You are on page 1of 47

LINUX

OLEH ADITYA PUTRA ARSYAD HAMIDI AHMAD IZZUDDIN IRFAN YIGA EZZAT

PENGENALAN LINUX Sejarah linux Berawal dari hobi, Linux Torvalds (mahasiswa Finlandia, Univesitas Helsinki) memodifikasi sistem Minix. Linux memakai logo pinguin yang dinamakan tux yang membentuk linux Shell Shell dan Kernel merupakan perantara antara pemakai dan perangkat keras (hardware). Shell memungkinkan pemakai dapat berkomunikasi dengan komputer. Tugas Shell adalah membaca dan menerjemahkan perintah pemakai sebagai suatu permintaan dan memberikannya ke Kernel. Oleh sebab itu Shell disebut juga Penerjemah Perintah (Command Interpreter). Kernel Kernel merupakan program inti dari Sistem Unix/Linux. Tugasnya adalah:mengendalikan akses terhadap komputer, mengatur memori komputer, memelihara sistem file dan mengalokasikan sumber daya komputer di antara pemakai.

Yang membentuk linux Aplikasi Aplikasi ini di buat oleh pemakai / di masukkan sendiri oleh pemakai atau user, contohnya adalah aplikasi untuk multimedia, music, dll. Utilitas (Tool atau Utility). Adalah: program bantu di luar shell untuk melakukan tugas tertentu, misalnya: Mengirim berita secara elektronik Menyunting dokumen. Melakukan perhitungan.

Berikut contoh utilitas yang ada pada Linux: cal, untuk menampilkan kalender.

cat, untuk menampilkan isi dokumen. cc, untuk mengkompilasi program. date, untuk menampilkan tanggal dan jam kalkulator. grep, untuk mencari kata tertentu dalam suatu dokumen. mail, untuk Electronic Mail. Sistem File dan Direktori Sistem file pada Unix/Linux tersusun dari sejumlah file dan direktori, dan sering digambarkan sebagai struktur pohon yang dibalik. Pada bagian puncak terdapat sebuah ditektori yang disebut root directory atau direktori / (slash). Direktori di bawah root umumnya: /bin, berisikan program-program dasar Linux. /etc, berisi file-file administrasi sistem. /usr, berisi perintah-perintah Unix dan file administrasi sistem dan mengalokasi file-file dari pemakai, yang dikenal dengan home directory. /dev, berisi file-file piranti milik sistem. /tmp, menyimpan file yang bersifat sementara (tidak ada pada Linux). Direktori yang berada di direktori lain disebut dengan sub-direktori. Penamaan direktori dan file: Semua karakter selain slash(/) boleh digunakan. Beberapa karakter yang sebaiknya tidak dipergunakan adalah: ?@#$^&*()`[]\|;<> spasi tab backspace Huruf kecil dan huruf kapital berbeda arti. Maksimal berdiri dari 14 karakter. Jangan gunakan nama dot (.) dan dot dot (..) sebagai nama file, karena nama itu mempunyai makna khusus.

Perintah-perintah Dasar Stand-alone. ls, melihat isi direktori. mkdir, menciptakan direktori. cd, mengaktifkan direktori. cat, menampilkan isi file dan menciptakan file. cp, menyalin file. rm, menghapus file. mv, mengganti nama file/direktori dan memindah file ke direktori lain. rmdir, menghapus direktori. ln, link ke file lain. lp, mencetak isi file. chmod, untuk mengubah model akses terhadap file atau direktori. chgrp, untuk mengubah group dari file. chown, untuk mengubah kepemilikan dari file.

Kelebihan dan kekurangan Linux Kelebihn Linux:


Linux merupakan sistem operasi bebas dan terbuka (open source). Sehingga tidak perlu biaya lisensi untuk membeli atau menggunakan Linux, gratis. Linux mudah digunakan. Dulu, Linux dikatakan merupakan sistem operasi yang sulit dan hanya dikhususkan untuk para hacker karena masih berbasis teks (DOS). Namun, kini Linux mudah digunakan hampir semudah menggunakan Windows, bahkan masalah style pun, Linux lebih baik dari Windows 7. Hampir semua aplikasi yang terdapat di Windows, telah terdapat alternatifnya di Linux karena banyak komunitas-komunitas pengembangnya, semisal sourceforge.net. , atau bila terpaksa kita bisa menjalankan software untuk Windows di Linux dengan bantuan emulator seperti Wine sehingga file .exe dan .msi dapat dijalankan. Keamanan. Hampir semua pengguna Windows pasti pernah terkena virus, spyware, trojan, adware, dsb. Hal ini, hampir tidak terjadi pada Linux. Linux sejak awal didesain multi-user, sehingga bila virus menjangkiti user tertentu, akan sangat sangat sulit menjangkiti dan menyebar ke user yang lain. Beberapa orang berpendapat bahwa Linux

lebih aman karena jumlah penggunanya lebih sedikit dibanding Windows, namun anggapan itu tidaklah tepat. Linux relatif stabil. Komputer yang dijalankan di atas sistem operasi UNIX sangat dikenal stabil berjalan tanpa henti. Linux, yang merupakan varian dari UNIX, juga mewarisi kestabilan ini. Jarang ditemui, komputer yang tiba-tiba hang dan harus menekan tombol Ctrl-Alt-Del atau Restart untuk mengakhiri kejadian tersebut. Linux mempunyai kompatibilitas ke belakang yang lebih baik (better backwardcompatibilty). Perangkat keras yang telah berusia lama, masih sangat berguna dan dapat dijalankan dengan baik di atas Linux. Selain itu, tidak pernah ditemui dokumen-dokumen yang lebih baru tidak dapat dibaca pada Linux versi yang lebih lama. Pada Windows, kita seakan dituntut untuk terus mengikuti perkembangan perangkat keras, seperti kasus file .docx (Word 2007-2010) yang tidak bisa dibuka dengan Microsoft Word 2003 atau versi dibawahnya. Dukungan komunitas yang beragam dan menyebar di seluruh dunia. Linux selain gratis untuk digunakan, gratis pula untuk dimodifikasi dan didistribusikan ulang. Bahkan kita dapat mengembangkan distro kita sendiri. Beragam pilihan. Hal ini bisa menjadi kelebihan maupun kekurangan. Banyak distro bermunculan, contoh yang populer seperti Ubuntu, Debian, RedHat, openSuSe, Fedora, Mandriva (Mandrake), dsb. Keanekaragaman ini memberi kita banyak pilihan sesuai dengan kebutuhan masing-masing, namun di satu sisi hal ini juga akan membingungkan calon pengguna Linux. Lihat chart distribusi Linux di http://distrowatch.com untuk mengetahui rangking distro-distro Linux. Linux membutuhkan resource yang lebih kecil dari Windows, sehingga cocok untuk komputer dengan spesifikasi minimal. Selain itu hampir semua distro populer menyediakan versi 32 bit maupun 64 bit. Linux dapat berjalan dalam dua mode, modus teks dan modus GUI namun pada umumnya modus teks (terminal) ini lah yang menjadi kekuatan Linux. Modus GUI sendiri memiliki banyak pilhan desktop environment-nya seperti KDE, Gnome, BlackBox, XFCE.

Kekurangan Linux:

Banyak pengguna yang belum terbiasa dengan Linux dan masih Windows minded, takut untuk beralih dari Windows. Dukungan perangkat keras dari vendor-vendor tertentu yang tidak terlalu baik pada Linux. Untuk mencari daftar perangkat keras yang didukung pada Linux, kita dapat melihatnya di Linux-Drivers.org atau LinuxHardware.org. Proses instalasi software / aplikasi yang tidak semudah di Windows. Instalasi software di Linux, akan menjadi lebih mudah bila terkoneksi ke internet atau bila mempunyai CD / DVD repository-nya. Bila tidak, maka kita harus men-download satu per satu package yang dibutuhkan beserta dependencies-nya. Bagi administrator sistem yang belum terbiasa dengan Unix-like (seperti Linux), maka mau tidak mau harus mempelajari hal ini. Sehingga syarat untuk menjadi administrator adalah manusia yang suka belajar hal-hal baru dan terus-menerus belajar. Aplikasi-aplikasi di Linux belum seampuh aplikasi di Windows.

Struktur direktori dan hak-akses yang membingungkan bagi yang sudah terbiasa dengan Windows dan belum mengenal UNIX/Linux sama sekali.

Tips Menghilangkan dan Menampilkan Icon-icon yang ada di Desktop Ubuntu

Contoh Tampilan Icon Apakah Anda merasa terganggu oleh icon-icon yang bertebaran di Desktop Ubuntu kesayangan atau Anda ingin menampilkan icon tersebut? Apakah merasa ribet / atau pengin untuk di tampilkan? Tenang, jangan resah karena saya juga mengalami hal yang sama [ribet:maksudnya]. Iya kalau Drive nya cuma 1-2 kalau jumlahnya banyak gimana, belum lagi Drive Flashdisk yang nancep malah bikin ribet, tidak enak dipandang mata dan tampilannya bukan membuat indah tapi membuat pusing [itu menurut saya]. Kalau juragan pengin tahu cara-caranya untuk menghilangkan atau menampilan icon-icon yang ada di Desktop Ubuntu, silahkan ikuti tutorial berikut ini: Ok, Langsung saja Gan, Juragan [Ngaskus mode=auto]. Disini kita akan masuk ke Registry nya Ubuntu, lohh..kok Registry?? Saya menyebutnya begitu karena tampilannya mirip sekali registry di Sistem Operasi tetangga. Tidak percaya? Dari desktop pencet tuh ALT+F2 , lalu ketikan gconf-editor [lihat gambar dibawah ini]

Run Application Lalu akan muncul tampilan yang baru [nah bagaimana, mirip sama registry nya sistem operasi tetangga bukan] , Sesudah itu, pilih Apps | nautilus | desktop dan sesuaikan settingan Anda seperti Gambar di bawah.

Tabel Settingan Registry

Jadi intinya adalah, sudah siapkah Anda beralih ke Linux? Kita belajar Linux tidak untuk mempersulit diri sendiri, tetapi kita sedang melakukan perbaikan dalam mempelajari logika-logika dalam dunia komputer pada umumnya. Dengan mengenal Linux kita jadi tahu bahwa suatu program bisa berjalan karena ada kernel, kita juga bisa tahu apa yang membuat sistem operasi berjalan, kita tahu analogi-analogi pemrograman dan juga konsepkonsep dasarnya. Karena "Linux diciptakan hacker untuk hacker".(Linus Torvalds - Bapak Linux). Untuk menginstallnya di Linux mudah sekali karena biasanya sudah termasuk ke dalam paket repository, jadi tinggal ketik program installer paket diikuti nama paketnya seperti biasa, misalkan: 01 #di Fedora yang saya gunakan: 02 sudo yum install minicom 03 04 #atau kalau di openSUSE: 05 sudo zypper install minicom 06 07 #atau di distro lain yg berbasis ubuntu: 08 sudo apt-get install minicom 09 10 #kalau repository bukan di direktori lokal, pastikan dulu internetnya connect..

Setelah selesai menginstall, terlebih dahulu perlu mensetting beberapa konfigurasi, seperti device yang digunakan dan besar kecepatan baudratenya, untuk itu jalankan dengan perintah: 1 sudo minicom -s Sebelumnya, untuk melihat device yang baru saja dicolokkan kita dapat menggunakan perintah 1 dmesg | grep tty Dari perintah di atas kita dapat mengetahui nama devicenya, misalkan jika koneksinya USB maka output dari perintah di atas akan ada informasi bahwa/dev/ttyUSB0 baru saja dicolok atau misal jika koneksinya serial namanya bisa/dev/ttyS1 dan semacamnya. Selain akses port, nilai kecepatan baudrate perlu juga disesuaikan dengan device (untuk yakinnya sih liat aja di dokumentasi manual dari devicenya). Setelah semua settingan selesai baru deh kita jalankan programnya: 1 minicom Saatnya mencoba ^^

akhirnya.. berhasil juga nyobain AT Command Untuk keluar dari program atau akses menu lainnya bisa dengan menekan Ctrl+A lalu klik Z

Cara Memformat Ulang Hard Disk Linux pada Komputer PC / Laptop - Petunjuk Teknis Masalah yang bersifat fatal dan parah bisa saja terjadi kapan dan di mana saja tidak memandang merk dan harga komputer pc / laptop anda. Terkadang komputer tidak bisa masuk ke windows akibat banyak hal seperti terkena virus, file booting hilang, bad sector, komputer lambat, komputer sering hang, salah seting dan berbagai masalah lainnya. Jika berbagai cara sudah anda lakukan dan belum mendapatkan hasil yang memuaskan maka jalan pintas / singkat yang paling baik adalah dengan cara format ulang harddisk / hard drive yang ada di koputer pc / laptop anda. Pada tips ini akan diberikan beberapa langkah mudah yang dapat anda lakukan sendiri tetapi tidak secara mendetail. Bila anda butuh bimbingan anda bisa menanyakan di forum situs organisasi.org ini. Mudah-mudahan saya atau kawan lain dapat membantu anda. A. Langkah dan Tahap Format Ulang Hard Disk 1. Back up / bekap file penting anda yang ada pada hardisk karena dengan format akan menghapus semua file yang ada di hard disk anda. Jika anda punya cd-rw drive atau dvd-rw drive anda bisa membakar file anda ke dalam cd atau dvd. Cara lain backup adalah dengan flash disk, disket floppy, disket zip, pindah file ke jaringan network lan atau internet pada komputer atau server lain dan lain-lain. 2. Setelah backup selanjutnya adalah membuat windows boot disk / rescue disk pada disket floppy 1.4 MB. Disket ini bertujuan untuk booting langsung ke disket tidak melalui harddisk anda. Istilahnya anda akan menggunakan os microsoft dos yang ada pada disket yang anda buat. 3. Ganti Setting Bios Saat komputer dinyalakan anda harus langsung masuk ke tampilan bios untuk setting pilihan urutan boot. Caranya ketika komputer baru dinyalakan anda menekan dan menahan tombol delete sampai bios muncul di layar monitor komputer anda. Ganti urutan booting dengan urutan pertama floppy disk. 4. Format Hard Disk Setelah bios diganti serta disave anda masukkan disket kemudian restart komputer anda. Nanti komputer anda akan otomatis boot dari disket tersebut dan pilih boot without cd-rom supaya proses booting bisa lebih cepat. Setelah masuk ke command prompt a:\ ketik format c: lalu tekan enter. Disesuaikan dengan jumlah partisi anda yang ada. Jika anda punya partisi 3 buah maka tambah perintah format d: dan format e:. Tips dan cara mempartisi hard disk mungkin bisa anda cari di kotak search di sebelah kiri halaman artikel ini. Jika format telah selsesai beri nama drive tersebut sesuai selera anda. Jika semua beres dan berjalan lancar maka proses format ulang telah selesai. Kini harddisk anda menjadi seperti baru kembali.

Cara mendefrag di linux Sering kita berkeluh kesa, karna komputer yang kita gunakan loadingnya terlalu lambat. apalagi saat kita bermain Game. sebenarnya ini adalah akibat dari kurangnya perawatan komputer yang kita gunakan. bermacam cara yang bisa kita lakukan, salah satu nya dengan cara Disk Defrag. Sebuah PC yang jarang di-defrag bisa diibaratkan seperti sebuah perpustakaan yang bukunya berantakan, dan ditaruh di sembarangan tempat. jadi, sewaktu-waktu pengunjung yang ingin mencari buku tertentu, ia akan menghabiskan waktu yang lebih lama dalam mencari buku yang diinginkan. Nah begitu juga di komputer, bila harddisk berada dalam kondisi terfragmentasi, sistem akan bekerja lebih keras untuk mencari file karena datanya berserakan tidak teratur di dalam harddisk. selain itu, sistem juga harus bekerja lebih keras untuk menemukan ruang kosong buat menulis file baru. coba kita bayangkan dalam sebuah game yang membutuhkan reaksi cepat, seperti game FPS, bila isi harddisk berantakan, tentunya akan ada sedikit delay dalam game tersebut. Seperti kita ketahui semua, windows sendiri sudah menyediakan fitur untuk men-defrag yang ada di setiap komputer. untuk menggunakan disk Defrag tersebut, silahkan ikuti langkah-langkah di bawah ini. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Silahkan klik Start Pilih All Programs Pilih Accesories System Tools Klik Defragmenter Kemudian pilih salah satu Disk yang ingin anda defrag

7. Kemudian klik tombol Defragment 8. Tunggu Defragment selesai Sekarang yang perlu anda ketahui, kapan waktu yang tepat untuk melakukan disk defrag? untuk melakukan nya saya sarankan beberapa kali dalam seminggu, sebelum menginstal aplikasi, atau sesudah menginstal nya yang kapasitasnya cukup besar. lakukan defrag di pertisi yang ada Windows dan di partisi aplikasi tersebut di instal. Konfigurasi LAN dan WLAN di Linux Menggunakan linux emang susah-susah gampang, salah satunya dalam hal konfigurasi jaringan LAN(kabel) dan WLAN (wireless) pada komputer/laptop. Tapi tidak usah takut, karena konfigurasi keduanya tidak sesulit yang dibayangkan. Berikut penjelasannya menurut pemahaman saya Konfigurasi LAN

Untuk setting LAN, langkah pertama yang harus dilakukan adalah pastikan komputer/laptop anda telah terhubung dengan jaringan internet kabel. Kedua, ketikkan ifconfig di terminal, maka akan muncul list device jaringan seperti eth0, lo, dll. Biasanya device jaringan untuk LAN di Linux adalah eth0

Ketiga, untuk setting secara dynamic, maka anda harus ketikkan dhclient <nama_device> (harus sebagai root). Sistem akan mencarikan IP Address untuk anda. Cara lain adalah dengan setting secara static, maka anda harus ketikkanifconfig <nama_device> <IP_Address> <Subnet_mask> (harus sebagai root) Back up data pada linux kalau di linux sudah ada jenis aplikasi backup data yang memang di kenal sangat cepat, nama dari tool ini adalah Grsync. Terutama pengguna ubuntu Pengguna Ubuntu sebenarnya tidak perlu bingung untuk bisa melakukan kegiatan di atas. Melakukan copy file dengan ukuran besar dalam waktu yang singkat bisa dilakukan dengan menggunakan Grsync. Grsync merupakan bentuk GUI (Graphical User Interface) dari program untuk melakukan kegiatan seperti ini yang bernama rsync. Rsync sendiri merupakan alat yang digunakan untuk melakukan sinkronisasi folder dan file dalam bentuk command line (basis teks). Rsync memiliki lisensi GPL sehingga Grsync bersifat open source. Selain bisa digunakan dalam Ubuntu dan distro Linux, Grsync juga tersedia bagi pengguna Mac OS dan Windows. nah, kali ini kita akan mencoba menggunakan rsync. software ini lebih mudah dan menjadwalkannya dan bisa mengambil perubahan2 pada file sumber saja tanpa mengambil lagi file yang telah di ambil sebelumnya.

untuk pertama kali, langkah yang akan kita lakukan adalah : 1. membuat link ke komputer remote tanpa harus menggunakan password nantinya 2. membuat rsync 3. membuat penjadwalannya. SHELL BASH PADA LINUX 1. Pendahuluan Apa itu shell ? shell adalah program (penterjemah perintah) yang menjembatani user dengan sistem operasi dalam hal ini kernel (inti sistem operasi), umumnya shell menyediakan prompt sebagai user interface, tempat dimana user mengetikkan perintah-perintah yang diinginkan baik berupa perintah internal shell (internal command), ataupun perintah eksekusi suatu file progam (eksternal command), selain itu shell memungkinkan user menyusun sekumpulan perintah pada sebuah atau beberapa file untuk dieksekusi sebagai program. Macam - macam shell? Tidak seperti sistem operasi lain yang hanya menyediakan satu atau 2 shell, sistem operasi dari keluarga unix misalnya linux sampai saat ini dilengkapi oleh banyak shell dengan kumpulan perintah yang sangat banyak, sehingga memungkinkan pemakai memilih shell mana yang paling baik untuk membantu menyelesaikan pekerjaannya, atau dapat pula berpindah-pindah dari shell yang satu ke shell yang lain dengan mudah, beberapa shell yang ada di linux antara lain:

Bourne shell(sh), C shell(csh), Korn shell(ksh), Bourne again shell(bash), dsb.

Masing - masing shell mempunyai kelebihan dan kekurangan yang mungkin lebih didasarkan pada kebutuhan pemakai yang makin hari makin meningkat, untuk dokumentasi ini shell yang digunakan adalah bash shell dari GNU, yang merupakan pengembangan dari Bourne shell dan mengambil beberapa feature (keistimewaan) dari C shell serta Korn shell, Bash shell merupakan shell yang cukup banyak digunakan pemakai linux karena kemudahan serta banyaknya fasilitas perintah yang disediakan.versi bash shell yang saya gunakan adalah 2.04 [fajar@linux$]echo $BASH_VERSION bash 2.04.12(1)-release Mungkin saat anda membaca dokumentasi ini versi terbaru dari bash sudah dirilis dengan penambahan feature yang lain.

2. Pemrograman Shell ? Yaitu menyusun atau mengelompokkan beberapa perintah shell (internal atupun eksternal command) menjadi kumpulan perintah yang melakukan tugas tertentu sesuai tujuan penyusunnya. Kelebihan shell di linux dibanding sistem operasi lain adalah bahwa shell di linux memungkinkan kita untuk menyusun serangkaian perintah seperti halnya bahasa pemrograman (interpreter language), melakukan proses I/O, menyeleksi kondisi, looping, membuat fungsi, dsb. adalah proses - proses yang umumnya dilakukan oleh suatu bahasa pemrograman, jadi dengan shell di linux kita dapat membuat program seperti halnya bahasa pemrograman, untuk pemrograman shell pemakai unix atau linux menyebutnya sebagai script shell. 3. Kebutuhan Dasar Sebelum mempelajari pemrograman Bash shell di linux sebaiknya anda telah mengetahui dan menggunakan perintah - perintah dasar shell baik itu internal command yang telah disediakan shell maupun eksternal command atau utility, seperti

cd, pwd, times, alias, umask, exit, logout, fg, bg, ls, mkdir, rmdir, mv, cp, rm, clear, ... utilitas seperti cat, cut, paste, chmod, lpr,... redirection (cara mengirim output ke file atau menerima input dari file), menggunakan operator redirect >, >>, <, <<, contohnya: ls > data hasil ls dikirim ke file data, jika file belum ada akan dibuat tetapi jika sudah ada isinya akan ditimpa. ls >> data hampir sama, bedanya jika file sudah ada maka isinya akan ditambah di akhir file. cat < data file data dijadikan input oleh perintah cat

pipa (output suatu perintah menjadi input perintah lain), operatornya : | , contoh: ls -l | sort -s ouput perintah ls -l (long) menjadi input perintah sort -s (urutkan secara descending), mending pake ls -l -r saja :-) ls -l | sort -s | more cat <data | sort > databaru

Wildcard dengan karakter *, ?, [ ], contohnya:

ls i* tampilkan semua file yang dimulai dengan i ls i?i tampilkan file yang dimulai dengan i, kemudian sembarang karakter tunggal, dan diakhiri dengan i ls [ab]* tampilkan file yang dimulai dengan salah satu karakter a atau b 4. Simple Bash Script Langkah awal sebaiknya periksa dulu shell aktif anda, gunakan perintah ps (report process status) [fajar@linux$]ps PID TTY TIME CMD 219 tty1 00:00:00 bash 301 tty1 00:00:00 ps bash adalah shell aktif di system saya, jika disystem anda berbeda misalnya csh atau ksh ubahlah dengan perintah change shell [fajar@linux$]chsh Password: New shell [/bin/csh]:/bin/bash Shell changed atau dengan mengetikkan bash [fajar@linux$]bash sekarang coba anda ketikkan perintah dibawah ini pada prompt shell echo "Script shell pertamaku di linux" [fajar@linux$]echo "Script shell pertamaku di linux" Script shell pertamaku di linux string yang diapit tanda kutip ganda (double quoted) akan ditampilkan pada layar anda, echo adalah statement (perintah) built-in bash yang berfungsi menampilkan informasi ke standard output yang defaultnya adalah layar. jika diinginkan mengulangi proses tersebut, anda akan mengetikkan kembali perintah tadi, tapi dengan fasilitas history cukup menggunakan tombol panah kita sudah dapat mengulangi perintah tersebut, bagaimana jika berupa kumpulan perintah yang cukup banyak, tentunya dengan fasilitas hirtory kita akan kerepotan juga mengulangi perintah yang diinginkan apalagi jika selang beberapa waktu mungkin perintah-perintah tadi

sudah tertimpa oleh perintah lain karena history mempunyai kapasitas penyimpanan yang ditentukan. untuk itulah sebaiknya perintah-perintah tsb disimpan ke sebuah file yang dapat kita panggil kapanpun diinginkan. coba ikuti langkah - langkah berikut: 1. Masuk ke editor anda, apakah memakai vi,pico,emacs,dsb... 2. ketikkan perintah berikut 3. #!/bin/bash 4. echo "Hello, apa khabar" 5. simpan dengan nama file tes 6. ubah permission file tes menggunakan chmod 7. [fajar@linux$]chmod 755 tes 8. jalankan 9. [fajar@linux$]./tes kapan saja anda mau mengeksekusinya tinggal memanggil file tes tersebut, jika diinginkan mengeset direktory kerja anda sehingga terdaftar pada search path ketikkan perintah berikut PATH=$PATH:. setelah itu script diatas dapat dijalankan dengan cara [fajar@linux$]tes Hello, apa khabar tanda #! pada /bin/bash dalam script tes adalah perintah yang diterjemahkan ke kernel linux untuk mengeksekusi path yang disertakan dalam hal ini program bash pada direktory /bin, sebenarnya tanpa mengikutkan baris tersebut anda tetap dapat mengeksekusi script bash, dengan catatan bash adalah shell aktif. atau dengan mengetikkan bash pada prompt shell. [fajar@linux$]bash tes tentunya cara ini kurang efisien, menyertakan path program bash diawal script kemudian merubah permission file sehingga dapat anda execusi merupakan cara yang paling efisien. Sekarang coba kita membuat script shell yang menampilkan informasi berikut: 1. Waktu system 2. Info tentang anda 3. jumlah pemakai yang sedang login di system contoh scriptnya: #!/bin/bash #myinfo

#membersihkan tampilan layar clear #menampilkan informasi echo -n "Waktu system :"; date echo -n "Anda :"; whoami echo -n "Banyak pemakai :"; who | wc -l sebelum dijalankan jangan lupa untuk merubah permission file myinfo sehingga dapat dieksekusi oleh anda [fajar@linux$]chmod 755 myinfo [fajar@linux$]./myinfo Waktu system : Sat Nov 25 22:57:15 BORT 2001 Anda : fajar Banyak pemakai : 2 tentunya layout diatas akan disesuaikan dengan system yang anda gunakan statement echo dengan opsi -n akan membuat posisi kursor untuk tidak berpindah ke baris baru karena secara default statement echo akan mengakhiri proses pencetakan ke standar output dengan karakter baris baru (newline), anda boleh mencoba tanpa menggunakan opsi -n, dan lihat perbedaannya. opsi lain yang dapat digunakan adalah -e (enable), memungkinkan penggunaan backslash karakter atau karakter sekuen seperti pada bahasa C atau perl, misalkan : echo -e "\abunyikan bell" jika dijalankan akan mengeluarkan bunyi bell, informasi opsi pada statement echo dan backslash karakter selengkapnya dapat dilihat via man di prompt shell. [fajar@linux$]man echo 5. Pemakaian Variabel Secara sederhana variabel adalah pengenal (identifier) berupa satuan dasar penyimpanan yang isi atau nilainya sewaktu-waktu dapat berubah baik oleh eksekusi program (runtime program) ataupun proses lain yang dilakukan sistem operasi. dalam dokumentasi ini saya membagi variabel menjadi 3 kategori: 1. Environment Variable 2. Positional Parameter 3. User Defined Variable 5.1. Environment Variable atau variabel lingkungan yang digunakan khusus oleh shell atau system linux kita untuk proses kerja system seperti variabel PS1, PS2, HOME, PATH, USER, SHELL,dsb...jika

digunakan akan berdampak pada system, misalkan variabel PS1 yang digunakan untuk mengeset prompt shell pertama yaitu prompt tempat anda mengetikkan perintah - perintah shell (defaultnya "\s-\v\$"), PS2 untuk prompt pelengkap perintah, prompt ini akan ditampilkan jika perintah yang dimasukkan dianggap belum lengkap oleh shell (defaultnya ">"). anda dapat mengeset PS1 dan PS2 seperti berikut. simpan dahulu isi PS1 asli system anda, sehingga nanti dapat dengan mudah dikembalikan [fajar@linux$]PS1LAMA=$PS1 sekarang masukkan string yang diinginkan pada variabel PS1 [fajar@linux$]PS1="Hi ini Promptku!" Hi ini Promptku!PS2="Lengkapi dong ? " maka prompt pertama dan kedua akan berubah, untuk mengembalikan PS1 anda ke prompt semula ketikkan perintah [fajar@linux$]PS1=$PS1LAMA Jika anda ingin mengkonfigurasi prompt shell, bash telah menyediakan beberapa backslash karakter diantaranya adalah: \a ASCII bell character (07) \d date dengan format "Weekday Month Date" (misalnya "Tue May 26") \e ASCII escape character (033) \H hostname (namahost) \n newline (karakter baru) \w Direktory aktif \t time dalam 24 jam dengan format HH:MM:SS dll man bash:-)

contoh pemakaiannya: [fajar@linux$]PS1="[\t][\u@\h:\w]\$"

agar prompt shell hasil konfigurasi anda dapat tetap berlaku (permanen) sisipkan pada file .bashrc atau .profile 5.2. Positional Parameter atau parameter posisi yaitu variabel yang digunakan shell untuk menampung argumen yang diberikan terhadap shell baik berupa argumen waktu sebuah file dijalankan atau argumen yang dikirim ke subrutin. variabel yang dimaksud adalah 1,2,3,dst..lebih jelasnya lihat contoh script berikut : #!/bin/bash #argumen1 echo $1 adalah salah satu $2 populer di $3 Hasilnya [fajar@linux$]./argumen1 bash shell linux bash adalah salah satu shell populer di linux ada 3 argumen yang disertakan pada script argumen1 yaitu bash, shell, linux, masing2 argumen akan disimpan pada variabel 1,2,3 sesuai posisinya. variabel spesial lain yang dapat digunakan diperlihatkan pada script berikut: #!/bin/bash #argumen2 clear echo "Nama script anda : $0"; echo "Banyak argumen : $#"; echo "Argumennya adalah: $*"; Hasilnya: [fajar@linux$]./argumen 1 2 3 empat Nama script anda : ./argumen Banyak argumen : 4 Argumennya adalah : 1 2 3 empat 5.3. User Defined Variable atau variabel yang didefinisikan sendiri oleh pembuat script sesuai dengan kebutuhannya, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mendefenisikan variabel adalah:

dimulai dengan huruf atau underscore hindari pemakaian spesial karakter seperti *,$,#,dll...

bash bersifat case sensitive, maksudnya membedakan huruf besar dan kecil, a berbeda dengan A, nama berbeda dengan Nama,NaMa,dsb..

untuk mengeset nilai variabel gunakan operator assignment (pemberi nilai)"=", contohnya : myos="linux" nama='pinguin' hasil=`ls -l`; angka=12 #double-quoted #single-quoted #back-quoted

kalau anda perhatikan ada 3 tanda kutip yang kita gunakan untuk memberikan nilai string ke suatu variabel, adapun perbedaannya adalah:

dengan kutip ganda (double-quoted), bash mengizinkan kita untuk menyisipkan variabel di dalamnya. contohnya: #!/bin/bash nama="pinguin" kata="Hi $nama, apa khabarmu" echo $kata; Hasilnya: Hi pinguin, apa khabarmu #menyisipkan variabel nama

dengan kutip tunggal (single-quoted), akan ditampilkan apa adanya. contohnya: #!/bin/bash nama="pinguin" kata='Hi $nama, apa khabarmu' echo $kata; Hasilnya: Hi $nama, apa khabarmu #menyisipkan variabel nama

dengan kutip terbalik (double-quoted), bash menerjemahkan sebagai perintah yang akan dieksekusi, contohnya: #!/bin/bash hapus=`clear`; isi=`ls -l`; variabel isi #hapus layar echo $hapus #hasil dari perintah ls -l disimpan di

#ls -l echo $isi; Hasilnya: silahkan dicoba sendiri

Untuk lebih jelasnya lihat contoh berikut: #!/bin/bash #varuse nama="fajar" OS='linux' distro="macam-macam, bisa slackware,redhat,mandrake,debian,suse,dll" pc=1 hasil=`ls -l $0` clear echo -e "Hi $nama,\npake $OS\nDistribusi, $distro\nkomputernya, $pc buah" echo "Hasil ls -l $0 adalah =$hasil" Hasilnya: [fajar@linux$]./varuse Hi fajar, pake linux Distribusi, macam-macam, bisa slackware,redhat,mandrake,debian,suse,dll komputernya, 1 buah Hasil ls -l ./varuse adalah -rwxr-xr-x 1 fajar users 299 Nov 21 06:24 ./varuse untuk operasi matematika ada 3 cara yang dapat anda gunakan, dengan statement builtin let atau expr atau perintah subtitusi seperti contoh berikut: #!/bin/bash #mat1 a=10 b=5 #memakai let let jumlah=$a+$b let kurang=$a-$b let kali=$a*$b #memakai expr

bagi=`expr $a / $b` #memakai perintah subtitusi $((ekspresi)) modul =$(($a%$b)) #sisa pembagian echo echo echo echo echo "$a+$b=$jumlah" "$a-$b=$kurang" "$a*$b=$kali" "$a/$b=$bagi" "$a%$b=$mod"

Hasilnya: [fajar@linux$]./mat1 10+5=15 10-5=5 10*5=50 10/5=2 10%5=0 fungsi expr begitu berdaya guna baik untuk operasi matematika ataupun string contohnya: [fajar@linux$]mystr="linux" [fajar@linux$]expr length $mystr 5 Mungkin anda bertanya - tanya, apakah bisa variabel yang akan digunakan dideklarasikan secara eksplisit dengan tipe data tertentu?, mungkin seperti C atau pascal, untuk hal ini oleh Bash disediakan statement declare dengan opsi -i hanya untuk data integer (bilangan bulat). Contohnya: #!/bin/bash declare -i angka angka=100; echo $angka; apabila variabel yang dideklarasikan menggunakan declare -i ternyata anda beri nilai string (karakter), maka Bash akan mengubahnya ke nilai 0, tetapi jika anda tidak menggunakannya maka dianggap sebagai string. 6. Simple I/O I/O merupakan hal yang mendasar dari kerja komputer karena kapasitas inilah yang membuat komputer begitu berdayaguna. I/O yang dimaksud adalah device yang menangani masukan dan keluaran, baik itu berupa keyboard, floppy, layar monitor,dsb. sebenarnya kita telah

menggunakan proses I/O ini pada contoh -contoh diatas seperti statement echo yang menampilkan teks atau informasi ke layar, atau operasi redirect ke ke file. selain echo, bash menyediakan perintah builtin printf untuk mengalihkan keluaran ke output standard, baik ke layar ataupun ke file dengan format tertentu, mirip statement printf kepunyaan bahasa C atau perl. berikut contohnya: 6.1 Output dengan printf #!/bin/bash #pr1 url="pemula.linux.or.id"; angka=32; printf "Hi, Pake printf ala C\n\t\a di bash\n"; printf "My url %s\n %d decimal = %o octal\n" $url $angka $angka; printf "%d decimal dalam float = %.2f\n" $angka $angka Hasilnya: [fajar@linux$]./pr1 Hi, Pake printf ala C di bash My url pemula.linux.or.id 32 decimal = 40 octal 32 decimal dalam float = 32.00 untuk menggunakan format kontrol sertakan simbol %, bash akan mensubtitusikan format tsb dengan isi variabel yang berada di posisi kanan sesuai dengan urutannya jika lebih dari satu variabel, \n \t \a adalah karakter sekuen lepas newline,tab, dan bell, Format control Keterangan %d %o %f %x untuk format data integer Octal float atau decimal Hexadecimal

pada script diatas %.2f akan mencetak 2 angka dibelakang koma, defaultnya 6 angka, informasi lebih lanjut dapat dilihat via man printf

6.2 Input dengan read Setelah echo dan printf untuk proses output telah anda ketahui, sekarang kita menggunakan statement read yang cukup ampuh untuk membaca atau menerima masukan dari input standar syntax : read -opsi [nama_variabel...] berikut contoh scriptnya: #!/bin/bash #rd1 echo -n "Nama anda :" read nama; echo echo read echo Hasilnya: [fajar@linux$]./rd1 Nama anda : pinguin Hi pinguin, apa khabarmu Pesan & kesan : pake linux pasti asyk - asyk aja kata pinguin, pake linux pasti asyk - asyk aja jika nama_variabel tidak disertakan, maka data yang diinput akan disimpan di variabel REPLY contoh lain read menggunakan opsi -t(TIMEOUT), -p (PROMPT), -s(SILENT), -n (NCHAR) dan -d(DELIM) #!/bin/bash read -p "User Name : " user echo -e "Password 10 karakter,\njika dalam 6 second tidak dimasukkan pengisian password diakhiri" read -s -n 10 -t 6 pass echo "kesan anda selama pake linux, _underscore=>selesai" read -d _ kesan echo echo "User = $user" "Password = $pass" "Hi $nama, apa khabarmu"; "Pesan dan kesan :"; "kata $nama, $REPLY";

echo

"Kesan selama pake linux = $kesan"

Hasilnya: silahkan dicoba sendiri :-) Opsi Keterangan -p memungkinkan kita membuat prompt sebagai informasi pengisian -s membuat input yang dimasukkan tidak di echo ke layar (seperti layaknya password di linux)

-n menentukan banyak karakter yang diinput -d menentukan karakter pembatas masukan

informasi secara lengkap lihat man bash 6.3. Output dengan konstanta ANSI 6.3.1. Pengaturan Warna Untuk pewarnaan tampilan dilayar anda dapat menggunakan konstanta ANSI (salah satu badan nasional amerika yang mengurus standarisasi). syntaxnya: \033[warnam Dimana: m menandakan setting color contohnya: [fajar@linux$]echo -e "\033[31m HELLO\033[0m" HELLO konstanta 31m adalah warna merah dan 0m untuk mengembalikan ke warna normal (none), tentunya konstanta warna ansi ini dapat dimasukkan ke variabel PS1 untuk mengatur tampilan prompt shell anda, contohnya: [fajar@linux$]PS1="\033[34m" [fajar@linux$]

berikut daftar warna yang dapat anda gunakan: foreground None 0m Black 0;30 Dark Gray 1;30 Red 0;31 Light Red 1;31 Green 0;32 Light Green 1;32 Brown 0;33 Yellow 1;33 Blue 0;34 Light Blue 1;34 Purple 0;35 Light Purple 1;35 Cyan 0;36 Light Cyan 1;36 Light Gray 0;37 White 1;37 background dimulai dengan 40 untuk BLACK,41 RED,dst lain-lain 4 underscore,5 blink, 7 inverse tentunya untuk mendapatkan tampilan yang menarik anda dapat menggabungkannya antara foreground dan background [fajar@linux$]echo -e "\033[31;1;33m Bash and ansi color\033[0m" Bash and ansi color 6.3.2 Pengaturan posisi kursor sedangkan untuk penempatan posisi kursor, dapat digunakan salah satu cara dibawah.

Menentukan posisi baris dan kolom kursor: \033[baris;kolomH Pindahkan kursor keatas N baris: \033[NA Pindahkan kursor kebawah N baris: \033[NB Pindahkan kursor kedepan N kolom: \033[NC Pindahkan kursor kebelakang N kolom: \033[ND

Contohnya: #!/bin/bash SETMYCOLOR="\033[42;1;37m" GOTOYX="\033[6;35H" clear

echo -e "\033[3;20H INI DIBARIS 3, KOLOM 20" echo -e "\033[44;1;33;5m\033[5;35H HELLO\033[0m"; echo -e "$SETMYCOLOR$GOTOYX ANDA LIHAT INI\033[0m" Hasilnya: Silahkan dicoba sendiri Menggunakan utulity tput untuk penempatan posisi kursor kita dapat pula mengatur penempatan posisi kursor di layar dengan memanfaatkan utility tput, syntaxnya: tput cup baris kolom contohnya: #!/bin/bash clear tput cup 5 10 echo "HELLO" tput cup 6 10 echo "PAKE TPUT" jika dijalankan anda akan mendapatkan string HELLO di koordinat baris 5 kolom 10, dan string PAKE TPUT dibaris 6 kolom 10. informasi selengkapnya tentang tput gunakan man tput, atau info tput 7. Seleksi dan Perulangan Bagian ini merupakan ciri yang paling khas dari suatu bahasa pemrograman dimana kita dapat mengeksekusi suatu pernyataan dengan kondisi terntentu dan mengulang beberapa pernyataan dengan kode script yang cukup singkat. 7.1 test dan operator test adalah utility sh shell yang berguna untuk memeriksa informasi tentang suatu file dan berguna untuk melakukan perbandingan suatu nilai baik string ataupun numerik syntaxnya: test ekspresi proses kerja test yaitu dengan mengembalikan sebuah informasi status yang dapat bernilai 0 (benar) atau 1 (salah) dimana nilai status ini dapat dibaca pada variabel spesial $?. [fajar@linux$]test 5 -gt 3

[fajar@linux$]echo $? 0 pernyataan 5 -gt (lebih besar dari) 3 yang dievaluasi test menghasilkan 0 pada variabel status $? itu artinya pernyataan tersebut benar tetapi coba anda evaluasi dengan expresi berikut [fajar@linux$]test 3 -lt 1 [fajar@linux$]echo $? 1 status bernilai 1, berarti pernyataan salah. anda lihat simbol -gt dan -lt, itulah yang disebut sebagai operator, secara sederhana operator adalah karakter khusus (spesial) yang melakukan operasi terhadap sejumlah operand, misalkan 2+3, "+" adalah operator sedangkan 2 dan 3 adalah operandnya, pada contoh test tadi yang bertindak sebagai oparatornya adalah -lt dan -gt, sedangkan bilangan disebelah kiri dan kanannya adalah operand. cukup banyak operator yang disediakan bash antara lain: 7.1.1. Operator untuk integer Operator Keterangan

bil1 -eq bil2 Mengembalikan Benar jika bil1 sama dengan bil2 bil1 -ne bil2 -||- Benar jika bil1 tidak sama dengan bil2 bil1 -lt bil2 -||- Benar jika bil1 lebih kecil dari bil2 bil1 -le bil2 -||- Benar jika bil1 lebih kecil atau sama dengan bil2 bil1 -gt bil2 -||- Benar jika bil1 lebih besar dari bil2 bil1 -ge bil2 -||- Benar jika bil1 lebih besar atau sama dengan bil2 7.1.2. Operasi string Operator -z STRING Keterangan Mengembalikan Benar jika panjang STRING adalah zero

STRING1 == STRING2 -||- Benar jika STRING1 sama dengan STRING2

7.1.3 Operator file Operator Keterangan -f FILE -d FILE Mengembalikan Benar jika FILE ada dan merupakan file biasa -||- Benar jika FILE ada dan meruapakan direktory

7.1.3 Operator logika ekspr1 -o ekspr2 Benar jika jika salah satu ekspresi benar (or,||) ekspr1 -a ekspr2 Benar jika ekspresi1 dan ekspresi2 benar (and,&&) ! ekspresi Mengembalikan Benar jika ekspresi tidak benar (not!)

untuk informasi lebih lengkap man bash atau info bash di prompt shell anda. 7.2. Seleksi 7.2.1 if Statement builtin if berfungsi untuk melakukan seleksi berdasarkan suatu kondisi tertentu syntax: if test-command1; then perintah1; elif test-command2; then perintah2; else alternatif_perintah; fi contoh script if1: #!/bin/bash #if1 clear; if [ $# -lt 1 ]; then

echo "Usage : $0 [arg1 arg2 ...]" exit 1; fi echo "Nama script anda : $0"; echo "Banyak argumen : $#"; echo "Argumennya adalah: $*"; Hasilnya: [fajar@linux$]./if1 Usage : ./if1 [arg1 arg2 ...] statement dalam blok if...fi akan dieksekusi apabila kondisi if terpenuhi, dalam hal ini jika script if1 dijalankan tanpa argumen. kita tinggal membaca apakah variabel $# lebih kecil (less than) dari 1, jika ya maka eksekusi perintah di dalam blok if ..fi tsb. perintah exit 1 akan mengakhiri jalannya script, angka 1 pada exit adalah status yang menandakan terdapat kesalahan, status 0 berarti sukses, anda dapat melihat isi variabel $? yang menyimpan nilai status exit, tetapi jika anda memasukkan satu atau lebih argumen maka blok if...fi tidak akan dieksekusi, statement diluar blok if..filah yang akan dieksekusi. contoh script if2: #!/bin/bash kunci="bash"; read -s -p "Password anda : " pass if [ $pass==$kunci ]; then echo "Sukses, anda layak dapat linux" else echo "Wah sorry, gagal nih"; fi Hasilnya [fajar@linux$]./if2 Password anda : bash Sukses, anda layak dapat linux [fajar@linux$]./if2 Password anda : Bash Wah sorry, gagal nih klausa else akan dieksekusi jika if tidak terpenuhi, sebaliknya jika if terpenuhi maka else tidak akan dieksekusi

contoh script if3: penyeleksian dengan kondisi majemuk #!/bin/bash clear echo "MENU HARI INI"; echo "-------------"; echo "1. Bakso "; echo "2. Gado-Gado "; echo "3. Exit "; read -p "Pilihan anda [1-3] :" pil; if [ $pil -eq 1 ]; then echo "Banyak mangkuk ="; read jum let bayar=jum*1500; elif [ $angka -eq 2 ]; then echo "Banyak porsi ="; read jum let bayar=jum*2000; elif [ $angka -eq 3 ]; then exit 0 else echo "Sorry, tidak tersedia" exit 1 fi echo "Harga bayar = Rp. $bayar" echo "THX" Hasilnya: [fajar@linux$]./if3 MENU HARI INI ------------1. Bakso 2. Gado-Gado 3. Exit Pilihan anda :2 Banyak porsi = 2 Harga bayar = Rp. 4000 THX

7.2.2. statement builtin case seperti halnya if statement case digunakan untuk menyeleksi kondisi majemuk, dibanding if, pemakaian case terasa lebih efisien syntax: case WORD in [ [(] PATTERN [| PATTERN]...) COMMAND-LIST ;;]... esac contoh script cs1 #!/bin/bash clear echo -n "Masukkan nama binatang :"; read binatang; case $binatang in pinguin | ayam | burung ) echo "$binatang berkaki 2" break ;; onta | kuda | anjing ) echo "$binatang berkaki 4" break ;; *) echo "$binatang blom didaftarkan" break ;; esac Hasilnya: [fajar@linux$]./cs1 Masukkan nama binatang : pinguin pinguin berkaki 2 7.3. Perulangan 7.3.1. statement for syntax: for NAME [in WORDS ...]; do perintah; done contoh script for1 #!/bin/bash for angka in 1 2 3 4 5; do echo "angka=$angka";

done Hasilnya: [fajar@linux$]./for1 angka=1 angka=2 angka=3 angka=4 angka=5 contoh script for2 berikut akan membaca argumen yang disertakan waktu script dijalankan #!/bin/bash for var do echo $var done Hasilnya: [fajar@linux$]./for2 satu 2 tiga satu 2 tiga atau variasi seperti berikut #!/bin/bash for var in `cat /etc/passwd` do echo $var done Hasilnya: hasil dari perintah cat terhadap file /etc/passwd disimpan ke var dan ditampilkan menggunakan echo $var ke layar, mendingan gunakan cat /etc/passwd saja biar efisien. :-) 7.3.2. statement while selama kondisi bernilai benar atau zero perintah dalam blok while akan diulang terus syntax:

while KONDISI; do perintah; done; contoh script wh1 mencetak bilangan ganjil antara 1-10 #!/bin/bash i=1; while [ $i -le 10 ]; do echo "$i,"; let i=$i+2; done Hasilnya: [fajar@linux$]./wh1 1,3,5,7,9, kondisi tidak terpenuhi pada saat nilai i=11 (9+2), sehingga perintah dalam blokwhile tidak dieksekusi lagi contoh script wh2 akan menghitung banyak bilangan genap dan ganjil yang ada. #!/bin/bash i=0; bil_genap=0; bil_ganjil=0; echo -n "Batas loop :"; read batas if [ -z $batas ] || [ $batas -lt 0 ]; then echo "Ops, tidak boleh kosong atau Batas loop exit 0; fi while [ $i -le $batas ]; do echo -n "$i,"; if [ `expr $i % 2` -eq 0 ]; then let bil_genap=$bil_genap+1; else let bil_ganjil=$bil_ganjil+1; fi let i=$i+1; #counter untuk mencapai batas done harus >= 0";

echo echo "banyak bilangan genap = $bil_genap"; echo "banyak bilangan ganjil = $bil_ganjil"; Hasilnya: [fajar@linux$]./wh2 Batas loop : 10 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10, banyak bilangan genap = 6 banyak bilangan ganjil = 5 untuk mengetahui apakah nilai i berupa bilangan genap kita cukup menggunakan operasi matematika % (mod), jika nilai i dibagi 2 menghasilkan sisa 0 berarti i adalah bilangan genap (semua bilangan genap yang dibagi dengan 2 mempunyai sisa 0) maka pencacah (bil_genap) dinaikkan 1, selain itu i bilangan ganjil yang dicatat oleh pencacah bil_ganjilproses ini dilakukan terus selama nilai i lebih kecil atau samadengan nilai batas yang dimasukkan. script juga akan memeriksa dahulu nilai batas yang dimasukkan apabila kosong atau lebih kecil dari 0 maka proses segera berakhir.tentunya dengan statement while kita sudah dapat membuat perulangan pada script kedai diatas agar dapat digunakan terusmenerus selama operator masih ingin melakukan proses perhitungan. lihat contoh berikut: #!/bin/bash #kedai lagi='y' while [ $lagi == 'y' ] || [ $lagi == 'Y' ]; do clear echo "MENU HARI INI"; echo "-------------"; echo "1. Bakso "; echo "2. Gado-Gado "; echo "3. Exit "; read -p "Pilihan anda [1-3] :" pil; if [ $pil -eq 1 ]; then echo -n "Banyak mangkuk ="; read jum let bayar=jum*1500; elif [ $pil -eq 2 ]; then echo -n "Banyak porsi ="; read jum let bayar=jum*2000;

elif [ $pil -eq 3 ]; then exit 0 else echo "Sorry, tidak tersedia" exit 1 fi echo echo echo echo read "Harga bayar = Rp. $bayar" "THX" -n "Hitung lagi (y/t) :"; lagi;

#untuk validasi input while [ $lagi != 'y' ] && [ $lagi != 'Y' ] && [ $lagi != 't' ] && [ $lagi != 'T' ]; do echo "Ops, isi lagi dengan (y/Y/t/Y)"; echo -n "Hitung lagi (y/t) :"; read lagi; done done proses pemilihan menu dan perhitungan biaya akan diulang terus selama anda memasukkan y/Y dan t/T untuk berhenti. dalam script terdapat validasi input menggunakan while, sehingga hanya y/Y/t/T saja yang dapat diterima soalnya saya belum mendapatkan fungsi yang lebih efisien :-) 7.3.3. statement until jika while akan mengulang selama kondisi benar, lain halnya dengan statement until yang akan mengulang selama kondisi salah. berikut contoh script ut menggunakan until #!/bin/bash i=1; until [ $i -gt 10 ]; do echo $i; let i=$i+1 done Hasilnya:

[fajar@linux$]./ut 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10, perhatikan kodisi until yang salah [ $i -gt 10], dimana nilai awal i=1 dan akan berhenti apabila nilai i = 11 (bernilai benar) 11 -gt 10. 7.3.4. statement select select berguna untuk pembuatan layout berbentuk menu pilihan, anda lihat contoh script pembuatan menu diatas kita hanya melakukannya dengan echo secara satu persatu, dengan select akan terlihat lebih efisien. syntax: select varname in (&ltitem list>); do perintah; done sewaktu dijalankan bash akan menampilkan daftar menu yang diambil dari item list, serta akan menampilkan prompt yang menunggu masukan dari keyboard, masukan tersebut oleh bash disimpan di variabel builtin REPLY, apabila daftar item list tidak dituliskan maka bash akan mengambil item list dari parameter posisi sewaktu script dijalankan. lebih jelasnya lihat contoh berikut: #!/bin/bash #menu1 clear select menu do echo "Anda memilih $REPLY yaitu $menu" done Hasilnya: layout: [fajar@linux$]./menu1 Slackware Redhat Mandrake 1) Slackware 2) Redhat 3) Mandrake #? 1 Anda memilih 1 yaitu Slackware karena item list tidak disertakan dalam script, maka sewaktu script dijalankan kita menyertakan item list sebagai parameter posisi, coba gunakan statement select pada program kedai diatas. #!/bin/bash #kedai

lagi='y' while [ $lagi == 'y' ] || [ $lagi == 'Y' ]; do clear select menu in "Bakso" "Gado-Gado" "Exit"; case $REPLY in 1) echo -n "Banyak mangkuk ="; read jum let bayar=jum*1500; ;; 2) echo -n "Banyak porsi ="; read jum let bayar=jum*2000; ;; 3) exit 0 ;; *) echo "Sorry, tidak tersedia" ;; esac do echo echo echo echo read "Harga bayar = Rp. $bayar" "THX" -n "Hitung lagi (y/t) :"; lagi;

#untuk validasi input while [ $lagi != 'y' ] && [ $lagi != 'Y' ] && [ $lagi != 't' ] && [ $lagi != 'T' ]; do echo "Ops, isi lagi dengan (y/Y/t/Y)"; echo -n "Hitung lagi (y/t) :"; read lagi; done done 8. Array adalah kumpulan variabel dengan tipe sejenis, dimana array ini merupakan feature Bash yang cukup indah :-) dan salah satu hal yang cukup penting dalam bahasa pemrograman, anda bisa membayangkan array ini sebagai tumpukan buku - buku dimeja belajar. lebih jelasnya sebaiknya lihat dulu contoh script berikut: #!/bin/bash #array1

buah=(Melon,Apel,Durian); echo ${buah[*]}; Hasilnya: [fajar@linux$]./array1. Melon,Apel,Durian anda lihat bahwa membuat tipe array di Bash begitu mudah, secara otomatis array buah diciptakan dan string Melon menempati index pertama dari array buah, perlu diketahui bahwa array di Bash dimulai dari index 0, jadi array buah mempunyai struktur seperti berikut: buah[0] berisi Melon buah[1] berisi Apel buah[2] berisi Durian 0,1,2 adalah index array, berarti ada 3 elemen pada array buah, untuk menampilkan isi semua elemen array gunakan perintah subtitusi seperti pada contoh diatas, dengan index berisi "*" atau "@". dengan adanya index array tentunya kita dapat mengisi array perindexnya dan menampilkan isi array sesuai dengan index yang diinginkan. anda lihat contoh berikut: #!/bin/bash #array2 bulan[0]=31 bulan[1]=28 bulan[2]=31 bulan[3]=30 bulan[4]=31 bulan[5]=30 bulan[6]=31 bulan[7]=31 bulan[8]=30 bulan[9]=31 bulan[10]=30 bulan[11]=31 echo "Banyak hari dalam bulan November adalah ${bulan[10]} hari" Hasilnya: [fajar@linux$]./array2 Banyak hari dalam bulan November adalah 30 hari sebenarnya kita dapat mendeklarasikan array secara eksplisit menggunakan statement declare contohnya:

declare -a myarray mendeklarasikan variabel myarray sebagai array dengan opsi -a, kemudian anda sudah dapat memberinya nilai baik untuk semua elemen atau hanya elemen tertentu saja dengan perulangan yang telah kita pelajari pengisian elemen array dapat lebih dipermudah, lihat contoh : #!/bin/bash #array3 #deklarasikan variabel array declare -a angka #clear i=0; while [ $i -le 4 ]; do let isi=$i*2; angka[$i]=$isi; let i=$i+1; done #tampilkan semua elemen array #dengan indexnya berisi "*" atau "@" echo ${angka[*]}; #destroy array angka (memory yang dipakai dibebaskan kembali) unset angka

Hasilnya: [fajar@linux$]./array3 0 2 4 6 8 9. Subrutin atau Fungsi merupakan bagian script atau program yang berisi kumpulan beberapa statement yang melaksanakan tugas tertentu. dengan subrutin kode script kita tentunya lebih sederhana dan terstruktur, karena sekali fungsi telah dibuat dan berhasil maka akan dapat digunakan kapan saja kita inginkan. beberapa hal mengenai fungsi ini adalah:

Memungkinkan kita menyusun kode script ke dalam bentuk modul-modul kecil yang lebih efisien dengan tugasnya masing-masing. Mencegah penulisan kode yang berulang - ulang.

untuk membuat subrutin shell telah menyediakan keyword function seperti pada bahasa C, akan tetapi ini bersifat optional (artinya boleh digunakan boleh tidak).

syntax: function nama_fungsi() { perintah; } nama_fungsi adalah pengenal (identifier) yang aturan penamaannya sama seperti pemberian nama variabel, setelah fungsi dideklarasikan atau dibuat anda dapat memaggilnya dengan menyebutkan nama fungsinya. lebih jelasnya lihat contoh script fungsi1 berikut: #!/bin/bash function say_hello() { echo "Hello, apa kbabar" } #panggil fungsi say_hello; #panggil sekali lagi say_hello;

Hasilnya: [fajar@linux$]./fungsi1 Hello, apa khabar Hello, apa khabar jika keyword function disertakan maka kita boleh tidak menggunakan tanda kurung (), tetapi jika keyword function tidak disertakan maka tanda kurung harus digunakan, lihat contoh berikut: #!/bin/bash function say_hello{ echo "Hello,apa khabar" } balas(){ echo "Baik-baik saja"; echo "Bagaimana dengan anda ?"; } #panggil fungsi say_hello say_hello;

#panggil fungsi balas balas; Hasilnya: [fajar@linux$]./fungsi2 Hello, apa khabar Baik-baik saja Bagaimana dengan anda ? 9.1. Mengirim argumen sebagai parameter ke fungsi tentunya suatu fungsi lebih berdaya guna apabila dapat menerima argumen yang dikirim oleh pemanggilnya dan memproses argumen tsb didalam fungsinya, fungsi yang kita buat pada bash shell tentunya dapat melakukan hal tsb, apabila pada pemanggilan fungsi kita menyertakan argumen untuk diproses fungsi tsb, maka bash akan menyimpan argumen - argumen tsb pada parameter posisi 1,2,3,dst..., nah dengan memanfaatkan parameter posisi tsb tentunya kita dapat mengambil nilai yang dikirim. lebih jelasnya anda lihat contoh berikut: #!/bin/bash function hello{ if [ -z $1 ]; then echo "Hello, apa khabar anda" else echo "Hello $1, apa khabar"; fi } #masukkan nama anda disini echo -n "Nama anda :"; read nama #panggil fungsi dan kirim isi variabel nama ke fungsi untuk dicetak hello $nama; Hasilnya: [fajar@linux$]./fungsi3 Nama anda : pinguin Hello pinguin, apa khabar lihat fungsi hello, sebelum mencetak pesan kita melakukan pemeriksaan dengan if terhadap parameter posisi $1 apabila kosong maka pesan "Hello, apa khabar anda" yang akan ditampilkan, tetapi jika ada string yang kita input maka string tersebut akan dicetak di dalam

blok else pada fungsi. argumen pertama diteruskan ke variabel 1, argumen kedua pada variabel 2, dst.. jika argumen yang dikirim lebih dari satu. 9.2. Cakupan Variabel secara default variabel - variabel yang digunakan dalam script adalah variabel bersifat global, maksud global adalah bahwa variabel tsb dikenal dan dapat diakses oleh semua fungsi dalam script, tetapi bash menyediakan keyword local yang berfungsi membatasi cakupan (scope) suatu variabel agar dikenal hanya oleh fungsi yang mendeklarasikannya.coba lihat contoh berikut: #!/bin/bash proses(){ echo "Isi variabel a=$a"; } a=2; proses(); proses $a

Hasilnya: Isi variabel a=2 Isi variabel a=2 coba anda tambahkan local a pada fungsi proses menjadi proses(){ local a; echo -e "a didalam fungsi, a=$a"; } a=10; proses() echo "a diluar fungsi, a=$a" proses $a Hasilnya: a didalam fungsi, a= a diluar fungsi, a=10 a didalam fungsi a=

nah jelas perbedaannya jika mendeklarasikan variabel memakai keyword local menyebabkan variabel tersebut hanya berlaku pada fungsi yang mendekalarasikannya. pada contoh dalam fungsi proses variabel a dideklarasikan sebagai variabel local dan tidak diberi nilai. Diakhir dokumentasi ini saya menyertakan contoh script sederhana untuk melakukan entry datadata KPLI (Kelompok Pencinta Linux Indonesia) dan menyimpannya ke sebuah file. perintahperintah shell dan beberapa utility yang digunakan adalah:

apa yang telah anda pelajari diatas utility test, touch operator redirection ">>" untuk menambah data sleep, grep (global regular expression parser), cut, cat, | (pipa), sort dan more tput untuk menempatkan cursor pada koordinat tertentu (baris kolom)

sebagai latihan silahkan mengembangkan sendiri script dibawah ini: #!/bin/bash #----------------------------------------------------------------#(C) Moh.fajar Makassar 2001, contoh script buat para linuxer #file ini adalah public domain, silahkan mendistribusikan kembali #atau mengubahnya asalkan anda mengikuti aturan - aturan dari GPL # menu(){ clear tput cup 2 8; echo "SIMPLE DATABASE KPLI" tput cup 3 11; echo "1. Entry Data" tput cup 4 11; echo "2. Cari Data" tput cup 5 11; echo "3. Cetak Data" tput cup 6 11; echo "4. Exit" tput cup 7 9; read -p "Pilihan anda [1-4] :" pil; while [ -z $pil ] || [ $pil -lt 1 ] || [ $pil -gt 4 ]; do tput cup 7 9 read -p "Pilihan anda [1-4] :" pil; done

} entry() { tput echo tput echo read cup 9 27 "Enrty data" cup 11 27 -n "Nama KPLI :"; nama;

while [ -z $nama ] || grep $nama $data -q -i; do tput cup 13 27 echo "Ops Tidak boleh kosong atau $nama sudah ada"; sleep 3 clear tput cup 11 27 echo -n "Nama KPLI :"; read nama; done tput cup 12 27 echo -n "Kota :"; read kota; tput cup 13 27 echo -n "Alamat :"; read alamat; tput cup 14 27 echo -n "Email :"; read email; tput cup 16 27 echo "Rekam data ke file" if !(echo $nama:$kota:$alamat:$email>>$data); then echo "Ops, gagal merekam ke file" exit 1; fi sleep 3; } cari(){ tput cup 9 27 echo "Cari data per record" tput cup 11 27 echo -n "Nama KPLI :";

read nama; while [ -z $nama ]; do tput cup 13 27 echo "Ops, nama tidak boleh kosong" sleep 3; tput cup 11 27 echo -n "Nama KPLI :"; read nama; done if found=`grep $nama $data -n -i`; then tput cup 12 27 echo -n "Kota :"; echo "$found" | cut -d: -f3 tput cup 13 27 echo -n "Alamat :"; echo "$found" | cut -d: -f4 tput cup 14 27 echo -n "Mail :"; echo "$found" | cut -d: -f5 tput cup 16 27 echo -n "Record ke- $found" | cut -d: -f1 else tput cup 13 27 echo "Ops, data tidak ditemukan"; fi } cetak() { tput cup 12 27 echo "Tampilkan Data" tput cup 13 27 echo -n "1->Ascendig, 2->Descending :" read mode clear; if [ -z $mode ] || [ $mode -eq 1 ]; then cat $data | sort | more -d elif [ $mode -eq 2 ]; then cat $data | sort -r | more -d else cat $data | sort | more -d fi }

#block utama data="mydata" if !(test -e $data); then if !(touch $data); then echo "gagal buat file database" exit 1 fi fi lagi='y' while [ $lagi == 'y' ] || [ $lagi == 'Y' ] do menu; case $pil in 1) entry ;; 2) cari; ;; 3) cetak ;; 4) clear; exit 0; ;; *) echo "$pil, tidak ada dalam pilihan" ;; esac tput cup 18 27 echo -n "Ke Menu (y/t): "; read lagi; done clear tentunya kemampuan script ini dapat kita tambahkan dengan mudah sehingga mendekati program database sesungguhnya, utility seperti tr, paste, egrep, lpr, dll.. cukup baik dan membantu untuk digunakan. Mengembalikan Grub Pada Linux Ubuntu saat komputer kita memiliki 2 sistem operasi atau sering di sebut "Dual Boot" biasanaya kita akan di hadapkan banyak masalah.

Salah satu contoh yang pernah saya alami => saya memiliki 2 sistem operasi dalam komputer saya, yang pertama adalah sistem operasi linux ubuntu, dan yang kedua sistem operasi windows. pada waktu itu salah satu sistem operasi saya ("windows") terkena virus, dan mengharuskan saya untuk meng install ulang nya. dan setelah saya install ulang, GRUB di bagian paling depan sebelum kita menjalankan sistem operasi linux ubuntu saya hilang, sehingga saya nggak bisa masuk ke Linux ubuntu saya. seketika itu saya berfikir kalau linux ubuntu saya rusak akibat saya install ulang windows, setelah cari cari informasi di google, ternyata Linux ubuntu tidak lah rusak melainkan GRUB nya saja yang rusak.

Cara Membenahinya: - jalankan live cd linux ubuntu ( tapi sebelum nya ubah booting yang pertama pada bios mejadi cd room dan bukan hardisk). - buka terminal, caranya tekan tombol ALT+F2 setelah itu ketik "gnome-terminal" dan enter. atau klik menu Applications-Accessories-Terminal - Pada Terminal, ketikkan sudo grub, maka prompt akan berubah menjadi grub> - Ketik find /boot/grub/stage1 maka akan ada sebuah output. Contoh outputnya adalah hd0,1 - Ketik root (hdX,Y). Dimana X dan Y adalah keluaran angka dari no.5. Misalkan yang keluar hd0,1. Maka X =0 dan Y=1. Lalu ketikkan root (hd0,1) - Berikutnya menginstall GRUB ke MBR dengan perintah setup (hd0) - Keluar dari grub shell dengan mengetik quit, dan restart komputer, (jangan lupa untuk merubah settingan BIOS agar boot pertama ke hardisk anda).

You might also like