You are on page 1of 5

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Adas merupakan tumbuhan suku Apiaceae yang memiliki nama ilmiah Foeniculum vulgare mill. Adas sendiri sudah lama digunakan dan dibudidayakan di Indonesia sebagai tanaman bumbu dan tanaman obat. Di Inggris, adas merupakan merupakan salah satu dari 9 tanaman obat yang di anggap ajaib. Rasa dari buahnya sendiri manis, pedas, hangat. Buah adas atau disebut juga biji kering, berbentuk lonjong dengan tekstur beralur. Buah yang masih muda berwarna hijau, buah yang masak berwarna kuning agak coklat (Kurniawati, 2010). Banyaknya khasiat yang terkandung di dalam tanaman adas tidak lepas dari bahan aktif yang terkandung di dalamnya. Biji adas memiliki kandungan kimia seperti minyak atsiri (1-6%) (Kurniawati, 2010), minyak atsiri sendiri berfungsi sebagai anti fungi (Armando, 2009),antara lain: jamur Candida albicans. Anethol (50-60%), dan senyawa lain seperti metil kavikol, dipenten, fenkon.(Syukur dan Hernani, 2006). Adas atau fennel merupakan sumber eugenol yang baik, eugenol termasuk turunan dari senyawa fenol. Fenol dan turunannya berkhasiat sebagai anti fungi (Tan, Raharja, 2008), antara lain jamur Candida albicans. Buah adas sendiri bisa berkhasiat untuk mengatasi keracunan tumbuhan atau jamur (Kurniawati, 2010), dan untuk pemakaian luar, buah kering di giling halus lalu

digunakan untuk pemakaian lokal pada sariawan mulut dan luka luar (Yuniarti, 2008) serta sebagai obat kumur-kumur (Hariyanto, 1994). Penyakit kulit akibat jamur, sering dialami terutama oleh orang yang kurang menjaga kebersihan tubuhnya dengan gejala rasa gatal pada semua bagian kulit. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur yang sering ditemukan pada manusia adalah Kandidiasis, dan dapat menyerang berbagai bagian tubuh (Siregar,2005). Kandidiasis dapat mengenai mulut, tenggorokan, kulit, kepala, vagina, jari-jari tangan, kuku, saluran pencernaan makanan (FKUnair,2009). Data penelitian menunjukan 75% wanita di dunia menderita keputihan sekali semasa hidup, dan 45% diantaranya bisa mengalami sebanyak dua kali atau lebih. Sedangkan di Negara Indonesia, wanita yang mengalami keputihan sangat besar, hal ini berbeda tajam dengan di Negara Eropa yang hanya berkisar 25% (Linggau Post, 2009). Infeksi Candida ini biasanya tidak mengenal usia, bisa muda ataupun tua yang terinfeksi. Contohnya pada orang tua dan bayi lebih mudah terkena infeksi oleh karena daya tahan tubuh tidak sempurna. Pada penderita yang sudah terinfeksi, misalnya kandidiasis di mulut dapat menular kepada orang lain apabila bersentuhan dengan penderita

(Siregar, 2005). Infeksi tersebut pertama kali didapatkan didalam mulut (Kuswadji, 2007). Kandidiasis pada oral menggambarkan pada selaput lendir mulut tampak bercak putih kekuningan yang timbul dari dasar selaput lendir yang dasarnya tampak merah dan mudah berdarah.

Penderita selalu mengeluh sakit, terutama bila waktu tersentuh makanan. Kandidiasis oral ini banyak diderita oleh bayi baru lahir (Siregar, 2005), salah satu penyakitnya yaitu sariawan. Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis perlu meneliti mengenai Pengaruh pemberian rebusan biji adas (Foeniculum vulgare mill) terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans.

1.2

Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang digambarkan diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah rebusan biji adas (Foeniculum vulgare mill) berpengaruh terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans?

1.3

Pembatasan Masalah 1. Jamur yang akan di gunakan untuk penelitian ialah biakan murni jamur Candida albicans. 2. Tanaman yang di gunakan untuk memberi pengaruh pertumbuhan jamur Candida albicans yaitu tanaman adas (Foeniculum vulgare mill) yang berupa biji kering dan direbus.

1.4 1.4.1

Tujuan Penelitian Tujuan Umum Untuk mengetahui pengaruh rebusan biji adas (Foeniculum vulgare mill) terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans.

1.4.2

Tujuan Khusus 1. Mengukur kadar Hambat Minimal pada pemberian rebusan biji adas (Foeniculum vulgare mill) terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans. 2. Menguji adanya pengaruh rebusan biji adas (Foeniculum vulgare mill) dalam menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans.

1.5

Manfaat Penelitian 1. Untuk Masyarakat Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman terhadap kegunaan dari biji adas, 2. Untuk Peneliti Untuk dapat mengetahui pengaruh pemberian rebusan biji adas terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans. 3. Untuk Institusi Dapat digunakan sebagai referensi untuk mahasiswa lain yang mencoba. meneliti menggunakan bahan alam sebagai obat atau penelitian lain yang sejenis.

1.6

Hipotesis Ho : Tidak ada pengaruh pemberian rebusan biji adas (Foeniculum vulgare mill) terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans. Hi : Ada pengaruh pemberian rebusan biji adas (Foeniculum vulgare

mill) terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans.

You might also like