You are on page 1of 7

MAKALAH BIOLOGI

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DAN HEWAN

OLEH : NURUL LAILA/XI IPA 3 /30 SMAN 2 JEMBER 2011-2012

WAWASAN PRODUKTIVITAS ARTIKEL MENGENAI HEMODIALISIS

1. Pengertian Haemodialisis Hemodialisa berasal dari kata hemo=darah,dan dialisa=pemisahan atau filtrasi. Pada prinsipnya hemodialisa menempatkan darah berdampingan dengan cairan dialisat atau pencuci yang dipisahkan oleh suatu membran atau selaput semi permeabel. Membran ini dapat dilalui oleh air dan zat tertentu atau zat sampah. Proses ini disebut dialysis yaitu proses berpindahnya air atau zat, bahan melalui membran semi permeabel ( Pardede, 1996 ). Terapi hemodialisa adalah suatu teknologi tinggi sebagai terapi pengganti untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme atau racun tertentu dari peredaran darah manusia seperti air, natrium, kalium, hidrogen, urea, kreatinin, asam urat, dan zatzat lain melalui membran semi permeabel sebagai pemisah darah dan cairan dialisat pada ginjal buatan dimana terjadi proses difusi, osmosis dan ultra filtrasi (Setyawan, 2001). 2. Tujuan Hemodialisa Sebagai terapi pengganti, kegiatan hemodialisa mempunyai tujuan : a. Membuang produk metabolisme protein seperti urea, kreatinin dan asam urat b. Membuang kelebihan air. c. Mempertahankan atau mengembalikan system buffer tubuh. d. Mempertahankan atau mengembalikan kadar elektrolit tubuh. e. Memperbaiki status kesehatan penderita. 3. Proses Hemodialisa Dalam kegiatan hemodialisa terjadi 3 proses utama seperti berikut : a) Proses Difusi yaitu berpindahnya bahan terlarut karena perbedaan kadar di dalam darah dan di dalam dialisat. Semakian tinggi perbedaan kadar dalam darah maka semakin banyak bahan yang dipindahkan ke dalam dialisat. b) Proses Ultrafiltrasi yaitu proses berpindahnya air dan bahan terlarut karena perbedaan tekanan hidrostatis dalam darah dan dialisat. c) Proses Osmosis yaitu proses berpindahnya air karena tenaga kimia, yaitu perbedaan osmolaritas darah dan dialisat ( Lumenta, 1996 ). 4. Alasan dilakukannya Hemodialisa Hemodialisa dilakukan jika gagal ginjal menyebabkan : a) Kelainan fungsi otak ( ensefalopati uremik ) b) Perikarditis ( peradangan kantong jantung )

c) Asidosis ( peningkatan keasaman darah ) yang tidak memberikan respon terhadap pengobatan lainnya. d) Gagal jantung e) Hiperkalemia ( kadar kalium yang sangat tinggi dalam darah ). 5. Frekuensi Hemodialisa. Frekuensi, tergantung kepada banyaknya fungsi ginjal yang tersisa, tetapi sebagian besar penderita menjalani dialisa sebanyak 3 kali/minggu. Program dialisa dikatakan berhasil jika : 1 ) Penderita kembali menjalani hidup normal. 2 ) Penderita kembali menjalani diet yang normal. 3 ) Jumlah sel darah merah dapat ditoleransi. 4 ) Tekanan darah normal. 5 ) Tidak terdapat kerusakan saraf yang progresif ( Medicastore.com, 2006 ) Dialisa bisa digunakan sebagai pengobatan jangka panjang untuk gagal ginjal kronis atau sebagai pengobatan sementara sebelum penderita menjalani pencangkokan ginjal. Pada gagal ginjal akut, dialisa dilakukan hanya selama beberapa hari atau beberapa minggu, sampai fungsi ginjal kembali normal. 6. Komplikasi pada Hemodialisa Komplikasi dalam pelaksanaan hemodialisa yang sering terjadi pada saat dilakukan terapi adalah : a. Hipotensi b. Kram otot c. Mual atau muntah d. Sakit kepala e. Sakit dada f. Gatal-gatal g. Demam dan menggigil h. Kejang

ARTIKEL MENGENAI TRANSPLANTASI GINJAL Transplantasi Ginjal Pengantar: Transplantasi Ginjal adalah salah satu alternatif untuk memperpanjang harapan hidup bagi penderita ginjal. Operasi yang saat ini menelan biaya minimal 150 juta rupiah tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya menuliskan posting ini mengutip dari buletin Sayang Ginjal untuk memberikan gambaran kepada para pembaca mengenai seluk beluk mengenai Transplantasi ini. Transplantasi (cangkok) ginjal adalah prosedur pemasangan ginjal donor ke dalam tubuh seseorang (resipien) melalui tindakan pembedahan. Ginjal baru bersama ginjal lama (jika masih ada fungsinya) akan bekerja bersama-sama untuk mengeluarkan sampah metabolisme dari dalam tubuh. Proses Transplantasi Ginjal Dokter bedah akan meletakkan ginjal donor dalam perut sebelah bawah, kemudian menghubungkan pembuluh darah dan saluran kemih (ureter) ginjal baru tersebut ke pembuluh darah dan ureter resipien. Pasca operasi urin dapat langsung diproduksi, tetapi pada beberapa kondisi, produksi dapat terjadi setelah beberapa minggu. Ginjal lama biasanya tidak diangkat, tetapi jika menyebabkan infeksi atau komplikasi lain, maka ginjal lama harus diangkat. Persiapan Transplantasi Ginjal baru dapat diperoleh dari donor yang baru saja meninggal (donor cadaver) atau dari donor hidup. Donor hidup bisa keluarga atau orang lain (biasanya pasangan atau teman). Jika pasien tidak memiliki donor hidup, akan dimasukkan ke dalam daftar tunggu untuk memperoleh ginjal dari donor cadaver. Dokter akan mempertimbangkan tiga faktor untuk menentukan kesesuaian ginjal dengan penerima (resipien). Faktor tersebut akan menjadi tolak ukur untuk memperkirakan apakah sistem imun tubuh akan menerima atau menolak ginjal baru tersebut. Faktor tersebut adalah: 1. Golongan Darah Golongan darah resipien (A, B, AB atau O) harus sesuai dengan golongan darah donor. Faktor golongan darah merupakan faktor penentu kesesuaian yang paling penting. 2. Human Leukocyte Antigens (HLAs) Sel tubuh membawa 6 jenis HLAs utama, 3 dari ibu dan 3 dari ayah. Antara anggota keluarga biasanya mempunyai HLAs yang sesuai. Resipien masih dapat menerima ginjal dari donor walaupun HLAs mereka tidak sepenuhnya sama, asal golongan darah cocok, dan tes lain tidak menunjukkan adanya ketidakcocokan.

3. Uji silang antigen Tes terakhir sebelum dilakukan transplantasi adalah uji silang antigen. Sejumlah kecil darah resipien dicampur dengan darah donor. Jika tidak terjadi reaksi, maka hasil uji disebut uji silang negatif, dan transplantasi dapat dilakukan. Pembedahan atau transplantasi ginjal biasanya berlangsung 3 sampai 4 jam. Lama perawatan di rumah sakit biasanya selama satu minggu. Setelah keluar dari rumah sakit, resipien masih harus melakukan kontrol secara teratur untuk dipantau keberhasilan dari transplantasinya. Bagi pendonor, waktu rawat yang dibutuhkan hampir sama dengan resipien. Walaupun demikian, karena teknik operasi untuk mengangkat ginjal donor sudah semakin maju, maka waktu rawat menjadi lebih pendek, mungkin 2 sampai 3 hari. Komplikasi Setelah transplantasi, dokter akan memberikan resipien obat imunosupresan, yang berguna untuk mencegah reaksi penolakan, yaitu reaksi di mana sistem imun tubuh menyerang ginjal baru yang dicangkokkan. Obat imunosupresan ini biasanya harus diminum setiap hari. Kadang-kadang reaksi penolakan tetap terjadi walaupun penderita sudah meminum obat ini. Jika hal ini terjadi secara hebat, penderita kadang harus kembali menjalani dialysis, atau melakukan transplantasi ulang dengan ginjal lain. Obat imunosupresan akan melemahkan daya tahan tubuh, sehingga dapat mempermudah timbulnya infeksi. Beberapa jenis obat imunosupresan juga dapat mengubah penampilan. Wajah akan tampak lebih gemuk, berat badan bertambah, timbul jerawat, atau bulu di wajah. Tetapi tidak semua resipien mengalami gejala tersebut. Selain itu imunosupresan juga dapat menyebabkan katarak, diabetes, asam lambung berlebihan, tekanan darah tinggi dan penyakit tulang. Keuntungan Transplantasi Ginjal -Ginjal baru akan bekerja seperti halnya ginjal normal -Penderita akan merasa lebih sehat dan lebih normal -Penderita tidak perlu melakukan dialysis -Penderita mempunyai usia harapan hidup yang lebih besar Kekurangan Transplantasi Ginjal -Butuh proses pembedahan (operasi mayor) -Proses untuk mendapatkan ginjal donor sulit atau memerlukan waktu lama -Risiko penolakan terhadap ginjal yang dicangkokkan -Penderita harus rutin minum obat penekan system imun (imunosupresan) yang mempunyai banyak efek samping.

CARA IKAN SALMON MENGATUR OSMOREGULASI AGAR DAPAT HIDUP DI SUNGAI& LAUT Osmoregulasi adalah kemampuan organisme untuk mempertahankan keseimbangan kadar dalam tubuh, didalam zat yang kadar garamnya berbeda. (Kashiko.2000:389) Secara sederhana hewan dapat diumpamakan sabagai suatu larutan yang terdapat di dalam suatu kantung membran atau kantung permukaan tubuh. Hewan harus menjaga volume tubuh dan kosentrasi larutan tubuhnya dalam rentangan yang agak sempit. Yang menjadi masalah adalah konsentrasi yang tepat dari cairan tubuh hewan selalu berbeda dengan yang ada dilingkungannya. Perbedaan kesentrasi tersebut cenderung mengganggu keadaan manpat dari kondisi internal. Hanya sedikit hewan yang membiarkan kosentrasi cairan tubuhnya berubah-ubah sesuai degan lingkungannya dalam kedaan demikian hewan dikatakan melakukan osmokonfirmitas. Kebanyakan hewan menjaga agar kosentrasi cairan tubuhnya tetap lebih tinggi dari mediumnya (regulasi hiporosmotis) atau lebih rendah dari mediumnya (regulasi hipoosmotis). Untuk itu hewan harus berusaha mengurangi gangguan dengan menurunkan (1) permeabilitas membran atau kulitnya (2) gardien (landaian) kosentrasi antara cairan tubuh dan lingkungannya. Keadaan kondisi internal yang mantap dapat dipelihara hanya bila organisme mampu mengimbangi kebocoran dengan arus balik melawan gradient kosentrasi yang memerlukan energi. Untuk memelihara air dan kosentarsi larutan cairan tubuh konstan yang berdeba dengan lingkungannya, antara hewan air laut, air tawar, dan hewan darat sangatlah berbeda. Kelompok hewan yang berbeda menggunakan organ yang berbeda. Rentangan zat-zat yang diregulasi sangat luas, melibatkan senyawa-senyawa seperti hormon, vitamin dan larutan yang signifikan terhadap perubahan nilai osmotik.

Salmon dan ikan-ikan yang berimingrasi antara air laut dan air tawar bersifat suryhalio. Ketika berada dilaut, salmon akan meminum air laut dan mengeksresikan kelebihan garam dari insang, melakukan osmoregulasi seperti ikan laut lainnya stelah mingrasi di air tawar salmon berhenti minum, dan insabngnya mulai mengambil garam dan lingkungannnya yang kosentrasinya tidak pekat, seperti halnya insang ikan-ikan yang menghabiskan hidupnya dalam air tawar.

Menjaga kesehatan ginjal


Hidup orang di jaman sekarang boleh dibilang rentan terhadap berbagai macam penyakit. Banyak orang yang mengabaikan hal-hal kecil karena kesibukan mereka. Salah satu organ tubuh manusia yang penting untuk dijaga adalah ginjal. Ginjalmerupakan bagian dari saluran kemih. Fungsi utama sistem organ yang kompleks ini adalah membuang kelebihan cairan dan produk sisa dari darah. Ginjal juga berfungsi sebagai kelenjar endokrin, yaitu menghasilkan hormon yang penting bagi proses terbentuknya sel darah merah dan mengatur tekanan darah dalam tubuh kita , serta proses pembentukan tulang. Untuk menjaga agar ginjal selalu sehat, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan. untuk menjaga kesehatan ginjal di bawah ini ada beberapa tips menjaga kesehatan ginjal 1. Mengatur pola makan sehari hari Pilih padi-padian, buah, dan sayuran organik. Hindarilah makanan olahan, batasi konsumsi garam, ganti daging penuh lemak dengan ikan atau daging putih tanpa lemak. 2. Jagalah pencernaan Tambahkan konsumsi probiotik, prebiotik, dan makanan kaya serat. Cara ini juga baik untuk mengurangi efek buruk pestisida yang ada pada makanan. 3. Usahakan untuk Berhenti Merokok Hasil studi yang dipublikasikan oleh American Physiological Society pada tahun 2007 menyimpulkan bahwa nikotin merupakan faktor utama yang dapat menyebabkan gangguan ginjal. 4. Hindari Minuman mengandung Alkohol Mengkonsumsi alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah, salah satu masalah yang bisa berujung pada gangguan ginjal. Juga membuat orang sering berkemih sehingga berisiko mengalami dehidrasi. 5. Perbanyak air putih dan juga atur waktu untuk Olahraga Minum air putih paling tidak sedikitnya 6-8 gelas air putih sehari. Jangan malas berolahraga. Jalan kaki 4-5 kali seminggu cukup untuk membantu menjaga kesehatan detak jantung, yang juga baik untuk ginjal Anda.

You might also like