You are on page 1of 7

Alat Kontrasepsi PIL

pil kontrasepsi bekerja dengan menganggu proses hormonal yang normal pada tubuh seorang wanita. Gangguan ini akan menyebabkan pematangan dan pelepasan sel telur dari indung telur akan ikut ikutan terganggu. Sel sperma tentu tidak akan berhasil membuahi sel telur bila memang tidak ada sel telur yang keluar dari indung telur. Berupa kombinasi dosis rendah estrogen dan progesteron. Merupakan metode KB paling efektif karena bekerja dengan beberapa cara sekaligus sbb:

Mencegah ovulasi (pematangan dan pelepasan sel telur) Meningkatkan kekentalan lendir leher rahim sehingga menghalangi masuknya sperma Membuat dinding rongga rahim tidak siap menerima hasil pembuahan
Bila pasien disiplin minum OC-nya, bisa dipastikan perlindungan kontrasepsi hampir 100%. Selain itu, OC merupakan metode yang paling reversibel, artinya bila pengguna ingin hamil bisa langsung berhenti minum pil dan biasanya bisa langsung hamil dalam 3 bulan.

PIL / TABLET : Pil / tablet kontrasepsi mengandung hormon sintetik yang berfungsi untuk mencegah pengeluaran sel telur dari indung telur dan mengentalkan cairan leher Rahim. Sehingga menghambat sperma untuk masuk lebih jauh ke dalam Rahim. Pil Kontrasepsi ini dipasaran tersedia dalam berbagai jenis / merek dengan berbagai macam komposisi kadar hormonnya. Pada umumnya pil ini terdiri dari 28 pil yang terdiri dari 21 pil yang berisi hormon dan 7 pil yang tidak berisi hormon. Pemakai diharuskan minum pil tsb setiap hari 1 pil dimulai dengan pil dengan tanda urutan pertama Efektifitas pil ini dapat mencapai 98 - 99 persen ,pil ini dinyatakan aman selama pemakaian dibawah pengawasan dokter

Alat Kontrasepsi Dalam Rahim/AKDR (IUD)


Selain dengan memakai pil (baik dedicated pills atau pil KB biasa), metode kontrasepsi darurat lain yang juga bisa dilakukan adalah dengan pemasangan AKDR jenis copper-T dalam waktu lima hari setelah terjadinya hubungan seksual tanpa perlindungan. Mekanisme Kerja Sebagai metode biasa (yang dipasang sebelum hubungan seksual terjadi), AKDR mengubah transporatsi tubal dan rahim dan mempengaruhi sel telur dan sperma sehingga pembuahan tidak terjadi. Sebagai kontrasepsi darurat (dipasang setelah hubungan seksual tertjadi) dalam beberapa kasus mungkin memiliki mekanisme kerja yang sama dengan mekanisme kerja AKDR sebagai alat kontrasepsi biasa di atas, namun pada kontrasepsi darurat ini, mekanisme yang lebih mungkin adalah dengan mencegah terjadinya implantasi (penyarangan sel telur yang telah dibuahi ke dinding rahim). Kemanjuran Lebih dari 8400 AKDR jenis copper-T telah dipasangkan setelah terjadinya hubungan seksual sejak 1976, dengan hanya 8 kehamilan terjadi: berarti angka kehamilan di bawah satu dalam 1000, sehingga pemasangan AKDR sebagai kontrasepsi darurat menurunkan risiko kehamilan sampai lebih dari 99%. Efek Samping Efek samping pemasangan AKDR termasuk diantaranya: rasa tidak enak di perut, perdarahan per

vaginam atau spotting, dan infeksi. Sedangkan efek samping dari penggunaan AKDR termasuk: perdarahan yang banyak, kram, infeksi, kemandulan dan kebocoran rahim. Pemasangan AKDR dan Infeksi Menular Seksual termasuk HIV Untuk mereka yang berisiko tinggi untuk tertular IMS, pemakaian pil lebih aman daripada pemasangan AKDR, sebab pada saat pemasangan, bakteri dapat ikut masuk ke dalam rongga rahim yang steril. Jika tidak diobati dapat menyebabkan infeksi yang kemudian bisa berakibat terjadinya Penyakit Radang Panggul (PRP). Infeksi HIV juga dapat meningkatkan risiko PRP sehubungan dengan pemasangan AKDR.

AKDR / IUD (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) Alat ini terbuat dari plastik dan tembaga yang berbentuk T (oleh karena nya disebut Cuper T ), alat ini dengan suatu prosedur sederhana dimasukkan kedalam rahim Alat ini berfungsi untuk mencegah bersemai nya sel telur yang telah dibuahi di dalam Rahim. Alat ini cukup Efektif dengan kemampuan sampai 97 - 98 % dalam mencegah kehamilan ,adapun lama pemakaiannya dapat sampai 4 - 5 tahun ,setelah itu kamu harus ganti dengan yang baru Selama pemakaian ybs akan diajarkan bagaimana memeriksa sendiri apakah alat Kontrasepsi tsb masih berada dalam Rahim dengan cara me raba benang AKDR / IUD tsb di dalam Vagina.

Alat KONTRASEPSI DEPO PROVERA-

SUNTIKAN

(INJEKSI)

Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan aman.Sebelum disuntik, kesehatan ibu harus diperiksa dulu untuk memastikan kecocokannya. Suntikan diberikan saat ibu dalam keadaan tidak hamil. Umumnya pemakai suntikan KB mempunyai persyaratan sama dengan pemakai pil, begitu pula bagi orang yang tidak boleh memakai suntikan KB, termasuk penggunaan cara KB hormonal selama maksimal 5 tahun. JENIS KB SUNTIK Jenis-jenis alat KB suntik yang sering digunakan di Indonesia a. Suntikan / bulan ; contoh : b.Suntikan/3 bulan ; contoh : Depo provera, Depogeston (Harnawati, 2008). Jenis-Jenis KB Suntik 13 Adapun jenis-jenis KB suntik yang hanya mengandung progestin yaitu: antara lain: cyclofem

2.6.1.Kontrasepsi Progestin a. Depo medroksiprogesteron asetat

Mengandung 150 mg DMPA, yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara di suntik intramuskular. Setelah suntikan pertama, kadar DMPA dalam darah mencapai puncak setelah 10 hari. DMPA dapat memberi perlindungan dengan aman selama tiga bulan. b. Depo noretisteron enantat Mengandung 200 mg Noretdon Enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik intramuskular. 2.6.2. Kontrasepsi Kombinasi

a. Depo estrogen-progesteron Jenis suntikan kombinasi ini terdiri dari 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat dan 5 mg Estrogen Sipionat. Universitas Sumatera Utara2.7. Mekanisme Kerja Kontrasepsi Suntik Mekanisme kerja kontrasepsi suntikan pada suntukan progestin dan suntikan kombinasi sama saja yaitu : 2.7.1. Mencegah ovulasi Kadar progestin tinggi sehingga menghambat lonjakan luteinizing hormone (LH) secara efektif sehingga tidak terjadi ovulasi. 24 Kadar follicle-stimulating hormone (FSH) dan LH menurun dan tidak terjadi lonjakan LH (LH Surge). Menghambat perkembangan folikel dan mencegah ovulasi. Progestogen menurunkan frekuensi pelepasan (FSH) dan (LH) . 25

2.7.2. Lendir serviks menjadi kental dan sedikit, mengalami penebalan mukus serviks yang mengganggu penetrasi sperma. Perubahan - perubahan siklus yang normal pada lendir serviks.Secret dari serviks tetap dalam keadaan di bawah pengaruh progesteron hingga menyulitkan penetrasi spermatozoa. 23 2.7.3. Membuat endometrium menjadi kurang layak/baik untuk implantasi dari ovum yang telah di buahi, yaitu mempengaruhi perubahan-perubahan menjelang stadium sekresi, yang diperlukan sebagai persiapan endometrium untuk memungkinkan nidasi dari ovum yang telah di buahi. 23 2.7.4. Mungkin mempengaruhi kecepatan transpor ovum di dalam tuba fallopi atau memberikan perubahan terhadap kecepatan transportasi ovum (telur) melalui tuba. 23 Universitas Sumatera Utara2.8. Keuntungan Kontrasepsi Suntik Adapun keuntungan dalam menggunakan alat kontrasepsi suntik sebagai berikut : 2.8.1. Sangat efektif , karena mudah digunakan tidak memerlukan aksi sehari hari dalam penggunaan kontrasepsi suntik ini tidak banyak di pengaruhi kelalaian atau faktor lupa dan sangat praktis. 23 2.8.2. Meningkatkan kuantitas air susu pada ibu yang menyusui, Hormon progesteron dapat meningkatkan kuantitas air susu ibu sehingga kontrasepsi suntik sangat cocok pada ibu menyusui.

Konsentrasi hormon di dalam air susu ibu sangat kecil dan tidak di temukan adanya efek hormon pada pertumbuhan serta perkembangan bayi. 2.8.3. Efek samping sangat kecil yaitu tidak mempunyai efek yang serius terhadap kesehatan. 2.8.4. Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri 2.8.5. Penggunaan jangka panjang Sangat cocok pada wanita yang telah mempunyai cukup anak akan tetapi masih enggan atau tidak bisa untuk dilakukan sterilisasi. 2.8.6. Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun. 26 Universitas Sumatera Utara2.9. Efek samping Kontrasepsi Suntik 26, 27 Gangguan haid, ini yang paling sering terjadi dan yang paling menggangu. Pola haid yang normal dapat berubah menjadi amenore, perdarahan bercak, perubahan dalam frekuensi lama dan jumlah darah yang hilang. Efek pada pola haid tergantung pada lama pemakaian. Perdarahan inter-menstrual dan perdarahan bercak berkurang dengan jalannya waktu, sedangkan kejadian amenore bertambah tetapi sebenarnya efek ini memberikan keuntungan yakni mengurangi terjadinya anemia. Tidak mnjadi masalah karena darah tidak akan menggumpal didalam rahim.Amenore disebabkan perubahan hormon didalam tubuh dan kejadian amenore biasa pada peserta kontrasepsi suntikan. Insidens yang tinggi dari amenore diduga berhubungan dengan atrofi endo metrium. 28 Berat badan yang bertambah, umumnya pertambahan berat badan tidak terlalu

besar, bervariasi antara kurang dari 1 kg sampai 5 kg dalam tahun pertama. Pertambahan berat badan tidak jelas. Tampaknya terjadi karena bertambahnya lemak tubuh. Hipotesa para ahli ini diakibatkan hormon merangsang pusat pengendali nafsu makan di hipotalamus yang menyebabkan akseptor makan lebih banyak daripada biasanya. Keluhan- keluhan lainnya berupa mual, muntah, sakit kepala, panas dingin, pegal-pegal, nyeri perut dan lain-lain. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikut. Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis B virus, atau infeksi virus HIV. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian bukan karena terjadinya kerusakan atau kelainan pada organ genitalia, Universitas Sumatera Utaramelainkan karena belum habisnya pelepasan obat suntikan dari deponya (tempat suntikan). Pada penggunaan jangka panjang yaitu diatas 3 tahun penggunaan dapat menurunkan kepadatan tulang, menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan libido. 2.10. Efektivitas Kontrasepsi Suntik 26,29 Pada suntikan kombinasi efektifitasnya 1 - 4 kehamilan per 1000 perempuan sebelum tahun pertama penggunaan, sedangkan suntikan progestin 3 kehamilan per 1000 perempuan per tahun asal penyuntikannya dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan. Kegagalan yang terjadi pada umumnya dikarenakan oleh ketidakpatuhan untuk datang pada jadwal suntikan yang telah di tentukan atau teknik penyuntikan yang salah. Injeksinya harus benar-benar intragluteal.

Alat Kontrasepsei MOP

Banyak masyarakat yang salah paham antara kebiri dengan MOP,kebiri adalah pengangkatan testis, sementara MOP dilakukan dengan membuat satu atau dua sayatan kecil pada kulit scrotum (kantung buah zakar), kemudian saluran keluarnya diikat sehingga ketika keluar tidak mengandung sperma lagi. Dengan MOP, produksi hormon testoteron pria tetap berjalan seperti biasa. Sementara kebiri membuat laki-laki tidak bisa memproduksi sperma lagi. MOP ini tidak perlu dikhawatirkan menimbulkan impotensi, semua fungsi kejantanan laki-laki masih normal dengan metode MOP,

You might also like