You are on page 1of 12

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Remaja 1. Pengertian Remaja adalah kelompok penduduk yang berusia 10-19 tahun (WHO dan Departemen Kesehatan) atau 10-24 tahun. Profesi remaja Indonesia (10 - 24 tahun) pada tahun 2005 mencapai lebih dari 30% dari jumlah penduduk (Saifuddin, 2006). Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi, dan psikis. Masa remaja yakni antara 10-19 tahun, adalah periode masa pematangan organ reproduksi manusia, dan sering disebut masa pubertas. Masa remaja adalah periode peralihan masa anak ke masa dewasa (Widyastuti, 2009). 2. Penggolongan remaja menurut (Suparyanto, 2010) terbagi 3 tahap yaitu: a. Masa remaja awal,13 14 tahun. b. Masa remaja tengah, 15 17 tahun. c. Masa remaja akhir, 18 21 tahun. 3. Kebutuhan Remaja menurut (Wahidin, 2008) terbagi menjadi 6 bagian yaiu: a. Kebutuhan akan pengendalian diri b. Kebutuhan akan kebebasan

c. Kebutuhan akan rasa kekeluargaan d. Kebutuhan akan penerimaan sosial e. Kebutuhan akan penyesuaian diri f. Kebutuhan akan agama dan nilai-nilai sosial

B. Fluor albus 1. Pengertian Fluor albus (white discharge, leukorea, keputihan) adalah bukanlah suatu penyakit melainkan gejala berupa cairan yang dikeluarkan dari alat-alat genital yang berlebihan dan bukan merupakan darah. Dalam kondisi normal, kelenjar pada serviks menghasilkan suatu cairan jernih yang keluar, bercampur dengan bakteri, sel-sel vagina yang terlepas dan sekresi dari kelenjar Bartolin. Selain itu sekret vagina juga disebabkan karena aktivitas bakteri yang hidup pada vagina yang normal. Vagina merupakan organ berbentuk yang panjangnya berkisar 8-10 cm, berdinding tipis dan elastis yang ditutupi epitel gepeng berlapis pada permukaan dalamnya. Lapisan epitel vagina tidak mempunyai kelenjar dan folikel rambut, dinding depan dan dinding belakang saling bersentuhan (Haryadie W.R, 2011). Keputihan, dalam ilmu kedokteran, dikenal dengan leukorrhe atau flour albus yang merupakan tanda adanya kelainan di dalam saluran dan organ

reproduksi. Keputihan yang normal biasanya tidak berwarna/bening, tidak berbau, tidak berlebihan dan tidak menimbulkan keluhan. Sedangkan keputihan yang tidak normal biasanya berwarna kuning/hijau/keabu-abuan, berbau amis/busuk, jumlah banyak dan menimbulkan keluhan seperti gatal dan rasa terbakar pada daerah intim (Gamat J, 2011). 2. Penyebab Fluor albus. Menurut Nigroho A (2008), penyebab flour albus adalah: a. Infeksi yang di akibatkan oleh bakteri, jamur, atau protozoa. b. Keganasan kanker leher rahim. c. Benda asing didalam vagina (misalnya: kondom yang tertinggal). Menurut Luluk Afriani (2011) Hampir semua wanita pernah mengalami keputihan atau pektay dalam bahasa cina. Penyakit gangguan alat reproduksi wanita ini bisa diakibatkan oleh beberapa hal, yaitu jamur, bakteri, virus dan parasit. Ada berbagai macam penyabab yang menjadi faktor pemicu atau penyebab keputihan tersebut , diantaranya : a. Jamur Umumnya disebabkan oleh jamur candida albicans yang menyebabkan rasa gatal di sekitar vulva / vagina. Warna cairan keputihan akibat jamur berwarna putih kekuning-kuningan dengan bau yang khas. Keputihan jamur bisa diakibatkan oleh kehamilan,

10

penggunaan pil KB, steroid, diabetes, obesitas, antibiotik, daya tahan tubuh rendah, dan lain sebagainya. b. Bakteri Biasanya diakibatkan oleh bakteri gardnerella dan keputihannya disebut bacterial vaginosis dengan ciri-ciri cairannya encer dengan warna putih keabu-abuan beraroma amis. Keputihan akibat bakteri biasanya muncul saat kehamilan, gonta-ganti pasangan, penggunaan alat kb spiral atau iud dan lain sebagainya. c. Virus Keputihan yang diakibatkan oleh virus biasanya bawaan dari penyakit hiv/aids, condyloma, herpes dan lain-lain yang bisa memicu munculnya kanker rahim. Keputihan virus herper menular dari hubungan seksual dengan gejala ada luka melepuh di sekeliling liang vagina dengan cairan gatal dan rasanya panas. Sedangkan condyloma memiliki ciri gejala ada banyak kutil tubuh dengan cairan yang bau yang sering menyerang ibu hami. 3. Gejala Fluor albus Menurut Astuti L (2009), gejala dari Flaur albus adalah Keluarnya cairan berwarna putih kekuningan atau putih kelabu dari saluran vagina. Cairan ini dapat encer atau kental, dan kadang-kadang berbusa. Mungkin gejala ini merupakan proses normal sebelum atau sesudah haid pada wanita tertentu. Pada penderita tertentu, terdapat rasa gatal yang menyertainya.

11

Biasanya keputihan yang normal tidak disertai dengan rasa gatal. Keputihan juga dapat dialami oleh wanita yang terlalu lelah atau yang daya tahan tubuhnya lemah. Sebagian besar cairan tersebut berasal dari leher rahim, walaupun ada yang berasal dari vagina yang terinfeksi, atau alat kelamin luar. Adapun gejala lain menurut Abidin T (2009) yaitu perubahan yang menyangkut warna dan jumlah dari sekret vagina meerupakan suatu tanda infeksi vagina. Infeksi vagina adalah sesuatu yang sering kali muncul dan sebagian besar perempuan pernah mengalaminya dan akan memberikan beberapa gejala fluor albus: a. b. c. d. e. Keputihan yang disertai rasa gatal, ruam kulit dan nyeri. Sekret vagina yang bertambah banyak. Rasa panas saat kencing. Sekret vagina berwarna putih dan menggumpal. Berwarna putih kerabu-abuan atau kuning dengan bau yang menusuk. Vaginosis bacterial Sekret vagina yang keruh, encer, putih abu-abu hingga kekuning-kuningan dengan bau busuk atau amis. Bau semakin bertambah setelah hubungan seksual. Trikomoniasis Sekret vagina biasanya sangat banyak kuning kehijauan, berbusa dan berbau amis. Kandidiasis Sekret vagina menggumpal putih kental. Gatal dari sedang hingga berat dan

12

rasa terbakar kemerahan dan bengkak didaerah genital Tidak ada komplikasi yang serius. Infeksi klamidia Biasanya tidak bergejala. Sekret vagina yang berwarna kuning seperti pus. Sering kencing dan terdapat perdarahan vagina yang abnormal.

C.

Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Terjadi melalui pasca indera manusia yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui mata dan telinga. 2. Tingkat Pengetahuan Menurut Notoatmodjo 2002, tingkat pengetahuan seseorang secara terperinci terdiri dari 6 tingkat: a. Tahu (Know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (Recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima, paling rendah kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu apa yang telah dipelajari antara lain

13

menyebutkan, menguraikan, mengidentifikasikan, menyatakan dan sebagainya. b. Memahami (Comprehension) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. c. Aplikasi (Application) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau pengguna hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi lain. d. Analisis (Analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analiss ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja seperti dapat menggambarkan mengelompokkan. e. Sintesis (syntesis) (membuat bagan), membedakan, memisahkan,

14

Sistesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dan formulasi-formulasi yang ada. f.Evaluasi (Evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaianpenilain itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. 3. Sumber Pengetahuan Menurut Meliono, dkk (2007), pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya : a. Pendidikan Pendidikan adalah sebuah proses pengubaha sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, maka jelas kita kerucutkan sebuah visi pendidikan yaitu mencerdaskan manusia.

15

b.

Media Media yang secara khusus didesain untuk mencapai manusia yang sangat luas. Jadi contoh dari media masa ini adalah televisi, radio, koran, dan majalah.

c.

Keterpaparan Informasi Informasi adalah sesuatu yang dapat diketahui. Namun ada pula yang menekankan informasi sebagai transfer pengetahuan. Selain itu istilah informasi juga memiliki arti yang lain sebagaimana diartikan oleh RUU (Rancangan Undang - Undang) teknologi informasi yang mengartikannya sebagai suatu teknik untuk mengumpulkan,

menyiapkan, menyimpan, memanipulasi, mengumumkan, menganalisa, dan menyebarkan informasi dengan tujuan tertentu. 4. Pengukuran Pengetahuan Menurut Machfoedz (2010), alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah kuesioner yang berupa sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden mengenai laporan tentang pribadi atau hal hal yang diketahui.

16

17

Pertanyaan tertutup dengan alternative dua jawaban (benar/salah). Skala pengukuran pengetahuan adalah jika jawaban benar diberi nilai atau skor 1 dan bila jawaban salah diberi nilai 0. Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan jumlah skor jawaban dengan skor yang diharapkan (tertinggi) kemudian dikalilkan 100% dan hasilnya berupa persentase dengan rumus yang digunakan sebagai berikut : Sp N = X100 % Sm

Keterangan : N = nilai pengetahuan Sp = skor yang didapat Sm = skor tertinggi maksimum Adapun pengkategorian menurut (Nursalam, 2007) sebagai berikut: a. Baik = Jika dapat menjawab 76 100 % dari seluruh pertanyaan yang diberikan dalam kuesioner. b. Cukup = Jika dapat menjawab 56 76 % dari seluruh pertanyaan yang diberikan dalam kuesioner. c. Kurang = Jika dapat menjawab 56 % dari seluruh pertanyaan yang diberikan dalam kuesioner.

18

D.

Kerangka Teori Kerangka teoritis dibuat berdasarkan tinjauan pustaka modifikasi dari Ircham Machfoedz (2010) sebagai berikut:

Domain Kognigtif : Tahu Memahami Aplikasi Analisis Sintesis Evaluasi


Faktor yang mempengaruhi sumber-sumber pengetahuan 1. Pendidikan 2. Media 3. Keterparan informasi pengetahuan remaja putri tentang flouralbus Kategori: Baik Cukup Kurang

Pengetahuan remaja putri tentang flour albus: 1. Pengertian Fluor albus 2. Penyebab Fluor albus 3. Gejala Fluor albus

Gambar 2.1 Kerangka teoritis Modifikasi Teori Mahfoedz (2010), Meliono (2007), Notoadmodjo (2005), Nursalam (2007) Ketetangan : : Ada hubungan/ ada pengaruh (tidak diteliti) : Tingkat domain yang digunakan dalam penelitian : kategori yang digunakan : Dimensi tingkat pengetahuan remaja putri tentang flour albus yang diteliti : Yang diteliti

You might also like