You are on page 1of 107

0

Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010























1
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
DAFTAR ISI

BAB I CINTA
JILID I
3
A. Makna Cinta 3
B. Motif dan Pendorong Cinta 6
C. Hukum-Hukum Pandangan Mata dan Dampak Terhadap Pelakunya 11
D. Cinta Suci .. 17
E. Cumbu Rayu 23
F. Renungkanlah, Wahai Pemuda . 24
BAB II WANITA DALAM ISLAM 26
A. Pandangan Islam Terhadap Wanita .. 26
B. Fitnah Wanita 28
C. Tahapan-Tahapan Fitnah . 28
BAB III WANITA SHALIHAH .. 34
A. Aurat 34
B. Jilbab 35
C. Tabarruj dan Adab Berhias bagi Muslimah .. 40
D. Sifat dan Kehidupan Wanita Shalihah .. 42
E. Peranan Wanita Shalihah . 42
F. Wanita Shalihah Dalam Al Quran .. 47
BAB IV GHARIZAH . 50
A. Jangan Dekat-Dekat Pada Zina . 50
B. Pergaulan Bebas (Vry Omgang) Adalah Haram 50
C. Melihat Lain Jenis dengan Bersyahwat . 51
D. Haram Melihat Aurat .. 53
E. Batas Dibolehkannya Melihat Aurat Laki-Laki atau Perempuan .. 53
F. Perhiasan Perempuan Yang Boleh Dinampakkan Dan Yang Tidak Boleh 53
G. Aurat Perempuan .. 54
H. Perempuan Masuk Pemandian Umum 56
I. Menampak-Nampakkan Perhiasan ( Tabarruj) Adalah Haram . 56
2
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
J. Beberapa Hal yang Dapat Mengeluarkan Perempuan dari Batas Tabarruj . 56
K. Hiasan-Hiasan Yang Jelas-Jelas Diharamkan Oleh Allah Swt . 58
L. Hubungan Kelamin yang Tidak Normal Adalah Berdosa Besar .. 59
M. Hukumnya Masturbasi (Onani) 60
BAB V NIKAH .. 61
A. Definisi Nikah . 61
B. Anjuran untuk Menikah 62
C. Larangan Hidup Membujang .. 66
D. Wanita yang Dihalalkan dan yang Diharamkan untuk Dinikahi . 69
E. Sifat-Sifat Perempuan yang Baik .. 73
F. Wanita-Wanita Barakah .. 74
G. Memilih Isteri dan Berbagai Kriterianya . 75
H. Istikharah untuk Menikah . 78
I. Nikah dan Menuntut Ilmu .. 79
J. Meminang . 80
K. Hukum Nikah .. 88
L. Wali Nikah . 89
M. Saksi dalam Nikah . 94
N. Kufu dalam Perkawinan 95
O. Syarat-Syarat Nikah dan Larangan-Larangannya . 96
P. Aib pada Wanita atau Pria yang Dinikahi .. 97
Q. Pernikahan Antara Zani dan Zaniyah 98
R. Pernikahan yang Diharamkan 99
S. Mahar . 102
T. Pernikahan Barakah . 104






3
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
BAB I
CINTA

A. MAKNA CINTA
Cinta adalah perasaan dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai
kekasihnya dengan penuh gairah, lembut, dan kasih sayang. Cinta adalah fitrah manusia
murni yang tak dapat terpisahkan dengan kehidupannya. Jika seseorang ingin menikmatinya
dengan cara yang terhormat dan mulia, suci dan penuh taqwa, tentu ia akan
mempergunakan cinta itu untuk mencapai keinginan yang suci dan mulia pula.
Karena pengertian manusia tentang istilah cinta ini sangat mendalam dan lebih banyak
berkaitan dengan hati mereka, maka tidak heran jika nama-nama lain untuk istilah cinta juga
cukup banyak. Ini masalah yang amat lumrah dalam sesuatu yang dipahami secara
mendalam atau rentan bagi hati manusia, sebagai perwujudan pengagungan atau perhatian
atau luapan cinta kepadanya. Yang pertama, seperti singa dan pedang; yang kedua, seperti
bencana besar; dan yang ketiga, seperti arak yang memabukkan. Tiga pengertian ini
menyatu dalam cinta. Sehingga tidak heran jika banyak istilah-istilah tentang cinta seperti:

4
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010

5
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010


Menurut Islam cinta terbagi menjadi tiga tingkatan: tinggi, menengah, dan rendah. Hal ini
berdasarkan firman Allah dalam QS At Taubah (9) ayat 24:
_ | l !,, !., >.>| _>`> `>.,:s _. !>... :.> :> !>:!.
_>... !. .. > ,l| _. < .]. :!> _ .,,. .`,. _. > _.!, < .:.!,
< _. 1l _,1..l __
Katakanlah: "Jika bapa-bapa , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu,
harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan
tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari
berjihad di jalan nya, Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan Keputusan NYA". dan
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.
Cinta tingkat tertinggi : Cinta kepada Allah, Rasulullah dan jihad di jalan-Nya.
Cinta tingkat menengah : Cinta orang tua, anak, saudara, istri/suami, dan kerabat.
Cinta tingkat terendah : Cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat,
harta dan tempat tinggal. Cinta jenis ini menomorduakan cinta kepada Allah, Rasulullah,
dan jihad dijalan-Nya.
Cinta adalah fitrah yang tersembunyi di dalam jiwa manusia dan merupakan suatu
hikmah yang dikehendaki Allah swt. Allah swt berfirman dalam QS Ar Ruum(30) ayat 30:
`! ,> _.l !,.> ,L < _.l L _!.l !,l. _,.,. _l>l < .l: _.] `, 1l
_>.l . _!.l .l-, _

6
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah
Allah yang Telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah
Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui[*],
[*] fitrah Allah: maksudnya ciptaan Allah. manusia diciptakan Allah mempunyai naluri
beragama yaitu agama tauhid. kalau ada manusia tidak beragama tauhid, Maka hal itu
tidaklah wajar. mereka tidak beragama tauhid itu hanyalah lantaran pengaruh lingkungan.

Hikmah cinta adalah sangat besar. Diantara hikmah-hikmah tersebut adalah:
1. Sesungguhnya cinta merupakan ujian yang berat dan pahit dalam kehidupan
manusia, karena setiap cinta akan menalami berbagai macam rintangan.
2. Cinta yang telah melekat di dalam jiwa manusia merupakan pendorong dan
pembangkit yang lebih besar di dalam melestarikan kehidupan lingkungan.
3. Cinta merupakan faktor utama di dalam kelanjutan hidup manusia. Untuk saling
mengenal, saling memanfaatkan kemajuan bangsa, mengenal berbagai ilmu
pengetahuan yang tersimpan di dlam keindahan alam, kehidupan, dan kemanusiaan.
4. Cinta merupakan pengikat paling kuat di dalam hubungan keluarga, kerukunan
bermasyarakat, mengasihi sesama makhluk hidup, menegakkan keamanan dan
keselamatan di penjuru bumi.
5. Cinta yang didasari keimanan pasti dpat melahirkan kejaiban-keajaiban, merubah
jalannya sejarah dan menjunjung tinggi kehormatan dan kemuliaan. Ia dapat
menciptakan kemenangan yang besar, yang tak akan pernah lenyap.

B. MOTIF DAN PENDORONG CINTA
Yang dimaksudkan motif dan pendorong disini adalah suatu perasaan yang disusul
dengan kehendak dan kecenderungan. Ada tiga hal yang bila ketiga hal ini menguat dan
sempurna maka cinta pun menjadi kuat dan mengakar, yaitu:
1. Sifat orang yang dicintai dan pesona keindahannya.
2. Perasaan orang yang mencintai terhadap orang yang dicintai.
3. Keserasian yang meliputi keselarasan dan kesesuaian antara orang yang mencintai dan
orang yang dicintai.
Berkurangnya rasa cinta dan kelemahannya tergantung kepada kelemahan dan
berkurangnya tiga hal ini. Jika orang yang dicintai memiliki pesona keindahan, pesona itu
benar-benar bisa ditangkap orang yang mencintai, keserasian yang mempertemukan
7
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
keduanya amat kuat, maka itulah cinta yang abadi. Boleh jadi pesona keindahan itu sendiri
biasa-biasa saja. Tetapi di mata orang yang yang mencintai pesonanya tampak sempurna,
sehingga cintanya pun menguat karena pertimbangan pesona keindahan itu.
Sesungguhnya cintamu terhadap segala sesuatu bisa membuatmu buta dan tuli. Orang
yang mencintai tidak melihat seorang pun yang lebih menawan dari orang yang dicintai.
Dikisahkan bahwa Azzah pernah menemui Al-Hajjaj. Al-Hajjaj berkata kepada wanita itu,
Wahai Azzah, demi Allah, engkau tidak seperti gambaran yang pernah dikatakan Kutsayyir.
Azzah menimpali, Wahai Amir, sesungguhnya dia belum pernah melihat diriku dengan
mata kepalanya sendiri, seperti engkau melihatku saat ini.
Tidak dapat disangsikan bahwa orang yang dicintai adalah sesuatu yang paling manis di
mata orang yang mencintai dan lebih besar dari segala sesuatu. Seorang penyair berkata,
Aku tak tahu apakah pesonanya memikat
Atau mungkin amalku yang tidak lagi di tempat
Boleh jadi pesona keindahan itu diobral, tetapi toh tidak bisa dinikmati secara utuh,
sehingga cinta pun biasa-biasa saja. Jika hakikat pesona keindahan itu dikuak, tentu ia akan
menawan hati. Oleh karena itu para wanita diperintahkan untuk menutup wajahnya dari
pandangan laki-laki. Sebab penampakan wajah mewakili kesempurnaan keindahan,
sehingga mudah menimbulkan cobaan. Maka laki-laki yang hendak melamar wanita
disyariatkan untuk melihat wajahnya. Sebab jika dia sudah melihat kecantikan dan
keindahannya, tentu lebih bisa membuahkan cinta dan kebersamaan diantara keduanya,
seperti yang diisyaratkan Nabi saw,
Jika salah seorang di antara kalian hendak melamar seorang wanita, maka hendaklah
dia memandang apa yang mendorongnya untuk menikahinya, karena yang demikian itu
lebih layak untuk merukunkan diantara keduanya. (HR Abu Dawud).
Jika hal ini dilakukan, maka bisa tercipta kesesuaian dan hubungan yang menumbuhkan
cinta, sekalipun hal ini bukan merupakan jaminan. Sebab kesesuaian ruh merupakan sebab
yang paling kuat untuk menumbuhkan cinta. Setiap orang akan condong kepada siapa yang
sesuai dengannya.
Kesesuaian ini ada dua macam:
1. Asli karena penciptaan.
2. Karena pergesekan atau persekutuan dalam hal tertentu.
Jika tujuanmu sesuai dengan tujuannya, maka akan tumbuh keselarasan antara jiwamu
dan jiwanya. Jika tujuan ini berbenturan, maka kesesuaian juga tidak akan tercipta.
8
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
Kesesuaian yang asli adalah kecocokan akhlak, persamaan jiwa, kerinduan satu jiwa
terhadapa jiwa yang cocok dengannya. Penyerupaan terhadap sesuatu bisa menimbulkan
daya tarik. Sehingga dua jiwa yang serupa dalam penciptaanya yang asli akan menghasilkan
daya tarik di antara keduanya. Daya tarik itu bisa tumbuh karena hal-hal yang khusus.
Kejadian seperti ini tidak bisa ditelusuri latar belakangnya dan tidak bisa dicari alasannya,
seperti daya tarik sepotong besi dengan debu yang mengandung magnetik. Tidak dapat
diragukan, daya tarik di antara ruh ini lebih kuat daripada daya tarik di antara benda-benda
mati. Dikatakan dalam sebuah syair,
Keindahan pangkal segala keindahan
Dan magnetik hati laki-laki yang memandang
Inilah yang mendorong sebagian orang untuk berkata, Cinta tidak tumbuh karena
alasan keindahan dan keelokan, sehingga jika tiada keindahan dan keelokan,
tiada pula cinta. Tetapi cinta adalah kesesuaian jiwa dan kecocokan tabiatnya.
Dikatakan dalam sebuah syair,
Cinta bukan karena keindahan dan yang tampak di mata
Tetapi karena yang menyatukan hati dan jiwa
Sebagaimana yang dikatakan seseorang, pada hakikatnya cinta adalah cermin yang
memantulkan gambar orang yang dicintai, sifat dan kelembutannya, tepat di hadapannya.
Sehingga luapan cinta yang dia berikan kepadanya sama seperti cinta yang dia berikan
kepada dirinya sendiri.
Orang yang mencinta akan berkata kepada orang yang dicintai, Kudapatkan inti
jiwaku pada dirimu dan kecocokannya dalam segala kondisi. Lalu jiwaku
tergerak dan tertuntun untuk menemuinya, karena ternyata hatiku telah
terasuki cinta.
Kesesuaian merupakan alasan yang paling menjamin dan mempunyai porsi yang lebih
banyak daripada sekedar pertimbangan keindahan dan keelokan. Oleh karena itu jiwa yang
mulia, agung, dan suci lebih mencintai sifat-sifat kesempurnaan yang ada pada dzat yang
dimaksud. Yang paling dicintainya adalah ilmu, keberanian, kemurahan hati, kehormatan
diri, kebaikan, kesabaran, dan keteguhan hati. Karena sifat-sifat seperti ini sesuai dengan
relung sanubarinya. Berbeda dengan jiwa yang hina dan murahan, yang tidak menyukai
sifat-sifat seperti ini.
Jika engkau memperhatikan kehidupan ini, tentu engkau akan mendapatkan adanya
dua orang yang saling mencintai, dan tentu ada kecocokan dalam satu keadaan, perbuatan
9
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
atau tujuan. Jika tujuan, sifat, perbuatan dan jalan saling bertentangan, tentu hati keduanya
akan saling berjauhan. Disebutkan dalam hadist Nabi saw,
Perumpamaan orang-orang mukmin dalam cinta, kasih sayang dan kelembutan
mereka, laksana satu tubuh. Jika ada satu anggotanya yang sakit, maka semua anggota
tubuhnya akan mengeluh karena demam dan tidak bisa tidur. (HR Muslim)
Allah menjadikan penyebab kesenangan adalah keberadaan istri yaitu dalam firman-
Nya QS Al Araf (7) ayat 189:
> _.] >1l> _. _. : .> _-> !.. !> _>`.,l !,l| !.l !.: -. l.> .>
!,> ,. ., !.l l1. s: < !.`, _l !..,., !>l.. _>.l _. _>.:l __

Dialah yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya dia menciptakan
isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, isterinya itu
mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu).
Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami-isteri) bermohon kepada Allah,
Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang saleh,
tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur".
Andaikata penyebab tumbuhnya cinta adalah rupa yang elok, tentunya yang tidak
memiliki keelokan tidak akan dianggap baik sama sekali. Kadangkala kita mendapatkan
orang yang lebih memilih pasangan yang lebih buruk rupanya, padahal dia juga mengakui
keelokan yang lain. Meski begitu tidak ada kendala apa-apa di dalam hatinya. Karena
kecocokan akhlak merupakan sesuatu yang paling disukai manusia, dengan begitu kita tahu
bahwa inilah yang paling penting dari segala-galanya. Memang bisa saja cinta tumbuh
karena sebab-sebab tertentu. Tetapi cinta itu akan cepat lenyap dengan lenyapnya sebab.
Pendorong cinta yang berawal dari diri orang yang dicintai adalah keelokannya, entah
yang bersifat lahiriah maupun batiniah, atau kedua-duanya sekaligus. Selagi ada keelokan
rupa, akhlak, perilaku, dan sifat, maka pendorong cinta itupun akan semakin kuat.
Pendorong cinta yang datang dari diri orang yang dicintai ada tiga macam:
1. Pandangan dengan menggunakan mata maupun hati, jika boleh diistilahkan begitu.
Berapa banyak laki-laki yang mencintai wanita, hanya karena dia mendengar ciri-ciri
wanita itu dan belum pernah melihatnya. Oleh karena itu Nabi saw melarang
seorang wanita memberitahukan sifat-sifat wanita lain di hadapan suaminya, hingga
10
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
seakan-akan suaminya bisa melihat wanita itu. Diriwayatkan ddari Al-Bukhary,
Janganlah wanita bergaul dengan wanita lain, lalu dia beritahukan sifat wanita itu
kepada suaminya, seakan-akan dia dapat melihatnya. (Hadist ini juga diriwayatkan
Abu Daud, At-Tirmidzy, dan Imam Ahmad)
2. Anggapan yang baik. Sebab jika pandangan tidak disertai anggapan yang baik, mana
mungkin cinta akan muncul?
3. Mau memikirkan orang yang dipandang dan ada pertautan jiwa dengannya. Jika
pikirannya lebih tertuju kepada orang lain yang dianggapnya lebih penting, maka
cinta tidak akan tumbuh di hati. Maka ada pepatah, Cinta adalah gerakan hati
yang murni.
Jika tiga faktor ini mengisi hati yang masih kosong, maka cinta akan bersemayam di
dalamnya, seperti yang dikatakan dalam syair,
Cinta padanya menghampiri
Sebelum kutahu cinta itu
Membentur hati yang sepi
Lalu keduanya saling memadu
Jika ada yang bertanya, Apakah ada ketergantungan kepada ketamakan untuk menjalin
hubungan dengan orang yang dicintai ataukah tidak ada ketergantungan? Pendapat
manusia berbeda-beda dlam masalah ini, diantaranya:
Ada orang yang mencintai keindahan secara utuh. Hatinya bergantung kepadanya,
sekalipun cara yang diterapkan dan gambarannya bermacam-macam. Cinta seperti
ini tidak bergantung kepada ketamakan.
Ada yang mencintai keindahan yang tidak utuh, baik karena dia berhasrat menjalin
hubungan atau tidak.
Ada yang hanya karena ingn menjalin hubungan. Jika sudah merasa putus asa untuk
menjalin hubungan, maka cinta tidak lagi ada di dalam hatinya.
Tiga gambaran ini sering kali dialami manusia. Jika ada pandangan, anggapan yang baik,
memikirkan, dan ketamakan, maka seluruh nadinya akan tergetar, orang yang dicintai bisa
menjadi pembunuhnya, penyakit bisa menjangkitinya, namun dokter mana pun tidak akan
mampu mengobatinya. Seorang penyair berkata,
Demi Allah,
Tiadalah cinta menawan orang yang dimabuk cinta
Melainkan ia akan membelah jiwanya
11
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
Jika pandangan merupakan permulaan tumbuhnya cinta, maka tidak selayaknya seseorang
menjadikan dirinya sebagai tawanan terus menerus lewat matanya. Jika sudah berbicara
tentang pandangan, maka ada baiknya jika kita berbicara tentang hukum dan malapetaka
yang diakibatkannya.

C. HUKUM-HUKUM PANDANGAN MATA DAN DAMPAK TERHADAP PELAKUNYA
Allah berfirman dalam QS An Nuur (24) ayat 30-31:
_ _,...ll .-, _. ,>.., L> `>` ,l: _ > | < ,,> !., `-.`., _
_ ....ll _..-, _. _>.., _L> _>` _.,`, _.., | !. L !.. _.,l
_>.> _ls _,`,`> _.,`, _.., | _.l`-,l _!,, ,!,, _.l`-,
_!., ,!., _.l`-, _.>| _., _.>| _., _.> _!. !. >l.
_`..., _,-,.`.l ,s _|` , _. _l>l _Ll _.] `l `L, _l s ,s ,!..l
_. _l`>!, l-`,l !. _,> _. _.., ,. _|| < !-,.- , _`...l _>l-l _>l. _

30. Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih Suci bagi
mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat".
31. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya,
kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung
kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau
ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera
suami mereka, atau Saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki
mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau
budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai
keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita.
12
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka
sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman
supaya kamu beruntung.

Karena menahan pandangan mata merupakan dasar untuk menjaga kemaluan, maka
menahan mata itu disebutkan paling awal. Karena pengharamannya hanya merupakan
sarana, berarti pandangan mata diperbolehkan jika untuk kemaslahatan yang pasti dan
diharamkan jika dikhawatirkan akan mengakibatkan kerusakan serta tidak mendatangkan
kemaslahatan yang jelas disamping kerusakan itu. Allah tidak memerintahkan untuk
menahan pandangan secara total, tetapi memerintahkan sebagian pandangan mata.
Sedangkan menjaga kemaluan wajib dilakukan dalam keadaan seperti apapun, tidak
diperbolehkan kecuali menurut haknya. Oleh karena itu perintah untuk menjaganya
seringkali disebutkan.
Allah menjadikan mata sebagai cermin hati. Jika seseorang menahan pandangan
matanya, berarti dia menahan syahwat dan keinginan hati. Jika dia mengumbar pandangan
matanya, berarti dia mengumbar syahwat hatinya. Di dalam Ash-shahih disebutkan bahwa
Al-fadhl bin Abbas ra pernah membonceng Rasulullah saw pada saat pelaksanaan kurban,
dari Mudzalifah hingga ke mina. Tiba-tiba ada beberapa onta yang dinaiki wanita sedang
lewat. Seketika itu Al-Fadhl memandang mereka. Lalu Rasulullah saw membalikkan
kepalanya ke arah lain.
Ini namanya larangan dan pengingkaran dengan perbuatan langsung. Andaikata
pandangan itu diperbolehkan, tentunya beliau membiarkan perbuatan Al-Fadhl. Beliau juga
bersabda dalam hadits shahih,
Sesungguhnya Allah telah menetapkan atas diri anak keturunan Adam bagiannya
dari zina. Dia mengetahui yang demikian tanpa dipungkiri. Mata itu bisa berzina, dan
zinanya adalah pandangan. Lidah itu bisa berzina dan zinanya adlah perkataan. Kaki itu bisa
berzina dan zinanya adalah ayunan langkah. Tangan itu bisa berzina dan zinanya adalah
tangkapan yang keras. Hati ibisa berkeinginan dan berangan-angan. Sedangkan kemaluan
membenarkan yang demikian itu atau mendustakannya. (HR Al-Bukhary, Muslim, An-
Nasai, dan Abu Daud).
Yang pertama kali disebutkan adalah zina mata, karena inilah dasar dari zina tangan,
kaki, hati, dan kemaluan. Ada peringatan tentang zina lidah dengan perkataan dengan
mengesampingkan zina mulut dengan kecupan. Sedangkan kemaluan akan tampil sebagai
13
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
pembukti yang demikian itu jika akhirnya benar-benar dilakukan, atau mendustakannya jika
tidak melaksanakannya. Hadits ini merupakan bukti yang paling jelas bahwa mata bisa
bersifat durhaka karena memandang, dan itulah zinanya. Disini terkandung sanggahan
terhadap orang yang memperbolehkan pandangan mata secara total. Diriwayatkan dari nabi
saw, bahwa beliau pernah bersabda kepada Ali,
Wahai Ali, janganlah engkau susuli pandangan dengan pandangan lagi, karena
yang pertama menjadi bagianmu dan yang kedua bukan lagi menjadi bagianmu (dosa
atasmu). (HR Ahmad, At-Tirmidzy, dan Abu Daud).
Ada sebuah pertanyaan, bagaimana pendapat para ulama tentang seorang laki-laki
yang memandang wanita dengan sekali pandang, lalu hatinya langsung diusik cinta kepada
wanita itu, dan dia benar-benar serius dengan usikan cintanya. Di dalam hati dia berkata,
Ini semua gara-gara pandangan pertama. Jika engkau memandangnya sekali
lagi, boleh jadi engkau akan berubah pikiran, tidak seperti yang engkau rasakan
saat pertama kali memandang. Bolehkah dia memandangnya sekali lagi, dengan
pikiran semacam itu? Jawabannya, tidak boleh. Ada sepuluh pertimbangan untuk jawaban
ini:
1. Allah telah memerintahkan hambanya untuk menahan pandangan mata dan tidak
menjadikan kesembuhan hati dengan sesuatu yang diharamkan atas hamba-Nya.
2. Nabi saw pernah ditanya tentang pandangan yang tidak disengaja dan tiba-tiba, yang
diketahui bahwa pandangan ini bisa meninggalkan pengaruh di dalam hati. Beliau
memerintahkan untuk mengobatinya dengan cara mengalihkan arah pandangan,
bukan dengan cara mengulanginya lagi.
3. Beliau menegaskan bahwa pandangan pertama merupakan bagian (keberuntungan)
baginya, sedangkan yang pandangan kedua bukan lagi merupakan keberuntungan
baginya, yang berarti merupakan dosa baginya. Mustahil jika penyakitnya ada pada
bagiannya dan obatnya bukan pada bagiannya.
4. Yang pasti, permasalahannya bisa bertambah serius karena pandangan kedua dan
tidak membuatnya berkurang. Pengalaman sudah banyak membuktikan hal ini.
Keadaan tidak akan menjadi bertambah baik jika pandangan itu diulangi lagi.
5. Boleh jadi dia akan mempunyai pikiran yang lebih dari sekedar gambaran di dalam
jiwanya, sehingga justru akan menambah siksa baginya.
6. Tatkala dia bermaksud mengulang pandangannya, iblis bisa berdiri di sampingnya,
lalu memberi gambaran yang serba baik, sehingga sempurnalah cobaan atas dirinya.
14
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
7. Dia tidak bisa lepas dari cobaan jika dia tidak mau mengikuti perintah-perintah
syariat dan berobat dengan sesuatu yang diharamkan syariat.
8. Pandangan pertama adalah panah beracun dari berbagai anak panah iblis. Tidak
dapat diragukan, pandangan yang kedua justru lebih banyak kandungan racunnya.
Bagaimana mungkin dia mengobati racun dengan racun yang sama?
9. Kedudukan orang ini seperti orang yang bermuamalah dengan Allah dalam
meninggalkan sesuatu yang dicintai. Dengan pandangan yang kedua itu dia
bermaksud meyakinkan keadaan orang yang dipandangnya. Tapi kalau pun
perbuatan itu jelas tidak diridhai, maka dia harus meninggalkannya. Jadi memang
perbuatan itu harus ditinggalkannya, karena tidak sesuai dengan tujuannya dalam
bermuamalah kepada Allah.
10. Lebih gamblangnya bisa dilihat dari perumpamaan berikut. Jika engkau menunggang
kuda baru, lalu kuda itu menyimpang hendak masuk sebuah jalan yang sempit yang
tak jelas ujungnya dan tidak bisa dibuat berputar untuk membalik, maka tahanlah
kuda itu agar ia benar-benar tidak memasuki jalan sempit itu. Jika dia nekad
mengayunkan selangkah atau dua langkah, maka teriakilah kuda itu dan segeralah
tarik tali kekangnya agar mundur ke belakang sebelum ia benar-benar memasuki
jalan itu. Jika engkau menariknya mundur ke belakang, maka permasalahnnya
menjadi bisa menjadi ringan. Tapi jika engkau mengacuhkannya hingga kuda itu
memasuki jalan trsebut atau bahkan engkau sengaja menggiringnya ke jalan itu,
maka permasalahannya bisa menjadi ruwet dan engkau sulit untuk keluar darinya.
Jika engkau nekad memasukinya, atau engkau menggiringnya ke jalan itu, lalu
engkau menarik ekornya untuk mundur ke belakang, tentu engkau akan mengalami
kesulitan. Apakah orang yang berakal akan mengatakan bahwa cara terbaik adalah
menggiring kuda itu memasuki jalan tersebut?.
Begitu pula pandangan yang mempengaruhi hati. Jika pandangan itu ditahan sejak
awal, maka cara untuk menuntaskannya menjadi mudah. Namun jika diulang lagi,
menikmati gambaran keindahan rupa yang dipandang dan memindahkannya ke hati yang
kosong serta melukisnya di dalam sanubari, tentu akan membangkitkan cinta. Jika
pandangan itu dilakukan terus menerus dan berkali-kali, maka pandangan itu seperti air
yang menyirami tanaman, sehingga pohon cinta akan tumbuh subur dan merusak hati serta
mengalihkan pikiran dari apa yang diperintahkan kepadanya. Akhirnya menggiring
pelakunya kepada cobaan dan mendorongnya untuk melakukan hal-hal yang
15
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
membahayakan. Hal ini terjadi, karena orang yang memandang bisa merasakan kenikmatan
saat memandang pertama kali, lalu dia ingin mengulanginya. Jadi, tak ubahnya mencicipi
sesuap makanan yang amat lezat. Andaikata dia menahan pandangan matanya sejak
semula, tentu hatinya menjadi tenang dan tidak terguncang. Perhatikan sabda Nabi saw,
Pandangan mata itu (laksana) anak panah beracun dari berbagai macam anak
panah iblis. (HR Ahmad)
Anak panah itu bisa menawan hati, lalu racunnya menjalar di dalam tubuh orang
yang terkena racun. Jika tidak ditolak atau segera diobati, racun itu bisa membunuhnya.
Al-Marrudzy berkata, Saya bertanya kepada Ahmad,Bagaimana dengan seseorang
yang memandangi budak perempuannya?
Dia menjawab,Saya khawatir dia akan mendapat cobaan. Berapa banyak pandangan
mata yang akhirnya menyusupkan bisikan ke dalam hati.
Ibnu Abbas berkata,Kedudukan syetan dalam diri orang laki-laki itu ada tiga tempat:
dalam pandangannya, hatinya, dan ingatannya. Kedudukan syetan dalam diri orang wanita
juga ada tiga: dalam lirikan matanya, hatinya, dan kelemahannya.
Mengalihkan Dorongan Seksual
Karena pandangan mata merupakan sarana yang paling dekat kepada hal yang
diharamkan, maka syariat menetapkan pengharamannya dan memperbolehkan jika
dibutuhkan. Begitulah keadaan segala sesuatu yang ada ketentuan pengharaman
sarananya, namun diperbolehkan karena pertimbangan kemaslahatan yang jelas dan
pasti, seperti pengharaman sholat pada waktu-waktu tertentu yang memang diharamkan
sholat, agar tidak menjadi sarana penyerupaan dengan orang-orang kafir dalam
menyembah matahari. Namun sholat pada waktu yang dilarang itu diperbolehkan jika
ada kemaslahatan yang jelas dan pasti, seperti mengqadha sholat yang tertinggal dan
sholat jenazah.
Dalam Musnad Ahmad bin Hanbal disebutkan dari nabi saw, beliau bersabda,
Pandangan mata itu (laksana) anak panah beracun dari berbagai macam anak panah
iblis. Barangsiapa menahan pandangannya dari keindahan-keindahan wanita, maka
Allah mewariskan kelezatan di dalam hatinya, yang akan dia dapatkan hingga hari dia
bertemu dengan-Nya.
Jarir bin Abdullah ra, Saya pernah bertanya kepada Rasulullah saw tentang
pandangan yang tidak disengaja. Lalu beliau memerintahkan agar saya mengalihkan
pandanganku. (HR Muslim, Abu Daud, dan At-Tirmidzy).
16
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
Nazhratul-fajah dalam hadits ini artinya sekali pandang tanpa disengaja. Selagi
pandangan itu tidak merasuk ke dalam hatinya, maka dia tidak berdosa. Jika pandangan
itu diulangi lagi, maka dia berdosa. Nabi saw memerintahkan Jarir agar mengalihkan
pandangannya karena pandangan yang tidak disengaja itu dan tidak memandang dalam
jangka waktu yang lama. Karena memandang lama-lama sama seperti mengulang
pandangan. Beliau juga memberi petunjuk bahwa siapa yang memandang wanita tidak
secara sengaja, hendaklah mengobatinya dengan mengumpuli istrinya. Sebab apa yang
ada pada diri istrinya seperti apa yang ada pada diri wanita yang dipandangnya, sehingga
dia mendapatkan hiburan dari dorongan seksual yang menggelitiknya. Pertimbangan lain,
karena pandangan mata bisa membangkitkan kekuatan birahi. Maka beliau
memerintahkan untuk mengurangi kekuatan itu dengan cara mengumpuli istrinya. Jadi,
pandangan mata merupakan dasar segala fitnah, sebagaimana yang disebutkan di dalam
Ash-Shahihain, dari Usmah bin Zaid ra, nabi saw bersabda,
Aku tidak meninggalkan cobaan yang lebih membahayakan orang laki-laki selain
daripada wanita. (HR Al-Bukhari, Muslim, Ahmad, At-Tirmidzi, An-NasaI, dan Ibnu
majah).
Dalam Shahih Muslim, dari perkataan Abu Said Al-Khudry ra, dari Nabi saw,
Takutlah dunia dan takutilah wanita.
Dalam Musnad Muhammad bin Ishaq As-Sarraj, dari perkataan Ali bin Abu Thalib ra,
dari Nabi saw,
Sesuatu yang paling kutakutkan atas umatku adalah wanita dan khamr.
Ibnu Abbas ra berkata, Tidaklah orang-orang kafir dari orang-orang terdahulu menjadi
kafir melainkan karena wanita. Dan kekufuran orang-orang sesudah itu juga berasal dari
wanita.
Manfaat Menahan Pandangan Mata
1. Membersihkan hati dari derita penyesalan.
2. Mendatangkan cahaya dan keceriaan di hati.
3. Mendatangkan kekuatan firasat yang benar.
4. Membukakan pintu dan jalan ilmu serta memudahkan untuk mendapatkan sebab-
sebab ilmu.
5. Mendatangkan kekuatan hati, keteguhan, dan keberanian.
6. Mendatangkan kegembiraan, kesenangan, dan kenikmatan.
7. Membebaskan hati dari tawanan syahwat.
17
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
8. Menutup pintu neraka jahanam.
9. Menguatkan dan mengokohkan akal.
10. Membebaskan hati dari syahwat yang memabukkan dan kelalaian yang melenakan.

D. CINTA SUCI
Cinta suci adalah apabila seorang laki-laki mencintai seotang wanita dengan tulus,
suci dan bersih dari pengaruh nafsu birahi. Sebuah cinta yang jauh dari kekejian dan
terhindat dari ketidaksenonohan. la mencintai wanita tersebut bukan karena birahi.
Cinta semacam itu biasanya didorong oleh rasa taqwanya kepada Allah, dan
kefahamannya tentang pengertian cinta menurut lslarn yang didukung keinginannya yang
kuat di dalam rnenjaga kesucian. Allah berfirman :
!. _, _.. | _.l :!. ,.l!, | !. > _ | _ "s ,> __
Dan Aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), Karena Sesungguhnya nafsu
itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku.
Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha penyanyang. (QS Yusuf: 53)
Neraka itu diliputi oleh nafsu birahi, sebagaimana yang telah diterangkan dalam
hadis. Oleh karena itu, sebaiknya seorang muslim berusaha menahan diri dengan
mengamalkan firman Allah, yakni bersikap tabah:
. ,.. _. _.] _`s., '`, :.-l!, _:-l .,`, .> .-. !.,s .s .,. .,
:,>l !,..l _L. _. !.ls .,l _s !.: _,. .> _l .:`. !L` __
Dan Bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru
Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua
matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah
kamu mengikuti orang yang hatinya Telah kami lalaikan dari mengingati kami, serta
menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas. (QS Al-Kahfi 28)





18
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
Seorang muslim hendaknya menetapi firman Allah :
-.`.,l _.] .> l>l>. _.> `,.-`, < _. .. _.] -.,, ..>l !.. >l. >`...,
>,.l> | ..l. , ,> >., _. _!. < _.] >.., >>. >..,. _ls ,!-,l |
: !..> -.,.l _s :,>' !,..l _. _>>`, | < _. .-, _>| "s ',> __
Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri)nya,
sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya. dan budak-budak yang kamu
miliki yang memginginkan perjanjian, hendaklah kamu buat perjanjian dengan mereka, jika
kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebahagian
dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. dan janganlah kamu paksa budak-budak
wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini kesucian, Karena
kamu hendak mencari keuntungan duniawi. dan barangsiapa yang memaksa mereka, Maka
Sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (kepada mereka)
sesudah mereka dipaksa itu. (QS An-Nuur 33)
Kesucian diri yang dianjurkan oleh Islam dan cinta yang dikehendaki naluri adalah
cinta sebagaimana yang telah disebutkan di atas. Bagi seorang mukmin, di dalam
mengungkapkan perasaan-perasaan cintanya, hendaknya mampu menjaga dan
mengendalikan diri dari gejolak cintanya yang lebih suci. Dalam suatu kisah yang
diriwayatkan Abdur-Rahman bin Ammar al-Jasymi, bercerita tentang percintaan Salamah
dengan al-Qoss. Suatu hari Salamah berkata" "Demi Allah aku mencintaimu." Al-Qoss
menyahut, "Demi Allah, aku juga mencintaimu." Salamah menyahut, "Dan aku suka
menempelkan bibirku di atas bibirmu.'' Al-Qoss menjawab" "Demi Allah, aku juga suka hal
itu." Salamah berkata," Lalu apa yang menghalangimu untuk melakukan itu sedang tempat
ini sunyi." Dengan tenang al-Qoss menjawab, "Aku mendengar Allah berfirman :
',> _.., `.-, _-,l .s | _,1`..l __
Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang
lain kecuali orang-orang yang bertakwa. (QS Az-Zukhruf:67)
19
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
Usai membacakan ayat suci itu al-Qoss berkata, "Dan aku tidak suka tempat yang
sunyi menjadi sebab permusuhan antara kau dan aku." Al-Qoss pun pergi meninggalkan
Salamah.
lbadah macam apa itu; mencampurkan amal sholeh dengan amal jelek?! Amal
sholeh, karena ia tidak menaati keinginan kekasihnya yang mengajak berbuat dosa. Amal
jelek, karena ia telah berkhalwat dengan seorang wanita yang bukan mahramnya,
berbincang tentang cinta dan perbuatan dosa.
Termasuk paling rendahnya konsekuensi wara adalah hendaknya seorang muslim
memejamkan pandangan matanya dari seorang wanita yang bukan mahramnya. Sesuai
dengan firman Allah:
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih Suci bagi
mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat". (QS An-Nuur:
30)
Konsekuensi taqwa adalah hendaklah seseorang laki-laki menghindari berkhalwat
dengan seorang wanita yang bukan mahramnya. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Asy
Syaikhan, bahwa Rasulullah SAW bersabda :
"lngatlah jangan sekali-kali berkhalwat seorang lelaki dengan seorang wanita, dan
janganlah seorang wanita berpergian kecuali bersama mahramnya "
Dalam riwayat lain disebutkan:
"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka sekali-kali jangan
berduaan (berkhalwat) dengan seorang wanita di tempat yang sunyi, sesungguhnya setan
akan menjadi orang ketiganya."
Kisah cinta suci yang ada dalam novel-novel, sebenarnya tidak mewujudkan kesucian
cinta itu sendiri. Mereka tertarik dengan wanita secara nafsu birahi, sehingga ia abdikan
dirinya kepada makhluk bukan kepada Khaliq. Kadang-kadang ada di antara mereka yang
memiliki cinta suci itu, benar-benar menghindarkan diri dari perbuatan dosa dikarenakan
iman yang rnenghalanginya. Ia berusaha menjauhkan diri dari hal-hal yang diharamkan,
karena perasaan taqwa yang menolaknya. Mereka ini adalah orang-orang mukmin sejati dan
tulus, yang senantiasa merasa dilihat Allah, baik di ternpat tertutup rnaupun terbuka.
Mereka takut kepada Allah. Tetapi bila mereka bercinta sebagaimana kisah para petualang
cinta yang tidak menjaga kesucian dirinya, maka mereka itu bukanlah orang-orang yang
20
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
berhati suci, bukanlah mukmin muttaqiin dan bukan orang-orang baik yang berjalan dengan
jalur ilahi.
Seorang muslim sejati adalah orang yang senantiasa menetapi petunjuk dan ajaran
Allah, baik ucapannya maupun perbuatannya. Mengamalkan ajaran-ajaran Islam, yang
pokok maupun yang kecil-kecil, menerapkan hukum-hukum agama dalam perilaku
hidupnya.
Karena pengaruh cinta yang rendah, birahi mampu melukai perasaan, bahkan
debaran hati mampu menjadikannya sakit. Mereka membela cinta birahinya sampai
mempertaruhkan nyawanya. Darnpak negatif dari cinta yang rendah ini dapat menurunkan
semangatnya dan menghapus kemuliaan manusiawinya. Maka bagaimana mereka dapat
mengangkat kehidupan mereka kepada tujuan hidup yang suci dan luhur? Dan bagaimana
mereka bisa mendapatkan petunjuk sedangkan mereka tenggelam dalam dunia cinta yang
cengeng? Bagairnana mereka akan mampu membangun ketinggian bangsanya dan
kemajuan masyarakatnya? Sementara mereka terjajah perasaannya dengan cinta yang
cengeng dan berlebihan, kosong jiwanya. Perasaan terluka, sakit-sakitan dan tak tenang
hatinya. Dalam keadaan seperti ini, tidaklah mungkin mereka dapat menegakkan kejayaan
dan membangun peradaban tinggi. Ketahuilah mereka itu adalah korban cinta sejati,
mereka mengira telah melakukan sesuatu yang terbaik.

Renungkanlah wahai orang-orang yang berakal!
Sesungguhnya orang-orang yang mengaku memiliki cinta suci dan sejati kepada
kekasihnya dan syair-syair cintanya yang indah telah mewarnai keindahan itu dengan
dampak negatif. Andaikata mereka mau merubah cinta sucinya yang terungkap dalam syair
itu hanya kepada Allah, Rasulullah dan jihad di jalan Allah atau untuk menyerang musuh-
musuh Allah serta memberikan semangat juang kepada kaum muslimin, pasti syair itu
menjadi sastra yang abadi dan indah makna dan nilai sastranya. Syariat Islam sebenarnya
tidak pernah mengharamkan syair itu sendiri, akan tetapi yang diharamkan adalah syair
yang kotor. Adapun syair tentang keindahan Islam, semangat dan keberanian berjihad,
maka Islam sangat menganjurkan. Ketika turun ayat:
',-:l ``-,., .`!-l ___
`l . . _ _ : .,, ___
21
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
. _l1, !. _l-, ___
224. Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat.
225. Tidakkah kamu melihat bahwasanya mereka mengembara di tiap- tiap lembah,
226.Dan bahwasanya mereka suka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak
mengerjakan(nya)?
(QS Asy-Syu'ara 224-226).
Datanglah Hasan bin Tsabit, Abdullah bin Rowahah dan Ka'ab bin Malik ra. kepada
Rasulullah SAW dengan menangis, "Ketika Allah menurunkan ayat ini, Allah tahu
bahwasanya kami adalah para penyair. " Kemudian Rasulullah SAW menyempurnakan bunyi
ayat itu: " Kecuali orang-orang (penyair-penyair) yang beriman dan beramal sholih, banyak
menyebut nama Allah, mendapat kemenangun sesudah menderita kedholiman." (QS Asy-
Syu'ura: 227)
Rasulullah SAW lalu bersabda:
"Kalian adalah orang-orang yang dikecualikan oleh Allah di dalam ayat itu, karena
ketulusan iman, keikhlasan arnal, pembelaan kalian terhadap lslam dengan lisan-lisan
kalian."
Islam tak menyiksa manusia atas kecenderungan hatinya untuk mencitai seseorang
yang tidak mencintainya dan tidak menyiksa seseorang yang tidak mampu menolak
cintanya. Allah berfirman :
"Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara istri-istri (mu),
walaupun kamusangat ingin berbuat demikian. Karena itu janganlah kamu biarkan yang
lain terkatung-katung." (QS An-Nisa: 129)
Makna ayat di atas, sebagaimana diterangkan dalam kitab-kitab tafsir, yang
dimaksud dengan "Wahai para suami, kamu tidak akan dapat" adalah "Wahai para suami,
kamu tidak akan dapat berbuat adil kepada istri-istrimu dengan sempurna dan tidak akan
mampu menyamakan cintamu kepada istri-istrimu, walaupun kamu sangat ingin
menyamakan dan berusaha sekuat tenaga, karena manusia selamanya tidak akan mampu
menyamakan cinta dan kecenderungan hatinya. Oleh karena itu, janganlah menelantarkan
seorang istri yang kurang disukainya, bagaikan orang yang tak bersuami dan tak diceraikan.
Bila seseorang diuji dengan cintanya terhadap wanita tetapi tak sampai jenjang
pernikahan, hendaklah ia menunjukkan diri dan berusaha untuk melupakannya, meski
22
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
tersisa benih cinta di hatinya. Dan hendaknya ia mencurahkan segala usaha untuk
membentengi diri dari perbuatanyang rnenjerumuskan ke lembah dosa.
Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang sangat mencintai (seseorang), kemudian ia tetap menjaga diri dari
perbuatan dosa dan menyimpan cintanya sampai ia mati karenanya, maka ia teluh mati
syahid."
Dalam riwayat lain:
Barangsiapa yang sangat mencintai (seseorang), kemudian ia tetap menjaga diri dari
perbuatan dosa dan ia simpan cinta dengan penuh kesabaran sampai ia tergolong syahid.
Islam mengakui adanya ketidakmampuan seseorang guna memikul beban yang
berat, sebagaimana dalam firman-Nya:
l>`, < !.. | !-`.` !l !. ,. !,ls !. ,.. !.`, !..>. | !.,.
!.!L> !.`, _.`>. !.,ls .| !. ..l.> _ls _.] _. !.l, !.`, !.l.>. !.
!L !.l ., s !.s s !.l !.. > . !..l. !...! _ls ,1l
_.l ___
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia
mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari
kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum
kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada
kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami.
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami
memikulnya. beri ma'aflah Kami; ampunilah Kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah
penolong kami, Maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (QS Al Baqarah: 286)

23
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
..> _ < _> .::!> > >.,.> !. _-> _>,l. _ _.l _. _> . >,,
,>,| > `>... _,.l`..l _. `_, _ ..> >,l `_.l .,: _>,l. .>.
,.: _ls _!.l .,! : l.l ., : l .. .s <!, > `>.l. -. _|.l
-. ,..l __
Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. dia
Telah memilih kamu dan dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu
kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. dia (Allah) Telah menamai kamu
sekalian orang-orang muslim dari dahulu[993], dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini,
supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas
segenap manusia, Maka Dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah
kamu pada tali Allah. dia adalah Pelindungmu, Maka dialah sebaik-baik pelindung dan
sebaik- baik penolong. (QS Al-Hajj: 78)
Hal tersebut di atas dapat kita simpulkan bahwa islam tidak bersikap masa bodoh
dengan naluri seksual yang diberikan Allah kepada laki-laki dan peempuan. Karena itu Islam
mensyariatkan pernikahan. Islam tidak bersikap masa bodoh tentang ketidakmampuan
suami menyamaratakan cintanya kepada istri-istrinya. Islam juga tidak bersikap masa bodoh
tentang fenomena cinta yang keluar batas kemampuan manusia. Maha Suci Allah atas
segala sesuatunya.

E. CUMBU RAYU
Cumbu rayu adalah kata-kata indah yang diucapkan kepada seorang wanita sebagai
pertanda adanya ketertarikan dan kagum atas kecantikannya. Dalam pandangan Islam
cumbu rayu ada2 macam:
1) Yang diharamkan
Cumbu rayu jenis ini adalah untuk mengomentari kecantikan seorang wanita dengan
menggunakan ungkapan keindahan tubuh/kecantikannya. Dalam konteks ini termasuk
24
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
dalam rayuan yang bisa membangkitkan syahwat dan naluri nafsu birahinya. Ini bisa
berupa ucapan maupun gerakan. Menurut kesepakatan ulama hal ini haram.
2) Yang diperbolehkan
Rayuan jenis ini adalah rayuan pada wanita dengan tidak mengungkapkan keindahan
keindahan tubuhnya, tidak merangsang nafsu birahinya.

F. RENUNGKANLAH, WAHAI PEMUDA
Islam adalah agama yang menyatu dengan fitrah rnanusia, perilaku dan undang-
undangnya. Oleh karena itu, maka jadikanlah cinta yang penuh kasih sayang sebagai
pendorong kemajuan, menuju tempat yang kekal abadi di surga. Hal ini tak rnungkin
terwujud jika kita tidak menjadikan cinta kita kepada Allah, Rasulullah dan jihad fisabilillah di
atas cinta kepada kehidupan, keluarga, kerabat dan tanah air; di atas cinta kepada dunia,
harta dan kesenangan lainnya.
Sesungguhnya seorang muslim yang tidak berbuat sesuatu karena Allah, tidak
menetapi ajaran lslam dan tidak mencontoh kehidupan Rasulullah, ia tidak akan merasakan
lezatnya iman di dalam hati. Bila seseorang menjadikan segala kehidupannya hanya untuk
mengejar kesenangan hawa nafsu, kekayaan, ia adalah seorang muslim yang dangkal
imannya dan tak mantap akidahnya.
Islam tidaklah mempersulit kehidupan. Agama Islam tidak melarang menikah dan
tidak pula menyuruh atau menganjurkan manusia menyendiri. Tapi, seorang muslim
janganlah hanya bergelut dengan materi sampai melupakan Rabbnya, ibadah dan kehidupan
akhiratnya. Allah SWT berfirman:
_l> ,l. :.> _,, _s : < ,!| :l.l ,!.,| :l !> !., l1.. ,
l1l `.., __

Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari
mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat.
mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang.
25
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
Sikap-sikap Rasulullah SAW dalam menghapus kebiasaan mengisolir diri, menyepi,
tak acuh terhadap keduniaan dan tidak sudi menikah menambah keyakinan bahwa tindakan
beliau itu adalah untuk menegakkan fitrah. Rasuluilah SAW bersabda :
"Demi Allah, aku adalah orang yang paling takut dan paling bertaqwa kepada Allah di
antara Kalian; akan tetapi aku berpuasa dan juga berbuka (tidak berpuasa), aku sholat
(malam) dan juga tidur, dan aku menikahi wanita. Barangsiapa tidak suka sunnahku, maka
dia bukanlah tergolong umatku"
Wahai kawula muda, tanamkanlah rasa cinta karena Allah di dalam diri masyarakat.
Rasulullah Saw bersabda :
" Ada 3 hal yang barangsiapa berada di dalamnya, ia akan merasakan kelezatan iman,
yakni hendaknya menjadikan Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai dari lainnya. Hendaknya
mencintai seseorang hanya karena Allah. Hendaknya ia membenci untuk kembali kepada
kekafiran (setelah ia diselamatkan oleh Allah dari kekafiran itu), sebagaimana ia tak suka
dilemparkan ke dalam api neraka." Itulah buah yang dipanen oleh mereka yafig mencintai
karena Allah. Kecintaan Allah SWT rnerupakan puncak tujuan hidup dan kehidupan ini,
dengan inilah kita akan dapat memetik buah kelezatan iman yang tiada bandingnya dan
ampunan dari Allah SWT.
















26
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
BAB II
WANITA DALAM ISLAM

A. PANDANGAN ISLAM TERHADAP WANITA
Sebelum Islam datang, eksistensi wanita tak diakui ditengah-tengah masyarakat.
Wanita tak ubahnya bagai barang dagangan yang diperjualbelikan seperti layaknya benda
mati,tanpa hak juga tanpa kehendak. Di Arab anak wanita dikubur hidup-hidup karena takut
akan tertimpa kemiskinan. Dan Allah telah menceritakan hal tersebut dalam Al Quran
Dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, Karena dosa
apakah dia dibunuh, (QS.At-Takwir 8-9)
Salah safu tugas mulia Islam adalah mengembalikan kehormatan wanita, agar
terhindar dari kehinaan dan kenistaan. Islam rnelindungi wanita di rumah orangtuanya agar
ia memperoleh kehormatan dan kasihsayang. Islam memerintahkan kepada pria yang bukan
muhrim agar menundukkan pandangan terhadapnya demi membersihkannya dari tuduhan-
tuduhan yang tidak baik dan sebagai pengakuan akan kemuliaan dirinya. Allah berfirman:
_ _,...ll .-, _. ,>.., L> `>` ,l: _ > | < ,,> !., `-.`., _
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih Suci bagi
mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat". (QS.An-Nuur
30).
Islam memerintahkan agar membina keluarga atas landasan rasa cinta, kasih sayang
dan kerukunan. Allah berfirman:
_. ...,, _l> _>l _. >.. l> `.>`..l !,l| _-> ., ::. .> | _ ,l:
., ,1l `>., _
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri
dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (QS Ar-Rum 21).
27
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
Islam memberi perhatian penuh pada kaum wanita dengan memerintahkan kaum
lelaki agar mengasihi dan menyayangi wanita. Rasulullah bersabda dalam khutbah wada'nya
" Aku berpesan kepadamu untuk memperlakukan istri-istrimu dengan baik; mereka (karena
perkawinan) berada di tanganmu; mereka menyerahkan diri sepenuhnya padamu. Ingatlah,
bahwa kamu mengambil mereka (untuk menjadi istrimu) dengan amanat Allah, dan
kehormatan mereka menjadi halal bagimu dengan kalimat Allah."(As-Siirah An-Nabawiyah,
hal 186, karya lbnu Hisyam).
Dalam hal memperoleh ampunan dan pahala, Al-Quran mensejajarkan antara pria dan
wanita.
| _,.l`..l ..l`..l _,...l ....l _,...1l ....1l _,...l ....l
_..l ,..l _,-:.>l .-:.>l _,....l .....l _,...l ....l
_,L.>' >` .L.>l _.] < ,: ,.] .s < ,> : -. >
!.,Ls __
Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang
mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan
yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk,
laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki
dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak
menyebut (nama) Allah, Allah Telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang
besar.(QS Al-Ahzab 35).
Allah telah menjadikan pernikahan sebagai jalan yang mulia untuk mengantar suami
istri ke jenjang rumah tangga yang bahagia, sehingga syahwat dapat tersalurkan pada jalan
yang terhormat dan halal. Islam juga mengizinkan poligami dengan syarat suami dapat
berlaku adil.
| ,.> L.1. _ _,..,l >>.! !. ,!L >l _. ,!..l _... .l. _.,' | `.>
l.-. :.> !. >l. >`..., ,l: _.: l`-. _
28
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan
yang yatim (bilamana kamu mengawininya), Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang
kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku
adil, Maka (kawinilah) seorang saja[, atau budak-budak yang kamu miliki. yang demikian itu
adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. (QS An-Nisa 3)
Dalam hal warisan pun, wanita mendapat baglan, sebagaimana firman Allah berikut ini
_l>ll ',.. !.. . .]l , ,!..ll ',.. !.. . .]l _, !.. _ ..
. !,,.. !.`. _
Bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya,
dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapa dan
kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang Telah ditetapkan. (QS An-
Nisa' 7).
Kiranya cukuplah bagi wanita muslim dalam memperoleh kemuliaan. Rasulullah
pernah bersabda, mengenai wanita ."Aku berpesan kepadamu, agur kau memperlakukan
istrimu dengan baik. " Islam adalah Ad-Dien, pembawa kebaikan bagi segenap umat. Juga
untuk kepentingan rumah tangga,Islam adalah benteng nan kokoh, pelindung wanita.

B. FITNAH WANITA
Fitnah wanita mempunyai berbagai cabang dan jalan. Terkadang ia berbentuk
malaikat yang halus dan aether dengan bentuk yang lembut. Tetapi di saat lain ia berbentuk
laut yang bergejolak dan angin puyuh yang bertiup kencang. Fitnah wanita berbahaya dan
mematikan, Rasulullah telah bersabda mengenai hal ini: "Tidaklah kutinggalkan fitnah yang
lebih berbahaya atas iaki-laki daripada wanita."

C. TAHAPAN-TAHAPAN FITNAH
Wanita sulit dipisahkan dengan fitnah sejak ia lahir hingga mati. Sejak kelahirannya
wanita merupakan kehormatan dan kemuliaan lelaki. Pada tahapan anak putri yang mulai
memasuki kematangaannya dan telah tampak adanya tanda-tanda kewanitaan dan menjadi
pusat perhatian para pemuda akan kita temukan berbagai macam fitnah. Senjata-senjata
wanita:

29
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
1. Mata
Wanita mempunyai kemampuan yang menakjubkan untuk meneteskan air mata dengan
deras bila mengalami kesusahan atau mencari sesuatu yang sulit dicapai. Daya pesona
dan air mata, kedua fitnah ini menyebabkan kekalahan pada laki-laki dan menjadikanya
tunduk dan menyerah. Oleh karena itu Islam menyuruh orang menjaga pandangan dan
menganggap pandangan sebagai panah iblis yang beracun dan apabila mengenai hati
akan membunuhnya.
2. Kemanjaan
Wanita menggunakan hal itu bila ingin membangkitkan naluri dan perasaan laki-laki.
3. Tabarruj dan keterbukaan
Rasulullah bersabda Perumpamatn wanita yang berjalan dengan angkuh dalam
perhiasannya diluar keluarganya, adalah seperti kegelapan di hari kiamat yang tidak
mempunyaii cahaya". Fatimah -putri Rasulullah- ditanya apakah yang paling baik bagi
wanita? maka ia menjawab: "Bila ia tidak melihat laki-laki dan bila laki-laki tidak
melihatnya.
4. Berpura-pura sakit
5. Kecantikan dan Senyuman manis
6. Penipuan dan hasutan
Contoh dari penipuan dan hasutan adalah seperti kedua istri dari Nabi Nuh dan Nabi
Luth. Dan senjata wanita yang sulit sekali dilawan oleh laki-laki adalah , menimbulkan
perasaan pada laki-laki, bahwa wanita memerlukan perhatian dari pihak laki-laki. Tidak
ada rasa aman dari fltnah bagi wanita, kecuali dengan menjauhi pencampuran, baik
dalam perjalanan, pesta atau tempat pertemuan lainnya. Rasulullah pernah besabda
"Janganlah kamu (wanita) berdiri ditepi-tepi jalan", sampai-sampai ada wanita yang
menepi hingga menempel pada dinding. juga pada sabdanya yang lain "Wanita itu
aurat. Apabila wanita keluar dari rumahnya, setan mengamatinya seraya berkata:
Sungguh setiap kali engkau melewati seseorang, tentu ia akan kagum padamu". Seorang
shalih telah menceritakan bahwa setan berkata pada wanita:"Engkau adalah separo
tentaraku dan engkau adalah panahku yang kutembakkan dan aku tidak akan luput.
Engkau adalah tempat rahasiaku dan utusanku bagi keperluanku."
Rangsang wanita adalah aurat karena ia membuka hati dan naluri laki-laki. Suara
wanita dapat menimbulkan fitnah. Nabi saw mengancam orang yang duduk untuk
mendengarkan wanita menyanyi dengan hukuman meletakkan timah cair di kedua telinga di
30
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
hari kiamat "Barangsiapa duduk mendengarkan penyanyi wanita akan dituangkan timah
cair dikedua telinganya pada hari kiamat."
Beralih ke fitnah mata atau pandangan, Allah Ta'ala berfirman:
`l-, .l> _`,s !. _> '..l _
Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh
hati. (Al Mu'min 19).
Rambut wanita juga dapat menimbulkan fitnah, maka lslam telah menyuruh
menyembunyikannya hingga terpelihara kesucian pandangan dan kebersihan hati laki-laki,
serta agar wanita tetap aman dari pandangan laki-laki yang sakit hatinya dan jahat matanya,
juga aman dari godaan yang tak terkendali. Nabi saw telah mengabarkan tentang fitnah
yang ditimbulkan oleh wanita zaman ini. Maka beliau bersabda: Dua golongan dari
penghuni neraka yang tidak kulihat. Suatu kaum yang menggunakan cambuk sepertii ekor
sapi untuk memukul orang-orang, dan wanita-wanita yang berpakaian tapi telaniang,
berjalan berlenggak-lenggok, sedangkan kepala mereka seperti punuk unta. Mereka tidak
masuk surga bahkan tidak mencium baunya, sedangkan bau surga bisa tercium dari jarak
sekian dan sekian".
Wanita yang memegang jabatan dapat menimbulkan fitnah. Fitnah yang dimaksud
disini adalah terpukaunya wanita dengan kilauan jabatan dan kebesarannya. Sesungguhnya
martabat kewanitaan tertinggi terwujud dalam kasih sayang ibu terhadap anak-anaknya dan
kebersamaan suami dengan istrinya serta terkumpulnya keluarga disekitar ratu tak
bermahkota ini. Rasulullah saw bersabda ketika mendengar bangsa Parsi mengangkat Putri
Kisra sebagai kepala negara, "Allah melaknat kaum yang mengangkat wanita sebagai
pemimpin mereka". Nabi saw memperingatkan agar jangan mengangkat wanita sebagai
kepala pemerintahan dan politik untuk melindungi umat dari fitnah yang ditimbuikan
wanita.
Fitnah yang ditimbulkan oleh bujuk rayu wanita tidak hanya berwujud kecantikan saja
tapi ada alat-alat lain yang digunakan wanita yaitu berupa pakaian dan bahan-bahan
kecantikan. Firman Allah:
_ ....ll _..-, _. _>.., _L> _>` _.,`, _.., | !. L !.. _.,l
_>.> _ls _,`,`> _.,`, _.., | _.l`-,l _!,, ,!,, _.l`-,
31
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
_!., ,!., _.l`-, _.>| _., _.>| _., _.> _!. !. >l.
_`..., _,-,.`.l ,s _|` , _. _l>l _Ll _.] `l `L, _l s ,s ,!..l
_. _l`>!, l-`,l !. _,> _. _.., ,. _|| < !-,.- , _`...l _>l-l _>l. _
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya,
kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung
kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau
ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera
suami mereka, atau Saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki
mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau
budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai
keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita.
dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka
sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman
supaya kamu beruntung. (QS An-Nuur 31).
Rasulullah bersabda: "Yang paling kutakutkan atas kamu sekalian adalah fitnah yang
ditimbulkan oleh bujuk rayu wanita Para sahabat berkata: Bagaimana hal itu terjadi ya
Rasulallah? Beliau menjawab: Apabila para wanita memakai baju buatan Syam, Iraq dan
Yaman, dan apabila mereka berjalan miring seperti miringnya punuk unta. Maka apabila
mereka melakukan itu, berarti mereka membebani suami yang tidak mampu dengan
sesuatu yangg tidak dapat dipikulnya"
Juga dalam hadist yang lain Rasulullah bersabda: "Perumpamaan wanita yang berjalan
dengan angkuh mempertontonkan perhiasannya kepada selain keluarganya adalah seperti
kegelapan dihari kiamat, tidak memiliki cahaya". "Wanita mana saja yang melepas bajunya
diluar rumah suaminya, maka ia pun telah melanggar tabir antara ia dan Allah Azza wa
lalla". "Allah melaknat wanita yang merajah badan dan yang meminta dirajah, wanita yang
mencukur alis dan memangur gigi serta mengubah ciptaan Allah. "Wanita mana saja yang
memakai wangi-wangian, kemudian keluar menuju suatu kaum supaya mereka mencium
baunya, maka ia pun berzina.
32
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
Problem lain wanita ialah bahwasanya wanita itu gemar sekali berada dalam sorotan
cahaya dan tempat penimbul fitnah. Wanita gemar sekali menjadi pusat perhatian laki-laki
dan menimbulkan kekaguman mereka, menjadi bahan pembicaraan serta penggerak
perasaan mereka. Lantaran hal diatas wanita tidak segan meniru perbuatan yang saling
bertentangan, bila ingin menimbulkan berbagai perhatian laki-laki. Jika wanita suka meniru
dengan watak dan nalurinya, mengapa mereka tidak meniru ibu-ibu kaum mukminin dari
sebagian wataknya, kalau tidak bisa seluruhnya?
Wanita yang terpelajar maupun tuna aksara juga tidak luput dari menimbulkan fitnah,
diantaranya adaiah apabila merasa adanya nusyuz atau sikap acuh tak acuh akhir-akhir ini
terhadapnya oleh suaminya. Mungkin pula sebenarnya yang menyebabkan hal ini adalah
ulah dirinya sendiri. la lalu mengandalkan peramal untuk mengungkap rahasia-rahasia yang
disembunyikan takdir di jalan kehidupan. Allah Ta'ala berfirman:
`l.s ,-l `L`, _ls .,,s .> __ | _. _ .. _. _. ..| ,l`. _. _,, ,., _.
.l> .. __
(Dia adalah Tuhan) yang mengetahui yang ghaib, Maka dia tidak memperlihatkan
kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada Rasul yang diridhai-Nya, Maka
Sesungguhnya dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di
belakangnya.(QS. Al Jin 26-27)
Rasulullah pun bersabda "Barangsiapa mempercayai dukun, maka ia telah kafir
kepada apa yang diturunkan kepada Muhummad".
Pekerjaan wanita diluar rumah tangganya dapat menimbulkan fitnah. la menjadi
penimbul fitnah dirumahnya, fitnah dalam pekerjaannya dan fitnah dalam masyarakatnya.
Fitnah yang ditimbulkan dalam rumahnya adalah ia telah menjadi separo wanita, karena ia
tidak dapat memberi secara penuh, lantaran tenaganya terbagi antara rumah dan
pekerjaannya. Kadar waktu dari hidupnya habis dalam bekerja, disamping itu tidak dapat
membantu anak-anaknya dalam pengajaran dan pendidikan sebagaimana mestinya. Anak-
anak yang kurang diperhatikan dapat menimbulkan fitnah, karena mereka menjadi beban
bagi keluarga dan masyarakat. Allah Ta'ala berfirman:
.l. !.. l. ..l .. _ < .:..s '> ',Ls __
33
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
Dan Ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan
Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar. (QS. Al Anfal 28).
Fitnah yang ditimbulkannya dalam pekerjaan adalah, bahwa ia membelanjakan
penghasilannya untuk menonjolkan diri dengan penampilan menarik. Adapun fltnah yang
ditimbulkannya terhadap masyarakat, maka ia telah mengurangi kesempatan kerja yang
diberikan pada anak-anak muda yang berambisi dan bersemangat untuk menjalani masa
depan. Hal ini jelas menutup jalan anak-anak muda serta menimbulkan pengangguran, baik
secara terselubung atau terbuka, sehingga menambah ketajaman krisis perkawinan.
Wanita itu seperti warna-warninya bunga-bunga. Fitnah yang ditimbulkan oleh
masing-masing wanita berbeda-beda menurut watak, kondisi dan kemampuannya untuk
mewarnai. Kecantikan merupakan kenikmatan terbesar dari Allah, tetapi bila dikelilingi oleh
keangkuhan dan kecemburuan ia berubah menjadi bencana. Dalam waktu yang sama
wanita adalah kenikmatan dan bencana. Ia adaiah kebahagiaan dan kesengsaraan pula.
Kecantikan yang mempesona memiliki kekuasaan pada orang yang memandangnya,
kekuasaan yang perkasa dan memerintah serta kekuasaan untuk ditaati. Oleh karena itu
Rasul saw memperingatkan agar laki-laki tidak memandang wanita, dan beliau
menggambarkannya sebagai panah beracun dan setan. Pernah terjadi Al-Fadhl bin Abbas r.a
menyertai Rasulullah saw. Waktu itu adalah haji wada', disaat Rasul saw sedang pergi dari
Muzdalifah ke Mina. Tiba-tiba terlihat seorang wanita cantik dari khats'am yang ingin
mendatangi Rasul saw. Untuk meminta fatwa darinya mengenai suatu urusan agama. AI
Fadhl memandang wanita itu, dan Rasui mengalihkan wajah Al Fadhl kemudian berkata
kepadanya: "Hai putra saudaraku, ini adalah hari dimana siapa bisa mengendalikan
pendengaran dan penglihatan serta lisannya, maka ia pun diampuni dosanya. Gambaran
diatas berarti kecantikan dapat mnimbulkan fitnah dan menjaga pandangan adalah cara
menghindarinya. Seorang wanita yang memiliki sifat mulia, akan tetap memelihara dirinya
dari pikiran buruk dan melindungi kemaluannya dari dosa yang keji, dan melindungi kedua
telinganya dari bujuk rayu para penipu. Rasulullah bersabda: "Dunia itu kenikmntan, dan
sebaik-baiknya kenikmatan adalah wanita yilng shalih". Oleh karena itu kita peringatkan
wanita agar tidak menampakkan fitnahnya dan menyebarkarnnya diantara para lelaki.
Karena ia akan menjadi korban dari fitnah ini, dengan kehilangan cinta laki-laki, kehilangan
kerukunan keluarga dan kehilangan penghormatan dari masyarakat.


34
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
BAB III
WANITA SHALIHAH

A. AURAT
Aurat adalah bagian tubuh yang tidak patut diperlihatkan kepada orang lain.
Hukumnya membuka aurat adalah HARAM
Sebagai wanita shalihaah akan selalu menjaga diri dan tidak memperlihatkan
auratnya kepada siapapun, sehingga mendapatkan ridha Allah dan wanita
shalihahpun berhak atas surga-surga yang telah dijanjikan Allah SWT.
Perintah untuk menutup aurat sebagaimana dalam QS An Nuur 31:
_ ....ll _..-, _. _>.., _L> _>` _.,`, _.., | !. L !..
_.,l _>.> _ls _,`,`> _.,`, _.., | _.l`-,l _!,, ,!,,
_.l`-, _!., ,!., _.l`-, _. >| _., _.>| _., _.>
_!. !. >l. _`..., _,-,.`.l ,s _|` , _. _l>l _Ll _.] `l `L,
_ls ,s ,!..l _. _l`>!, l-`,l !. _,> _. _.., ,. _|| < !-,.- ,
_`...l _>l-l _>l. _
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan
perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka
menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya
kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau
putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau Saudara-saudara
laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera
saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang
mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan
35
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
(terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan
janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka
sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang
beriman supaya kamu beruntung. (QS An Nuur 31).
Adapun hadits nabi yang berkaitan dengan aurat:
"Hai Asma, sesungguhnya perempuan itu apabila telah sampai umur dewasa, maka
tidak patut menampakkan sesuatu dari dirinya melainkan ini dan ini, Rasulullah berkata
sambil menunjukkan kepada muka dan telapak tangannya hingga pergelangan sendiri."
(HR Abu Dawud dan Aisyah)
lndikator sabda Rasulullah SAW:
1. Wanita yang telah berumur/baligh wajib menggunakan jilbab.
2. Tidak dibenarkan menampakkan sesuatu kecuali muka dan telapak tangan yang
termasuk juga dalam "tabaruj"
Ada dua golongan (dari umatku) yang akan masuk neraka, sekelompok yang
mempunyai cambuk seperti ekor sapi, yang dengan cambuk itu mereka memukuli
manusia. Dan wanita-wanitayang berpakaian tapi telanjang yang genit dan
menggenitkan kepala mereka seperti punuk unta, dan tidak bisa mencium aroma sorga
. Padahal aroma surga sudah bisa dicium dari jarak jauh perjalanan tertentu
(perjalanan lima ratus tahun). (HR Muslim)

B. JILBAB
Jilbab dalam surah Al Ahzab:59 adalah "Jalaabib" artinya adalah jilbab-jilbab.
Jilbab secara global adalah sejenis baju yang lapang, yang menutupi kepala muka dan
dada.
Pengertian jilbab adalah pakaian wanita yang dapat menutupi seluruh tubuh kecuali
muka dan kedua telapak tangan, jenis kain serta mode pakaian tersebut dibuat
sedemikian rupa sehingga tidak tampak bentuk tubuh dan lekuk-lekuknya.
Kerudung: berarti kudung/kerudung yang menutup muka, kepala, leher sampai dada
wanita.
Hijab: dari bahasa arab artinya tabir. Atau dinding penutup.
Purdah: pakaian luar atau tirai yang berjahit.
Cadar: Kain penutup muka atau sebagian wajah wanita, hingga mata saja yang
nampak.
36
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
Hukum jilbab adalah wajib bagi setiap wanita.Memakainya bukan karena trend
budaya atau latah mode dunia islam.
Dalil-dalil dalam Al Quran :
!!., _,.l _ ,> ,.!., ,!. _,...l _,..`, _,ls _. _,,.l> ,l: _.: _-`,
_:`, _l < s !.,> __
Hai nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-
isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh
mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, Karena itu
mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(QS. Al Ahzab 59)

!!., _.] `.., l>.. ,`,, _,.l | _ _:`, >l _|| ,!-L ,s _L.. ..|
_>.l :| ,.,s: l>:! :| `..-L :..! _,..:.`.`. ,.>' | >l: l _:`,
_,.l ._>.`., .. < ._>.`. _. _>l :| _>..l!. !-... _>l :`. _. ,
,!> l: `L >,l1l _,l !. _l l :. .. < >>..
.> _. .:.-, ., | >l: l ..s < !.,Ls __
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah- rumah nabi
kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu
masak (makanannya)[1228], tetapi jika kamu diundang Maka masuklah dan bila
kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa asyik memperpanjang percakapan.
Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu nabi lalu nabi malu kepadamu
(untuk menyuruh kamu keluar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar.
apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri- isteri Nabi), Maka
mintalah dari belakang tabir. cara yang demikian itu lebih Suci bagi hatimu dan hati
mereka. dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak (pula)
37
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
mengawini isteri- isterinya selama-lamanya sesudah ia wafat. Sesungguhnya
perbuatan itu adalah amat besar (dosanya) di sisi Allah. (QS Al Ahzab: 53)

_.,., :, .> _>.., ..s _ .>`.. l ,. . ..| > _,..l _
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan
dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berlebih-lebihan. (QS Al Araf: 31)

Bagi wanita yang sudah lanjut usia dan tidak berkeinginan kawin lagi tidak diwajibkan
untuk berjilbab.
.s1l _. ,!..l _..l `>, l>l>. _,l _,l. _!.`> _-., _,!,. ,s
_.>.`. .,, _-.`. ,> _l < _,.. ',l. _
Dan perempuan-perempuan tua yang Telah terhenti (dari haid dan mengandung)
yang tiada ingin kawin (lagi), tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian
mereka dengan tidak (bermaksud) menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan
adalah lebih baik bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Bijaksana.
(QS. An Nuur: 60)
Jilbab yang Memenuhi syari'at lslam adalah.
1. Menutup seluruh tubuh,kepala,muka dan dada QS Al Ahzab: 59
2. Menggunakan kain yang tebal, tidak tembus pandang, sehingga aurat tidak terlihat
3. Longgar sehingga lekuk-lekuk tubuh tidak tampak.
4. Hendaklah mode jilbab tidak menyerupai pakaian laki-laki dan pakaian orang kafir
(jahiliah)
5. Jilbab tidak warna-warni dan tidak dibumbui parfum.
6. Tidak berlebihan (QS. Al A'raf: 31)
Pakaian yang dilaknati Allah dan Rasui-Nya adalah
1. Ketat, sehingga lekuk-lekuk tubuh terlihat jelas.
2. Tipis sehingga aurat juga terlihat .
3. Menyerupai pakaian laki-laki atau pakaian orang kafir (jahiliah).
38
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
4. Pakaian yang dibubuhi parfum yang dengan maksud tertentu
5. Berpakaian telanjang.
6. Berpakaian untuk popularitas semata.
Kapankah wajib mengenakan jilbab:
1. Wanita muslimah jika hendak keluar rumahnya, baik siang ataupun malam.
2. Menerima kehadiran orang laki-laki di rumahnya, maka baginya wajib
mengenakan Jilbab (QS An Nuur:31)
3. Berada di tempat umum.
4. Kerudung, dipakai jika berada di rumah.
5. Kerudung, dipakai disetiap saat selain yang disebutkan untuk jilbab
6. Jilbab boleh dilepas jika ia berada dirumahnya.
Motivasi serta alasan berjilbab :
1. Karena ingin taat (taqwa) kepada Allah.
2. Menghilangkan fitnah atas kaum wanita.
3. Meninggikan derajat wanita dari pandangan kehinaan dan hanya obyek nafsu
belaka.
4. Sebagai identitas diri kaum wanita muslimah. Meneladani istri-istri nabi.
5. Tekanan dari lingkungan.
Manfaat berjilbab.
1. Menambah taqarub kepada Allah.
2. Menghindarkan dari pergaulan bebas.
3. Menghindarkan dari fitnah.
4. Menjaga pandangan dan kemaluan.
5. Meningkatkan keimanan.
6. Menjaga kesehatan kulit, rambut, muka, dll.








39
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
CONTOH GAMBAR JILBAB YANG SALAH DAN YANG BENAR














Contoh Lain












- Kriteria kesalahan Gb. 1
1. Mernakai celana (berperangai laki-laki)
2. Berperangai/ bergaya jahiliah.
3. Corak pakaian berwarna-warni
4. Kerudung tidak menutup dada dan membentuk auratnya.
40
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
5. Pakaian tidak hijab
- Kriteria kesalahan Gb.2
1. Kerudung tidak menutup dada, aurat lain (rambut, leher).
2. Kain terbuat dari bahan yang tipis, aurat kelihatan.
3. Pakaian terbubuhi parfum.
4. Berlebih-lebihan
5. Menjadikan obyek penglihatan laki-laki
- Kriteria kesalahan Gb.3
1. Berbentuk celana (walaupun longgar), seperti laki-laki.
2. Bertingkah jahiliah.
3. Kerudung tidak menutup dada dan aurat serta masih terbentuk.
4. Corak pakaian warna-warni.
5. Berlebihan/bertabaruj.
- Kriteria kesalahan Gb.4
1. Kerudung tidak menutup dada dan aurat lain.
2. Aurat-aurat lain masih terlihat (kaki).
3. Pakaian ketat, bentuk-bentuk tubuh terlihat sehingga menjadi obyek penglihatan
lelaki lain.
4. Tidak berhijab.
- Kriteria Kebenaran Gb. 5 Sesuai dengan kriteria jilbab yang memenuhi syariat
Islam.

C. TABARRUJ DAN ADAB BERHIAS BAGI MUSLIMAH
Tabarruj adalah memperlihatkan dengan sengaja menyingkap wajahnya dan
menampakkan kecantikan,pakaian, perhiasan ucapan.
Hukum: HARAM, sebagaimana nash-nash dalam Al Quran dan hadits.

,!..., _,.l _.`.l .>! _. ,!..l | _.,1. _-.> _1l!, _.L, _.] _ .,l "_.
_l !`-. __ _ _>.`,, _>. _. ,l.>l _| _. :l.l _,.,
41
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
:l _-L < .`]. !..| .,`, < >.`,l `.s _>l _> ,l _L`, ,L.
__
Hai isteri-isteri nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu
bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah
orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik, Dan
hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku
seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan
taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan
dosa dari kamu, Hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya. (QS Al
Ahzab: 32-33).
"Wanita mana saja. yang bersolek dan keluar rumah serta berjalan di depan
sekelompok kaum, hingga mereka mencium bau wangi parfumnya, maka dia teiah
berzina. Dan setiap mata adalah melakukan perzinaan. (HR. Hakim)
Berhias/perhiasan yang diharamkan oleh Islam adalah sbb :
Perhiasan yang dipakai wanita dengan tujuan menggaet lelaki yang bukan
mahramnya atau dengan maksud-maksud tertentu
Perhiasan yang dipakai dengan jalan merubah atau untuk menambahi ciptaan
Allah yang semata-mata untuk kemegahan duniawi.
Contoh:
1. Cemara (menyambung rambut).
2. Tato
3. Membuat tahi lalat palsu
4. Mengganti alis.
5. Mengikir gigi/memanggur gigi
6. Berhias seperti laki-laki/orang kafir.
7. Operasi kecantikkan
Sunnah-sunnah fitrah:
1. Khitan adalah memotong sebagian kulit (labia minora) yang terdapat pada bagian
atas farji yaitu sebelah atas liang senggama.
2. Istihad adalah memotong atau membersihkan bulu kemaluan
3. Mencabut bulu ketiak.
42
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
4. Memotong kuku.Afdholnya hari jumat.
5. Siwak
Berhias yang dibolehkan : memakai sutra.

D. SIFAT DAN KEHIDUPAN WANITA SHALIHAH
1. Optimis
2. Amar ma'ruf nahi mungkar
3. Zuhud dalam kehidupan
4. Jujur
5. Hindari dusta
6. Qana'ah
7. Hafizat
8. Amanah
9. Hindari berkhalwat dan ikhtilath
10. Tidak meniru perangai laki-laki
1 l. Tidak meniru perangai syetan dan orang-orang kafir/jahiliah
12. Tidak berlembut-lembut suara di hadapan laki-laki non mahram
13. Efisiensi waktu
1 4. Jasmani/fisik yang kuat/cekatan.
15. Bepergian bersama mahram
16. Sifat-sifat pemalu
17. Tidak berjabat tangan dengan lelaki non mahram
18. Menghindari ghibah
19. Ghadhdhul Bashar
20. Mencari ilmu yang bermanfaat (baik) dan melatih daya fikir

E. PERANAN WANITA SHALIHAH
Wanita shalihah sebagai hamba Allah SWT.
Taat kepada Allah, tidak menyekutukan-Nya dengan yang lain. (Ad Dzariyat: 56; Az
Zumar: 11; Thaahaa: 14; Al Anbiya: 25; Fushilat: 14)
!. 1l> _>' _. | .,-,l __
43
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku. (Ad Dzariyat 56)
_ _.| ,. .,s < !.l>: l _.]
Katakanlah: "Sesungguhnya Aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama. (Az Zumar 11)
_..| !. < .l| | !. _..,s! :l.l _.] _
Sesungguhnya Aku Ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain aku, Maka
sembahlah Aku dan Dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. (Thaahaa: 14)
:| `:,l> `_.l _. _,, ,., _. l> .,-. | < l! l ,!: !., _.
>.l. !.| !., ,.l. ., `. _
Ketika para Rasul datang kepada mereka dari depan dan belakang mereka (dengan
menyerukan): "Janganlah kamu menyembah selain Allah". mereka menjawab:
"Kalau Tuhan kami menghendaki tentu dia akan menurunkan malaikat-malaikat-
Nya, Maka Sesungguhnya kami kafir kepada wahyu yang kamu diutus
membawanya". (Fushilat: 14)

Wanita shalihah sebagai anak.
Berbakti kepada kedua orang tua (birrul walidain). (An Nisaa: 36; Al Baqarah: 83; Al
An'am: 151 ;Luqman: 14; Al isra': 23)

.,s < : ., !:,: _.]l!, !...>| _., _1l _...,l _,>...l !>'
_: _1l !>' `.>l >!.l .>l!, _ _,,.l !. >l. >`..., | < >
_. l !.>: `> __
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.
dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim,
44
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman
sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri, (An Nisaa: 36)
:| !..> _.:,. _., _,,`.| .,-. | < _ .]l!, !.!.>| _: _1l _...,l
_,..,l l _!.ll !.`.`> ., :l.l ., :l . `.,l. | ,l ..
.. _.-. __
Dan (ingatlah), ketika kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): janganlah kamu
menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat,
anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik
kepada manusia, Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak
memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu
berpaling. (Al Baqarah: 83)
_ l!-. `_. !. > , ,l. : ., !:,: _.]l!, !...>| l.1.
..l _. _.l.| _`>. `. >!`,| ,1. _> l !. L !.. !. _L,
l.1. _.l _.l > < | _>l!, _>l: >.. ., _>l-l l1-. _
Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu
yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah
terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu
Karena takut kemiskinan, kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka,
dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di
antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang
diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar".
demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya). (Al
An'am: 151)
45
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
!.,. _.. ,.l, .l. - .. !.> _ls _> .l.. _ _,.l. : _| ,,.ll _||
,..l _
Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-
bapanya; ibunya Telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada
dua orang ibu bapakmu, Hanya kepada-Kulah kembalimu. (Luqman: 14)
_. ,, .,-. | :!`,| _.]l!, !...>| !.| _-l,, ..s l !.>.> !.>
_1. !.> . !.>.. _ !.l !., __
Dan Tuhanmu Telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah
seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada
mereka perkataan yang mulia. (Al isra': 23)
Wanita shalihah sebagai istri
1. Taat kepada Allah, rasul, Dien Islam serta kedua orang tua.
2. Taat kepada suami selama suami tidak mengajak kepada larangan Allah.
3. Sebagai istri shalihah berkewajiban untuk menjaga kehormatan suami, harta
suami dll.
4. Melayani kehendak suami bila suami ingin mendatangi. Istri yang shalihah dilarang
menolak ajakan suaminya.
5. Tidak diperbolehkan puasa sunnah ketika suami berada di rumah kecuali harus izin
suaminya
6. Hindarkan rasa tidak puas dengan pemberian yang diberikan suarni.
7. Berhias untuk suami, berwajah yang cerah.
8. Memperhalus suara hanya kepada suami, tidak kepada lelaki lain.
9. Tidak meninggalkan sang suami dan tidak keluar rumah tanpa seizin dan ridha
suaminya walaupun pergi shalat ke masjid.
46
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
10. Bersama suami mendidik dan mewarnai anak dengan dien yang kuat.
11. Menggauli dan memperhatikan, menghibur suami serta menghibur dirinya,
suaminya serta anak-anaknya.
12. Mencari ridha suami, menjauhkan kebencian, kecemburuan.
13. Memiliki kebiasaan yang baik dan nasehat yang baik kepada suami. Wanita salaf
berkata kepada suaminya yang akan keluar rumah . "Jangan engkau mencari
nafkah dari barang yang haram, karena kami masih sanggup menahan lapar,
tetapi kami tidak sunggup menahan panasnya api jahanam"
Wanita shalihah sebagai ibu
1. Mendampingi suami dan mempergaulinya dengan baik.
2. Bersama suami memelihara serta mendidik menanamkan aqidah islam/tauhid
kepada putra-putrinya.
3. Memberi suri tauladan kepada putra-putrinya.
4. Berlaku adil kepada putra-putrinya.
5. Menciptakan suasana yang harrnonis dalam keluarga.
Wanita shalihah sebagai pendidik QS At Tahrim: 6

!!., _.] `.., _>.. _>,l> !. !>: '_!.l :!>>' !,l. >.l. 1s :.:
.- , < !. >. l- , !. '.`, _
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS At Tahrim: 6)

Metode pendidikan anak dalam Islam:
1. Penanaman aqidah dan tauhid sejak dini
2. Mengajarkan kepada anak untuk melaksanakan ibadah serta melaksanaan
perintah ataupun menjauhi larangan Allah.
3. Mengajarkan kepada anak untuk pandai bersyukur/mensyukuri nikmat yang telah
diberikan Allah kepadanya serta mengajarkan sikap-sikap untuk menjauhi dari
kufur terhadap nikmat.
47
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
4. Menanamkan rasa cinta kepada Rasulullah SAW dan keluarga serta cinta terhadap
Al Qur'an.
5. Mengajarkan anak untuk menjauhi perbuatan-parbuatan yang diancam Allah.
6. Mendidik anak untuk birrul walidain kepada orang tuanya.
7. Mengajarkan sikap-sikap yang baik, tawdhu', taqqorub, tidak sombong, angkuh,
dll.
8. Ajarkan pendidikan riyadhoh.

F. WANITA SHALIHAH DALAM AL QURAN
1. Ibu Nabi Musa a.s (QS Al Qashas:7; Al Qashas:10)
!.,> _|| , _.`. ,-. :| > ,ls ,1l! _ ,l _!> _.> !.| ::
,,l| :l.l> _. _,l ..l _
Dan kami ilhamkan kepada ibu Musa; "Susuilah Dia, dan apabila kamu khawatir
terhadapnya Maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). dan janganlah kamu khawatir
dan janganlah (pula) bersedih hati, Karena Sesungguhnya kami akan
mengembalikannya kepadamu, dan men- jadikannya (salah seorang) dari para rasul.
(QS Al Qashas:7)

_,. : , _.`. l.. | ,:! _.,.l ., l !.L, _ls !,l _>.l _.
_,...l
Dan menjadi kosonglah hati ibu Musa. Sesungguhnya hampir saja ia menyatakan
rahasia tentang Musa, seandainya tidak kami teguhkan hati- nya, supaya ia
termasuk orang-orang yang percaya (kepada janji Allah). (Al Qashas:10)
2. Istri Fir'aun (QS At Tahrim 11, QS Al Qashas: 9)
. < :. _.l `.., ,. _s :| l! , _ _| ..s !., _ .>l
_.> _. _s ..s _.> _. ,1l _,.l.Ll
48
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
Dan Allah membuat isteri Fir'aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman,
ketika ia berkata: "Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu
dalam firdaus, dan selamatkanlah Aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan
selamatkanlah Aku dari kaum yang zhalim. (QS At Tahrim: 11)
l! ,. _s , _,s _| ,l :l.1. _.s !.-., .:.>`.. .] >
_``-: _
Dan berkatalah isteri Fir'aun: "(Ia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu.
janganlah kamu membunuhnya, Mudah-mudahan ia bermanfaat kepada kita atau
kita ambil ia menjadi anak", sedang mereka tiada menyadari. (QS Al Qashas: 9)

3. Istri Imran (QS. Ali Imran: 35)
:| l! ,. .s , _.| ,.. .l !. _ _.L, >`. _,1. _.. ,.| . _,,.l
`,l-l __
(ingatlah), ketika isteri 'Imran berkata: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya Aku menazarkan
kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan
berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku.
Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui".(QS. Ali
Imran: 35)
4. Balqis ratu Saba' (QS An Naml:20-21, 23-24, 27-40, 44)
5. Maryam binti Imran (QS. Ali Imran: 35-36)
6. Khaulah Binti Tsalabah (QS Mujadalah: 1-4, QS Al Baqarah:45)
7. Rithal Al-hamda (QS 16:92)
8. Ummu Jamil, istri Abu lahab (QS. 111: 1-5)
9. Ummu Musa (QS 28:7,10,12-13)
10. Istri Nabi Nuh a.s. (QS 66:10; 71:5-24, 11:38-39, 43)
11. Wa'ilah-istri Nabi Luth as. (QS 66:10; 7:80-81; 29:30,11,78-79,81-83)
12. Zulaikha, istri Al-'Aziz (QS 12:21, 25-34, 52-53)
13. Maryam Al Bathul (QS 3:36,45; 4:157; 19:19-21,23-33; 66:12)
49
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
14. Zainab B inti jahsy (QS 33:6,28-29,32-34,37-38,40)
15. 'Aisyah (QS 12:18; 24:11)
16. Mariyah Al-qitbiyah (QS 66:1-5)
17. Shofura, istri Musa as. (QS 28:23-29)
18. Maimunah Binti Al-Harits (QS 33:50)
19. Masikah At-Ta'ibah (QS 24:3)
20. Hawa, ibunda umat manusia (QS 2:35,37; 7:2O,22-25, 20:120)
21. Sarah Istri lbrahim as. (QS 11:70,72,73; 14:37)
22. Kabisyah Binti Ma'an (QS 4:19)
23. Ummu Kujjah (QS 4:11; 42:49)
24. Ummi Kaltsum Bin Uqbah (QS 60:10; 94:5)






















50
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
BAB IV
GHARIZAH


Allah menjadikan manusia supaya menjadi khalifah di permukaan bumi dan
mengatur kesejahteraan di bumi itu. Tujuan ini tidak akan bisa tercapai, melainkan apabila
jenis manusia ini terus berkembang, Dan supaya itu bisa tercapai, maka Allah melengkapi
tubuh manusia ini dengan gharizah (instink) dan rangsangan-rangsangan yang dapat
membawa manusia ini dengan seluruh daya kemampuannya untuk kelangsungan hidupnya
secara pribadi dan kelangsungan jenisnya. Diantara sekian banyak gharizah itu ialah makan,
dan sexual, dimana dengan tersalumya gharizah ini jenis manusia dapat berlangsung.
Diantara lapangan gharizah yang mesti kita ketahui, yaitu :
A. JANGAN DEKAT-DEKAT PADA ZINA
Islam melarang dengan keras perzinaan serta memberikan ultimatum yang sangat
tajam. Karena dengan perzinaan itu dapat mengaburkan masalah keturunan, merusak
keturunan, menghancurkan rumah tangga, merusaknya akhlaq, dll.
,1. _.l ..| l :>. ,!. ,,. __
Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji. dan suatu jalan yang buruk. (QS Al Isra : 32).

B. PERGAULAN BEBAS (VRY OMGANG ) ADALAH HARAM
Di antara jalan-jalan yang diharamkan Islam ialah: bersendirian dengan seorang
perempuan lain (vry omgang). Perempuan lain itu : bukan isteri, bukan salah satu kerabat
yang haram dikawin untuk selama-lamanya, seperti ibu, saudara, bibi, dsb.
"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan sekali kali dia
bersendirian dengan seseorang perempuan yang tidak bersama mahramnya, karena
yang ketiganya adalah syetan. " (HR Ahmad).
Imam Qurthubi dalam menafsiri firman Allah yang berkenaan dengan istri-istri nabi,
yaitu yang tersebut dalam surat Al Ahzab ayat 53, yang artinya "Apabila kamu minta
sesuatu kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari balik tabir. Karena yang
demikian itu lebih dapat membersihkan hati-hati kamu dan hati-hati mereka itu. ".
51
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
Melakukan cara seperti itu lebih ampuh untuk meniadakan perasaan perasaan yang
timbul dari orang orang laki-laki terhadap perempuan , dan perasaan perempuan
terhadap laki-laki, dan lebih dapat menjauhkan dari tuduhan yang bukan-bukan dan lebih
positif untuk melindungi keluarga.
Secara khusus, Rasulullah memperingatkan juga seseorang laki-laki yang
bersendirian dengan ipar. " Hindarilah keluar masuk rumah seorang perempuan.
Kemudian ada seorang laki-laki dari sahabat Anshar bertanya : Ya Rasulullah! Bagaimana
pendapatmu tentang ipar? Maka jawab Nabi : Bersendirian dengan ipar itu sama dengan
menjumpai mati." (HR Bukhari).
Berkhalwat dengan wanita lain yang termasuk dalam pergaulan bebas ini,
merupakan bagian dari larangan Islam. Berkhalwat ( menyepi ) dengan wanita lain,
sekalipun ia seorang yang takut kepada Allah dan bermoral tinggi tetap dilarang. Karena
itu setiap muslim harus waspada terhadap istri maupun anak-anak wanita yang menjadi
tanggung jawabnya. Sebab kelak Allah akan dimintai pertanggung jawaban atas mereka
yang merupakan amanat dari sisi-Nya. Berkhalwat dengan lain jenis tetap dilarang agama
sekalipun dengan dalih teman profesi / teman suami. Wanita yang bepergian hanya
diantar seorang sopir atau pelayan, pergi ke dokter seorang diri kemudian diperiksa di
ruang khusus, tak lebih adalah tindak penyelewengan. Demikian halnya seorang dokler
yang mengadakan pemeriksaan dengan membuka aurat wanita tanpa ditunggui
mahramnya. Lebih-lebih sampai membuka tempat terlarang.

C. MELIHAT LAIN JENIS DENGAN BERSYAHWAT
Diantara sesuatu yang diharamkan Islam dalam hubungannya dengan masalah
gharizah, yaitu pandangan seorang laki-laki kepada perempuan dan seorang perempuan
memandang laki-laki. Mata adalah kuncinya, dan pandangan adalah jalan yang membawa
fitnah dan sampai pada perbuatan zina. Memelihara mata cukuplah dengan
menundukkan sebagian pandangan mata bila berhadapan dengan wanita atau pria yang
bukan mahram. Oleh karena itulah Allah menjuruskan perintahnya kepada orang-orang
mukmin laki-laki dan perempuan supaya menundukkan pandangannya, diiringi dengan
perintah untuk memelihara kemaluannya, seperti tersebut dalam finnan Allah Surat An
Nuur: 30-31. " Katakanlah kepada orang orang beriman laki-laki (mukminin) agar mereka
menundukkan sebagian dari pandangan mata( terhadap wanita) dan memelihara akan
kemaluan mereka. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah amat
52
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
mengetahui apa yang mereka kerjakan. Dan katakanlah kepada wanita yang beriman -
hendaklah mereka menahan pandangannya dan janganlah mereka menampakkan
perhiasannya kecuali yang narnpak daripadanya."
Juga diterangkan dalam sebuah hadits shohih Al Fadhal bin Abbas R.a, ketika menjadi
peneman Rasulullah sewaktu wuquf di Mina di hari penyembelihan qurban. Ketika dalam
perjalanan menuju Muzdalifah dan Mina lewatlah serombongan wanita, maka Al Fadhal
bertepuk gembira melihat wanita-wanita itu. Melihat itu Rasulullah Saw memegang
kepalanya dan memutarkannya ke arah lain, tetapi Rasulullah Saw tidak memarahinya
dan tidak menyuruhnya minta ampun. Ini adalah dalil, yang terlarang ialah melamakan
pandangan. Dipertegas lagi sebagai tafsirnya ucapan Rasulullah Saw kepada Ali bin Abi
Thalib ra. Rasulullah bersabda : " Hai Ali! Janganlah perturutkan satu pandangan pada
pandangan yang lalu, karena sesungguhnya buatmu adalah yang pertama dan bukan
yang akhir.( HR. Ahmad, Abu Daud, dan Tirmmidzi). Hadits lain yang setipe yaitu, Dan
berkata Jurair bin Abdullah r.a . " Saya bertanya kepada pandangan yang tiba-tiba, maka
Rasulullah menyuruh saya memalingkan pandangan mata saya". Selanjutnya dalam
hadits lain beliau bersabda pula . "Pandangan itu adalah anak panah baracun dari anak
anak panah iblis, siapa saja yang menghindarkannya karena takut kepada Allah, ia akan
dikaruniai oleh Allah keimanan yang terasa manis di dalam hatinya. ( HR. Hakim).

D. HARAM MELIHAT AURAT
Diantara yang harus ditundukkan pandangan, ialah kepada aurat. Karena Rasulullah
telah melarangnya sekalipun antar laki laki atau perempuan baik dengan syahwat atau
tidak.
Sabda Rasulullah Saw . "Seseorang laki laki tidak boleh melihat aurat laki laki lain dan
begitu juga perempuan tidak boleh melihat aurat perempuan lain dan tidak boleh
seorang laki laki bercampur dengan laki laki lain dalam satu pakaian dan begitu juga
perempuan dengan perempuan lain bercampur dalam satu pakaian." (HR. Muslim,
Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi).( Dengan dasar tersebut ulama-ulama berpendapat laki
laki atau perempuan tidak boleh berbaring bersama yang kiranya ada sentuhan badan).
Aurat laki laki yang tidak boleh dilihat oleh laki laki lain atau aurat perempuan yang
tidak boleh dilihat oleh perempuan lain, yaitu antar pusar dan lutut, sebagaimana yang
diterangkan dalam hadits Nabi. Tetapi sementara ulama seperti Ibnu Hazm dan
sebahagian ulama Maliki berpendapat, bahwa paha itu bukan aurat. Sedang aurat
53
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
perempuan dalam hubungannya dengan laki laki lain ialah seluruh badannya kecuali
muka dan kedua tapak tangan. Yang tidak boleh dilihat juga tidak boleh disentuh.

E. BATAS DIBOLEHKANNYA MELIHAT AURAT LAKI-LAKI ATAU PEREMPUAN
Dan keterangan yang kami sebutkan di atas, jelas bahwa perempuan melihat laki-laki
tidak pada auratnya, yaitu diatas pusar dan dibawah lutut, hukumnya mubah, selama
tidak diikuti dengan syahwat dan tidak dikuatirkan akan menimbulkan fitnah. Sebab
Rasulullah sendiri pernah memberikan ijin kepada Aisyah untuk menyaksikan orang
orang Habasyi yang sedang mengadakan permainan di masjid Madinah sampai lama
sekali sehingga dia bosan dan dia pergi. (HR Bukhari dan Muslim).
Ringkasnya, bahwa melihat biasa bukan kepada aurat baik terhadap laki laki dan
perempuan, selama tidak berulang dan menjurus yang pada umumnya untuk
kemesraan dan tidak membawa fitnah, hukumnya tetap halal.
Seperti dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim, Abu Daud,
dan Tirmidzi dari Jarir bin Abdullah di atas.

F. PERHIASAN PEREMPUAN YANG BOLEH DINAMPAKKAN DAN YANG TIDAK
BOLEH
Ini ada hubungannya dengan masalah menundukkan pandangan yang oleh dua ayat
di surat An Nuur: 30-31, Allah perintahkan kepada laki-laki dan perempuan.
Penjelasannya sebagai berikut:
1)." Janganlah orang-orang perempuan menampakkan perhiasannya melainkan apa
yang biasa nampak daripadanya" .
Dalam ayat diatas Allah memerintahkan kepada orang orang perempuan supaya
menyembunyikan perhiasan tersebut ( apa saja yang dipakai untuk mempercantik diri,
baik ciptaan asli seperti wajah, rambut, dan potongan tubuh ataupun buatan seperti
pakaian, perhiasan, make up, dsb) dan melarang untuk dinampak-nampakkan. Allah
tidak memberikan pengecualian , melainkan apa yang biasa nampak. Kebanyakan
ulama salaf, seperti Ibnu Abbas dan sahabat Anas apa yang nampak itu adalah celak
dan cincin.
2) "Hendaknya mereka itu melabuhkan kudungnya sampai ke dadanya."
Pengertian Khumur (kudung), yaitu semua alat yang dipakai untuk menutup
kepala. Setiap perempuan muslimah harus menutup kepalanya dengan kudung dan
54
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
menutup belahan dadanya itu dengan apapun yang memungkinkan, termasuk
lehernya, sehingga sedikitpun tempat tempat yang membawa fitnah tidak nampak.
3) "Dan hendaknya mereka itu tidak menampak-nampakkan perhiasannya terhadap
suami atau ayahnya."
Pengarahan ini tertuju kepada perempuan-perempuan mukminah, dimana
mereka dilarang keras membuka atau menampakkan perhiasannya yang seharusnya
disembunyikan. Larangan itu dikecualikan untuk 12 orang: Suami, ayah, ayah mertua,
anak-anak laki-lakinya, anak-anaknya suami, saudara laki-laki, keponakan sesama
perempuan, hamba sahaya, keponakan dari saudara perempuan, bujang atau orang-
orang yang ikut serumah yang tidak ada rasa bersyahwat, anak-anak kecil yang tidak
mungkin bersyahwat ketika melihat perempuan.

G. AURAT PEREMPUAN
Aurat perempuan dalam hubungannya dengan laki laki lain atau perempuan yang
tidak seagama, yaitu seluruh badannya kecuali muka dan tapak tangan. Seperti dalam
hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud. "Hai Asma! Sesungguhnya sorang perempuan
apabila sudah datang waktu Haidh, tidak patut diperlihatkan tubuhnya itu, melainkan ini
dan ini," sambil menunjuk muka dan dua telapak tangan.".Karena dibolehkannya
membuka kedua bagian anggota tersebut -seperti kata Ar Razi - adalah karena ada suatu
kepentingan untuk bekerja, mengambil, dan memberi. Oleh karena itu orang perempuan
diperintah untuk menutupi anggota yang harus dibuka dan diberi rukhsah untuk
membuka anggota yang biasa terbuka dan mengharuskan dibuka. Sedang aurat
perempuan dalam hubungannya dengan dua belas orang seperti yang disebut dalam ayat
An Nur diatas, membatasi pada perhiasan (zina) yang tidak tersembunyi, yaitu telinga,
leher, rambut, dada, tangan, dan betis. Menampakkan anggota anggota ini kepada dua
belas orang tersebut diperkenankan oleh Islam. Selain itu misal : punggung, kemaluan ,
dan paha tidak boleh diperlihatkan baik kepada perempuan atau laki laki kecuali
terhadap suami.
Justru itu Allah memerintahkan kepada perempuan perempuan mukminah
hendaknya mereka itu memakai jilbab ketika keluar rumah, supaya berbeda dengan
perempuan-perempuan kafir dan perempuan lacur. Seperti perintah Allah yang
disampaikan kepada Rasulullah SAW yang berbunyi :
55
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
"Hai Nabi! Katakanlah kepada Isteri isterimu, anak anak perempuanmu dan isteri
isteri orang orang mukmin semua hendaklah mereka mengulurkan jilbab-jilbab mereka
atas (muka muka) mereka. Yang demikian itu lebih mendekati mereka untuk dikenal,
supaya mereka tidak diganggu." (AL Ahzab : 59)
Jilbab, yaitu pakaian yang lebarnya semacam baju kurung untuk dipakai
perempuan guna menutupi badannya. Sebagian perempuan jahiliyah apabila keluar dari
rumah, mereka menampakkan sebagian kecantikannya, misal dada,leher, dan rambut
sehingga mereka sering diganggu orang orang yang iseng, kemudian turunlah ayat di
atas. Begitu juga dengan sifat sifat wanila yang,bicaranya suka dibuat buat, ini cocok
dengan firman Allah yang berbunyi:
,!..., _,.l _.`.l .>! _. ,!..l | _.,1. _-.> _1l!, _.L, _.] _ .,l "_.
_l !`-. __
Hai isteri-isteri nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu
bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah
orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik (QS Al
Ahzab: 32).
Hanya sedikit perempuan-perempuan muslimah yang diberi rukhsah
(keringanan), misal perempuan-perempuan yang sudah tua. Seperti firman Allah yang
berbunyi:
.s1l _. ,!..l _..l `>, l>l>. _, l _,l. _!.`> _-., _,!,. ,s
_.>.`. .,, _-.`. ,> _l < _,.. ',l. _
Dan perempuan-perempuan tua yang Telah terhenti (dari haid dan mengandung)
yang tiada ingin kawin (lagi), tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka
dengan tidak (bermaksud) menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan adalah lebih baik
bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Bijaksana. (An Nuur: 60).
Yang dimaksud Al-qawaid (perempuan-perempuan yang duduk) yaitu perempuan-
perempuan yang sudah tidak haidh dan tidak beranak lagi.

56
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
H. PEREMPUAN MASUK PEMANDIAN UMUM
Rasulullah SAW melarang perempuan-perempuan masuk pemandian umum dan
telanjang dihadapan permpuan-perempuan lain yang memungkinkan sifat-sifat badannya
itu akan menjadi pembicaraan dalam majelis-majelis. Begitu juga terhadap laki-laki
kecuali dengan syarat seperti dalam hadist berikut: Barangsiapa beriman kepda Allah
dan hari akhir, maka jangan masuk pemandian kecuali dengan syarat memakai kain. Dan
barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan memasukkan istrinya ke
pemandian. ( Riwayat An NasaI, Tirmidzi ia hasankan; dan Hakim ia berkata: Hadist ini
diriwayatkan dengan rawi-rawi Muslim). Namun bagi wanita dengan udzur seperti
disebutkan dalam hadist di bawah ini diperbolehkan dengan syarat. (Yaitu hadist yang
diriwayatkan oleh Hakim dan ia berkata: Sahih dengan sanad Muslim). Berhati-hatilah
kamu terhadap rumah yang disebut pemandian. Para sahabat bertanya: Ya Rasulullah!
Sesungguhnya dia itu dapat menghilangkan kotoran dan berguna bagi orang yang sakit.
Maka jawab Nabi: (Bolehlah kamu masuk) tetapi barang siapa yang masuk hendaknya
memakai penutup.

I. MENAMPAK-NAMPAKKAN PERHIASAN (TABARRUJ) ADALAH HARAM
Arti Tabarruj sebenarnya ialah membuka dan menampakkan sesuatu untuk dilihat
oleh mata. Seperti yang disebutkan dalam QS. Al Ahzab ayat 33:
_ _>.`,, _>. _. ,l.>l _| _. :l.l _,., :l _-L <
.`]. !..| .,`, < >.`,l `.s _>l _> ,l _L`, ,L. __
Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan
bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan Dirikanlah shalat,
tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud
hendak menghilangkan dosa dari kamu, Hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-
bersihnya.(Al Ahzab: 33)

J. BEBERAPA HAL YANG DAPAT MENGELUARKAN PEREMPUAN DARI BATAS TABARRUJ
1) Gadhdhul Basdhar (menundukkan pandangan), sebab perhiasan perempuan yang
paling mahal ialah Malu, sedang bentuk malu yang paling tegas ialah menundukkan
pandangan, seperti dalam firman Allah QS An Nuur ayat 31.
57
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
2) Tidak bergaul bebas
" Sungguh kepala salah seorang di antara kamu ditusuk dengan jarum dari besi, lebih
baik daripada dia menyentuh seorang perempuan yang tidak halal baginya. ( HR
Thabarani, Baihaqi dan rawi rawinya Thabarani terpercaya)
3) Pakaiannya harus selaras dengan tata kesopanan Islam.
Sifat sifat pakaian yang mencerminkan kesopanan dalam Islam sbb :
a. Harus menutup semua badan, selain yang telah dikecualikan dalam Al Quran :
Janganlah orang orang perempuan menampakkan perhiasannya ,kecuali yang
biasa nampak darinya (QS An Nuur : 31). Yang menurut pendapat yang lebih kuat,
yaitu muka dan dua tapak tangan.
b. Tidak tipis dan tidak membentuk badan sehingga nampak kulit. Sebab sesuai apa
yang dikatakan Nabi SAW : "Sesungguhnya termasuk ahli neraka, yaitu perempuan
perempuan berpakaian tetapi telanjang, yang condong kepada maksiat dan
menarik orang lain untuk berbuat maksiat. Mereka ini tidak akan masuk surga dan
tidak akan mencium baunya." (HR Muslim). Maksud berpakaian tetapi telanjang,
yaitu : pakaian mereka tidak berfungsi menutup aurat, sehingga dapat mensifati
kulit yang di bawahnya justru karena tipis dan sempitnya pakaian itu.
c. Tidak memperhatikan batas batas anggota tubuh dan menampakkan bagian-bagian
tubuhnya yang menimbulkan fitnah, sekalipun tipis, seperti pakaian yang dianggap
mode kebudayaan tubuh dan syahwat ( kebudayaan barat).
d. Bukan pakaian spesialis yang dipakai oleh orang laki-laki seperti celana di zaman
kita sekarang ini. Rasulullah SAW pernah mengumumkan, bahwa perempuan
dilarang memakai pakaian laki laki dan laki laki dilarang memakai pakaian
perempuan (1). Di samping itu beliau melaknat laki laki yang menyerupai
perempuan dan perempuan yang menyerupai laki-laki.(2). Termasuk cara
bicaranya, geraknya, cara berjalannya, pakaiannya.
e. Bukan pakaian-pakaian spesialis Yahudi, Kristen, dan penyembah-penyembah
berhala. "Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka dia itu dari golongan
mereka." (HR. Thabarani).
f. Khusyuk dan bersahaja ; baik dalam cara berjalannya maupun cara berbicaranya.
Seperti dalam QS Al Ahzab:.32.
g. Tidak bermaksud untuk menarik perhatian laki-laki. Seperti yang disebutkan dalam
QS. An Nur : 31 , "Janganlah perempuan perempuan itu memukul-mukulkan
58
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
kakinya di tanah supaya diketahui apa yang mereka sembunyikan dari perhiasan
mereka. Sabda Rasulullah SAW. " Siapa saja perempuan yang memakai wangi
wangian kemudian melewati suatu kaum supaya mereka mencium baunya, maka
perempuan tersebut dianggap berzina; dan tiap-tiap mata ada zinanya." (HR
Nasa'i, Ibnu Khudzaimah, dan lbnu Hibban).

K. HIASAN-HIASAN YANG JELAS-JELAS DIHARAMKAN OLEH ALLAH SWT
1. Merubah ciptaan Allah.
Islam menentang sikap berlebih lebihan dalam berhias sampai batas kepada suatu
sikap merubah ciptaan Allah yang oleh Al Quran dimulai" bahwa merubah ciptaan
Allah itu sebagai ajakan Syetan kepada para pengikutnya, seperti tersebut dalam
firman-Nya:
.l. ... .`. _.,`,l _:, .-. .. _,-`,l _l> <
_. .>`., _.L,:l !,l _. _: < .1 .> !.`.> !.,. _
Dan Aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-
angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga
binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan Aku suruh
mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya".
barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, Maka
Sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata. (QS.An Nisaa: 119).
2. Tato, kikir gigi, operasi kecantikan
Sabda Rasulullah SAW : " Rasulullah SAW. Melaknat perempuan yang mentato dan
minta ditato, dan yang mengkikir gigi dan yang minta dikikir giginya." ( HR
Thabarani).
SabdaRasulullah Saw, "Dilaknat perempuan-perempuan yang menjarangkan giginya
menjadi cantik, yang merubah ciptaan Allah ( HR. Bukhari dan Muslim).
3. Menipiskan Alis dan menyambung rambut
Rasulullah SAW. bersabda : " Rasulullah SAW. Melaknat perempuan-perempuan
yang mencukur alisnya atau minta dicukurkan alisnya. " ( HR. Abu Daud dengan
sanad Hasan, dalam Fathul Bari).
59
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
Rasulullah SAW. Bersabda : " Rasulullah SAW Melaknat perempuan yang
menyambung rambut atau minta disambungkan rambutnya. " (HR. Bukhari)

L. HUBUNGAN KELAMIN YANG TIDAK NORMAL ADALAH BERDOSA BESAR
Sebagai contoh adalah homoseks. Untuk lebih jelasnya lihat pada QS. As Syu'ara' :
165-166, QS. Huud: 77-81.
.!. .] _. _,.l.-l __ '.. !. _l> _>l >, _. >> _, .. _:l. __
Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia, Dan kamu tinggalkan isteri-
isteri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang
melampaui batas". (QS. As Syu'ara' : 165-166)
!.l ,,l> !.l.' !Ll ,_. , _!. , l.: _! ..> , ',.s __ .:,l> .`. `s
,l| _. `_, .l l.- , ,!:,.l _! ,1., ,.> _.!., _> `L >l 1.! < '> _
_,. _, l `>.. _`> .,: __ l! .1l .s !. !.l _ ,.!., _. _> ,.| `l-.l !. .,.
__ _! l _| >, : _, _|| _' .,.: _ l! 1l., !.| `_.' ,, _l l., ,,l|
`.! .l>!, _L1, _. _,l .l, .. .> | ,.. ..| !',.`. !. ,!. |
`>.s. _,.l _,l _,.l ,1, _
Dan tatkala datang utusan-utusan kami (para malaikat) itu kepada Luth, dia merasa
susah dan merasa sempit dadanya Karena kedatangan mereka, dan dia berkata: "Ini
adalah hari yang amat sulit. Dan datanglah kepadanya kaumnya dengan bergegas-
gegas. dan sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang keji. Luth
berkata: "Hai kaumku, inilah puteri-puteriku, mereka lebih Suci bagimu, Maka
bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama)ku terhadap
tamuku ini. tidak Adakah di antaramu seorang yang berakal? Mereka menjawab:
"Sesungguhnya kamu Telah tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan terhadap
puteri-puterimu; dan Sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang Sebenarnya kami
60
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
kehendaki. Luth berkata: "Seandainya Aku ada mempunyai kekuatan (untuk
menolakmu) atau kalau Aku dapat berlindung kepada keluarga yang Kuat (tentu Aku
lakukan). Para utusan (malaikat) berkata: "Hai Luth, Sesungguhnya kami adalah
utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu,
sebab itu pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir
malam dan janganlah ada seorangpun di antara kamu yang tertinggal, kecuali isterimu.
Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka Karena Sesungguhnya
saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh; bukankah subuh itu sudah
dekat?".(Huud 77-81)

M. HUKUMNYA MASTURBASI (ONANI)
Kebanyakan ulama mengharamkan perbuatan tersebut, diantaranya Imam Malik.
Beliau memakai dalil dengan ayat," Dan orang orang yang memelihara kemaluannya
kecuali terhadap isterinya atau hamba sahayanya, mereka yang demikian itu tidak
tercela. Tetapi barangsiapa mau selain yang demikian itu, maka mereka itu adalah
orang-orang yang melewati batas. ( QS Al Mu'minun : 5-7).

















61
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
BAB V
NIKAH

A. DEFINISI NIKAH
Nikah Menurut Bahasa.
menurut bahasa berarti (menghimpun). Kata ini dimutlakkan untuk
akad atau persetubuhan. Al-Imam Abul Hasan an-Naisaburi berkata: "Menurut al-Azhari, an-
nikaah dalam bahasa Arab pada asalnya bermakna alwath-u (persetubuhan). Perkawinan
disebut nikaah karena menjadi sebab persetubuhan."
Abu 'Ali al-Farisi berkata: "Bangsa Arab membedakan keduanya, dengan perbedaan
yang sangat tipis. Jika mereka mengatakan: (menikahi fulanah) atau ,
(putri si fulanah) atau (saudarinya), maka yang mereka maksud ialah
melakukan akad terhadapnya. Jika mereka mengatakan, atau
(menikahi isterinya), maka yang mereka maksud tidak lain adalah
persetubuhan. Karena dengan menyebut isterinya, maka tidak perlu menyebutkan
akadnya."
Al-Farra' berkata: "Bangsa Arab mengatakan: (wanita yang dinikahi)
dengan nun didhammah, berarti (menyetubuhi) kemaluannya. Ini adalah ungkapan tentang
kemaluan. Jika mereka mengatakan ,maka yang mereka maksud ialah menyetubuhi
kemaluannya. Tetapi jarang sekali diucapkan: (dengan nun dipanjangkan),
sebagaimana diucapkan

Nikah Menurut Syari'at.
Ibnu Qudamah berkata: "Nikah menurut syariat adalah akad perkawinan. Ketika
kata nikah diucapkan secara mutlak, maka kata itu bermakna demikian, selagi tidak satu
dalil pun yang memalingkan darinya."
62
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
AI-Qadhi berkata: "Yang paling mirip dengan prinsip kami bahwa pernikahan pada
hakikatnya berkenaan dengan akad dan persetubuhan sekaligus; berdasarkan firman Allah
Ta'ala:
>>.. !. _>. ! ,, _. ,!..l | !. . l. ..| ! :>. !.1. ,!. ,,. __
Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu,
terkecuali pada masa yang telah lampau. Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci
Allah dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh). (QS An Nisaa: 22)

B. ANJURAN UNTUK MENIKAH
Firman Allah SWT :
| ,.> L.1. _ _,..,l >>.! !. ,!L >l _. ,!..l _... .l. _.,' | `.>
l.-. :.> !. >l. >`..., ,l: _.: l`-. _
Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang
yatim (bilamana kamu mengawininya), Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu
senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil,
Maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. yang demikian itu
adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. (QS An-Nisaa: 3)
Ta'rif perkawinan adalah akad yang menghalalkan pergaulan dan membatasi hak dan
kewajiban serta bertolong-tolongan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan yang
antara keduanya bukan muhrim.
Sebenarnya pertalian nikah adalah pertalian yang seteguh-teguhnya dalam hidup
dan kehidupan manusia, bukan saja antara suami-istri dan turunan, bahkan antara dua
keluarga. Dari sebab baiknya pergaulan antara si istri dengan suami, kasih mengasihi, akan
berpindahlah kebaikan itu kepada semua keluarga dari kedua belah pihak. Selain itu, dengan
perkawinan seorang akan terpelihara dari kebinasaan hawa nafsunya. Sebagaimana sabda
Rasulullah SAW :
" Hai pemuda-pemuda, barangsiapa yang mampu di antara kamu serta berkeinginan
hendak kawin, hendaklah ia kawin. Karena sesungguhnva perkawinan itu memejamkan
mata terhadap orang yang tidak halal, dan akan memeliharanya dari godaan syahwat. Dan
63
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
barangsiapa yang tidak rnampu kawin hendaklah ia puasa, karena dengan puasa hawa
nafsunya terhadap perempuan berkurang." (Riwayat jama'ah ahli hadist)
Kebanyakan pemuda menikah karena beberapa sebab, a.l :
1. Mengharapkan harta benda
2. Mengharapkan kebangsawanan
3. Mengharapkan kecantikan
4. Mengharapkan agama dan budi pekerti yang baik
Rasulullah SAW bersabda :
"Wanita dinikahi karena empat hal, yaitu: hartanya, keturunannya(nashabnya),
kecantikannya dan agamanya. Karena itu, carilah wanita yang taat beragama, maka
engkau akan bahagia." (HR.Bukhari-Muslim)
Agama dan budi pekerti adalah yang pokok dan baik untuk nrenjadi ukuran bagi
pergaulan yang kekal serta dapat menjadi dasar kerukunan dan kemaslahatan rumah tangga
dan keluarga semuanya.
Firman Allah SWT :
`_l>l _`. _ls ,!..l !., _. < `.-, _ls _-, !., 1. _. l. .>l..l!
.... .L.> ,-ll !., 1> < _..l !> _>: _>L- _>`>> _ _>!..l
_>,. | .-L -,. _,ls ,,. | < _l !,ls ,, __
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh Karena Allah Telah melebihkan
sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan Karena mereka (laki-
laki) Telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab itu Maka wanita yang saleh,
ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri[289] ketika suaminya tidak ada, oleh
Karena Allah Telah memelihara (mereka)[290]. wanita-wanita yang kamu khawatirkan
nusyuznya[291], Maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka,
dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari-
cari jalan untuk menyusahkannya[292]. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.
(QS An-Nisa : 34')
Rasulullah SAW bersabda :
64
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
"Sebaik-baik perempuan adalah perempuan yang apabila kamu mernandang kepadanya, ia
menggirangkanmu dan jika kamu menyuruhnya, diturutinya perintahmu, dan jika kamu
bepergian dijaganya hartamu dan dijaga dirinya."
Alasan untuk melaksanakan pernikahan:
1. Nikah adalah Sunnah para Rasul.
"Ada empat perkara yang termasuk Sunnah para- Rasul: rasa malu, memakai
wewangian, bersiwak, dan menikah" (HR Tirmidzi)
2. Siapa yang mampu di antara kalian untuk menikah, maka menikahlah.
Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang-mampu menikah, rnaka
menikahlah. Karena menikah lebih dapat menahan pandangan dan lebih memelihara
kemaluan' Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia berpuasa; karena
puasa dapat menekan syahwatnya (sebagai tameng) (HR Bukhari)
3. Orang yang menikah dengan niat menjaga kesucian dirinya,maka Allah pasti
menolongnya.
"Ada tiga golongan yang pasti akan ditolong oleh Allah: orang budak yang ingin menebus
dirinya dengan mencicil kepada tuannya, orang yang menikah karena ingin memelihara
kesucian, dan pejuang di jalan Allah." (HR Tirmidzi)
4. Menikahi wanita yang berbelas kasih dan subur (banyak anak) adalah kebanggaan
bagimu pada hari Kiamat.
Nikahilah wanita yang berbelas kasih lagi banyak anak, karena aku akan membangga-
banggakan jumlah kalian kepada umat-umat yang lain. (HR Abu Dawud)
5. Persetubuhan salah seorang dari kalian adalah shadaqah.
"Bukankah Allah telah menjadikan untuk kalian apa yang dapat kalian shadaqahkan.
Setiap tasbih adalah shadaqah, setiap takbir adalah shadaqah, setiap tahmid adalah
shadaqah, setiap tahlil adalah shadaqah, menyuruh kepada yang maruf adalah
shadaqah, mencegah dari yang munkar adalah shadaqah, dan persetubuhan salah
seorang dari kalian (dengan isterinya) adalah shadaqah." (HR Muslim)
6. Menikah dapat mengembalikan semangat kepemudaan
Nikah dapat mengembalikan kekuatan dan kepemudaan badan. Karena ketika jiwa
merasa tenteram, tubuh menjadi giat.
7. Nabi SAW menganjurkan suami isteri agar melakukan aktivitas seksual guna memperoleh
keturunan, dan menikah dengan gadis.
65
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
"Nikahlah dengan gadis perawan, sebab mereka itu lebih manis bibirnya, lebih subur
rahimnya, dan lebih ridha dengan yang sedikit." (HR Ibnu Majah)
8. Anak dapat memasukkan bapak dan ibunya ke dalam surga.
"Di perintahkan kepada anak-anak di Surga: 'Masuklah ke dalam Surga.' Mereka
menjawab: 'Wahai Rabb-ku, (kami tidak masuk) hingga bapak dan ibu kami masuk
(terlebih dahulu).' Ketika mereka (bapak dan ibu) datang, maka Allah berfirman kepada
mereka: 'Aku tidak melihat mereka terhalang. Masuklah kalian ke dalam Surga.' Mereka
mengatakan: 'Wahai Rabb-ku, bapak dan ibu kami?' Allah berfirman: 'Masuklah ke
dalam Surga bersama orang tua kalian." (HR Ahmad)
9. Tidak menikah karena memanfaatkan seluruh waktunya untuk beribadah adalah
menyelisihi Sunnah Nabi
Dari Anas bin Malik ra. berkata : Ada tiga orang laki-laki datang berkunjung ke
rumah isteri-isteri Nabi SAW bertanya tentang ibadah beliau. Setelah diterangkan kepada
mereka, kelihatan bahwa mereka menganggap bahwa apa yang dilakukan Nabi itu
terlalu sedikit. Mereka berkata:. "Kita tidak dapat disamakan dengan Nabi. Semua dosa
beliau yang telah lalu dan yang akan datang telah diampuni Allah." Salah seorang di
antara mereka berkata:. "Untuk saya, saya akan sembahyang sepanjang malam selama-
lamanya." Orang kedua berkata: "Saya akan berpuasa setiap hari, tidak pernah
berbuka." Orang ketiga berkata : "Saya tidak akan mendekati wanita. Saya tidak akan
kawin selama-lamanya." Setelah itu Rasulullah SAW datang. Beliau bersabda,"Kamukah
orangnya yang berkata begini dan begitu? Demi Allah! Saya lebih takut dan lebih
bertaqwa kepada Allah dibanding kalian. Tetapi saya berpuasa dan berbuka. Saya
sembahyang dan tidur, dan saya kawin. Barangsiapa yang tidak mau mengikuti sunahku,
tidaklah ia termasuk golonganku ." (HR Bukhari).
Allah SWT berfirman:
"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kami
berikan kepada mereka beberapa isteri dan anak cucu." (QS Ar-Ra'du : 38)
10. Menikah dapat membantu menahan pandangan dan mengalihkan (mengarahkan)
hati untuk mentaati Allah.
"Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang mampu menikah, maka
menikahlah. Karena menikah lebih dapat menahan pandangan dan lebih memelihara
kemaluan. Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia berpuasa; sebab
puasa dapat menekan syahwatnya." (HR Bukhari)
66
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
Jika salah seorang dari kalian melihat kecantikan wanita, maka hendaklah ia
mendatangi (menggauli) isterinya. Sebab, apa yang dimilikinya sama dengan yang
dimiliki isterinya. (HR Muslim)

C. LARANGAN HIDUP MEMBUJANG
Arti tabattul (membujang), Imam an-Nawawi berkata: "Tabattul di sini ialah
menjauhkan diri dari wanita dan tidak menikah karena ingin terus beribadah kepada Allah."
(HR Muslim)
Hadits-hadits yang melarang hidup membujang cukup banyak, di antaranya:
1. Hadits yang diriwayatkan al-Bukhari dari Sa'ad bin Abi Waqqash ra , ia mengatakan: "Nabi
SAW menolak hal itu pada 'Utsman bin Mazh'un. Seandainya beliau membolehkan
kepadanya untuk hidup membujang, niscaya kami membujang." (HR Bukhari)
2. Al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia menuturkan: "Aku mengatakan: Wahai
Rasulullah, aku adalah seorang pemuda dan aku takut memberatkan diriku, sedangkan
aku tidak mempunyai sesuatu untuk menikahi wanita. Tetapi beliau mendiamkanku.
Kemudian aku mengatakan seperti itu lagi kepada beliau, tapi beliau mendiamkanku.
Kemudian aku mengatakan seperti itu lagi, maka Nabi SAW bersabda: 'Wahai Abu
Hurairah, pena telah kering dengan apa yang engkau temui (alami); mengebirilah atau
tinggalkan. (HR Bukhari)
Syaikh Mushthafa al-'Adawi berkata -mengomentari sabda Nabi SAW: "Mengebirilah
atau tinggalkan". "Ini seperti firman Allah SWT:
_ _>l _. `>, _. ,!: _.`,l _. ,!: >,l !.| !...s _,.l.Lll !. 1l>
, !:. | :,-.`. .!-`, ,!., _.ll _: :`>'l _., ,:l ,,!.
!1.`. __
Dan Katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka barangsiapa yang ingin
(beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir".
Sesungguhnya kami Telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya
mengepung mereka. dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum
67
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang
paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.(QS. Al-Kahfi: 29)
Dan ayat ini bukannya membolehkan kekafiran." (Jaami ahkaamin an-Nisaa, Al-
Adawi (III/20))
Ummul Mukminin 'Aisyah ra, ditemui oleh Sa'id bin Hisyam seraya bertanya
kepadanya: "Aku ingin bertanya kepadamu tentang hidup membujang; bagaimana
menurutmu?" Ia menjawab: "Jangan lakukan! Bukankah engkau mendengar Allah, SWT
berfirman:
.1l !.l. .' _. ,l, !.l-> > l> `,: !. l _.l _.!, ,!:, | :|,
< _>l _> ',!. __
Dan Sesungguhnya kami Telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan kami
memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan. dan tidak ada hak bagi seorang
Rasul mendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah. bagi tiap-tiap
masa ada Kitab (yang tertentu). (QS. Ar-Ra'd: 38)
Oleh karenaitu, janganlah engkau hidup membujang." (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Tidak Ada "Kepasturan (Kerahiban) Dalam Islam.
'Aisyah ra, menuturkan: "Aku menjenguk Khuwailah binti Hakim bin Umayyah bin
Haritsah bin al-Auqash as-Salamiyyah, dan dia adalah isteri 'Utsman bin Mazh'un." Ia
melanjutkan: "Ketika Rasulullah SAW melihat kondisi tubuhnya yang buruk, beliau bertanya
kepadaku: 'Wahai 'Aisyah, apa yang memperburuk kondisi Khuwailah?' Aku menjawab:
'Wahai Rasulullah, ia seorang wanita yang mempunyai suami yang selalu berpuasa di siang
hari dan . bangun malam (untuk shalat). Ia seperti orang yang tidak mempunyai suami. Oleh
karenanya,ia membiarkan dirinya dan menyianyiakannya.' Kemudian Rasulullah SAW
mengirim utusan kepada 'Utsman bin Mazh'un (agar ia datang menghadap). Ketika dia
datang kepada beliau, maka beliau bertanya: 'Wahai 'Utsman, apakah engkau membenci
Sunnahku? 'Ia menjawab: 'Tidak, demi Allah wahai Rasulullah, bahkan Sunnahmu yang aku
cari.' Beliau bersabda: 'Sesungguhnya aku tidur, shalat, puasa, berbuka, dan menikahi
beberapa orang wanita; maka bertakwalah kepada Allah wahai 'Utsman, karena isterimu
68
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
mempunyai hak atasmu, tamumu mempunyai hak atasmu, dan dirimu mempunyai hak
atasmu. Oleh karenanya, berpuasalah dan berbukalah, shalatlah dan tidurlah." (HR Ahmad)
Dari 'Abdullah bin'Amr bin al-'Ash ra, Rasulullah SAW bersabda: "Wahai'Abdullah,
benarkah apa yang aku dengar bahwa engkau selalu berpuasa di siang hari dan
mengerjakan shalat malam?" Aku menjawab: "Benar, wahai Rasulullah." Beliau bersabda:
"Jangan engkau lakukan! Berpuasa dan berbukalah, bangun dan tidurlah, karena tubuh
mempunyai hak atasmu, kedua matamu mempunyai hak atasmu, isterimu mempunyai hak
atasmu, dan tamumu mempunyai hak atasmu. Cukuplah engkau berpuasa tiga hari dalam
sebulan, karena engkau akan mendapatkan pada setiap kebajikan sepuluh kali lipatnya.
Jadi, itu seperti puasa sepanjang masa' Ketika aku bersikeras, maka aku sendiri yang
akhirnya kesulitan. Aku mengatakan: "Wahai Rasulullah, aku masih memiliki kesanggupan."
Beliau bersabda: "Kalau begitu berpuasalah dengan puasa Dawud as. dan jangan
menambahnya." Aku bertanya: "Bagaimana puasa Nabi Allah Dawud as." Beliau menjawab:
"Separuh masa" 'Abdullah berkata setelah tua: "Duhai sekiranya aku menerima keringanan
dari Nabi SAW." (HR Jamaah)

Syubhat:
Makna Tabattul dalam al-Qur-an.
Syaikh Muhammad bin Isma'il berkata: Di antara hal yang patut untuk disebutkan
bahwa al-Qur-an memerintahkan tabattul dalam firman-Nya:
: `. ,, U_`.,.U ,l| ,.,. _
Sebutlah nama Tuhanmu, dan bertabattullah (beribadahlah) kepada-Nya dengan penuh
ketekunan. (QS. Al-Muzzammil: 8).
Makna ayat ini adalah perintah agar menggunakan seluruh waktunya untuk Allah
dengan ibadah yang ikhlas. Sebagaimana firman Allah SWT:
!. '. | .,-,l < _,.l>: `] _.] ,!.`> .,1`, :l.l .`, :l ,l: _,:
.,1l _
69
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan
ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka
mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus. (QS
Al Bayyinah: 5)
Sementara ada larangan tabattul dalam Sunnah. Dan yang dimaksud dengannya
ialah memutuskan hubungan dari manusia dan komunitas, menempuh jalan kependetaan
untuk meninggalkan pernikahan, dan menjadi pendeta di tempat-tempat sembahyang. Jadi,
tabattul diperintahkan dalam Al Quran dan dilarang dalam Sunnah. Kaitan perintah
berbeda dengan kaitan larangan; maka keduanya tidak kontradiktif. Dan Muhammad SAW
hanyalah diutus untuk menjelaskan kepada manusia tentang apa yang diturunkan kepada
mereka.

D. WANITA YANG DIHALALKAN DAN YANG DIHARAMKAN UNTUK DINIKAHI

.`> ,ls >... >.!., .> >...s >..l.> ,!., _ ,!.,
> `... _..l >.-. .> _. -..l .. >!.
`,., _..l _ >`> _. `>!. _..l .l>: _, | l .>. .l>: _,
_!.`> ,l. `_.l> `!., _.l _. ,.l. `-.> . _,, _,.>
| !. . l. _| < l s !.,> __ ...`>.l _. ,!..l | !. >l.
`..., .. < >,l. _> >l !. , l: -.,. >l.!, _,..>: ,s
_,>..`. !. ,.-.. .`. ., _.. _>.!: _>`> ., _!.`> >,l. !.,
... ., _. .-, .,l | < l !.,ls !.,>> __
70
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
(23) Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan[*];
saudara-saudaramu yang perempuan, Saudara-saudara bapakmu yang perempuan;
Saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu
yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu
yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu isterimu (mertua); anak-
anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi jika
kamu belum campur dengan isterimu itu (dan sudah kamu ceraikan), Maka tidak berdosa
kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) isteri-isteri anak kandungmu (menantu);
dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang
Telah terjadi pada masa lampau; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. (24). Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali
budak-budak yang kamu miliki[**] (Allah Telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-
Nya atas kamu. dan dihalalkan bagi kamu selain yang demikian[***] (yaitu) mencari isteri-
isteri dengan hartamu untuk dikawini bukan untuk berzina. Maka isteri-isteri yang Telah
kamu nikmati (campuri) di antara mereka, berikanlah kepada mereka maharnya (dengan
sempurna), sebagai suatu kewajiban; dan tiadalah Mengapa bagi kamu terhadap sesuatu
yang kamu Telah saling merelakannya, sesudah menentukan mahar itu[****].
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. (An Nisaa: 23-24)
Keterangan:
[*] maksud ibu di sini ialah ibu, nenek dan seterusnya ke atas. dan yang dimaksud dengan anak perempuan
ialah anak perempuan, cucu perempuan dan seterusnya ke bawah, demikian juga yang lain-lainnya. sedang
yang dimaksud dengan anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu, menurut Jumhur ulama termasuk
juga anak tiri yang tidak dalam pemeliharaannya.
[**] Maksudnya: budak-budak yang dimiliki yang suaminya tidak ikut tertawan bersama-samanya.
[***] ialah: selain dari macam-macam wanita yang tersebut dalam surat An Nisaa' ayat 23 dan 24.
[****] ialah: menambah, mengurangi atau tidak membayar sama sekali maskawin yang Telah ditetapkan.

!,!., _,.l !.| !.ll> ,l ,> _..l ,., _>`> !. >l. ,`.,., !.. ,! <
.,ls ,!., ,.- ,!., ,...s ,!., ,ll> ,!., ,..l.> _..l >!> .-. :.
... | ,> !.. _,.ll | : _,.l !>>..`. .ll> ,l _. : _,...l .
71
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
!.,l. !. !.. ,l. _ > !. l. `..., ,>l >, .,ls _> _l
< s !.,> _
Hai nabi, Sesungguhnya kami Telah menghalalkan bagimu isteri- isterimu yang telah kamu
berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu
peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan (demikian pula) anak-
anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara
perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak
perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan
perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada nabi kalau nabi mau mengawininya,
sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukmin. Sesungguhnya kami
Telah mengetahui apa yang kami wajibkan kepada mereka tentang isteri-isteri mereka dan
hamba sahaya yang mereka miliki supaya tidak menjadi kesempitan bagimu. dan adalah
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al Ahzaab: 50)

1. Diharamkannya anak tiri perempuan dan menghimpun dua wanita bersaudara.
anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri,
tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan sudah kamu ceraikan), Maka
tidak berdosa kamu mengawininya; (An Nisaa: 23)
Menurut al-Hafizh ra, yangdimaksud dengan rabibah dalam QS An Nisaa: 23 adalah
anak perempuan isteri (anak tiri). Kemudian dia mengatakan: 'Abdurrazaq, Ibnul Mundzir
dan selainnya mengatakan dari jalur Ibrahim bin 'Ubaid dari Malik bin Aus. Ia
mengatakan: "Aku mempunyai isteri yang sudah melahirkan anak untukku. Ketika dia
mati, aku melihat di pangkuannya. Lalu ketika aku bertemu 'Ali bin Abi Thalib, dia
bertanya: 'Apa yang menimpamu?' Aku pun menceritakan kepadanya. Dia bertanya:
'Apakah dia mempunyai anak wanita (yakni dari pria selain kamu)?'Aku menjawab: 'Ya.'
Dia bertanya: 'Apakah ia dalam pengasuhanmu?'Aku menjawab: 'Tidak, ia di Tha-if.'Dia
mengatakan: 'Nikahilah!' Aku bertanya:.'Lalu bagaimana dengan firman-Nya", ,.,
'Dan anak-anak perempuan isterimu?' Dia menjawab: ''Ia tidak dalam pengasuhanmu."
'Atsar ini shahih dari 'Ali ra .(Fathul Baari (IX/158))
72
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
Al-Bukhari meriwayatkan dari Zainab, dari Ummu Habibah ra., , ia mengatakan:
"Aku bertanya: 'Wahai Rasulullah, apakah engkau menginginkan puteri Abu Sufyan?'
(Dalam sebuah riwayat: 'Nikahilah saudara perempuanku, puteri Abu Sufyan'). Beliau
menjawab: 'Aku akan berbuat apa?' Aku mengatakan: 'Engkau menikahinya.' Beliau
bertanya: 'Apakah engkau suka?' Aku menjawab: 'Aku tidak cemburu kepadamu, dan
wanita yang paling aku sukai menyertaiku bersamamu ialah saudara perempuanku.'
Beliau bersabda: 'Ia tidak halal untukku.' Aku mengatakan: 'Aku mendapat kabar bahwa
engkau tengah meminang.' Beliau bertanya: 'Puteri lJmmu Salamah maksudnya?' Aku
menjawab: 'Ya.' Beliau mengatakan: 'Seandainya dia bukan anak tiriku, dia tetap tidak
halal untukku; aku dan ayahnya sama-sama disusui oleh Tsuwaibah. Oleh karena itu,
jangan menawarkan puteri-puteri kalian dan saudara-saudara perempuan kalian
kepadaku. (HR Bukhari)

2. Diharamkan dari sepersusuan sebagaimana yang diharamkan dari nasab.
Al-Bukhari meriwayatkan bahwa 'Aisyah ra, isteri Nabi SAW, mengabarkan
kepada'Umrah binti 'Abdurrahman bahwasanya Rasulullah SAW berada di sisinya dan dia
mendengar suara seorang pria yang meminra izin di rumah Hafshah. Ia mengatakan:
"Aku mengatakan: 'Wahai Rasulullah, ada orang yang meminta izin di rumahmu.' Beliau
mengatakan: 'Aku melihatnya si fulan.' Ternyata paman Hafshah dari sepersusuan."
'Aisyah bertanya: "seandainya si fulan masih hidup -paman 'Aisyah dari sepersusuan-
apakah dia boleh menjengukku?" Beliau menjawab: Ya, sepersusuan diharamkan
sebagaimana seperanakan. " (HR Bukhari)
Masa Penyusuan
Hadits Ibnu Mas'ud' "Tidak ada penyusuan kecuali apa yang dapat menguatkan
tulang dan menumbuhkan daging." (Al Hafizh dalam Al Fath). Dan hadits Ummu Salamah:
"Tidak diharamkan dari sepersusuan kecuali yang mengenyangkan usus-usus (HR Ibnu
Majah)
Kemudian, al-Hafizh ra berkata: "Ini dapat dijadikan sebagai dalil bahwa sekali
susuan tidaklah menjadi haram, karena tidak menghilangkan rasa lapar." Al-Hafizh
mengatakan tentang masa penyusuan. Dikatakan tidak lebih dari usia dua tahun. Ini
adalah riwayat Wahb dari Malik, dan demikianlah pendapat jumhur (mayoritas ulama).
Argumen mereka adalah hadits Ibnu ,Abbas: "Tidak ada penyusuan kecuali dalam (usia)
dua tahun. (HR Tirmidzi)
73
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
Jumlah Susuan
Para ulama berselisih tentang jumlah penyusuan yang menyebabkan haramnya
(pernikahan). Ada sejumlah hadist yang berbeda-beda dari ummul Mukminin 'Aisyah ra,
ada yang menyebutkan sepuluh kali, tujuh kali, dan lima kali susuan; dan yang paling
shahih adalah riwayat Muslim yang menyebutkan lima kali susuan.
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata dalam riwayat Muslim dari 'Aisyah ra: "Diantara ayat al-
Quran yang diturunkan ialah tentang sepuluh susuan yang telah dikenal. Kemudian
dihapuskan dengan lima susuan yang telah dikenal. Lalu Rasululrah SAW wafat, dan
itulah yang dibaca." (HR Muslim)
Menyusu Dari Air Susu
Imam Muslim meriwayatkan dalam Sbahiihnya dari 'Urwah bin az-Zubair, dari
'Aisyah, dia bercerita kepadanya bahwasanya Aflah, saudara Abul Qu'ais, datang untuk
meminta izin kepadanya -ia adalah pamannya sepersusuan- setelah turun ayat tentang
hijab.'Aisyah berkata: "Tapi aku menolak memberi izin kepadanya. Ketika Rasulullah SAW
datang, aku memberitahukan kepada beliau tentang apa yang aku lakukan, maka beliau
menyuruhku agar mengizinkannya menemuiku. "
Dalam satu riwayat: "Sebab, dia adalah pamanmu. Semoga engkau diberkahi
Abul Qu'ais adalah suami wanita yang menyusui 'Aisyah. (HR Bukhari)

E. SIFAT-SIFAT PEREMPUAN YANG BAIK
Nabi SAW telah memberitahukan tentang sifat-sifat perempuan yang baik:
1. Yang beragama dan menjalankannya
2. Turunan orang berkembang (punya keturunan yang sehat)
3. Yang masih perawan
Nabi SAW bersabda :
" Dari Ma'qal bin Yasar, katanya . Telah datang seorang laki-laki kepada Nabi SAW.
Kata laki-laki itu : Saya telah mendapat seorang perempuan yang bangsawan dan cantik,
hanya saja dia tidak beranak. Baikkah saya kawin dengannya? Jawab Nabi : Jangan!
Kemudian laki-laki itu datang kedua kalinya. Beliau tetap melarang. Kemudian pada kali
yang ketiga laki-laki itu datang pula. Nabi bersabda : Kawinlah dengan orang yang dikasihi
lagi berkembang." (HR Abu Dawud dan Nasai)
Dari Jabir, sesungguhnya Nabi SAW telah menyatakan kepadanya. Sabda Beliau : " Hai
Jabir, engkau kawin dengan perawan ataukah janda ?" Jawab Jabir : " Saya kawin dengan
74
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
janda." Sabda Nabi : " Alangkah baiknya jika engkau kawin dengan perawan. Engkau dapat
menjadi hiburannya, dan dia menjadi hiburan bagimu." (Riwayat jama'ah ahli hadis)

F. WANITA-WANITA BARAKAH
1) Ringan maharnya. (hal ini akan diuraikan pada pembahasan tentang mahar)
2) Tidak mempersulit proses pernikahan.
Ada beberapa madharat yang bisa muncul akibat proses pernikahan yang dipersuli:
Menyebabkan pembandingan.
Sulitnya proses dapat menyebabkan orang membandingkan proses yang ia jalani atau
membandingkan orang yang dikehendaki. Pembandingan memunculkan suatu penilaian.
Sebagian penilaian masih dalam kebenaran. Tetapi sebagian lagi dapat menjatuhkan
kepada prasangka dan dosa. Ia menilai itikad calon teman hidupnya maupun
keluarganya.
Menimbulkan keraguan.
Proses pernikahan yang dipersulit dapat mengakibatkan orang menjadi tidak mantap.
Padahal kemantapan terhadap pilihan sangat diperlukan agar tercapai keselarasan,
keserasian dan kebersamaan antara keduanya. Dalam hal memantapkan itu pulalah Rasul
memerintahkan untuk melihat calon istri sebelum menikahinya, sebagaimana ketika
Mughirah bin Syu'bah berkeinginan untuk menikahi seorang wanita, Nabi Saw bersabda
kepadanya , "Pergilah untuk melihat wanita itu, karena dengan melihat itu akan
memberikan jaminan bagi kelangsungan hubunganmu berdua." Dia melaksanakannya
lalu menikahinya. Di kemudian hari ia menceritakan tentang kerukunan dirinya dengan
wanita tersebut. (HR ibnu Majah, An'Nasa'I dan At-Tirmidzi)
Melemahkan keinginan untuk berjuang bersama.
Sebuah keluarga ibarat perahu yang perlu dikayuh bersama. Sulitnya proses pernikahan
dapat menyebabkan pikiran berubah. Ia telah membayar proses pemikahan dengan
kesulitan. Setelah akad nikah tercapai, tibalah saatnya untuk menjadi penumpang saja di
perahu itu. Tidak mengayuh bersama-sama. Keluarga yang demikian ini akan timpang.
Apalagi kalau masing-masing merasa paling banyak berjuang dalam mengibarkan layar
pernikahan.



75
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
Mengeraskan hati.
Proses pernikahan yang sulit dapat mengeraskan hati dan meninggikan tuntutan psikis
terhadap istri. Kerasnya hati menyebabkan komunikasi begitu kering. Tingginya psikis istri
menyebabkan suami kurang merasakan kebaikan-kebaikan istri walaupun sangat besar'
3) Apabila mengajukan syarat nikah adalah hal tidak merusak makna dan tujuan akad nikah.
Rasulullah Saw bersabda : "Seutama-utama syarat yang harus dipenuhi adalah
persyaratan dalam rangka menghalalkan kemaluan (bersenggama dengan istri)." (HR
Buktari-muslim)

G. MEMILIH ISTERI DAN BERBAGAI KRITERIANYA
1. Mentaati agama dan sangat mencintainya.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang
paling taqwa diantara kamu (QS Al Hujurat: 13)
Sebab itu maka wanita yang shalih, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara
diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka) (QS
An Nisaa: 34)
Dari Abu Hurairah ra, Nabi SAW bersabda: Wanita dinikahi karena empat perkara;
karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya; maka pilihlah wanita
yang taat beragama, niscaya engkau beruntung. (HR Bukhari)
2. Tidak mengenal kata-kata tercela.
Ditanyakan kepada Ummul Mukminin Aisyah ra, : "Siapakah wanita yang
paling utama?" Ia menjawab: "yaitu wanita yang tidak mengenal kata-kata yang
tercela dan tidak berfikir .untuk menipu suami, serta hatinya kosong kecuali berhias
untuk suaminya dan untuk tetap memelihara keluarganya."
Seorang Arab mengabarkan kepada kita tentang wanita yang sebaiknya
dijauhi, ketika berfikir untuk menikah. Ia mengatakan: "Jangan menikahi enam jenis
wanita, yaitu yang annanah, mannanah, hannanah, dan jangan pula menikahi
haddaqah, barraqah, dan syaddaqah. "
Annanah ialah wanita yang banyak merintih, mengeluh serta memegang
kepalanya setiap saat. Sebab, menikah dengan orang yang sakit atau pura-pura sakit
tidak ada manfaatnya.
76
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
Mannanah ialah wanita yang suka mengungkit-ungkit (kebaikan) di hadapan
suaminya, dengan mengatakan, "Aku telah melakukan demikian dan demikian
karenamu."
Hannanah ialah wanita yang senantiasa rindu kepada suaminya. Yang lain
(yang terdahulu) atau anaknya dari suami yang lain. Ini pun termasuk jenis yang
harus dijauhi.-
Haddaqah ialah wanita yang memanah segala sesuatu dengan kedua
matanya lalu menyukainya dan membebani suami untuk membelinya.
Barraqah mengandung dua makna:
- Wanita yang sepanjang hari merias wajahnya agar wajahnya menjadi berkilau
yang diperoleh dengan cara meriasnya.
- Marah terhadap makanan. Ia tidak makan kecuali sendirian dan menguasai
bagiannya dari segala sesuatu. Ini bahasa Yaman. Mereka mengatakan: "Bariqat
al-Mar-ah wa Bariqa ash Shabiyyath-Tha'aam," jika marah pada makanan itu.
Dan syaddaqah ialah wanita yang banyak bicara.
3. Diantara sifatnya adalah bersabar dan tidak bersedih.
Bukan termasuk golonganku orang yang menampar pipi dan merobek saku
baju serta berseru dengan seruan Jahiliyyah (ketika mendapat musibah). (HR
Bukhari)
Seruan Jahiliyah, sebagaimana kata al-Qadhi: "Ialah meratapi mayit dengan
mengutuk.
Dalam kitab ash-Shahiihain, dari Abu Musa al-Asy'ari, ia berkata: "Abu Musa
sakit keras, lalu dia pingsan dan kepalanya berada di pangkuan salah seorang
isterinya, maka isterinya berteriak dan Abu Musa tidak mampu mencegahnya sedikit
pun. Ketika siuman, dia berkata: 'Aku berlepas diri dari orang yang Rasulullah SAW
berlepas diri darinya. Sebab, Rasulullah SAW berlepas diri shaaliqah, haliqah, dan
syaqqah.
- Shaaliqah ialah wanita yang mengeraskan suaranya dan meraung-raung ketika
mendapatkan musibah.
- Haaliqah ialah wanita yang menggunting rambutnya ketika mendapat musibah.
- Syaaqqah ialah wanita yang merobek bajunya (ketika mendapat musibah).
4. Dia tidak meremehkan dosa.
77
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
Janganlah kalian meremehkan dosa-dosa kecil, seperti kaum yang berada di perut
lembah lalu masing-masing orang membawa sepotong kayu sehingga dapat
menanak roti mereka. Sesungguhnya bila dosa-dosa kecil itu pelakunya dihukum,
maka dosa-dosa tersebut akan mencelakakannya." (HR Ahmad)
5. Ia berakhlak mulia.
6. Di antara sifatnya ialah tidak menceritakan tentang wanita lainnya kepada
suaminya.
"Janganlah wanita bergaul dengan wanita lainnya lalu menceritakannya kepada
suaminya, seolah-olah suaminya melihatnya." (HR Bukhari)
7. Ia tidak memakai parfum ketika keluar dari rumahnya dan memelihara hijabnya.
Siapa pun wanita yang mengasapi dirinya dengan pedupaan (sebagai parfum), maka
janganlah ia mengikuti shalat 'Isya' yang terakhir bersama kami." (HR Muslim)
''Wanita mana saja yang memakai parfum kemudian keluar menuju masjid, maka
tidak diterima shalatnya hingga ia mandi." (HR Abu Dawud)
"Wanita mana saja yang memakai parfum lalu melintas di hadapan orang-orang
agar mereka mencium aromanya, maka dia adalah pezina." (HR At Tirmidzi)
8. Di antara sifatnya adalah dia tidak melihat aurat wanita lain.
"Janganlah seorang pria melihat aurat pria lainnya, dan jangan pula wanita melihat
aurat wanita lainnya. Seorang pria tidak boleh bersama pria lainnya dalam satu kain,
dan tidak boleh pula wanita bersama wanita lainnya dalam satu kain." (HR Muslim)
9. Di antara sifatnya ialah dia menaati suaminya.
Nabi SAW bersabda: Maukah aku kabarkan tentang kaum wanita kalian yang
berada di Surga?" Kami menjawab: "Tentu, wahai Rasulullah." Beliau bersabda:
"Wanita yang pengasih dan subur (banyak anak) yakni sayang kepada suaminya
dan mentaatinya serta banyak melahirkan anak-. Jika suaminya marah atau dibuat
kesal olehnya, maka ia mengatakan: 'Ini tanganku di tanganmu, aku tidak akan tidur
sampai engkau ridha." (HR Malik)
10. Isteri yang beriman tidak meminta cerai kepada suaminya.
Wanita mana saja yang meminta cerai kepada suaminya tanpa alasan yang
dibenarkan, maka dia diharamkan mendapatkan aroma Surga." (HR At Tirmidzi)
11. Ia tidak melepas pakaiaannya di selain rumahnya, dan ia senantiasa memelihara
hijabnya di luar rumah dan di depan orang-orang asing (bukan mahram).
78
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
"Wanita manapun yang menanggalkan pakaiannya di selain rumah suaminya, maka
dia telah menyingkap tabir antara dirinya dengan Allah SWT. (HR At Tirmidzi)
12. Ia membantu suaminya untuk mentaati Allah.
Semoga Allah merahmati seorang laki-laki yang bangun malam untuk mengerjakan
shalat lalu membangunkan isterinya sehingga dia sholat. Jika isterinya menolak,
maka dia memercikkan air ke wajahnya. Dan semoga Allah merahmati pula wanita
yang bangun malam untuk mengerjakan shalat lalu membangunkan suaminya
sehingga shalat Jika menolak, maka dia memercikkan air ke wajahnya (HR An
Nasai)
13. Diantara sifatnya ialah suka bersedekah untuk kebajikan.

H. ISTIKHARAH UNTUK MENIKAH

Jika salah seorang dari kalian menghendaki suatu perkara, maka shalatlah dua rakaat
dari selain shalat fardhu, kemudian hendaklah mengucapkan: 'Ya Allah, aku beristikharah
kepada-Mu dengan ilmu-Mu, aku meminta penilaian-Mu dengan kemampuan-Mu dan aku
meminta kepada-Mu dari karunia-Mu yang sangat besar. Sesungguhnya Engkau kuasa
79
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
sedangkan aku tidak kuasa, Engkau mengetahui sedangkan aku tidak mengetahui, dan
Engkau Maha mengetahui perkara-perkara yang ghaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui
perkara ini lebih baik bagiku dalam urusan agamaku, kehidupanku, dan kesudahan
urusanku -atau urusan dunia dan akhiratku-, maka putuskanlah dan mudahkanlah urusan
ini untukku, kemudian berkahilah untukku di dalamnya. Ya Allah, jika Engkau mengetahui
bahwa itu buruk bagiku, baik dalam urusan agamaku, kehidupanku maupun kesudahan
urusanku -atau urusan dunia dan akhiratku- maka palingkanlah ia dariku dan palingkanlah
aku darinya serta putuskanlah yang terbaik untukku di mana pun berada, kemudian
ridhailah aku dengannya.'Dan hendaklah ia menyebutk an hajatnya." (HR Bukhari)

Di sini ada beberapa perkara penting yang wajib kita perhatikan:
1. Istikharah dilakukan setelah menunaikan shalat dua rakaat selain shalat shalat fardhu
(Tahiyyatul Masjid, atau setelah shalat sunnah lainnya).
2. Do'a istikharah dilakukan setelah shalat, bukan di dalam shalat.
3. Boleh mengulang-ulang istikharah, karena ini adalah do'a, dan mengulang-ulang do'a
adalah dianjurkan.
4. Sebagian orang menyangka bahwa setelah melakukan shalat Istikharah, seseorang akan
melihat sesuatu dalam mimpinya. Hal ini tidak berdasar. Pada prinsipnya, jika seseorang
telah melakukan shalat Istikharah, hatinya menjadi tenang, bermimpi dengan jelas
tentang masalah tersebut, atau merasa bahwa hajatnya telah terpenuhi, atau sebaliknya
(berhenti), maka inilah makna istikharah. Bukan seperti yang diduga sebagian orang
bahwa jika seseorang tidak bermimpi, maka dia harus mengulangi istikharahnya lagi
hingga ia bermimpi.
5. Shalat Istikharah hukumnya dianjurkan, bukan waiib.
6. Ibnu 'Umar ra berkata: "seseorang benar-benar beristikharah kepada Allah Ta'ala,lalu Dia
menjadikan baik pilihannya itu, kemudian dia kesal kepada Rabb-nya. Namun tidak
berapa lama kemudian dia melihat bahwa kesudahan yang baik telah dipilihkan untuknya
(oleh Allah)."

I. NIKAH DAN MENUNTUT ILMU
Islam menganjurkan umatnya untuk menikah. Demikian tingginya kedudukan
pernikahan dalam Islam. Islam juga meletakkan penghormatan yang tinggi terhadap ilmu
dan orang yang menuntutnya. Pernikahan dan menuntut ilmu diharapkan untuk seumur
80
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
hidup. Sehingga, keduanya seharusnya berjalan seiring. Menuntut ilmu seharusnya
memberikan kesiapan dan bekal bagi penuntutnya untuk menikah, dan lebih yakin terhadap
janji Allah kepada orang yang menikah demi menyelamatkan kehormatannya dari lawan
jenis yang tidak halal. Sementara menikah seharunya membuat orang lebih matang dalam
berilmu.

J. MEMINANG
Meminang artinya menunjukkan permintaan untuk perjodohan dari seorang laki-laki
pada seorang perempuan atau sebaliknya dengan perantaraan seseorang yang dipercayai.
Meminang diperbolehkan dalam agama Islam terhadap gadis atau janda yang telah habis
masa iddahnya kecuali perempuan yang dalam 'iddah bain' sebaiknya dengan jalan sindiran
saja.
Perempuan dalam 'iddah rajiiyah' maka haram meminangnya karena perempuan
tersebut masih hukum istri bagi laki-laki yang menceraikannya, karena dia boleh kembali
padanya dan juga tidak diijinkan meminang sorang perempuan yang sedang dipinang
sebelum nyata bahwa permintaannya tersebut tidak diterima, sebagaimana sabda
Rasulullah SAW .
"Orang mukmin adalah saudara orang mukmin. Maka tidak halal bagi seorang
mukmin meminang seorang perempuan yang sedang dipinang oleh saudaranya, sehingga
nyata sudah ditinggalkannya." (HR Ahmad-Muslim)
Setelah pinangan disampaikan, biarlah pihak keluarga wanita dan wanita yang
bersangkutan untuk mempertimbangkan. Sebagian memberikan jawabannya segera,
sebelum kaki bergeser dari tempat berpijaknya, sebab pernikahan mendekatkan kepada
keselamatan akhirat, sedang calon yang datang sudah diketahui akhlaknya. Sebagian
memerlukan waktu yang cukup lama untuk bisa memberi kepastian apakah pinangan
diterima atau ditolak, karena pernikahan bukan untuk sehari dua hari.
Ada pelajaran yang sangat berharga dari Biial bin Rabah, muadzin kecintaan
Rasulullah SAW tentang meminang. Ketika Abu Ruwaihah menghadap Kabilah Khaulan, Bilal
mengemukakan : " Saya ini Bilal dan ini saudaraku. Kami datang untuk meminang. Dahulu
kami berada dalam kesesatan kemudian Allah memberi petunjuk. Dahulu kami budak-budak
belian kemudian Allah memerdekakan... " Kemudian ia melanjutkan, " Jika pinangan kami
anda terima, kami panjatkan ucapan Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah. Dan kalau anda
manolak, maka kami mengucapkan Allahu Akbar. Allah Maha Besar." Menurut perspektif
81
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
Bilal, jika pinangan diterima, maka hanya Allah yang berhak dan layak dipuji.
Alhamdulillahirabbil'alamin. Peminangan pun insya Allah merupakan bentuk pujian kepada
Allah dengan menjaga kehormatan atas apa yang dikaruniakan kepada kita. Adapun kalau
pinangan ditolak, kita ingat bahwa yang besar dan seharusnya besar di mata dan hati kita
adalah Allah 'Azza wa jalla. Peminangan adalah salah satu bentuk mengagungkan Allah,
karena berusaha menghalalkan karunia kecintaan kepada iawan jenis melalui ikatan
pernikahan yang oleh allah disebut mitsaaqan-ghalizha (perjanjian yang sangat berat).
Maka, kalau pinangan anda ditolak, agungkanlah Allah. Kita tatap kezaliman-kezaliman diri
kita sendiri. Bisa jadi, penolakan merupakan proses untuk mencapai kematangan,
kemantapan dan kejernihan niat. Bisa jadi Allah ingin mengangkat derajat anda.
Kekecewaan mungkin saja timbul. Hal itu adalah manusiawi. Tetapi ia harus diperlakukan
dengan cara yang tepat agar tidak tergelincir ke jurang kenistaan yang sangat jelas.Dalam
hal kekecewaan ini, Islam tidak menghendaki berprasangka buruk. Sebab bisa jadi,
penolakan merupakan jalan pensucian jiwa dari merepress kekecewaan. Islam menghendaki
kekecewaan itu menghilang pelan-pelan secara wajar, sehingga kita bisa mengambil jarak
dari sumber kekecewaan sehingga tidak kehilangan obyektivitas dan kejernihan hati.
1. Disunahkannya Meminang
Dari Ibnu Mas'ud, ia berkata : Rasulullah Saw mengajarkan kami tasyahhud dalam
shalat dan tasyahhud dalam suatu hajat dan ia menyebutkan tasyahhud dalam shalat.
Ibnu Mas'ud berkata : Sedang tasyahhud dalam suatu hajat '. Innal hamda lillah,
nasta'inuhu wa nastaghfiruhu wa na'dzubillahi min syururi anfusina, man yahdillahu fa
laa mudhillalah waman yudhlil fa laa hadiyalah, wa asyhadu an laailaaha illallah wa
asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuuluh. (Sesungguhnya segala puji hanya
milik Allah, kami mohon pertolongan dan ampunan kepada-Nya dan kami berlindung diri
dengan Allah dari kejahatan-kejahatan hawa nafsu kami, barangsiapa yang diberi
petunjuk oleh Allah maka tidak ada yang bisa menyesatkannya dan barangsiapa yang
tersesat maka tidak ada yang bisa memberi petunjuk kepadanya, aku bersaksi bahwa
sesungguhnyatidak ada Tuhan selain Allah dan bahwasanya Muhammad adalah hamba-
Nya dan utusan-Nya). Dan membaca tiga ayat, yang kemudian ditafsirkan oleh Sufuan
Ats-Tsauri dijelaskan (yaitu firman Allah yang artinya) "Dan bertaqwalah kepada Allah
dengan sebenar-benar taqwa dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam
keadaan sebagai muslim. " (QS Ali Imran : 102) "Dan bertaqwalah kepada Allah yang
kamu saling meminta satu sama lain dengan (mempergunakan) nama-Nya dan
82
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
peliharalah hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan
mengawasimu. " (QS An Nisaa: 1) "Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada
Allah dan berkatalah dengan perkataan yang benar. " (QS Al Ahzab : 70). (HR Tirmidzi
dan ia mengesahkannya)
Dan dari Isma'il bin Ibrahim dari seorang laki-laki Bani Sulaim, ia berkata : Aku
meminang Umamah binti Abdul Muthalib kepada Nabi Saw, kemudian ia menikahkan
aku tanpa bertasyahhud. (HR Abu Daud)
Pada hadist pertama (tentang tasyahhud dalam suatu hajat) Imam Syaukani berkata :
hadis ini dijadikan dalil atas disyariatkannya khutbah nikah dan setiap hajat. Tetapi
Tirmidzi berkata : Para ulama berpendapat, bahwa sesungguhnya nikah boleh tanpa
khutbah.
2. Sifat Perempuan yang Dianjurkan untuk Dipinang
Dari Anas bahwa sesungguhnya Nabi SAW memerintahkan kawin dan melarang
membujang dengan larangan yang keras, dan ia pun bersabda, "Kawinilah perempuan
yang mencinta lagi yang bisa berketurunan banyak, karena sesungguhnya aku bangga
bersama kamu di hadapan Nabi-nabi pada hari kiamat nanti " (HR Ahmad)
Dari Abu Hurairah dari Nabi SAW, ia bersabda, "Wanita itu lazimnya dikawini karena
empat hal : karena hartanya, keturunannya (kemuliaannya), kecantikannya dan karena
agamanya, maka pilihlah wanita yang beragama. (Jika tidak) maka binasalah engkau."
(HR Jamaah kecuali Tirmidzi)
3. Wanita Boleh Menawarkan Diri
Imam Bukhari menceritakan cerita dari Anas r.a. Ada seorang wanita yang datang
menawarkan diri kepada Rasulullah SAW dan berkata, "Ya Rasulullah! Apakah baginda
membutuhkan daku?" Putri Anas yang hadir dan perkataan wanita itu mencela sebagai
wanita yang tidak punya harga diri dan rasa malu." Anas berkata kepada putrinya itu" "
Dia lebih baik darimu. Dia senang kepada Rasulullah SAW, lalu menawarkan dirinya untuk
beliau!"
Cerita lain berkenaan hal ini juga bisa didapat dari kisah Umar bin Khathab yang
menawarkan puterinya - Hafshah - kepada Utsman bin Affan. Ustman menjawab, " Saya
pikir, pada waktu ini saya belum berminat untuk kawin." Setelah itu Umar menawarkan
puterinya kepada Abu Bakar. Abu Bakar diam dan tidak menjawab tawaran tersebut.
Beberapa saat kemudian, Hafshah dipinang oleh Rasululiah SAW. Hal itu mengobati luka
hati Umar. Kemudian Abu Bakar datang dan berkata, " Mungkin kau marah dan kurang
83
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
senang kepada saya. Ketika menawarkan Hafshah, saya diam dan tidak menjawab
sepatah pun." Umar menjawab, Ya, benar. Abu Bakar melanjutkan, "Sebenarnya saya
ingin sekali menerima tawaranmu itu. Tetapi sebelum kau menawarkan Hafshah
kepadaku, aku sudah mendengar Nabi SAW menyebut-nyebut untuk meminangnya. Dan
aku tidak mau membuka rahasia Beliau kepadamu. Namun, jika Beliau tidak jadi
menikahinya, tentu akan saya terima tawaranmu itu dengan senang hati." (HR Bukhari)
4. Mempertimbangkan Pinangan
Ketika usia semakin bertambah, orang semakin peka terhadap dorongan untuk
berumah tangga. Dorongan ini muncul pada diri laki-laki maupun perempuan. Seorang
wanita yang matang, mengekspresikan hal tersebut dengan cara-cara yang dewasa dan
mempersiapkan diri baik-baik untuk menyambutnya. Sedangkan wanita yang belum
matang orientasinya hidupnya lebih banyak menunjukkan melalui bentuk-bentuk
lahiriyah. Situasi psikis yang berbeda-beda juga jenjang kedewasaan yang tak sama
melahirkan sikap yang beragam dalam menghadapi dorongan tersebut. Ada banyak
mujahadah pada masa-masa ini.
Agama merupakan hal utama yang harus dipertimbangkan. Sebagaimana sabda
Rasulullah SAW: " Jika datang kepada kalian (hai calon mertua) orang yang kalian sukai
(ketaatan) agamanya dan akhlaknya, maka nikahkanlah dia (dengan puterimu). Sebab,
jika kamu sekalian tidak melakukannya, akan lahir fitnah dan akan berkembang
kehancuran yang besar di muka bumi ini." Kemudian ada yang bertanya . "Wahai
Rasulullah, bagaimana jika orang (pemuda) itu mempunyai (cacat atau kekurangan-
kekurangan)?". Maka Rasulullah menjawab (mengulang 3X): " Jika datang kepada kalian
orang yang bagus agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah dia (dengan puterimu)!" (HR
Tirmidzi dari Abu Hatim Al-Mazni)
Seorang ayah bisa mencari pengetahuan mengenai laki-laki yang meminang anak
gadisnya dengan seksama sebelum mengambil keputusan. Atara lain, ia menanyai orang
yang dekat denga calon menantunya. Ia juga bisa menanyakan kepada orang-orang yang
dapat dipercaya.
Suatu pernikahan berkaitan langsung dengan perasaan anak gadis yang insya Allah
akan mendampinginya seumur hidup. Karena itu seorang ayah perlu meminta izin kepada
anak gadisnya sebelum menikahkan. Islam menolak pemaksaan orang tua agar anak
gadisnya mau menikah dengan laki-laki pilihan orang tua, sedang ia tidak menyukai.
84
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
Pemaksaan dapat menyebabkan si anak tidak taat kepada suaminya kelak. Hal tersebut
merupakan dosa besar,
Selain meminta izinnya, berikanlah kesempatan kepada anak gadis untuk
mengetahui siapa calon suaminya, terutama jika calon suami tersebut pilihan orang
tuanya dan anak gadis itu belum mengenalnya. Kasus gagalnya perkawinan karena istri
belum mengenal calon suaminya pernah terjadi di zaman Rasulullah. Ketika menikah,
Hadiqah tidak pernah bertemu dengan Tsabit bin Qais kecuali pada malam pengantin
mereka. Sang istri sangat terkejut dengan suami yang dijumpainya dan secara spontan
timbul keinginan untuk berpisah.
Hadiqah berkata kepada Rasulullah ,"Tampaklah apa yang tidak saya ketahui saat
malam pengantin. Saya pernah melihat beberapa laki-laki, namun suami saya adalah laki-
laki yang paling hitam kulitnya, pendek tubuhnya, dan paling jelek wajahnya. Tidak ada
satu kebagusan pun yang saya temui darinya. Saya tidak mengingkari kebagusan akhlak
dan agamanya, ya...Rasulullah, tetapi saya takut menjadi kafir jika tak bercerai darinya.
Saya takut jika terus-menerus maksiat padanya karena ketidaktaatan saya padanya dan
saya tahu itu menyalahi perintah Allah SWT." Rasulullah SAW memanggil Tsabit dan
berkata kepadanya, " Temui istrimu, Hadiqah dan ceraikan dia sebagaimana layaknya,
biar mahar itu menjadi haknya."
Dalam mempertimbangkan pinangan hendaknya ada musyawarah. Musyawarah
dilakukan dengan orang-orang yang memenuhi syarat agar mendatangkan manfaat dan
dekat dengan maslahat.
5. Melihat Orang yang Akan Dipinang
Sebagian ulama mengatakan bahwa melihat wanita yang akan dipinang itu boleh
saja. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW : "Apabila salah seorang di antara kamu
meminang seorang perempuan, maka tidak beralangan atasnya untuk melihat
perempuan itu asal saja melihatnya semata-mata untuk mencari perjodohan, baik
diketahui oleh perempuan itu atau tidak." ( HR Ahmad )
Ada pula sebagian yang berpendapat hal tersebut adalah sunah. Sebagaimana sabda
Rasulullah SAW: "Apabila seorang di antara kamu meminang seorang perempuan,
sekiranya dia dapat melihat perempuan itu, hendaklah dilihatnya sehingga bertambah
keinginannya pada perkawinan maka lakukanlah." ( HR Ahmad dan Abu Dawud )
Dan dari Mughirah bin Syu'bah, sesungguhnya ia pernah meminang seseorang
perempuan lalu Nabi SAW bersabda, "Lihatlah dia, karena sesungguhnya hal itu lebih
85
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
menjamin untuk melangsungkan hubungan kamu berdua." (HR Imam yang lima kecuali
Abu Daud)
Dan dari Muhammad bin Hanafiyah, menurut riwayat Aburrazzaq dan Sa'ad bin
Manshur (dikatakan) : Bahwa sesungguhnya Umar pernah meminang melalui Ali akan
anak puterinya, Umi Kultsum, lalu Ali menyebutkan tentang masih kecilnya anak
perempuan itu Kemudian ia berkata : "Akan kukirim ia kepadamu dan jika kamu suka
(bolehlah) ia menjadi istrimu." Lalu ia pun mengirim anak puterinya itu kepada Umar,
kemudian Umar membuka betisnya. Maka anak itu berucap :"Seandainya engkau bukan
Amirul Mukminin, tentu kucolok matamu. "
Jadi sekiranya tidak dapat dilihat, boleh mengirimkan utusan (seorang perempuan
yang dipercayai) supaya dia dapat menerangkan sifat-sifat dan keadaan perempuan yang
akan dipinang itu. Sungguh bagi umat Islam diberi kelapangan untuk melihat seorang
perempuan yang dipinangnya itu.
6. Meminang Gadis Melalui Walinya dan Janda Langsung kepada yang Bersangkutan.
Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah Saw bersabda, "Seorang janda tidak
boleh dikawinkan tanpa bermusyawarah terlebih dahulu dengannya. Seorang gadis
perawan, tidak boleh dikawinkan sebelum minta izin kepadanya." Seseorang bertanya,"
Bagaimana izin gadis perawan itu?" Rasul menjawab, "Kalau ia diam saja." (HR Bukhari)
Dari Umi Salamah, ia berkata : Ketika abu Salamah meninggal, Nabi Saw mengutus
Habib bin Balta'ah kepadaku guna meminangku untuknya. Maka aku berkata kepadanya,
"Sesungguhnya aku punya seorang anak gadis, sedang aku pencemburu." Lalu Nabi
bersabda, "Adapun tentang anak gadisnya, aku berdoa kepada Allah semoga Allah
memberinya kecukupan dan aku juga berdoa kepada Allah, semoga Ia menghilangkan
rasa cemburunya." (HR Muslim)
Dari 'Arak dari Urwah, sesungguhnya Nabi Saw meminang Aisyah melalui Abu Bakar,
lalu Abu Bakar berkata kepadanya, "sesungguhnya aku adalah saudaramu." Lalu Nabi
Saw bersabda, "Engkau saudaraku dalam agama Allah dan kitab-Nya, sedang ia (Aisyah)
halal bagiku." (HR Bukhari yang diriwayatkan secara mursal)
7. Meminang Perempuan dalam Masa Iddah dengan Sindiran.
Dari Fathimah binti Qais, sesungguhnya suaminya telah menthalaknya tiga kali,
sehingga Rasulullah SAW tidak memberinya (hak) tempat tinggal dan nafkah. Fathimah
berkata : Dan Rasulullah SAW bersabda kepadaku, "Apabila engkau telah halal dengan
habis iddah, maka beritahukanlah aku." Kemudian aku memberitahu kepadanya. Lalu ia
86
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
dipinang oleh Mu'awiyah, Abu Jahm dan Usamah bin Zaid. Kemudian rasulullah Saw
bersabda, "Adapun Mu'awiyah adalah seorang laki-laki miskin, tidak berharta sama
sekali sedang Abu Jahm adalah seorang laki-laki yang suka memukul perempuan, tetapi
Usamah..... "lalu Fathimah berkata (menirukan ucapan Nabi) dengan menggerakkan
tangannya demikian : Usamah! Usamah! Lalu berkatalah Rasulullah SAW kepada
Fathimah Taatlah kepada Allah dan taat kepada Rasul-Nya." Fathimah berkata :
Kemudian aku kawin dengan Usamah, lalu aku pun bahagia. (HR Jamaah kecuali
Bukhari)
Dan dari Ibnu Abbas ra. (tentang firman Allah) "Dan tidak ada dosa bagi kamu
meminang wanita-wanita itu dengan sindiran. " (QS Al-Baqarah: 235), ia berkata
(memberi contoh kata sindiran dalam meminang) yaitu seperti : Sesungguhnya aku ingin
kawin, dan senang kalau ada seorang perempuan shalihah yang mau denganku. (HR
Bukhari)
Demikian hukum wanita yang ditalak tiga, boleh menyindirnya untuk mengawininya
sebagaimana sabda Nabi SAW. Adapun wanita yang ditalak raj'i (yang masih dapat
kembali kepada suaminya) maka tidak boleh dipinang sebelum selesai iddahnya, walau
dengan sindiran. Sedangkan meminang secara terang-terangan adalah haram terhadap
semua perempuan yang masih dalam masa iddah. Dan akad nikah di masa iddah, telah
ijmak ulama : Tidak sah akad nikah di masa iddah sehingga selesai masa iddah.
Ibnu Taimiyah berkata dalam Al-Ikhtiyarat : Dan bagi perempuan yang masih dalam
masa iddah dengan istibra' (untuk mengetahui kebersihan rahim) seperti ummul walad
(hamba perempuan yang telah melahirkan anak dari hasil hubungan dengan tuannya),
atau tuannya meninggal dunia atau ia dimerdekakan, maka statusnya sama dengan
perempuan yang ditinggal mati suaminya dan yang telah ditalak tiga atau yang difasid
pernikahannya sebab ada pertalian sesusuan atau karena li'an, maka terhadap
perempuan itu cara meminangnya dengan sindiran dan bukan terang-terangan.
8. Larangan Meminang Perempuan yang Sudah Dipinang Orang Lain.
Dan 'Uqbah bin Amir, bahwa sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda, "Orang
mukmin itu saudara orang mulnnin yang lain, maka tidak halal bagi seorang mukmin
membeli atas pembelian saudaranya dan tidak boleh ia meminang atas pinangan
saudaranya sehingga saudaranya itu meninggalkannya." (HR Ahmad-Muslim)
87
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
Dan dari Abu Hurairah dari Nabi Saw, ia bersabda, "Tidak boleh seseorang meminang
atas pinangan saudaranya sehingga saudaranya itu mengawininya atau
meninggalknnnya." (HR Bukhari dan Nasai)
Imam As-Syaukani berkata : Perkataan "Tidak boleh meminang ...dst" itu,
menunjukkan haramnya meminang atas pinangan orang lain karena Nabi SAW bersabda,
"Tidak halal", dan ada larangan dalam hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah dan
Ibnu Umar. Dan itu pendapat jumhur. Sedangkan perkataan "sehinggan ia meninggalkan"
itu menunjukkan bahwa pihak lain boleh meminang sesudah mengetahui bahwa pihak
yang lebih dulu meminangnya itu tidak suka mengawininya.
Pernikahan itu sangat sensitif. Kekecewaan dalam pernikahan, terutama proses
paling awal dari pernikahan, sangat mudah mempengaruhi sikap orang yang
bersangkutan terhadap lawan jenis, ikatan pernikahan, kepercayaan terhadap sesama
manusia dan bahkan agama --khususnya dalam perkara mengimani prinsip-prinsip
agama. Secara khusus, cacat dalam proses awal -di antaranya perasaan dilecehkan
karena keluarga calon istri menerima pinangan dari orang lain- dapat mengakibatkan
sikapnya kelak kepada istri dan anak-anaknya menjadi tidak baik. Sedangkan bagi
peminang kedua --seandainya kelak menikah dengan peminang kedua-sikap
keluarga/calon istri juga merupakan tanda yang tidak baik. Kepercayaan sulit dibangun.
Sang suami akan berpikir, "Benar, saat ini saya yang menang. Tapi apa yang dapat
menjamin bahwa istri saya nanti akan memiliki kesetiaan, sedangkan ludah yang sudah
ditumpahkan saja ia masih mau menjilat kembali."
9. Mempelai Berdua Mewakilkan Akad Nikah Mereka kepada Seseorang
Dari 'Uqbah bin Amir bahwa sesungguhnya Nabi Saw pernah bertanya kepada
seorang laki-laki : Maukah engkau kunikahkan dengan si fulanah? Laki-laki itu menjawab :
Ya dan Nabi SAW bertanya kepada pihak perempuan: Maukah engkau kunikahkan
dengan si fulan? Perempuan itu menjawab.Ya. Kemudian Nabi SAW menikahkan yang
satu dengan yang lain, lalu laki-laki itu mengumpuli perempuan itu, sedang ia tidak
memberikan (nafkah) sama sekali sedang laki-laki itu termasuk orang yang mengikuti
perang Hudaibiyah padahal bagi yang mengikuti perang itu mendapat bagian tanah di
Khaibar, Maka ketika laki-laki itu akan meninggal dunia, ia berkata : Sesungguhnya
Rasulullah SAW telah menikahkan aku dengan fulanah, sedang aku tidak memberikan
mahar kepadanya dan tidak pernah memberi nafkah kepadanya sama sekali, aku mohon
kesaksian kamu semua, bahwa aku memberikan kepadanya maharnya yaitu bagianku
88
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
yang di Khaibar. Lalu perempuan itu mengambil bagian tersebut kemudian ia jualnya
seharga seratus ribu. (HR Abu Daud)
Dan Abdurrahman bin Auf pemah berkata kepada Umi Hakim binti Qarizh: Apakah
anda menyerahkan urusan (pernikahan) diri anda kepadaku? Ia menjawab : Ya.
Abdurrahman berkata: Maka sungguh anda telah kunikahkan. (HR Bukhari dalam kitab
shahihnya)
Mengenai hadis kedua lbnu Taimiyyah berkata: Ini menunjukkan bahwa menurut
pandangan Abdurrahman bin Auf, orang yang mewakilkan kepada seseorang tentang
urusan pernikahan dirinya atau jual beli sesuatu, maka bagi si wakil itu boleh/berhak
menjualbelikan barang itu, menikahkan diri orang itu dan melakukan hal itu cukup
dengan satu ucapan.
Hadis 'Uqbah ini dijadikan dalil oleh ulama yang berpendapat atas bolehnya
mewakilkan dua segi akad nikah (ijab dan kabul) kepada satu orang. Ini menurut riwayat
Auza'i, Rabi'ah. Tsauri, Malik, Abu Hanifah. Sedang menurut Imam Syafii : Boleh
dinikahkan oleh penguasa (hakim) atau penguasa lain yang setingkat dengannya atau
yang lebih rendah. Sedang Imam Bukhari meriwayatkan dari Mughirah secara mu'allaq,
bahwa Mughirah pernah meminang seorang perempuan, sedang Mughirah adalah orang
yang lebih utama dari perempuan itu kemudian Mughirah menyuruh seorang laki-laki
(untuk mewakili akadnya) lalu dinikahkanlah dia oleh laki-laki tersebut.
10. Sumber Informasi Dan Perantara
Memberi informasi objektif.
Tidak persuasif (membujuk).
Memberi informasi menurut apa yang diketahui.
Lebih melihat pada usaha.
Moderat dan tidak menyudutkan.
Memotivasi jika mampu.

K. HUKUM NIKAH
Hukum nikah ada 5:
1. Jaiz (diperbolehkan). Ini asal hukumnya.
2. Sunat bagi orang yang berkehendak serta cukup belanjanya (nafkah dll).
3. Wajib atas orang yang cukup belanja dan dia takut akan tergoda pada kejahatan
(zina).
89
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
4. Makruh terhadap orang yang tidak mampu memberi nafkah.
5. Haram bagi orang yang berniat menyakiti perempuan yang dikawininya.
Rukun Nikah
Rukun nikah ada 3:
1. Sighat (akad), yaitu perkataan dari pihak wali wanita, seperti kata wali, saya
nikahkan engkau dengan . Jawab laki-laki, Saya terima menikahi ..
Tidak sah akad nikah kecuali dengan lafaz nikah , tazwij atau terjemahan
keduanya. Rasulullah Saw bersbda : " Takutlah kepada Allah SWT dalam urusan
perempuan, sesungguhnya kamu ambil mereka dengan kepercayaan Allah, dan
kamu halalkan mereka dengan kalimat Allah." (HR.Ahmad)
Yang dimaksud kalimat Allah dalam hadist tersebut adalah Al-Qur'an dan tidak
disebutkan dalam Al-Qur'an selain dua lafaz itu, maka harus diturut agar tidak
salah. Pendapat yang lain : sah akad dengan lafaz yang lain asal maknanya sama
dengan kedua lafaz tsb, karena asal lafaz akad ma'qul makna tidak semata-mata
ta'abuddi.
2. Wali (wali si perempuan)
SabdaNabi SAW: " Barangsiapa di antara perempuan yang nikah dengan tidak
diizinkan oleh walinya maka perkawinannya batal."
"Janganlah menikahkan perempuan akan perempuan yang lain, dan jangan pula
menikahkan seorang perempuan akan dirinya sendiri. " (HR Ibnu Majah dan
Daruquthni)
3. Dua orang saksi
Rasulullah SAW bersabda : " Tidak sah nikah kecuali dengan wali dan dua saksi
yang adil." (HR Ahmad)

L. WALI NIKAH
Susunan wali :
1. Bapaknya
2. Datuknya
3. Saudara laki-laki seibu sebapak
4. Saudara laki-laki sebapak
5. Anak laki-laki saudara laki-laki seibu sebapak
6. Anak laki-laki saudara laki-laki sebapak
90
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
7. Saudara bapak yang laki-laki
8. Anak laki-laki paman dari pihak bapak
9. Hakim
Syarat wali dan dua saksi :
Wali dan saksi bertanggung jawab atas sahnya akad perkawinan, sehingga hendaklah
memiliki sifat-sifat sbb :
1. Islam
Sebagaimana firman Allah SWT :
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil orang Yahudi dan orang
Nasrani menjadi wali." ( Al-Maidah : 31 )
2. Baligh
3. Berakal
4. Medeka
5. Laki-laki
6. Adil
Keistimewaan bapak dari wali-wali yang Lain
Bapak dan datuk diberi hak mengawinkan anaknya yang bikir/perawan dengan
tidak izin si anak lebih dahulu, dengan orang yang dipandang baik, kecuali anak yang
tsayib (bukan perawan lagi) harus dengan izinnya lebih dahulu. Sabda Rasulullah SAW .
"Perempuan yang janda lebih berhak terhadap dirinya daripada walinya, sedangkan
anak perawan dikawinkan oleh bapaknya. " (HR Daruquthni)
Dari Ibnu Abbas berkata : " Sesungguhnya seorang perawan telah mengadukan
halnya kepada Rasulullah SAW bahwa ia telah dikawinkan oleh bapaknya dan dia
tidak menyukainya. Maka Nabi SAW memberi kesempatan kepada perawan itu untuk
meneruskan atau membatalkan perkawinan itu. (HR Ahmad, Abu Dawud, Ibnu
Majah dan Daruquthni)
Sementara wali yang lain tidak berhak. Syarat bapak dan datuk mengawinkan
dengan tidak izin :
1. Tidak ada permusuhan antara bapak dan anak.
2. Hendaklah dikawinkan dengan orang yang setara.
3. Mahar tidak kurang dari mahar misil (sebanding).
4. Tidak dikawinkan dengan orang yang tidak mampu membayar mahar.
5. Tidak dikawinkan dengan laki-laki yang mengecewakan, misal . orang buta, lansia.
91
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
Enggan atau keberatan wali
Bila wali berkeberatan menikahkan dengan seorang laki-laki yang sekufu dengan tidak
ada alasan, maka hakim berhak menikahkan. Dari Aisyah berkata Rasulullah SAW telah
bersabda : "Tidak sah nikah melainkan dengan wali dan dua orang saksi yang adil, jika
wali-wali itu enggan (berkeberatan) maka sultan(hakim)lah yang menjadi wali orang
yang tidak mempunyai wali." (HR.Daruquthni)
Dua orang wali masing-masing menikahkan
Jika seorang perempuan dikawinkan oleh dua orang walinya yang sederajat, kepada
dua orang laki-laki. Maka yang terdahulu itulah yang sah dan yang kemudian tidak sah.
Jika tidak diketahui yang terdahulu (diketahui bersamaan, maka kedua perkawinan itu
batal karena asalnya perempuan itu haram sehingga wajib jelas sebab halalnya. Sabda
Rasulullah SAW: "Barangsiapa dari perempuan yang dinikahkan oleh dua orang
walinya, maka perempuan itu untuk yang pertama di antara kedua laki-laki itu." (HR
Ahmad)
Wali ghoib
Menurut mazhab Syafi'I, wali-wali diatur sedemikian rupa, yang lebih dekat
perhubungannya didahulukan daripada yang lebih jauh. Maka bila wali yang lebih
dekat itu ghaib dari perempuan yang akan dinikahkan, sejauh perjalanan qasar dan
tidak mempunyai wakil, maka hakim boleh menikahkannya karena wali yang ghaib itu
masih tetap wali belum berpindah hak walinya kepada wali yang lebih jauh
hubungannya.
Menurut mazhab Hanafi, perempuan tersebut dinikahkan oleh wali-wali yang lebih
jauh hubungannya dengan wali yang ghaib menurut susunan wali-wali tersebut.
Alasan madzhab ini:
1. Karena wali yang jauh hubungannya itu juga wali seperti yang dekat, hanya yang
dekat itu didahulukan karena ia lebih utama. Maka apabila ia tidak dapat
menjalankannya, keutamaan itu hilang dan berpindah sesuai urutan.
2. Hakim itu (menurut hadis) adalah wali bagi orang yang tidak mempunyai wali ,
sedangkan daiam hal ini wali selain yang ghaib ada maka hakim belum berhak
menjadi wali.
Tidak ada nikah tanpa wali
Dari Ai Musa ra. dari Nabi Saw, ia bersabda, "Tidak ada nikah melainkan dengan
wali." (HR.imam lima )
92
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
Dan dari Sulaiman bin Musa dari. Zuhri dari Urwah dari Aisyah, sesungguhnya Nabi
Saw bersabda, "Siapa saja perempuan yang kawin tanpa ijin walinya maka
perkawinannya batal, maka perkawinannya batal, maka perkawinannya batal.
Kemudian jika (suaminya) telah mencampurinya, maka bagi perempuan itu berhak
memperoleh mahar sebab apa yang telah ia anggap halal dari mencampurinya.
Kemudian jika mereka (wali-walinya) berselisih, maka penguasa (hakimlah) yang
menjadi walinya." (HR Imam yang lima kecuaii Nasai)
Dan dari 'Ikrimah bin Khalid, ia berkata : Pernah terjadi jalan penuh kendaraan,
kemudian ada seorang perempuan janda di antara mereka yang menyerahkan urusan
dirinya kepada seorang laki-laki yang bukan walinya, lalu laki-laki itu menikahkannya.
Kemudian sampailah hal itu kepada Umar. Kemudian Umar menjilid (mendera) orang
yang kawin dan mengawinkannya itu serta membatalkan pernikahannya. (HR Syafii
dan Daruquthni)
Anak laki-laki menikahkan ibunya
Dari Ummi Salamah : Tatkala Nabi Saw mengutus (seseorang) untuk melamarnya,
Ummi Salamah berkata : Tidak seorang pun dari wali-waliku ada yang hadir. Lalu Nabi
Saw bersabda, "Tidak seorang pun dari wali-walimu yang hadir maupun yang ghaib
yang tidak menyukai pernikahan ini." Kemudian Ummi Salamah berkata kepada anak
laki-lakinya . Hai Umar, bangkitlah kemudian kawinkanlah Rasulullah Saw. Lalu ia
mengawinkannya. (HR Ahmad dan Nasai)
Hadis tersebut dhaif (mu'allal) sebab pada waktu ibunya kawin dengan Nabi Saw,
Umar baru berusia dua tahun. Namun maknanya tetap dipakai karena dialah yang
bertanggung jawab atas ibunya kalau si anak sudah dewasa.
Hak memaksa dan permintaan izin kawin
Dari Aisyah, sesungguhnya Nabi Saw mengawininya sedang ia berusia enam tahun,
ia berumah tangga dengan Nabi Saw dalam usia sembilan tahun dan hidup
bersamanya selam sembilan tahun. (HR Ahmad, Bukhari dan Muslim)
Dan dari Ibnu Abbas, ia berkata : Rasulullah Saw bersabda, "Perempuan janda itu
lebih berhak atas dirinya daripada walinya, sedang gadis diminta izinnya dan izinnya
adalah diamnya. " (HR Jamaah kecuali Bukhari)
Dan dari Ibnu Abbas, sesungguhnya ada seorang perempuan gadis datang kepada
Rasulullah Saw, lalu ia menerangkan bahwa ayahnya telah menikahkannya sedang ia
93
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
tidak suka, lalu Nabi Saw menyuruhnya untuk memilih. (HR ahmad, Abu Daud, Ibnu
Majah dan Daruquthni)
Dan dari Ibnu Umar, ia berkata : Usman bin Mazh'un meninggal dunia dan
meninggalkan seorang anak perempuan dari ibu Khaulah binti Hakim bin Umayah bin
Haritsah bin auqash dan Usman wasiat kepada saudaranya Quddamah bin Mazh'un.
Abdullah berkata : Mereka berdua itu adalah pamanku dari pihak ibu, kemudian aku
meminang anak perempuan Usman itu melalui Quddamah, lalu ia menikahkannya
denganku. Kemudian masuklah Mughirah bin Syu'bah, yakni (ke rumah) ibunya, lalu
Mughirah mempengaruhi ibunya dengan harta, lalu condonglah ibunya kepada
Mughirah dan anak perempuannya (juga) condong kepada keinginan ibunya,
kemudian mereka (ibu dan anaknya) membangkang sehingga diajukan persoalan
mereka berdua itu kepada Nabi Saw, lalu Quddamah berkata : Ya Rasulullah, anak
perempuan saudara laki-lakiku diwasiatkan kepadaku (urusannya) kemudian
kunikahkan dia dengan putra bibinya, kemudian akupun tidak mengabaikan
kemaslahatan dan kekufuan, tetapi ia toh seorang perempuan, ia hanya cenderung
kepada keinginan ibunya. Quddamah berkata : Lalu Rasulullah Saw bersabda,, "Dia itu
yatim, tidak boleh perempuan yatim itu dinikahkan melainkan dengan izinnya."
Quddamah berkata : Maka demi Allah anak perempuan itu dicabut dari (kekuasaan)ku
sesudah kukuasainya, lalu mereka menikahkannya dengan Mughirah bin Syu'bah. (HR
Ahmad dan Daruquthni)
Pada hadis pertama, perkataan "Sesungguhnya Nabi Saw mengawininya sedang ia
berusia enam tahun" itu, Imam Syaukani berkata : Ibnu Taimilyah membawakan hadis
ini untuk dijadikan dalil atas bolehnya ayah menikahkan anak perempuannya yang
masih kecil tanpa izin yang bersangkutan. Demikianlah yang dilakukan Imam Bukhari.
Hadis ini juga menunjukkan bolehnya mengawinkan anak perempuan yang masih kecil
dengan laki-laki yang berumur. Sedangkan pada hadis-hadis selanjutnya tentang
meminta izin kepada perempuan yang akan dinikahkan. Untuk janda harus ada
musyawarah dan bentuk izin yang tegas dari yang dimintai izin, sedang untuk gadis
izinnya bisa dalam bentuk diamnva.
Menghalang-halangi pernikahan
Apabila seorang perempuan telah meminta kepada walinya untuk dinikahkan
dengan seorang laki-laki yang setingkat (sekufu), dan walinya berkeberatan dengan
tidak ada alasan, maka hakim berhak menikahkannya.
94
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
Dari Ma'qil bin Yasar, ia berkata : Aku mempunyai seorang saudara perempuan
yang dipinang melalui aku, lalu datanglah anak laki-laki pamanku, kemudian
kunikahkan saudara perempuanku itu dengannya, kemudian dia ditalaknya dengan
talak raj'i, lalu ia ditinggalkan hingga habislah masa iddahnya. Lalu ia datang lagi untuk
meminangnya kepadaku, lalu aku berkata: Tidak, demi Allah aku tidak akan
menikahkannya denganmu selama-lamanya. Ma'qil berkata : Kemudian turunlah ayat
ini, "Apabila kamu mentalak istri-istrimu, lalu telah habis masa iddahnya,
maka.janganlah kamu (para wali) menghalangi mereka kawin lagi dengan suaminya
itu." (QS Al-Baqarah . 232). Kemudian aku membayar kafarat atas sumpahku dan
kunikahkan saudara perempuanku itu dengannya. (HR. Bukhari, Abu Daud dan Tirmizi
mengesahkannya tetapi ia tidak menyebutkan masalah membayar kafarat)
Dan dalam hadis ini menurut riwayat Bukhari (dikatakan) : Sedang laki-laki itu
adalah seorang yang tidak ada cacatnya dan perempuan itu sendiri memang ingin ruju'
dengannya. Imam Syaukani berkata : Hadis ini menunjukkan bahwa penguasa (hakim)
tidak boleh menikahkan perempuan sebelum memerintahkan kepada walinya yang
menghalang-halangi ('adhal) tersebut untuk melaksanakan fungsinya, kemudian jika ia
tetap menolak untuk menikahkan maka penguasa (hakim)lah yang menikahkan.

M. SAKSI DALAM NIKAH
Dari Ibnu Abbas, sesungguhnya Nabi Saw bersabda, "Perempuan-perempuan pelacur
yaitu mereka yang menikahkan diri mereka sendiri tanpa saksi." ( HR Tirmidzi dan ia
menerangkan bahwa tidak ada yang memarfu'kan hadis ini selain Abu A'la dan bahwasanya
dia benar-benar pernah mernauqufkannya suatu ketika, sedang yang mauquf itulah yang
lebih sah dan tindakan Abu A'la tidak dicela sebab ia kepercayaan sehingga ia memarfu'kan
dan menambah itu dapat diterima, padahal rawi kadang-kadang memarfu'kan hadis dan
kadang-kadang memauqufkannya).
Dan dari Imran bin Hushain dari Nabi Saw, ia bersabda,"Tidak ada nikah melainkan
dengan wali dan dua saksi yang adil." (HR Ahmad bin Hanbal dalam suatu riwayat dari
anaknya Abdullah)
Imam Syaukani berkata : Hadis-hadis itu dijadikan dalil bahwa adanya kesaksian dalam
nikah adalah syarat. Ibnu Taimiyyah berkata : Dan tidak diragukan lagi bahwa nikah yang
diumumkan (dihadiri orang banyak) adalah sah, meskipun secara formal tidak ada dua orang
saksi, adapun nikah dengan secara sembunyi-sembunyi dengan dihadiri dua orang saksi,
95
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
masih dipersoaikan (kedudukan hukumnya), kemudian apabila di samping diumumkan juga
secara formal disaksikan oleh dua orang saksi maka tidak diperselisihkan lagi tentang
kesahannya, laiu apabila tanpa saksi dan tanpa diumumkan, maka jelas pernikahan itu batal
menurut sebagian besar ulama.

N. KUFU DALAM PERKAWINAN
Kufu (setingkat) dalam perkawinan ada 5 sifat, yaitu menurut kedua ibu bapak :
1. Agama
2. Merdeka atau hamba
3. Perusahaan
4. Kekayaan
5. Kesejahteraan
Menurut beberapa ulama kufu adalah menyangkut segi agama. Ibnu Hajar berkata :
Pandangan tentang agama sebagai faktor kekufuan adalah sudah disepakati, sehingga tidak
boleh seorang muslimah dikawin oleh laki-laki kafir. Sebagaimana firman Allah SWT : " Hai
sekalian manusia, sesungguhnya Kami jadikan kamu dari laki-laki dan perempuan dan Kami
jadikan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu kenal-mengenal ( di antara satu
dengan yang lain). Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah yang
paling bertaqwa." (QS Al-Hujurat : 13)
"Laki-laki pezina tidak nikah melainkan dengan perempuan yang berzina atau
perempuan musyrik. Dan perempuan yang berzina tidak menikahinya melainkan laki-laki
yang berzina atau yang musyrik. Dan diharamkan yang demikian itu atas orang-orang
rnukmin." (QS An-Nur : 3)
Dalam beberapa hadis juga diterangkan mengenai hal tersebut.
Dari Abdullah bin Buraidah dari ayahnya, ia berkata : Pernah ada seorang remaja
putri datang menghadap Rasulullah Saw seraya berkata : Sesungguhnya ayahku telah
menikahkan aku dengan saudara laki-lakinya agar bisa terangkat derajatnya. Abdullah
berkata : Lalu Nabi Saw menyerahkan persoalan ini kepada diri perempuan itu sendiri.
Kemudian perempuan itu berkata : Biarlah aku merelakan apa yang diperbuat oleh ayahku,
hanya aku ingin memberitahu kepada semua perempuan, bahwa sesungguhnya bagi para
bapak tidaklah berhak memiliki wewenang sedikit pun dalam urusan (pernikahan anaknya).
(HR Ibnu Majah)
96
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
Dan dari Aisyah bahwa sesungguhnya Abu Hudzaifah bin 'Utbah bin Rabi'ah bin
Abdi Syams sedang ia termasuk yang ikut dalam perang Badar bersama Nabi Saw,
mengangkat Salim sebagai anak angkatnya, kemudian menikahkannya dengan anak
perempuan saudaranya Al Walid bin 'Utbah bin Rabi'ah, sedang Ai Walid adalah bekas
hamba seorang perempuan Anshar." (HR Bukhari, Nasai dan Abu Daud)
Perkataan "mengangkat Salim sebagai anak angkat dan menikahkannya dengan anak
perempuan saudara laki-lakinya" itu menunjukkan bahwa kekufuan itu harus dengan
kerelaan pihak yang lebih tinggl martabatnya bukan tanpa kerelaan Sama Sekali. Karena
Nabi SAW pernah memberikan hak pilih (khiyar) kepada Barirah sebab suaminya tidak
sekufu dengannya.

O. SYARAT-SYARAT NIKAH DAN LARANGAN-LARANGANNYA
Dan dari Uqbah bin Amir, ia berkata: Rasulullah Saw bersabda, "Di antara syarat
yang paling berhak untuk dipenuhi ialah apa yang dengan syarat itu menjadikan halalnya
kemaluan (pencampuran)." (HR Jama' ah)
Dan dari abdullah bin Amr, sesungguhnya Nabi Saw bersabda, "Tidak halal dinikah
seorang perempuan dengan syarat ditalaknya (saudaranya) yang lain." (HR Ahmad)
Syarat nikah bermacam-macam :
1. Semua syarat tidak boleh menyelisihi kitabullah, semua syarat yang menyelisihi
kitabullah adalah batal. Imam Bukhari meriwayatkan dari Aisyah ra bahwa
Rasulullah SAW bersabda, Mengapa orang-orang memberikan syarat-syarat yang
tidak ada dalam kitabullah. Suatu syarat yang tidak ada dalam kitabullah, maka itu
batal, meskipun seratus syarat. Ketentuan Allah lebih benar, dan syarat Allah lebih
kuat.
2. Syarat yang wajib dipenuhi (menurut ijma' ulama) ialah mempertahankan
pernikahan dengan baik atau melepaskan dengan baik.
3. Syarat yang tidak boleh dipenuhi, yaitu permintaan perempuan agar calon suaminya
mentalak istrinya. Sebagaimana Hadist yang diriwayatkan Bukhari dari Abu Hurairah
ra, dari Nabi SAW bersabda,Tidak halal bagi seorang wanita meminta saudara
perempuannya (madunya) diceraikan agar dia dapat menggantikan posisinya.
Sebab, dia hanya mendapatkan apa yang ditentukan untuknya.
4. Syarat yang masih diperselisihkan, yaitu seperti tidak boleh kawin lagi atau tidak
boleh pindah dari rumah istri.
97
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
Jika mempersyaratkan kepada suami untuk tidak ingin menngandung selama masih
kuliah atau berbagai pertimbangan, baik pertimbangan sendiri maupun pertimbangan
bersama suami yang sama-sama masih kuliah, maka ada yang perlu diperhatikan. Ketika
anda sudah terikat oleh pernikahan yang sah, maka halallah apa-apa yang sebelumnya
haram dan dosa besar. Suami-istri berhak mendapat kesenangan-kesenangan khusus. Pada
saat-saat tertentu, gejolak itu rendah. Tetapi pada saat-saat lain, gejolak bisa meninggi
bahkan tak terkendali. Rentetan akibatnya akan sangat panjang. Akibat terhadap suami-istri
tersebut maupun terhadap anak secara langsung (apabila terjadi kecelakaan') untuk masa
yang sangat panjang, karena penolakan terhadap anak tersebut menyebabkan
ketidakmampuan untuk menerima dan memberikan kasih sayang padanya. Padahal kasih
sayang dan penerimaan merupakan hal yang sangat penting dalam mendidik anak. Selain
itu, penolakan terhadap anak dapat melahirkan sejumlah konflik-konflik psikis yang berat.
Kalau misalnya suami istri tersebut tidak sampai mengalami 'kecelakaan' karena
keduanya mematuhi pesyaratan itu, masih ada yang harus diperhatikan. Bagaimana
pengaruh problem-problem psikis yang terakumulasi selama menunggu perkuliahan
selsesai, padahal mereka telah menjadi suami istri yang sah? Akhirnya hal itu berkait juga
dengan kesiapan untuk menjadi orang tua. Kurangnya orientasi sejak awal dapat
menyebabkan keduanya mengalami kejutan mental (shock) setelah berkumpul bersama.

P. AIB PADA WANITA ATAU PRIA YANG DINIKAHI
Mengingat telah hilangnya kejujuran, tersebarnya penipuan di kalangan umat Islam
hingga dalam hal pernikahan dan hilangnya amanat di antara mereka disebabkan karena
melalaikan sabda Nabi SAW: Siapa yang menipu kami, maka dia bukan golongan kami.
Nabi Muhammad SAW juga telah bersabda mengenai jual-beli Penjual dan Pembeli
dalam keadaan khiyar (pilihan) selagi keduanya belum berpisah atau beliau bersabda:
Sehingga keduanya berpisah. Jika keduanya jujur dan memberi penjelasan, maka jual-beli
keduanya diberkahi. Jika keduanya menyembunyikan (aib) dan berdusta, maka keberkahan
jual-beli keduanya dihapuskan. (HR Bukhari)
Imam Asy-Syafii berkata Tidak ada khiyar (pilihan) dalam pernikahan menurut kami,
kecuali karena empat perkara: bila mulut kemaluannya bertulang sehingga tidak dapat
disetubuhi kapanpun. Ini penghalang untuk bersenggama yang karenanya kebanyakan
orang tidak ada yang menikahinya. Jika wanita itu ratqa (kemaluannya rapat), tapi ia dapat
menyenggamainya pada suatu keadaan, maka tidak ada khiyar baginya. Atau ia mengobati
98
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
dirinya sehingga bisa disenggamai, maka tiak ada khiyar bagi suami dan jika ia tidak
mengobati dirinya, maka ada khiyar baginya, jika tidak dapat menyenggamainya pada suatu
keadaan, demikian pula sekiranya wanita itu mempunyai qarn (daging yang tumbuh di
kemaluan yang menyerupai tanduk) tetapi ia dapat menyetubuhinya, maka saya tidak
menjadikan khiyar untuknya. Tetapi seandainya qarn menghalangi senggama, maka hal itu
seperti ratqa. Atau ia terserang penyakit lepra, belang, atau gila.
Al Baihaqi meriwayatkan dalam bab: Aib-aib yang terdapat dalam pernikahan, dari
Jabir bin Zaid: Ada empat perkara yang tidak diperbolehkan dalam jual beli dan pernikahan:
wanita gila, wanita berpenyakit lepra, wanita berpenyakit belang, dan wanita yang
kemaluannya mengeluarkan busa.
Asy SyafiI berkata, jika diketahui sebelum bersetubuh, maka baginya khiyar. Jika ia
memilih untuk menceraikannya, maka wanita ini tidak mendapatkan mahar maupun harta.
Jika ia memilih menahannya setelah mengetahuinya, atau menikahinya padahal ia
mengetahuinya maka tidak ada khiyar untuknya. (Al Umm V/12)
Ibnu Qudamah berkata;Pasal kedua mengenai aib-aib yang membolehkan fasakh
(pembatalan pernikahan): Aib-aib tersebut -sebagaimana disebutkan al-Kharqi- ada delapan:
tiga terdapat pada pria dan wanita yaitu gila, lepra, dan belang. Dua aib khusus pada laki-
laki yaitu jub (terkebiri) dan anah (impotensi). Tiga aib khusus pada wanita yaitu itq, qarn,
dan al-afl (Buih dalam vagina).

Q. PERNIKAHAN ANTARA ZANI DAN ZANIYAH
Dari Abu Hurairah ra., ta berkata : Rasulullah Saw bersabda, " Pezina laki-laki yang
pernah didera hendaklah tidak kawin melctinkan kepada perempuan sepertinya." (HR
Ahmad dan Abu Daud)
Dan dari Abdullah bin Amr bin Ash, sesungguhnya pernah ada seorang laki-laki
Muslim minta izin kepada Rasulullah Saw (untuk mengawini) seorang perempuan yang biasa
dipanggil Umi Mahzul, bekas pelacur dan ia membuat syarat kepada calon suaminya untuk
memberi nafkah kepadanya. Abdullah berkata. Kemudian Nabi Saw memberi izin, atau ia
meyebutkan kepada laki-laki itu tentang keadaan perempuan itu, lalu ia membaca firman
Allah, "Dan perempuan pezina tidak pantas dikawini melainkan oleh laki-laki pezina (pula)
atau laki-laki musyrik. " (QS An-Nur : 3) (HRAhmad)


99
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
R. PERNIKAHAN YANG DIHARAMKAN
1. Nikah ar-Ribath
Yaitu, sejumlah orang bersetubuh dengan seorang wanita.
2. Nikah al Istibdha
Artinya, seseorang membawa istrinya kepada orang yang diinginkannya. Yaitu, orang
tertentu dari kalangan pemimpin dan pembesar yang dikenal dengan keberanian dan
kedermawananna agar sang istri melahirkan anak sepertinya.
3. Bersetubuh dengan pelacur
Al Bukhari meriwayatkan dari Aisyah ra, bahwa dia mengatakan (tentang
perkawinan ini): Orang banyak berkumpul lalu mendatangi seorang wanita, ia tidak
menolak siapa saja yang datang kepadanya. Mereka adalah pelacur yang
menancapkan bendera di depan pintu rumah mereka sebagai tanda. Siapa yang
menginginkan mereka, ia boleh mendatangi mereka. Jika salah seorang dari mereka
hamil dan melahirkan bayi yang dikandungnya, maka kaum pria (yang pernah
menidurinya) dikumpulkan kepadanya, dan mereka memanggil al-qaafah (yaitu
orang yang tahu kemiripan anak dengan ayahnya, dengan tanda-tanda yang
tersembunyi) untuk mereka. Kemudian mereka menyambungkan anaknya kepada
orang yang mereka lihat (memiliki kemiripan), lalu wanita itu memberikan anak itu
kepadanya dan ia dipanggil dengan (menyebut nama) anaknya (seperti, Abu Fulan,
yang berarti ayah si fulan). Ia tidak dapat menolak hal itu. Ketika Nabi Muhammad
SAW diutus dengan membawa kebenaran, maka beliau menghancurkan perkawinan
ala jahiliah seluruhnya, kecuali pernikahan yang dikenal manusia pada hari ini.
4. Nikah Tahlil
Nikah tahlil : Nikah sementara dengan tujuan atau niat untuk menghalalkan
seorang perempuan yang telah ditalak tiga oleh suaminya (ba'in kubra).
Dari Ibnu Mas'ud, ia berkata : Rasulullah Saw melaknat muhallil (yang menghalakan)
dan orang yang dihalalkan." (HR Ahmad, Nasai dan Tirmidzi dan Tirmidzi
mengsahkannya)
Dan dari 'Uqbah bin Amir, ia berkata: Rasulullah Saw bersabda, "Maukah kamu
kuberi tahu tentang pejantan pinjaman? " Mereka menjawab : Mau, ya Rasulullah !
Kata Rasulullah Saw, " Yaitu muhallil, semoga Allah melaknat muhallil dan orang
yang dihalalkannya." (HR Ibnu Majah)
100
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
Hadis-hadis di atas menunjukkan atas haramnya 'nikah tahlil' sebab laknat itu
hanya ditimpakan kepada suatu dosa yang besar. Ibnu Hajar berkata : Ulama
menjadikan hadis ini sebagai dalil atas batalnya nikah tahlil apabila pihak suami
mensyaratkan kepada si muhallil, yaitu setelah menikahi bekas istrinya itu ia harus
mentalaknya dan sebagainya.
5. Nikah Syighar
Dari Nafi' dari Ibnu Umar, sesungguhnya Rasulullah Saw melarang nikah syighar,
sedang nikah syighar itu ialah seorang laki-laki menikahkan anak perempuannya
kepada seseorang dengan syarat imbalan, ia harus dikawinkan dengan anak
perempuan orang tersebut, dan keduanya tanpa mahar. (HR Jamaah, tetapi Tirmidzi
tanpa penjelasan arti syighar dan Abu Daud menjadikan penjelasan arti syighar
sebagai Nafi')
Dan dari Ibnu Umar, sesungguhnya Nabi Saw bersabda,Tidak ada nikah syighar
dalam Islam." (HR Muslim)
Dan dari Imran bin Hushain, sesungguhnya Nabi Saw bersabda, "Tidak ada
tarikan mahar dengan paksa, tidak ada penghapusan dan tidak ada nikah syighar
dalam Islam, siapa yang merampas (makanan dalam walimah) maka tidaklah ia
termasuk galongan kami." (HR Ahmad, Nasai dan Tirmidzi dan Tirmidzi
mengesahkannya)
Syighar mempunyai dua bentuk :
1. Sebagaimana disebut dalam hadis tersebut, yaitu tanpa adanya mahar bagi
masing-masing pihak.
2. Masing-masing dari kedua wali itu membuat syarat kepada yang lain agar
menikahkan kepada perempuan yang berada di bawah perwaliannya.
6. Nikah Mutah
Dari ibnu Mas'ud, ia berkata: Kami pernah perang bersama Rasulullah Saw yang
tidak disertai perempuan, kemudian kami bertanya: Tidakkah sebaiknya kita
berkebiri saja? Lalu Rasulullah SAW melarang kami dari yang demikian itu, kemudian
ia memberi keringanan hukum kepada kami sesudah itu, yaitu dengan cara menikahi
perempuan sampai batas waktu tertentu dengan (mahar) pakaian, lalu Abdullah bin
Mas'ud membaca (firman Allah) : "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
mengharamkan apa-apa yang baik yang dihalalkan Allah atas kamu. " (QS Al
Maidah . 87) (HR Ahmad)
101
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
Dan dari Muhammad bin Ka'ab dari Ibnu Abbas, ia berkata : Sebenarnya kawin
mut'ah itu hanya terjadi pada permulaan Islam, yaitu seseorang datang ke satu
negeri, di mana ia tidak memiliki pengetahuan tentang negeri itu, lalu ia mengawini
perempuan selama mukim (di tempat itu) lalu perempuan itu memelihara barangnya
dan melayani urusannya sehingga turunlah ayat ini "kecuali terhadap istri-istri
mereka atau hamba yang mereka miliki " (QS. Al Muminun : 6) Ibnu Abbas berkata:
Maka setiap persetubuhan selain dengan dua jalan itu (nikah dan pemilikan hamba)
adalah haram. (HR Tirmidzi)
Dan dari Saburah Al-Juhani bahwa sesungguhnya ia pernah berperang bersama
Rasulullah Saw dalam menaklukan Makkah. Saburah berkata : Kemudian kami
bermukim di sana selama lima belas hari, lalu Rasulullah Saw mengizinkan kami
kawin mut'ah dan ia menyebutkan (kelanjutan) hadis itu. Selanjutnya Sabrah
berkata: Maka tidaklah kami keluar hingga Rasulullah Saw mengharamkannya. (HR
Ahmad dan Muslim)
Dan dalam satu riwayat lain : Bahwa sesungguhnya Saburah pernah bersama
Rasulullah Saw, lalu ia bersabda, Hai manusia, sesungguhnya aku pernah
mengizinkan kamu kawin mut'ah dan bahwasanya Allah benar-benar telah
mengharamkan hal itu sampai hari kiamat, maka siapa yang masih ada suatu ikatan
yang ada padanya perempuan-perempuan itu hendaklah ia lepaskan dan janganlah
kamu mengambil kembali apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka itu
sedikit pun." (HR Ahmad dan Muslim)
Penjelasan lebih detail mengenai nikah mutah akan dibahas pada bab Nikah
Mutah dalam Fiqih Nikah jilid 2.
7. Dan diantara pernikahan yang diharamkan yaitu:
a. Nikah dalam masa Iddah dan menikahi wanita kafir selain kitabiyyah (wanita
Yahudi dan Nasrani)
b. Nikah dengan wanita-wanita yang diharamkan karena senasab dan musharahah
(hubungan kekeluargaan karena ikatan perkawinan).
c. Diharamkan menikahi wanita-wanita yang diharamkan karena persusuan.
d. Tidak boleh menghimpun antara wanita dengan bibinya.
e. Wanita diharamkan bagi suaminya setelah talak ketiga, dan tidak dihalalkan
untuknya hingga menikah dengan suami selainnya dengan pernikahan yang wajar
(bukan tahlil).
102
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
f. Orang yang sedang berihram tidak boleh menikah.
g. Tidak boleh menikahi wanita yang masih bersuami, dan tidak boleh menikahi
wanita pezina.
h. Diharamkan menikah lebih dari empat wanita.

S. MAHAR
Mahar atau maskawin merupakan salah satu hak yang ditentukan oleh syariah untuk
wanita sebagai ungkapan hasrat laki-laki pada calon istrinya dan sebagai tanda cinta kasih
serta ikatan tali kesucian. Maka mahar merupakan keharusan tanpa boleh ditawar oleh laki-
laki untuk menghargai pinangannya dan simbol untuk menghormatinya serta
membahagiakannya. Mahar menunjukkan kebenaran dan kesungguhan cinta kasih laki-laki
yang meminangnya. Mahar bukanlah harga diri seorang wanita. Wanita tidak menjual
dirinya dengan mahar. Memberikan mahar merupakan ungkapan tanggung jawab kepada
Allah. Allah SWT berfirman:
Berikanlah maskawin kepada wanita-wanita (yang kalian nikahi) sebagai
pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kalian
sebagian dari maskawin itu dengan senang hati, maka ambillah pemberian itu (sebagai
makanan) yang sedap lagi baik akibatnya." (QS An-Nisa . 4)
Dan dari Aisyah ra. bahwa sesungguhnya Rasulullah saw bersabda,Nikah yang
paling besar barakahnya yaitu yang paling ringan maharnya" ' (HR Ahmad)
Rasulullah Saw bersabda, "seorang wanita yang penuh barakah dan mendapat
anugerah Allah adalah yang maharnya murah, mudah menikahinya dan akhlaknya baik.
Namun sebaliknya, wanita yang celaka adalah yang mahal maharnya, sulit menikahinya
dan buruk akhlaknya"
Ada kenangan indah dalam sejarah sehubungan dengan mahar dalam pernikahan.
Mengenai hal itu Tsabit berkata, "Belum pernah aku mendengar mahar yang lebih mulia
daripada mahar Ummu Sulaim. Ia hidup rukun dengannya dan melahirkan anak." Apa mahar
Ummu Sulaim ? Dalam sunah An-Nasa'i bahwa Abu Thalhah melamar Ummu Sulaim lalu
berkata, "Demi Allah wahai Abu Thalhah, orang seperti anda tidak akan ditolak (melamar
wanita) akan tetapi anda seorang kafir, sedangkan saya seorang muslimah. Tidak halal
bagiku kawin dengan anda. Namun jika anda masuk Islam, maka yang demikian dapat
menjadi maharku. saya tidak meminta selain itu." Kemudian Abu Thalhah masuk Islam dan
masuk Islamnya itu sebagai mahar bagi Ummu Sulaim.
103
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
Saat ini, banyak wanita muslimah yang bersedia menikah dengan pemuda non-
muslim seteiah pemuda itu menyatakan masuk Islam. Tetapi, tidak sedikit muslimah kita
masih sangat kurang agamanya dan sedikit sekali pengamalannya. Masuk Islamnya calon
suami, agak tragis, sering sekedar legitimasi atau malah strategi untuk mendapatkan
pengesahan sebagai suami-istri. Kelak, sesudah punya anak satu, suami itu kembali ke
agama semula. Sedang wanitanya menghadapi alternatif yang cuma dua, bercerai dengan
suami dan anaknya, atau bercerai dengan Islam yang telah menjadi agamanya sejak bayi.
Pembahasan tentang mahar Ummu Sulaim dan tujuan dakwahnya, menunjukkan
bahwa mahar tidak harus selalu berbentuk harta. Musa diminta mahar berupa pekerjaan
menggembala kambing beberapa tahun.
Adapun kisah lain yang dapat diambil pelajaran adalah pernikahan Fatimah Az-Zahra.
Ia adalah wanita yang penuh kemuliaan dan kasih sayang. Mengenai mahar pernikahannya,
Ali bin Abi Thalib meniual baju besi untuk membayar maharnya. Konon, baju besi itu dibeli
Utsman bin Affan seharga 400 dirham yang kemudian menghadiahkan kembali kepada Ali.
Setelah menerima uang hasil penjualan baju besi itu, Ali menyerahkan uang itu kepada
Asma' untuk membeli wewangian sebagian kepada Ummu Salamah untuk makanan,
sebagian kepada tiga orang sahabat, yaitu .Ammar, Abu Bakar dan Bilal untuk membeli
perlengkapan dan perabotan rumah tangga yang sederhana. padahal ayahnya seorang
pemimpin, seorang tokoh besar. Andaikan Rasul mau yang lebih mewah, beliau bisa
mendapatkannya. Inilah mahar pernikahan Fatimah yang penuh barakah. Darinya lahir
keturunan yang penuh barakah sampai hari ini.
Memberatkan mahar dapat membuat pernikahan kehilangan barakahnya. Mahar
yang berlebihan bisa membawa kepada dua akibat, yaitu madharat dan mafsadah
(kerusakan). Pertama, madharat dan mafsadah bagi istri. Ini bisa terbawa dalam keluarga
yang mereka bangun kelak. Kedua, mahar berlebih bisa mempengaruhi sistem pernikahan
masyarakat. Selanjutnya ini bisa membentuk persepsi sosial tentang status sosial.
Pada mahar yang ringan , ada kepercayaan tentang ketulusan cinta istri. Ada
kepercayaan tentang kesediaan istri untuk berjuang bersama-sama. Ada sesuatu yang lebih
besar dari itu, yaitu : missi. Missi keselamatan bagi keduanya di dunia dan akhirat. Missi
mengibarkan keharuman bendera agama. Alhasil, di balik ringannya mahar ada kekayaan
jiwa. Inilah kekayaan yang menentramkan jiwa.
Adapun mengenai ukuran mahar, Rasulullah Saw menganjurkan menyederhanakan
mahar. Sebagaimana tersebut terlihat dari hadis-hadis sbb:
104
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
Dari Amir bin Rabi'ah, bahwa sesungguhnya pernah ada seorang perempuan dari
bani Fazarah yang kawin dengan mahar sepasang terompah, lalu Rasulullah Saw bersabda,
"Ridhakah engkau atas dirimu dan hartamu dengan mahar sepasang terompah?" Ia
menjawab: Ya. Maka Rasulullah Saw memperkenankannya. (HR Ahmad,Ibnu Majah dan
Tirmidzi danTirmidzi mengesahkannya)
Dan dari Jabir ra. bahwa sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda, "Kalau seorang
laki-laki memberikan mahar berupa sepenuh dua genggam makanan, maka halallah
perempuan itu baginya." (HR Ahmad dan Abu Daud)
Dan dari Abi Salamah " ia berkata: Aku pernah bertanya kepada Aisyah: Berapakah
mahar Rasulullah Saw ? Ia menjawab: Adalah maharnya kepada istri-istrinya itu dua belas
setengah uqiyah. Aisyah bertanya: Tahukah engkau apakah an-nasysyu itu? Aku menjawab:
Tidak. Aisyah berkata: Setengah uqiyah, jadi seluruhnya yaitu lima ratus dirham. (HR
Jamaah kecuali Bukhari dan Tirmidzi)
Allah dan Rasul-Nya memperbolehkan wanita menyerahkan maharya kepada suami
dengan penuh kerelaan. Di dalamnya -insya Allah- akan didapatkan keindahan dan akibat
yang baik. Tetapi hal ini tidak bisa menjadi alasan bagi suami untuk mendesak istri untuk
menyerahkan mahar yang telah dibayarkan. Sebab syarat menyerahkan mahar adalah
kerelaan dengan senang hati.
Rasulullah Saw bersabda,"Siapa saja laki-laki mengawini seorang wanita dengan
mahar sedikit atau banyak, tetapi di dalam hatinya bermaksud tidak akan menunaikan apa
yang menjadi haknya itu kepadanya, berarti ia mengecohya. Bila ia mati sebelum
menunaikan hak perempuan itu, maka kelak di hari kiamat ia akan bertemu dengan Allah
sebagai orang yang berzina. " (HR Thabrani)
Seorang suami dilarang mencari-cari alasan untuk menyudutkan istrinya sehingga ia
berkesempatan untuk tidak memberi mahar. Suami tidak boleh menarik maharnya dengan
alasan apa pun. Penarikan mahar bisa membuat istri tidak hormat kepada suami. Sekaligus
menjadi bibit nusyuz (pembangkangan) istri di kemudian hari.

T. PERNIKAHAN BARAKAH
Jika ada surga di dunia, maka surga itu adalah pemikahan yang bahagia. Tetapi jika
ada neraka di dunia, itu adalah rumah tangga yang penuh pertengkaran dan kecurigaan-
kecurigaan. Dalarn suatu pernikahan yang paling penting justru barakah. Jika suatu
pernikahan barakah insya Allah akan mendapati pernikahan sebagai jalan menyelamatkan.
105
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
Sebuah keluarga bisa barakah jika di dalamnya ada sakinah, mawaddah wa rahmah.
Mendoakan barakah insya Allah juga mendoakan sakinah, mawaddah wa rahmah.
Rasulullah Saw mengajarkan untuk mendoakan barakah kepada saudara kita yang menikah
sebagaimana tercantum dalam hadis dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Nabi Saw apabila
mendoakan seseorang yang nikah beliau mengucapkan:
"Baarakallahu laka wabaaraka 'alaika wajama'a bainakumaa fii khairin (Semoga
Allah memberkahi kamu sekalian dan menetapkan berkah atas kamu sekaiian serta
mengumpulkan engkau berdua dalam kebaikan)." (HR Ahmad dan ImAm empat)

Adapun usaha-usaha untuk mencapai pernikahan barakah yang pertama adalah niat.
Niat di sini meliputi niat ketika menikah, niat ketika mengadakan walimah sampai niat ketika
memberi mahar kepada istri. Mahar yang sederhana lebih dekat kepada maslahat dan
bersihnya niat, terutama dari kotoran untuk mendapat penilaian sosial dari masyarakat. Niat
menikah yang baik dan tepat mendekatkan kepada pernikahan yang penuh barakah. Jika
keniatan seseorang menikah untuk memejamkan mata dan menjaga kemaluan atau
menyambung tali kasih sayang, maka Allah akan memberi barakah bagi keduanya.
Pertimbangan orang tua - ini masalah penting untuk akhwat - juga ikut memberi
andil yang besar terhadap turunnya barakah dari Allah atas pernikahan tersebut. Selain
pertimbangan ketika menerima pinangan, proses menuju nikah juga banyak mempengaruhi
apakah pernikahan akan penuh barakah atau justru banyak mendatangkan rasa kecewa dan
keperihan jiwa. Nikah bisa kurang barakah jika sang calon mempersulit proses. Ada
perbedaan antara mempersulit proses dengan kesulitan. Yang terakhir ini insya Allah justru
akan menambah kedekatan serta kuatnya jalinan perasaan di antara keduanya.
Keadaan hati ketika memutuskan untuk menikah juga ikut mempengaruhi. Jika
menyegerakan nikah, insya Allah keluarga tersebut akan penuh barakah. Tetapi jika hal itu
dilakukan dengan tergesa-gesa, kekecewaan lebih mudah didapatkan daripada kebahagiaan.
Pelaksanaan akad nikah dan walimah juga mempengaruhi barakah dalam
pernikahan. Lebih-lebih ketika sekarang ini pelaksanaan nikah semakin rumit dan menjadi
acara sosial yang rawan terhadap kotoran-kotoran hati. Di sebagian masyarakat tata cara
akad nikah lebih sulit daripada yang dituntunkan oleh agama hanya karena mengejar gengsi.
Sesudah semua di atas, masalah yang juga mempengaruhi dalam mencapai
pernikahan barakah adalah tentang hubungan intim antara suami istri, komunikasi di antara
keduanya, saling menjaga lisan dan saling pengertian di antara keduanya. Salah satu hal
106
Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
yang akan menambah keselarasan dan kemesraan keluarga berawal dari istri yang
menyejukkan pandangan. Sang istri dapat menyejukkan pandangan suaminya dengan dua
perhiasan, yaitu perhiasan batin dan perhiasan zahir.




--- Wallahu alam ---








Maraji:
1. Halal dan Haram Dalam Islam" , Syekh M. Yusuf Qardahawi
2. "Pacaran dalam kacamata Islam ", Abdurrahman Al- Mukaffi
3. "Panduan Wanita Sholihah", Abu Fathan
4. Profil Wanita Muslimah ", Hasan Al Banna
5. Panduan Lengkap Nikah dari A sampai Z, Abu Hafsh Usamah bin Kamal bin Abdir
Razzaq
6. Taman Orang-Orang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu, Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah

You might also like