You are on page 1of 8

Anne Rufaida F 221 09 011

Akustik

Plester Plester adalah material yang digunakan untuk dinding dan langit langit gedung. Merupakan material yang baik untuk menyerap gelombang suara frekuensi rendah dan memiliki kemampuan refleksi yang baik untuk semua frekuensi. Plester dapat dibentuk pada dinding sedemikian sehingga dapat menghasilkan persebaran suara. Bahan porous yang baik sebagai absorber yaitu bahan porous yang terdiri dari jaringan selular pori yang saling terjalin. Pada bahan porous ini, energi suara yang datang diubah menjadi energi kalor di dalam pori, akibat viskositas udara yang kemudian diserap oleh dinding pori. Sementara sebagian energi kalor diubah menjadi energi kalor, sebagian yang lain dipantulkan kembali - dengan energi yang telah berkurang oleh permukaan material. Material yang termasuk bahan porous ini yaitu diantaranya fiberboards, plester lunak, wool mineral, dan isolation blanket. Beberapa karakteristik penting bahan porous pada umumnya yaitu: Pada frekuensi rendah nilai koefisien absorbs kecil, namun semakin tinggi frekuensi maka koefisien absorbsi semakin besar Pengecatan terhadap bahan akan mengurangi besar koefisien absorbsi bahan Rongga udara akan memperbesar nilai koefisien absorbsi Efisiensi akustik meningkat di daerah frekuensi rendah dengan bertambahnya ketebalan dan jarak dari bagian padat di belakang material Kelemahan dari bahan porous ini: Mudah rusak Jika dicat maka koefisien absorbsinya berubah Gipsum dan Kayu Material gypsum memiliki karakteristik absorbsi yang sangat baik untuk gelombang suara frekuensi rendah. Dapat digunakan baik untuk dinding maupun langit langit. Umumnya digunakan dua lapis papan gypsum dan dipasang pada system furring. Penggunaan gypsum seringkali dikombinasikan dengan material kayu. Kayu adalah bahan yang paling sering digunakan pada gedung konser karena selain kemampuan absorbsi suaranya, kayu memiliki bentuk yang indah secara estetika. Umumnya dipasang bersama papan gypsum dengan dibatasi sebuah rongga udara atau pada system furring. Gipsum dan kayu biasa ditemui dalam bentuk papan atau panel, sehingga dikategorikan ke dalam material akustik panel absorbsi. Panel semacam ini sangat efisien sebagai absorber frekuensi rendah. Jika dipilih dengan tepat maka panel absorbsi akan dapat menyeimbangkan absorbsi suara diantara keseluruhan frekuensi dan membentuk karakteristik dengung yang uniform pada seluruh rentang audio frekuensi. Dalam penggunaan di auditorium, panel berikut digunakan untuk menyerap frekuensi rendah: panel kayu dan hardboard, papan gipsum, suspended plester ceiling, furred-out plaster, papan plastik kokoh, jendela, glazing, pintu, lantai dan platform kayu, dan lempeng logam (radiator). Karena lebih tahan terhadap umur dan abrasi maka kebanyakan material ini digunakan untuk bagian dinding yang lebih rendah.

Anne Rufaida F 221 09 011

Masonry Material masonry termasuk di dalamnya yaitu batu, batu bata, dan

Tugas Perancangan Ruang Dalam | Material akustik dan Penerangan

beton. Pada material masonry yang cukup tebal dan massif maka akan dapat memantulkan gelombang suara berfrekuensi rendah. Namun beberapa material masonry yang memiliki karakteristik bahan porous akan mampu menyerap gelombang suara frekuensi tengah (middle) dan tinggi (high). Jika digunakan pada area yang besar maka material ini akan berdampak signifikan terhadap waktu dengung dari ruangan. Kursi Dalam pemilihan bahan untuk kursi perlu dipertimbangkan kemampuan absorbsi kursi yang bersesuaian dengan absorbsi dari manusia. Sehingga, apabila terdapat orang yang menonton maka waktu dengung ruang tidak mengalami perubahan yang signifikan. Bahan yang direkomendasikan untuk digunakan untuk melapisi kursi adalah kain yang memiliki pori dan bahan pengisi kursi adalah bantalan busa yang juga berpori. Karpet Karpet digunakan baik untuk lantai maupun dinding sebagai material akustik yang memiliki kemampuan absorbsi. Karpet dapat menyerap noise maupun suara yang dihantarkan udara serta mengurangi bising permukaan (suara langkah kaki, suara hak sepatu, dan suara furnitur yang bergerak). Dengan memberi karpet pada lantai akan didapatkan dampak terhadap pengurangan impact-noise sebagai berikut: Semakin berat karpet yang digunakan, semakin tinggi proteksi terhadap impact-noise Semakin tebal karpet, semakin tinggi insulasi impact-noise Bantalan sponge-rubber, walau kurang efisien untuk absorbsi suara, sangat efektif untuk impact-noise Saat bantalan (pad) melekat pada karpet hasilnya adalah kurang efektif untuk insulasi impact-noise dibandingkan lapisan yang diletakkan terpisah Bantalan hair-jute adalah bantalan optimum dibanding bantalan all-hair; bantalan foam-rubber dan urethane-foam sangat baik untuk impact-noise Pemasangan karpet pada dinding berkontribusi dalam absorbsi suara, sebagai berikut: Karpet yang dipasang pada furred wall akan lebih baik dibandingkan karpet yang dilem langsung ke dinding Karpet yang menggunakan mineral board, rock wool, styrofoam, atau Tectum board sebagai bahan pengisi diantara furring memberikan absorbsi yang lebih tinggi dibandingkan yang tidak menggunakan bahan pengisi

Anne Rufaida F 221 09 011

Pencahayaan

Berdasarkan jenis-jenisnya lampu dibedakan menjadi beberapa kelompok antara lain : 1. Lampu Incandescent (Lampu Pijar)

Lampu pijar digunakan berdasarkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki, diantaranya : i. Untuk penerangan yang membutuhkan pengontrolan cahaya (dimmer) dan ON/OFF secara langsung, contoh tempat penggunaannya: v Panggung / show v Bioskop v Studio v Kamar tidur, dll ii. Untuk penerangan yang membutuhkan variasi armatur dan warna sehingga memberi suasana lebih menarik dan indah, misalnya di : v Ruang pertemuan / tamu v Dekorasi v Reklame v Pameran, dll iii. Untuk penerangan di ruangan, misalnya : v Toilet v Gudang kecil, dll Jenis-jenis Lampu Pijar 1) Lampu GLS i. Lampu Bohlam Bening

ii. Lampu Argenta

iii. Lampu Superlux

Anne Rufaida i F 221 09 011


v. Lampu Bohlam Buram v. Lampu Bohlam Lilin vi. Lampu Luster

2) Lampu Reflektor Berdasarkan kontruksi reflektornya, lampu ini terdiri dari 3 jenis. Yaitu: i. Lampu reflektor pressed glass Lampu reflector pressed glass ini reflektornya terbuat dari gelas yang dipress sehingga tahan hujan. Lampu reflektor pressed bisa digunakan untuk penerangan luar (outdoor), misalnya lampu sorot di taman. Lampu ini tersedia dalam daya 100W, 125W, 150Wdan 300W ii. Lampu reflector blown bulb Lampu reflector blown bulb ini reflektornya terbuat dari gelas biasa dan tipis. Lampu ini hanya digunakan untuk penerangan dalam (indoor), misalnya sebagai lampu sorot di panggung. Lampu reflektor blown bulb tersedia dengan daya 25W, 40W, 60W, 75W, 100W, 150Wdan 300W. iii. Lampu disco Lampu disco ini reflektornya terbuat sedemikian rupa sehingga sesuai untuk penerangan disko. Lampu disco ini hanya tersedia dalam wattase 40W.

2. Lampu Halogen Lampu halogen termasuk dalam kelompok lampu pijar, sebab prinsip kerja lampu halogen adalah karena memijarnya filament. Lampu ini dibuat untuk mengatasi masalah ukuran fisik dan struktur yang dihadapi lampu pijar dalam pengunaannya untuk lampu sorot, lampu side projector, dan lampu film projector. Dalam bidangbidang ini dibutuhkan ukuran bohlam yang sekecil-kecilnya sehingga Anne Rufaida sistem pengontrolan F 221arah dan pemokusan cahaya dapat dilakukan dengan lebih 09 011 Tugas Perancangan Ruang Dalam presisi. | Material akustik dan Penerangan Lampu halogen banyak digunakan di panggung (Stage Lighting) ataupun studio untuk lampu sorot. Hal ini didasarkan pada sifat-sifat yang dimiliki oleh lampu halogen yang dimana pengaturan cahayanya (dimmer) lebih mudah dilakukan dan ON/OFF dapat secara langsung, disesuaikan dengan kebutuhan sistem penerangan panggung / studio yang diinginkan. Lampu halogen juga digunakan untuk penerangan yang memerlukan fisik

lampu yang lebih kecil tetapi dengan fluks cahaya yang tinggi (landasan pacu kapal terbang). Dengan alasan yang sama lampu halogen juga banyak digunakan sebagai lampu proyektor dalam overhead projector, lampu depan mobil, dll 3. Lampu Fluorescent (Lampu TL) Lampu floresen atau lebih dikenal dengan istilah lampu TL, sudah dikembangkan sejak tahun 1980, lampu ini bekerja menggunakan gas flour untuk menghasilkan cahaya, dimana energi listrik akan membangkitkan gas di dalam tabung lampu sehingga akan timbul sinar ultar violet. Sinar urtra violet itu akan mebangkitkan phosphors yang kemudian akan bercampur mineral lain yang telah dilaburkan pada sisi bagian dalam tabung lampu sehingga akan menimbulakan cahaya. Phosphors dirancang untuk meradiasi cahaya putih, sehingga sebagian besar model jenis lampu ini berwarna putih. 4. Lampu Mercury Berdasarkan arah cara pemasangannya, armatur lampu fluoresen dibagi menjadi 2 macam. Pertama, armatur yang terpasang langsung pada plafon (surface mounted). Yang berarti lampu fluoresen beserta armaturnya merupakan bagian dari plafon. Kedua, armatur lampu yang digantungkan, dimana tinggi lampu dari bidang kerja dapat diatur dan disesuaikan dengan keperluan. Banyaknya tabung lampu dalam setiap armatur bervariasi, mulai dari satu tabung sampai dengan empat tabung. Beberapa jenis armatur lampu fluoresen dapat dilihat dari gambar berikut : I. Dengan satu tabung terbuka IV. Dengan satu tabung tertutup

II. Dengan dua tabung terbuka

V. Dengan dua tabung tertutup

Anne Rufaida F 221 09 011 Dengan satu tabung terbuka III.

Vi. Dengan dua tabung ke bawah

Penggunaan lampu fluoresen didasarkan pada kelebihan-kelebihannya, yaitu warna cahaya yang lebih menarik, efficacy yang tinggi dan umur yang panjang. Karena itu lampu fluoresen banyak digunakan untuk penerangan

yang memerlukan ketiga aspek tersebut, misalnya toko, kantor, sekolah, industri, rumah sakit, atau bahkan untuk penerangan jalan kecil di perkampungan. Lampu merkuri terdiri dari dua tabung, yaitu tabung dalam (arc tube) dan tabung luar atau bohlam (bulb). Lampu merkuri dengan bohlam bentuk elips cocok bila digunakan untuk penerangan bidang kerja (downward lighting) di industri dimana situasi kerja berdebu. Berdasarkan jenis penggunaannya, armatur lampu merkuri dapat dibagi menjadi 4 kelompok : i. Armatur penerangan jalan iii. Armatur penerangan industri

ii. Armatur penerangan taman

iv. Armatur penerangan sorot

Jenis Lampu Mercury i) Lampu merkuri fluoresen

ii) Lampu merkuri reflektor

5. Lampu Sodium Tekanan Rendah (SOX) Karena karakeristik lampu sodium tekanan rendah sedemikian rupa, warna cahaya kuning, posisi pemasangan harus horizontal, dan bentuk tabung yang memanjang, maka praktis lampu ini hanya sesuai untuk penerangan jalan Armatur penerangan jalan mempunyai ciri khas tersendiri, yaitu intensitas cahaya yang dipancarkan ke samping kiri dan kanan adalah lebih besar daripada ke bawah. Hal inilah yang memungkinkan pemasangan lampu jalan dapat menempuh jarak yang cukup jauh yaitu 40-60 m. Setiap armatur dapat berisikan lebih dari satu lampu tergantung jenis armaturnya. Umumnya, peralatan bantu lampu seperti ballast, starter atau ignitor, dan kapasitor perbaikan faktor daya ditempatkan di dalam armatur. Berikut contoh gambar armatur lampu sodium tekanan rendah (SOX) Alasan utama untuk penggunaan lampu SOX adalah penghematan enrgi listrik dan jika colour rendering tidak menjadi masalah. Lampu SOX mempunyai efficacy sampai 200 lm/watt, sedangkan lampu pijar hanya12

Anne Rufaida F 221 09 011

lm/watt dan lampu merkuri yang memiliki efficacy sampai 90 lm/watt. Jadi, lampu ini dapat menghemat energi listrik daripada lampu lainnya karena memiliki efficacy yang paling tinggi. Kelebihan lain lampu SOX adalah mempunyai umur yang panjang sampai 12.000 jam, tingkat kesilauan rendah, ketajaman penglihatan (visual acuity) baik, dan juga dalam situasi berkabut atau musim hujan cahaya lampu SOX ini akan lebih dapat menembus dibandingkan cahaya lampu-lampu listrik lainnya. Sehingga pilihan utama untuk penerangan jalan pada daerah berkabut atau berhujan adalah lampu sodium tekanan rendah (SOX). 6. Lampu Sodium Tekanan Tinggi (SON) Jenis armatur lampu sodium tekanan tnggi sesuai dengan jenis penggunaannya, misalnya armatur penerangan jalan, armatur penerangan industri, armatur penerangan sorot, dll. Untuk penggunan yang sama, bentuk dan konstruksi armatur lampu sodium tekanan tinggi sama dengan armatur lampu merkuri. Hal ini dapat terjadi karena bentuk lampu sodium tekanan tinggi sama dengan bentuk lampu mercury. i. Armatur penerangan industri ii. Armatur penerangan jalan

iii. Armatur penerangan sorot

Karena colour rendering lampu sodium tekanan tinggi kurang baik dimana perubahan warna objek yang disinari sangat besar dan warna cahayanya (colour appearance) putih keemasan (yellowish) yang kurang memberi keindahan, maka penggunaan lamnpu ini untuk penerangan jalan yang berpenghuni kurang sesuai. Tetapi sesuai digunakan untuk penerangan jalan bebas hambatan, jalan utama, jalan menuju luar kota, penerangan highmast untuk jalan besar atau persimpangan jalan bertingkat , dll yang tidak menuntut colour rendering yang baik. Jenis lampu SON i. Berbentuk elips ii. Berbentuk tubular

Anne Rufaida F 221 09 011

7. Lampu LED Sebuah LED adalah sejenis dioda semikonduktor istimewa. Seperti sebuah dioda normal, LED terdiri dari sebuah chip bahan semikonduktor yang diisi penuh, atau di-dop, dengan ketidakmurnian untuk menciptakan sebuah struktur yang disebut p-n junction. Pembawamuatan - elektron dan lubang mengalir ke junction dari elektroda dengan voltase berbeda. Ketika elektron bertemu dengan lubang, dia jatuh ke tingkat energi yang lebih rendah, dan melepas energi dalam bentuk photon. Panjang gelombang dari cahaya yang dipancarkan, dan oleh karena itu warnanya, tergantung dari selisih pita energi dari bahan yang membentuk p-n junction. Sebuah dioda normal, biasanya terbuat dari silikon atau germanium, memancarkan cahaya tampak inframerah dekat, tetapi bahan yang digunakan untuk sebuah LED memiliki selisih pita energi antara cahaya inframerah dekat, tampak, dan ultraungu dekat. LED dengan cahaya putih sekarang ini mayoritas dibuat dengan cara melapisi substrat galium nitrida (GaN) dengan fosfor kuning. Karena warna kuning merangsang penerima warna merah dan hijau di mata manusia, kombinasi antara warna kuning dari fosfor dan warna biru dari substrat akan memberikan kesan warna putih bagi mata manusia. LED putih juga dapat dibuat dengan cara melapisi fosfor biru, merah dan hijau di substrat ultraviolet dekat yang lebih kurang sama dengan cara kerja lampu fluoresen. Metode terbaru untuk menciptakan cahaya putih dari LED adalah dengan tidak\ menggunakan fosfor sama sekali melainkan menggunakan substrat seng selenida yang dapat memancarkan cahaya biru dari area aktif dan cahaya kuning dari substrat itu sendiri.

You might also like