1 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 DAFTAR ISI
BAB I CINTA JILID I 3 A. Makna Cinta 3 B. Motif dan Pendorong Cinta 6 C. Hukum-Hukum Pandangan Mata dan Dampak Terhadap Pelakunya 11 D. Cinta Suci .. 17 E. Cumbu Rayu 23 F. Renungkanlah, Wahai Pemuda . 24 BAB II WANITA DALAM ISLAM 26 A. Pandangan Islam Terhadap Wanita .. 26 B. Fitnah Wanita 28 C. Tahapan-Tahapan Fitnah . 28 BAB III WANITA SHALIHAH .. 34 A. Aurat 34 B. Jilbab 35 C. Tabarruj dan Adab Berhias bagi Muslimah .. 40 D. Sifat dan Kehidupan Wanita Shalihah .. 42 E. Peranan Wanita Shalihah . 42 F. Wanita Shalihah Dalam Al Quran .. 47 BAB IV GHARIZAH . 50 A. Jangan Dekat-Dekat Pada Zina . 50 B. Pergaulan Bebas (Vry Omgang) Adalah Haram 50 C. Melihat Lain Jenis dengan Bersyahwat . 51 D. Haram Melihat Aurat .. 53 E. Batas Dibolehkannya Melihat Aurat Laki-Laki atau Perempuan .. 53 F. Perhiasan Perempuan Yang Boleh Dinampakkan Dan Yang Tidak Boleh 53 G. Aurat Perempuan .. 54 H. Perempuan Masuk Pemandian Umum 56 I. Menampak-Nampakkan Perhiasan ( Tabarruj) Adalah Haram . 56 2 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 J. Beberapa Hal yang Dapat Mengeluarkan Perempuan dari Batas Tabarruj . 56 K. Hiasan-Hiasan Yang Jelas-Jelas Diharamkan Oleh Allah Swt . 58 L. Hubungan Kelamin yang Tidak Normal Adalah Berdosa Besar .. 59 M. Hukumnya Masturbasi (Onani) 60 BAB V NIKAH .. 61 A. Definisi Nikah . 61 B. Anjuran untuk Menikah 62 C. Larangan Hidup Membujang .. 66 D. Wanita yang Dihalalkan dan yang Diharamkan untuk Dinikahi . 69 E. Sifat-Sifat Perempuan yang Baik .. 73 F. Wanita-Wanita Barakah .. 74 G. Memilih Isteri dan Berbagai Kriterianya . 75 H. Istikharah untuk Menikah . 78 I. Nikah dan Menuntut Ilmu .. 79 J. Meminang . 80 K. Hukum Nikah .. 88 L. Wali Nikah . 89 M. Saksi dalam Nikah . 94 N. Kufu dalam Perkawinan 95 O. Syarat-Syarat Nikah dan Larangan-Larangannya . 96 P. Aib pada Wanita atau Pria yang Dinikahi .. 97 Q. Pernikahan Antara Zani dan Zaniyah 98 R. Pernikahan yang Diharamkan 99 S. Mahar . 102 T. Pernikahan Barakah . 104
3 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 BAB I CINTA
A. MAKNA CINTA Cinta adalah perasaan dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gairah, lembut, dan kasih sayang. Cinta adalah fitrah manusia murni yang tak dapat terpisahkan dengan kehidupannya. Jika seseorang ingin menikmatinya dengan cara yang terhormat dan mulia, suci dan penuh taqwa, tentu ia akan mempergunakan cinta itu untuk mencapai keinginan yang suci dan mulia pula. Karena pengertian manusia tentang istilah cinta ini sangat mendalam dan lebih banyak berkaitan dengan hati mereka, maka tidak heran jika nama-nama lain untuk istilah cinta juga cukup banyak. Ini masalah yang amat lumrah dalam sesuatu yang dipahami secara mendalam atau rentan bagi hati manusia, sebagai perwujudan pengagungan atau perhatian atau luapan cinta kepadanya. Yang pertama, seperti singa dan pedang; yang kedua, seperti bencana besar; dan yang ketiga, seperti arak yang memabukkan. Tiga pengertian ini menyatu dalam cinta. Sehingga tidak heran jika banyak istilah-istilah tentang cinta seperti:
4 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
5 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010
Menurut Islam cinta terbagi menjadi tiga tingkatan: tinggi, menengah, dan rendah. Hal ini berdasarkan firman Allah dalam QS At Taubah (9) ayat 24: _ | l !,, !., >.>| _>`> `>.,:s _. !>... :.> :> !>:!. _>... !. .. > ,l| _. < .]. :!> _ .,,. .`,. _. > _.!, < .:.!, < _. 1l _,1..l __ Katakanlah: "Jika bapa-bapa , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalan nya, Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan Keputusan NYA". dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. Cinta tingkat tertinggi : Cinta kepada Allah, Rasulullah dan jihad di jalan-Nya. Cinta tingkat menengah : Cinta orang tua, anak, saudara, istri/suami, dan kerabat. Cinta tingkat terendah : Cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal. Cinta jenis ini menomorduakan cinta kepada Allah, Rasulullah, dan jihad dijalan-Nya. Cinta adalah fitrah yang tersembunyi di dalam jiwa manusia dan merupakan suatu hikmah yang dikehendaki Allah swt. Allah swt berfirman dalam QS Ar Ruum(30) ayat 30: `! ,> _.l !,.> ,L < _.l L _!.l !,l. _,.,. _l>l < .l: _.] `, 1l _>.l . _!.l .l-, _
6 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang Telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui[*], [*] fitrah Allah: maksudnya ciptaan Allah. manusia diciptakan Allah mempunyai naluri beragama yaitu agama tauhid. kalau ada manusia tidak beragama tauhid, Maka hal itu tidaklah wajar. mereka tidak beragama tauhid itu hanyalah lantaran pengaruh lingkungan.
Hikmah cinta adalah sangat besar. Diantara hikmah-hikmah tersebut adalah: 1. Sesungguhnya cinta merupakan ujian yang berat dan pahit dalam kehidupan manusia, karena setiap cinta akan menalami berbagai macam rintangan. 2. Cinta yang telah melekat di dalam jiwa manusia merupakan pendorong dan pembangkit yang lebih besar di dalam melestarikan kehidupan lingkungan. 3. Cinta merupakan faktor utama di dalam kelanjutan hidup manusia. Untuk saling mengenal, saling memanfaatkan kemajuan bangsa, mengenal berbagai ilmu pengetahuan yang tersimpan di dlam keindahan alam, kehidupan, dan kemanusiaan. 4. Cinta merupakan pengikat paling kuat di dalam hubungan keluarga, kerukunan bermasyarakat, mengasihi sesama makhluk hidup, menegakkan keamanan dan keselamatan di penjuru bumi. 5. Cinta yang didasari keimanan pasti dpat melahirkan kejaiban-keajaiban, merubah jalannya sejarah dan menjunjung tinggi kehormatan dan kemuliaan. Ia dapat menciptakan kemenangan yang besar, yang tak akan pernah lenyap.
B. MOTIF DAN PENDORONG CINTA Yang dimaksudkan motif dan pendorong disini adalah suatu perasaan yang disusul dengan kehendak dan kecenderungan. Ada tiga hal yang bila ketiga hal ini menguat dan sempurna maka cinta pun menjadi kuat dan mengakar, yaitu: 1. Sifat orang yang dicintai dan pesona keindahannya. 2. Perasaan orang yang mencintai terhadap orang yang dicintai. 3. Keserasian yang meliputi keselarasan dan kesesuaian antara orang yang mencintai dan orang yang dicintai. Berkurangnya rasa cinta dan kelemahannya tergantung kepada kelemahan dan berkurangnya tiga hal ini. Jika orang yang dicintai memiliki pesona keindahan, pesona itu benar-benar bisa ditangkap orang yang mencintai, keserasian yang mempertemukan 7 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 keduanya amat kuat, maka itulah cinta yang abadi. Boleh jadi pesona keindahan itu sendiri biasa-biasa saja. Tetapi di mata orang yang yang mencintai pesonanya tampak sempurna, sehingga cintanya pun menguat karena pertimbangan pesona keindahan itu. Sesungguhnya cintamu terhadap segala sesuatu bisa membuatmu buta dan tuli. Orang yang mencintai tidak melihat seorang pun yang lebih menawan dari orang yang dicintai. Dikisahkan bahwa Azzah pernah menemui Al-Hajjaj. Al-Hajjaj berkata kepada wanita itu, Wahai Azzah, demi Allah, engkau tidak seperti gambaran yang pernah dikatakan Kutsayyir. Azzah menimpali, Wahai Amir, sesungguhnya dia belum pernah melihat diriku dengan mata kepalanya sendiri, seperti engkau melihatku saat ini. Tidak dapat disangsikan bahwa orang yang dicintai adalah sesuatu yang paling manis di mata orang yang mencintai dan lebih besar dari segala sesuatu. Seorang penyair berkata, Aku tak tahu apakah pesonanya memikat Atau mungkin amalku yang tidak lagi di tempat Boleh jadi pesona keindahan itu diobral, tetapi toh tidak bisa dinikmati secara utuh, sehingga cinta pun biasa-biasa saja. Jika hakikat pesona keindahan itu dikuak, tentu ia akan menawan hati. Oleh karena itu para wanita diperintahkan untuk menutup wajahnya dari pandangan laki-laki. Sebab penampakan wajah mewakili kesempurnaan keindahan, sehingga mudah menimbulkan cobaan. Maka laki-laki yang hendak melamar wanita disyariatkan untuk melihat wajahnya. Sebab jika dia sudah melihat kecantikan dan keindahannya, tentu lebih bisa membuahkan cinta dan kebersamaan diantara keduanya, seperti yang diisyaratkan Nabi saw, Jika salah seorang di antara kalian hendak melamar seorang wanita, maka hendaklah dia memandang apa yang mendorongnya untuk menikahinya, karena yang demikian itu lebih layak untuk merukunkan diantara keduanya. (HR Abu Dawud). Jika hal ini dilakukan, maka bisa tercipta kesesuaian dan hubungan yang menumbuhkan cinta, sekalipun hal ini bukan merupakan jaminan. Sebab kesesuaian ruh merupakan sebab yang paling kuat untuk menumbuhkan cinta. Setiap orang akan condong kepada siapa yang sesuai dengannya. Kesesuaian ini ada dua macam: 1. Asli karena penciptaan. 2. Karena pergesekan atau persekutuan dalam hal tertentu. Jika tujuanmu sesuai dengan tujuannya, maka akan tumbuh keselarasan antara jiwamu dan jiwanya. Jika tujuan ini berbenturan, maka kesesuaian juga tidak akan tercipta. 8 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 Kesesuaian yang asli adalah kecocokan akhlak, persamaan jiwa, kerinduan satu jiwa terhadapa jiwa yang cocok dengannya. Penyerupaan terhadap sesuatu bisa menimbulkan daya tarik. Sehingga dua jiwa yang serupa dalam penciptaanya yang asli akan menghasilkan daya tarik di antara keduanya. Daya tarik itu bisa tumbuh karena hal-hal yang khusus. Kejadian seperti ini tidak bisa ditelusuri latar belakangnya dan tidak bisa dicari alasannya, seperti daya tarik sepotong besi dengan debu yang mengandung magnetik. Tidak dapat diragukan, daya tarik di antara ruh ini lebih kuat daripada daya tarik di antara benda-benda mati. Dikatakan dalam sebuah syair, Keindahan pangkal segala keindahan Dan magnetik hati laki-laki yang memandang Inilah yang mendorong sebagian orang untuk berkata, Cinta tidak tumbuh karena alasan keindahan dan keelokan, sehingga jika tiada keindahan dan keelokan, tiada pula cinta. Tetapi cinta adalah kesesuaian jiwa dan kecocokan tabiatnya. Dikatakan dalam sebuah syair, Cinta bukan karena keindahan dan yang tampak di mata Tetapi karena yang menyatukan hati dan jiwa Sebagaimana yang dikatakan seseorang, pada hakikatnya cinta adalah cermin yang memantulkan gambar orang yang dicintai, sifat dan kelembutannya, tepat di hadapannya. Sehingga luapan cinta yang dia berikan kepadanya sama seperti cinta yang dia berikan kepada dirinya sendiri. Orang yang mencinta akan berkata kepada orang yang dicintai, Kudapatkan inti jiwaku pada dirimu dan kecocokannya dalam segala kondisi. Lalu jiwaku tergerak dan tertuntun untuk menemuinya, karena ternyata hatiku telah terasuki cinta. Kesesuaian merupakan alasan yang paling menjamin dan mempunyai porsi yang lebih banyak daripada sekedar pertimbangan keindahan dan keelokan. Oleh karena itu jiwa yang mulia, agung, dan suci lebih mencintai sifat-sifat kesempurnaan yang ada pada dzat yang dimaksud. Yang paling dicintainya adalah ilmu, keberanian, kemurahan hati, kehormatan diri, kebaikan, kesabaran, dan keteguhan hati. Karena sifat-sifat seperti ini sesuai dengan relung sanubarinya. Berbeda dengan jiwa yang hina dan murahan, yang tidak menyukai sifat-sifat seperti ini. Jika engkau memperhatikan kehidupan ini, tentu engkau akan mendapatkan adanya dua orang yang saling mencintai, dan tentu ada kecocokan dalam satu keadaan, perbuatan 9 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 atau tujuan. Jika tujuan, sifat, perbuatan dan jalan saling bertentangan, tentu hati keduanya akan saling berjauhan. Disebutkan dalam hadist Nabi saw, Perumpamaan orang-orang mukmin dalam cinta, kasih sayang dan kelembutan mereka, laksana satu tubuh. Jika ada satu anggotanya yang sakit, maka semua anggota tubuhnya akan mengeluh karena demam dan tidak bisa tidur. (HR Muslim) Allah menjadikan penyebab kesenangan adalah keberadaan istri yaitu dalam firman- Nya QS Al Araf (7) ayat 189: > _.] >1l> _. _. : .> _-> !.. !> _>`.,l !,l| !.l !.: -. l.> .> !,> ,. ., !.l l1. s: < !.`, _l !..,., !>l.. _>.l _. _>.:l __
Dialah yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami-isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang saleh, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur". Andaikata penyebab tumbuhnya cinta adalah rupa yang elok, tentunya yang tidak memiliki keelokan tidak akan dianggap baik sama sekali. Kadangkala kita mendapatkan orang yang lebih memilih pasangan yang lebih buruk rupanya, padahal dia juga mengakui keelokan yang lain. Meski begitu tidak ada kendala apa-apa di dalam hatinya. Karena kecocokan akhlak merupakan sesuatu yang paling disukai manusia, dengan begitu kita tahu bahwa inilah yang paling penting dari segala-galanya. Memang bisa saja cinta tumbuh karena sebab-sebab tertentu. Tetapi cinta itu akan cepat lenyap dengan lenyapnya sebab. Pendorong cinta yang berawal dari diri orang yang dicintai adalah keelokannya, entah yang bersifat lahiriah maupun batiniah, atau kedua-duanya sekaligus. Selagi ada keelokan rupa, akhlak, perilaku, dan sifat, maka pendorong cinta itupun akan semakin kuat. Pendorong cinta yang datang dari diri orang yang dicintai ada tiga macam: 1. Pandangan dengan menggunakan mata maupun hati, jika boleh diistilahkan begitu. Berapa banyak laki-laki yang mencintai wanita, hanya karena dia mendengar ciri-ciri wanita itu dan belum pernah melihatnya. Oleh karena itu Nabi saw melarang seorang wanita memberitahukan sifat-sifat wanita lain di hadapan suaminya, hingga 10 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 seakan-akan suaminya bisa melihat wanita itu. Diriwayatkan ddari Al-Bukhary, Janganlah wanita bergaul dengan wanita lain, lalu dia beritahukan sifat wanita itu kepada suaminya, seakan-akan dia dapat melihatnya. (Hadist ini juga diriwayatkan Abu Daud, At-Tirmidzy, dan Imam Ahmad) 2. Anggapan yang baik. Sebab jika pandangan tidak disertai anggapan yang baik, mana mungkin cinta akan muncul? 3. Mau memikirkan orang yang dipandang dan ada pertautan jiwa dengannya. Jika pikirannya lebih tertuju kepada orang lain yang dianggapnya lebih penting, maka cinta tidak akan tumbuh di hati. Maka ada pepatah, Cinta adalah gerakan hati yang murni. Jika tiga faktor ini mengisi hati yang masih kosong, maka cinta akan bersemayam di dalamnya, seperti yang dikatakan dalam syair, Cinta padanya menghampiri Sebelum kutahu cinta itu Membentur hati yang sepi Lalu keduanya saling memadu Jika ada yang bertanya, Apakah ada ketergantungan kepada ketamakan untuk menjalin hubungan dengan orang yang dicintai ataukah tidak ada ketergantungan? Pendapat manusia berbeda-beda dlam masalah ini, diantaranya: Ada orang yang mencintai keindahan secara utuh. Hatinya bergantung kepadanya, sekalipun cara yang diterapkan dan gambarannya bermacam-macam. Cinta seperti ini tidak bergantung kepada ketamakan. Ada yang mencintai keindahan yang tidak utuh, baik karena dia berhasrat menjalin hubungan atau tidak. Ada yang hanya karena ingn menjalin hubungan. Jika sudah merasa putus asa untuk menjalin hubungan, maka cinta tidak lagi ada di dalam hatinya. Tiga gambaran ini sering kali dialami manusia. Jika ada pandangan, anggapan yang baik, memikirkan, dan ketamakan, maka seluruh nadinya akan tergetar, orang yang dicintai bisa menjadi pembunuhnya, penyakit bisa menjangkitinya, namun dokter mana pun tidak akan mampu mengobatinya. Seorang penyair berkata, Demi Allah, Tiadalah cinta menawan orang yang dimabuk cinta Melainkan ia akan membelah jiwanya 11 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 Jika pandangan merupakan permulaan tumbuhnya cinta, maka tidak selayaknya seseorang menjadikan dirinya sebagai tawanan terus menerus lewat matanya. Jika sudah berbicara tentang pandangan, maka ada baiknya jika kita berbicara tentang hukum dan malapetaka yang diakibatkannya.
30. Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih Suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat". 31. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau Saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. 12 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
Karena menahan pandangan mata merupakan dasar untuk menjaga kemaluan, maka menahan mata itu disebutkan paling awal. Karena pengharamannya hanya merupakan sarana, berarti pandangan mata diperbolehkan jika untuk kemaslahatan yang pasti dan diharamkan jika dikhawatirkan akan mengakibatkan kerusakan serta tidak mendatangkan kemaslahatan yang jelas disamping kerusakan itu. Allah tidak memerintahkan untuk menahan pandangan secara total, tetapi memerintahkan sebagian pandangan mata. Sedangkan menjaga kemaluan wajib dilakukan dalam keadaan seperti apapun, tidak diperbolehkan kecuali menurut haknya. Oleh karena itu perintah untuk menjaganya seringkali disebutkan. Allah menjadikan mata sebagai cermin hati. Jika seseorang menahan pandangan matanya, berarti dia menahan syahwat dan keinginan hati. Jika dia mengumbar pandangan matanya, berarti dia mengumbar syahwat hatinya. Di dalam Ash-shahih disebutkan bahwa Al-fadhl bin Abbas ra pernah membonceng Rasulullah saw pada saat pelaksanaan kurban, dari Mudzalifah hingga ke mina. Tiba-tiba ada beberapa onta yang dinaiki wanita sedang lewat. Seketika itu Al-Fadhl memandang mereka. Lalu Rasulullah saw membalikkan kepalanya ke arah lain. Ini namanya larangan dan pengingkaran dengan perbuatan langsung. Andaikata pandangan itu diperbolehkan, tentunya beliau membiarkan perbuatan Al-Fadhl. Beliau juga bersabda dalam hadits shahih, Sesungguhnya Allah telah menetapkan atas diri anak keturunan Adam bagiannya dari zina. Dia mengetahui yang demikian tanpa dipungkiri. Mata itu bisa berzina, dan zinanya adalah pandangan. Lidah itu bisa berzina dan zinanya adlah perkataan. Kaki itu bisa berzina dan zinanya adalah ayunan langkah. Tangan itu bisa berzina dan zinanya adalah tangkapan yang keras. Hati ibisa berkeinginan dan berangan-angan. Sedangkan kemaluan membenarkan yang demikian itu atau mendustakannya. (HR Al-Bukhary, Muslim, An- Nasai, dan Abu Daud). Yang pertama kali disebutkan adalah zina mata, karena inilah dasar dari zina tangan, kaki, hati, dan kemaluan. Ada peringatan tentang zina lidah dengan perkataan dengan mengesampingkan zina mulut dengan kecupan. Sedangkan kemaluan akan tampil sebagai 13 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 pembukti yang demikian itu jika akhirnya benar-benar dilakukan, atau mendustakannya jika tidak melaksanakannya. Hadits ini merupakan bukti yang paling jelas bahwa mata bisa bersifat durhaka karena memandang, dan itulah zinanya. Disini terkandung sanggahan terhadap orang yang memperbolehkan pandangan mata secara total. Diriwayatkan dari nabi saw, bahwa beliau pernah bersabda kepada Ali, Wahai Ali, janganlah engkau susuli pandangan dengan pandangan lagi, karena yang pertama menjadi bagianmu dan yang kedua bukan lagi menjadi bagianmu (dosa atasmu). (HR Ahmad, At-Tirmidzy, dan Abu Daud). Ada sebuah pertanyaan, bagaimana pendapat para ulama tentang seorang laki-laki yang memandang wanita dengan sekali pandang, lalu hatinya langsung diusik cinta kepada wanita itu, dan dia benar-benar serius dengan usikan cintanya. Di dalam hati dia berkata, Ini semua gara-gara pandangan pertama. Jika engkau memandangnya sekali lagi, boleh jadi engkau akan berubah pikiran, tidak seperti yang engkau rasakan saat pertama kali memandang. Bolehkah dia memandangnya sekali lagi, dengan pikiran semacam itu? Jawabannya, tidak boleh. Ada sepuluh pertimbangan untuk jawaban ini: 1. Allah telah memerintahkan hambanya untuk menahan pandangan mata dan tidak menjadikan kesembuhan hati dengan sesuatu yang diharamkan atas hamba-Nya. 2. Nabi saw pernah ditanya tentang pandangan yang tidak disengaja dan tiba-tiba, yang diketahui bahwa pandangan ini bisa meninggalkan pengaruh di dalam hati. Beliau memerintahkan untuk mengobatinya dengan cara mengalihkan arah pandangan, bukan dengan cara mengulanginya lagi. 3. Beliau menegaskan bahwa pandangan pertama merupakan bagian (keberuntungan) baginya, sedangkan yang pandangan kedua bukan lagi merupakan keberuntungan baginya, yang berarti merupakan dosa baginya. Mustahil jika penyakitnya ada pada bagiannya dan obatnya bukan pada bagiannya. 4. Yang pasti, permasalahannya bisa bertambah serius karena pandangan kedua dan tidak membuatnya berkurang. Pengalaman sudah banyak membuktikan hal ini. Keadaan tidak akan menjadi bertambah baik jika pandangan itu diulangi lagi. 5. Boleh jadi dia akan mempunyai pikiran yang lebih dari sekedar gambaran di dalam jiwanya, sehingga justru akan menambah siksa baginya. 6. Tatkala dia bermaksud mengulang pandangannya, iblis bisa berdiri di sampingnya, lalu memberi gambaran yang serba baik, sehingga sempurnalah cobaan atas dirinya. 14 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 7. Dia tidak bisa lepas dari cobaan jika dia tidak mau mengikuti perintah-perintah syariat dan berobat dengan sesuatu yang diharamkan syariat. 8. Pandangan pertama adalah panah beracun dari berbagai anak panah iblis. Tidak dapat diragukan, pandangan yang kedua justru lebih banyak kandungan racunnya. Bagaimana mungkin dia mengobati racun dengan racun yang sama? 9. Kedudukan orang ini seperti orang yang bermuamalah dengan Allah dalam meninggalkan sesuatu yang dicintai. Dengan pandangan yang kedua itu dia bermaksud meyakinkan keadaan orang yang dipandangnya. Tapi kalau pun perbuatan itu jelas tidak diridhai, maka dia harus meninggalkannya. Jadi memang perbuatan itu harus ditinggalkannya, karena tidak sesuai dengan tujuannya dalam bermuamalah kepada Allah. 10. Lebih gamblangnya bisa dilihat dari perumpamaan berikut. Jika engkau menunggang kuda baru, lalu kuda itu menyimpang hendak masuk sebuah jalan yang sempit yang tak jelas ujungnya dan tidak bisa dibuat berputar untuk membalik, maka tahanlah kuda itu agar ia benar-benar tidak memasuki jalan sempit itu. Jika dia nekad mengayunkan selangkah atau dua langkah, maka teriakilah kuda itu dan segeralah tarik tali kekangnya agar mundur ke belakang sebelum ia benar-benar memasuki jalan itu. Jika engkau menariknya mundur ke belakang, maka permasalahnnya menjadi bisa menjadi ringan. Tapi jika engkau mengacuhkannya hingga kuda itu memasuki jalan trsebut atau bahkan engkau sengaja menggiringnya ke jalan itu, maka permasalahannya bisa menjadi ruwet dan engkau sulit untuk keluar darinya. Jika engkau nekad memasukinya, atau engkau menggiringnya ke jalan itu, lalu engkau menarik ekornya untuk mundur ke belakang, tentu engkau akan mengalami kesulitan. Apakah orang yang berakal akan mengatakan bahwa cara terbaik adalah menggiring kuda itu memasuki jalan tersebut?. Begitu pula pandangan yang mempengaruhi hati. Jika pandangan itu ditahan sejak awal, maka cara untuk menuntaskannya menjadi mudah. Namun jika diulang lagi, menikmati gambaran keindahan rupa yang dipandang dan memindahkannya ke hati yang kosong serta melukisnya di dalam sanubari, tentu akan membangkitkan cinta. Jika pandangan itu dilakukan terus menerus dan berkali-kali, maka pandangan itu seperti air yang menyirami tanaman, sehingga pohon cinta akan tumbuh subur dan merusak hati serta mengalihkan pikiran dari apa yang diperintahkan kepadanya. Akhirnya menggiring pelakunya kepada cobaan dan mendorongnya untuk melakukan hal-hal yang 15 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 membahayakan. Hal ini terjadi, karena orang yang memandang bisa merasakan kenikmatan saat memandang pertama kali, lalu dia ingin mengulanginya. Jadi, tak ubahnya mencicipi sesuap makanan yang amat lezat. Andaikata dia menahan pandangan matanya sejak semula, tentu hatinya menjadi tenang dan tidak terguncang. Perhatikan sabda Nabi saw, Pandangan mata itu (laksana) anak panah beracun dari berbagai macam anak panah iblis. (HR Ahmad) Anak panah itu bisa menawan hati, lalu racunnya menjalar di dalam tubuh orang yang terkena racun. Jika tidak ditolak atau segera diobati, racun itu bisa membunuhnya. Al-Marrudzy berkata, Saya bertanya kepada Ahmad,Bagaimana dengan seseorang yang memandangi budak perempuannya? Dia menjawab,Saya khawatir dia akan mendapat cobaan. Berapa banyak pandangan mata yang akhirnya menyusupkan bisikan ke dalam hati. Ibnu Abbas berkata,Kedudukan syetan dalam diri orang laki-laki itu ada tiga tempat: dalam pandangannya, hatinya, dan ingatannya. Kedudukan syetan dalam diri orang wanita juga ada tiga: dalam lirikan matanya, hatinya, dan kelemahannya. Mengalihkan Dorongan Seksual Karena pandangan mata merupakan sarana yang paling dekat kepada hal yang diharamkan, maka syariat menetapkan pengharamannya dan memperbolehkan jika dibutuhkan. Begitulah keadaan segala sesuatu yang ada ketentuan pengharaman sarananya, namun diperbolehkan karena pertimbangan kemaslahatan yang jelas dan pasti, seperti pengharaman sholat pada waktu-waktu tertentu yang memang diharamkan sholat, agar tidak menjadi sarana penyerupaan dengan orang-orang kafir dalam menyembah matahari. Namun sholat pada waktu yang dilarang itu diperbolehkan jika ada kemaslahatan yang jelas dan pasti, seperti mengqadha sholat yang tertinggal dan sholat jenazah. Dalam Musnad Ahmad bin Hanbal disebutkan dari nabi saw, beliau bersabda, Pandangan mata itu (laksana) anak panah beracun dari berbagai macam anak panah iblis. Barangsiapa menahan pandangannya dari keindahan-keindahan wanita, maka Allah mewariskan kelezatan di dalam hatinya, yang akan dia dapatkan hingga hari dia bertemu dengan-Nya. Jarir bin Abdullah ra, Saya pernah bertanya kepada Rasulullah saw tentang pandangan yang tidak disengaja. Lalu beliau memerintahkan agar saya mengalihkan pandanganku. (HR Muslim, Abu Daud, dan At-Tirmidzy). 16 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 Nazhratul-fajah dalam hadits ini artinya sekali pandang tanpa disengaja. Selagi pandangan itu tidak merasuk ke dalam hatinya, maka dia tidak berdosa. Jika pandangan itu diulangi lagi, maka dia berdosa. Nabi saw memerintahkan Jarir agar mengalihkan pandangannya karena pandangan yang tidak disengaja itu dan tidak memandang dalam jangka waktu yang lama. Karena memandang lama-lama sama seperti mengulang pandangan. Beliau juga memberi petunjuk bahwa siapa yang memandang wanita tidak secara sengaja, hendaklah mengobatinya dengan mengumpuli istrinya. Sebab apa yang ada pada diri istrinya seperti apa yang ada pada diri wanita yang dipandangnya, sehingga dia mendapatkan hiburan dari dorongan seksual yang menggelitiknya. Pertimbangan lain, karena pandangan mata bisa membangkitkan kekuatan birahi. Maka beliau memerintahkan untuk mengurangi kekuatan itu dengan cara mengumpuli istrinya. Jadi, pandangan mata merupakan dasar segala fitnah, sebagaimana yang disebutkan di dalam Ash-Shahihain, dari Usmah bin Zaid ra, nabi saw bersabda, Aku tidak meninggalkan cobaan yang lebih membahayakan orang laki-laki selain daripada wanita. (HR Al-Bukhari, Muslim, Ahmad, At-Tirmidzi, An-NasaI, dan Ibnu majah). Dalam Shahih Muslim, dari perkataan Abu Said Al-Khudry ra, dari Nabi saw, Takutlah dunia dan takutilah wanita. Dalam Musnad Muhammad bin Ishaq As-Sarraj, dari perkataan Ali bin Abu Thalib ra, dari Nabi saw, Sesuatu yang paling kutakutkan atas umatku adalah wanita dan khamr. Ibnu Abbas ra berkata, Tidaklah orang-orang kafir dari orang-orang terdahulu menjadi kafir melainkan karena wanita. Dan kekufuran orang-orang sesudah itu juga berasal dari wanita. Manfaat Menahan Pandangan Mata 1. Membersihkan hati dari derita penyesalan. 2. Mendatangkan cahaya dan keceriaan di hati. 3. Mendatangkan kekuatan firasat yang benar. 4. Membukakan pintu dan jalan ilmu serta memudahkan untuk mendapatkan sebab- sebab ilmu. 5. Mendatangkan kekuatan hati, keteguhan, dan keberanian. 6. Mendatangkan kegembiraan, kesenangan, dan kenikmatan. 7. Membebaskan hati dari tawanan syahwat. 17 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 8. Menutup pintu neraka jahanam. 9. Menguatkan dan mengokohkan akal. 10. Membebaskan hati dari syahwat yang memabukkan dan kelalaian yang melenakan.
D. CINTA SUCI Cinta suci adalah apabila seorang laki-laki mencintai seotang wanita dengan tulus, suci dan bersih dari pengaruh nafsu birahi. Sebuah cinta yang jauh dari kekejian dan terhindat dari ketidaksenonohan. la mencintai wanita tersebut bukan karena birahi. Cinta semacam itu biasanya didorong oleh rasa taqwanya kepada Allah, dan kefahamannya tentang pengertian cinta menurut lslarn yang didukung keinginannya yang kuat di dalam rnenjaga kesucian. Allah berfirman : !. _, _.. | _.l :!. ,.l!, | !. > _ | _ "s ,> __ Dan Aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), Karena Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha penyanyang. (QS Yusuf: 53) Neraka itu diliputi oleh nafsu birahi, sebagaimana yang telah diterangkan dalam hadis. Oleh karena itu, sebaiknya seorang muslim berusaha menahan diri dengan mengamalkan firman Allah, yakni bersikap tabah: . ,.. _. _.] _`s., '`, :.-l!, _:-l .,`, .> .-. !.,s .s .,. ., :,>l !,..l _L. _. !.ls .,l _s !.: _,. .> _l .:`. !L` __ Dan Bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya Telah kami lalaikan dari mengingati kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas. (QS Al-Kahfi 28)
18 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 Seorang muslim hendaknya menetapi firman Allah : -.`.,l _.] .> l>l>. _.> `,.-`, < _. .. _.] -.,, ..>l !.. >l. >`..., >,.l> | ..l. , ,> >., _. _!. < _.] >.., >>. >..,. _ls ,!-,l | : !..> -.,.l _s :,>' !,..l _. _>>`, | < _. .-, _>| "s ',> __ Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya. dan budak-budak yang kamu miliki yang memginginkan perjanjian, hendaklah kamu buat perjanjian dengan mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebahagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini kesucian, Karena kamu hendak mencari keuntungan duniawi. dan barangsiapa yang memaksa mereka, Maka Sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (kepada mereka) sesudah mereka dipaksa itu. (QS An-Nuur 33) Kesucian diri yang dianjurkan oleh Islam dan cinta yang dikehendaki naluri adalah cinta sebagaimana yang telah disebutkan di atas. Bagi seorang mukmin, di dalam mengungkapkan perasaan-perasaan cintanya, hendaknya mampu menjaga dan mengendalikan diri dari gejolak cintanya yang lebih suci. Dalam suatu kisah yang diriwayatkan Abdur-Rahman bin Ammar al-Jasymi, bercerita tentang percintaan Salamah dengan al-Qoss. Suatu hari Salamah berkata" "Demi Allah aku mencintaimu." Al-Qoss menyahut, "Demi Allah, aku juga mencintaimu." Salamah menyahut, "Dan aku suka menempelkan bibirku di atas bibirmu.'' Al-Qoss menjawab" "Demi Allah, aku juga suka hal itu." Salamah berkata," Lalu apa yang menghalangimu untuk melakukan itu sedang tempat ini sunyi." Dengan tenang al-Qoss menjawab, "Aku mendengar Allah berfirman : ',> _.., `.-, _-,l .s | _,1`..l __ Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa. (QS Az-Zukhruf:67) 19 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 Usai membacakan ayat suci itu al-Qoss berkata, "Dan aku tidak suka tempat yang sunyi menjadi sebab permusuhan antara kau dan aku." Al-Qoss pun pergi meninggalkan Salamah. lbadah macam apa itu; mencampurkan amal sholeh dengan amal jelek?! Amal sholeh, karena ia tidak menaati keinginan kekasihnya yang mengajak berbuat dosa. Amal jelek, karena ia telah berkhalwat dengan seorang wanita yang bukan mahramnya, berbincang tentang cinta dan perbuatan dosa. Termasuk paling rendahnya konsekuensi wara adalah hendaknya seorang muslim memejamkan pandangan matanya dari seorang wanita yang bukan mahramnya. Sesuai dengan firman Allah: Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih Suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat". (QS An-Nuur: 30) Konsekuensi taqwa adalah hendaklah seseorang laki-laki menghindari berkhalwat dengan seorang wanita yang bukan mahramnya. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Asy Syaikhan, bahwa Rasulullah SAW bersabda : "lngatlah jangan sekali-kali berkhalwat seorang lelaki dengan seorang wanita, dan janganlah seorang wanita berpergian kecuali bersama mahramnya " Dalam riwayat lain disebutkan: "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka sekali-kali jangan berduaan (berkhalwat) dengan seorang wanita di tempat yang sunyi, sesungguhnya setan akan menjadi orang ketiganya." Kisah cinta suci yang ada dalam novel-novel, sebenarnya tidak mewujudkan kesucian cinta itu sendiri. Mereka tertarik dengan wanita secara nafsu birahi, sehingga ia abdikan dirinya kepada makhluk bukan kepada Khaliq. Kadang-kadang ada di antara mereka yang memiliki cinta suci itu, benar-benar menghindarkan diri dari perbuatan dosa dikarenakan iman yang rnenghalanginya. Ia berusaha menjauhkan diri dari hal-hal yang diharamkan, karena perasaan taqwa yang menolaknya. Mereka ini adalah orang-orang mukmin sejati dan tulus, yang senantiasa merasa dilihat Allah, baik di ternpat tertutup rnaupun terbuka. Mereka takut kepada Allah. Tetapi bila mereka bercinta sebagaimana kisah para petualang cinta yang tidak menjaga kesucian dirinya, maka mereka itu bukanlah orang-orang yang 20 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 berhati suci, bukanlah mukmin muttaqiin dan bukan orang-orang baik yang berjalan dengan jalur ilahi. Seorang muslim sejati adalah orang yang senantiasa menetapi petunjuk dan ajaran Allah, baik ucapannya maupun perbuatannya. Mengamalkan ajaran-ajaran Islam, yang pokok maupun yang kecil-kecil, menerapkan hukum-hukum agama dalam perilaku hidupnya. Karena pengaruh cinta yang rendah, birahi mampu melukai perasaan, bahkan debaran hati mampu menjadikannya sakit. Mereka membela cinta birahinya sampai mempertaruhkan nyawanya. Darnpak negatif dari cinta yang rendah ini dapat menurunkan semangatnya dan menghapus kemuliaan manusiawinya. Maka bagaimana mereka dapat mengangkat kehidupan mereka kepada tujuan hidup yang suci dan luhur? Dan bagaimana mereka bisa mendapatkan petunjuk sedangkan mereka tenggelam dalam dunia cinta yang cengeng? Bagairnana mereka akan mampu membangun ketinggian bangsanya dan kemajuan masyarakatnya? Sementara mereka terjajah perasaannya dengan cinta yang cengeng dan berlebihan, kosong jiwanya. Perasaan terluka, sakit-sakitan dan tak tenang hatinya. Dalam keadaan seperti ini, tidaklah mungkin mereka dapat menegakkan kejayaan dan membangun peradaban tinggi. Ketahuilah mereka itu adalah korban cinta sejati, mereka mengira telah melakukan sesuatu yang terbaik.
Renungkanlah wahai orang-orang yang berakal! Sesungguhnya orang-orang yang mengaku memiliki cinta suci dan sejati kepada kekasihnya dan syair-syair cintanya yang indah telah mewarnai keindahan itu dengan dampak negatif. Andaikata mereka mau merubah cinta sucinya yang terungkap dalam syair itu hanya kepada Allah, Rasulullah dan jihad di jalan Allah atau untuk menyerang musuh- musuh Allah serta memberikan semangat juang kepada kaum muslimin, pasti syair itu menjadi sastra yang abadi dan indah makna dan nilai sastranya. Syariat Islam sebenarnya tidak pernah mengharamkan syair itu sendiri, akan tetapi yang diharamkan adalah syair yang kotor. Adapun syair tentang keindahan Islam, semangat dan keberanian berjihad, maka Islam sangat menganjurkan. Ketika turun ayat: ',-:l ``-,., .`!-l ___ `l . . _ _ : .,, ___ 21 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 . _l1, !. _l-, ___ 224. Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat. 225. Tidakkah kamu melihat bahwasanya mereka mengembara di tiap- tiap lembah, 226.Dan bahwasanya mereka suka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak mengerjakan(nya)? (QS Asy-Syu'ara 224-226). Datanglah Hasan bin Tsabit, Abdullah bin Rowahah dan Ka'ab bin Malik ra. kepada Rasulullah SAW dengan menangis, "Ketika Allah menurunkan ayat ini, Allah tahu bahwasanya kami adalah para penyair. " Kemudian Rasulullah SAW menyempurnakan bunyi ayat itu: " Kecuali orang-orang (penyair-penyair) yang beriman dan beramal sholih, banyak menyebut nama Allah, mendapat kemenangun sesudah menderita kedholiman." (QS Asy- Syu'ura: 227) Rasulullah SAW lalu bersabda: "Kalian adalah orang-orang yang dikecualikan oleh Allah di dalam ayat itu, karena ketulusan iman, keikhlasan arnal, pembelaan kalian terhadap lslam dengan lisan-lisan kalian." Islam tak menyiksa manusia atas kecenderungan hatinya untuk mencitai seseorang yang tidak mencintainya dan tidak menyiksa seseorang yang tidak mampu menolak cintanya. Allah berfirman : "Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara istri-istri (mu), walaupun kamusangat ingin berbuat demikian. Karena itu janganlah kamu biarkan yang lain terkatung-katung." (QS An-Nisa: 129) Makna ayat di atas, sebagaimana diterangkan dalam kitab-kitab tafsir, yang dimaksud dengan "Wahai para suami, kamu tidak akan dapat" adalah "Wahai para suami, kamu tidak akan dapat berbuat adil kepada istri-istrimu dengan sempurna dan tidak akan mampu menyamakan cintamu kepada istri-istrimu, walaupun kamu sangat ingin menyamakan dan berusaha sekuat tenaga, karena manusia selamanya tidak akan mampu menyamakan cinta dan kecenderungan hatinya. Oleh karena itu, janganlah menelantarkan seorang istri yang kurang disukainya, bagaikan orang yang tak bersuami dan tak diceraikan. Bila seseorang diuji dengan cintanya terhadap wanita tetapi tak sampai jenjang pernikahan, hendaklah ia menunjukkan diri dan berusaha untuk melupakannya, meski 22 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 tersisa benih cinta di hatinya. Dan hendaknya ia mencurahkan segala usaha untuk membentengi diri dari perbuatanyang rnenjerumuskan ke lembah dosa. Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang sangat mencintai (seseorang), kemudian ia tetap menjaga diri dari perbuatan dosa dan menyimpan cintanya sampai ia mati karenanya, maka ia teluh mati syahid." Dalam riwayat lain: Barangsiapa yang sangat mencintai (seseorang), kemudian ia tetap menjaga diri dari perbuatan dosa dan ia simpan cinta dengan penuh kesabaran sampai ia tergolong syahid. Islam mengakui adanya ketidakmampuan seseorang guna memikul beban yang berat, sebagaimana dalam firman-Nya: l>`, < !.. | !-`.` !l !. ,. !,ls !. ,.. !.`, !..>. | !.,. !.!L> !.`, _.`>. !.,ls .| !. ..l.> _ls _.] _. !.l, !.`, !.l.>. !. !L !.l ., s !.s s !.l !.. > . !..l. !...! _ls ,1l _.l ___ Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. beri ma'aflah Kami; ampunilah Kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, Maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (QS Al Baqarah: 286)
23 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 ..> _ < _> .::!> > >.,.> !. _-> _>,l. _ _.l _. _> . >,, ,>,| > `>... _,.l`..l _. `_, _ ..> >,l `_.l .,: _>,l. .>. ,.: _ls _!.l .,! : l.l ., : l .. .s <!, > `>.l. -. _|.l -. ,..l __ Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. dia Telah memilih kamu dan dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. dia (Allah) Telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu[993], dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, Maka Dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. dia adalah Pelindungmu, Maka dialah sebaik-baik pelindung dan sebaik- baik penolong. (QS Al-Hajj: 78) Hal tersebut di atas dapat kita simpulkan bahwa islam tidak bersikap masa bodoh dengan naluri seksual yang diberikan Allah kepada laki-laki dan peempuan. Karena itu Islam mensyariatkan pernikahan. Islam tidak bersikap masa bodoh tentang ketidakmampuan suami menyamaratakan cintanya kepada istri-istrinya. Islam juga tidak bersikap masa bodoh tentang fenomena cinta yang keluar batas kemampuan manusia. Maha Suci Allah atas segala sesuatunya.
E. CUMBU RAYU Cumbu rayu adalah kata-kata indah yang diucapkan kepada seorang wanita sebagai pertanda adanya ketertarikan dan kagum atas kecantikannya. Dalam pandangan Islam cumbu rayu ada2 macam: 1) Yang diharamkan Cumbu rayu jenis ini adalah untuk mengomentari kecantikan seorang wanita dengan menggunakan ungkapan keindahan tubuh/kecantikannya. Dalam konteks ini termasuk 24 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 dalam rayuan yang bisa membangkitkan syahwat dan naluri nafsu birahinya. Ini bisa berupa ucapan maupun gerakan. Menurut kesepakatan ulama hal ini haram. 2) Yang diperbolehkan Rayuan jenis ini adalah rayuan pada wanita dengan tidak mengungkapkan keindahan keindahan tubuhnya, tidak merangsang nafsu birahinya.
F. RENUNGKANLAH, WAHAI PEMUDA Islam adalah agama yang menyatu dengan fitrah rnanusia, perilaku dan undang- undangnya. Oleh karena itu, maka jadikanlah cinta yang penuh kasih sayang sebagai pendorong kemajuan, menuju tempat yang kekal abadi di surga. Hal ini tak rnungkin terwujud jika kita tidak menjadikan cinta kita kepada Allah, Rasulullah dan jihad fisabilillah di atas cinta kepada kehidupan, keluarga, kerabat dan tanah air; di atas cinta kepada dunia, harta dan kesenangan lainnya. Sesungguhnya seorang muslim yang tidak berbuat sesuatu karena Allah, tidak menetapi ajaran lslam dan tidak mencontoh kehidupan Rasulullah, ia tidak akan merasakan lezatnya iman di dalam hati. Bila seseorang menjadikan segala kehidupannya hanya untuk mengejar kesenangan hawa nafsu, kekayaan, ia adalah seorang muslim yang dangkal imannya dan tak mantap akidahnya. Islam tidaklah mempersulit kehidupan. Agama Islam tidak melarang menikah dan tidak pula menyuruh atau menganjurkan manusia menyendiri. Tapi, seorang muslim janganlah hanya bergelut dengan materi sampai melupakan Rabbnya, ibadah dan kehidupan akhiratnya. Allah SWT berfirman: _l> ,l. :.> _,, _s : < ,!| :l.l ,!.,| :l !> !., l1.. , l1l `.., __
Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang. 25 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 Sikap-sikap Rasulullah SAW dalam menghapus kebiasaan mengisolir diri, menyepi, tak acuh terhadap keduniaan dan tidak sudi menikah menambah keyakinan bahwa tindakan beliau itu adalah untuk menegakkan fitrah. Rasuluilah SAW bersabda : "Demi Allah, aku adalah orang yang paling takut dan paling bertaqwa kepada Allah di antara Kalian; akan tetapi aku berpuasa dan juga berbuka (tidak berpuasa), aku sholat (malam) dan juga tidur, dan aku menikahi wanita. Barangsiapa tidak suka sunnahku, maka dia bukanlah tergolong umatku" Wahai kawula muda, tanamkanlah rasa cinta karena Allah di dalam diri masyarakat. Rasulullah Saw bersabda : " Ada 3 hal yang barangsiapa berada di dalamnya, ia akan merasakan kelezatan iman, yakni hendaknya menjadikan Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai dari lainnya. Hendaknya mencintai seseorang hanya karena Allah. Hendaknya ia membenci untuk kembali kepada kekafiran (setelah ia diselamatkan oleh Allah dari kekafiran itu), sebagaimana ia tak suka dilemparkan ke dalam api neraka." Itulah buah yang dipanen oleh mereka yafig mencintai karena Allah. Kecintaan Allah SWT rnerupakan puncak tujuan hidup dan kehidupan ini, dengan inilah kita akan dapat memetik buah kelezatan iman yang tiada bandingnya dan ampunan dari Allah SWT.
26 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 BAB II WANITA DALAM ISLAM
A. PANDANGAN ISLAM TERHADAP WANITA Sebelum Islam datang, eksistensi wanita tak diakui ditengah-tengah masyarakat. Wanita tak ubahnya bagai barang dagangan yang diperjualbelikan seperti layaknya benda mati,tanpa hak juga tanpa kehendak. Di Arab anak wanita dikubur hidup-hidup karena takut akan tertimpa kemiskinan. Dan Allah telah menceritakan hal tersebut dalam Al Quran Dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, Karena dosa apakah dia dibunuh, (QS.At-Takwir 8-9) Salah safu tugas mulia Islam adalah mengembalikan kehormatan wanita, agar terhindar dari kehinaan dan kenistaan. Islam rnelindungi wanita di rumah orangtuanya agar ia memperoleh kehormatan dan kasihsayang. Islam memerintahkan kepada pria yang bukan muhrim agar menundukkan pandangan terhadapnya demi membersihkannya dari tuduhan- tuduhan yang tidak baik dan sebagai pengakuan akan kemuliaan dirinya. Allah berfirman: _ _,...ll .-, _. ,>.., L> `>` ,l: _ > | < ,,> !., `-.`., _ Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih Suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat". (QS.An-Nuur 30). Islam memerintahkan agar membina keluarga atas landasan rasa cinta, kasih sayang dan kerukunan. Allah berfirman: _. ...,, _l> _>l _. >.. l> `.>`..l !,l| _-> ., ::. .> | _ ,l: ., ,1l `>., _ Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (QS Ar-Rum 21). 27 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 Islam memberi perhatian penuh pada kaum wanita dengan memerintahkan kaum lelaki agar mengasihi dan menyayangi wanita. Rasulullah bersabda dalam khutbah wada'nya " Aku berpesan kepadamu untuk memperlakukan istri-istrimu dengan baik; mereka (karena perkawinan) berada di tanganmu; mereka menyerahkan diri sepenuhnya padamu. Ingatlah, bahwa kamu mengambil mereka (untuk menjadi istrimu) dengan amanat Allah, dan kehormatan mereka menjadi halal bagimu dengan kalimat Allah."(As-Siirah An-Nabawiyah, hal 186, karya lbnu Hisyam). Dalam hal memperoleh ampunan dan pahala, Al-Quran mensejajarkan antara pria dan wanita. | _,.l`..l ..l`..l _,...l ....l _,...1l ....1l _,...l ....l _..l ,..l _,-:.>l .-:.>l _,....l .....l _,...l ....l _,L.>' >` .L.>l _.] < ,: ,.] .s < ,> : -. > !.,Ls __ Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah Telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.(QS Al-Ahzab 35). Allah telah menjadikan pernikahan sebagai jalan yang mulia untuk mengantar suami istri ke jenjang rumah tangga yang bahagia, sehingga syahwat dapat tersalurkan pada jalan yang terhormat dan halal. Islam juga mengizinkan poligami dengan syarat suami dapat berlaku adil. | ,.> L.1. _ _,..,l >>.! !. ,!L >l _. ,!..l _... .l. _.,' | `.> l.-. :.> !. >l. >`..., ,l: _.: l`-. _ 28 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, Maka (kawinilah) seorang saja[, atau budak-budak yang kamu miliki. yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. (QS An-Nisa 3) Dalam hal warisan pun, wanita mendapat baglan, sebagaimana firman Allah berikut ini _l>ll ',.. !.. . .]l , ,!..ll ',.. !.. . .]l _, !.. _ .. . !,,.. !.`. _ Bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang Telah ditetapkan. (QS An- Nisa' 7). Kiranya cukuplah bagi wanita muslim dalam memperoleh kemuliaan. Rasulullah pernah bersabda, mengenai wanita ."Aku berpesan kepadamu, agur kau memperlakukan istrimu dengan baik. " Islam adalah Ad-Dien, pembawa kebaikan bagi segenap umat. Juga untuk kepentingan rumah tangga,Islam adalah benteng nan kokoh, pelindung wanita.
B. FITNAH WANITA Fitnah wanita mempunyai berbagai cabang dan jalan. Terkadang ia berbentuk malaikat yang halus dan aether dengan bentuk yang lembut. Tetapi di saat lain ia berbentuk laut yang bergejolak dan angin puyuh yang bertiup kencang. Fitnah wanita berbahaya dan mematikan, Rasulullah telah bersabda mengenai hal ini: "Tidaklah kutinggalkan fitnah yang lebih berbahaya atas iaki-laki daripada wanita."
C. TAHAPAN-TAHAPAN FITNAH Wanita sulit dipisahkan dengan fitnah sejak ia lahir hingga mati. Sejak kelahirannya wanita merupakan kehormatan dan kemuliaan lelaki. Pada tahapan anak putri yang mulai memasuki kematangaannya dan telah tampak adanya tanda-tanda kewanitaan dan menjadi pusat perhatian para pemuda akan kita temukan berbagai macam fitnah. Senjata-senjata wanita:
29 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 1. Mata Wanita mempunyai kemampuan yang menakjubkan untuk meneteskan air mata dengan deras bila mengalami kesusahan atau mencari sesuatu yang sulit dicapai. Daya pesona dan air mata, kedua fitnah ini menyebabkan kekalahan pada laki-laki dan menjadikanya tunduk dan menyerah. Oleh karena itu Islam menyuruh orang menjaga pandangan dan menganggap pandangan sebagai panah iblis yang beracun dan apabila mengenai hati akan membunuhnya. 2. Kemanjaan Wanita menggunakan hal itu bila ingin membangkitkan naluri dan perasaan laki-laki. 3. Tabarruj dan keterbukaan Rasulullah bersabda Perumpamatn wanita yang berjalan dengan angkuh dalam perhiasannya diluar keluarganya, adalah seperti kegelapan di hari kiamat yang tidak mempunyaii cahaya". Fatimah -putri Rasulullah- ditanya apakah yang paling baik bagi wanita? maka ia menjawab: "Bila ia tidak melihat laki-laki dan bila laki-laki tidak melihatnya. 4. Berpura-pura sakit 5. Kecantikan dan Senyuman manis 6. Penipuan dan hasutan Contoh dari penipuan dan hasutan adalah seperti kedua istri dari Nabi Nuh dan Nabi Luth. Dan senjata wanita yang sulit sekali dilawan oleh laki-laki adalah , menimbulkan perasaan pada laki-laki, bahwa wanita memerlukan perhatian dari pihak laki-laki. Tidak ada rasa aman dari fltnah bagi wanita, kecuali dengan menjauhi pencampuran, baik dalam perjalanan, pesta atau tempat pertemuan lainnya. Rasulullah pernah besabda "Janganlah kamu (wanita) berdiri ditepi-tepi jalan", sampai-sampai ada wanita yang menepi hingga menempel pada dinding. juga pada sabdanya yang lain "Wanita itu aurat. Apabila wanita keluar dari rumahnya, setan mengamatinya seraya berkata: Sungguh setiap kali engkau melewati seseorang, tentu ia akan kagum padamu". Seorang shalih telah menceritakan bahwa setan berkata pada wanita:"Engkau adalah separo tentaraku dan engkau adalah panahku yang kutembakkan dan aku tidak akan luput. Engkau adalah tempat rahasiaku dan utusanku bagi keperluanku." Rangsang wanita adalah aurat karena ia membuka hati dan naluri laki-laki. Suara wanita dapat menimbulkan fitnah. Nabi saw mengancam orang yang duduk untuk mendengarkan wanita menyanyi dengan hukuman meletakkan timah cair di kedua telinga di 30 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 hari kiamat "Barangsiapa duduk mendengarkan penyanyi wanita akan dituangkan timah cair dikedua telinganya pada hari kiamat." Beralih ke fitnah mata atau pandangan, Allah Ta'ala berfirman: `l-, .l> _`,s !. _> '..l _ Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati. (Al Mu'min 19). Rambut wanita juga dapat menimbulkan fitnah, maka lslam telah menyuruh menyembunyikannya hingga terpelihara kesucian pandangan dan kebersihan hati laki-laki, serta agar wanita tetap aman dari pandangan laki-laki yang sakit hatinya dan jahat matanya, juga aman dari godaan yang tak terkendali. Nabi saw telah mengabarkan tentang fitnah yang ditimbulkan oleh wanita zaman ini. Maka beliau bersabda: Dua golongan dari penghuni neraka yang tidak kulihat. Suatu kaum yang menggunakan cambuk sepertii ekor sapi untuk memukul orang-orang, dan wanita-wanita yang berpakaian tapi telaniang, berjalan berlenggak-lenggok, sedangkan kepala mereka seperti punuk unta. Mereka tidak masuk surga bahkan tidak mencium baunya, sedangkan bau surga bisa tercium dari jarak sekian dan sekian". Wanita yang memegang jabatan dapat menimbulkan fitnah. Fitnah yang dimaksud disini adalah terpukaunya wanita dengan kilauan jabatan dan kebesarannya. Sesungguhnya martabat kewanitaan tertinggi terwujud dalam kasih sayang ibu terhadap anak-anaknya dan kebersamaan suami dengan istrinya serta terkumpulnya keluarga disekitar ratu tak bermahkota ini. Rasulullah saw bersabda ketika mendengar bangsa Parsi mengangkat Putri Kisra sebagai kepala negara, "Allah melaknat kaum yang mengangkat wanita sebagai pemimpin mereka". Nabi saw memperingatkan agar jangan mengangkat wanita sebagai kepala pemerintahan dan politik untuk melindungi umat dari fitnah yang ditimbuikan wanita. Fitnah yang ditimbulkan oleh bujuk rayu wanita tidak hanya berwujud kecantikan saja tapi ada alat-alat lain yang digunakan wanita yaitu berupa pakaian dan bahan-bahan kecantikan. Firman Allah: _ ....ll _..-, _. _>.., _L> _>` _.,`, _.., | !. L !.. _.,l _>.> _ls _,`,`> _.,`, _.., | _.l`-,l _!,, ,!,, _.l`-, 31 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 _!., ,!., _.l`-, _.>| _., _.>| _., _.> _!. !. >l. _`..., _,-,.`.l ,s _|` , _. _l>l _Ll _.] `l `L, _l s ,s ,!..l _. _l`>!, l-`,l !. _,> _. _.., ,. _|| < !-,.- , _`...l _>l-l _>l. _ Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau Saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS An-Nuur 31). Rasulullah bersabda: "Yang paling kutakutkan atas kamu sekalian adalah fitnah yang ditimbulkan oleh bujuk rayu wanita Para sahabat berkata: Bagaimana hal itu terjadi ya Rasulallah? Beliau menjawab: Apabila para wanita memakai baju buatan Syam, Iraq dan Yaman, dan apabila mereka berjalan miring seperti miringnya punuk unta. Maka apabila mereka melakukan itu, berarti mereka membebani suami yang tidak mampu dengan sesuatu yangg tidak dapat dipikulnya" Juga dalam hadist yang lain Rasulullah bersabda: "Perumpamaan wanita yang berjalan dengan angkuh mempertontonkan perhiasannya kepada selain keluarganya adalah seperti kegelapan dihari kiamat, tidak memiliki cahaya". "Wanita mana saja yang melepas bajunya diluar rumah suaminya, maka ia pun telah melanggar tabir antara ia dan Allah Azza wa lalla". "Allah melaknat wanita yang merajah badan dan yang meminta dirajah, wanita yang mencukur alis dan memangur gigi serta mengubah ciptaan Allah. "Wanita mana saja yang memakai wangi-wangian, kemudian keluar menuju suatu kaum supaya mereka mencium baunya, maka ia pun berzina. 32 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 Problem lain wanita ialah bahwasanya wanita itu gemar sekali berada dalam sorotan cahaya dan tempat penimbul fitnah. Wanita gemar sekali menjadi pusat perhatian laki-laki dan menimbulkan kekaguman mereka, menjadi bahan pembicaraan serta penggerak perasaan mereka. Lantaran hal diatas wanita tidak segan meniru perbuatan yang saling bertentangan, bila ingin menimbulkan berbagai perhatian laki-laki. Jika wanita suka meniru dengan watak dan nalurinya, mengapa mereka tidak meniru ibu-ibu kaum mukminin dari sebagian wataknya, kalau tidak bisa seluruhnya? Wanita yang terpelajar maupun tuna aksara juga tidak luput dari menimbulkan fitnah, diantaranya adaiah apabila merasa adanya nusyuz atau sikap acuh tak acuh akhir-akhir ini terhadapnya oleh suaminya. Mungkin pula sebenarnya yang menyebabkan hal ini adalah ulah dirinya sendiri. la lalu mengandalkan peramal untuk mengungkap rahasia-rahasia yang disembunyikan takdir di jalan kehidupan. Allah Ta'ala berfirman: `l.s ,-l `L`, _ls .,,s .> __ | _. _ .. _. _. ..| ,l`. _. _,, ,., _. .l> .. __ (Dia adalah Tuhan) yang mengetahui yang ghaib, Maka dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada Rasul yang diridhai-Nya, Maka Sesungguhnya dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya.(QS. Al Jin 26-27) Rasulullah pun bersabda "Barangsiapa mempercayai dukun, maka ia telah kafir kepada apa yang diturunkan kepada Muhummad". Pekerjaan wanita diluar rumah tangganya dapat menimbulkan fitnah. la menjadi penimbul fitnah dirumahnya, fitnah dalam pekerjaannya dan fitnah dalam masyarakatnya. Fitnah yang ditimbulkan dalam rumahnya adalah ia telah menjadi separo wanita, karena ia tidak dapat memberi secara penuh, lantaran tenaganya terbagi antara rumah dan pekerjaannya. Kadar waktu dari hidupnya habis dalam bekerja, disamping itu tidak dapat membantu anak-anaknya dalam pengajaran dan pendidikan sebagaimana mestinya. Anak- anak yang kurang diperhatikan dapat menimbulkan fitnah, karena mereka menjadi beban bagi keluarga dan masyarakat. Allah Ta'ala berfirman: .l. !.. l. ..l .. _ < .:..s '> ',Ls __ 33 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 Dan Ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar. (QS. Al Anfal 28). Fitnah yang ditimbulkannya dalam pekerjaan adalah, bahwa ia membelanjakan penghasilannya untuk menonjolkan diri dengan penampilan menarik. Adapun fltnah yang ditimbulkannya terhadap masyarakat, maka ia telah mengurangi kesempatan kerja yang diberikan pada anak-anak muda yang berambisi dan bersemangat untuk menjalani masa depan. Hal ini jelas menutup jalan anak-anak muda serta menimbulkan pengangguran, baik secara terselubung atau terbuka, sehingga menambah ketajaman krisis perkawinan. Wanita itu seperti warna-warninya bunga-bunga. Fitnah yang ditimbulkan oleh masing-masing wanita berbeda-beda menurut watak, kondisi dan kemampuannya untuk mewarnai. Kecantikan merupakan kenikmatan terbesar dari Allah, tetapi bila dikelilingi oleh keangkuhan dan kecemburuan ia berubah menjadi bencana. Dalam waktu yang sama wanita adalah kenikmatan dan bencana. Ia adaiah kebahagiaan dan kesengsaraan pula. Kecantikan yang mempesona memiliki kekuasaan pada orang yang memandangnya, kekuasaan yang perkasa dan memerintah serta kekuasaan untuk ditaati. Oleh karena itu Rasul saw memperingatkan agar laki-laki tidak memandang wanita, dan beliau menggambarkannya sebagai panah beracun dan setan. Pernah terjadi Al-Fadhl bin Abbas r.a menyertai Rasulullah saw. Waktu itu adalah haji wada', disaat Rasul saw sedang pergi dari Muzdalifah ke Mina. Tiba-tiba terlihat seorang wanita cantik dari khats'am yang ingin mendatangi Rasul saw. Untuk meminta fatwa darinya mengenai suatu urusan agama. AI Fadhl memandang wanita itu, dan Rasui mengalihkan wajah Al Fadhl kemudian berkata kepadanya: "Hai putra saudaraku, ini adalah hari dimana siapa bisa mengendalikan pendengaran dan penglihatan serta lisannya, maka ia pun diampuni dosanya. Gambaran diatas berarti kecantikan dapat mnimbulkan fitnah dan menjaga pandangan adalah cara menghindarinya. Seorang wanita yang memiliki sifat mulia, akan tetap memelihara dirinya dari pikiran buruk dan melindungi kemaluannya dari dosa yang keji, dan melindungi kedua telinganya dari bujuk rayu para penipu. Rasulullah bersabda: "Dunia itu kenikmntan, dan sebaik-baiknya kenikmatan adalah wanita yilng shalih". Oleh karena itu kita peringatkan wanita agar tidak menampakkan fitnahnya dan menyebarkarnnya diantara para lelaki. Karena ia akan menjadi korban dari fitnah ini, dengan kehilangan cinta laki-laki, kehilangan kerukunan keluarga dan kehilangan penghormatan dari masyarakat.
34 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 BAB III WANITA SHALIHAH
A. AURAT Aurat adalah bagian tubuh yang tidak patut diperlihatkan kepada orang lain. Hukumnya membuka aurat adalah HARAM Sebagai wanita shalihaah akan selalu menjaga diri dan tidak memperlihatkan auratnya kepada siapapun, sehingga mendapatkan ridha Allah dan wanita shalihahpun berhak atas surga-surga yang telah dijanjikan Allah SWT. Perintah untuk menutup aurat sebagaimana dalam QS An Nuur 31: _ ....ll _..-, _. _>.., _L> _>` _.,`, _.., | !. L !.. _.,l _>.> _ls _,`,`> _.,`, _.., | _.l`-,l _!,, ,!,, _.l`-, _!., ,!., _.l`-, _. >| _., _.>| _., _.> _!. !. >l. _`..., _,-,.`.l ,s _|` , _. _l>l _Ll _.] `l `L, _ls ,s ,!..l _. _l`>!, l-`,l !. _,> _. _.., ,. _|| < !-,.- , _`...l _>l-l _>l. _ Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau Saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan 35 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS An Nuur 31). Adapun hadits nabi yang berkaitan dengan aurat: "Hai Asma, sesungguhnya perempuan itu apabila telah sampai umur dewasa, maka tidak patut menampakkan sesuatu dari dirinya melainkan ini dan ini, Rasulullah berkata sambil menunjukkan kepada muka dan telapak tangannya hingga pergelangan sendiri." (HR Abu Dawud dan Aisyah) lndikator sabda Rasulullah SAW: 1. Wanita yang telah berumur/baligh wajib menggunakan jilbab. 2. Tidak dibenarkan menampakkan sesuatu kecuali muka dan telapak tangan yang termasuk juga dalam "tabaruj" Ada dua golongan (dari umatku) yang akan masuk neraka, sekelompok yang mempunyai cambuk seperti ekor sapi, yang dengan cambuk itu mereka memukuli manusia. Dan wanita-wanitayang berpakaian tapi telanjang yang genit dan menggenitkan kepala mereka seperti punuk unta, dan tidak bisa mencium aroma sorga . Padahal aroma surga sudah bisa dicium dari jarak jauh perjalanan tertentu (perjalanan lima ratus tahun). (HR Muslim)
B. JILBAB Jilbab dalam surah Al Ahzab:59 adalah "Jalaabib" artinya adalah jilbab-jilbab. Jilbab secara global adalah sejenis baju yang lapang, yang menutupi kepala muka dan dada. Pengertian jilbab adalah pakaian wanita yang dapat menutupi seluruh tubuh kecuali muka dan kedua telapak tangan, jenis kain serta mode pakaian tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga tidak tampak bentuk tubuh dan lekuk-lekuknya. Kerudung: berarti kudung/kerudung yang menutup muka, kepala, leher sampai dada wanita. Hijab: dari bahasa arab artinya tabir. Atau dinding penutup. Purdah: pakaian luar atau tirai yang berjahit. Cadar: Kain penutup muka atau sebagian wajah wanita, hingga mata saja yang nampak. 36 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 Hukum jilbab adalah wajib bagi setiap wanita.Memakainya bukan karena trend budaya atau latah mode dunia islam. Dalil-dalil dalam Al Quran : !!., _,.l _ ,> ,.!., ,!. _,...l _,..`, _,ls _. _,,.l> ,l: _.: _-`, _:`, _l < s !.,> __ Hai nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri- isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, Karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Ahzab 59)
!!., _.] `.., l>.. ,`,, _,.l | _ _:`, >l _|| ,!-L ,s _L.. ..| _>.l :| ,.,s: l>:! :| `..-L :..! _,..:.`.`. ,.>' | >l: l _:`, _,.l ._>.`., .. < ._>.`. _. _>l :| _>..l!. !-... _>l :`. _. , ,!> l: `L >,l1l _,l !. _l l :. .. < >>.. .> _. .:.-, ., | >l: l ..s < !.,Ls __ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah- rumah nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak (makanannya)[1228], tetapi jika kamu diundang Maka masuklah dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa asyik memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu nabi lalu nabi malu kepadamu (untuk menyuruh kamu keluar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar. apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri- isteri Nabi), Maka mintalah dari belakang tabir. cara yang demikian itu lebih Suci bagi hatimu dan hati mereka. dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak (pula) 37 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 mengawini isteri- isterinya selama-lamanya sesudah ia wafat. Sesungguhnya perbuatan itu adalah amat besar (dosanya) di sisi Allah. (QS Al Ahzab: 53)
_.,., :, .> _>.., ..s _ .>`.. l ,. . ..| > _,..l _ Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (QS Al Araf: 31)
Bagi wanita yang sudah lanjut usia dan tidak berkeinginan kawin lagi tidak diwajibkan untuk berjilbab. .s1l _. ,!..l _..l `>, l>l>. _,l _,l. _!.`> _-., _,!,. ,s _.>.`. .,, _-.`. ,> _l < _,.. ',l. _ Dan perempuan-perempuan tua yang Telah terhenti (dari haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi), tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka dengan tidak (bermaksud) menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Bijaksana. (QS. An Nuur: 60) Jilbab yang Memenuhi syari'at lslam adalah. 1. Menutup seluruh tubuh,kepala,muka dan dada QS Al Ahzab: 59 2. Menggunakan kain yang tebal, tidak tembus pandang, sehingga aurat tidak terlihat 3. Longgar sehingga lekuk-lekuk tubuh tidak tampak. 4. Hendaklah mode jilbab tidak menyerupai pakaian laki-laki dan pakaian orang kafir (jahiliah) 5. Jilbab tidak warna-warni dan tidak dibumbui parfum. 6. Tidak berlebihan (QS. Al A'raf: 31) Pakaian yang dilaknati Allah dan Rasui-Nya adalah 1. Ketat, sehingga lekuk-lekuk tubuh terlihat jelas. 2. Tipis sehingga aurat juga terlihat . 3. Menyerupai pakaian laki-laki atau pakaian orang kafir (jahiliah). 38 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 4. Pakaian yang dibubuhi parfum yang dengan maksud tertentu 5. Berpakaian telanjang. 6. Berpakaian untuk popularitas semata. Kapankah wajib mengenakan jilbab: 1. Wanita muslimah jika hendak keluar rumahnya, baik siang ataupun malam. 2. Menerima kehadiran orang laki-laki di rumahnya, maka baginya wajib mengenakan Jilbab (QS An Nuur:31) 3. Berada di tempat umum. 4. Kerudung, dipakai jika berada di rumah. 5. Kerudung, dipakai disetiap saat selain yang disebutkan untuk jilbab 6. Jilbab boleh dilepas jika ia berada dirumahnya. Motivasi serta alasan berjilbab : 1. Karena ingin taat (taqwa) kepada Allah. 2. Menghilangkan fitnah atas kaum wanita. 3. Meninggikan derajat wanita dari pandangan kehinaan dan hanya obyek nafsu belaka. 4. Sebagai identitas diri kaum wanita muslimah. Meneladani istri-istri nabi. 5. Tekanan dari lingkungan. Manfaat berjilbab. 1. Menambah taqarub kepada Allah. 2. Menghindarkan dari pergaulan bebas. 3. Menghindarkan dari fitnah. 4. Menjaga pandangan dan kemaluan. 5. Meningkatkan keimanan. 6. Menjaga kesehatan kulit, rambut, muka, dll.
39 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 CONTOH GAMBAR JILBAB YANG SALAH DAN YANG BENAR
Contoh Lain
- Kriteria kesalahan Gb. 1 1. Mernakai celana (berperangai laki-laki) 2. Berperangai/ bergaya jahiliah. 3. Corak pakaian berwarna-warni 4. Kerudung tidak menutup dada dan membentuk auratnya. 40 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 5. Pakaian tidak hijab - Kriteria kesalahan Gb.2 1. Kerudung tidak menutup dada, aurat lain (rambut, leher). 2. Kain terbuat dari bahan yang tipis, aurat kelihatan. 3. Pakaian terbubuhi parfum. 4. Berlebih-lebihan 5. Menjadikan obyek penglihatan laki-laki - Kriteria kesalahan Gb.3 1. Berbentuk celana (walaupun longgar), seperti laki-laki. 2. Bertingkah jahiliah. 3. Kerudung tidak menutup dada dan aurat serta masih terbentuk. 4. Corak pakaian warna-warni. 5. Berlebihan/bertabaruj. - Kriteria kesalahan Gb.4 1. Kerudung tidak menutup dada dan aurat lain. 2. Aurat-aurat lain masih terlihat (kaki). 3. Pakaian ketat, bentuk-bentuk tubuh terlihat sehingga menjadi obyek penglihatan lelaki lain. 4. Tidak berhijab. - Kriteria Kebenaran Gb. 5 Sesuai dengan kriteria jilbab yang memenuhi syariat Islam.
C. TABARRUJ DAN ADAB BERHIAS BAGI MUSLIMAH Tabarruj adalah memperlihatkan dengan sengaja menyingkap wajahnya dan menampakkan kecantikan,pakaian, perhiasan ucapan. Hukum: HARAM, sebagaimana nash-nash dalam Al Quran dan hadits.
,!..., _,.l _.`.l .>! _. ,!..l | _.,1. _-.> _1l!, _.L, _.] _ .,l "_. _l !`-. __ _ _>.`,, _>. _. ,l.>l _| _. :l.l _,., 41 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 :l _-L < .`]. !..| .,`, < >.`,l `.s _>l _> ,l _L`, ,L. __ Hai isteri-isteri nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik, Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, Hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya. (QS Al Ahzab: 32-33). "Wanita mana saja. yang bersolek dan keluar rumah serta berjalan di depan sekelompok kaum, hingga mereka mencium bau wangi parfumnya, maka dia teiah berzina. Dan setiap mata adalah melakukan perzinaan. (HR. Hakim) Berhias/perhiasan yang diharamkan oleh Islam adalah sbb : Perhiasan yang dipakai wanita dengan tujuan menggaet lelaki yang bukan mahramnya atau dengan maksud-maksud tertentu Perhiasan yang dipakai dengan jalan merubah atau untuk menambahi ciptaan Allah yang semata-mata untuk kemegahan duniawi. Contoh: 1. Cemara (menyambung rambut). 2. Tato 3. Membuat tahi lalat palsu 4. Mengganti alis. 5. Mengikir gigi/memanggur gigi 6. Berhias seperti laki-laki/orang kafir. 7. Operasi kecantikkan Sunnah-sunnah fitrah: 1. Khitan adalah memotong sebagian kulit (labia minora) yang terdapat pada bagian atas farji yaitu sebelah atas liang senggama. 2. Istihad adalah memotong atau membersihkan bulu kemaluan 3. Mencabut bulu ketiak. 42 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 4. Memotong kuku.Afdholnya hari jumat. 5. Siwak Berhias yang dibolehkan : memakai sutra.
D. SIFAT DAN KEHIDUPAN WANITA SHALIHAH 1. Optimis 2. Amar ma'ruf nahi mungkar 3. Zuhud dalam kehidupan 4. Jujur 5. Hindari dusta 6. Qana'ah 7. Hafizat 8. Amanah 9. Hindari berkhalwat dan ikhtilath 10. Tidak meniru perangai laki-laki 1 l. Tidak meniru perangai syetan dan orang-orang kafir/jahiliah 12. Tidak berlembut-lembut suara di hadapan laki-laki non mahram 13. Efisiensi waktu 1 4. Jasmani/fisik yang kuat/cekatan. 15. Bepergian bersama mahram 16. Sifat-sifat pemalu 17. Tidak berjabat tangan dengan lelaki non mahram 18. Menghindari ghibah 19. Ghadhdhul Bashar 20. Mencari ilmu yang bermanfaat (baik) dan melatih daya fikir
E. PERANAN WANITA SHALIHAH Wanita shalihah sebagai hamba Allah SWT. Taat kepada Allah, tidak menyekutukan-Nya dengan yang lain. (Ad Dzariyat: 56; Az Zumar: 11; Thaahaa: 14; Al Anbiya: 25; Fushilat: 14) !. 1l> _>' _. | .,-,l __ 43 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (Ad Dzariyat 56) _ _.| ,. .,s < !.l>: l _.] Katakanlah: "Sesungguhnya Aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama. (Az Zumar 11) _..| !. < .l| | !. _..,s! :l.l _.] _ Sesungguhnya Aku Ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain aku, Maka sembahlah Aku dan Dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. (Thaahaa: 14) :| `:,l> `_.l _. _,, ,., _. l> .,-. | < l! l ,!: !., _. >.l. !.| !., ,.l. ., `. _ Ketika para Rasul datang kepada mereka dari depan dan belakang mereka (dengan menyerukan): "Janganlah kamu menyembah selain Allah". mereka menjawab: "Kalau Tuhan kami menghendaki tentu dia akan menurunkan malaikat-malaikat- Nya, Maka Sesungguhnya kami kafir kepada wahyu yang kamu diutus membawanya". (Fushilat: 14)
Wanita shalihah sebagai anak. Berbakti kepada kedua orang tua (birrul walidain). (An Nisaa: 36; Al Baqarah: 83; Al An'am: 151 ;Luqman: 14; Al isra': 23)
.,s < : ., !:,: _.]l!, !...>| _., _1l _...,l _,>...l !>' _: _1l !>' `.>l >!.l .>l!, _ _,,.l !. >l. >`..., | < > _. l !.>: `> __ Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, 44 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri, (An Nisaa: 36) :| !..> _.:,. _., _,,`.| .,-. | < _ .]l!, !.!.>| _: _1l _...,l _,..,l l _!.ll !.`.`> ., :l.l ., :l . `.,l. | ,l .. .. _.-. __ Dan (ingatlah), ketika kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling. (Al Baqarah: 83) _ l!-. `_. !. > , ,l. : ., !:,: _.]l!, !...>| l.1. ..l _. _.l.| _`>. `. >!`,| ,1. _> l !. L !.. !. _L, l.1. _.l _.l > < | _>l!, _>l: >.. ., _>l-l l1-. _ Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu Karena takut kemiskinan, kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar". demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya). (Al An'am: 151) 45 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 !.,. _.. ,.l, .l. - .. !.> _ls _> .l.. _ _,.l. : _| ,,.ll _|| ,..l _ Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya Telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, Hanya kepada-Kulah kembalimu. (Luqman: 14) _. ,, .,-. | :!`,| _.]l!, !...>| !.| _-l,, ..s l !.>.> !.> _1. !.> . !.>.. _ !.l !., __ Dan Tuhanmu Telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (Al isra': 23) Wanita shalihah sebagai istri 1. Taat kepada Allah, rasul, Dien Islam serta kedua orang tua. 2. Taat kepada suami selama suami tidak mengajak kepada larangan Allah. 3. Sebagai istri shalihah berkewajiban untuk menjaga kehormatan suami, harta suami dll. 4. Melayani kehendak suami bila suami ingin mendatangi. Istri yang shalihah dilarang menolak ajakan suaminya. 5. Tidak diperbolehkan puasa sunnah ketika suami berada di rumah kecuali harus izin suaminya 6. Hindarkan rasa tidak puas dengan pemberian yang diberikan suarni. 7. Berhias untuk suami, berwajah yang cerah. 8. Memperhalus suara hanya kepada suami, tidak kepada lelaki lain. 9. Tidak meninggalkan sang suami dan tidak keluar rumah tanpa seizin dan ridha suaminya walaupun pergi shalat ke masjid. 46 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 10. Bersama suami mendidik dan mewarnai anak dengan dien yang kuat. 11. Menggauli dan memperhatikan, menghibur suami serta menghibur dirinya, suaminya serta anak-anaknya. 12. Mencari ridha suami, menjauhkan kebencian, kecemburuan. 13. Memiliki kebiasaan yang baik dan nasehat yang baik kepada suami. Wanita salaf berkata kepada suaminya yang akan keluar rumah . "Jangan engkau mencari nafkah dari barang yang haram, karena kami masih sanggup menahan lapar, tetapi kami tidak sunggup menahan panasnya api jahanam" Wanita shalihah sebagai ibu 1. Mendampingi suami dan mempergaulinya dengan baik. 2. Bersama suami memelihara serta mendidik menanamkan aqidah islam/tauhid kepada putra-putrinya. 3. Memberi suri tauladan kepada putra-putrinya. 4. Berlaku adil kepada putra-putrinya. 5. Menciptakan suasana yang harrnonis dalam keluarga. Wanita shalihah sebagai pendidik QS At Tahrim: 6
!!., _.] `.., _>.. _>,l> !. !>: '_!.l :!>>' !,l. >.l. 1s :.: .- , < !. >. l- , !. '.`, _ Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS At Tahrim: 6)
Metode pendidikan anak dalam Islam: 1. Penanaman aqidah dan tauhid sejak dini 2. Mengajarkan kepada anak untuk melaksanakan ibadah serta melaksanaan perintah ataupun menjauhi larangan Allah. 3. Mengajarkan kepada anak untuk pandai bersyukur/mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah kepadanya serta mengajarkan sikap-sikap untuk menjauhi dari kufur terhadap nikmat. 47 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 4. Menanamkan rasa cinta kepada Rasulullah SAW dan keluarga serta cinta terhadap Al Qur'an. 5. Mengajarkan anak untuk menjauhi perbuatan-parbuatan yang diancam Allah. 6. Mendidik anak untuk birrul walidain kepada orang tuanya. 7. Mengajarkan sikap-sikap yang baik, tawdhu', taqqorub, tidak sombong, angkuh, dll. 8. Ajarkan pendidikan riyadhoh.
F. WANITA SHALIHAH DALAM AL QURAN 1. Ibu Nabi Musa a.s (QS Al Qashas:7; Al Qashas:10) !.,> _|| , _.`. ,-. :| > ,ls ,1l! _ ,l _!> _.> !.| :: ,,l| :l.l> _. _,l ..l _ Dan kami ilhamkan kepada ibu Musa; "Susuilah Dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya Maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, Karena Sesungguhnya kami akan mengembalikannya kepadamu, dan men- jadikannya (salah seorang) dari para rasul. (QS Al Qashas:7)
_,. : , _.`. l.. | ,:! _.,.l ., l !.L, _ls !,l _>.l _. _,...l Dan menjadi kosonglah hati ibu Musa. Sesungguhnya hampir saja ia menyatakan rahasia tentang Musa, seandainya tidak kami teguhkan hati- nya, supaya ia termasuk orang-orang yang percaya (kepada janji Allah). (Al Qashas:10) 2. Istri Fir'aun (QS At Tahrim 11, QS Al Qashas: 9) . < :. _.l `.., ,. _s :| l! , _ _| ..s !., _ .>l _.> _. _s ..s _.> _. ,1l _,.l.Ll 48 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 Dan Allah membuat isteri Fir'aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: "Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah Aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah Aku dari kaum yang zhalim. (QS At Tahrim: 11) l! ,. _s , _,s _| ,l :l.1. _.s !.-., .:.>`.. .] > _``-: _ Dan berkatalah isteri Fir'aun: "(Ia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. janganlah kamu membunuhnya, Mudah-mudahan ia bermanfaat kepada kita atau kita ambil ia menjadi anak", sedang mereka tiada menyadari. (QS Al Qashas: 9)
3. Istri Imran (QS. Ali Imran: 35) :| l! ,. .s , _.| ,.. .l !. _ _.L, >`. _,1. _.. ,.| . _,,.l `,l-l __ (ingatlah), ketika isteri 'Imran berkata: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya Aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui".(QS. Ali Imran: 35) 4. Balqis ratu Saba' (QS An Naml:20-21, 23-24, 27-40, 44) 5. Maryam binti Imran (QS. Ali Imran: 35-36) 6. Khaulah Binti Tsalabah (QS Mujadalah: 1-4, QS Al Baqarah:45) 7. Rithal Al-hamda (QS 16:92) 8. Ummu Jamil, istri Abu lahab (QS. 111: 1-5) 9. Ummu Musa (QS 28:7,10,12-13) 10. Istri Nabi Nuh a.s. (QS 66:10; 71:5-24, 11:38-39, 43) 11. Wa'ilah-istri Nabi Luth as. (QS 66:10; 7:80-81; 29:30,11,78-79,81-83) 12. Zulaikha, istri Al-'Aziz (QS 12:21, 25-34, 52-53) 13. Maryam Al Bathul (QS 3:36,45; 4:157; 19:19-21,23-33; 66:12) 49 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 14. Zainab B inti jahsy (QS 33:6,28-29,32-34,37-38,40) 15. 'Aisyah (QS 12:18; 24:11) 16. Mariyah Al-qitbiyah (QS 66:1-5) 17. Shofura, istri Musa as. (QS 28:23-29) 18. Maimunah Binti Al-Harits (QS 33:50) 19. Masikah At-Ta'ibah (QS 24:3) 20. Hawa, ibunda umat manusia (QS 2:35,37; 7:2O,22-25, 20:120) 21. Sarah Istri lbrahim as. (QS 11:70,72,73; 14:37) 22. Kabisyah Binti Ma'an (QS 4:19) 23. Ummu Kujjah (QS 4:11; 42:49) 24. Ummi Kaltsum Bin Uqbah (QS 60:10; 94:5)
50 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 BAB IV GHARIZAH
Allah menjadikan manusia supaya menjadi khalifah di permukaan bumi dan mengatur kesejahteraan di bumi itu. Tujuan ini tidak akan bisa tercapai, melainkan apabila jenis manusia ini terus berkembang, Dan supaya itu bisa tercapai, maka Allah melengkapi tubuh manusia ini dengan gharizah (instink) dan rangsangan-rangsangan yang dapat membawa manusia ini dengan seluruh daya kemampuannya untuk kelangsungan hidupnya secara pribadi dan kelangsungan jenisnya. Diantara sekian banyak gharizah itu ialah makan, dan sexual, dimana dengan tersalumya gharizah ini jenis manusia dapat berlangsung. Diantara lapangan gharizah yang mesti kita ketahui, yaitu : A. JANGAN DEKAT-DEKAT PADA ZINA Islam melarang dengan keras perzinaan serta memberikan ultimatum yang sangat tajam. Karena dengan perzinaan itu dapat mengaburkan masalah keturunan, merusak keturunan, menghancurkan rumah tangga, merusaknya akhlaq, dll. ,1. _.l ..| l :>. ,!. ,,. __ Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk. (QS Al Isra : 32).
B. PERGAULAN BEBAS (VRY OMGANG ) ADALAH HARAM Di antara jalan-jalan yang diharamkan Islam ialah: bersendirian dengan seorang perempuan lain (vry omgang). Perempuan lain itu : bukan isteri, bukan salah satu kerabat yang haram dikawin untuk selama-lamanya, seperti ibu, saudara, bibi, dsb. "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan sekali kali dia bersendirian dengan seseorang perempuan yang tidak bersama mahramnya, karena yang ketiganya adalah syetan. " (HR Ahmad). Imam Qurthubi dalam menafsiri firman Allah yang berkenaan dengan istri-istri nabi, yaitu yang tersebut dalam surat Al Ahzab ayat 53, yang artinya "Apabila kamu minta sesuatu kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari balik tabir. Karena yang demikian itu lebih dapat membersihkan hati-hati kamu dan hati-hati mereka itu. ". 51 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 Melakukan cara seperti itu lebih ampuh untuk meniadakan perasaan perasaan yang timbul dari orang orang laki-laki terhadap perempuan , dan perasaan perempuan terhadap laki-laki, dan lebih dapat menjauhkan dari tuduhan yang bukan-bukan dan lebih positif untuk melindungi keluarga. Secara khusus, Rasulullah memperingatkan juga seseorang laki-laki yang bersendirian dengan ipar. " Hindarilah keluar masuk rumah seorang perempuan. Kemudian ada seorang laki-laki dari sahabat Anshar bertanya : Ya Rasulullah! Bagaimana pendapatmu tentang ipar? Maka jawab Nabi : Bersendirian dengan ipar itu sama dengan menjumpai mati." (HR Bukhari). Berkhalwat dengan wanita lain yang termasuk dalam pergaulan bebas ini, merupakan bagian dari larangan Islam. Berkhalwat ( menyepi ) dengan wanita lain, sekalipun ia seorang yang takut kepada Allah dan bermoral tinggi tetap dilarang. Karena itu setiap muslim harus waspada terhadap istri maupun anak-anak wanita yang menjadi tanggung jawabnya. Sebab kelak Allah akan dimintai pertanggung jawaban atas mereka yang merupakan amanat dari sisi-Nya. Berkhalwat dengan lain jenis tetap dilarang agama sekalipun dengan dalih teman profesi / teman suami. Wanita yang bepergian hanya diantar seorang sopir atau pelayan, pergi ke dokter seorang diri kemudian diperiksa di ruang khusus, tak lebih adalah tindak penyelewengan. Demikian halnya seorang dokler yang mengadakan pemeriksaan dengan membuka aurat wanita tanpa ditunggui mahramnya. Lebih-lebih sampai membuka tempat terlarang.
C. MELIHAT LAIN JENIS DENGAN BERSYAHWAT Diantara sesuatu yang diharamkan Islam dalam hubungannya dengan masalah gharizah, yaitu pandangan seorang laki-laki kepada perempuan dan seorang perempuan memandang laki-laki. Mata adalah kuncinya, dan pandangan adalah jalan yang membawa fitnah dan sampai pada perbuatan zina. Memelihara mata cukuplah dengan menundukkan sebagian pandangan mata bila berhadapan dengan wanita atau pria yang bukan mahram. Oleh karena itulah Allah menjuruskan perintahnya kepada orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan supaya menundukkan pandangannya, diiringi dengan perintah untuk memelihara kemaluannya, seperti tersebut dalam finnan Allah Surat An Nuur: 30-31. " Katakanlah kepada orang orang beriman laki-laki (mukminin) agar mereka menundukkan sebagian dari pandangan mata( terhadap wanita) dan memelihara akan kemaluan mereka. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah amat 52 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 mengetahui apa yang mereka kerjakan. Dan katakanlah kepada wanita yang beriman - hendaklah mereka menahan pandangannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang narnpak daripadanya." Juga diterangkan dalam sebuah hadits shohih Al Fadhal bin Abbas R.a, ketika menjadi peneman Rasulullah sewaktu wuquf di Mina di hari penyembelihan qurban. Ketika dalam perjalanan menuju Muzdalifah dan Mina lewatlah serombongan wanita, maka Al Fadhal bertepuk gembira melihat wanita-wanita itu. Melihat itu Rasulullah Saw memegang kepalanya dan memutarkannya ke arah lain, tetapi Rasulullah Saw tidak memarahinya dan tidak menyuruhnya minta ampun. Ini adalah dalil, yang terlarang ialah melamakan pandangan. Dipertegas lagi sebagai tafsirnya ucapan Rasulullah Saw kepada Ali bin Abi Thalib ra. Rasulullah bersabda : " Hai Ali! Janganlah perturutkan satu pandangan pada pandangan yang lalu, karena sesungguhnya buatmu adalah yang pertama dan bukan yang akhir.( HR. Ahmad, Abu Daud, dan Tirmmidzi). Hadits lain yang setipe yaitu, Dan berkata Jurair bin Abdullah r.a . " Saya bertanya kepada pandangan yang tiba-tiba, maka Rasulullah menyuruh saya memalingkan pandangan mata saya". Selanjutnya dalam hadits lain beliau bersabda pula . "Pandangan itu adalah anak panah baracun dari anak anak panah iblis, siapa saja yang menghindarkannya karena takut kepada Allah, ia akan dikaruniai oleh Allah keimanan yang terasa manis di dalam hatinya. ( HR. Hakim).
D. HARAM MELIHAT AURAT Diantara yang harus ditundukkan pandangan, ialah kepada aurat. Karena Rasulullah telah melarangnya sekalipun antar laki laki atau perempuan baik dengan syahwat atau tidak. Sabda Rasulullah Saw . "Seseorang laki laki tidak boleh melihat aurat laki laki lain dan begitu juga perempuan tidak boleh melihat aurat perempuan lain dan tidak boleh seorang laki laki bercampur dengan laki laki lain dalam satu pakaian dan begitu juga perempuan dengan perempuan lain bercampur dalam satu pakaian." (HR. Muslim, Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi).( Dengan dasar tersebut ulama-ulama berpendapat laki laki atau perempuan tidak boleh berbaring bersama yang kiranya ada sentuhan badan). Aurat laki laki yang tidak boleh dilihat oleh laki laki lain atau aurat perempuan yang tidak boleh dilihat oleh perempuan lain, yaitu antar pusar dan lutut, sebagaimana yang diterangkan dalam hadits Nabi. Tetapi sementara ulama seperti Ibnu Hazm dan sebahagian ulama Maliki berpendapat, bahwa paha itu bukan aurat. Sedang aurat 53 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 perempuan dalam hubungannya dengan laki laki lain ialah seluruh badannya kecuali muka dan kedua tapak tangan. Yang tidak boleh dilihat juga tidak boleh disentuh.
E. BATAS DIBOLEHKANNYA MELIHAT AURAT LAKI-LAKI ATAU PEREMPUAN Dan keterangan yang kami sebutkan di atas, jelas bahwa perempuan melihat laki-laki tidak pada auratnya, yaitu diatas pusar dan dibawah lutut, hukumnya mubah, selama tidak diikuti dengan syahwat dan tidak dikuatirkan akan menimbulkan fitnah. Sebab Rasulullah sendiri pernah memberikan ijin kepada Aisyah untuk menyaksikan orang orang Habasyi yang sedang mengadakan permainan di masjid Madinah sampai lama sekali sehingga dia bosan dan dia pergi. (HR Bukhari dan Muslim). Ringkasnya, bahwa melihat biasa bukan kepada aurat baik terhadap laki laki dan perempuan, selama tidak berulang dan menjurus yang pada umumnya untuk kemesraan dan tidak membawa fitnah, hukumnya tetap halal. Seperti dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim, Abu Daud, dan Tirmidzi dari Jarir bin Abdullah di atas.
F. PERHIASAN PEREMPUAN YANG BOLEH DINAMPAKKAN DAN YANG TIDAK BOLEH Ini ada hubungannya dengan masalah menundukkan pandangan yang oleh dua ayat di surat An Nuur: 30-31, Allah perintahkan kepada laki-laki dan perempuan. Penjelasannya sebagai berikut: 1)." Janganlah orang-orang perempuan menampakkan perhiasannya melainkan apa yang biasa nampak daripadanya" . Dalam ayat diatas Allah memerintahkan kepada orang orang perempuan supaya menyembunyikan perhiasan tersebut ( apa saja yang dipakai untuk mempercantik diri, baik ciptaan asli seperti wajah, rambut, dan potongan tubuh ataupun buatan seperti pakaian, perhiasan, make up, dsb) dan melarang untuk dinampak-nampakkan. Allah tidak memberikan pengecualian , melainkan apa yang biasa nampak. Kebanyakan ulama salaf, seperti Ibnu Abbas dan sahabat Anas apa yang nampak itu adalah celak dan cincin. 2) "Hendaknya mereka itu melabuhkan kudungnya sampai ke dadanya." Pengertian Khumur (kudung), yaitu semua alat yang dipakai untuk menutup kepala. Setiap perempuan muslimah harus menutup kepalanya dengan kudung dan 54 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 menutup belahan dadanya itu dengan apapun yang memungkinkan, termasuk lehernya, sehingga sedikitpun tempat tempat yang membawa fitnah tidak nampak. 3) "Dan hendaknya mereka itu tidak menampak-nampakkan perhiasannya terhadap suami atau ayahnya." Pengarahan ini tertuju kepada perempuan-perempuan mukminah, dimana mereka dilarang keras membuka atau menampakkan perhiasannya yang seharusnya disembunyikan. Larangan itu dikecualikan untuk 12 orang: Suami, ayah, ayah mertua, anak-anak laki-lakinya, anak-anaknya suami, saudara laki-laki, keponakan sesama perempuan, hamba sahaya, keponakan dari saudara perempuan, bujang atau orang- orang yang ikut serumah yang tidak ada rasa bersyahwat, anak-anak kecil yang tidak mungkin bersyahwat ketika melihat perempuan.
G. AURAT PEREMPUAN Aurat perempuan dalam hubungannya dengan laki laki lain atau perempuan yang tidak seagama, yaitu seluruh badannya kecuali muka dan tapak tangan. Seperti dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud. "Hai Asma! Sesungguhnya sorang perempuan apabila sudah datang waktu Haidh, tidak patut diperlihatkan tubuhnya itu, melainkan ini dan ini," sambil menunjuk muka dan dua telapak tangan.".Karena dibolehkannya membuka kedua bagian anggota tersebut -seperti kata Ar Razi - adalah karena ada suatu kepentingan untuk bekerja, mengambil, dan memberi. Oleh karena itu orang perempuan diperintah untuk menutupi anggota yang harus dibuka dan diberi rukhsah untuk membuka anggota yang biasa terbuka dan mengharuskan dibuka. Sedang aurat perempuan dalam hubungannya dengan dua belas orang seperti yang disebut dalam ayat An Nur diatas, membatasi pada perhiasan (zina) yang tidak tersembunyi, yaitu telinga, leher, rambut, dada, tangan, dan betis. Menampakkan anggota anggota ini kepada dua belas orang tersebut diperkenankan oleh Islam. Selain itu misal : punggung, kemaluan , dan paha tidak boleh diperlihatkan baik kepada perempuan atau laki laki kecuali terhadap suami. Justru itu Allah memerintahkan kepada perempuan perempuan mukminah hendaknya mereka itu memakai jilbab ketika keluar rumah, supaya berbeda dengan perempuan-perempuan kafir dan perempuan lacur. Seperti perintah Allah yang disampaikan kepada Rasulullah SAW yang berbunyi : 55 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 "Hai Nabi! Katakanlah kepada Isteri isterimu, anak anak perempuanmu dan isteri isteri orang orang mukmin semua hendaklah mereka mengulurkan jilbab-jilbab mereka atas (muka muka) mereka. Yang demikian itu lebih mendekati mereka untuk dikenal, supaya mereka tidak diganggu." (AL Ahzab : 59) Jilbab, yaitu pakaian yang lebarnya semacam baju kurung untuk dipakai perempuan guna menutupi badannya. Sebagian perempuan jahiliyah apabila keluar dari rumah, mereka menampakkan sebagian kecantikannya, misal dada,leher, dan rambut sehingga mereka sering diganggu orang orang yang iseng, kemudian turunlah ayat di atas. Begitu juga dengan sifat sifat wanila yang,bicaranya suka dibuat buat, ini cocok dengan firman Allah yang berbunyi: ,!..., _,.l _.`.l .>! _. ,!..l | _.,1. _-.> _1l!, _.L, _.] _ .,l "_. _l !`-. __ Hai isteri-isteri nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik (QS Al Ahzab: 32). Hanya sedikit perempuan-perempuan muslimah yang diberi rukhsah (keringanan), misal perempuan-perempuan yang sudah tua. Seperti firman Allah yang berbunyi: .s1l _. ,!..l _..l `>, l>l>. _, l _,l. _!.`> _-., _,!,. ,s _.>.`. .,, _-.`. ,> _l < _,.. ',l. _ Dan perempuan-perempuan tua yang Telah terhenti (dari haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi), tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka dengan tidak (bermaksud) menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Bijaksana. (An Nuur: 60). Yang dimaksud Al-qawaid (perempuan-perempuan yang duduk) yaitu perempuan- perempuan yang sudah tidak haidh dan tidak beranak lagi.
56 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 H. PEREMPUAN MASUK PEMANDIAN UMUM Rasulullah SAW melarang perempuan-perempuan masuk pemandian umum dan telanjang dihadapan permpuan-perempuan lain yang memungkinkan sifat-sifat badannya itu akan menjadi pembicaraan dalam majelis-majelis. Begitu juga terhadap laki-laki kecuali dengan syarat seperti dalam hadist berikut: Barangsiapa beriman kepda Allah dan hari akhir, maka jangan masuk pemandian kecuali dengan syarat memakai kain. Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan memasukkan istrinya ke pemandian. ( Riwayat An NasaI, Tirmidzi ia hasankan; dan Hakim ia berkata: Hadist ini diriwayatkan dengan rawi-rawi Muslim). Namun bagi wanita dengan udzur seperti disebutkan dalam hadist di bawah ini diperbolehkan dengan syarat. (Yaitu hadist yang diriwayatkan oleh Hakim dan ia berkata: Sahih dengan sanad Muslim). Berhati-hatilah kamu terhadap rumah yang disebut pemandian. Para sahabat bertanya: Ya Rasulullah! Sesungguhnya dia itu dapat menghilangkan kotoran dan berguna bagi orang yang sakit. Maka jawab Nabi: (Bolehlah kamu masuk) tetapi barang siapa yang masuk hendaknya memakai penutup.
I. MENAMPAK-NAMPAKKAN PERHIASAN (TABARRUJ) ADALAH HARAM Arti Tabarruj sebenarnya ialah membuka dan menampakkan sesuatu untuk dilihat oleh mata. Seperti yang disebutkan dalam QS. Al Ahzab ayat 33: _ _>.`,, _>. _. ,l.>l _| _. :l.l _,., :l _-L < .`]. !..| .,`, < >.`,l `.s _>l _> ,l _L`, ,L. __ Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, Hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih- bersihnya.(Al Ahzab: 33)
J. BEBERAPA HAL YANG DAPAT MENGELUARKAN PEREMPUAN DARI BATAS TABARRUJ 1) Gadhdhul Basdhar (menundukkan pandangan), sebab perhiasan perempuan yang paling mahal ialah Malu, sedang bentuk malu yang paling tegas ialah menundukkan pandangan, seperti dalam firman Allah QS An Nuur ayat 31. 57 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 2) Tidak bergaul bebas " Sungguh kepala salah seorang di antara kamu ditusuk dengan jarum dari besi, lebih baik daripada dia menyentuh seorang perempuan yang tidak halal baginya. ( HR Thabarani, Baihaqi dan rawi rawinya Thabarani terpercaya) 3) Pakaiannya harus selaras dengan tata kesopanan Islam. Sifat sifat pakaian yang mencerminkan kesopanan dalam Islam sbb : a. Harus menutup semua badan, selain yang telah dikecualikan dalam Al Quran : Janganlah orang orang perempuan menampakkan perhiasannya ,kecuali yang biasa nampak darinya (QS An Nuur : 31). Yang menurut pendapat yang lebih kuat, yaitu muka dan dua tapak tangan. b. Tidak tipis dan tidak membentuk badan sehingga nampak kulit. Sebab sesuai apa yang dikatakan Nabi SAW : "Sesungguhnya termasuk ahli neraka, yaitu perempuan perempuan berpakaian tetapi telanjang, yang condong kepada maksiat dan menarik orang lain untuk berbuat maksiat. Mereka ini tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya." (HR Muslim). Maksud berpakaian tetapi telanjang, yaitu : pakaian mereka tidak berfungsi menutup aurat, sehingga dapat mensifati kulit yang di bawahnya justru karena tipis dan sempitnya pakaian itu. c. Tidak memperhatikan batas batas anggota tubuh dan menampakkan bagian-bagian tubuhnya yang menimbulkan fitnah, sekalipun tipis, seperti pakaian yang dianggap mode kebudayaan tubuh dan syahwat ( kebudayaan barat). d. Bukan pakaian spesialis yang dipakai oleh orang laki-laki seperti celana di zaman kita sekarang ini. Rasulullah SAW pernah mengumumkan, bahwa perempuan dilarang memakai pakaian laki laki dan laki laki dilarang memakai pakaian perempuan (1). Di samping itu beliau melaknat laki laki yang menyerupai perempuan dan perempuan yang menyerupai laki-laki.(2). Termasuk cara bicaranya, geraknya, cara berjalannya, pakaiannya. e. Bukan pakaian-pakaian spesialis Yahudi, Kristen, dan penyembah-penyembah berhala. "Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka dia itu dari golongan mereka." (HR. Thabarani). f. Khusyuk dan bersahaja ; baik dalam cara berjalannya maupun cara berbicaranya. Seperti dalam QS Al Ahzab:.32. g. Tidak bermaksud untuk menarik perhatian laki-laki. Seperti yang disebutkan dalam QS. An Nur : 31 , "Janganlah perempuan perempuan itu memukul-mukulkan 58 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 kakinya di tanah supaya diketahui apa yang mereka sembunyikan dari perhiasan mereka. Sabda Rasulullah SAW. " Siapa saja perempuan yang memakai wangi wangian kemudian melewati suatu kaum supaya mereka mencium baunya, maka perempuan tersebut dianggap berzina; dan tiap-tiap mata ada zinanya." (HR Nasa'i, Ibnu Khudzaimah, dan lbnu Hibban).
K. HIASAN-HIASAN YANG JELAS-JELAS DIHARAMKAN OLEH ALLAH SWT 1. Merubah ciptaan Allah. Islam menentang sikap berlebih lebihan dalam berhias sampai batas kepada suatu sikap merubah ciptaan Allah yang oleh Al Quran dimulai" bahwa merubah ciptaan Allah itu sebagai ajakan Syetan kepada para pengikutnya, seperti tersebut dalam firman-Nya: .l. ... .`. _.,`,l _:, .-. .. _,-`,l _l> < _. .>`., _.L,:l !,l _. _: < .1 .> !.`.> !.,. _ Dan Aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan- angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan Aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya". barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, Maka Sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata. (QS.An Nisaa: 119). 2. Tato, kikir gigi, operasi kecantikan Sabda Rasulullah SAW : " Rasulullah SAW. Melaknat perempuan yang mentato dan minta ditato, dan yang mengkikir gigi dan yang minta dikikir giginya." ( HR Thabarani). SabdaRasulullah Saw, "Dilaknat perempuan-perempuan yang menjarangkan giginya menjadi cantik, yang merubah ciptaan Allah ( HR. Bukhari dan Muslim). 3. Menipiskan Alis dan menyambung rambut Rasulullah SAW. bersabda : " Rasulullah SAW. Melaknat perempuan-perempuan yang mencukur alisnya atau minta dicukurkan alisnya. " ( HR. Abu Daud dengan sanad Hasan, dalam Fathul Bari). 59 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 Rasulullah SAW. Bersabda : " Rasulullah SAW Melaknat perempuan yang menyambung rambut atau minta disambungkan rambutnya. " (HR. Bukhari)
L. HUBUNGAN KELAMIN YANG TIDAK NORMAL ADALAH BERDOSA BESAR Sebagai contoh adalah homoseks. Untuk lebih jelasnya lihat pada QS. As Syu'ara' : 165-166, QS. Huud: 77-81. .!. .] _. _,.l.-l __ '.. !. _l> _>l >, _. >> _, .. _:l. __ Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia, Dan kamu tinggalkan isteri- isteri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas". (QS. As Syu'ara' : 165-166) !.l ,,l> !.l.' !Ll ,_. , _!. , l.: _! ..> , ',.s __ .:,l> .`. `s ,l| _. `_, .l l.- , ,!:,.l _! ,1., ,.> _.!., _> `L >l 1.! < '> _ _,. _, l `>.. _`> .,: __ l! .1l .s !. !.l _ ,.!., _. _> ,.| `l-.l !. .,. __ _! l _| >, : _, _|| _' .,.: _ l! 1l., !.| `_.' ,, _l l., ,,l| `.! .l>!, _L1, _. _,l .l, .. .> | ,.. ..| !',.`. !. ,!. | `>.s. _,.l _,l _,.l ,1, _ Dan tatkala datang utusan-utusan kami (para malaikat) itu kepada Luth, dia merasa susah dan merasa sempit dadanya Karena kedatangan mereka, dan dia berkata: "Ini adalah hari yang amat sulit. Dan datanglah kepadanya kaumnya dengan bergegas- gegas. dan sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang keji. Luth berkata: "Hai kaumku, inilah puteri-puteriku, mereka lebih Suci bagimu, Maka bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama)ku terhadap tamuku ini. tidak Adakah di antaramu seorang yang berakal? Mereka menjawab: "Sesungguhnya kamu Telah tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan terhadap puteri-puterimu; dan Sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang Sebenarnya kami 60 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 kehendaki. Luth berkata: "Seandainya Aku ada mempunyai kekuatan (untuk menolakmu) atau kalau Aku dapat berlindung kepada keluarga yang Kuat (tentu Aku lakukan). Para utusan (malaikat) berkata: "Hai Luth, Sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada seorangpun di antara kamu yang tertinggal, kecuali isterimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka Karena Sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh; bukankah subuh itu sudah dekat?".(Huud 77-81)
M. HUKUMNYA MASTURBASI (ONANI) Kebanyakan ulama mengharamkan perbuatan tersebut, diantaranya Imam Malik. Beliau memakai dalil dengan ayat," Dan orang orang yang memelihara kemaluannya kecuali terhadap isterinya atau hamba sahayanya, mereka yang demikian itu tidak tercela. Tetapi barangsiapa mau selain yang demikian itu, maka mereka itu adalah orang-orang yang melewati batas. ( QS Al Mu'minun : 5-7).
61 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 BAB V NIKAH
A. DEFINISI NIKAH Nikah Menurut Bahasa. menurut bahasa berarti (menghimpun). Kata ini dimutlakkan untuk akad atau persetubuhan. Al-Imam Abul Hasan an-Naisaburi berkata: "Menurut al-Azhari, an- nikaah dalam bahasa Arab pada asalnya bermakna alwath-u (persetubuhan). Perkawinan disebut nikaah karena menjadi sebab persetubuhan." Abu 'Ali al-Farisi berkata: "Bangsa Arab membedakan keduanya, dengan perbedaan yang sangat tipis. Jika mereka mengatakan: (menikahi fulanah) atau , (putri si fulanah) atau (saudarinya), maka yang mereka maksud ialah melakukan akad terhadapnya. Jika mereka mengatakan, atau (menikahi isterinya), maka yang mereka maksud tidak lain adalah persetubuhan. Karena dengan menyebut isterinya, maka tidak perlu menyebutkan akadnya." Al-Farra' berkata: "Bangsa Arab mengatakan: (wanita yang dinikahi) dengan nun didhammah, berarti (menyetubuhi) kemaluannya. Ini adalah ungkapan tentang kemaluan. Jika mereka mengatakan ,maka yang mereka maksud ialah menyetubuhi kemaluannya. Tetapi jarang sekali diucapkan: (dengan nun dipanjangkan), sebagaimana diucapkan
Nikah Menurut Syari'at. Ibnu Qudamah berkata: "Nikah menurut syariat adalah akad perkawinan. Ketika kata nikah diucapkan secara mutlak, maka kata itu bermakna demikian, selagi tidak satu dalil pun yang memalingkan darinya." 62 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 AI-Qadhi berkata: "Yang paling mirip dengan prinsip kami bahwa pernikahan pada hakikatnya berkenaan dengan akad dan persetubuhan sekaligus; berdasarkan firman Allah Ta'ala: >>.. !. _>. ! ,, _. ,!..l | !. . l. ..| ! :>. !.1. ,!. ,,. __ Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu, terkecuali pada masa yang telah lampau. Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh). (QS An Nisaa: 22)
B. ANJURAN UNTUK MENIKAH Firman Allah SWT : | ,.> L.1. _ _,..,l >>.! !. ,!L >l _. ,!..l _... .l. _.,' | `.> l.-. :.> !. >l. >`..., ,l: _.: l`-. _ Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, Maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. (QS An-Nisaa: 3) Ta'rif perkawinan adalah akad yang menghalalkan pergaulan dan membatasi hak dan kewajiban serta bertolong-tolongan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan yang antara keduanya bukan muhrim. Sebenarnya pertalian nikah adalah pertalian yang seteguh-teguhnya dalam hidup dan kehidupan manusia, bukan saja antara suami-istri dan turunan, bahkan antara dua keluarga. Dari sebab baiknya pergaulan antara si istri dengan suami, kasih mengasihi, akan berpindahlah kebaikan itu kepada semua keluarga dari kedua belah pihak. Selain itu, dengan perkawinan seorang akan terpelihara dari kebinasaan hawa nafsunya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW : " Hai pemuda-pemuda, barangsiapa yang mampu di antara kamu serta berkeinginan hendak kawin, hendaklah ia kawin. Karena sesungguhnva perkawinan itu memejamkan mata terhadap orang yang tidak halal, dan akan memeliharanya dari godaan syahwat. Dan 63 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 barangsiapa yang tidak rnampu kawin hendaklah ia puasa, karena dengan puasa hawa nafsunya terhadap perempuan berkurang." (Riwayat jama'ah ahli hadist) Kebanyakan pemuda menikah karena beberapa sebab, a.l : 1. Mengharapkan harta benda 2. Mengharapkan kebangsawanan 3. Mengharapkan kecantikan 4. Mengharapkan agama dan budi pekerti yang baik Rasulullah SAW bersabda : "Wanita dinikahi karena empat hal, yaitu: hartanya, keturunannya(nashabnya), kecantikannya dan agamanya. Karena itu, carilah wanita yang taat beragama, maka engkau akan bahagia." (HR.Bukhari-Muslim) Agama dan budi pekerti adalah yang pokok dan baik untuk nrenjadi ukuran bagi pergaulan yang kekal serta dapat menjadi dasar kerukunan dan kemaslahatan rumah tangga dan keluarga semuanya. Firman Allah SWT : `_l>l _`. _ls ,!..l !., _. < `.-, _ls _-, !., 1. _. l. .>l..l! .... .L.> ,-ll !., 1> < _..l !> _>: _>L- _>`>> _ _>!..l _>,. | .-L -,. _,ls ,,. | < _l !,ls ,, __ Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh Karena Allah Telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan Karena mereka (laki- laki) Telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab itu Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri[289] ketika suaminya tidak ada, oleh Karena Allah Telah memelihara (mereka)[290]. wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya[291], Maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari- cari jalan untuk menyusahkannya[292]. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar. (QS An-Nisa : 34') Rasulullah SAW bersabda : 64 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 "Sebaik-baik perempuan adalah perempuan yang apabila kamu mernandang kepadanya, ia menggirangkanmu dan jika kamu menyuruhnya, diturutinya perintahmu, dan jika kamu bepergian dijaganya hartamu dan dijaga dirinya." Alasan untuk melaksanakan pernikahan: 1. Nikah adalah Sunnah para Rasul. "Ada empat perkara yang termasuk Sunnah para- Rasul: rasa malu, memakai wewangian, bersiwak, dan menikah" (HR Tirmidzi) 2. Siapa yang mampu di antara kalian untuk menikah, maka menikahlah. Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang-mampu menikah, rnaka menikahlah. Karena menikah lebih dapat menahan pandangan dan lebih memelihara kemaluan' Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia berpuasa; karena puasa dapat menekan syahwatnya (sebagai tameng) (HR Bukhari) 3. Orang yang menikah dengan niat menjaga kesucian dirinya,maka Allah pasti menolongnya. "Ada tiga golongan yang pasti akan ditolong oleh Allah: orang budak yang ingin menebus dirinya dengan mencicil kepada tuannya, orang yang menikah karena ingin memelihara kesucian, dan pejuang di jalan Allah." (HR Tirmidzi) 4. Menikahi wanita yang berbelas kasih dan subur (banyak anak) adalah kebanggaan bagimu pada hari Kiamat. Nikahilah wanita yang berbelas kasih lagi banyak anak, karena aku akan membangga- banggakan jumlah kalian kepada umat-umat yang lain. (HR Abu Dawud) 5. Persetubuhan salah seorang dari kalian adalah shadaqah. "Bukankah Allah telah menjadikan untuk kalian apa yang dapat kalian shadaqahkan. Setiap tasbih adalah shadaqah, setiap takbir adalah shadaqah, setiap tahmid adalah shadaqah, setiap tahlil adalah shadaqah, menyuruh kepada yang maruf adalah shadaqah, mencegah dari yang munkar adalah shadaqah, dan persetubuhan salah seorang dari kalian (dengan isterinya) adalah shadaqah." (HR Muslim) 6. Menikah dapat mengembalikan semangat kepemudaan Nikah dapat mengembalikan kekuatan dan kepemudaan badan. Karena ketika jiwa merasa tenteram, tubuh menjadi giat. 7. Nabi SAW menganjurkan suami isteri agar melakukan aktivitas seksual guna memperoleh keturunan, dan menikah dengan gadis. 65 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 "Nikahlah dengan gadis perawan, sebab mereka itu lebih manis bibirnya, lebih subur rahimnya, dan lebih ridha dengan yang sedikit." (HR Ibnu Majah) 8. Anak dapat memasukkan bapak dan ibunya ke dalam surga. "Di perintahkan kepada anak-anak di Surga: 'Masuklah ke dalam Surga.' Mereka menjawab: 'Wahai Rabb-ku, (kami tidak masuk) hingga bapak dan ibu kami masuk (terlebih dahulu).' Ketika mereka (bapak dan ibu) datang, maka Allah berfirman kepada mereka: 'Aku tidak melihat mereka terhalang. Masuklah kalian ke dalam Surga.' Mereka mengatakan: 'Wahai Rabb-ku, bapak dan ibu kami?' Allah berfirman: 'Masuklah ke dalam Surga bersama orang tua kalian." (HR Ahmad) 9. Tidak menikah karena memanfaatkan seluruh waktunya untuk beribadah adalah menyelisihi Sunnah Nabi Dari Anas bin Malik ra. berkata : Ada tiga orang laki-laki datang berkunjung ke rumah isteri-isteri Nabi SAW bertanya tentang ibadah beliau. Setelah diterangkan kepada mereka, kelihatan bahwa mereka menganggap bahwa apa yang dilakukan Nabi itu terlalu sedikit. Mereka berkata:. "Kita tidak dapat disamakan dengan Nabi. Semua dosa beliau yang telah lalu dan yang akan datang telah diampuni Allah." Salah seorang di antara mereka berkata:. "Untuk saya, saya akan sembahyang sepanjang malam selama- lamanya." Orang kedua berkata: "Saya akan berpuasa setiap hari, tidak pernah berbuka." Orang ketiga berkata : "Saya tidak akan mendekati wanita. Saya tidak akan kawin selama-lamanya." Setelah itu Rasulullah SAW datang. Beliau bersabda,"Kamukah orangnya yang berkata begini dan begitu? Demi Allah! Saya lebih takut dan lebih bertaqwa kepada Allah dibanding kalian. Tetapi saya berpuasa dan berbuka. Saya sembahyang dan tidur, dan saya kawin. Barangsiapa yang tidak mau mengikuti sunahku, tidaklah ia termasuk golonganku ." (HR Bukhari). Allah SWT berfirman: "Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kami berikan kepada mereka beberapa isteri dan anak cucu." (QS Ar-Ra'du : 38) 10. Menikah dapat membantu menahan pandangan dan mengalihkan (mengarahkan) hati untuk mentaati Allah. "Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang mampu menikah, maka menikahlah. Karena menikah lebih dapat menahan pandangan dan lebih memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia berpuasa; sebab puasa dapat menekan syahwatnya." (HR Bukhari) 66 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 Jika salah seorang dari kalian melihat kecantikan wanita, maka hendaklah ia mendatangi (menggauli) isterinya. Sebab, apa yang dimilikinya sama dengan yang dimiliki isterinya. (HR Muslim)
C. LARANGAN HIDUP MEMBUJANG Arti tabattul (membujang), Imam an-Nawawi berkata: "Tabattul di sini ialah menjauhkan diri dari wanita dan tidak menikah karena ingin terus beribadah kepada Allah." (HR Muslim) Hadits-hadits yang melarang hidup membujang cukup banyak, di antaranya: 1. Hadits yang diriwayatkan al-Bukhari dari Sa'ad bin Abi Waqqash ra , ia mengatakan: "Nabi SAW menolak hal itu pada 'Utsman bin Mazh'un. Seandainya beliau membolehkan kepadanya untuk hidup membujang, niscaya kami membujang." (HR Bukhari) 2. Al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia menuturkan: "Aku mengatakan: Wahai Rasulullah, aku adalah seorang pemuda dan aku takut memberatkan diriku, sedangkan aku tidak mempunyai sesuatu untuk menikahi wanita. Tetapi beliau mendiamkanku. Kemudian aku mengatakan seperti itu lagi kepada beliau, tapi beliau mendiamkanku. Kemudian aku mengatakan seperti itu lagi, maka Nabi SAW bersabda: 'Wahai Abu Hurairah, pena telah kering dengan apa yang engkau temui (alami); mengebirilah atau tinggalkan. (HR Bukhari) Syaikh Mushthafa al-'Adawi berkata -mengomentari sabda Nabi SAW: "Mengebirilah atau tinggalkan". "Ini seperti firman Allah SWT: _ _>l _. `>, _. ,!: _.`,l _. ,!: >,l !.| !...s _,.l.Lll !. 1l> , !:. | :,-.`. .!-`, ,!., _.ll _: :`>'l _., ,:l ,,!. !1.`. __ Dan Katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir". Sesungguhnya kami Telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum 67 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.(QS. Al-Kahfi: 29) Dan ayat ini bukannya membolehkan kekafiran." (Jaami ahkaamin an-Nisaa, Al- Adawi (III/20)) Ummul Mukminin 'Aisyah ra, ditemui oleh Sa'id bin Hisyam seraya bertanya kepadanya: "Aku ingin bertanya kepadamu tentang hidup membujang; bagaimana menurutmu?" Ia menjawab: "Jangan lakukan! Bukankah engkau mendengar Allah, SWT berfirman: .1l !.l. .' _. ,l, !.l-> > l> `,: !. l _.l _.!, ,!:, | :|, < _>l _> ',!. __ Dan Sesungguhnya kami Telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan. dan tidak ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah. bagi tiap-tiap masa ada Kitab (yang tertentu). (QS. Ar-Ra'd: 38) Oleh karenaitu, janganlah engkau hidup membujang." (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Tidak Ada "Kepasturan (Kerahiban) Dalam Islam. 'Aisyah ra, menuturkan: "Aku menjenguk Khuwailah binti Hakim bin Umayyah bin Haritsah bin al-Auqash as-Salamiyyah, dan dia adalah isteri 'Utsman bin Mazh'un." Ia melanjutkan: "Ketika Rasulullah SAW melihat kondisi tubuhnya yang buruk, beliau bertanya kepadaku: 'Wahai 'Aisyah, apa yang memperburuk kondisi Khuwailah?' Aku menjawab: 'Wahai Rasulullah, ia seorang wanita yang mempunyai suami yang selalu berpuasa di siang hari dan . bangun malam (untuk shalat). Ia seperti orang yang tidak mempunyai suami. Oleh karenanya,ia membiarkan dirinya dan menyianyiakannya.' Kemudian Rasulullah SAW mengirim utusan kepada 'Utsman bin Mazh'un (agar ia datang menghadap). Ketika dia datang kepada beliau, maka beliau bertanya: 'Wahai 'Utsman, apakah engkau membenci Sunnahku? 'Ia menjawab: 'Tidak, demi Allah wahai Rasulullah, bahkan Sunnahmu yang aku cari.' Beliau bersabda: 'Sesungguhnya aku tidur, shalat, puasa, berbuka, dan menikahi beberapa orang wanita; maka bertakwalah kepada Allah wahai 'Utsman, karena isterimu 68 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 mempunyai hak atasmu, tamumu mempunyai hak atasmu, dan dirimu mempunyai hak atasmu. Oleh karenanya, berpuasalah dan berbukalah, shalatlah dan tidurlah." (HR Ahmad) Dari 'Abdullah bin'Amr bin al-'Ash ra, Rasulullah SAW bersabda: "Wahai'Abdullah, benarkah apa yang aku dengar bahwa engkau selalu berpuasa di siang hari dan mengerjakan shalat malam?" Aku menjawab: "Benar, wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Jangan engkau lakukan! Berpuasa dan berbukalah, bangun dan tidurlah, karena tubuh mempunyai hak atasmu, kedua matamu mempunyai hak atasmu, isterimu mempunyai hak atasmu, dan tamumu mempunyai hak atasmu. Cukuplah engkau berpuasa tiga hari dalam sebulan, karena engkau akan mendapatkan pada setiap kebajikan sepuluh kali lipatnya. Jadi, itu seperti puasa sepanjang masa' Ketika aku bersikeras, maka aku sendiri yang akhirnya kesulitan. Aku mengatakan: "Wahai Rasulullah, aku masih memiliki kesanggupan." Beliau bersabda: "Kalau begitu berpuasalah dengan puasa Dawud as. dan jangan menambahnya." Aku bertanya: "Bagaimana puasa Nabi Allah Dawud as." Beliau menjawab: "Separuh masa" 'Abdullah berkata setelah tua: "Duhai sekiranya aku menerima keringanan dari Nabi SAW." (HR Jamaah)
Syubhat: Makna Tabattul dalam al-Qur-an. Syaikh Muhammad bin Isma'il berkata: Di antara hal yang patut untuk disebutkan bahwa al-Qur-an memerintahkan tabattul dalam firman-Nya: : `. ,, U_`.,.U ,l| ,.,. _ Sebutlah nama Tuhanmu, dan bertabattullah (beribadahlah) kepada-Nya dengan penuh ketekunan. (QS. Al-Muzzammil: 8). Makna ayat ini adalah perintah agar menggunakan seluruh waktunya untuk Allah dengan ibadah yang ikhlas. Sebagaimana firman Allah SWT: !. '. | .,-,l < _,.l>: `] _.] ,!.`> .,1`, :l.l .`, :l ,l: _,: .,1l _ 69 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus. (QS Al Bayyinah: 5) Sementara ada larangan tabattul dalam Sunnah. Dan yang dimaksud dengannya ialah memutuskan hubungan dari manusia dan komunitas, menempuh jalan kependetaan untuk meninggalkan pernikahan, dan menjadi pendeta di tempat-tempat sembahyang. Jadi, tabattul diperintahkan dalam Al Quran dan dilarang dalam Sunnah. Kaitan perintah berbeda dengan kaitan larangan; maka keduanya tidak kontradiktif. Dan Muhammad SAW hanyalah diutus untuk menjelaskan kepada manusia tentang apa yang diturunkan kepada mereka.
D. WANITA YANG DIHALALKAN DAN YANG DIHARAMKAN UNTUK DINIKAHI
.`> ,ls >... >.!., .> >...s >..l.> ,!., _ ,!., > `... _..l >.-. .> _. -..l .. >!. `,., _..l _ >`> _. `>!. _..l .l>: _, | l .>. .l>: _, _!.`> ,l. `_.l> `!., _.l _. ,.l. `-.> . _,, _,.> | !. . l. _| < l s !.,> __ ...`>.l _. ,!..l | !. >l. `..., .. < >,l. _> >l !. , l: -.,. >l.!, _,..>: ,s _,>..`. !. ,.-.. .`. ., _.. _>.!: _>`> ., _!.`> >,l. !., ... ., _. .-, .,l | < l !.,ls !.,>> __ 70 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 (23) Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan[*]; saudara-saudaramu yang perempuan, Saudara-saudara bapakmu yang perempuan; Saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu isterimu (mertua); anak- anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan sudah kamu ceraikan), Maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) isteri-isteri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang Telah terjadi pada masa lampau; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (24). Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki[**] (Allah Telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan- Nya atas kamu. dan dihalalkan bagi kamu selain yang demikian[***] (yaitu) mencari isteri- isteri dengan hartamu untuk dikawini bukan untuk berzina. Maka isteri-isteri yang Telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka, berikanlah kepada mereka maharnya (dengan sempurna), sebagai suatu kewajiban; dan tiadalah Mengapa bagi kamu terhadap sesuatu yang kamu Telah saling merelakannya, sesudah menentukan mahar itu[****]. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. (An Nisaa: 23-24) Keterangan: [*] maksud ibu di sini ialah ibu, nenek dan seterusnya ke atas. dan yang dimaksud dengan anak perempuan ialah anak perempuan, cucu perempuan dan seterusnya ke bawah, demikian juga yang lain-lainnya. sedang yang dimaksud dengan anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu, menurut Jumhur ulama termasuk juga anak tiri yang tidak dalam pemeliharaannya. [**] Maksudnya: budak-budak yang dimiliki yang suaminya tidak ikut tertawan bersama-samanya. [***] ialah: selain dari macam-macam wanita yang tersebut dalam surat An Nisaa' ayat 23 dan 24. [****] ialah: menambah, mengurangi atau tidak membayar sama sekali maskawin yang Telah ditetapkan.
!,!., _,.l !.| !.ll> ,l ,> _..l ,., _>`> !. >l. ,`.,., !.. ,! < .,ls ,!., ,.- ,!., ,...s ,!., ,ll> ,!., ,..l.> _..l >!> .-. :. ... | ,> !.. _,.ll | : _,.l !>>..`. .ll> ,l _. : _,...l . 71 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 !.,l. !. !.. ,l. _ > !. l. `..., ,>l >, .,ls _> _l < s !.,> _ Hai nabi, Sesungguhnya kami Telah menghalalkan bagimu isteri- isterimu yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan (demikian pula) anak- anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada nabi kalau nabi mau mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukmin. Sesungguhnya kami Telah mengetahui apa yang kami wajibkan kepada mereka tentang isteri-isteri mereka dan hamba sahaya yang mereka miliki supaya tidak menjadi kesempitan bagimu. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al Ahzaab: 50)
1. Diharamkannya anak tiri perempuan dan menghimpun dua wanita bersaudara. anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan sudah kamu ceraikan), Maka tidak berdosa kamu mengawininya; (An Nisaa: 23) Menurut al-Hafizh ra, yangdimaksud dengan rabibah dalam QS An Nisaa: 23 adalah anak perempuan isteri (anak tiri). Kemudian dia mengatakan: 'Abdurrazaq, Ibnul Mundzir dan selainnya mengatakan dari jalur Ibrahim bin 'Ubaid dari Malik bin Aus. Ia mengatakan: "Aku mempunyai isteri yang sudah melahirkan anak untukku. Ketika dia mati, aku melihat di pangkuannya. Lalu ketika aku bertemu 'Ali bin Abi Thalib, dia bertanya: 'Apa yang menimpamu?' Aku pun menceritakan kepadanya. Dia bertanya: 'Apakah dia mempunyai anak wanita (yakni dari pria selain kamu)?'Aku menjawab: 'Ya.' Dia bertanya: 'Apakah ia dalam pengasuhanmu?'Aku menjawab: 'Tidak, ia di Tha-if.'Dia mengatakan: 'Nikahilah!' Aku bertanya:.'Lalu bagaimana dengan firman-Nya", ,., 'Dan anak-anak perempuan isterimu?' Dia menjawab: ''Ia tidak dalam pengasuhanmu." 'Atsar ini shahih dari 'Ali ra .(Fathul Baari (IX/158)) 72 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 Al-Bukhari meriwayatkan dari Zainab, dari Ummu Habibah ra., , ia mengatakan: "Aku bertanya: 'Wahai Rasulullah, apakah engkau menginginkan puteri Abu Sufyan?' (Dalam sebuah riwayat: 'Nikahilah saudara perempuanku, puteri Abu Sufyan'). Beliau menjawab: 'Aku akan berbuat apa?' Aku mengatakan: 'Engkau menikahinya.' Beliau bertanya: 'Apakah engkau suka?' Aku menjawab: 'Aku tidak cemburu kepadamu, dan wanita yang paling aku sukai menyertaiku bersamamu ialah saudara perempuanku.' Beliau bersabda: 'Ia tidak halal untukku.' Aku mengatakan: 'Aku mendapat kabar bahwa engkau tengah meminang.' Beliau bertanya: 'Puteri lJmmu Salamah maksudnya?' Aku menjawab: 'Ya.' Beliau mengatakan: 'Seandainya dia bukan anak tiriku, dia tetap tidak halal untukku; aku dan ayahnya sama-sama disusui oleh Tsuwaibah. Oleh karena itu, jangan menawarkan puteri-puteri kalian dan saudara-saudara perempuan kalian kepadaku. (HR Bukhari)
2. Diharamkan dari sepersusuan sebagaimana yang diharamkan dari nasab. Al-Bukhari meriwayatkan bahwa 'Aisyah ra, isteri Nabi SAW, mengabarkan kepada'Umrah binti 'Abdurrahman bahwasanya Rasulullah SAW berada di sisinya dan dia mendengar suara seorang pria yang meminra izin di rumah Hafshah. Ia mengatakan: "Aku mengatakan: 'Wahai Rasulullah, ada orang yang meminta izin di rumahmu.' Beliau mengatakan: 'Aku melihatnya si fulan.' Ternyata paman Hafshah dari sepersusuan." 'Aisyah bertanya: "seandainya si fulan masih hidup -paman 'Aisyah dari sepersusuan- apakah dia boleh menjengukku?" Beliau menjawab: Ya, sepersusuan diharamkan sebagaimana seperanakan. " (HR Bukhari) Masa Penyusuan Hadits Ibnu Mas'ud' "Tidak ada penyusuan kecuali apa yang dapat menguatkan tulang dan menumbuhkan daging." (Al Hafizh dalam Al Fath). Dan hadits Ummu Salamah: "Tidak diharamkan dari sepersusuan kecuali yang mengenyangkan usus-usus (HR Ibnu Majah) Kemudian, al-Hafizh ra berkata: "Ini dapat dijadikan sebagai dalil bahwa sekali susuan tidaklah menjadi haram, karena tidak menghilangkan rasa lapar." Al-Hafizh mengatakan tentang masa penyusuan. Dikatakan tidak lebih dari usia dua tahun. Ini adalah riwayat Wahb dari Malik, dan demikianlah pendapat jumhur (mayoritas ulama). Argumen mereka adalah hadits Ibnu ,Abbas: "Tidak ada penyusuan kecuali dalam (usia) dua tahun. (HR Tirmidzi) 73 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 Jumlah Susuan Para ulama berselisih tentang jumlah penyusuan yang menyebabkan haramnya (pernikahan). Ada sejumlah hadist yang berbeda-beda dari ummul Mukminin 'Aisyah ra, ada yang menyebutkan sepuluh kali, tujuh kali, dan lima kali susuan; dan yang paling shahih adalah riwayat Muslim yang menyebutkan lima kali susuan. Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata dalam riwayat Muslim dari 'Aisyah ra: "Diantara ayat al- Quran yang diturunkan ialah tentang sepuluh susuan yang telah dikenal. Kemudian dihapuskan dengan lima susuan yang telah dikenal. Lalu Rasululrah SAW wafat, dan itulah yang dibaca." (HR Muslim) Menyusu Dari Air Susu Imam Muslim meriwayatkan dalam Sbahiihnya dari 'Urwah bin az-Zubair, dari 'Aisyah, dia bercerita kepadanya bahwasanya Aflah, saudara Abul Qu'ais, datang untuk meminta izin kepadanya -ia adalah pamannya sepersusuan- setelah turun ayat tentang hijab.'Aisyah berkata: "Tapi aku menolak memberi izin kepadanya. Ketika Rasulullah SAW datang, aku memberitahukan kepada beliau tentang apa yang aku lakukan, maka beliau menyuruhku agar mengizinkannya menemuiku. " Dalam satu riwayat: "Sebab, dia adalah pamanmu. Semoga engkau diberkahi Abul Qu'ais adalah suami wanita yang menyusui 'Aisyah. (HR Bukhari)
E. SIFAT-SIFAT PEREMPUAN YANG BAIK Nabi SAW telah memberitahukan tentang sifat-sifat perempuan yang baik: 1. Yang beragama dan menjalankannya 2. Turunan orang berkembang (punya keturunan yang sehat) 3. Yang masih perawan Nabi SAW bersabda : " Dari Ma'qal bin Yasar, katanya . Telah datang seorang laki-laki kepada Nabi SAW. Kata laki-laki itu : Saya telah mendapat seorang perempuan yang bangsawan dan cantik, hanya saja dia tidak beranak. Baikkah saya kawin dengannya? Jawab Nabi : Jangan! Kemudian laki-laki itu datang kedua kalinya. Beliau tetap melarang. Kemudian pada kali yang ketiga laki-laki itu datang pula. Nabi bersabda : Kawinlah dengan orang yang dikasihi lagi berkembang." (HR Abu Dawud dan Nasai) Dari Jabir, sesungguhnya Nabi SAW telah menyatakan kepadanya. Sabda Beliau : " Hai Jabir, engkau kawin dengan perawan ataukah janda ?" Jawab Jabir : " Saya kawin dengan 74 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 janda." Sabda Nabi : " Alangkah baiknya jika engkau kawin dengan perawan. Engkau dapat menjadi hiburannya, dan dia menjadi hiburan bagimu." (Riwayat jama'ah ahli hadis)
F. WANITA-WANITA BARAKAH 1) Ringan maharnya. (hal ini akan diuraikan pada pembahasan tentang mahar) 2) Tidak mempersulit proses pernikahan. Ada beberapa madharat yang bisa muncul akibat proses pernikahan yang dipersuli: Menyebabkan pembandingan. Sulitnya proses dapat menyebabkan orang membandingkan proses yang ia jalani atau membandingkan orang yang dikehendaki. Pembandingan memunculkan suatu penilaian. Sebagian penilaian masih dalam kebenaran. Tetapi sebagian lagi dapat menjatuhkan kepada prasangka dan dosa. Ia menilai itikad calon teman hidupnya maupun keluarganya. Menimbulkan keraguan. Proses pernikahan yang dipersulit dapat mengakibatkan orang menjadi tidak mantap. Padahal kemantapan terhadap pilihan sangat diperlukan agar tercapai keselarasan, keserasian dan kebersamaan antara keduanya. Dalam hal memantapkan itu pulalah Rasul memerintahkan untuk melihat calon istri sebelum menikahinya, sebagaimana ketika Mughirah bin Syu'bah berkeinginan untuk menikahi seorang wanita, Nabi Saw bersabda kepadanya , "Pergilah untuk melihat wanita itu, karena dengan melihat itu akan memberikan jaminan bagi kelangsungan hubunganmu berdua." Dia melaksanakannya lalu menikahinya. Di kemudian hari ia menceritakan tentang kerukunan dirinya dengan wanita tersebut. (HR ibnu Majah, An'Nasa'I dan At-Tirmidzi) Melemahkan keinginan untuk berjuang bersama. Sebuah keluarga ibarat perahu yang perlu dikayuh bersama. Sulitnya proses pernikahan dapat menyebabkan pikiran berubah. Ia telah membayar proses pemikahan dengan kesulitan. Setelah akad nikah tercapai, tibalah saatnya untuk menjadi penumpang saja di perahu itu. Tidak mengayuh bersama-sama. Keluarga yang demikian ini akan timpang. Apalagi kalau masing-masing merasa paling banyak berjuang dalam mengibarkan layar pernikahan.
75 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 Mengeraskan hati. Proses pernikahan yang sulit dapat mengeraskan hati dan meninggikan tuntutan psikis terhadap istri. Kerasnya hati menyebabkan komunikasi begitu kering. Tingginya psikis istri menyebabkan suami kurang merasakan kebaikan-kebaikan istri walaupun sangat besar' 3) Apabila mengajukan syarat nikah adalah hal tidak merusak makna dan tujuan akad nikah. Rasulullah Saw bersabda : "Seutama-utama syarat yang harus dipenuhi adalah persyaratan dalam rangka menghalalkan kemaluan (bersenggama dengan istri)." (HR Buktari-muslim)
G. MEMILIH ISTERI DAN BERBAGAI KRITERIANYA 1. Mentaati agama dan sangat mencintainya. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu (QS Al Hujurat: 13) Sebab itu maka wanita yang shalih, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka) (QS An Nisaa: 34) Dari Abu Hurairah ra, Nabi SAW bersabda: Wanita dinikahi karena empat perkara; karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya; maka pilihlah wanita yang taat beragama, niscaya engkau beruntung. (HR Bukhari) 2. Tidak mengenal kata-kata tercela. Ditanyakan kepada Ummul Mukminin Aisyah ra, : "Siapakah wanita yang paling utama?" Ia menjawab: "yaitu wanita yang tidak mengenal kata-kata yang tercela dan tidak berfikir .untuk menipu suami, serta hatinya kosong kecuali berhias untuk suaminya dan untuk tetap memelihara keluarganya." Seorang Arab mengabarkan kepada kita tentang wanita yang sebaiknya dijauhi, ketika berfikir untuk menikah. Ia mengatakan: "Jangan menikahi enam jenis wanita, yaitu yang annanah, mannanah, hannanah, dan jangan pula menikahi haddaqah, barraqah, dan syaddaqah. " Annanah ialah wanita yang banyak merintih, mengeluh serta memegang kepalanya setiap saat. Sebab, menikah dengan orang yang sakit atau pura-pura sakit tidak ada manfaatnya. 76 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 Mannanah ialah wanita yang suka mengungkit-ungkit (kebaikan) di hadapan suaminya, dengan mengatakan, "Aku telah melakukan demikian dan demikian karenamu." Hannanah ialah wanita yang senantiasa rindu kepada suaminya. Yang lain (yang terdahulu) atau anaknya dari suami yang lain. Ini pun termasuk jenis yang harus dijauhi.- Haddaqah ialah wanita yang memanah segala sesuatu dengan kedua matanya lalu menyukainya dan membebani suami untuk membelinya. Barraqah mengandung dua makna: - Wanita yang sepanjang hari merias wajahnya agar wajahnya menjadi berkilau yang diperoleh dengan cara meriasnya. - Marah terhadap makanan. Ia tidak makan kecuali sendirian dan menguasai bagiannya dari segala sesuatu. Ini bahasa Yaman. Mereka mengatakan: "Bariqat al-Mar-ah wa Bariqa ash Shabiyyath-Tha'aam," jika marah pada makanan itu. Dan syaddaqah ialah wanita yang banyak bicara. 3. Diantara sifatnya adalah bersabar dan tidak bersedih. Bukan termasuk golonganku orang yang menampar pipi dan merobek saku baju serta berseru dengan seruan Jahiliyyah (ketika mendapat musibah). (HR Bukhari) Seruan Jahiliyah, sebagaimana kata al-Qadhi: "Ialah meratapi mayit dengan mengutuk. Dalam kitab ash-Shahiihain, dari Abu Musa al-Asy'ari, ia berkata: "Abu Musa sakit keras, lalu dia pingsan dan kepalanya berada di pangkuan salah seorang isterinya, maka isterinya berteriak dan Abu Musa tidak mampu mencegahnya sedikit pun. Ketika siuman, dia berkata: 'Aku berlepas diri dari orang yang Rasulullah SAW berlepas diri darinya. Sebab, Rasulullah SAW berlepas diri shaaliqah, haliqah, dan syaqqah. - Shaaliqah ialah wanita yang mengeraskan suaranya dan meraung-raung ketika mendapatkan musibah. - Haaliqah ialah wanita yang menggunting rambutnya ketika mendapat musibah. - Syaaqqah ialah wanita yang merobek bajunya (ketika mendapat musibah). 4. Dia tidak meremehkan dosa. 77 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 Janganlah kalian meremehkan dosa-dosa kecil, seperti kaum yang berada di perut lembah lalu masing-masing orang membawa sepotong kayu sehingga dapat menanak roti mereka. Sesungguhnya bila dosa-dosa kecil itu pelakunya dihukum, maka dosa-dosa tersebut akan mencelakakannya." (HR Ahmad) 5. Ia berakhlak mulia. 6. Di antara sifatnya ialah tidak menceritakan tentang wanita lainnya kepada suaminya. "Janganlah wanita bergaul dengan wanita lainnya lalu menceritakannya kepada suaminya, seolah-olah suaminya melihatnya." (HR Bukhari) 7. Ia tidak memakai parfum ketika keluar dari rumahnya dan memelihara hijabnya. Siapa pun wanita yang mengasapi dirinya dengan pedupaan (sebagai parfum), maka janganlah ia mengikuti shalat 'Isya' yang terakhir bersama kami." (HR Muslim) ''Wanita mana saja yang memakai parfum kemudian keluar menuju masjid, maka tidak diterima shalatnya hingga ia mandi." (HR Abu Dawud) "Wanita mana saja yang memakai parfum lalu melintas di hadapan orang-orang agar mereka mencium aromanya, maka dia adalah pezina." (HR At Tirmidzi) 8. Di antara sifatnya adalah dia tidak melihat aurat wanita lain. "Janganlah seorang pria melihat aurat pria lainnya, dan jangan pula wanita melihat aurat wanita lainnya. Seorang pria tidak boleh bersama pria lainnya dalam satu kain, dan tidak boleh pula wanita bersama wanita lainnya dalam satu kain." (HR Muslim) 9. Di antara sifatnya ialah dia menaati suaminya. Nabi SAW bersabda: Maukah aku kabarkan tentang kaum wanita kalian yang berada di Surga?" Kami menjawab: "Tentu, wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Wanita yang pengasih dan subur (banyak anak) yakni sayang kepada suaminya dan mentaatinya serta banyak melahirkan anak-. Jika suaminya marah atau dibuat kesal olehnya, maka ia mengatakan: 'Ini tanganku di tanganmu, aku tidak akan tidur sampai engkau ridha." (HR Malik) 10. Isteri yang beriman tidak meminta cerai kepada suaminya. Wanita mana saja yang meminta cerai kepada suaminya tanpa alasan yang dibenarkan, maka dia diharamkan mendapatkan aroma Surga." (HR At Tirmidzi) 11. Ia tidak melepas pakaiaannya di selain rumahnya, dan ia senantiasa memelihara hijabnya di luar rumah dan di depan orang-orang asing (bukan mahram). 78 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 "Wanita manapun yang menanggalkan pakaiannya di selain rumah suaminya, maka dia telah menyingkap tabir antara dirinya dengan Allah SWT. (HR At Tirmidzi) 12. Ia membantu suaminya untuk mentaati Allah. Semoga Allah merahmati seorang laki-laki yang bangun malam untuk mengerjakan shalat lalu membangunkan isterinya sehingga dia sholat. Jika isterinya menolak, maka dia memercikkan air ke wajahnya. Dan semoga Allah merahmati pula wanita yang bangun malam untuk mengerjakan shalat lalu membangunkan suaminya sehingga shalat Jika menolak, maka dia memercikkan air ke wajahnya (HR An Nasai) 13. Diantara sifatnya ialah suka bersedekah untuk kebajikan.
H. ISTIKHARAH UNTUK MENIKAH
Jika salah seorang dari kalian menghendaki suatu perkara, maka shalatlah dua rakaat dari selain shalat fardhu, kemudian hendaklah mengucapkan: 'Ya Allah, aku beristikharah kepada-Mu dengan ilmu-Mu, aku meminta penilaian-Mu dengan kemampuan-Mu dan aku meminta kepada-Mu dari karunia-Mu yang sangat besar. Sesungguhnya Engkau kuasa 79 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 sedangkan aku tidak kuasa, Engkau mengetahui sedangkan aku tidak mengetahui, dan Engkau Maha mengetahui perkara-perkara yang ghaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui perkara ini lebih baik bagiku dalam urusan agamaku, kehidupanku, dan kesudahan urusanku -atau urusan dunia dan akhiratku-, maka putuskanlah dan mudahkanlah urusan ini untukku, kemudian berkahilah untukku di dalamnya. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa itu buruk bagiku, baik dalam urusan agamaku, kehidupanku maupun kesudahan urusanku -atau urusan dunia dan akhiratku- maka palingkanlah ia dariku dan palingkanlah aku darinya serta putuskanlah yang terbaik untukku di mana pun berada, kemudian ridhailah aku dengannya.'Dan hendaklah ia menyebutk an hajatnya." (HR Bukhari)
Di sini ada beberapa perkara penting yang wajib kita perhatikan: 1. Istikharah dilakukan setelah menunaikan shalat dua rakaat selain shalat shalat fardhu (Tahiyyatul Masjid, atau setelah shalat sunnah lainnya). 2. Do'a istikharah dilakukan setelah shalat, bukan di dalam shalat. 3. Boleh mengulang-ulang istikharah, karena ini adalah do'a, dan mengulang-ulang do'a adalah dianjurkan. 4. Sebagian orang menyangka bahwa setelah melakukan shalat Istikharah, seseorang akan melihat sesuatu dalam mimpinya. Hal ini tidak berdasar. Pada prinsipnya, jika seseorang telah melakukan shalat Istikharah, hatinya menjadi tenang, bermimpi dengan jelas tentang masalah tersebut, atau merasa bahwa hajatnya telah terpenuhi, atau sebaliknya (berhenti), maka inilah makna istikharah. Bukan seperti yang diduga sebagian orang bahwa jika seseorang tidak bermimpi, maka dia harus mengulangi istikharahnya lagi hingga ia bermimpi. 5. Shalat Istikharah hukumnya dianjurkan, bukan waiib. 6. Ibnu 'Umar ra berkata: "seseorang benar-benar beristikharah kepada Allah Ta'ala,lalu Dia menjadikan baik pilihannya itu, kemudian dia kesal kepada Rabb-nya. Namun tidak berapa lama kemudian dia melihat bahwa kesudahan yang baik telah dipilihkan untuknya (oleh Allah)."
I. NIKAH DAN MENUNTUT ILMU Islam menganjurkan umatnya untuk menikah. Demikian tingginya kedudukan pernikahan dalam Islam. Islam juga meletakkan penghormatan yang tinggi terhadap ilmu dan orang yang menuntutnya. Pernikahan dan menuntut ilmu diharapkan untuk seumur 80 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 hidup. Sehingga, keduanya seharusnya berjalan seiring. Menuntut ilmu seharusnya memberikan kesiapan dan bekal bagi penuntutnya untuk menikah, dan lebih yakin terhadap janji Allah kepada orang yang menikah demi menyelamatkan kehormatannya dari lawan jenis yang tidak halal. Sementara menikah seharunya membuat orang lebih matang dalam berilmu.
J. MEMINANG Meminang artinya menunjukkan permintaan untuk perjodohan dari seorang laki-laki pada seorang perempuan atau sebaliknya dengan perantaraan seseorang yang dipercayai. Meminang diperbolehkan dalam agama Islam terhadap gadis atau janda yang telah habis masa iddahnya kecuali perempuan yang dalam 'iddah bain' sebaiknya dengan jalan sindiran saja. Perempuan dalam 'iddah rajiiyah' maka haram meminangnya karena perempuan tersebut masih hukum istri bagi laki-laki yang menceraikannya, karena dia boleh kembali padanya dan juga tidak diijinkan meminang sorang perempuan yang sedang dipinang sebelum nyata bahwa permintaannya tersebut tidak diterima, sebagaimana sabda Rasulullah SAW . "Orang mukmin adalah saudara orang mukmin. Maka tidak halal bagi seorang mukmin meminang seorang perempuan yang sedang dipinang oleh saudaranya, sehingga nyata sudah ditinggalkannya." (HR Ahmad-Muslim) Setelah pinangan disampaikan, biarlah pihak keluarga wanita dan wanita yang bersangkutan untuk mempertimbangkan. Sebagian memberikan jawabannya segera, sebelum kaki bergeser dari tempat berpijaknya, sebab pernikahan mendekatkan kepada keselamatan akhirat, sedang calon yang datang sudah diketahui akhlaknya. Sebagian memerlukan waktu yang cukup lama untuk bisa memberi kepastian apakah pinangan diterima atau ditolak, karena pernikahan bukan untuk sehari dua hari. Ada pelajaran yang sangat berharga dari Biial bin Rabah, muadzin kecintaan Rasulullah SAW tentang meminang. Ketika Abu Ruwaihah menghadap Kabilah Khaulan, Bilal mengemukakan : " Saya ini Bilal dan ini saudaraku. Kami datang untuk meminang. Dahulu kami berada dalam kesesatan kemudian Allah memberi petunjuk. Dahulu kami budak-budak belian kemudian Allah memerdekakan... " Kemudian ia melanjutkan, " Jika pinangan kami anda terima, kami panjatkan ucapan Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah. Dan kalau anda manolak, maka kami mengucapkan Allahu Akbar. Allah Maha Besar." Menurut perspektif 81 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 Bilal, jika pinangan diterima, maka hanya Allah yang berhak dan layak dipuji. Alhamdulillahirabbil'alamin. Peminangan pun insya Allah merupakan bentuk pujian kepada Allah dengan menjaga kehormatan atas apa yang dikaruniakan kepada kita. Adapun kalau pinangan ditolak, kita ingat bahwa yang besar dan seharusnya besar di mata dan hati kita adalah Allah 'Azza wa jalla. Peminangan adalah salah satu bentuk mengagungkan Allah, karena berusaha menghalalkan karunia kecintaan kepada iawan jenis melalui ikatan pernikahan yang oleh allah disebut mitsaaqan-ghalizha (perjanjian yang sangat berat). Maka, kalau pinangan anda ditolak, agungkanlah Allah. Kita tatap kezaliman-kezaliman diri kita sendiri. Bisa jadi, penolakan merupakan proses untuk mencapai kematangan, kemantapan dan kejernihan niat. Bisa jadi Allah ingin mengangkat derajat anda. Kekecewaan mungkin saja timbul. Hal itu adalah manusiawi. Tetapi ia harus diperlakukan dengan cara yang tepat agar tidak tergelincir ke jurang kenistaan yang sangat jelas.Dalam hal kekecewaan ini, Islam tidak menghendaki berprasangka buruk. Sebab bisa jadi, penolakan merupakan jalan pensucian jiwa dari merepress kekecewaan. Islam menghendaki kekecewaan itu menghilang pelan-pelan secara wajar, sehingga kita bisa mengambil jarak dari sumber kekecewaan sehingga tidak kehilangan obyektivitas dan kejernihan hati. 1. Disunahkannya Meminang Dari Ibnu Mas'ud, ia berkata : Rasulullah Saw mengajarkan kami tasyahhud dalam shalat dan tasyahhud dalam suatu hajat dan ia menyebutkan tasyahhud dalam shalat. Ibnu Mas'ud berkata : Sedang tasyahhud dalam suatu hajat '. Innal hamda lillah, nasta'inuhu wa nastaghfiruhu wa na'dzubillahi min syururi anfusina, man yahdillahu fa laa mudhillalah waman yudhlil fa laa hadiyalah, wa asyhadu an laailaaha illallah wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuuluh. (Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah, kami mohon pertolongan dan ampunan kepada-Nya dan kami berlindung diri dengan Allah dari kejahatan-kejahatan hawa nafsu kami, barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tidak ada yang bisa menyesatkannya dan barangsiapa yang tersesat maka tidak ada yang bisa memberi petunjuk kepadanya, aku bersaksi bahwa sesungguhnyatidak ada Tuhan selain Allah dan bahwasanya Muhammad adalah hamba- Nya dan utusan-Nya). Dan membaca tiga ayat, yang kemudian ditafsirkan oleh Sufuan Ats-Tsauri dijelaskan (yaitu firman Allah yang artinya) "Dan bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan sebagai muslim. " (QS Ali Imran : 102) "Dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu saling meminta satu sama lain dengan (mempergunakan) nama-Nya dan 82 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 peliharalah hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu. " (QS An Nisaa: 1) "Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan berkatalah dengan perkataan yang benar. " (QS Al Ahzab : 70). (HR Tirmidzi dan ia mengesahkannya) Dan dari Isma'il bin Ibrahim dari seorang laki-laki Bani Sulaim, ia berkata : Aku meminang Umamah binti Abdul Muthalib kepada Nabi Saw, kemudian ia menikahkan aku tanpa bertasyahhud. (HR Abu Daud) Pada hadist pertama (tentang tasyahhud dalam suatu hajat) Imam Syaukani berkata : hadis ini dijadikan dalil atas disyariatkannya khutbah nikah dan setiap hajat. Tetapi Tirmidzi berkata : Para ulama berpendapat, bahwa sesungguhnya nikah boleh tanpa khutbah. 2. Sifat Perempuan yang Dianjurkan untuk Dipinang Dari Anas bahwa sesungguhnya Nabi SAW memerintahkan kawin dan melarang membujang dengan larangan yang keras, dan ia pun bersabda, "Kawinilah perempuan yang mencinta lagi yang bisa berketurunan banyak, karena sesungguhnya aku bangga bersama kamu di hadapan Nabi-nabi pada hari kiamat nanti " (HR Ahmad) Dari Abu Hurairah dari Nabi SAW, ia bersabda, "Wanita itu lazimnya dikawini karena empat hal : karena hartanya, keturunannya (kemuliaannya), kecantikannya dan karena agamanya, maka pilihlah wanita yang beragama. (Jika tidak) maka binasalah engkau." (HR Jamaah kecuali Tirmidzi) 3. Wanita Boleh Menawarkan Diri Imam Bukhari menceritakan cerita dari Anas r.a. Ada seorang wanita yang datang menawarkan diri kepada Rasulullah SAW dan berkata, "Ya Rasulullah! Apakah baginda membutuhkan daku?" Putri Anas yang hadir dan perkataan wanita itu mencela sebagai wanita yang tidak punya harga diri dan rasa malu." Anas berkata kepada putrinya itu" " Dia lebih baik darimu. Dia senang kepada Rasulullah SAW, lalu menawarkan dirinya untuk beliau!" Cerita lain berkenaan hal ini juga bisa didapat dari kisah Umar bin Khathab yang menawarkan puterinya - Hafshah - kepada Utsman bin Affan. Ustman menjawab, " Saya pikir, pada waktu ini saya belum berminat untuk kawin." Setelah itu Umar menawarkan puterinya kepada Abu Bakar. Abu Bakar diam dan tidak menjawab tawaran tersebut. Beberapa saat kemudian, Hafshah dipinang oleh Rasululiah SAW. Hal itu mengobati luka hati Umar. Kemudian Abu Bakar datang dan berkata, " Mungkin kau marah dan kurang 83 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 senang kepada saya. Ketika menawarkan Hafshah, saya diam dan tidak menjawab sepatah pun." Umar menjawab, Ya, benar. Abu Bakar melanjutkan, "Sebenarnya saya ingin sekali menerima tawaranmu itu. Tetapi sebelum kau menawarkan Hafshah kepadaku, aku sudah mendengar Nabi SAW menyebut-nyebut untuk meminangnya. Dan aku tidak mau membuka rahasia Beliau kepadamu. Namun, jika Beliau tidak jadi menikahinya, tentu akan saya terima tawaranmu itu dengan senang hati." (HR Bukhari) 4. Mempertimbangkan Pinangan Ketika usia semakin bertambah, orang semakin peka terhadap dorongan untuk berumah tangga. Dorongan ini muncul pada diri laki-laki maupun perempuan. Seorang wanita yang matang, mengekspresikan hal tersebut dengan cara-cara yang dewasa dan mempersiapkan diri baik-baik untuk menyambutnya. Sedangkan wanita yang belum matang orientasinya hidupnya lebih banyak menunjukkan melalui bentuk-bentuk lahiriyah. Situasi psikis yang berbeda-beda juga jenjang kedewasaan yang tak sama melahirkan sikap yang beragam dalam menghadapi dorongan tersebut. Ada banyak mujahadah pada masa-masa ini. Agama merupakan hal utama yang harus dipertimbangkan. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: " Jika datang kepada kalian (hai calon mertua) orang yang kalian sukai (ketaatan) agamanya dan akhlaknya, maka nikahkanlah dia (dengan puterimu). Sebab, jika kamu sekalian tidak melakukannya, akan lahir fitnah dan akan berkembang kehancuran yang besar di muka bumi ini." Kemudian ada yang bertanya . "Wahai Rasulullah, bagaimana jika orang (pemuda) itu mempunyai (cacat atau kekurangan- kekurangan)?". Maka Rasulullah menjawab (mengulang 3X): " Jika datang kepada kalian orang yang bagus agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah dia (dengan puterimu)!" (HR Tirmidzi dari Abu Hatim Al-Mazni) Seorang ayah bisa mencari pengetahuan mengenai laki-laki yang meminang anak gadisnya dengan seksama sebelum mengambil keputusan. Atara lain, ia menanyai orang yang dekat denga calon menantunya. Ia juga bisa menanyakan kepada orang-orang yang dapat dipercaya. Suatu pernikahan berkaitan langsung dengan perasaan anak gadis yang insya Allah akan mendampinginya seumur hidup. Karena itu seorang ayah perlu meminta izin kepada anak gadisnya sebelum menikahkan. Islam menolak pemaksaan orang tua agar anak gadisnya mau menikah dengan laki-laki pilihan orang tua, sedang ia tidak menyukai. 84 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 Pemaksaan dapat menyebabkan si anak tidak taat kepada suaminya kelak. Hal tersebut merupakan dosa besar, Selain meminta izinnya, berikanlah kesempatan kepada anak gadis untuk mengetahui siapa calon suaminya, terutama jika calon suami tersebut pilihan orang tuanya dan anak gadis itu belum mengenalnya. Kasus gagalnya perkawinan karena istri belum mengenal calon suaminya pernah terjadi di zaman Rasulullah. Ketika menikah, Hadiqah tidak pernah bertemu dengan Tsabit bin Qais kecuali pada malam pengantin mereka. Sang istri sangat terkejut dengan suami yang dijumpainya dan secara spontan timbul keinginan untuk berpisah. Hadiqah berkata kepada Rasulullah ,"Tampaklah apa yang tidak saya ketahui saat malam pengantin. Saya pernah melihat beberapa laki-laki, namun suami saya adalah laki- laki yang paling hitam kulitnya, pendek tubuhnya, dan paling jelek wajahnya. Tidak ada satu kebagusan pun yang saya temui darinya. Saya tidak mengingkari kebagusan akhlak dan agamanya, ya...Rasulullah, tetapi saya takut menjadi kafir jika tak bercerai darinya. Saya takut jika terus-menerus maksiat padanya karena ketidaktaatan saya padanya dan saya tahu itu menyalahi perintah Allah SWT." Rasulullah SAW memanggil Tsabit dan berkata kepadanya, " Temui istrimu, Hadiqah dan ceraikan dia sebagaimana layaknya, biar mahar itu menjadi haknya." Dalam mempertimbangkan pinangan hendaknya ada musyawarah. Musyawarah dilakukan dengan orang-orang yang memenuhi syarat agar mendatangkan manfaat dan dekat dengan maslahat. 5. Melihat Orang yang Akan Dipinang Sebagian ulama mengatakan bahwa melihat wanita yang akan dipinang itu boleh saja. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW : "Apabila salah seorang di antara kamu meminang seorang perempuan, maka tidak beralangan atasnya untuk melihat perempuan itu asal saja melihatnya semata-mata untuk mencari perjodohan, baik diketahui oleh perempuan itu atau tidak." ( HR Ahmad ) Ada pula sebagian yang berpendapat hal tersebut adalah sunah. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: "Apabila seorang di antara kamu meminang seorang perempuan, sekiranya dia dapat melihat perempuan itu, hendaklah dilihatnya sehingga bertambah keinginannya pada perkawinan maka lakukanlah." ( HR Ahmad dan Abu Dawud ) Dan dari Mughirah bin Syu'bah, sesungguhnya ia pernah meminang seseorang perempuan lalu Nabi SAW bersabda, "Lihatlah dia, karena sesungguhnya hal itu lebih 85 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 menjamin untuk melangsungkan hubungan kamu berdua." (HR Imam yang lima kecuali Abu Daud) Dan dari Muhammad bin Hanafiyah, menurut riwayat Aburrazzaq dan Sa'ad bin Manshur (dikatakan) : Bahwa sesungguhnya Umar pernah meminang melalui Ali akan anak puterinya, Umi Kultsum, lalu Ali menyebutkan tentang masih kecilnya anak perempuan itu Kemudian ia berkata : "Akan kukirim ia kepadamu dan jika kamu suka (bolehlah) ia menjadi istrimu." Lalu ia pun mengirim anak puterinya itu kepada Umar, kemudian Umar membuka betisnya. Maka anak itu berucap :"Seandainya engkau bukan Amirul Mukminin, tentu kucolok matamu. " Jadi sekiranya tidak dapat dilihat, boleh mengirimkan utusan (seorang perempuan yang dipercayai) supaya dia dapat menerangkan sifat-sifat dan keadaan perempuan yang akan dipinang itu. Sungguh bagi umat Islam diberi kelapangan untuk melihat seorang perempuan yang dipinangnya itu. 6. Meminang Gadis Melalui Walinya dan Janda Langsung kepada yang Bersangkutan. Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah Saw bersabda, "Seorang janda tidak boleh dikawinkan tanpa bermusyawarah terlebih dahulu dengannya. Seorang gadis perawan, tidak boleh dikawinkan sebelum minta izin kepadanya." Seseorang bertanya," Bagaimana izin gadis perawan itu?" Rasul menjawab, "Kalau ia diam saja." (HR Bukhari) Dari Umi Salamah, ia berkata : Ketika abu Salamah meninggal, Nabi Saw mengutus Habib bin Balta'ah kepadaku guna meminangku untuknya. Maka aku berkata kepadanya, "Sesungguhnya aku punya seorang anak gadis, sedang aku pencemburu." Lalu Nabi bersabda, "Adapun tentang anak gadisnya, aku berdoa kepada Allah semoga Allah memberinya kecukupan dan aku juga berdoa kepada Allah, semoga Ia menghilangkan rasa cemburunya." (HR Muslim) Dari 'Arak dari Urwah, sesungguhnya Nabi Saw meminang Aisyah melalui Abu Bakar, lalu Abu Bakar berkata kepadanya, "sesungguhnya aku adalah saudaramu." Lalu Nabi Saw bersabda, "Engkau saudaraku dalam agama Allah dan kitab-Nya, sedang ia (Aisyah) halal bagiku." (HR Bukhari yang diriwayatkan secara mursal) 7. Meminang Perempuan dalam Masa Iddah dengan Sindiran. Dari Fathimah binti Qais, sesungguhnya suaminya telah menthalaknya tiga kali, sehingga Rasulullah SAW tidak memberinya (hak) tempat tinggal dan nafkah. Fathimah berkata : Dan Rasulullah SAW bersabda kepadaku, "Apabila engkau telah halal dengan habis iddah, maka beritahukanlah aku." Kemudian aku memberitahu kepadanya. Lalu ia 86 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 dipinang oleh Mu'awiyah, Abu Jahm dan Usamah bin Zaid. Kemudian rasulullah Saw bersabda, "Adapun Mu'awiyah adalah seorang laki-laki miskin, tidak berharta sama sekali sedang Abu Jahm adalah seorang laki-laki yang suka memukul perempuan, tetapi Usamah..... "lalu Fathimah berkata (menirukan ucapan Nabi) dengan menggerakkan tangannya demikian : Usamah! Usamah! Lalu berkatalah Rasulullah SAW kepada Fathimah Taatlah kepada Allah dan taat kepada Rasul-Nya." Fathimah berkata : Kemudian aku kawin dengan Usamah, lalu aku pun bahagia. (HR Jamaah kecuali Bukhari) Dan dari Ibnu Abbas ra. (tentang firman Allah) "Dan tidak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita itu dengan sindiran. " (QS Al-Baqarah: 235), ia berkata (memberi contoh kata sindiran dalam meminang) yaitu seperti : Sesungguhnya aku ingin kawin, dan senang kalau ada seorang perempuan shalihah yang mau denganku. (HR Bukhari) Demikian hukum wanita yang ditalak tiga, boleh menyindirnya untuk mengawininya sebagaimana sabda Nabi SAW. Adapun wanita yang ditalak raj'i (yang masih dapat kembali kepada suaminya) maka tidak boleh dipinang sebelum selesai iddahnya, walau dengan sindiran. Sedangkan meminang secara terang-terangan adalah haram terhadap semua perempuan yang masih dalam masa iddah. Dan akad nikah di masa iddah, telah ijmak ulama : Tidak sah akad nikah di masa iddah sehingga selesai masa iddah. Ibnu Taimiyah berkata dalam Al-Ikhtiyarat : Dan bagi perempuan yang masih dalam masa iddah dengan istibra' (untuk mengetahui kebersihan rahim) seperti ummul walad (hamba perempuan yang telah melahirkan anak dari hasil hubungan dengan tuannya), atau tuannya meninggal dunia atau ia dimerdekakan, maka statusnya sama dengan perempuan yang ditinggal mati suaminya dan yang telah ditalak tiga atau yang difasid pernikahannya sebab ada pertalian sesusuan atau karena li'an, maka terhadap perempuan itu cara meminangnya dengan sindiran dan bukan terang-terangan. 8. Larangan Meminang Perempuan yang Sudah Dipinang Orang Lain. Dan 'Uqbah bin Amir, bahwa sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda, "Orang mukmin itu saudara orang mulnnin yang lain, maka tidak halal bagi seorang mukmin membeli atas pembelian saudaranya dan tidak boleh ia meminang atas pinangan saudaranya sehingga saudaranya itu meninggalkannya." (HR Ahmad-Muslim) 87 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 Dan dari Abu Hurairah dari Nabi Saw, ia bersabda, "Tidak boleh seseorang meminang atas pinangan saudaranya sehingga saudaranya itu mengawininya atau meninggalknnnya." (HR Bukhari dan Nasai) Imam As-Syaukani berkata : Perkataan "Tidak boleh meminang ...dst" itu, menunjukkan haramnya meminang atas pinangan orang lain karena Nabi SAW bersabda, "Tidak halal", dan ada larangan dalam hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah dan Ibnu Umar. Dan itu pendapat jumhur. Sedangkan perkataan "sehinggan ia meninggalkan" itu menunjukkan bahwa pihak lain boleh meminang sesudah mengetahui bahwa pihak yang lebih dulu meminangnya itu tidak suka mengawininya. Pernikahan itu sangat sensitif. Kekecewaan dalam pernikahan, terutama proses paling awal dari pernikahan, sangat mudah mempengaruhi sikap orang yang bersangkutan terhadap lawan jenis, ikatan pernikahan, kepercayaan terhadap sesama manusia dan bahkan agama --khususnya dalam perkara mengimani prinsip-prinsip agama. Secara khusus, cacat dalam proses awal -di antaranya perasaan dilecehkan karena keluarga calon istri menerima pinangan dari orang lain- dapat mengakibatkan sikapnya kelak kepada istri dan anak-anaknya menjadi tidak baik. Sedangkan bagi peminang kedua --seandainya kelak menikah dengan peminang kedua-sikap keluarga/calon istri juga merupakan tanda yang tidak baik. Kepercayaan sulit dibangun. Sang suami akan berpikir, "Benar, saat ini saya yang menang. Tapi apa yang dapat menjamin bahwa istri saya nanti akan memiliki kesetiaan, sedangkan ludah yang sudah ditumpahkan saja ia masih mau menjilat kembali." 9. Mempelai Berdua Mewakilkan Akad Nikah Mereka kepada Seseorang Dari 'Uqbah bin Amir bahwa sesungguhnya Nabi Saw pernah bertanya kepada seorang laki-laki : Maukah engkau kunikahkan dengan si fulanah? Laki-laki itu menjawab : Ya dan Nabi SAW bertanya kepada pihak perempuan: Maukah engkau kunikahkan dengan si fulan? Perempuan itu menjawab.Ya. Kemudian Nabi SAW menikahkan yang satu dengan yang lain, lalu laki-laki itu mengumpuli perempuan itu, sedang ia tidak memberikan (nafkah) sama sekali sedang laki-laki itu termasuk orang yang mengikuti perang Hudaibiyah padahal bagi yang mengikuti perang itu mendapat bagian tanah di Khaibar, Maka ketika laki-laki itu akan meninggal dunia, ia berkata : Sesungguhnya Rasulullah SAW telah menikahkan aku dengan fulanah, sedang aku tidak memberikan mahar kepadanya dan tidak pernah memberi nafkah kepadanya sama sekali, aku mohon kesaksian kamu semua, bahwa aku memberikan kepadanya maharnya yaitu bagianku 88 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 yang di Khaibar. Lalu perempuan itu mengambil bagian tersebut kemudian ia jualnya seharga seratus ribu. (HR Abu Daud) Dan Abdurrahman bin Auf pemah berkata kepada Umi Hakim binti Qarizh: Apakah anda menyerahkan urusan (pernikahan) diri anda kepadaku? Ia menjawab : Ya. Abdurrahman berkata: Maka sungguh anda telah kunikahkan. (HR Bukhari dalam kitab shahihnya) Mengenai hadis kedua lbnu Taimiyyah berkata: Ini menunjukkan bahwa menurut pandangan Abdurrahman bin Auf, orang yang mewakilkan kepada seseorang tentang urusan pernikahan dirinya atau jual beli sesuatu, maka bagi si wakil itu boleh/berhak menjualbelikan barang itu, menikahkan diri orang itu dan melakukan hal itu cukup dengan satu ucapan. Hadis 'Uqbah ini dijadikan dalil oleh ulama yang berpendapat atas bolehnya mewakilkan dua segi akad nikah (ijab dan kabul) kepada satu orang. Ini menurut riwayat Auza'i, Rabi'ah. Tsauri, Malik, Abu Hanifah. Sedang menurut Imam Syafii : Boleh dinikahkan oleh penguasa (hakim) atau penguasa lain yang setingkat dengannya atau yang lebih rendah. Sedang Imam Bukhari meriwayatkan dari Mughirah secara mu'allaq, bahwa Mughirah pernah meminang seorang perempuan, sedang Mughirah adalah orang yang lebih utama dari perempuan itu kemudian Mughirah menyuruh seorang laki-laki (untuk mewakili akadnya) lalu dinikahkanlah dia oleh laki-laki tersebut. 10. Sumber Informasi Dan Perantara Memberi informasi objektif. Tidak persuasif (membujuk). Memberi informasi menurut apa yang diketahui. Lebih melihat pada usaha. Moderat dan tidak menyudutkan. Memotivasi jika mampu.
K. HUKUM NIKAH Hukum nikah ada 5: 1. Jaiz (diperbolehkan). Ini asal hukumnya. 2. Sunat bagi orang yang berkehendak serta cukup belanjanya (nafkah dll). 3. Wajib atas orang yang cukup belanja dan dia takut akan tergoda pada kejahatan (zina). 89 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 4. Makruh terhadap orang yang tidak mampu memberi nafkah. 5. Haram bagi orang yang berniat menyakiti perempuan yang dikawininya. Rukun Nikah Rukun nikah ada 3: 1. Sighat (akad), yaitu perkataan dari pihak wali wanita, seperti kata wali, saya nikahkan engkau dengan . Jawab laki-laki, Saya terima menikahi .. Tidak sah akad nikah kecuali dengan lafaz nikah , tazwij atau terjemahan keduanya. Rasulullah Saw bersbda : " Takutlah kepada Allah SWT dalam urusan perempuan, sesungguhnya kamu ambil mereka dengan kepercayaan Allah, dan kamu halalkan mereka dengan kalimat Allah." (HR.Ahmad) Yang dimaksud kalimat Allah dalam hadist tersebut adalah Al-Qur'an dan tidak disebutkan dalam Al-Qur'an selain dua lafaz itu, maka harus diturut agar tidak salah. Pendapat yang lain : sah akad dengan lafaz yang lain asal maknanya sama dengan kedua lafaz tsb, karena asal lafaz akad ma'qul makna tidak semata-mata ta'abuddi. 2. Wali (wali si perempuan) SabdaNabi SAW: " Barangsiapa di antara perempuan yang nikah dengan tidak diizinkan oleh walinya maka perkawinannya batal." "Janganlah menikahkan perempuan akan perempuan yang lain, dan jangan pula menikahkan seorang perempuan akan dirinya sendiri. " (HR Ibnu Majah dan Daruquthni) 3. Dua orang saksi Rasulullah SAW bersabda : " Tidak sah nikah kecuali dengan wali dan dua saksi yang adil." (HR Ahmad)
L. WALI NIKAH Susunan wali : 1. Bapaknya 2. Datuknya 3. Saudara laki-laki seibu sebapak 4. Saudara laki-laki sebapak 5. Anak laki-laki saudara laki-laki seibu sebapak 6. Anak laki-laki saudara laki-laki sebapak 90 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 7. Saudara bapak yang laki-laki 8. Anak laki-laki paman dari pihak bapak 9. Hakim Syarat wali dan dua saksi : Wali dan saksi bertanggung jawab atas sahnya akad perkawinan, sehingga hendaklah memiliki sifat-sifat sbb : 1. Islam Sebagaimana firman Allah SWT : "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil orang Yahudi dan orang Nasrani menjadi wali." ( Al-Maidah : 31 ) 2. Baligh 3. Berakal 4. Medeka 5. Laki-laki 6. Adil Keistimewaan bapak dari wali-wali yang Lain Bapak dan datuk diberi hak mengawinkan anaknya yang bikir/perawan dengan tidak izin si anak lebih dahulu, dengan orang yang dipandang baik, kecuali anak yang tsayib (bukan perawan lagi) harus dengan izinnya lebih dahulu. Sabda Rasulullah SAW . "Perempuan yang janda lebih berhak terhadap dirinya daripada walinya, sedangkan anak perawan dikawinkan oleh bapaknya. " (HR Daruquthni) Dari Ibnu Abbas berkata : " Sesungguhnya seorang perawan telah mengadukan halnya kepada Rasulullah SAW bahwa ia telah dikawinkan oleh bapaknya dan dia tidak menyukainya. Maka Nabi SAW memberi kesempatan kepada perawan itu untuk meneruskan atau membatalkan perkawinan itu. (HR Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Daruquthni) Sementara wali yang lain tidak berhak. Syarat bapak dan datuk mengawinkan dengan tidak izin : 1. Tidak ada permusuhan antara bapak dan anak. 2. Hendaklah dikawinkan dengan orang yang setara. 3. Mahar tidak kurang dari mahar misil (sebanding). 4. Tidak dikawinkan dengan orang yang tidak mampu membayar mahar. 5. Tidak dikawinkan dengan laki-laki yang mengecewakan, misal . orang buta, lansia. 91 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 Enggan atau keberatan wali Bila wali berkeberatan menikahkan dengan seorang laki-laki yang sekufu dengan tidak ada alasan, maka hakim berhak menikahkan. Dari Aisyah berkata Rasulullah SAW telah bersabda : "Tidak sah nikah melainkan dengan wali dan dua orang saksi yang adil, jika wali-wali itu enggan (berkeberatan) maka sultan(hakim)lah yang menjadi wali orang yang tidak mempunyai wali." (HR.Daruquthni) Dua orang wali masing-masing menikahkan Jika seorang perempuan dikawinkan oleh dua orang walinya yang sederajat, kepada dua orang laki-laki. Maka yang terdahulu itulah yang sah dan yang kemudian tidak sah. Jika tidak diketahui yang terdahulu (diketahui bersamaan, maka kedua perkawinan itu batal karena asalnya perempuan itu haram sehingga wajib jelas sebab halalnya. Sabda Rasulullah SAW: "Barangsiapa dari perempuan yang dinikahkan oleh dua orang walinya, maka perempuan itu untuk yang pertama di antara kedua laki-laki itu." (HR Ahmad) Wali ghoib Menurut mazhab Syafi'I, wali-wali diatur sedemikian rupa, yang lebih dekat perhubungannya didahulukan daripada yang lebih jauh. Maka bila wali yang lebih dekat itu ghaib dari perempuan yang akan dinikahkan, sejauh perjalanan qasar dan tidak mempunyai wakil, maka hakim boleh menikahkannya karena wali yang ghaib itu masih tetap wali belum berpindah hak walinya kepada wali yang lebih jauh hubungannya. Menurut mazhab Hanafi, perempuan tersebut dinikahkan oleh wali-wali yang lebih jauh hubungannya dengan wali yang ghaib menurut susunan wali-wali tersebut. Alasan madzhab ini: 1. Karena wali yang jauh hubungannya itu juga wali seperti yang dekat, hanya yang dekat itu didahulukan karena ia lebih utama. Maka apabila ia tidak dapat menjalankannya, keutamaan itu hilang dan berpindah sesuai urutan. 2. Hakim itu (menurut hadis) adalah wali bagi orang yang tidak mempunyai wali , sedangkan daiam hal ini wali selain yang ghaib ada maka hakim belum berhak menjadi wali. Tidak ada nikah tanpa wali Dari Ai Musa ra. dari Nabi Saw, ia bersabda, "Tidak ada nikah melainkan dengan wali." (HR.imam lima ) 92 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 Dan dari Sulaiman bin Musa dari. Zuhri dari Urwah dari Aisyah, sesungguhnya Nabi Saw bersabda, "Siapa saja perempuan yang kawin tanpa ijin walinya maka perkawinannya batal, maka perkawinannya batal, maka perkawinannya batal. Kemudian jika (suaminya) telah mencampurinya, maka bagi perempuan itu berhak memperoleh mahar sebab apa yang telah ia anggap halal dari mencampurinya. Kemudian jika mereka (wali-walinya) berselisih, maka penguasa (hakimlah) yang menjadi walinya." (HR Imam yang lima kecuaii Nasai) Dan dari 'Ikrimah bin Khalid, ia berkata : Pernah terjadi jalan penuh kendaraan, kemudian ada seorang perempuan janda di antara mereka yang menyerahkan urusan dirinya kepada seorang laki-laki yang bukan walinya, lalu laki-laki itu menikahkannya. Kemudian sampailah hal itu kepada Umar. Kemudian Umar menjilid (mendera) orang yang kawin dan mengawinkannya itu serta membatalkan pernikahannya. (HR Syafii dan Daruquthni) Anak laki-laki menikahkan ibunya Dari Ummi Salamah : Tatkala Nabi Saw mengutus (seseorang) untuk melamarnya, Ummi Salamah berkata : Tidak seorang pun dari wali-waliku ada yang hadir. Lalu Nabi Saw bersabda, "Tidak seorang pun dari wali-walimu yang hadir maupun yang ghaib yang tidak menyukai pernikahan ini." Kemudian Ummi Salamah berkata kepada anak laki-lakinya . Hai Umar, bangkitlah kemudian kawinkanlah Rasulullah Saw. Lalu ia mengawinkannya. (HR Ahmad dan Nasai) Hadis tersebut dhaif (mu'allal) sebab pada waktu ibunya kawin dengan Nabi Saw, Umar baru berusia dua tahun. Namun maknanya tetap dipakai karena dialah yang bertanggung jawab atas ibunya kalau si anak sudah dewasa. Hak memaksa dan permintaan izin kawin Dari Aisyah, sesungguhnya Nabi Saw mengawininya sedang ia berusia enam tahun, ia berumah tangga dengan Nabi Saw dalam usia sembilan tahun dan hidup bersamanya selam sembilan tahun. (HR Ahmad, Bukhari dan Muslim) Dan dari Ibnu Abbas, ia berkata : Rasulullah Saw bersabda, "Perempuan janda itu lebih berhak atas dirinya daripada walinya, sedang gadis diminta izinnya dan izinnya adalah diamnya. " (HR Jamaah kecuali Bukhari) Dan dari Ibnu Abbas, sesungguhnya ada seorang perempuan gadis datang kepada Rasulullah Saw, lalu ia menerangkan bahwa ayahnya telah menikahkannya sedang ia 93 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 tidak suka, lalu Nabi Saw menyuruhnya untuk memilih. (HR ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah dan Daruquthni) Dan dari Ibnu Umar, ia berkata : Usman bin Mazh'un meninggal dunia dan meninggalkan seorang anak perempuan dari ibu Khaulah binti Hakim bin Umayah bin Haritsah bin auqash dan Usman wasiat kepada saudaranya Quddamah bin Mazh'un. Abdullah berkata : Mereka berdua itu adalah pamanku dari pihak ibu, kemudian aku meminang anak perempuan Usman itu melalui Quddamah, lalu ia menikahkannya denganku. Kemudian masuklah Mughirah bin Syu'bah, yakni (ke rumah) ibunya, lalu Mughirah mempengaruhi ibunya dengan harta, lalu condonglah ibunya kepada Mughirah dan anak perempuannya (juga) condong kepada keinginan ibunya, kemudian mereka (ibu dan anaknya) membangkang sehingga diajukan persoalan mereka berdua itu kepada Nabi Saw, lalu Quddamah berkata : Ya Rasulullah, anak perempuan saudara laki-lakiku diwasiatkan kepadaku (urusannya) kemudian kunikahkan dia dengan putra bibinya, kemudian akupun tidak mengabaikan kemaslahatan dan kekufuan, tetapi ia toh seorang perempuan, ia hanya cenderung kepada keinginan ibunya. Quddamah berkata : Lalu Rasulullah Saw bersabda,, "Dia itu yatim, tidak boleh perempuan yatim itu dinikahkan melainkan dengan izinnya." Quddamah berkata : Maka demi Allah anak perempuan itu dicabut dari (kekuasaan)ku sesudah kukuasainya, lalu mereka menikahkannya dengan Mughirah bin Syu'bah. (HR Ahmad dan Daruquthni) Pada hadis pertama, perkataan "Sesungguhnya Nabi Saw mengawininya sedang ia berusia enam tahun" itu, Imam Syaukani berkata : Ibnu Taimilyah membawakan hadis ini untuk dijadikan dalil atas bolehnya ayah menikahkan anak perempuannya yang masih kecil tanpa izin yang bersangkutan. Demikianlah yang dilakukan Imam Bukhari. Hadis ini juga menunjukkan bolehnya mengawinkan anak perempuan yang masih kecil dengan laki-laki yang berumur. Sedangkan pada hadis-hadis selanjutnya tentang meminta izin kepada perempuan yang akan dinikahkan. Untuk janda harus ada musyawarah dan bentuk izin yang tegas dari yang dimintai izin, sedang untuk gadis izinnya bisa dalam bentuk diamnva. Menghalang-halangi pernikahan Apabila seorang perempuan telah meminta kepada walinya untuk dinikahkan dengan seorang laki-laki yang setingkat (sekufu), dan walinya berkeberatan dengan tidak ada alasan, maka hakim berhak menikahkannya. 94 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 Dari Ma'qil bin Yasar, ia berkata : Aku mempunyai seorang saudara perempuan yang dipinang melalui aku, lalu datanglah anak laki-laki pamanku, kemudian kunikahkan saudara perempuanku itu dengannya, kemudian dia ditalaknya dengan talak raj'i, lalu ia ditinggalkan hingga habislah masa iddahnya. Lalu ia datang lagi untuk meminangnya kepadaku, lalu aku berkata: Tidak, demi Allah aku tidak akan menikahkannya denganmu selama-lamanya. Ma'qil berkata : Kemudian turunlah ayat ini, "Apabila kamu mentalak istri-istrimu, lalu telah habis masa iddahnya, maka.janganlah kamu (para wali) menghalangi mereka kawin lagi dengan suaminya itu." (QS Al-Baqarah . 232). Kemudian aku membayar kafarat atas sumpahku dan kunikahkan saudara perempuanku itu dengannya. (HR. Bukhari, Abu Daud dan Tirmizi mengesahkannya tetapi ia tidak menyebutkan masalah membayar kafarat) Dan dalam hadis ini menurut riwayat Bukhari (dikatakan) : Sedang laki-laki itu adalah seorang yang tidak ada cacatnya dan perempuan itu sendiri memang ingin ruju' dengannya. Imam Syaukani berkata : Hadis ini menunjukkan bahwa penguasa (hakim) tidak boleh menikahkan perempuan sebelum memerintahkan kepada walinya yang menghalang-halangi ('adhal) tersebut untuk melaksanakan fungsinya, kemudian jika ia tetap menolak untuk menikahkan maka penguasa (hakim)lah yang menikahkan.
M. SAKSI DALAM NIKAH Dari Ibnu Abbas, sesungguhnya Nabi Saw bersabda, "Perempuan-perempuan pelacur yaitu mereka yang menikahkan diri mereka sendiri tanpa saksi." ( HR Tirmidzi dan ia menerangkan bahwa tidak ada yang memarfu'kan hadis ini selain Abu A'la dan bahwasanya dia benar-benar pernah mernauqufkannya suatu ketika, sedang yang mauquf itulah yang lebih sah dan tindakan Abu A'la tidak dicela sebab ia kepercayaan sehingga ia memarfu'kan dan menambah itu dapat diterima, padahal rawi kadang-kadang memarfu'kan hadis dan kadang-kadang memauqufkannya). Dan dari Imran bin Hushain dari Nabi Saw, ia bersabda,"Tidak ada nikah melainkan dengan wali dan dua saksi yang adil." (HR Ahmad bin Hanbal dalam suatu riwayat dari anaknya Abdullah) Imam Syaukani berkata : Hadis-hadis itu dijadikan dalil bahwa adanya kesaksian dalam nikah adalah syarat. Ibnu Taimiyyah berkata : Dan tidak diragukan lagi bahwa nikah yang diumumkan (dihadiri orang banyak) adalah sah, meskipun secara formal tidak ada dua orang saksi, adapun nikah dengan secara sembunyi-sembunyi dengan dihadiri dua orang saksi, 95 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 masih dipersoaikan (kedudukan hukumnya), kemudian apabila di samping diumumkan juga secara formal disaksikan oleh dua orang saksi maka tidak diperselisihkan lagi tentang kesahannya, laiu apabila tanpa saksi dan tanpa diumumkan, maka jelas pernikahan itu batal menurut sebagian besar ulama.
N. KUFU DALAM PERKAWINAN Kufu (setingkat) dalam perkawinan ada 5 sifat, yaitu menurut kedua ibu bapak : 1. Agama 2. Merdeka atau hamba 3. Perusahaan 4. Kekayaan 5. Kesejahteraan Menurut beberapa ulama kufu adalah menyangkut segi agama. Ibnu Hajar berkata : Pandangan tentang agama sebagai faktor kekufuan adalah sudah disepakati, sehingga tidak boleh seorang muslimah dikawin oleh laki-laki kafir. Sebagaimana firman Allah SWT : " Hai sekalian manusia, sesungguhnya Kami jadikan kamu dari laki-laki dan perempuan dan Kami jadikan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu kenal-mengenal ( di antara satu dengan yang lain). Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah yang paling bertaqwa." (QS Al-Hujurat : 13) "Laki-laki pezina tidak nikah melainkan dengan perempuan yang berzina atau perempuan musyrik. Dan perempuan yang berzina tidak menikahinya melainkan laki-laki yang berzina atau yang musyrik. Dan diharamkan yang demikian itu atas orang-orang rnukmin." (QS An-Nur : 3) Dalam beberapa hadis juga diterangkan mengenai hal tersebut. Dari Abdullah bin Buraidah dari ayahnya, ia berkata : Pernah ada seorang remaja putri datang menghadap Rasulullah Saw seraya berkata : Sesungguhnya ayahku telah menikahkan aku dengan saudara laki-lakinya agar bisa terangkat derajatnya. Abdullah berkata : Lalu Nabi Saw menyerahkan persoalan ini kepada diri perempuan itu sendiri. Kemudian perempuan itu berkata : Biarlah aku merelakan apa yang diperbuat oleh ayahku, hanya aku ingin memberitahu kepada semua perempuan, bahwa sesungguhnya bagi para bapak tidaklah berhak memiliki wewenang sedikit pun dalam urusan (pernikahan anaknya). (HR Ibnu Majah) 96 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 Dan dari Aisyah bahwa sesungguhnya Abu Hudzaifah bin 'Utbah bin Rabi'ah bin Abdi Syams sedang ia termasuk yang ikut dalam perang Badar bersama Nabi Saw, mengangkat Salim sebagai anak angkatnya, kemudian menikahkannya dengan anak perempuan saudaranya Al Walid bin 'Utbah bin Rabi'ah, sedang Ai Walid adalah bekas hamba seorang perempuan Anshar." (HR Bukhari, Nasai dan Abu Daud) Perkataan "mengangkat Salim sebagai anak angkat dan menikahkannya dengan anak perempuan saudara laki-lakinya" itu menunjukkan bahwa kekufuan itu harus dengan kerelaan pihak yang lebih tinggl martabatnya bukan tanpa kerelaan Sama Sekali. Karena Nabi SAW pernah memberikan hak pilih (khiyar) kepada Barirah sebab suaminya tidak sekufu dengannya.
O. SYARAT-SYARAT NIKAH DAN LARANGAN-LARANGANNYA Dan dari Uqbah bin Amir, ia berkata: Rasulullah Saw bersabda, "Di antara syarat yang paling berhak untuk dipenuhi ialah apa yang dengan syarat itu menjadikan halalnya kemaluan (pencampuran)." (HR Jama' ah) Dan dari abdullah bin Amr, sesungguhnya Nabi Saw bersabda, "Tidak halal dinikah seorang perempuan dengan syarat ditalaknya (saudaranya) yang lain." (HR Ahmad) Syarat nikah bermacam-macam : 1. Semua syarat tidak boleh menyelisihi kitabullah, semua syarat yang menyelisihi kitabullah adalah batal. Imam Bukhari meriwayatkan dari Aisyah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, Mengapa orang-orang memberikan syarat-syarat yang tidak ada dalam kitabullah. Suatu syarat yang tidak ada dalam kitabullah, maka itu batal, meskipun seratus syarat. Ketentuan Allah lebih benar, dan syarat Allah lebih kuat. 2. Syarat yang wajib dipenuhi (menurut ijma' ulama) ialah mempertahankan pernikahan dengan baik atau melepaskan dengan baik. 3. Syarat yang tidak boleh dipenuhi, yaitu permintaan perempuan agar calon suaminya mentalak istrinya. Sebagaimana Hadist yang diriwayatkan Bukhari dari Abu Hurairah ra, dari Nabi SAW bersabda,Tidak halal bagi seorang wanita meminta saudara perempuannya (madunya) diceraikan agar dia dapat menggantikan posisinya. Sebab, dia hanya mendapatkan apa yang ditentukan untuknya. 4. Syarat yang masih diperselisihkan, yaitu seperti tidak boleh kawin lagi atau tidak boleh pindah dari rumah istri. 97 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 Jika mempersyaratkan kepada suami untuk tidak ingin menngandung selama masih kuliah atau berbagai pertimbangan, baik pertimbangan sendiri maupun pertimbangan bersama suami yang sama-sama masih kuliah, maka ada yang perlu diperhatikan. Ketika anda sudah terikat oleh pernikahan yang sah, maka halallah apa-apa yang sebelumnya haram dan dosa besar. Suami-istri berhak mendapat kesenangan-kesenangan khusus. Pada saat-saat tertentu, gejolak itu rendah. Tetapi pada saat-saat lain, gejolak bisa meninggi bahkan tak terkendali. Rentetan akibatnya akan sangat panjang. Akibat terhadap suami-istri tersebut maupun terhadap anak secara langsung (apabila terjadi kecelakaan') untuk masa yang sangat panjang, karena penolakan terhadap anak tersebut menyebabkan ketidakmampuan untuk menerima dan memberikan kasih sayang padanya. Padahal kasih sayang dan penerimaan merupakan hal yang sangat penting dalam mendidik anak. Selain itu, penolakan terhadap anak dapat melahirkan sejumlah konflik-konflik psikis yang berat. Kalau misalnya suami istri tersebut tidak sampai mengalami 'kecelakaan' karena keduanya mematuhi pesyaratan itu, masih ada yang harus diperhatikan. Bagaimana pengaruh problem-problem psikis yang terakumulasi selama menunggu perkuliahan selsesai, padahal mereka telah menjadi suami istri yang sah? Akhirnya hal itu berkait juga dengan kesiapan untuk menjadi orang tua. Kurangnya orientasi sejak awal dapat menyebabkan keduanya mengalami kejutan mental (shock) setelah berkumpul bersama.
P. AIB PADA WANITA ATAU PRIA YANG DINIKAHI Mengingat telah hilangnya kejujuran, tersebarnya penipuan di kalangan umat Islam hingga dalam hal pernikahan dan hilangnya amanat di antara mereka disebabkan karena melalaikan sabda Nabi SAW: Siapa yang menipu kami, maka dia bukan golongan kami. Nabi Muhammad SAW juga telah bersabda mengenai jual-beli Penjual dan Pembeli dalam keadaan khiyar (pilihan) selagi keduanya belum berpisah atau beliau bersabda: Sehingga keduanya berpisah. Jika keduanya jujur dan memberi penjelasan, maka jual-beli keduanya diberkahi. Jika keduanya menyembunyikan (aib) dan berdusta, maka keberkahan jual-beli keduanya dihapuskan. (HR Bukhari) Imam Asy-Syafii berkata Tidak ada khiyar (pilihan) dalam pernikahan menurut kami, kecuali karena empat perkara: bila mulut kemaluannya bertulang sehingga tidak dapat disetubuhi kapanpun. Ini penghalang untuk bersenggama yang karenanya kebanyakan orang tidak ada yang menikahinya. Jika wanita itu ratqa (kemaluannya rapat), tapi ia dapat menyenggamainya pada suatu keadaan, maka tidak ada khiyar baginya. Atau ia mengobati 98 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 dirinya sehingga bisa disenggamai, maka tiak ada khiyar bagi suami dan jika ia tidak mengobati dirinya, maka ada khiyar baginya, jika tidak dapat menyenggamainya pada suatu keadaan, demikian pula sekiranya wanita itu mempunyai qarn (daging yang tumbuh di kemaluan yang menyerupai tanduk) tetapi ia dapat menyetubuhinya, maka saya tidak menjadikan khiyar untuknya. Tetapi seandainya qarn menghalangi senggama, maka hal itu seperti ratqa. Atau ia terserang penyakit lepra, belang, atau gila. Al Baihaqi meriwayatkan dalam bab: Aib-aib yang terdapat dalam pernikahan, dari Jabir bin Zaid: Ada empat perkara yang tidak diperbolehkan dalam jual beli dan pernikahan: wanita gila, wanita berpenyakit lepra, wanita berpenyakit belang, dan wanita yang kemaluannya mengeluarkan busa. Asy SyafiI berkata, jika diketahui sebelum bersetubuh, maka baginya khiyar. Jika ia memilih untuk menceraikannya, maka wanita ini tidak mendapatkan mahar maupun harta. Jika ia memilih menahannya setelah mengetahuinya, atau menikahinya padahal ia mengetahuinya maka tidak ada khiyar untuknya. (Al Umm V/12) Ibnu Qudamah berkata;Pasal kedua mengenai aib-aib yang membolehkan fasakh (pembatalan pernikahan): Aib-aib tersebut -sebagaimana disebutkan al-Kharqi- ada delapan: tiga terdapat pada pria dan wanita yaitu gila, lepra, dan belang. Dua aib khusus pada laki- laki yaitu jub (terkebiri) dan anah (impotensi). Tiga aib khusus pada wanita yaitu itq, qarn, dan al-afl (Buih dalam vagina).
Q. PERNIKAHAN ANTARA ZANI DAN ZANIYAH Dari Abu Hurairah ra., ta berkata : Rasulullah Saw bersabda, " Pezina laki-laki yang pernah didera hendaklah tidak kawin melctinkan kepada perempuan sepertinya." (HR Ahmad dan Abu Daud) Dan dari Abdullah bin Amr bin Ash, sesungguhnya pernah ada seorang laki-laki Muslim minta izin kepada Rasulullah Saw (untuk mengawini) seorang perempuan yang biasa dipanggil Umi Mahzul, bekas pelacur dan ia membuat syarat kepada calon suaminya untuk memberi nafkah kepadanya. Abdullah berkata. Kemudian Nabi Saw memberi izin, atau ia meyebutkan kepada laki-laki itu tentang keadaan perempuan itu, lalu ia membaca firman Allah, "Dan perempuan pezina tidak pantas dikawini melainkan oleh laki-laki pezina (pula) atau laki-laki musyrik. " (QS An-Nur : 3) (HRAhmad)
99 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 R. PERNIKAHAN YANG DIHARAMKAN 1. Nikah ar-Ribath Yaitu, sejumlah orang bersetubuh dengan seorang wanita. 2. Nikah al Istibdha Artinya, seseorang membawa istrinya kepada orang yang diinginkannya. Yaitu, orang tertentu dari kalangan pemimpin dan pembesar yang dikenal dengan keberanian dan kedermawananna agar sang istri melahirkan anak sepertinya. 3. Bersetubuh dengan pelacur Al Bukhari meriwayatkan dari Aisyah ra, bahwa dia mengatakan (tentang perkawinan ini): Orang banyak berkumpul lalu mendatangi seorang wanita, ia tidak menolak siapa saja yang datang kepadanya. Mereka adalah pelacur yang menancapkan bendera di depan pintu rumah mereka sebagai tanda. Siapa yang menginginkan mereka, ia boleh mendatangi mereka. Jika salah seorang dari mereka hamil dan melahirkan bayi yang dikandungnya, maka kaum pria (yang pernah menidurinya) dikumpulkan kepadanya, dan mereka memanggil al-qaafah (yaitu orang yang tahu kemiripan anak dengan ayahnya, dengan tanda-tanda yang tersembunyi) untuk mereka. Kemudian mereka menyambungkan anaknya kepada orang yang mereka lihat (memiliki kemiripan), lalu wanita itu memberikan anak itu kepadanya dan ia dipanggil dengan (menyebut nama) anaknya (seperti, Abu Fulan, yang berarti ayah si fulan). Ia tidak dapat menolak hal itu. Ketika Nabi Muhammad SAW diutus dengan membawa kebenaran, maka beliau menghancurkan perkawinan ala jahiliah seluruhnya, kecuali pernikahan yang dikenal manusia pada hari ini. 4. Nikah Tahlil Nikah tahlil : Nikah sementara dengan tujuan atau niat untuk menghalalkan seorang perempuan yang telah ditalak tiga oleh suaminya (ba'in kubra). Dari Ibnu Mas'ud, ia berkata : Rasulullah Saw melaknat muhallil (yang menghalakan) dan orang yang dihalalkan." (HR Ahmad, Nasai dan Tirmidzi dan Tirmidzi mengsahkannya) Dan dari 'Uqbah bin Amir, ia berkata: Rasulullah Saw bersabda, "Maukah kamu kuberi tahu tentang pejantan pinjaman? " Mereka menjawab : Mau, ya Rasulullah ! Kata Rasulullah Saw, " Yaitu muhallil, semoga Allah melaknat muhallil dan orang yang dihalalkannya." (HR Ibnu Majah) 100 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 Hadis-hadis di atas menunjukkan atas haramnya 'nikah tahlil' sebab laknat itu hanya ditimpakan kepada suatu dosa yang besar. Ibnu Hajar berkata : Ulama menjadikan hadis ini sebagai dalil atas batalnya nikah tahlil apabila pihak suami mensyaratkan kepada si muhallil, yaitu setelah menikahi bekas istrinya itu ia harus mentalaknya dan sebagainya. 5. Nikah Syighar Dari Nafi' dari Ibnu Umar, sesungguhnya Rasulullah Saw melarang nikah syighar, sedang nikah syighar itu ialah seorang laki-laki menikahkan anak perempuannya kepada seseorang dengan syarat imbalan, ia harus dikawinkan dengan anak perempuan orang tersebut, dan keduanya tanpa mahar. (HR Jamaah, tetapi Tirmidzi tanpa penjelasan arti syighar dan Abu Daud menjadikan penjelasan arti syighar sebagai Nafi') Dan dari Ibnu Umar, sesungguhnya Nabi Saw bersabda,Tidak ada nikah syighar dalam Islam." (HR Muslim) Dan dari Imran bin Hushain, sesungguhnya Nabi Saw bersabda, "Tidak ada tarikan mahar dengan paksa, tidak ada penghapusan dan tidak ada nikah syighar dalam Islam, siapa yang merampas (makanan dalam walimah) maka tidaklah ia termasuk galongan kami." (HR Ahmad, Nasai dan Tirmidzi dan Tirmidzi mengesahkannya) Syighar mempunyai dua bentuk : 1. Sebagaimana disebut dalam hadis tersebut, yaitu tanpa adanya mahar bagi masing-masing pihak. 2. Masing-masing dari kedua wali itu membuat syarat kepada yang lain agar menikahkan kepada perempuan yang berada di bawah perwaliannya. 6. Nikah Mutah Dari ibnu Mas'ud, ia berkata: Kami pernah perang bersama Rasulullah Saw yang tidak disertai perempuan, kemudian kami bertanya: Tidakkah sebaiknya kita berkebiri saja? Lalu Rasulullah SAW melarang kami dari yang demikian itu, kemudian ia memberi keringanan hukum kepada kami sesudah itu, yaitu dengan cara menikahi perempuan sampai batas waktu tertentu dengan (mahar) pakaian, lalu Abdullah bin Mas'ud membaca (firman Allah) : "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengharamkan apa-apa yang baik yang dihalalkan Allah atas kamu. " (QS Al Maidah . 87) (HR Ahmad) 101 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 Dan dari Muhammad bin Ka'ab dari Ibnu Abbas, ia berkata : Sebenarnya kawin mut'ah itu hanya terjadi pada permulaan Islam, yaitu seseorang datang ke satu negeri, di mana ia tidak memiliki pengetahuan tentang negeri itu, lalu ia mengawini perempuan selama mukim (di tempat itu) lalu perempuan itu memelihara barangnya dan melayani urusannya sehingga turunlah ayat ini "kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba yang mereka miliki " (QS. Al Muminun : 6) Ibnu Abbas berkata: Maka setiap persetubuhan selain dengan dua jalan itu (nikah dan pemilikan hamba) adalah haram. (HR Tirmidzi) Dan dari Saburah Al-Juhani bahwa sesungguhnya ia pernah berperang bersama Rasulullah Saw dalam menaklukan Makkah. Saburah berkata : Kemudian kami bermukim di sana selama lima belas hari, lalu Rasulullah Saw mengizinkan kami kawin mut'ah dan ia menyebutkan (kelanjutan) hadis itu. Selanjutnya Sabrah berkata: Maka tidaklah kami keluar hingga Rasulullah Saw mengharamkannya. (HR Ahmad dan Muslim) Dan dalam satu riwayat lain : Bahwa sesungguhnya Saburah pernah bersama Rasulullah Saw, lalu ia bersabda, Hai manusia, sesungguhnya aku pernah mengizinkan kamu kawin mut'ah dan bahwasanya Allah benar-benar telah mengharamkan hal itu sampai hari kiamat, maka siapa yang masih ada suatu ikatan yang ada padanya perempuan-perempuan itu hendaklah ia lepaskan dan janganlah kamu mengambil kembali apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka itu sedikit pun." (HR Ahmad dan Muslim) Penjelasan lebih detail mengenai nikah mutah akan dibahas pada bab Nikah Mutah dalam Fiqih Nikah jilid 2. 7. Dan diantara pernikahan yang diharamkan yaitu: a. Nikah dalam masa Iddah dan menikahi wanita kafir selain kitabiyyah (wanita Yahudi dan Nasrani) b. Nikah dengan wanita-wanita yang diharamkan karena senasab dan musharahah (hubungan kekeluargaan karena ikatan perkawinan). c. Diharamkan menikahi wanita-wanita yang diharamkan karena persusuan. d. Tidak boleh menghimpun antara wanita dengan bibinya. e. Wanita diharamkan bagi suaminya setelah talak ketiga, dan tidak dihalalkan untuknya hingga menikah dengan suami selainnya dengan pernikahan yang wajar (bukan tahlil). 102 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 f. Orang yang sedang berihram tidak boleh menikah. g. Tidak boleh menikahi wanita yang masih bersuami, dan tidak boleh menikahi wanita pezina. h. Diharamkan menikah lebih dari empat wanita.
S. MAHAR Mahar atau maskawin merupakan salah satu hak yang ditentukan oleh syariah untuk wanita sebagai ungkapan hasrat laki-laki pada calon istrinya dan sebagai tanda cinta kasih serta ikatan tali kesucian. Maka mahar merupakan keharusan tanpa boleh ditawar oleh laki- laki untuk menghargai pinangannya dan simbol untuk menghormatinya serta membahagiakannya. Mahar menunjukkan kebenaran dan kesungguhan cinta kasih laki-laki yang meminangnya. Mahar bukanlah harga diri seorang wanita. Wanita tidak menjual dirinya dengan mahar. Memberikan mahar merupakan ungkapan tanggung jawab kepada Allah. Allah SWT berfirman: Berikanlah maskawin kepada wanita-wanita (yang kalian nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kalian sebagian dari maskawin itu dengan senang hati, maka ambillah pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik akibatnya." (QS An-Nisa . 4) Dan dari Aisyah ra. bahwa sesungguhnya Rasulullah saw bersabda,Nikah yang paling besar barakahnya yaitu yang paling ringan maharnya" ' (HR Ahmad) Rasulullah Saw bersabda, "seorang wanita yang penuh barakah dan mendapat anugerah Allah adalah yang maharnya murah, mudah menikahinya dan akhlaknya baik. Namun sebaliknya, wanita yang celaka adalah yang mahal maharnya, sulit menikahinya dan buruk akhlaknya" Ada kenangan indah dalam sejarah sehubungan dengan mahar dalam pernikahan. Mengenai hal itu Tsabit berkata, "Belum pernah aku mendengar mahar yang lebih mulia daripada mahar Ummu Sulaim. Ia hidup rukun dengannya dan melahirkan anak." Apa mahar Ummu Sulaim ? Dalam sunah An-Nasa'i bahwa Abu Thalhah melamar Ummu Sulaim lalu berkata, "Demi Allah wahai Abu Thalhah, orang seperti anda tidak akan ditolak (melamar wanita) akan tetapi anda seorang kafir, sedangkan saya seorang muslimah. Tidak halal bagiku kawin dengan anda. Namun jika anda masuk Islam, maka yang demikian dapat menjadi maharku. saya tidak meminta selain itu." Kemudian Abu Thalhah masuk Islam dan masuk Islamnya itu sebagai mahar bagi Ummu Sulaim. 103 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 Saat ini, banyak wanita muslimah yang bersedia menikah dengan pemuda non- muslim seteiah pemuda itu menyatakan masuk Islam. Tetapi, tidak sedikit muslimah kita masih sangat kurang agamanya dan sedikit sekali pengamalannya. Masuk Islamnya calon suami, agak tragis, sering sekedar legitimasi atau malah strategi untuk mendapatkan pengesahan sebagai suami-istri. Kelak, sesudah punya anak satu, suami itu kembali ke agama semula. Sedang wanitanya menghadapi alternatif yang cuma dua, bercerai dengan suami dan anaknya, atau bercerai dengan Islam yang telah menjadi agamanya sejak bayi. Pembahasan tentang mahar Ummu Sulaim dan tujuan dakwahnya, menunjukkan bahwa mahar tidak harus selalu berbentuk harta. Musa diminta mahar berupa pekerjaan menggembala kambing beberapa tahun. Adapun kisah lain yang dapat diambil pelajaran adalah pernikahan Fatimah Az-Zahra. Ia adalah wanita yang penuh kemuliaan dan kasih sayang. Mengenai mahar pernikahannya, Ali bin Abi Thalib meniual baju besi untuk membayar maharnya. Konon, baju besi itu dibeli Utsman bin Affan seharga 400 dirham yang kemudian menghadiahkan kembali kepada Ali. Setelah menerima uang hasil penjualan baju besi itu, Ali menyerahkan uang itu kepada Asma' untuk membeli wewangian sebagian kepada Ummu Salamah untuk makanan, sebagian kepada tiga orang sahabat, yaitu .Ammar, Abu Bakar dan Bilal untuk membeli perlengkapan dan perabotan rumah tangga yang sederhana. padahal ayahnya seorang pemimpin, seorang tokoh besar. Andaikan Rasul mau yang lebih mewah, beliau bisa mendapatkannya. Inilah mahar pernikahan Fatimah yang penuh barakah. Darinya lahir keturunan yang penuh barakah sampai hari ini. Memberatkan mahar dapat membuat pernikahan kehilangan barakahnya. Mahar yang berlebihan bisa membawa kepada dua akibat, yaitu madharat dan mafsadah (kerusakan). Pertama, madharat dan mafsadah bagi istri. Ini bisa terbawa dalam keluarga yang mereka bangun kelak. Kedua, mahar berlebih bisa mempengaruhi sistem pernikahan masyarakat. Selanjutnya ini bisa membentuk persepsi sosial tentang status sosial. Pada mahar yang ringan , ada kepercayaan tentang ketulusan cinta istri. Ada kepercayaan tentang kesediaan istri untuk berjuang bersama-sama. Ada sesuatu yang lebih besar dari itu, yaitu : missi. Missi keselamatan bagi keduanya di dunia dan akhirat. Missi mengibarkan keharuman bendera agama. Alhasil, di balik ringannya mahar ada kekayaan jiwa. Inilah kekayaan yang menentramkan jiwa. Adapun mengenai ukuran mahar, Rasulullah Saw menganjurkan menyederhanakan mahar. Sebagaimana tersebut terlihat dari hadis-hadis sbb: 104 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 Dari Amir bin Rabi'ah, bahwa sesungguhnya pernah ada seorang perempuan dari bani Fazarah yang kawin dengan mahar sepasang terompah, lalu Rasulullah Saw bersabda, "Ridhakah engkau atas dirimu dan hartamu dengan mahar sepasang terompah?" Ia menjawab: Ya. Maka Rasulullah Saw memperkenankannya. (HR Ahmad,Ibnu Majah dan Tirmidzi danTirmidzi mengesahkannya) Dan dari Jabir ra. bahwa sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda, "Kalau seorang laki-laki memberikan mahar berupa sepenuh dua genggam makanan, maka halallah perempuan itu baginya." (HR Ahmad dan Abu Daud) Dan dari Abi Salamah " ia berkata: Aku pernah bertanya kepada Aisyah: Berapakah mahar Rasulullah Saw ? Ia menjawab: Adalah maharnya kepada istri-istrinya itu dua belas setengah uqiyah. Aisyah bertanya: Tahukah engkau apakah an-nasysyu itu? Aku menjawab: Tidak. Aisyah berkata: Setengah uqiyah, jadi seluruhnya yaitu lima ratus dirham. (HR Jamaah kecuali Bukhari dan Tirmidzi) Allah dan Rasul-Nya memperbolehkan wanita menyerahkan maharya kepada suami dengan penuh kerelaan. Di dalamnya -insya Allah- akan didapatkan keindahan dan akibat yang baik. Tetapi hal ini tidak bisa menjadi alasan bagi suami untuk mendesak istri untuk menyerahkan mahar yang telah dibayarkan. Sebab syarat menyerahkan mahar adalah kerelaan dengan senang hati. Rasulullah Saw bersabda,"Siapa saja laki-laki mengawini seorang wanita dengan mahar sedikit atau banyak, tetapi di dalam hatinya bermaksud tidak akan menunaikan apa yang menjadi haknya itu kepadanya, berarti ia mengecohya. Bila ia mati sebelum menunaikan hak perempuan itu, maka kelak di hari kiamat ia akan bertemu dengan Allah sebagai orang yang berzina. " (HR Thabrani) Seorang suami dilarang mencari-cari alasan untuk menyudutkan istrinya sehingga ia berkesempatan untuk tidak memberi mahar. Suami tidak boleh menarik maharnya dengan alasan apa pun. Penarikan mahar bisa membuat istri tidak hormat kepada suami. Sekaligus menjadi bibit nusyuz (pembangkangan) istri di kemudian hari.
T. PERNIKAHAN BARAKAH Jika ada surga di dunia, maka surga itu adalah pemikahan yang bahagia. Tetapi jika ada neraka di dunia, itu adalah rumah tangga yang penuh pertengkaran dan kecurigaan- kecurigaan. Dalarn suatu pernikahan yang paling penting justru barakah. Jika suatu pernikahan barakah insya Allah akan mendapati pernikahan sebagai jalan menyelamatkan. 105 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 Sebuah keluarga bisa barakah jika di dalamnya ada sakinah, mawaddah wa rahmah. Mendoakan barakah insya Allah juga mendoakan sakinah, mawaddah wa rahmah. Rasulullah Saw mengajarkan untuk mendoakan barakah kepada saudara kita yang menikah sebagaimana tercantum dalam hadis dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Nabi Saw apabila mendoakan seseorang yang nikah beliau mengucapkan: "Baarakallahu laka wabaaraka 'alaika wajama'a bainakumaa fii khairin (Semoga Allah memberkahi kamu sekalian dan menetapkan berkah atas kamu sekaiian serta mengumpulkan engkau berdua dalam kebaikan)." (HR Ahmad dan ImAm empat)
Adapun usaha-usaha untuk mencapai pernikahan barakah yang pertama adalah niat. Niat di sini meliputi niat ketika menikah, niat ketika mengadakan walimah sampai niat ketika memberi mahar kepada istri. Mahar yang sederhana lebih dekat kepada maslahat dan bersihnya niat, terutama dari kotoran untuk mendapat penilaian sosial dari masyarakat. Niat menikah yang baik dan tepat mendekatkan kepada pernikahan yang penuh barakah. Jika keniatan seseorang menikah untuk memejamkan mata dan menjaga kemaluan atau menyambung tali kasih sayang, maka Allah akan memberi barakah bagi keduanya. Pertimbangan orang tua - ini masalah penting untuk akhwat - juga ikut memberi andil yang besar terhadap turunnya barakah dari Allah atas pernikahan tersebut. Selain pertimbangan ketika menerima pinangan, proses menuju nikah juga banyak mempengaruhi apakah pernikahan akan penuh barakah atau justru banyak mendatangkan rasa kecewa dan keperihan jiwa. Nikah bisa kurang barakah jika sang calon mempersulit proses. Ada perbedaan antara mempersulit proses dengan kesulitan. Yang terakhir ini insya Allah justru akan menambah kedekatan serta kuatnya jalinan perasaan di antara keduanya. Keadaan hati ketika memutuskan untuk menikah juga ikut mempengaruhi. Jika menyegerakan nikah, insya Allah keluarga tersebut akan penuh barakah. Tetapi jika hal itu dilakukan dengan tergesa-gesa, kekecewaan lebih mudah didapatkan daripada kebahagiaan. Pelaksanaan akad nikah dan walimah juga mempengaruhi barakah dalam pernikahan. Lebih-lebih ketika sekarang ini pelaksanaan nikah semakin rumit dan menjadi acara sosial yang rawan terhadap kotoran-kotoran hati. Di sebagian masyarakat tata cara akad nikah lebih sulit daripada yang dituntunkan oleh agama hanya karena mengejar gengsi. Sesudah semua di atas, masalah yang juga mempengaruhi dalam mencapai pernikahan barakah adalah tentang hubungan intim antara suami istri, komunikasi di antara keduanya, saling menjaga lisan dan saling pengertian di antara keduanya. Salah satu hal 106 Fiqih Nikah Mahad Ad Dzikr FK UNS 2010 yang akan menambah keselarasan dan kemesraan keluarga berawal dari istri yang menyejukkan pandangan. Sang istri dapat menyejukkan pandangan suaminya dengan dua perhiasan, yaitu perhiasan batin dan perhiasan zahir.
--- Wallahu alam ---
Maraji: 1. Halal dan Haram Dalam Islam" , Syekh M. Yusuf Qardahawi 2. "Pacaran dalam kacamata Islam ", Abdurrahman Al- Mukaffi 3. "Panduan Wanita Sholihah", Abu Fathan 4. Profil Wanita Muslimah ", Hasan Al Banna 5. Panduan Lengkap Nikah dari A sampai Z, Abu Hafsh Usamah bin Kamal bin Abdir Razzaq 6. Taman Orang-Orang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu, Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah