You are on page 1of 9

HORMON

TANAMAN

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar Ilmu Tanaman

Disusun oleh: Kelompok 7 Dylis Hartanto (150510100196) Indra Permana (150510100205) Fitri Utami Hasan (150510100207) Fathi Habibatur Rahman (150510100217) Ujang Rohimat (150510100218)

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJAJARAN BANDUNG 2010

BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Hormon adalah senyawa organik yang disintesis di salah satu bagian tumbuhan yang ditranslokasikan ke bagian lain. Pada konsentrasi yang sangat rendah hormon menyebabkan respons fisiologis. Hormon dapat merangsang maupun menghambat proses pertumbuhan dan diferensiasi sel target. Proses-proses fisiologis yang dipengaruhi antara lain

pertumbuhan, diferensiasi, inisiasi pembungaan, perkecambahan dsb. Hormon yang disintesis secara alami di dalam tumbuhan disebut hormon tanaman atau phytohormon , sedangkan hormon sintetik disebut zat pengatur tumbuh (ZPT ) atau Plant Growth Regulator. Sebagaimana efektivitasnya

sifat-sifat hormon tanaman, zat pengatur tumbuh

bergantung pada kondisi fisiologis sel target dan konsentrasinya. Macam-macam hormon tanaman yang kita kenal sampai saat ini ada 6 golongan, yaitu auksin, giberelin atau asam giberelat, sitokinin, zat penghambat (inhibitor), etilen, dan brasinosteroid. Hormon tanaman dikelompokkan menjadi hormon perangsang dan penghambat proses fisiologis, sehingga aktivitasnya ada yang saling bersinergis maupun

antagonis. Hormon sintetik sudah sejak lama digunakan untuk tujuan merangsang atau pun menghambat pertumbuhan tanaman.

II. Tujuan

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memahami konsep dan tinjauan umum lintasan transduksi sinyal; mampu menjelaskan definisi, sifat dan fungsi jenis hormon; memahami mekanisme kerja dan transportasi jenis hormon; memahami sintesis dan degradasi jenis hormon dalam kaitannya dalam menerapkan IPTEKS di bidang budidaya pertanian

III. Rumusan Masalah 1. Lintasan Ttransduksi Sinyal 2. Batasan dan Sifat Hormon 3. Definisi, Fungsi, Mekanisme Kerja dan Transportasi Hormon Auksin, Sitokinin, GA, ABA, Etilen, Brasinosteroid, Sintesis 4. Degradasi Hormon

BAB II I. PERTANYAAN 1. Apa yang saudara ketahui tentang hormon dan zat pengatur tumbuh. 2. Apa yang dimaksud dengan lintasan transduksi sinyal ? 3. Apakah fototropisme dan pengakaran stek batang dipengaruhi oleh hormon ? jelaskan. 4. Mengapa karbohidrat dan protein tidak dikategorikan sebagai hormon. Jelaskan. 5. Apakah keberadaan hormon dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Jelaskan. 6. Adakah auksin yang dapat berperan sebagai herbisida. Jelaskan. 7. Saat ini hormon sintetik atau ZPT sudah banyak digunakan untuk keperluan agribisnis . Sebutkan beberapa contoh 8. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas ZPT ?

II. PEMBAHASAN 1. Hormon adalah suatu senyawa yang diproduksi oleh bagian tertentu dari suatu tubuh, dan kemudian ditransportasikan ke bagian tubuh lainnya, tempat dia mengikat reseptor spesifik dan memicu respons pada sel atau jaringan yg dituju. Zat pengatur tumbuh adalah beberapa beberapa senyawa yang memiliki cara kerja dan peranan seperti hormon tetapi tidak di sintesis di dalam tubuh tumbuhan, yang kegiatannya berkaitan dengan pertumbuhan, diferensiasi sel. seperti perpanjangan sel, pembelahan sel, dan

2. Lintasan

transduksi

sinyal

adalah

suatu

mekanisme

yang

menghubungkan suatu sinyal (stimulus) mekanik ataupun sinyal (stimulus) kimia menjadi suatu respon filiologis seluler yang spesifik.

3. Ya, fototropisme dipengaruhi oleh hormon auksin yang terdapat di ujung koleoptil yang merupakan pusat respons tumbuhan terhadap cahaya matahari. Sedangkan pengakaran stek batang juga dipengaruhi oleh hormon auksin dalam rangka pertumbuhan awal akar.

4. Hal ini dikarenakan karbohidrat dan protein bekerja dalam konsentrasi yang tinggi, tidak seperti hormon yang bekerja dalam konsentrasi yang rendah.

5. Jelas sangat dibutuhkan. Karena hormon sangat berperan dalam halhal yang berkaitan dengan pertumbuhan dah perkembangan tanaman itu sendiri.

6. Ada, contohnya dikamba (keturunan asam benzoat). Adapun cara kerja auksin sebagai herbisida adalah dengan menambah kadar auksin dalam suatu tanaman dapat mempercepat pertumbuhan dan labih cepat mati, ataupun dengan cara meningkatkan kadar etilen akibat kadar auksin yg besar, sehingga menghambat pertumbuhan. Akan tetapi, penggunaan auksin sebagai herbisida terasa kurang efektif karena sifatnya yang selektif.

7. Hormon sintetik atau ZPT : a. Ekskresi ion H+ dari sitoplasma ke dinding sel ( pembentukan sel ). b. Mengaktifkan RNA untuk sintesis protein Diribosan ( pembesaran sel ). c. Merangsang pembentukan kalus yang selanjutnya menjadi akar baru. Jadi intinya ZPT itu mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan sehingga dapat disesuiakan dengan selera masing-masing.

8. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas ZPT : a. Adanya struktur cincin yang tidak jenuh, b. Adanya rantai keasaman (acid chain) c. Pemisahan karboksil grup (-COOH) dari struktur cincin. d. Adanya pengaturan ruangan antara struktur cincin dengan rantai keasaman.

BAB III I. KESIMPULAN Pertumbuhan, perkembangan, dan pergerakan tumbuhan dikendalikan beberapa golongan zat yang secara umum dikenal sebagai hormon tumbuhan atau fitohormon. Hormon tumbuhan merupakan bagian dari proses regulasi genetik dan berfungsi sebagai prekursor. Rangsangan lingkungan memicu terbentuknya hormon tumbuhan. Bila konsentrasi hormon telah mencapai tingkat tertentu, sejumlah gen yang semula tidak aktif akan mulai ekspresi. Hormon adalah adalah suatu zat /senyawa organik yang bukan nutrisi tanaman, aktif dalam jumlah yang sangat kecil, disintesa pada bagian tertentu tanaman kemudian diangkut ke bagian lain dimana zat tersebut menimbulkan pengaruh khusus secara biokimia. Contoh hormon diantaranya Giberelin, Sitokinin, Auksin, Asam absisat, Etilen berwujud gas, Asam traumalin, dan Kalin.

DAFTAR PUSTAKA

Ade Salimah dan Syariful Mubarok (2007). Hormon. Dalam Ade Salimah dkk . Hand Out MK Biologi Tanaman. Fakultas Pertanian. Unpad. Wieny H.Rizky dkk (2008).Hand Out MK Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan . Fakultas Pertanian . Unpad Salibury dan Ross (1995) Fisiologi Tumbuhan. Terjemahan Diah Lukman dan Sumaryono.ITB.

You might also like