You are on page 1of 2

Analisis Wacana Analisis wacana menurut Eriyanto (2009) adalah sebuah analisis yang dimaksudkan sebagai suatu analisis

untuk membongkar maksud-maksud dan makna-makna tertentu. Dalam hal ini, wacana adalah upaya pengungkapan maksud tersembunyi dari sang subjek yang mengemukakan suatu pernyataan. Pada dasarnya, karakteristik dari Analisis wacana kritis (sering disingkat AWK) adalah menyediakan teori dan metode yang bisa digunakan untuk melakukan kajian empiris tentang hubungan-hubungan antara wacana dan perkembangan sosial dan cultural dalam domain-domain sosial yang berbeda Pengungkapan dilakukan dengan menempatkan diri pada posisi sang penulis dengan mengikuti struktur makna dari sang penulis sehingga bentuk distribusi dan produksi ideologi yang disamarkan dalam wacana dapat di ketahui. Jadi, wacana dilihat dari bentuk hubungan kekuasaan terutama dalam pembentukan subyek dan berbagai tindakan representasi. Dalam melakukan analisis wacana, terdapat beberapa pendekatan yang akan semakin memperjelas bagaimana wacana yang dikembangkan mampu mempengaruhi khalayak, bukan dengan kekerasan tetapi secara halus dan diterima sebagai suatu kebenaran. Pendekatanpendekatan tersebut secara umum dapat diringkas sebagai berikut:

1. Analisis Bahasa Kritis (Critical Linguistics) Critical Linguistics memusatkan analisis wacana pada bahasa dan

menghubungkannya dengan ideologi. Selain itu, critical linguistics lebih konkret dengan melihat gramatika. Inti dari gagasan critical linguistics adalah melihat bagaimana gramatika bahasa membawa posisi dan makna ideologi tertentu. Dengan kata lain, aspek ideologi sangat diamati dengan melihat pilihan bahasa dan struktur tata bahasa yang dipakai. Bahasa, baik pilihan kata maupun struktur gramatika, dianggap membawa makna ideologi tertentu.

2. Analisis Wacana Pendekatan Perancis (French Discourse Analysis) Pandangan Pecheux, bahasa dan ideologi bertemu pada pemakaian bahasa, materialisasi bahasa pada ideologi. Keduanya, kata yang digunakan dan makna dari kata-kata menunjukkan posisi seseorang dalam kelas tertentu. Pecheux memusatkan perhatian efek ideologi dari formasi diskursus yang memposisikan seseorang sebagai subjek dalam isntitusi sosial tertentu.

3. Pendekatan Kognisi Sosial (Socio Cognitive Approach) Pendekatan van Dijk ini disebut kognisi sosial karena van Dijk melihat faktor kognisi sebagai elemen penting dalam produksi wacana. Wacana dilihat bukan hanya dari struktur wacana, tetapi juga menyertakan bagaimana wacana itu diproduksi. Proses produksi wacana itu menyertakan suatu proses yang disebut kognisi sosial.

4. Pendekatan Perubahan Sosial (Sociocultural Change Approach) Analisis wacana ini terutama memusatkan perhatian pada bagaimana wacana dan perubahan sosial. Wacana dipandang sebagai praktik sosial, ada hubungan dialektis antara praktik diskursif tersebut dengan identitas dan relasi sosial. Wacana juga melekat pada situasi, institusi, dan kelas sosial tertentu.

5. Pendekatan Wacana Sejarah (Discourse Historical Approaches) Analisis wacana dianggap harus menyertakan konteks sejarah bagaimana wacana tentang suatu kelompok atau komunitas digambarkan

Pendapat icil>>> analisis wacana lebih difokuskan untuk melihat pada bagaimana (how), yaitu bagaimana isi teks berita dan juga bagaimana pesan itu disampaikan. Jadi, kayaknya lebih ke fungsi bahasa dalam menyampaikan sebuah wacana. Gimana sebuah bahasa dibingkai, diproduksi, terus disampaikan ke khalayak. Itu wacana. Sebenernya kita bingung ya mirip2 antara semiotika ato analisis wacana. Ak galau juga. Yang jelas klo semiotika menurutku Cuma sebatas tanda dan pesan yg ada pada sebuah objek kajian. Klo wacana lebih menekankan pada sebuah teks, artinya lebih ke tulisan. Piye ya Te?? Menurutmu piye?

You might also like