Professional Documents
Culture Documents
Dimana nilai tegangan puncak UJT tergantung pada tegangan antar basis ( VBB ) sesuai
dengan persamaan berikut:
VP = η VBB + VD
Elektronika Daya-Elektro S1 17
Ir. A. Muid Fabanyo, MMT
B1
B1
0 RB1 RB1
E
1 RB2
RB2
B2
B2
Rangkaian ekivalen UJT bekerja bila posisi 1 Rangkaian ekivalen dari UJT utk
Pada saklar dan tidak bekerja pada posisi 0 (nol) pengujian dgn OHM meter
B1
E P N
B2
RB1 RB1
η = ----------- = --------------
RB RB1 + R2
Elektronika Daya-Elektro S1 16
Ir. A. Muid Fabanyo, MMT
V. UJT ( Uni-Juntion Transistor )
Uni junction transistor adalah komponen yang dapat digunakan untuk mentrigger
thyristor. Komponen tersebut mempunyai 3 (tiga) terminal, yaitu Emitor (E), Basis satu
(B1) dan Basis Dua (B2) sebagaimana gambar di bawah ini.
VE B1
VP
E B1
VBB
VE B2 VV
IP IV
\ IE
Cut Off R-Neg Saturation region IE
Region
Pada kurva karateristik tersebut antara B1 dan B2 terdapat resistansi antara basis (RBB)
Yang bernilai 7 K : 9,1 K Ohm pada suhu 250 C.
Jika tegangan VE lebih kecil dari tegangan acak emitor ( UJT ) yaitu VP, maka emitor
akan Reverse Bias dan hanya ada arus bocor IE0 yang harganya cukup kecil.
Juka VE sama dengan VP dan arus emitor IE lebih besar dari IP, maka UJT akan
Turn-ON. Pada kondisi ini resistansi antara Emitor dan Basis satu sangat rendah dan
arus emitor yang mengalir akan dibatasi oleh resistansi yang dipasangkan seri antara
Emitor dan Basis satu diluar rangkaian.
Rangkaian pengganti atau ekivalen dari UJT sebagaimana gambar berikut di bawah ini
yang dihubungkan dengan saklar sebagai pengatur kondisi bekerja atau tidak.
Elektronika Daya-Elektro S1 15
Ir. A. Muid Fabanyo, MMT
A1 A1
A2 A2
Simbol DIAC
Adakalanya kombinasi TRIAC dan DIAC dijadikan satu dalam satu IC (Integrated Circuit)
atau lebih terkenal dengan DI-TRIAC.
Sebagai contoh jenis TRIAC
Pabrik : BBC
Type : BS 6 – 02 A
UH12 , UH21 : 200 volt
IT (RMS) : 6 Amp ( at Tj 85 0 C )
IT SM : 48 Amp
ID : < 2 mA ( voltage forward current )
VT : 3,2 volt ( Conducting voltage drop ) pada IT = 17 A
VGT : 3 volt
IGT : 50 mA
Elektronika Daya-Elektro S1 14
Ir. A. Muid Fabanyo, MMT
juga terjadi. Rangkaian Snubber diperlukan disini untuk membatasi rangkaian dv/dt saat
arus TRIAC nol.
IG
IH
- VBO + VBO
- IG
Elektronika Daya-Elektro S1 13
Ir. A. Muid Fabanyo, MMT
Besaran-besaran pembatas (arus, tegangan, thermis dll) dari triac sama halnya dengan
SCR kecuali batas tegangan reverse yang tidak terdapat pada triac. Besaran Holding
Current ( IH) juga berlaku bagi triac.
Triac dapat dipandang sebagai saklar elektronis untuk tegangan dan arus bolak-balik.
Triac mampu membloking tegangan pada kedua arahnya dan mampu pula mengalirkan
arus pada kedua arahnya.
Daerah kerja triac dan polaritas Vg.
KUADRAN
TERMINAL
1 2 3 4
- H T1 + - - +
G + + - -
- H T2 Titik referensi
Pada gambar berikut ini menunjukkan karateristik statis dari komponen TRIAC.
IT
2 1 (Kwadran)
∆VF VAK
3 - IT 4
Misalnya TRIAC bekerja pada kwadran 1 Î IT mengalir arah dari T1 ke T2. TRIAC akan
lebih baik dan sensitif bila dioperasikan pada kwadran 1 dan 3 dengan pulsa trigger
Positif dan Negatif.
Keadaan yang berbahaya bagi TRIAC adalah pada operasi beban induktif, arus
TRIAC akan = 0 tetapi VT - T2 ≠ 0 maka penyalaan kembali tanpa pulsa penyala dapat
Elektronika Daya-Elektro S1 12
Ir. A. Muid Fabanyo, MMT
Keterangan:
Vfbo = Tegangan forward ( Vak + ) minimum dimana scr dapat konduktif tanpa Ig
Vdsm = Tegangan lebih sesaat non periodik yang dapat ditahan oleh scr
Vdrm = Tegangan lebih sesaat periodik yang dapat ditahan oleh scr.
Vdwm = Tegangan kerja normal scr tanpa gejala transien.
Dalam operasinya scr bekerja pada tegangan jala-jala normal dan juga kemungkinan
tegangan-tegangan transien yang lebih tinggi. Adanya tegangan lebih tinggi itu tdk
dapat dihindarkan dan scr harus diperhitungkan untuk dapat terjadi dalam operasinya.
Untuk membantu mengamankan scr dari bahaya tegangan lebih maka dipasangkan
rangkaian snubber R-C seri yang dipasangkan paralel dengan scr.
C = kondensator bertugas utk meredam puncak dan kecuraman tegangan lebih saat scr
turn-off dengan cara menyerap muatan listrik, sehingga energinya terperangkap
pada kapasitansinya.
R = Resistor bertugas untuk membantasi arus discharge dari C ketika SCR dinyalakan
kembali.
A
T1 Gate T2
P1 G
T1
T2 K
Elektronika Daya-Elektro S1 11
Ir. A. Muid Fabanyo, MMT
Struktur Ekivalen SCR Simbol
Keterangan:
Td : Time delay, waktu tunda terhitung dari Ig= 10 % hingga tegangan Vak sampai
harga 90 %.
Tr : Rise time, waktu terhitung dari Vak berharga 90 % menjadi 10 % kembali.
Ton : td + tr
Ton akan lebih singkat bila d Ig/dt dan Ig puncak +, serta temperatur junction
SCR makin tinggi. Pada saat turn-OFF setelah If=0. SCR memerlukan tegangan
negatif pada anoda-katodanya.
Tq : Waktu yang diperlukan oleh SCR untuk memperoleh sifat membloking tegangan
dIt
mundur (reverse recovery time ). Tq akan lebih lama apabila It : , Vak + dan
dt
juga bila Vak – terlalu rendah.
Dari besarnya tq yang diperlukan, terdapat 2 jenis SCR :
• SCR lambat ( phase control low speed SCR ) dengan tq > 100 us
• SCR Cepat ( High Speed SCR ) dengan tq < 100 us
Pada jenis SCR pertama di atas biasanya digunakan pada rangkaian/sirkuit penyearah
dan jenis kedua digunakan pada rangkaian converter SCR dengan komutasi paksa.
Pemaksaan pemadaman SCR itu bertujuan untuk menekan It hingga sama dengan 0
(nol). Kemudian memberikan tegangan Vak yang negatif selama t ≥ tq SCR.
VFBO VF
VDRM
VDWM
VRWM
VWSM
VRSM
VR
Kemampuan Tegangan SCR
Elektronika Daya-Elektro S1 10
Ir. A. Muid Fabanyo, MMT
Ig Ig Maks
Vg Maks
Daerah Penyalaan
Pasti
Daerah Penyalaan
Mungkin utk Tj = 240 C
Daerah Penyalaan tdk mungkin
menyala
Vg
90%
dVAK / dt
It
10%
td tr
Ig ton
AK (-)
Ig Vg
10 %
Elektronika Daya-Elektro S1 9
Ir. A. Muid Fabanyo, MMT
IF
IR
Elektronika Daya-Elektro S1 8
Ir. A. Muid Fabanyo, MMT
A
Ia
A
Ib1=Ic2
Q1 (PNP)
P
G N N
Ib Ic1 Q2 (NPN)
G P P
N G Ib2
K Ic2
Elektronika Daya-Elektro S1 7
Ir. A. Muid Fabanyo, MMT
II. SCR ( Silicon Controlled Rectifier )
SCR merupakan komponen power semiconductor yang memiki 4 lapis (four
layer) yaitu P-N-P-N dengan terminal ketiga dikenal sebagai GATE (gerbang)
yang berfungsi untuk menerima sinyal Trigger pengatur saat konduktif.
A A
P
P
G N
P G
N
K
Elektronika Daya-Elektro S1 6
Ir. A. Muid Fabanyo, MMT
IF
IFSM
IFRM
VL
IF (RMS)
IF (AV)
Elektronika Daya-Elektro S1 5
Ir. A. Muid Fabanyo, MMT
Qs : Jumlah muatan yang mengalirdalam arah reverse selama perpindahan statusdioda
ON ke OFF.
Dioda jenis lambat banyak digunakan pada rangkaian konverter dengan komutasi
lambat/natural, seperti rangkaian penyearah.
Sedangkan Dioda jenis Cepat dipergunakan pada konverter statis dengan komutasi
sendiri seperti misalnya pada DC Chopper, konverter komutasi sendiri dll.
Kemampuan Tegangan
Dioda bersifat memblokir tegangan reverse, ternyata mampu menahan tegangan
tersebut tergantung pada karateristik tegangan itu sendiri.
IF
VRWM
VRRM
VRSM
VR ∆VF VF
IR
Elektronika Daya-Elektro S1 4
Ir. A. Muid Fabanyo, MMT
Karateristik Switching
Karateristik ini menggambarkan sifat kerja dioda dalam perpindahan keadaan ON ke
OFF dan sebaliknya.
∆ VS t
t
QS 10%
Tjr tbr
trr
Dioda akan segera melalukan arus jika Vr telah mencapai lebih dari Vf minimum dioda
kondusif dan pada saat OFF terjadi kelambatan dari dioda untuk kembali mempunyai
kemampuan memblokir tegangan reverse. Dari gambar diatas tgerlihat adanya arus
balik sesaat pada dioda, dimana arus balik ini terjadi pada saat peralihan keadaan dioda
dari kondisi ON ke kondisi membloking tegangan reverse.
Dengan adanya sifat arus balik, maka diperoleh dua jenis penggolongan dioda yaitu :
1. Dioda Cepat, yaitu dioda dengan kemapuan segera mampu membloking
tegangan reverse yang cepat, orde 200 ns terhitung sejak arus forward dioda
sama dengan 0 (nol).
2. Dioda Lambat, yaitu untuk hal yang sama dioda memerlukan waktu lebih lama,
Q32 > Qs1.
Elektronika Daya-Elektro S1 3
Ir. A. Muid Fabanyo, MMT
merupakan bagian yang penting dalam industri-industri, yaitu dalam pengontrolan daya
pada sistem, proses elektronika dan lain-lain.
I. DIODA
Dioda merupakan penyatuan dari lapisan P dan N sebagaimana gambar struktur dan
simbol lapisan.
- A A
P
N
+
K K
Syarat dioda dalam keadaan ON adalah Vak positip sedangkan untuk OFF adalah Vak
negatif.
IF
ON
OFF VF
IR
Elektronika Daya-Elektro S1 2
Ir. A. Muid Fabanyo, MMT
BAB I
PENDAHULUAN
Supplai Daya
Beban
Rangkaian daya terdiri dari komponen Dioda, Thyristor dan Transistor Daya. Sedangkan
rangkaian kontrol terdiri atas Dioda, Transistor dan rangkaian terpadu ( Integrated
Circuit / IC ).
Dengan menggunakan peralatan-peralatan yang serupa keandalan dan
kompatibilitas dari perlengkapan ( sistem ) akan dapat diperbaiki. Elektronika daya
Elektronika Daya-Elektro S1 1
Ir. A. Muid Fabanyo, MMT