You are on page 1of 8

KEDUDUKAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DALAM ILMU KEISLAMAN

Resume ini dibuat guna memenuhi tugas Sejarah Kebudayaan Islam

Disusun oleh : Heny Rahmawati Perndidikan Biologi 08680047

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA 2012

PENDAHULUAN
Dalam sejarah kebudayaan ummat manusia proses tukar-menukar dan interaksi (intermingling) atau pinjam meminjam konsep antara satu kebudayaan dengan kebudayaan lain memang senantiasa terjadi, seperti yang terjadi antara kebudayaan Barat dan peradaban Islam. Dalam proses ini selalu terdapat sikap resistensi dan akseptansi. Namun dalam kondisi dimana suatu kebudayaan itu lebih kuat dibanding yang lain yang tejadi adalah dominasi yang kuat terhadap yang lemah. Istilah Ibn Khaldun, "masyarakat yang ditaklukkan, cenderung meniru budaya penakluknya". Ketika peradaban Islam menjadi sangat kuat dan dominan pada abad pertengahan, masyarakat Eropa cenderung meniru atau "berkiblat ke Islam". Kini ketika giliran kebudayaan Barat yang kuat dan dominan maka proses peniruan itu juga terjadi. Terbukti sejak kebangkitan Barat dan lemahnya kekuasaan politik Islam, para ilmuwan Muslim belajar berbagai disiplin ilmu termasuk Islam ke Barat dalam rangka meminjam. Hanya saja karena peradaban Islam dalam kondisi terhegemoni maka kemampuan menfilter konsep-konsep dalam pemikiran dan kebudayaan Barat juga lemah. Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) merupakan salah satu cabang ilmu keislaman. SKI mempelajari tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi dimasa lampau saat islam mulai muncul dan berkembang. Oleh karena itu, SKI sangatlah penting kedudukannya dalam keilmuan islam sendiri.

PEMBAHASAN
A. Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam Sejarah (Bahasa Arab; Tarikh) adalah pengetahuan atau uraian tentang peristiwa yang benar-benar terjadi di masa lampau. Setiap bangsa, bentuk pemerintahan, peninggalan-peninggalan sejarah tentu memiliki asal- usul atau latar belakang masing-masing. Sedangkan kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti pikiran atau akal budi. Kata kebudayaan menunjukkan sesuatu yang dihasilkan oleh pikiran atau akal budi manusia. Dengan demikian kebudayaan memiliki arti hasil kegiatan akal budi atau pemikiran manusia berupa adat istiadat, kepercayaan kesenian, ilmu pengetahuan, benda-benda atau bangunan, dan lain-lain. Dalam arti yang lain, kebudayaan diartikan sebagai peradaban. Sehingga bangsa yang berbudaya sering disebut bangsa yang beradab. Artinya bangsa atau manusia yang memiliki akal budi, etika dan tata krama serta mampu menghasilkan karya yang bermanfaat bagi bangsa atau manusia yang lainnya. Dari uraian diatas tentu kalian terbantu untuk memahami arti sejarah kebudayaan Islam. Yaitu asal- usul atau silsilah dari sesuatu yang dihasilkan dari pemikiran atau akal budi kaum Muslimin yang berhubungan dengan kepercayaan (keyakinan), ilmu pengetahuan, seni, adat istiadat, bentuk pemerintahan, arsitektur bangunan, dan lain-lain. B. Tujuan dan Manfaat Mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam Para pemimpin dan umat Islam semenjak kepemimpinan Rasulullah SAW hingga periode berikutnya banyak meninggalkan warisan luhur dan bernilai bagi generasi berikutnya. Warisan yang mereka tinggalkan merupakan karya besar yang telah mereka buktikan dalam pengabdiannya pada agama dan umat manusia. Karya besar mereka terdapat dalam berbagai bidang, antara lain dalam bidang ilmu-ilmu agama, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni, arsitektur bangunan, seni dan strategi perang, bidang sosial dan budaya, sampai kepada watak dan kebiasaan mereka yang baik dan perlu untuk diteladani.

Diantara tujuan mempelajari sejarah kebudayaan Islam adalah untuk mendapatkan informasi dan pemahaman mengenai asal- usul khazanah budaya dan kekayaan dibidang lainnya yang penah dihasilkan oleh umat Islam dimasa lampau dan mengambil ibrah (pelajaran) dari kegiatan tersebut. Adapun diantara manfaat yang dapat dirasakan ketika kita mempelajari sejarah kebudayaan Islam adalah: 1. Merasa bangga dan mencintai kebudayaan Islam yang merupakan buah karya kaum Muslimin masa lalu. 2. Berpartisipasi memelihara peninggalan-peninggalan masa lalu dengan cara mempelajari, menelaah, meneliti, dan mengambil manfaat dari peninggalan-peninggalan tersebut. 3. Meneladani perilaku yang baik dari tokoh-tokoh terdahulu. 4. Mengambil pelajaran dari berbagai keberhasilan dan kegagalan masa lalu. 5. Memupuk semangat dan motivasi untuk meningkatkan prestasi yang telah diraih umat terdahulu. Selain yang tersebut diatas tentu masih banyak lagi manfaat yang bisa kita rasakan setelah mempelajari sejarah kebudayaan Islam. C. Sumber-sumber Sejarah Kebudayaan Islam Sumber dari Sejarah Kebudayaan Islam yang paling utama adalah AlQuran dan Hadits. Selain itu, sumber-sumber lain yang dapat dijadikan alat bukti tentang terjadinya peristiwa sejarah ialah : peninggalan-peninggalan baik yang berbentuk relief-relief, monumen-monumen , manuskrip-manuskrip atau bukti lain yang otentik. Jadi semua peristiwa baru dapat dikatakan sebagai peristiwa sejarah jika dia didukung oleh bukti-bukti sejarah. Cerita, legenda, mitos dan lain-lain yang tidak didukung oleh bukti-bukti sejarah tidaklah bisa dipergunakan sebagai sumber sejarah.

D. Ciri-ciri dan Aspek Sejarah Kebudayaan Islam Ciri-ciri kebudayaan Islam antara lain : 1. Bernafaskan tauhid, karena tauhidlah yang menjadi prinsip pokok ajaran Islam 2. Hasil buah pikiran dan pengolahannya dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan membahagiaan ummat. Sebab Nabi Muhammad diutus sebagai rahmatan lilalamin. Kedua ciri kebudayaan Islam diatas merupakan formulasi dari dua kata dalam al-Qur`an yang senantiasa muncul secara berurutan, Amanuu dan `amilushalihaat . Kebudayaan Islam mencerminkan adanya perpaduan antara moral yang merupakan pokok ajaran Islam dengan dorongan pemakaian akal. Aspek pertama ditunjukkan oleh al-Qur`an melalui formulasi perlunya mengedepankan aspek moral dalam beraktifitas, seperti ayat: ya ayyuhalladziina amanuu anfiquu mimma razaqnaakum. Untuk yang terakhir dalam al-qur`an seperti : afalaa ya`qiluun, afalaa tatadabbaruun dan sebagainya. Aspek semacam ini merupakan perpaduan antara dua arus besar kebudayaan yang pernah muncul sebelum kehadiran Islam. Dua arus tersebut adalah Mesir dan Yunani. Mesir merupakan pusat gerakan moral dalam agama-agama samawi, sedangkan Yunani merupakan pusat pengkajian logic filosifis.

E. Periodisasi Sejarah Kebudayaan Islam Periodisasi sejarah Peradaban Islam dimulai dari pertanyaan tentang kapan awal sejarah Islam ?. Ada dua cara pandang yang berbeda. Pertama, Sejarah Islam dimulai sejak proses penciptaan alam. Kedua, sejarah Islam dimulai sejak diutusnya Nabi Muhammad SAW. Bagi pendapat pertama, sejarah Islam tidak dimulai sejak diutusnya Nabi Muhammad SAW, ada dua alasan, pertama, kata Islam tidak hanya dipergunakan sejak Nabi Muhammad sebagai rasul, tetapi sudah ada sejak proses penciptaan alam itu. Kedua, jika sejarah Islam dimulai masa Muhammad, berarti ada missing link antara Adam sampai Isa.

Sementara bagi pendapat kedua, sejarah Islam dimulai sejak awal kenabian Muhammad yang dimulai dari masa sebelum diutusnya Muhammad dengan terma Pra Islam/masa Jahiliyyah. Periodisasi Sejarah Kebudayaan Islam menurut A.Hasymi membaginya menjadi 9 periode.Periode tersebut adalah sebagai berikut: Masa Permulaan Islam (dari lahirnya Islam 17 Ramadhan 12 sebelum hijrah sampai tahun 41 H/6 Agustus 610 sampai 661 M). 1. Masa Umayah ( 41-132 H/661- 750 M) 2. Masa Abbasiyah I ( 132- 232 H/750 847 M) 3. Abbasiyah II (232 334H/ 847 946 M) 4. Abbasiyah III ( 334 467 H/ 946 1075 M) 5. Abbasiyah IV (467 656 H/1075-1261 M) 6. Mugholiyah (656 927 H/ 1261- 1520 M) 7. Usmaniyah (927 1213 H/ 1520 1801 M) 8. Kebangkitan Baru (1213 H/ 1801 M) sampai awal abad XX Sebagian ahli sejarah membagi periodesasi Sejarah Kebudayaan Islam menjadi : 1. Periode Klasik (650-1258) terbagi menjadi masa Kemajuan Islam I (650-1000) dan Masa Disintegrasi (1000-1250). Masa Kemajuan Islam I merupakan masa perluasan, integrasi dan keemasan Islam, dimulai sejak kelahiran Nabi Muhammad SAW sampai dihanguskannya Baghdad oleh Hulagu Khan. Sehingga masa ini meliputi; masa Nabi Muhammad Saw, Masa Khulafaurrasyidin, Masa Dinasti Umayyah Timur atau Umayah Damaskus, dan masa Dinasti Abbasiyah. Sedangkan masa disintegrasi yang dimaksudkan sebagai masa terjadinya pemisahan beberapa wilayah Abbasiyah dan tidak kuasanya para sultan dibawah tekanan para tentara pengawal.

2. Periode Pertengahan (1258-1800), yaitu masa jatuhnya abbasiyah Baghdad sampai penghujung abad tujuhbelas. Periode ini meliputi Masa Kemunduran I (1250- 1500), yaitu masa Jengis Khan menghancurkan beberapa dinasti Islam kemudian mencapai puncaknya dengan dihancurkannya Baghdad oleh cucunya Hulagu Khan. Masa ini disentralisasi dan disintegrasi dunia Islam meningkat sehingga menghilangkan system khilafah secara formal. Setelah berlangsung hampir dua setengah abad, dunia Islam menemukan kemajuannya dengan munculnya beberapa dinasti yang memberi harapan bagi kemajuan Islam. Masa ini disebut sebagai masa Tiga Kerajaan Besar (1500-1800), yaitu Usmaniyah diTurki, Syafawiyah di Persia dan Mughal di India. Masa ini mengalami dua fase, yaitu Fase Kemajuan (1500-1700) disebut masa Kemajuan II, dan fase Kemunduran (17001800) disebut masa Kemunduran II. 3. Fase Kemajuan yang diraih selama dua abad yaitu munculnya sultansultan yang mampu mengangkat harkat dan martabat dinasti. Tapi masa itupun juga mengalami kemunduran karena beberapa hal, 1. Tidak kredibelnya para sultan, 2. Serangan dari dinasti Islam lain, 3. Serangan agama lain seperti Hindu terhadap Mughal di India, dan 4. Serangan dari bangsa lain. 4. Periode Modern (1800 M) disebut sebagai masa Kebangkitan Islam. Masa tersebut sebagai akibat dari terbukanya mata dunia Islam atas kemunduran dan ketertinggalan Islam dari Dunia Barat. Para penguasa muslim mencari cara untuk memunculkan balance of power dalam rangka mengangkat harga diri umat yang hilang. Maka dari itu muncullah gerakan melawan penjajahan dan pemikiran-pemikiran untuk kemajuan Umat Islam.

KESIMPULAN

Sejarah Kebudayaan Islam adalah ilmu yang mempelajari asal- usul atau silsilah dari sesuatu yang dihasilkan dari pemikiran atau akal budi kaum Muslimin yang berhubungan dengan kepercayaan (keyakinan), ilmu pengetahuan, seni, adat istiadat, bentuk pemerintahan, arsitektur bangunan, dan lain-lain. Dengan mempelajari SKI kita dapat meneladani kisah-kisah positif yang telah terjadi dalam peristiwa di masa lampau. Sumber dari SKI yang paling utama adalah Al-Quran dan Hadits. Selain itu juga terdapat bangunan-bangunan yang berciri khas dengan berhiaskan kalimat tauhid. Sejarah Kebudayaan Islam itu sendiri dalam perkembangannya terbagi menjadi periode klasik, periode pertengahan, fase kemajuan, dan periode modern.

DAFTAR PUSTAKA
Ajid Thohir. 2004. Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam: Melacak Akar-akar Sosial, Politik dan Budaya Umat Islam. Jakarta: Rajawali Pers. Moh Nurhakim. 2003. Sejarah dan peradaban Islam. Malang : UMM Press.

You might also like