You are on page 1of 14

HomeEc

Jusniar

IDENTIFIKASI RHODAMIN B DAN METHANIL YELLOW PADA MINUMAN JAJANAN YANG DIJUAL DISEKITAR KOMPLEKS SD SUDIRMAN MAKASSAR Jusniar Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Negeri Makassar ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen di loboratorium yang bertujuan untuk mengidentifikasi ada tidaknya kandungan rhodamin B dan methanil yellow pada minuman jajanan yang ada disekitar kompleks SD Sudirman Makassar. Rhodamin B dan methanil yellow adalah zat pewarna tekstil an tidak dibenarkan digunakan pada makanan karena bersifat karsinogenik. Rhodamin B dan Methanil yellow iidentifikasi secara Kualitatif dengan menggunakan kromatografi kertas untuk menentukan harga Rf dari masing-masing sampel minuman, kemudian dibandingkan dengan Rf dari warna standar Rhodamin B dan Methanil yellow. Jumlah sampel yang diambil adalah 10 jenis terdiri dari 6 sampel minuman jajanan warna merah dan 4 sampel berwarna kuning. Hasil penlitian menunjukkan bahwa dari 10 sampel tersebut tidak ditemukan adanya zat pewarna buatan jenis Rhodamin B dan Methanil Yellow pada minuman jajanan yang dijual disekitar Kompleks SD Sudirman Makassar. Key Words : Rhodamin B. Methanil Yellow, Minuman Jajanan PENDAHULUAN Pada zaman modern seka-rang ini, masyarakat per-kotaan terhadap

kompetisi pemasaran menyebabkan kalangan industri mema-kai lebih banyak bahan tambahan makanan, agar lebih awet, lebih lezat dan tentu saja lebih menarik. Ber-

berbagai jenis makanan dan minuman siap saji. Keluarga yang sibuk dan tidak sempat lagi memasak makanan sendiri makanan dijual sa-ngat tergantung pada

kembangnya produk makanan dan minuman tersebut terjadi karena tingginya kebutuhan

dan minuman

saji yang

diberbagai tempat. Konsumen

146

HomeEc

Jusniar

makanan dan mi-numan tersebut tidak hanya orang de-wasa, tetapi kebanya-kan adalah

di ling-kungan

sekolah tentu saja yang

harus memenuhi persyaratan telah dite-tapkan jeneral penga-wasan

anak-anak. Anak terutama anak sekolah sebagai generasi penerus perlu mendapatkan perhatian dan pembinaan dalam rangka dan kesehatan

oleh direktorat Obat makanan dan an

makanan. Keamanan

meningkatkan taraf hidup demi ter-jaminnya

minuman jajanan ter-sebut harus pula terjamin, dalam hal ini termasuk

kelangsungan hidup

mereka. Hal ini perlu ditunjang oleh peningkatan status gizi itu sendiri ter-cermin dengan tingkat konsumsi zat gizi yang memenuhi syarat sesuai dengan kecukupan gizi yang dianjur-kan. Konsumsi yang

penggunaan pewarna sintetik. Akan tetapi seringkali masih terjadi penyalahgunaan pemakaian zat pewarna untuk sembarang bahan

makanan dan minuman misalnya zat pewarna untuk dipakai untuk tekstil mewarnai dan kulit makanan untuk

memenuhi yang memenuhi syarat harus pula ditunjang oleh ketersediaan makanan yang aman dan cukup. Pengadaan jajanan membantu sekolah siswa makanan dan mi-numan diharapkan dalam mampu me-menuhi

dan minuman. Zat pewarn

tekstil atau kulit yang merupakan zat pewarna terlarang digunakan dalam

makanan dan minuman tetapi sering disalahgunakan yaitu rhodamin B

kebutuhan gizi dan energi mereka, terutama anak yang tidak membawa bekal dari rumah atau ti-dak makan dirumah.

dan methanil yellow. Penyalahgunaan zat pewarna ini paling sering ditemukan dalam minuman jajanan bagi 147

Makanan dan minuman jajanan yang ada

HomeEc

Jusniar

anak

sekolah. Timbulnya penya-lahgunaan disebabkan oleh ketidaktahuan untuk

kesehatan

karena

adanya

residu ter-

tersebut

logam berat pada zat pewarna sebut bersifat

masyarakat mengenai

zat pewarna

karsinogenik. Efek

makanan dan minuman, disamping harga zat pe-warna untuk tekstil atau kulit jauh lebih murah pewarna dibandingkan dengan harga zat

samping dari minuman jajanan yang tidak memenuhi syarat tersebut memang tidak bisa dirasakan seketika tetapi dalam jangka waktu lama anakanak yang mengkonsumsinya akan mengalami kesehatan (Winarno Rahayu, 1994). Hasil penelitian menunjukkan, dan

untuk makanan dan minuman.

Selain itu, warna dari zat pewarna tekstil atau kulit biasanya lebih menarik (Winarno, 1994). Kebanyakan minuman jajanan anak sekolah tergolong buatan rumah tangga. yang dilakukan oleh di Kotamadya Bogor

anak usia sekolah dasar masih belum dapat memilih dan memilah mi-

Berasarkan survey Streetfood project

numan jajanan yang aman, sehat dan bersih, hal tersebut tercermin dari

pada 1990 dilaporkan bahwa bahan pewarna sering digunakan oleh ibu-ibu rumah tangga di wilayah kumuh menengah, dimana dan di wi-layah pengetahuan mereka

minuman yang dikonsumsi murid di sekolah masih banyak yang me-

ngandung pewarna dan pengawet.

sintetik, pemanis

tentag zat pewarna sintetik untuk makanan masih minim. Konsumen dari minuman jajanan tersebut kebanyakan anak-anak sekolah dasar. Hal ini jelas berbahaya bagi

Bahkan di beberapa

sekolah di Kota Makassar telah ditemukan sebanyak 25% dari 12 sampel makanan dan minuman jajanan 148

HomeEc

Jusniar

anak sekolah dasar mengandung pewarna terlarang jenis Rhodamin B (Jussalinda,

gerobak. Minuman jajanan yang dijual tersebut belum tentu aman bagi anakanak sekolah dasar yang

1999). Selain itu, penlitian yang dilakukan oleh YLKI (yayasan lembaga Indonesia) Konsumen

mengkonsumsinya, karena mi-numan jajanan itu diduga menggunakan zat pewarna sintetik jenis Rhodamin B dan Methanil Yellow. Berdasarkan

pada tahun 1990 terhadap di daerah Jakarta dan pisang

makanan jajanan

semarang me-nunjukkan bahwa

molen dan manisan kedondong yang dijual di wilayah Jakarta mengandung Me-thanil Yellow. Sedangkan yang mengandug di semarang Rhodamin B jajanan ternyata

fenomena diatas, maka perlu diteliti tentang sintetik penggunaan jenis zat pewarna dan

Rhodamin B yang

Methanil Yellow

terdapat

mencapai 54,55% dari 22 sampel yang diuji (Winarno, 1994). Di Makassar, SD Sudirman

dalam minuman jajanan yang dijual di sekitar Kompleks SD Sudirman Makassar. ZAT PEWARNA MAKANAN Food and Drag Administration (FDA) mendefinisikan pewarna sebagai pewarna, zat warna atau

merupakan salah satu sekolah dasar favorit. Jumlah siswanya banyak dan rata-rata ekonomi

mereka berasal menengah

dari kelas

ke atas. Jajanan yang terdapat ter-sebut tidak hanya

di sekolah dasar terdiri

bahan lain yang dibuat dengan cara sintetik/kimiawi atau bahan alai dari tanaman, hewan atau sumber lain

dari makanan tetapi juga berbagai

jenis minuman jajanan yang beraneka rasa dan warna yang dijual oleh para pedagang

yang iekstrak, diisolasi

dan bila 149

HomeEc

Jusniar

ditambahkan ke bahan makanan, obat atau kosmetik, bisa menjadi bagian dari warna bahan tersebut (Tranggono, 1990). Ada 5 sebab yang dapat menye-

d. Reaksi

antara

senyawa

organik dengan udara akan menhasilkan warna hitam atau coklat gelap. Reaksi oksidasi ini akan dipercepat oleh enzim, gelap

babkan suatu bahan berwarna yaitu: a. Pigmen yang secara alami terdapat pada hewan atau tanaman, misalnya klorofil karoten mioglobin yang berwarna berwarna jingga, hijau, dan war-na

adanya logam serta misalnya warna

permukaan apel atau kentang yang dipotong. e. Penambahan zat warna baik zat warna zat alami warna (pigmen) sintetik dalam tambahan

menyebabkan

merah pada daging. b. Reaksi karamelisasi yang tim-bul

maupun yang golongan makanan. Secara

bila gula dipanaskan mem bentuk warna, misalnya warna coklat pada kembang gula karamel atau roti dibakar. c. Warna gelap yang timbul karena adanya reaksi Mailard, yaitu antara gugus amino protein dengan karbonil gula pereduksi; misal-nya lama

termasuk bahan

garis besar

berdasar-

kan Penggolongan zat pewarna yang termasuk dalam golongan bahan

tambahan makanan, yaitu 1) pewarna alami contoh: klorofil,

susu bubuk yang disimpan akan berwarna gelap.

mioglobin, haemoglobin, karetenoid, anthosianin dan anthoxanthin 150

HomeEc

Jusniar

2) Pewarna buatan /sintetik Menurut Joint Expert Com-mitee on food Additives (JECFA) zat pewarna

kesehatan manusia, dalam kenyataan bahkan ada yang karna itu bersifat perlu

karsinogenik.Oleh diadakan

buatan dapat digolongkan dalam beberapa kelas berdasarkan ru-mus kimianya yaitu: dan

pemisahan antara pewarna

sintetik yang dianggap aman untuk makanan dan pewarna yang hanya hanya digunakan untuk industri

azo, triaril-metana, quinon, xanten indigoid, sedangkan

berdasarkan

kelarutannya dikenal 2 macam pewarna buatan yaitu dyes dan lakes (Winarno & Rahayu 1994). DAMPAK NEGATIF ZAT PEWARNA SINTETIK Bahan pewarna sintetik yang telah dihasilkan oleh ahli kimia berasal dari coaltar yang jumlahnya ratusan. Pewarna sintetik sangat disenangi oleh para ahli teknologi untuk pewarnaan barang-barang industri, baik industri pangan maupun yang non pangan. Meskipun sebenarnya beberapa pe-warna tersebut bersifat toksik. Mula-mula para ahli teknologi ini tidak memikirkan bahan

nonpangan. Akan tetapi masih sering terjadi penyalahgunaan pewarna sintetik nonpangan untuk makanan. Pemakaian zat pewarna sintetik dalam makanan walaupun mem-punyai dampak positif bagi produsen dan konsumen, diantaranya dapat membuat suatu makanan menjadi lebih menarik, meratakan warna makanan dan

mengembalikan warna dari bahan dasar yang hilang atau berubah selama proses pengolahan, ternyata dapat pula

menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan dan bahkan mungkin memberikan dampak negatif terhadap ke151

pewarna sintetik ada yang berbahaya bagi

HomeEc

Jusniar

sehatan konsumen. Hal-hal yang mungkin memberi dampak negatif tersebut terjadi bila: a. bahan pewarna sintetik itu dimakan dalam jumlah kecil namun berulang. b. .bahan pewarna sintetik dimakan dalam jangka waktu lama. c. c.kelompok masyarakat luas dengan daya tahan yang berbeda-beda,yaitu tergantung umur, jenis kelamin, berat badan, mutu makanan sehari dan keadan fisik. d. .berbagai lapisan masyrakat yang mungkin menggunakan bahan pewarna sintetis yang berlebihan. e. penyimpan bahan pewarna sintetik oleh pedagang bahan kimia yang tidak memenuhi persyaratan. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian

yellow

terdapat dalam minuman

jajanan yang dijual di sekitar kompleks SD sudirman Makassar. Populasi dan Sampel Semua minuman jajanan yang dijual oleh pedagang disekitar

kompleks SD Sudirman Makassar. Sampelnya adalah minuman jajanan yang berwarna merah dan kuning. Jumlah sampel sebanyak 10 sampel. Teknik pengambilan sampel adalah purposive samplingdengan pertimbangan tertentu yaitu minuman jajanan yang berwarna merah dan kuning di sekitar SD Sudirman Makassar. Harganya relatif murah dibandingkan dengan minuman yang sejenis. Cara Kerja Prinsip :perubahan warna yang terjadi pada sampel dicocokkan dengan

labolatorium yang bertujuan untuk mengidentifikasi positif tidaknya zat pe-warna sintetik jenis rhodamine B dan methanil

perubahan warna pada warna stanar dan warna pembanding setelah masing152

HomeEc

Jusniar

masing ditetesi dengan 4 pereaksi yaitu NH4OH 10%, NaOH 10%, H2SO4 (p),dan HCI (p) Peralatan :benang wol bebas lemak gelas piala 100 ml, penangas air, pipet tetes, pipet volum 50 ml, plat tetes Pereaksi : warna standar dan warna pembanding , KHSO4, NH4OH 10 %, NaOH 10%, H2SO4 (p,)HCI(p) Cara kerja : 1. Sampel dihomogenkan, lalu dipipet

10%, NaOH 10%, H2SO4 (P), HCI (P). 6. Perubahan warna pada benang wol dicocokkan dengan perubahan

warna standar dan warna pembanding.Uji kualitif dengan

kromatrografi kertas Prinsip : Zat warna dipekatkan lalu ditotolkan pada kertas kromatrogafi dan dicelupkan dalam pelarut (pengelusi) yang dipilih sebagai fasa bergerak. Pelarut akan bergerak melalui seratserat dari kertas oleh ga-ya kapiler dan menggerakkan dari kom-ponen-komponen cupli-kan pada

sebanyak 50 ml kedalam gelas piala. 2. Dimasak selama 10 menit dengan kalium bisulfat 10% dan 3-4 cm benang wol putih bebas lemak. 3. Setelah 10 menit, benang wol diangkat dan dicuci sampai bersih dengan air panas. 4. Benang wol dikeringkan dan dipotong menjadi 4 bagian. 5. Empat benang wol tadi ditempatkan dalam plat tetes, kemudian masing-masing

campuran

perbedaan jarak dalam arah aliran pelarut. Tentukan harga Rf (jarak noda dibagi jarak pelarut) dari sampel dan standar. Peralatan : Benjana kromatografi, benang wol bebas lemak, gelas piala 10ml, 100ml, 250ml, kertas saring, 153

ditetesi dengan pereaksi yaitu NH4OH

HomeEc

Jusniar

kertas air whatman no.1, pengaduk kaca, penangas air. Pereaksi : Asam asetat glacical p.a, larutan asam asetat 6%, amonia NH4OH, Bj 0,88, larutan beku zat war-na makanan,larutan elusi (n- Butanol : asam asetat glacial : air 4:5:1). cara kerja : 1. Persiapan benang wol bebas lemak: Rendam benang wol dengan eter. 2. Penarikan warna dengan benang wol a. Diambil sampel minuman yang akan diperiksa sebanyak 30ml. b. Untuk minuman yang bereaksi asam dapat langsung dilakukan penarikan zat warna dengan benang wol. Jika =

menit.

Zat

pewarna

akan

mewarnai benang wol. d. Benang diambil dan dicuci berulang-ulang dengan air hingga bersih. e. Benang wol dimasukkan kedalam gelas piala 100ml lalu ditambahkan dengan larutan amonia encer. Dipanaskan diatas penangas air hing-ga zat pada

benang wol luntur. f. Benang wol diambil lalu larutan berwarna tersebut disaring dan dipekatkan diatas penangas air. g. Totolkan pekatan zat warna yang diperoleh dan masing-masing

reaksinya tidak asam, kita harus harus diasamkan dahulu dengan asam asetat. c. Benang wol dimasukkan secu-kupnya kedalam contoh yang sudah

larutan zat pewarna pembanding yang cocok pada dan kertas

kromatografi

ma-sukkan

kertas tersebut kedalam bejana yang terlebih dahulu sudah

dipersiapkan tadi lalu dipanaskan diatas api sambil diaduk-aduk selama 10

dijenuhkan dengan uap elusi. 154

HomeEc

Jusniar

Jarak

rambatan

elusi=

12

cm,

o 1 2 3 4 5 6 7

penotolan kertas.

2cm dari tepi bawah

Warna Metha-nil Yellow Pewarna non label Essence kuning MK1 MK2 MK3 MK4

H10% Orangetua M. jambu orange M. jambu M.jam bu Ornge ornge

10% Orang tua M. Jambu kunig M. jambu M. jambu Kunig kunig

O4(P Ora nge


M. Jamb k. tua M.ja mbu M. jamb K. tua K.tua

(P) Orange Orange K. tua Orange orange K. tua K.tua

h. Bandingkan Rf bercak contoh dariRf bercak standar.

Identifikasi zat pewarna sintetik jenis Rhodamine B dan metanil yellow dilakukan secara kualitif dengan

menggunakan 4 macam pereaksi yaitu NH4OH 10%, NaOH 10%, H2SO4 (P) dan HCI (P) kemudian perubahan warna yang terjadi dibandingkan deHASIL DAN PEMBAHASAN ngan warna standar atau warna pemTabel 1. Perubahan Warna Merah dengan penambahan 4 jenis reagen
N o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Zat Warna Rhodam in B Pewarn nonlabl Essence merah SM1 SM2 SM3 SM4 SM5 SM6 NH4OH 10% Ungu Merah merah Merah Merah Merah Merah Merah merah NaOH 10% Ungu muda coklat merah merah Merah Coklat Merah Merah coklat H2S O4(P Orange
ungu ungu Ungu Ungu Ungu ungu Ungu Ungu

banding, selain itu juga metode kromatografi kertas untuk mengetahui

HCl (P) Ungu Merah Ungu Ungu Ungu Merah Ungu Ungu Merah

harga Rf dari zat pewarna. Warna standar yang digunakan adalah Rhodamine B dan Mehanil yellow serta berbagai warna pembanding yaitu zat pewarna minuman yang tidak ber-

Tabel 2. Perubahan Warna Kuning dengan penambahan 4 jenis reagen


N Zat NH4O NaOH H2S HCl

155

HomeEc

Jusniar

merek dan essence warna yang banyak dijual di pasaran. Hasil analis zat pewarna dalam 10 sampel minuman jajanan yang terdiri dari 6 sampel berwarna merah dan 4 sampel yang berwarna kuning ternyata tidak ditemukan zat pewarna buatan jenis Rhodamine B dan Methanil yellow. Perubahan warna yang terjadi pada sampel setelah ditetesi dengan masing masing 4 pereaksi tidak sama dengan perubahan warna yang terjadi pada warna standar demikian juga dengan harga Rf dari sampel tidak ada yang mendekati dengan

perubahan warna dan harga Rf dari pewarna pembanding. Meskipun tidak ditemukan zat pewarna sintetik jenis Rhodamine B dan Methanil Yellow dalam minuman yang dijual di sekitar kompleks SD Sudirman Makassar, tetapi konsentrasi pemakaian zat pewarna harus mengikuti aturan yang sesuai berlebihan karna akan

penggunaan

yang

membahayakan kesehatan. Oleh karna itu masih adanya penelitian lebih lanjut tentang kadar zat yang terdapat dalam minuman jajanan.

harga Rf dari warna standar. Dari hasil pengujian dengan

Penyalahgunaan zat pewarna masih sering terjadi dimana zat pewarna untuk tekstil dipakai untuk mewarnai minuman, hal ini disebabkan karna kurangnya penge-tahuan masyarakat tentang peng-gunaan zat pewarna untuk makanan selain itu harga dari zat

menggunakan warna pembanding ditemukan bahwa hampir semua minuman jajanan yang dijual di kompleks SD Sudirman Makassar menggunakan zat pewarna untuk minuman yang tak berlabel dan zat pewarna essence yang banyak dijual di pasaran . Perubahan warna dan harga Rf dari sampel sama dengan

156

HomeEc

Jusniar

pewarna

tekstil

lebih

murah

bila

peng-gunaan bahan tambahan makanan. Selain itu, pelu pula dilakukan penyuluhan kepada konsumen terutama anak-anak sekolah dasar dan masyarakat pada umum sehingga peran serta masyarakat dalam pengawasan terhadap penyalahgunaan bahan tambahan dapat lebih ditingkatkan. KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang

dibandingkan dengan zat pewarna minuman. Penerapan peraturan perundang-

undangan yang berlaku yang digu-nakan untuk pengambilan tindakan juga merupakan hambatan karena masih belum jelas an ketidaktahuan dari para pedagang minuman jajanan akan adanya peraturan yang telah dikeluarkan oleh instasi yang berwenang yaitu departemen ke-sehatan Republik

Indonesia. Khusus mengenai bahan tambahan makanan, departemen kesehatan telah menerbitkan beberapa peraturan mentri

dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1. Dalam minuman jajanan yang berwarna merah dan kuning yang dijual disekitar kompleks tidak SD di-

kesehatan diantaranya MenKes RI No. 239/MenKes/per/V/85 tentang zat warna tertentu yang dinyatakan sebagai bahan berbahaya serta peraturan mentri kesehatan RI No. 722/MenKes/Per/IX/ 1988 tentang ba-han tambahan makanan yang di-izinkan. Oleh karna itu, selain mengadakan

Sudirman temukan

Makassar adanya zat

pewarna

buatan jenis Rhodamine B dan Methanil Yellow. 2. Zat pewarna yang digunakan dalam minuman jajanan yang dijual

penyuluhan juga perlu diadakan pembinaan kepada para pedagang minuman tentang

disekitar kompleks SD Sudirman Makassar adalah zat pewarna 157

HomeEc

Jusniar

minuman

yang

tidak

berlabel

dan

Anak Jakarta: Gramedia.. SNI 01-2895-1992, Cara Uji Pewarna Tambahan Makanan Pusat Standarisasi industri Dep. Perindustrian Sudarmadji S dkk. 1996. Analisis Bahan Makanan & Pertanian Yogyakarta: Liberty.

pewarna essence yang banyak dijual di pasaran.

SARAN 1. para konsumen agar berhati-hati dalam memilih produk minuman jajanan jangan sampai tertipu dengan keindahan warna. 2. perlu adanya penelitian lanjutan mengenai batas kan-dungan zat pewarna.

Winarno F.G & Rahayu, S. 1994. Bahan Tambahan Untuk Makanan & Kontaminan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Winarno, F.G. 1997. Kimia Pangan & Gizi . Jakarta: Gramedia.

DAFTAR PUSTAKA Hardjono , S. 1985. Kromatografi. Yogyakarta: Liberty Rahayu, P.W, dkk. 2003. Bahan Tambahan Makanan. Jakarta: Dir.Survei & Penyuluhan Keamanan Pangan. Deputi BPOM. Sampurno, 2004. Waspadai jajanan 158

HomeEc

Jusniar

159

You might also like