You are on page 1of 5

Pengertian Asam Urat Asam urat adalah senyawa sukar larut dalam air yg merupakan hasil akhir metabolisme

purin. Secara alamiah purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yukni makanan dari tanaman (sayur, buah, kekacangan) atau hewan (daging, jeroan, ikan sarden). Juga dalam minuman beralkohol dan makanan kaleng. Bagaimana cara mengukur kadar asam urat dalam darah ? Dengan pemeriksaan darah di laboratorium klinik. Di laboratorium, darah dipisahkan antara sel darah dan serum darah. Pemeriksaan asam urat sendiri dilakukan terhadap serum darah. Kadar asam urat normal untuk pria dewasa berkisar 3,5-7,0mg/dl dan untuk wanita 2,66,0mg/dl. Apabila kadar asam diatas angka normal, kondisi ini disebut hiperurisemia. Apakah penyebab terjadinya hiperurisemia? Hiperurisemia terjadi karena adanya peningkatan produksi asam urat dalam metabolisme atau penurunan ekskresi (pengeluaran) asam urat dari dalam tubuh melalui ginjal dalam bentuk urine Apa akibatnya bila seseorang menderita hiperurisemia ? Asam urat yang terkumulasi dalam jumlah besar di dalam darah akan memicu pembentukan kristal berbentuk jarum. Kristal-kristal itu biasanya terkonsentrasi pada sendi, terutama sendi perifer (jempol kaki atau tangan). Sendi2 tersebut biasanya menjadi bengkak, kaku, kemerahan, terasa panas, dan nyeri sekali. Hiperurisemia terkadang disertai komplikasi artritis gout (radang sendi). Apa saja gejala artritis gout ? Tidak dapat berjalan atau memakai sepatu (bila menyerang kaki) dan tidur terganggu. Rasa nyeri mencapai puncaknya dalam 24 jam sejak pertama timbulnya gejala, dan akan hilang sama sekali setelah beberapa jam kemudian. Jika disertai hiperurisemia dan tidak segera ditangani akan berkembang menjadi artritis gout menahun. Bagaimana cara mengurangi kadar asam urat dalam darah ? Hindari mengkonsumsi bahan makanan golongan I (lihat bawah) dan batasi yang dari golongan II. Batasi konsumsi lemak untuk mencegah kegemukan. Bila bobot badan berlebih, turunkan bertahap karena kegemukan cenderung disertai peningkatan kadar asam urat akibat makan berlebih yang didalamnya termasuk sumber purin. Minumlah air putih dalam jumlah cukup agar volume urine bisa lebih atau sama dengan 1ml/menit. Hindari alcohol karena mengandung prin dan menurunkan ekskresi asam urat. Adakah tanaman obat yang bisa mengatasi hiperurisemia ? Ada. Salah satunya adalah buah mengkudu. (Morinda Citrifolia) . Buah ini dipercaya memiliki khasiat sebagai pengurang rasa nyeri dan antiinflamasi alamiah. Ekstraknya dapat menghambat enzim siklooksigenase-2(COX-2) yang akan menyingkirkan penimbul rasa nyeri, prostaglandin (PGE). Ia juga mengandung senyawa scopoletin yang memiliki sifat antiinflamasi. Buah Mengkudu belum dilakukan uji coba baik secara klinikal mau pun blind study, terutama utk buah buah hasil yg dilakukan diluar buah yg di Hawaian. Noni atau Mengkudu memang mengandung bahan anti inflamasi, serta anti oksidant, tetapi sangat

bereaksi dg kelompok dg type golongan darah O dan A. Jadi tdk hanya dipercaya tetapi uji kilinis dan uji blind sdh dilakukan dg noni Hawaiana, tetapi noni Indonesia saya kira belum. TIGA KELOMPOK BAHAN MAKANAN Untuk Mencegah Asam Urat: Golongan I (150-1000mg/100g): TIDAK BOLEH dikonsumsi bila menderita hiperurisemia (asam urat): Jerohan; Otak; Udang; Remis; Kerang; Ikan Sardin; Ikan Haring; Kaldu Daging; Tape (ragi); Alkohol; Makanan Kaleng; Emping; Belinjo Golongan II (50-100mg purin/100g): Boleh dikonsumsi TERBATAS bila menderita hiperurisemia: Ikan Selain gol I; Daging Sapi; Kacang2an; Kembang kol; Bayam Asparagus; Buncis; Jamur; Daun Singkong; Daun Pepaya; Kangkung Golongan III (<50 purin/100g): BOLEH dikonsumsi: Sayur Selain gol II; Susu; Telur; Buah Informasi Penting : Setelah menopause, kadar asam urat pada perempuan akan meningkat. Dari berbagai penelitian terungkap, asam urat juga merangsang sistem renin angiotensin, sehingga memacu peninggian tekanan darah. Bila mendatangi dokter sat menderita hiperurisemia, biasanya Anda akan diberi obat Allopurinol, yakni obat antimetabolit yang menghambat sintesis asam urat. Obat ini akan menimbulkan efek sampingan berupa mual, muntah dan diare. Bukan cuma itu, tetapi juga gangguan keseimbangan Sumber : augustaracing.wordpress.com Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Nyoman Maulana Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-98712280 Bisnis Organik Konsultasi Kesehatan Tips Hidup Sehat Melilea http://melilea-organik.com Posted by Smart Click on 06 November 2011 ADVERTISEMENT (Pengertian Asam Urat Dan Gejala Penderita Asam Urat) Asam urat adalah sisa metabolisme dari zat purin yang berasal dari makanan yang kita konsumsi. Zat purin juga merupakan hasil dari pemecahan sel-sel darah. Zat purin sendiri adalah zat yang terdapat dalam bahan makanan yang berasal dari tubuh makhluk hidup. Dengan kata lain, dalam tubuh makhluk hidup terdapat zat purin. Lalu karena kita memakan daging makhluk hidup tersebut, maka zat purin berpindah dari makhluk hidup tersebut ke dalam tubuh kita. Berbagai sayuran dan buah-buahan juga mengandung zat purin. Zat purin juga dihasilkan dari hasil perusakan sel-sel tubuh yang terjadi secara normal atau karena suatu penyakit tertentu.

Normalnya, asam urat ini akan dikeluarkan dalam tubuh melalui feses (kotoran) dan urin (kencing), tetapi karena sesuatu hal sehinga ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat yang ada menyebabkan kadar asam urat meningkat dalam tubuh. Hal lain yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh adalah terlalu banyak mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung banyak zat purin. Asam urat yang berlebih selanjutnya akan terkumpul pada persendian sehingga menyebabkan rasa nyeri dan bengkak. Penderita asam urat setelah menjalani pengobatan yang tepat dapat sembuh sehingga kadar asam urat dalam tubuh kembali normal. Tapi karena dalam tubuhnya ada potensi kekambuhan penumpukan asam urat, maka disarankan untuk mengontrol makanan yang dikonsumsi sehingga dapat menghindari makanan yang banyak mengandung zat purin. Gejala Penderita Asam Urat:

Kesemutan dan linu. Nyeri sendi terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur. Sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas dan nyeri luar biasa pada malam dan pagi.

Mengatasi Penderita Asam Urat:


Melakukan pengobatan hingga kadar asam urat kembali normal. Kadar normalnya adalah 2.4 hingga 6 untuk wanita dan 3.0 hingga 7 untuk pria. Kontrol makanan yang dikonsumsi. Banyak minum air putih. Dengan banyak minum air putih, dapat membantu membuang zat purin yang ada dalam tubuh.

Makanan yang perlu dihindari Oleh Penderita Asam Urat:


Lauk pauk seperti jeroan, hati, ginjal, limpa, babat, usus, paru dan otak. Makanan laut seperti udang, kerang, cumi, kepiting. Makanan kaleng seperi kornet dan sarden. Daging, telur, kaldu atau kuah daging yang kental. Kacang-kacangan seperti kacang kedelai (termasuk hasil olahannya seperti tempe, tauco, oncom, susu kedelai), kacang tanah, kacang hijau, tauge, melinjo, emping. Sayuran seperti daun bayam, kangkung, daun singkong, asparagus, kembang kol, buncis. Buah-buahan seperti durian, alpukat, nanas, dan air kelapa. Minuman dan makanan yang mengandung alkohol seperti bir, wiski, anggur, tape, tuak.

Read more: Pengertian Asam Urat Dan Gejala Penderita Asam Urat | Smart Click osted by Riswanto on Monday, March 1, 2010 Labels: Tes Kimia Darah Asam urat (uric acid) adalah produk akhir metabolisme purin (adenine dan guanine) yang merupakan konstituen asam nukleat. Asam urat terutama disintesis dalam hati yang dikatalisis oleh enzim xantin oksidase. Asam urat diangkut ke ginjal oleh darah untuk

difiltrasi, direabsorbsi sebagain, dan dieksresi sebagian sebelum akhirnya diekskresikan melalui urin. Peningkatan kadar asam urat dalam urin dan serum (hiperuresemia) bergantung kepada fungsi ginjal, kecepatan metabolisme purin, dan asupan diet makanan yang mengandung purin. Asam urat dapat mengkristal dalam saluran kemih pada kondisi urin yang bersifat asam dan dapat berpotensi menimbulkan kencing batu; oleh sebab itu fungsi ginjal yang efektif dan kondisi urin yang alkalis diperlukan bila terjadi hiperuresemia. Masalah yang banyak terjadi berkaitan dengan hiperuresemia adalah gout. Kadar asam urat sering berubah dari hari ke hari sehingga pemeriksaan kadar asam urat perlu diulang kembali setelah beberapa hari atau beberapa minggu.

Masalah Klinis Kadar asam urat meningkat dijumpai pada : gout, leukemia (limfositik, mielositik, monositik), kanker metastatik, mieloma multipel, eklampsia berat, alkoholisme, hiperlipoproteinemia, diabetes mellitus (berat), gagal ginjal, glomerulonefritis, gagal jantung kongestif, anemia hemolitik, limfoma, polisitemia, stress, keracunan timbale, pajanan sinar-X (berlebih), latihan fisik berlebihan, diet penurunan berat badan-tinggi protein. Obat-obatan yang berpengaruh pada peningkatan kadar asam urat adalah : diuretik (tiazid, furosemid, asetazolamid), levodopa, metildopa, asam askorbat, 6-merkaptopurin, fenotiazin, salisilat (penggunaan dalam jangka waktu lama), teofilin. Pada gout, peningkatan produksi asam urat dipengaruhi oleh mekanisme idiopatik atau belum diketahui, tetapi biasanya karena peningkatan sintesis asam urat endogen sebagai cacat metabolik bawaan. Pada gout, pangkalan asam urat dalam tubuh bisa lebih dari 10 kali normal, dan natrium urat dideposit di dalam jaringan lunak, terutama sendi, sebagai tofi. Adanya pengkristalan ura menyebabkan sendi membengkak, meradang, dan nyeri. Alopurinol digunakan dalam pengobatan gout yang bekerja sebagai penghambat xantin oksidase. Pada leukemia atau keganasan lain, peningkatan produksi secara bermakna disebabkan oleh penguraian asam nukleat apabila terjadi lisis sel-sel tumor akibat nekrosis atau kemoterapi. Peningkatan kadar urat karena peningkatan lisis sel juga dapat dijumpai pada polisitemia, anemia pernisiosa, dan kadang-kadang pada psoriasis. Pengobatan dengan hormon adrenokortikotrofik atau kortikosteroid, yang kerjanya katabolik protein mempercepat pemecahan inti sel atau dengan obat-obatan sitotoksika, menyebabkan peningkatan urat plasma. Pada kegagalan glomerulus ginjal atau bila ada obstruksi aliran keluar urin, asam urat serta ureum dan kreatinin terakumulasi. Asam urat tinggi yang dapat terjadi pada eklampsia tanpa azotemia atau uremia disebabkan oleh lesi ginjal atau perubahan metabolisme asam urat. Asidosis ketotik dan laktat bisa meningkatkan asam urat dengan mengurangi sekresi tubulus ginjal, seperti yang terjadi dengan diuretik tiazid dan furosemid, dan aspirin dosis rendah. Penurunan kadar asam urat dapat dijumpai pada : penyakit Wilson, asidosis tubulus ginjal proksimal, anemia defisiensi asam folat, luka bakar, kehamilan. Pengaruh obat : alopurinol, azatioprin, koumadin, probenesid, sulfinpirazon.

Prosedur Jenis spesimen yang diperlukan adalah serum atu plasma heparin. Diambil 3-5 ml darah vena dimasukkan ke dalam tabung bertutup merah atau tabung bertutup hijau (heparin) kemudian disentrifus; cegah terjadinya hemolisis. Serum atau plasma heparin dipisahkan. Kadar asam urat diukur dengan metode kolorimetri menggunakan fotometer atau analyzer kimiawi. Sebelum pengambilan sampel darah, pasien diminta puasa 8-10 jam. Tidak ada pembatasan asupan makanan atau cairan; namun pada banyak kasus, asupan makanan tinggi purin (mis. daging, jerohan, sarden, otak, roti manis, dsb) perlu ditunda minimal selama 24 jam sebelum uji dilakukan; demikian pula dengan obat-obatan yang dapat mempengaruhi hasil laboratorium. Jika terpaksa harus minum obat, catat jenis obat yang dikonsumsi.

Nilai Rujukan
DEWASA : ANAK

Laki-laki : 3.5-7.0 mg/dl. Perempuan : 2.5-6.0 mg/dl. Kadar panik : >12mg/dl.

: 2.5-5.5 mg/dl 3.5-8.5 MG/DL

LANSIA :

Catatan : nilai normal dapat bervariasi di setiap laboratorium.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil laboratorium :


Sampel serum/plasma hemolisis, Stress dan puasa berlebih dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat serum, Diet tinggi purin, Pengaruh obat (lihat pengaruh obat)

You might also like