.sg

Email This To Friend

Print This Document

HOME

BERITA

VIDEO

SPORT

BOLA

GAYA HIDUP

KESEHATAN

TEKNO

OTOMOTIF

BUSER

MUSIK

SHOWBIZ

CITIZEN6

EJURNAL

GAME

INDEKS

Politik

Hukum & Kriminal

Sosial & Budaya

Ekonomi & Bisnis

Ibu Kota

Daerah

Program Khusus

Luar Negeri

Search

HMI Desak DPR Panggil Greenpeace


Edw ard Panggabean
27/07/2011 11:00

Liputan6.com, Jakarta: Himpunan Mahasiswa Islam meminta para wakil rakyat di DPR segera memanggil Greenpeace Indonesia. Lembaga swadaya masyarakat atau LSM asing itu diduga kerap melakukan aksi yang bersifat menekan dan memiliki standar ganda dengan membawa agenda ekonomi terselubung. "Greenpeace terima dana haram dari lotere di Belanda dan Eropa. Tahun 2010 saja, mereka terima Rp 29,5 miliar dari Postcode Lottery. Jadi tidak benar Greenpeace lembaga independen," kata Ketua Cabang HMI Jakarta

Artikel Terkait
Banyak Pencemar Lingkungan Tak Tersentuh Hukum Mari Ajak Anak Menanam Pohon Jaksa Agung Akui Penanganan Kejahatan LH Minim Kehadiran Greenpeace Dipertanyakan Meneg LH Teken SKB dengan Kejaksaan dan Polri

Selatan Agus Harta dalam rilisnya, Rabu (27/7). Berbagai instansi terkait seperti Badan Intelijen Negara, Kejaksaan Agung, serta Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia perlu menertibkan keberadaan Greenpeace. Agus menilai pemerintah harus meningkatkan pengawasan intelijen, khususnya terhadap lembaga asing. "Jangan sampai potensi kekayaan alam Indonesia digerogoti kepentingan asing," pungkas Agus.

Berita Terpopuler
Sekilas Pemilihan Miss Universe 2011 Briptu Norman Ajukan Surat Mundur dari Polisi Tangkuban Parahu Masih Aktif Gunung Ini Dia Petai Terbesar di Dunia Pemerintah Dituduh Bohong Soal Ruyati Ada Apa dengan Tol Cipularang? Anak Indonesia Tidak Suka Matematika Ratusan Perempuan Cantik Ikuti Audisi di SurabayaTampil di Panggung Hiburan Hyun Bin SCTV

Bila perlu, masih menurut Agus, pemerintah sebaiknya mengusir Greenpeace dari Indonesia. LSM yang bermarkas di Belanda itu dianggap tebang pilih dalam kampanye lingkungannya karena lebih mengedepankan agenda politis ketimbang objektivitas ilmiah. "Kenapa Greenpeace tidak pernah memprotes AS dan Cina yang nyata-nyata mengangkangi Protokol Kyoto," ucapnya. Greenpeace kerap mengklaim sebagai organisasi yang tidak pernah menerima sumbangan mengikat. Namun sekali lagi menurut HMI, hal itu adalah upaya membohongi publik yang tidak dapat ditoleransi. Kemarin, massa HMI berdemo di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta. Mereka membentangkan berbagai poster bertuliskan: "Awas, Greenpeace Penjajah Gaya Baru, Usut Greenpeace, Pengemplang Pajak Donatur Indonesia". Serta, "Greenpeace Stop Kangkangi Hukum/Kedaulatan NKRI" dan "Ganyang LSM Asing Greenpeace". Mereka sempat membakar bendera Greenpeace [baca: Kehadiran Greenpeace Dipertanyakan].(WIL/ANS)

adalah citizen journalism, ruang publik untuk menyampaikan berita dan informasi peristiwa yang terjadi di sekitar. Inilah tempat publik berperan aktif menjadi pewarta berita. Klik di sini untuk selanjutnya...

Bookmark

Email This To Friend

Print This Document

Share

16

Delicious

Digg

reddit

Facebook

StumbleUpon Posting komentar Anda

Ada Komentar Untuk Artikel Ini.


POSTING KOMENTAR ANDA
Nama Email Komentar

Security Code

HOME

BERITA

VIDEO

SPORT

BOLA

GAYA HIDUP

KESEHATAN

TEKNO

OTOMOTIF

BUSER

MUSIK

SHOWBIZ

CITIZEN6

EJURNAL

GAME

INDEKS

Politik

Hukum & Kriminal

Sosial & Budaya

Ekonomi & Bisnis

Ibu Kota

Daerah

Program Khusus

Luar Negeri

Search

Greenpeace Tolak Pembangunan PLTN


Edw ard Panggabean
12/06/2010 13:12

Liputan6.com, Jakarta: Puluhan aktivis Greenpeace berunjuk rasa di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Sabtu (12/6) pagi, menolak pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Dalam orasinya, pengunjuk rasa yang juga membawa sejumlah spanduk ini menyatakan tidak setuju dengan rencana pemerintah tersebut dan mendeklarasikan Gerakan Antitenaga Nuklir Indonesia. Menurut Arif Fiyanto, Juru Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Asia Tenggara, Masyarakat Indonesia kini lebih keras menyuarakan penolakan terhadap tenaga

Artikel Terkait
Dana Aspirasi Dinilai Bentuk Perampokan Unjuk Rasa HMI Palembang Ricuh Warga Sukabumi Tolak Pembuangan Lumpur ke Laut Dana Aspirasi Cuma Akal Bulus DPR Mahasiswa Demo Tolak Penambangan Emas

nuklir karena menginginkan energi yang aman untuk masa depan. Gerakan ini juga menggambarkan bagaimana lobi pihak pro-nuklir termasuk BATAN dan Kementerian Riset dan Teknologi, agresif dalam mempromosikan pembangunan tenaga nuklir di Indonesia. Arif juga mengkritik pemerintah karena masyarakat jarang sekali dilibatkan dalam konsultasi dan diberikan
Japan around the Corner Try the best Japanese restaurants and save 70% w ith Groupon. w w w .disdus.com/jakarta engineering com pany Standards Of Quality & Service. ISO 9001, ISO 14001 & OHsas 18001 w w w .sembaw angenc.com

informasi objektif dan transparan mengenai tenaga nuklir dan rencana pembangunan PLTN di kawasannya. "Tidak ada keuntungan nyata dari pembangkit listrik tenaga nuklir, yang ada hanya kerugian ekonomis dan bahaya nyata," tegas Arif.(ADO)

adalah citizen journalism, ruang publik untuk menyampaikan berita dan informasi peristiwa yang terjadi di sekitar. Inilah tempat publik berperan aktif menjadi pewarta berita. Klik di sini untuk selanjutnya...

Berita Terpopuler
Tawuran SMA 6, Siswa Diliburkan Lima Hari Suasana Memanas, Wartawan-Siswa SMA 6 Bentrok Kanal Luncur Atlantis Ancol Runtuh Wartawan Sweeping Murid SMA N 6 Jakarta Puluhan Anggota FPI Keracunan Warga Asing Protes Topeng Monyet Proyek Monorel di Jakarta Akhirnya Dibatalkan Jenazah Tersangka Tiba di RS Kramat Jati Rosa Tanyakan Nasib Kedua Anaknya

Bookmark

Email This To Friend

Print This Document

Share

Delicious

Digg

reddit

Facebook

StumbleUpon Posting komentar Anda

Ada Komentar Untuk Artikel Ini.


POSTING KOMENTAR ANDA
Nama Email Komentar

Security Code

Submit

reset

HOME

BERITA

VIDEO

SPORT

BOLA

GAYA HIDUP

KESEHATAN

TEKNO

OTOMOTIF

BUSER

MUSIK

SHOWBIZ

CITIZEN6

EJURNAL

GAME

INDEKS

Politik

Hukum & Kriminal

Sosial & Budaya

Ekonomi & Bisnis

Ibu Kota

Daerah

Program Khusus

Luar Negeri

Search

Petani Sawit Tuding Greenpeace


Yudhistira
14/04/2010 16:46

Liputan6.com, Medan: Ribuan petani sawit di Sumatra Utara, Rabu (14/4) siang, berunjuk rasa ke gedung DPRD Sumut di Medan. Mereka mengecam organisasi lingkungan Greenpeace yang dituding memicu pembatasan ekspor minyak sawit ke negara lain. Sambil mengusung berbagai spanduk dan poster berisi protes, massa yang tergabung dalam Solidaritas Petani Sawit Indonesia ini mendesak wakil rakyat untuk mendukung perjuangan para petani sawit yang kian terpuruk. Terutama sejak adanya pembatasan ekspor

Artikel Terkait
Petani Sawit Kecam AS dan Eropa Ekspor CPO Februari Sebesar 1,16 Juta ton Unilever Putus Pasokan Minyak Sawit Indonesia Pemerintah Membakar Ribuan Pohon Sawit Pemusnahan Sawit di Gunung Leuser Diminta Dihentikan

crude palm oil (CPO) ke sejumlah negara di Amerika dan Eropa, seperti Jerman, Belanda, Swedia, dan Italia. Efeknya, harga minyak sawit pun anjlok. Sedikitnya 35 juta petani sawit di Indonesia yang selama ini menggantungkan hidup dari sawit terancam menganggur. Para petani mengecam Greenpeace sebagai penyebab pembatasan ekspor ini dengan menuding pemerintah Indonesia tidak memiliki grand design terkait pengelolaan

Berita Terpopuler
Batas Penyerahan Aset Dua Pekan Lagi Obama: Krisis Eropa Menakutkan Dunia Tahun Depan Harga Rokok Bakal Naik Freeport Tak Gaji Karyawan yang Mogok Kopaja AC Berhenti Beroperasi Tarif 14 Ruas Tol Naik Akhir September, Tarif Jalan Tol Naik Lagi Bank-bank Besar Eropa Mulai Berjatuhan Ramai-ramai Berburu Emas

kawasan hutan dalam negeri. Greenpeace juga menunjuk tanaman sawit sebagai penyebab kerusakan hutan. Para petani menuding pernyataan tersebut seolah hanya sebuah konspirasi untuk menjatuhkan pasaran sawit dalam negeri di dunia. Massa mengacu pada data Indonesia Monitor, yang menunjukkan minyak sawit menguasai pasar minyak nabati dunia sejak dua tahun lalu, mengalahkan minyak kedelai yang selama puluhan tahun menguasai pasaran dunia.(TES/YUS)

adalah citizen journalism, ruang publik untuk menyampaikan berita dan informasi peristiwa yang terjadi di sekitar. Inilah tempat publik berperan aktif menjadi pewarta berita. Klik di sini untuk selanjutnya...

Bookmark

Email This To Friend

Print This Document

Share

Delicious

Digg

reddit

Facebook

StumbleUpon Posting komentar Anda

Ada Komentar Untuk Artikel Ini.


POSTING KOMENTAR ANDA
Nama Email Komentar

Security Code

Submit

reset

HOME

BERITA

VIDEO

SPORT

BOLA

GAYA HIDUP

KESEHATAN

TEKNO

OTOMOTIF

BUSER

MUSIK

SHOWBIZ

CITIZEN6

EJURNAL

GAME

INDEKS

Politik

Hukum & Kriminal

Sosial & Budaya

Ekonomi & Bisnis

Ibu Kota

Daerah

Program Khusus

Luar Negeri

Search

Greenpeace Didesak Hengkang dari Riau


30/03/2010 20:03

Liputan6.com, Pekanbaru: Belasan orang yang tergabung dalam Bendera Riau Benteng Demokrasi Rakyat Riau mendesak organisasi pemerhati lingkungan Greenpeace hengkang dari Riau karena dinilai memperumit masalah di Semenanjung Kampar. Aspirasi itu disampaikan dalam aksi yang digelar di depan Hotel Rasti Menara, Jalan Sinsingamangara, Pekanbaru, Selasa (30/3) petang. Dalam orasinya massa juga menuding lokakarya yang digelar Kongres Masyarakat Gambut Riau di hotel tersebut merupakan provokasi Greenpeace dalam upaya mempengaruhi masyarakat lokal. "Kami mempertanyakan tujuan adanya Deklarasi Masyarakat Gambut Riau yang ternyata dimotori pihak asing melalui Greenpeace," kata koordinator aksi, Asdiman Pitopang. Mereka menilai Greenpeace telah mengobok-obok dan memecah-belah kedaulatan masyarakat yang tinggal di Semenanjung Kampar, Kabupaten Pelalawan, akibat ulah aktivis yang merantaikan diri pada alat berat pada November 2009. Oleh karena itu, massa mendesak pihak kepolisian segera menangkap dan memproses hukum mereka yang telah membuat suasana semakin rumit dalam upaya menyelesaikan masalah gambut yang menyebabkan iklim investasi di Riau tidak kondusif. Sementara Media Kampanye Greenpeace Asia Tenggara Zami Arlinus menyatakan, tuntutan belasan orang yang berunjuk rasa itu tidak beralasan. Kuat dugaan itu adalah upaya pengalihan isu lahan gambut Semenanjung Kampar yang kini sedang dibahas pemerintah dan DPR. Pada kesempatan terpisah Panitia Pengarah Kongres Masyarakat Gambut Riau Jhony Setiawan Mundung mengatakan, aksi yang dilakukan oleh belasan orang itu dinilai salah alamat. "Lokakarya yang kami gelar bukan kegiatan Greenpeace melainkan kegiatan masyarakat gabungan dari lima kabupaten dari 32 desa di Riau yang tinggal di kawasan hutan gambut," katanya.(ADO/Ant)

Artikel Terkait
Waspada, Dua Demo Warnai Jakarta Hari Ini Gaji Tak Dibayar, Buruh Garmen Mogok Forum Diskusi Pendidikan Tolak Ujian Nasional Penjagaan di Kantor Wali Kota Kendari Diperketat Pedagang Duga Kebakaran Pasar Senen Disengaja

Berita Terpopuler
Kerusuhan Pecah di Ambon, Suasana Mencekam Dinilai Foya-foya, Darsem Diancam Donatur Cassa Tersangkut di Pohon Pesawat Kecelakaan Bus vs Minibus Tewaskan Belasan Orang Bom Guncang Gereja di Ledakan Diduga Solo Minibus Terguling di Tol Cipularang Travel vs Truk di Tol Cipularang, Enam Orang Tewas Dua Siswi Keroyok Teman Terekam Kamera Suasana di Kota Ambon Kembali Mencekam

adalah citizen journalism, ruang publik untuk menyampaikan berita dan informasi peristiwa yang terjadi di sekitar. Inilah tempat publik berperan aktif menjadi pewarta berita. Klik di sini untuk selanjutnya...

Bookmark

Email This To Friend

Print This Document

Share

Delicious

Digg

reddit

Facebook

StumbleUpon Posting komentar Anda

Ada Komentar Untuk Artikel Ini.


POSTING KOMENTAR ANDA
Nama Email Komentar

Security Code

You might also like