You are on page 1of 2

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil uraian yang meliputi teori, kumpulan data, perencanaan, asumsi, perhitungan, dan pengolahan data pada pengerjaan Tugas Besar Teknik Penyaluran Air Buangan ini, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Dalam perencanaan sistem penyaluran air buangan (sistem PAB) dibutuhkan data mengenai jumlah dan proyeksi penduduk untuk jangka waktu 10 tahun kedepan. Jumlah dan proyeksi penduduk ini digunakan untuk memperkirakan berapa debit air buangan yang dihasilkan dalam kurun waktu/periode desain tersebut. Pada tugas besar ini, proyeksi penduduk yang digunakan adalah proyeksi dengan metode aritmatika, sehingga didapatkan jumlah penduduk Kota Wihelmina di akhir periode desain sebanyak 337.261 jiwa. Untuk tingkat pelayanan sistem PAB Kota Wihelmina ini diasumsikan sama dengan tingkat pelayanan sistem PAM yang telah direncanakan sebelumnya, sehingga setiap pengguna sistem PAM di kota ini juga merupakan pengguna sistem PAB. 2. Pola jaringan yang dingunakan pada sistem penyaluran air buangan ini yaitu pola radial, karena daerah pelayanan berupa bukit dan pola jaringan menyebar fan mengingat topografi wilayah Wihelmina berbentuk lembah sehingga jalur yang ditempuh lebih mudah dalam pengalirannya menggunakan gravitasi. Sistem penyaluran air buangan yang direncanakan yaitu terpisah, dimana penyaluran air hujan dipisahkan dari penyaluran air buangan, masing-masing mempunyai saluran sendiri. Ada dua sistem yang direncanakan untuk pipa servis ini yaitu sistem brandgang (sistem penyaluran air buangan dari pipa persil dari belakang rumah)dan sistem trotoir (sistem penyaluran air buangan dari pipa persil dari depan rumah). 3. Untuk perencanaan sistem PAB Kota Wihelmina, besarnya rasio air buangan (fab) yang digunakan adalah 75% (untuk semua jenis sumber air buangan) dan dari hasil perhitungan diperoleh debit rata-rata air buangan total Kota Wihelmina sebesar 308,09 l/dtk. 4. Berdasarkan kondisi wilayah/topografinya, maka pengaliran air buangan yang direncanakan untuk Kota Wihelmina adalah dengan menggunakan sistem gravitasi, hal ini dikarenakan lokasi BPAB pada jalur perpipaan yang terpilih untuk sistem PAB kota ini berada di elevasi terendah dari seluruh bagian perpipaan jalur (yakni 750 meter)

5. Panjang pipa total yang diperlukan untuk jalur terpilih pada sistem PAB Kota Wihelmina ini adalah 14699,65 m. Bangunan pelengkap yang digunakan pada jalur terpilih ini direncanakan berupa manhole sebanyak 178 buah, pompa 1 buah dan siphon 3 buah. Bentuk saluran air buangan yang digunakan adalah berbentuk bulat telur dengan diameter terkecil sebesar 300 mm dan diameter terbesar sebesar 1000 mm. 6. Dari perhitungan jalur perpipaan sistem PAB Kota Wihelmina dapat diketahui bahwa ada 16 segmen/jalur pipa air buangan tidak perlu digelontor . 6.2 Saran Sebagai bahan perhatian untuk pelaksanaan dan pengerjaan Tugas Besar TPAB ini selanjutnya, maka ada beberapa saran yang kiranya bisa dipedomani, seperti: 1. Dalam merencanakan sistem PAB suatu kota diperlukan sebuah pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang sistem tersebut sehingga nantinya akan memudahkan dalam perhitungan dan pengolahan data. 2. Seperti halnya dalam pengerjaan Tugas Besar TPAM, pengerjaan Tugas Besar TPAB ini juga cukup banyak memerlukan asumsi-asumsi perencanaan. Dalam hal ini, asumsiasumsi tersebut harus disesuaikan dengan keadaan kota yang menjadi objek nantinya atau dengan kata lain asumsi-asumsi tersebut harus logis dan masuk akal. 3. Untuk membantu kelancaran dan ketepatan dalam menyusun tugas besar ini sebaiknya dicari terlebih dahulu referensi atau buku pegangan mengenai perencanaan sistem penyaluran air buangan yang dapat dipercaya agar nantinya dapat diketahui hal-hal yang seharusnya dan tidak seharusnya dilakukan dalam merencanakan suatu sistem penyaluran air buangan perkotaan yang baik dan benar. 4. Penyusunan dan penulisan laporan diharapkan agar selalu mengikuti kaidah tata bahasa yang berlaku dan sesuai dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). 5. Pengerjaan dan pengumpulan tugas besar ini sebaiknya dilakukan tepat pada jadwal yang telah ditentukan.

VI-2

You might also like