You are on page 1of 43

Panduan Pelatihan Implan

PELATIHAN KLINIK IMPLAN

PEGANGAN UNTUK PELATIH

KUNCI JAWABAN KUESIONER SEBELUM PELATIHAN........... CARA ORANG DEWASA BELAJAR............................... KUESIONER TENGAH PELATIHAN

60 62

Menggunakan kuesioner tengah pelatihan...................... 77 Kuesioner tengah pelatihan.............................78 Lembar jawaban kuesioner tengah pelatihan....................... 83 Kunci jawaban kuesioner tengah pelatihan............................... 84 FORMULIR PENILAIAN KETERAMPILAN KLINIK DAN KONSELING IMPLAN Menggunakan formulir penilaian............................ 90 Formulir penilaian keterampilan klinik dan konseling Implan...................... 93

59

BukuPeganganPelatih

KUNCI JAWABAN KUESIONER SEBELUM PELATIHAN


Petunjuk: Pada kolom jawaban yang tersedia, tulis huruf B bila pernyataannya betul atau S bila pernyataannya salah KONSELING 1. Dokter adalah orang yang paling memenuhi syarat untuk menentukan metode kontrasepsi bagi seorang perempuan yang sehat Konseling harus diterapkan denga azaz kesetaraan, obyektif dan menggunakan bahasa yang dimengerti oleh klien Seorang klien akan memilih Implan-2 sebagai alat kontrasepsinya apabila ia diberitahu efek samping Implan-2 hanya sedikit Efek kontraseptif Implan-2 akan efektif dalam 24 jam apabila dipasang dalam 7 hari pertama siklus haid Tujuan peserta 1 (Bab 2) S Tujuan peserta 1 (Bab 2) S S Tujuan peserta 1 (Bab 2) Tujuan peserta 1 & 7 (Bab 1 & 6)

2.

3.

4.

INDIKASI, KEWASPADAAN DAN SELEKSI KLIEN 5. Implan-2 dapat digunakan oleh klien yang ingin menjarangkan kehamilan untuk 5 tahun setelah melahirkan Seorang klien dengan riwayat thrombophlebitis dapat menggunakan kontrasepsi Implan-2 Seorang wanita dengan perdarahan per vaginam yang belum jelas penyebabnya, untuk sementara belum dapat menggunakan Implan-2 hingga penyebab perdarahan diketahui Seleksi klien untuk Implan harus meliputi riwayat medis yang lengkap, pemeriksaan fisik menyeluruh, dan pemeriksaan panggul S Tujuan peserta 3 (Bab 3) Tujuan peserta 3 (Bab 3) Tujuan peserta 4 (Bab 3 & 4)

6. 7.

8.

Tujuan peserta 4 (Bab 4)

PENCEGAHAN INFEKSI 9. Peralatan bedah (logam) yang telah didekontaminasi dan dicuci dapat disterilisasi dengan merebus dalam air mendidih selama 20 menit S Tujuan peserta 5 (Bab 5)

60

Panduan Pelatihan Implan

10. Desinfeksi Tingkat Tinggi untuk peralatan bedah (logam) yang telah dicuci, dapat dilakukan dengan merendam dalam larutan formaldehid atau larutan klorin 0,1% 11. Untuk mengurangi resiko penularan virus Hepatitis B atau AIDS pada petugas waktu melakukan pembersihan alat-alat, maka semua peralatan yang sudah selesai dipakai harus langsung direndam dalam larutan formalin 8% selama semalam sebelum dibersihkan PEMASANGAN DAN PENCABUTAN 12. Setelah selesai pemasangan Implan-2, bila ujung kapsul teraba di tempat luka insisi maka kapsul tersebut harus dicabut dan dipasangkan kembali 13. Kapsul Implan-2 yang terpasang di dalam lemak bawah kulit lebih mudah dicabut daripada yang dipasang tepat di bawah kulit 14. Bila seorang klien meminta dipasangkan kembali Implan-2 stelah pencabutan tetapi banyak jaringan parut disekitar tempat pemasangan, sebaiknya pasang Implan-2 baru pada lengan yang lain 15. Pada saat pencabutan Implan-2, 1 kapsul sulit diraba karena letaknya sangat dalam, waktu 45 menit telah berlalu, klien gelisah dan mengeluh sakit; sebaiknya lebarkan luka insisi dan teruskan pencabutan TINDAK LANJUT, EFEK SAMPING, DAN MASALAH LAINNYA 16. Kapsul Implan-2 harus dicabut bila terjadi perdarahan per vaginam yang tidak teratur selama 2 bulan pertama setelah pemasangan 17. Efek samping Implan-2 lebih rendah dari Implan-6 karena lebih rendahnya konsentrasi levonorgestrel yang dilepaskan melalui dinding kapsul 18. Sakit kepala pengguna Implan -2 lebih berat dari Implan-6 karena berisi 75 mg levonorgestrel per kapsul dibandingkan dengan 36 mg per kapsul 19. Efek kontraseptif Implan-2 jangka waktunya sama dengan Implan-6 yaitu 5 tahun 20. Implan-2 menjadi kurang efektif bila klien juga minum obat phenytoin (Dilantin)

Tujuan peserta 5 (Bab 5) B Tujuan peserta 5 (Bab 5) S

Tujuan peserta 6 (Bab 6) B Tujuan peserta 9 (Bab 6 & 9) S Tujuan peserta 9 (Bab 9) B Tujuan peserta 9 (Bab 9) S

Tujuan peserta 7 (Bab 7 &8) S Tujuan peserta 7 (Bab 7 & 8) S Tujuan peserta 7 (Bab 7 & 8) S S B Tujuan peserta 7 & 8 (Bab 7 & 8) Tujuan peserta 7 (Bab 7)
61

BukuPeganganPelatih

CARA ORANG DEWASA BELAJAR 1

TUJUAN BELAJAR : Setelah menyelesaikan pelajaran ini, peserta diharapkan dapat mengidentifikasi cara orang dewasa belajar dan menggunakan informasi ini untuk memberikan bimbingan pada pelatihan. Kemampuan menguasai cara belajar orang dewasa ini akan ditentukan oleh partisipasi peserta dan penyelesaian tugas yang harus dilakukan selama pelatihan dan penggunaannya pada praktik klinik. TUJUAN YANG INGIN DICAPAI : Setelah selesai pelatihan ini, peserta diharapkan dapat Membandingkan metoda belajar praktis (magang) dan metoda belajar formal (sekolah) Menjelaskan tingkat kinerja pelatihan pengembangan keterampilan klinik. Menguraikan prinsip-prinsip pelatihan keterampilan klinik.

Perbandingan antara metoda belajar formal (sekolah) dan praktis (magang) Karakteristik metode belajar formal :

Tersusun dalam suatu kerangka belajar Sedikit atau tidak ada interaksi Pertanyaan dari peserta sangat sedikit Keterlibatan peserta tidak ada atau hanya sedikit Pelatih kelihatan lebih pintar daripada peserta.

Karakteristik metode belajar praktis (contoh : pematung memberikan pelajaran kepada anak-anaknya tentang cara membuat patung)

Belajar dengan langsung mengerjakan (magang) Partisipatif (pelatih dan peserta merupakan pasangan) Interaktif (pertanyaan timbal balik) Belajar merupakan suatu kesenangan (tidak tegang) Metoda belajar praktis lebih banyak memberikan bimbingan dibandingkan dengan metoda belajar formal. Contoh : pada pelatihan keterampilan klinik Implan, dengan memberikan bimbingan akan lebih baik hasilnya.

1 Sumber: Sullivan R, Magarick R and Berghthold G : Training Skills for Reproductive Health Professionals, Baltimore JHPIEGO Corporation, 1992

62

Panduan Pelatihan Implan

CARA ORANG DEWASA BELAJAR

Pelatihan yang diberikan harus ada hubungan dengan pekerjaannya. Pengalaman yang telah dimiliki peserta harus dihubungkan langsung dengan tanggung jawab terhadap pekerjaannya.

Orang dewasa mengikuti pelatihan dengan motivasi yang tinggi karena:

Keinginan untuk meningkatkan kinerja pekerjaannya Keinginan untuk belajar Keinginan untuk meningkatkan taraf hidupnya

Orang dewasa menginginkan keterlibatannya selama pelatihan. Hal ini dapat dicapai dengan:

Meminta peserta untuk memberikan masukan mengenai jadwal, kegiatan dan masalah lain yang berkaitan dengan pelajaran Menggunakan pertanyaan dan umpan balik Menggunakan curah pendapat dan diskusi Memberi tugas Menggunakan cara belajar secara kelompok atau perorangan Mengembangkan kegiatan kelas atau permainan

Orang dewasa mempunyai keinginan untuk mendapat variasi (keragaman) dalam pelatihan yang diberikan. Cara untuk mencapainya antara lain dengan:

Jadwal yang bervariasi Menggunakan berbagai audio visual : Overhead Projector Video tape Slide Flip chart atau Papan tulis. Model

Menggunakan berbagai metoda mengajar :

Ceramah Tanya jawab (Kuliah ilustratif) Peragaan Kegiatan kelompok kecil Diskusi kelompok Permainan peran (role play) dan Studi kasus Pembicaraan tamu

63

BukuPeganganPelatih

Orang dewasa membutuhkan umpan-balik positif. Umpan balik positif akan membuat peserta mengetahui bagaimana hasil kerja mereka dan informasi tersebut akan diterima dengan baik. Pelatih memberikan umpan-balik yang positif, dengan melakukan hal-hal seperti berikut: Memberikan kata-kata pujian baik di depan kelas ataupun secara perorangan Memberikan pujian atas jawaban pertanyaan dengan: Betul sekali Jawaban yang bagus Tanggapan yang baik sekali Memberikan penghargaan atas keterampilan pada waktu bimbingan klinik : Pekerjaan yang baik sekali Saya harap setiap peserta memperhatikan insisi yang telah dibuatnya. Dia telah mengerjakannya dengan baik dan insisi yang anda buat seharusnya seperti ini. Membuat peserta tahu tentang apa yang telah dilakukannya dalam kaitan dengan tujuan belajar

Pelatih harus mengetahui bahwa peserta datang ke pelatihan dengan sejumlah kekhawatiran :

Khawatir tidak berhasil Khawatir tidak cocok dengan peserta yang lainnya Khawatir tidak cocok dengan pelatih Khawatir tidak mengerti dengan materi yang diberikan Khawatir tidak dapat menunjukkan keterampilan yang telah diberikan

Pelatih harus menyadari kekhawatiran-kekhawatiran ini dan pada awal pelatihan melakukan kegiatan yang memberi kesempatan kepada peserta untuk saling mengenal dalam suasana yang menyenangkan.

Orang dewasa ingin diperlakukan sebagai pribadi yang tidak sama dengan latar belakang, pengalaman dan kebutuhan belajar yang berbeda. Untuk menjaga perasaan peserta sebagai pribadi yang tidak sama tersebut, pelatih dapat menggunakan salah satu cara berikut :

Menyebut nama tiap peserta sesering mungkin Melibatkan seluruh peserta sesering mungkin Menghargai peserta Memberikan kesempatan kepada para peserta untuk saling memberikan informasi selama belajar di kelas dan praktik di klinik

64

Panduan Pelatihan Implan

Para peserta memiliki harga diri yang tinggi untuk menghadapi persyaratan yang ada pada pelatihan klinik. Pelatih harus menjaga perasaan ini antara lain dengan tidak memberikan umpan balik negatif, karena ini sangat penting untuk menjaga kepercayaan diri peserta selama pelatihan. Peserta mempunyai harapan yang tinggi pada pelatihan ini. Pelatih harus menjaga agar harapan peserta tetap tinggi dengan:

Melakukan pelatihan untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan peserta Menaruh harapan yang tinggi pada dirinya Membiarkan peserta mengenal dan menghargai pelatihnya Mengetahui dan mengakui prestasi kerja peserta

Semua peserta mempunyai kebutuhan pribadi selama pelatihan. Beri waktu istirahat yang cukup, ventilasi udara dan penerangan ruangan yang baik serta lingkungan yang bebas dari gangguan sehingga dapat mengurangi ketegangan dan membuat suasana menjadi menyenangkan.

Tingkat kinerja pada Pelatihan Pengembangan Keterampilan Klinik

Tingkat awal (Skill Acquisition) : merupakan tingkat pertama dalam mempelajari keterampilan klinik baru. Pelajaran praktik dengan waktu yang cukup, sangat diperlukan untuk mempelajari langkah-langkah dan urutannya yang harus dilakukan oleh peserta. Bantuan dan pengawasan diperlukan untuk memperoleh kinerja yang benar dari keterampilan baru tersebut. Tingkat mampu (Skill Competency) : merupakan tingkat menengah dalam mempelajari keterampilan klinik baru. Peserta sudah dapat melakukan langkah-langkah dan urutannya dengan memuaskan, tetapi belum efisien. Tingkat mahir (Skill Proficiency) : merupakan tingkat akhir dalam mempelajari keterampilan klinik baru. Peserta sudah dapat melakukan langkah-langkah dan urutannya dengan memuaskan dan efisien.

Kunci Keberhasilan untuk mempelajari Keterampilan Klinik.

Cara belajar yang efektif adalah dengan mempraktikkan langsung. Pengulangan sangat diperlukan untuk menjadi mahir. Semakin Realistik isinya, semakin efektif belajarnya. Belajar akan : Lebih efektif bila peserta telah siap untuk belajar. (Tergantung pada pelatih bagaimana menciptakan suasana belajar yang dapat menumbuhkan motivasi peserta) Lebih efektif bila berdasarkan pada pengetahuan atau pengalaman yang telah dimiliki peserta Lebih mudah bila peserta mengetahui apa yang diharapkan untuk dipelajari. Lebih menyenangkan bila menggunakan berbagai teknik dan metoda mengajar.
65

BukuPeganganPelatih

Ringkasan 1. Apa perbedaan antara metoda belajar formal (sekolah) dengan metoda belajar praktis (magang) ? Jawab :

Formal : tersusun, sedikit atau tidak ada interaksi, pertanyaan dari peserta sangat sedikit, keterlibatan peserta tidak ada atau hanya sedikit Praktis : Belajar menyenangkan dengan langsung mengerjakan, partisipatif, interaktif,

2.

Apa yang harus dilakukan pelatih untuk mendorong kemauan belajar peserta ? Jawab :


3.

Menghubungkan materi pelatihan dengan pekerjaan peserta Meningkatkan motivasi yang tinggi dari peserta Melibatkan peserta dalam proses belajar Menggunakan variasi dalam menyajikan materi pelatihan Memberikan umpan balik positif Mempertimbangkan kekhawatiran peserta Mempertimbangkan latar belakang, pengalaman dan kebutuhan belajar peserta Menjaga harga diri peserta Menjaga harapan yang tinggi dari peserta Mempertimbangkan kebutuhan pribadi peserta

Sebutkan tingkat kinerja pada pelatihan pengembangan keterampilan klinik ? Jawab :

Tingkat awal (Skill Acquisition) Tingkat mampu (Skill Competency) Tingkat mahir (Skill Proficiency)

4.

Sebutkan prinsip-prinsip belajar keterampilan klinik. Jawab :

Pengulangan materi diperlukan untuk keterampilan Bahan pelajaran harus realistis Peserta harus siap untuk belajar Berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki peserta Peserta mengetahui tujuan belajar Menggunakan metoda yang bervariasi

66

Panduan Pelatihan Implan

KEGIATAN 1 Memasukkan lengan IUD Cu T 380A didalam kemasan sterilnya atau Membuat sebuah kotak kertas (Perkiraan waktu : 20 menit) Maksud dari kegiatan ini adalah untuk menunjukkan cara memberikan pelatihan dan bimbingan yang efektif Petunjuk untuk pelatih : Kegiatan ini memerlukan 2 sesi untuk latihan. Yang pertama diajarkan oleh pelatih dan pembimbing yang buruk. Yang kedua oleh pelatih dan pembimbing yang efektif (Catatan : Kegiatan memasukkan lengan IUD Cu T 380A didalam kemasan sterilnya, sangat tepat dilakukan untuk pelatihan IUD. Untuk pelatihan yang lain dapat dengan melakukan kegiatan membuat sebuah kotak kertas. Memasukkan lengan IUD atau membuat kotak ditunjukkan pada peserta sebelum memulai sesi kedua) 1. Pelatih yang buruk menyajikan peragaan cara memasukkan lengan IUD didalam kemasan sterilnya atau membuat sebuah kotak dengan teknik pelatihan dan bimbingan yang buruk seperti tersebut dibawah ini :

Tidak menyatakan tujuannya, langsung memperagakan cara membuat kotak kertas Tidak memberikan contoh pada peserta Tidak memberikan panduan dari setiap langkah pada peserta Tidak menunjukkan sikap yang baik dan tidak memberikan umpan balik yang positif Tidak melakukan kontak mata Tidak memberi pertanyaan atau berinteraksi dengan peserta Tidak meminta bantuan

2. Setelah peragaan, dilanjutkan dengan sesi curah pendapat. Tanyakan teknik pelatihan dan bimbingan yang buruk dari hasil pengamatan peserta tadi dan buat dalam bentuk daftar. Tulis daftar tersebut pada flip chart, papan tulis atau plastik transparansi. Kemudian tanyakan apa saran-saran untuk meningkatkan penyajian tersebut. Saran-saran tersebut juga dibuat dalam suatu daftar, kemudian bandingkan kedua daftar tersebut. 3. Pelatih yang efektif menyajikan ulang peragaan tadi dengan menggunakan teknik pelatihan dan bimbingan yang efektif seperti tersebut dibawah ini :

67

BukuPeganganPelatih

Menyatakan tujuannya sambil menunjukkan cara memasukkan lengan IUD didalam kemasan sterilnya atau membuat sebuah kotak yang nanti akan dilakukan oleh peserta Membagikan panduan yang menjelaskan setiap langkah dan bahan-bahan yang diperlukan untuk kegiatan tersebut (misalnya IUD daam kemasan sterilnya atau selembar kertas untuk membuat kotak) Memeragakan dulu seluruh langkah dan kemudian memperagakan setiap langkah demi langkah Mengulangi setiap langkah agar dapat diikuti oleh peserta Menanyakan apakah ada pertanyaan atau ada yang perlu dibantu Meminta peserta untuk mempraktikkan cara memasukkan lengan IUD atau membuat kotak kertas Memantau kemajuannya, memberikan umpan balik langsung atau membetulkan kesalahan yang dibuat

4. Buat kesimpulan tentang kegiatan tersebut dengan membandingkan teknik pelatihan dan bimbingan yang efektif dengan yang buruk CARA MEMASUKKAN LENGAN IUD Cu T 380A DIDALAM KEMASAN STERILNYA Jangan membuka kemasan steril yang berisi IUD atau memasukkan lengannya sampai dipastikan bahwa klien dapat IUD yaitu setelah selesai pemeriksaan spekulum dan pemeriksaan panggul. Sebagai tambahan, jangan masukkan lengan IUD dalam tabung insterter lebih dari 5 menit sebelum dimasukkan kedalam uterus. Langkah 1. Pastikan batang IUD seluruhnya berada didalam tabung inserter (batang IUD sebagian sering keluar dari tabung inserter meskipun kemasannya belum dibuka) dan ujung tabung inserter yang berlawanan dengan ujung yang berisi IUD berada didekat tempat membuka kemasan Langkah 2. Letakkan kemasan diatas permukaan yang datar, keras dan bersih, dengan kertas penutup transparan berada diatas. Buka kertas penutup di biagian ujung yang berlawanan dari tempat IUD sampai kira-kira sepanjang setengah jarak dengan leher biru. Langkah 3. Angkat kemasan dengan memegang bagian yang sudah dibuka (hati-hati jangan sampai IUD keluar dari tabung inserter). Kedua bagian kertas penutup yang sudah terbuka dilipat ke masing-masing sisinya dan dipegang saat mengangkat sehingga pendorong tetap steril waktu dimasukkan kedalam tabung inserter. Dengan tangan satunya lagi memasukkan pendorong kedalam tabung inserter dan dorong hati-hati sampai menyentuh ujung batang IUD.

68

Panduan Pelatihan Implan

Langkah 4. Letakkan kembali kemasan pada tempat yang datar dengan bagian transparan menghadap keatas Langkah 5. Pegang dan tahan kedua ujung lengan IUD dari atas penutup transparan dengan jari telunjuk dan ibu jari tangan kiri. Dengan tangan kanan dorong kertas pengukur (dari ujng kemasan yang sudah dibuka) sampai keujung kemasan yang masih tertutup. Sambil tetap memegang ujung kedua lengan, dorong inserter sampai ke pangkal lengan (seperti pada gambar dibawah ini) senhingga kedua lengan akan terlipat mendekati tabung inserter.

Langkah 6. Tahan terus kedua lengan yang sudah terlipat tersebut dengan jari telunjuk dan ibu jari. Tarik tabung inserter meletewati kedua ujung lengan. Angkat sedikit tabung inserter kemudian dorong kembali dan putar sampai kedua ujung lengan masuk kedalam tabung inserter dan terasa ada tahanan yaitu pada batas lempengan tembaga. Bagian lengan yang mempunyai lempengan tembaga tidak bisa dimasukkan kedalam tabung inserter, oleh karena itu tabung inserter jangan didorong terus jika telah terasa ada tahanan Langkah 7. Leher biru pada tabung inserter digunakan sebagai tanda kedalaman rongga uterus dan penunjuk kearah mana lengan akan membuka saat dikeluarkan dari tabung inserter. Pegang leher biru dari atas penutup transparan dan dorong tabung inserter sampai jarak antara ujung lengan yang terlipat dengan ujung leher biru bagian depan (dekat batang IUD) sama panjangnya dengan kedalaman rongga uterus yang telah diukur dengan sonde. Putar tabung inserter sampai sumbu panjang leher biru berada pada posisi horizontal sebidang dengan lengan IUD.

69

BukuPeganganPelatih

Langkah 8. IUD sekarang siap untuk dipasang pada uterus. Buka seluruh penutup transparan secara hati-hati. Pegang tabung inserter yang telah terisi IUD dalam posisi horizontal agak IUD maupun pendorong tidak jatuh. Jangan melepas IUD sebelum tabung inserter mencapai fundus. Sebelum memasang, tabung inserter jangan sampai tersentuh permukaan yang tidak steril agar tidak terkontaminasi.

Sumber: The Population Council and the Program for Appropriate Technology in Health (PATH) : The Copper T 380 A IUD : A Manual for Clinicians, 2nd ed. Seattle, Washington, PATH, 1989

70

Panduan Pelatihan Implan

CARA MEMBUAT KOTAK KERTAS Berikut ini langkah-langkah untuk membuat kotak dari selembar kertas:

Langkah 1. Buat dua lipatan melintang

Hal yang penting Bagi kertas menjadi 3 bagian yang sama. Untuk membuat ini. Gulung kertas sehingga berbentuk silinder, temukan ujung-ujung kertas Bagi kertas menjadi 3 bagian yang sama. Untuk membuat ini gulung kertas sehingga berbentuk silinder, temukan ujung-ujung kertas

2. Buat dua lipatan memanjang

3. Buat lipatan diagonal pada sudutsudut kertas

Lipatan diagonal dimulai dari tempat dimana lipatan melintang dan memajang saling memotong. Pada salah satu sudut sesuaikan lipatan melintang dengan lipatan memanjang. Sudut-sudut harus dilipat Lipatan sepanjang ujung kotak bukan pada sisinya. Ratakan tumpukan lipatan di sudut. Sudut harus berbentuk segi empat

4. Lipat ujung dari kotak

5. Lipat penutup kebawah

Lipat penutup pada bagian atas kotak kearah luar

71

Panduan Pelatihan Implan

KEGIATAN 2

Permainan Angka (Perkiraan waktu : 15 menit)

Petunjuk : Bagikan kepada setiap peserta, empat sampai delapan lembar kertas permainan angka. Minta peserta untuk menutup lembar kertas permainan angka tersebut dengan kertas kosong sehingga tidak terlihat. Katakan kepada peserta bahwa ini latihan koordinasi sederhana antara tangan dan mata yang harus dikerjakan secepat mungkin dalam waktu tertentu. Kemudian beritahu peserta untuk mengangkat kertas kosong yang menutupi lembar kertas permainan angka tersebut. Dengan pena atau pensil, buatlah garis lurus dari nomor (#) 1 ke #2, #3 dan seterusnya, sampai peserta diminta untuk berhenti. Waktu yang diberikan 60 detik, mintalah peserta untuk berhenti. Peserta melingkari angka tertinggi yang telah dicapai dan memberi nomor '1' di pojok kanan atas. Ulangi permainan tersebut sampai 6 atau 7 kali, setiap kali permainan waktunya 60 detik. Pastikan setiap lembar kertas permainan angka telah diberi nomor secara berurutan ( #1, #2 sampai #6 atau #7)

Pertanyaan untuk bahan diskusi : 1. Tanyakan kepada peserta bagaimana perasaannya setelah selatama latihan tersebut. (Catatan : tanggapan bisa gugup, frustasi, bingung, senang dan lain-lain)

2. "Berlatih membuat sempurna" Bila ini benar, seharusnya didapatkan peningkatan angka pada setiap kali latihan tersebut diulang. Apakah ini benar untuk setiap peserta? Bila tidak, mengapa?

73

BukuPeganganPelatih

74

Panduan Pelatihan Implan

KEGIATAN 3

Permainan Sembilan Titik

Petunjuk : Tujuan permainan ini untuk memberikan gambaran bagaimana mencari pemecahan baru dari masalah yang lama. Gambar sembilan titik :

Gambar dapat dibuat pada papan tulis, flip chart atau transparan. Beri instruksi pada peserta : Buat empat garis lurus tidak terputus yang menghubungkan kesembilan titik tersebut tanpa menggunakan pensil atau pena Bila ada peserta yang telah berhasil mengerjakannya, minta untuk mengerjakan lagi tetapi hanya dengan tiga garis lurus. Pertanyaan untuk bahan diskusi : 1. Bila anda mendapat kesulitan mengerjakannya, apa sebabnya? 2. Bila anda sering mendapatkan kesulitan dalam berbagai hal, bagaimana cara anda mengatasinya.

75

BukuPeganganPelatih

Pada gambar dibawah ini tampak yang paling sering dikerjakan untuk membuat empat garis lurus tidak terputus yang menghubungkan sembilan titik.

Untuk menghubungkan sembilan titik dengan tiga garis lurus tidak terputus, coba dengan cara seperti dibawah ini :

76

Panduan Pelatihan Implan

KUESIONER TENGAH PELATIHAN


MENGGUNAKAN KUESIONER : Kuesioner ini dirancang untuk membantu peserta memantau kemajuan belajar yang dicapai selama pelatihan. Kuesioner ini dapat diberikan setiap saat selama pelatihan. Nilai betul sebesar 85% atau lebih menunjukkan kemampuan pengetahuan peserta sesuai dengan materi yang terdapat dalam buku rujukan. Pada akhir pelatihan, semua peserta diharapkan dapat mencapai nilai betul sebesar 85% atau lebih. Untuk nilai kurang dari 85% pada usaha pertama, pelatih harus membahas kembali hasil tersebut dengan peserta dan memandu mereka menggunakan buku rujukan untuk mempelajari informasi baru yang diperlukan peserta. Pengulangan pemberian kuesioner ini hanya dilakukan bila peserta mempunyai cukup waktu untuk belajar dari buku rujukan.

77

BukuPeganganPelatih

KUESIONER TENGAH PELATIHAN


Petunjuk : pilihlah jawaban yang paling tepat dari setiap pertanyaan dibawah ini, pada lembar jawaban yang tersedia KONSELING 1. Orang yang paling memenuhi syarat untuk menentukan metoda kontrasepsi bagi seorang wanita yang sehat adalah: a. Wanita itu sendiri b. Dokter yang menangani wanita tersebut c. Konselor yang mendatangi wanita tersebut d. Suami dari wanita tersebut 2. Bagian yang paling penting dari konseling adalah : a. Memberikan brosur tentang metoda kontrasepsi pada wanita tersebut untuk dibahas dengan suaminya b. Mengidentifikasi apa yang menjadi kekhawatiran wanita tersebut pada pemakaian kontrasepsi dan menjawab semua pertanyaannya c. Mendapat persetujuan formal dari klien untuk pemasangan alat kontrasepsi d. Menjelaskan efek samping yang merugikan 3. Mana diantara pernyataan dibawah ini akan membuat wanita tersebut menjadi lebih percaya untuk memilih Implan-2 : a. Memegang sendiri kapsul Implan b. Membandingkan efek samping Implan dengan metoda kontrasepsi lainnya c. Membandingkan efektivitas Implan dengan metoda kontrasepsi lainnya d. Semua pertanyaan diatas 4. Bila Implan-2 dipasang dalam tujuh hari pertama dari haid, efek kontraseptifnya akan mulai bekerja : a. Setelah 24 jam b. Dalam 7 hari c. Dalam 14 hari d. Setelah periode haid berikutnya

78

Panduan Pelatihan Implan

INDIKASI HATI-HATI DAN SELEKSI KLIEN 5. Calon potensial Implan-2 adalah klien yang : a. Menginginkan anak dalam 1 atau 2 tahun lagi b. Mempertimbangkan untuk sterilisasi tapi belum siap untuk mengambil keputusan akhir c. Menderita perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya d. Tidak menyukai kontrasepsi oral karena akan menyebabkan perdarahan diantara menstruasi 6. Seorang wanita yang pernah mempunyai riwayat penyakit thrombophlebitis : a. Tidak boleh menggunakan Implan-2 b. Harus diberikan antikoagulasi sebelum menggunakan Implan c. Dapat menggunakan kontrasepsi pil yang mengandung estrogen dan progestin d. Dapat menggunakan Implan-2

7. Mana diantara pernyataan dibawah ini memerlukan pemeriksaan lebih lanjut sebelum memasang Implan : a. Diabetes (terkontrol) b. Tumor jinak payudara c. Hipertensi (dalam pengobatan) d. Perdarahan pervaginam yang tidak diketahui penyebabnya

8. Seleksi klien untuk Implan-2, harus meliputi : a. Pemeriksaan panggul (spekulum dan bimanual) b. Paling sedikit riwayat medis yang lengkap, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan panggul c. Pemeriksaan panggul hanya bila ada indikasi, misalnya untuk menyingkirkan kehamilan d. Pemeriksaan laboratorium dasar seperti hemoglobin, total lipids dan pemeriksaan fungsi ginjal

79

BukuPeganganPelatih

PENCEGAHAN INFEKSI 9. Peralatan bedah (logam) yang telah didekontaminasi dan dicuci dapat disterilisasikan dengan : a. Pemanasan (autoklaf atau oven) b. Merendam peralatan tersebut selama 30 menit dalam larutan Yodium c. Merebus selama 20 menit d. Menyinari dengan cahaya ultra violet selama 1 jam 10. Selain sterilisasi, metoda alternatif yang masih dapat diterima untuk membersihkan peralatan bedah (logam) yang telah digunakan untuk memasang atau mencabut Implan adalah dengan DDT yaitu dengan merebus atau merendamnya selama 20 menit dalam : a. Chlorhexidin (misalnya Savlon) b. Glutaraldehid (misalnya Cidex) atau formalin 8 % c. Larutan yodium povidon (misalnya Betadine) d. Semua tersebut diatas 11. Untuk mengurangi resiko tertular Hepatitis B atau AIDS pada petugas waktu melakukan pembersihan alat-alat, maka semua peralatan yang sudah selesai dipakai serta sarung tangan yang dapat digunakan kembali, pertama-tama harus di : a. Cuci dengan air dan disikat sebelum didesinfeksikan dengan merebusnya b. Rendam dalam larutan klorin 0,5% yang baru selama 10 menit sebelum mencucinya c. Bilas dengan air dan disikat sebelum mensterilisasikannya d. Rendam selama 1 malam dalam formalin 8% PEMASANGAN DAN PENCABUTAN 12. Setelah selesai pemasangan Implan-2, kedua kapsul dapat diraba dibawah kulit. Bila salah satu ujung dari kapsul teraba ditempat insisi maka harus : a. Mencabut kapsul tersebut dan menutup insisi b. Menutup insisi tersebut dengan kuat sehingga menutupi kapsul tersebut c. Mencabut dan memasang kembali kapsul tersebut d. Membalut lengan dan meminta klien datang kembali besok untuk memeriksa posisi dari kapsul tersebut

80

Panduan Pelatihan Implan

13. Kapsul Implan-2 yang dipasang dalam lemak dibawah kulit : a. Lebih mudah untuk dicabut b. Akan berpindah kebawah kulit c. Kurang efektif karena hormon akan dikeluarkan lebih lambat dari kapsul tersebut d. Lebih sukar untuk dicabut 14. Seorang klien ingin dipasang kembali Implan-2 setelah menggunakannnya selama 3 tahun. Pemasangan pertama sangat dekat dengan siku dan pada waktu dilakukan pencabutan didapatkan jaringan ikat yang sangat tebal ditempat bekas kedua kapsul tersebut, maka sebaiknya : a. Meminta klien kembali 4 6 minggu lagi untuk pemasangan Implan yang baru b. Mengatakan pada klien bahwa tidak bisa menggunakan Implan lagi c. Memasang Implan yang baru pada lengan yang lain d. Memasang kembali Implan yang baru ditempat yang lama

15. Pada saat pencabutan Implan- 2, 1 kapsul letaknya sangat dalam dan tidak teraba. Setelah lebih kurang 45 menit klien menjadi gelisah, mengeluh sakit dan mengatakan anaknya sendirian dirumah, maka sebaiknya : a. Membuat insisi baru yang lebih besar disekitar kapsul yang tersisa b. Menghentikan pencabutan, membalut tempat insisi dan meminta klien untuk kembali untuk kembali lagi besok c. Memanggil petugas lain untuk membantu pencabutan kapsul tersebut d. Menghentikan pencabutan, membalut tempat insisi dan meminta klien untuk kembali lagi bila luka insisi sudah sembuh

TINDAK LANJUT, EFEK SAMPING DAN MASALAH LAINNYA 16. Seorang wanita yang telah menggunakan Implan-2 selama 2 bulan mengeluh sering mengalami perdarahan pervaginam yang tidak teratur. Klien tersebut bertanya apa yang harus dilakukan. Tindakan yang paling baik adalah : a. Mencabut Implan untuk menghentikan perdarahan b. Memasang 1 kapsul lagi untuk mengatur perdarahan c. Meyakinkan klien bahwa perdarahan tersebut tidak perlu dikhawatirkan karena biasanya akan berkurang atau berhenti setelah pemakaian yang lebih lama d. Melakukan pemeriksaan hemoglobin dan serum feritin untuk memeriksa apakah klien menderita anemia
81

BukuPeganganPelatih

17. Efek samping yang mungkin terjadi pada penggunaan Implan-2 adalah : a. Risiko untuk menderita penyakit kandung empedu meningkat b. Keluarnya cairan mukosa yang banyak dan kental dari vagina c. Tidak haid (tidak ada perdarahan atau bercak perdarahan selama 3 bulan atau lebih) d. Risiko untuk menderita diabet meningkat 18. Akseptor Implan-2 harus kembali ke klinik bila terjadi : a. Perdarahan dan pus pada tempat insisi atau kapsul yang keluar sebagian b. Berat badan bertambah lebih dari 1 kg c. Haid yang tidak teratur d. Sakit kepala yang ringan 19. Kapsul Implan-2 efektif dalam jangka waktu : a. 1 tahun b. 3 tahun c. 5 tahun d. 7 tahun

20. Obat yang dapat membuat Implan-2 kurang efektif adalah : a. Ampisilin b. Eritromisisn c. Phenytoin (Dilantin) d. Thorazine

82

Panduan Pelatihan Implan

LEMBAR JAWABAN KUESIONER TENGAH PELATIHAN

KONSELING 1. ___________________ 2. ___________________ 3. ___________________ 4. ___________________ INDIKASI, HATI-HATI DAN SELEKSI KLIEN 5. ___________________ 6. ___________________ 7. ___________________ 8. ___________________ PENCEGAHAN INFEKSI 9. ___________________ 10. ___________________ 11. ___________________ PEMASANGAN DAN PENCABUTAN 12. ___________________ 13. ___________________ 14. ___________________ 15. ___________________ Tujuan peserta 6 Tujuan peserta 9 Tujuan peserta 9 Tujuan peserta 9 (Bab 6) (Bab 6 & 9) (Bab 9) (Bab 9) Tujuan peserta 5 Tujuan peserta 5 Tujuan peserta 5 (Bab 5) (Bab 5) (Bab 5) Tujuan peserta 3 Tujuan peserta 3 Tujuan peserta 4 Tujuan peserta 4 (Bab 3) (Bab 3) (Bab 3 & 4) (Bab 4) Tujuan peserta 1 Tujuan peserta 1 Tujuan peserta 1 Tujuan peserta 1 & 7 (Bab 2) (Bab 2) (Bab 2) (Bab 1 & 7)

TINDAK LANJUT, EFEK SAMPING DAN MASALAH LAINNYA 16. ___________________ 17. ___________________ 18. ___________________ 19. ___________________ 20. ___________________ Tujuan peserta 7 Tujuan peserta 7 Tujuan peserta 7 Tujuan peserta 7 Tujuan peserta 7 (Bab 7 & 8) (Bab 7 & 8) (Bab 7 & 8) (Bab 7 & 8) (Bab 7)

83

BukuPeganganPelatih

KUNCI JAWABAN KUESIONER TENGAH PELATIHAN KONSELING 1. Orang yang paling memenuhi syarat untuk menentukan metoda kontrasepsi bagi seorang wanita yang sehat adalah : a. Wanita itu sendiri b. Dokter yang menangani wanita tersebut c. Konselor yang mendatangi wanita tersebut d. Suami dari wanita tersebut 2. Bagian yang paling penting dari konseling adalah : a. Memberikan brosur tentang metoda kontrasepsi pada wanita tersebut untuk dibahas dengan suaminya b. Mengidentifikasi apa yang menjadi kekhawatiran wanita tersebut pada pemakaian kontrasepsi dan menjawab semua pertanyaannya c. Mendapat persetujuan formal dari klien untuk pemasangan kontrasepsi d. Menjelaskan efek samping yang merugikan 3. Mana diantara pernyataan dibawah ini akan membuat wanita tersebut menjadi lebih percaya untuk memilih Implan-2 : a. Memegang sendiri kapsul Implan b. Membandingkan efek samping Implan dengan metoda kontrasepsi lainnya c. Membandingkan efektivitas Implan dengan metoda kontrasepsi lainnya d. Semua pernyataan diatas 4. Bila Implan-2 dipasang dalam tujuh jari pertama dari haid, efek kontraseptifnya akan mulai bekerja : a. Setelah 24 jam b. Dalam 7 hari c. Dalam 14 hari d. Setelah periode haid berikutnya

84

Panduan Pelatihan Implan

INDIKASI, HATI-HATI DAN SELEKSI KLIEN 5. Calon potensial Implan-2 adalah klien yang : a. Menginginkan anak dalam 1 atau 2 tahun lagi b. Mempertimbangkan untuk sterilisasi tapi belum siap mengambil keputusan akhir c. Menderita perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya d. Tidak menyukai kontrasepsi oral karena akan menyebabkan perdarahan diantara menstruasi 6. Seorang wanita yang mempunyai riwayat penyakit thrombophlebitis : a. Tidak boleh menggunakan Implan-2 b. Harus diberikan antikoagulasi sebelum menggunakan Implan c. Dapat menggunakan pil yang mengandung estrofen dan progestin d. Dapat menggunakan Implan-2 7. Mana diantara pernyataan dibawah ini memerlukan pemeriksaan lebih lanjut sebelum memasang Implan : a. Diabetes (terkontrol) b. Tumor jinak payudara c. Hipertensi (dalam pengobatan) d. Perdarahan pervaginam yang tidak diketahui penyebabnya 8. Seleksi klien untuk Implan-2, harus meliputi : a. Pemeriksaan panggul (speculum dan bimanual) b. Paling sedikit riwayat medis yang lengkap, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan panggul c. Pemeriksaan panggul hanya bila ada indikasi, misalnya untuk menyingkirkan kehamilan d. Pemeriksaan laboratorium dasar seperti hemoglobin, total lipids dan pemeriksaan fungsi ginjal

85

BukuPeganganPelatih

PENCEGAHAN INFEKSI 9. Peralatan bedah (logam) yang telah didekontaminasi dan dicuci dapat disterilisasikan dengan : a. Pemanasan (autoklaf atau oven) b. Merendam peralatan tersebut selama 30 menit dalam larutan Yodium c. Merebusnya selama 20 menit d. Menyinari dengan cahaya ultraviolet selama 1 jam 10. Selain sterilisasi, metoda alternatif yang masih dapat diterima untuk membersihkan peralatan bedah (logam) yang telah digunakan untuk memasang atau mencabut Implan adalah dengan DDT yaitu dengan merebus atau merendamnya selama 20 menit dalam : a. Chlorhexidin (misalnya Savlon) b. Glutaraldehid (misalnya Cidex) atau formalin 8 % c. Larutan yodium povidon (misalnya Betadine) d. Semua tersebut diatas 11. Untuk mengurangi resiko tertular Hepatitis B atau AIDS pada petugas waktu melakukan pembersihan alat-alat, maka semua peralatan yang sudah selesai dipakai serta sarung tangan yang dapat digunakan kembali, pertama-tama harus di : a. Cuci dengan air dan disikat sebelum didesinfeksikan dengan merebusnya b. Rendam dalam larutan klorin 0,5% yang baru selama 10 menit sebelum mencucinya c. Bilas dengan air dan disikat sebelum mensterilisasikannya d. Rendam selama 1 malam dalam formalin 8% PEMASANGAN DAN PENCABUTAN 12. Setelah selesai pemasangan Implan-2, kedua kapsul dapat diraba dibawah kulit. Bila salah satu ujung dari kapsul teraba ditempat insisi maka harus : a. Mencabut kapsul tersebut dan menutup insisi b. Menutup insisi tersebut dengan kuat sehingga menutupi kapsul tersebut c. Mencabut dan memasang kembali kapsul tersebut d. Membalut lengan dan meminta klien datang kembali besok untuk memeriksa posisi dari kapsul tersebut
86

Panduan Pelatihan Implan

13. Kapsul Implan-2 yang dipasang dalam lemak dibawah kulit : a. Lebih mudah untuk dicabut b. Akan berpindah kebawah kulit c. Kurang efektif karena hormon akan dikeluarkan lebih lambat dari kapsul tersebut d. Lebih sukar untuk dicabut 14. Seorang klien ingin dipasang kembali Implan-2 setelah menggunakannnya selama 3 tahun. Pemasangan pertama sangat dekat dengan siku dan pada waktu dilakukan pencabutan didapatkan jaringan ikat yang sangat tebal ditempat bekas kedua kapsul tersebut, maka sebaiknya : a. Meminta klien kembali 4 6 minggu lagi untuk pemasangan Implan yang baru b. Mengatakan pada klien bahwa tidak bisa menggunakan Implan lagi c. Memasang Implan yang baru pada lengan yang lain d. Memasang kembali Implan yang baru ditempat yang lama

15. Pada saat pencabutan Implan-2, 1 kapsul letaknya sangat dalam dan tidak teraba. Setelah lebih kurang 45 menit klien menjadi gelisah, mengeluh sakit dan mengatakan anaknya sendirian dirumah, maka sebaiknya : a. Membuat insisi baru yang lebih besar disekitar kapsul yang tersisa b. Menghentikan pencabutan, membalut tempat insisi dan meminta klien untuk kembali untuk kembali lagi besok c. Memanggil petugas lain untuk membantu pencabutan kapsul tersebut d. Menghentikan pencabutan, membalut tempat insisi dan meminta klien untuk kembali lagi bila luka insisi sudah sembuh

87

BukuPeganganPelatih

TINDAK LANJUT, EFEK SAMPING DAN MASALAH LAINNYA 16. Seorang wanita yang telah menggunakan Implan-2 selama 2 bulan mengeluh sering mengalami perdarahan pervaginam yang tidak teratur. Klien tersebut bertanya apa yang harus dilakukan. Tindakan yang paling baik adalah : a. Mencabut Implan untuk menghentikan perdarahan b. Memasang 1 kapsul lagi untuk mengatur perdarahan c. Meyakinkan klien bahwa perdarahan tersebut tidak perlu dikhawatirkan karena biasanya akan berkurang atau berhenti setelah pemakaian yang lebih lama d. Melakukan pemeriksaan hemoglobin dan serum feritin untuk memeruksa apakah klien menderita anemia 17. Efek samping yang mungkin terjadi pada penggunaan Implan-2 adalah : a. Risiko untuk menderita penyakit kandung empedu meningkat b. Keluarnya cairan mukosa yang banyak dan kental dari vagina c. Tidak haid (tidak ada perdarahan atau bercak perdarahan selama 3 bulan atau lebih) d. Risiko untuk menderita diabet meningkat 18. Akseptor Implan-2 harus kembali ke klinik bila terjadi : a. Perdarahan dan pus pada tempat insisi atau kapsul yang keluar sebagian b. Berat badan bertambah lebih dari 1 kg c. Haid yang tidak teratur d. Sakit kepala yang ringan

19. Kapsul Implan-2 efektif dalam jangka waktu : a. 1 tahun b. 3 tahun c. 5 tahun d. 7 tahun

88

Panduan Pelatihan Implan

20. Obat yang dapat membuat Implan-2 kurang efektif adalah : a. Ampisilin b. Eritromisisn c. Phenytoin (Dilantin) d. Thorazine

89

BukuPeganganPelatih

DAFTAR TILIK KINERJA KETERAMPILAN KLINIK DAN KONSELING IMPLAN MENGGUNAKAN DAFTAR TILIK PENILAIAN KINERJA Daftar Tilik Penilaian Kinerja untuk Keterampilan Klinik dan Konseling Implan-2 digunakan oleh pelatih untuk menilai keterampilan konseling dan klinik untuk melaksanakan pelayanan Implan2 untuk Program Keluarga Berencana, baik secara individual maupun kelompok di fasilitas pelayanan kesehatan. Kinerja yang akan ditampilkan terdiri dari konseling, seleksi klien, pencegahan infeksi, pemasangan dan pencabutan Implan-2. Daftar Tilik Penilaian Kinerja ini dibuat sesuai dengan langkah baku atau prosedur standar pelayanan Implan-2 dan dirancang sedemikian rupa agar dapat menggambarkan kondisi yang sebenarnya tentang kompetensi peserta latih dan menghasilkan nilai yang sama apabila digunakan oleh para penilai atau pelatih klinik. Prosedur Standar yang menjadi dasar Daftar Tilik Penilaian Kinerja, apabila diuraikan secara rinci, akan menjelma menjadi Penuntun Belajar yang akan digunakan oleh peserta latih untuk menguasai Keterampilan Klinik dan Konseling. Prosedur Standar disusun dari langkah-langkah pokok suatu prosedur atau kegiatan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan atau tugas dalam mewujudkan pelayanan berkualitas. Kinerja pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang akan dinilai, dilakukan berdasarkan ketentuan penilaian berikut ini: Kinerja pengetahuan, keterampilan dan perilaku dalam melaksanakan suatu prosedur atau kegiatan, ditentukan berdasarkan ketentuan berikut ini: : Memuaskan : Langkah atau kegiatan yang ada di dalam prosedur standar dilakukan sesuai dengan yang semestinya, dalam urutan yang benar, dan mematuhi standar yang ditetapkan

: Tidak memuaskan : Langkah atau kegiatan yang ada di dalam prosedur standar
diacu pada prosedur standar tetapi beberapa diantaranya tidak dapat memenuhi dan mengabaikan prinsip baku klinik yang telah ditetapkan : Tidak diamati : Langkah atau kegiatan tidak perlu dilakukan karena penilai telah mempunyai nilai untuk langkah dimaksud atau langkah tersebut tidak dimasukkan dalam penilaian kinerja Penilaian keterampilan konseling dari setiap peserta akan dinilai saat mereka melakukan praktik dengan klien, baik dalam ranah pelatihan maupun pelayanan di tempat kerja. Penilaian saat bermain peran konseling, dilakukan apabila klien yang sebenarnya tidak tersedia atau tidak sesuai dengan kondisi yang diinginkan serta dapat dilakukan di setiap saat selama pelatihan. Penilaian keterampilan klinik, tidak selalu harus dilakukan pada hari terakhir dari pelatihan karena dengan prinsip berdasarkan kompetensi, peserta yang telah dinyatakan kompeten dengan model atau simulator, dapat melakukan praktik dengan klien selama hal tersebut memungkinkan. Untuk praktik klinik nyata pertama kali, pelatih harus mendampingi untuk mengamati dan membimbing peserta dan memastikan ia melakukan langkah-langkah klinik dengan benar,
90

Panduan Pelatihan Implan

sekaligus menjamin keamanan dan keselamatan klien. Setelah peserta tersebut dianggap cukup kompeten maka pelatih akan memberikan kesempatan berlatih dan menambah rasa percaya diri peserta latih bahwa ia mampu melakukan prosedur yang diajarkan. Setiap peserta latih, harus dapat melalukan prosedur klinik secara lengkap dan mendapat umpan balik positifkonstruktif dari peserta sebelum membuat penilaian akhir. Bila ada langkah atau kegiatan belum dilakukan sebagaimana mestinya maka peserta tersebut harus mengulangi semua langkah / kegiatan dari awal, tidak hanya langkah yang salah saja. Pendampingan oleh pelatih, selain melakukan bimbingan dan alih keterampilan, juga sigap dalam melihat situasi yang mungkin akan mencederai klien dan kemudian secara halus, dapat mengambil alih prosedur yang tengah dilaksanakan oleh peserta. Untuk menentukan apakah peserta sudah memenuhi syarat (qualified), pelatih mengamati dan menilai kinerja peserta di setiap langkah/kegiatan. Peserta latih harus mendapat nilai memuaskan di setiap langkah/kegiatan yang ada di dalam Daftar Tilik Penilaian Kinerja. Selama pelatihan ini, pelatih bertanggung jawab untuk mengamati kinerja seritap peserta dalam melakukan pelayanan Implan. Hanya dengan melakukan ini pelatih dapat menilai cara peserta mempraktikkan apa yang telah dipelajarinya (misalnya sikap terhadap klien). Hal ini merupakan suatu kesempatan yang sangat baik untuk mengamati sikap peserta terhadap klien oleh karena sikap dan perilaku merupakan komponen utama dari pelayanan berkualitas. KUALIFIKASI Jumlah praktik dengan klien dan kaitannya dengan kompetensi peserta merupakan topik bahasan yang tanpa akhir. Tetapi jika semua sepakat bahwa pelatihan Implan-2 memakai prinsip berdasarkan kompetensi maka jumlah klien seharusnya tidak dijadikan dasar untuk menyatakan kompetensi seseorang. Filosofinya adalah, selama peserta dapat menunjukkan kompetensinya (dinilai dengan Daftar Tilik Penilaian Kinerja), walaupun baru sekali praktik dengan klien maka tidak ada yang ragu untuk menyatakan ia kompeten. Sebaliknya, walau telah praktik dengan klien hingga 10 kali tetapi masih banyak nilai tidak memuaskan maka pelatih juga akan bersepakat bahwa peserta tersebut belum kompeten. Jumlah praktik klinik yang diperlukan untuk mencapai kompetensi, harus dinilai secara perorangan (tidak sama untuk setiap peserta karena tergantung dari cara, daya serap dan bakat peserta ), tidak ada jumlah tertentu yang dapat memastikan seseorang dinyatakan telah memenuhi syarat untuk memberikan pelayanan Implan-2. Bila model anatomi digunakan untuk menilai dan mendapatkan keterampilan awal, dapat dipastikan hampir semua peserta dinyatakan mampu setelah 2 sampai 4 kali praktik klinik. Untuk mencapai tingkat mahir, diperlukan praktik kinik yang lebih banyak dan berulang-kali. Oleh karena itu untuk peserta yang baru pertama kali mengenal Implan-2 (tidak punya pengalaman atau tidak pernah mengikuti pelatihan sebelumnya) diperlukan paling sedikit 5 10 kali praktik kilinik untuk membuat peserta tersebut percaya diri tentang kemampuan yang dimilikinya. Penilaian langsung dari pelatih merupakan faktor kunci dalam menentukan kemampuan peserta (berkualifikasi atau belum memenuhi syarat kualifikasi). Tujuan akhir pelatihan ini adalah setiap peserta memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan Implan-2. Oleh karena itu, bila diperlukan praktik tambahan, maka harus tersedia cukup klien potensial selama pelatihan untuk memastikan peserta dapat memenuhi syarat pada akhir pelatihan. Setelah peserta dinyatakan qualified maka setiap peserta harus mendapat kesempatan untuk mempraktikkan pengetahuan dan keterampilannya sesegera mungkin. Bila

91

BukuPeganganPelatih

tidak, maka rasa percaya diri peserta akan hilang yang pada akhirnya akan menyebabkan kinerja atau tingkat keterampilannya menjadi berkurang.

92

Panduan Pelatihan Implan

DAFTAR TILIK KINERJA KLINIK DAN KONSELING PEMASANGAN IMPLAN-2 (Digunakan oleh Pelatih)

Kinerja pengetahuan, keterampilan dan perilaku dalam melaksanakan suatu prosedur atau kegiatan, ditentukan berdasarkan ketentuan berikut ini: : Memuaskan : Langkah atau kegiatan yang ada di dalam prosedur standar dilakukan sesuai dengan yang semestinya, dalam urutan yang benar, dan mematuhi standar yang ditetapkan

: Tidak memuaskan : Langkah atau kegiatan yang ada di dalam prosedur standar
diacu pada prosedur standar tetapi beberapa diantaranya tidak dapat memenuhi dan mengabaikan prinsip baku klinik yang telah ditetapkan : Tidak diamati : Langkah atau kegiatan tidak perlu dilakukan karena penilai telah mempunyai nilai untuk langkah dimaksud atau langkah tersebut tidak dimasukkan dalam penilaian kinerja

NAMA PESERTA: _____________________________________ Tanggal: ____________________ KETERAMPILAN KLINIK DAN KONSELING MEMASANG IMPLAN-2 LANGKAH / KEGIATAN KONSELING PRA PEMASANGAN 1. 2. 3. 4. Sapa klien dengan ramah dan hangat Tanyakan tujuan reproduksi dan alasan penggunaan Implan-2

KASUS

Pastikan klien calon pengguna yang sesuai untuk Implan-2 Pastikan klien memahami efek samping, alasan memilih dan kekhawatiran terkait dengan Implan-2 5. Jelaskan proses dan apa yang dirasakan klien selama dan setelah pemasangan Implan-2 PEMASANGAN KAPSUL IMPLAN-2 Persiapan 6. 7. 8. 9. Pastikan klien telah mencuci lengan atasnya sebersih mungkin Tentukan tempat pemasangan implan di lengan atas Beri tanda pada tempat pemasangan Pastikan ketersediaan instrumen steril/DTT dan Implan-2

Tindakan pra pemasangan 10. Cuci dan keringkan tangan petugas 11. Pakai sarung tangan steril/DTT
93

BukuPeganganPelatih

KETERAMPILAN KLINIK DAN KONSELING MEMASANG IMPLAN-2 12. Usap tempat pemasangan dengan larutan antiseptik 13. Pasang kain penutup steril/DTT di tempat pemasangan Implan-2 Pemasangan kapsul Implan-2 14. Suntikkan anestesi lokal secara intrakutan 15. Lanjutkan dengan anestesi subdermal di tempat insisi dan alur pemasangan implan-2 (masing-masing 1 cc) 16. Uji efek anestesi sebelum melakukan insisi pada kulit 17. Buat insisi 2 mm dengan ujung bisturi/skalpel hingga subdermal 18. Masukkan ujung trokar melalui luka insisi hingga mencapai subdermal kemudian ungkit dan dorong sejajar kulit hingga tanda 1 (trokar) berada di luka insisi 19. Keluarkan pendorong dan masukkan kapsul ke dalam trokar 20. Masukkan pendorong, dorong kapsul ke ujung trokar 21. Tahan pendorong di tempatnya, kemudian tarik trokar ke arah pangkal pendorong untuk menempatkan kapsul 1 di subdermal 22. Tahan kapsul pada tempatnya, tarik trokar dan pendorong (bersamaan) hingga tanda 2 mencapai luka insisi 23. Arahkan ujung trokar ke samping kapsul pertama, kemudian dorong trokar (mengikuti alur kaki segitiga terbalik) hingga tanda 1 mencapai luka insisi 24. Tarik pendorong keluar, masukkan kapsul kedua dan dorong dengan pendorong ke ujung trokar hingga terasa tahanan 25. Tarik trokar ke arah pangkal pendorong untuk menempatkan kapsul 2 di subdermal 26. Tahan kapsul pada tempatnya, tarik trokar dan pendorong (bersamaan) hingga keluar seluruhnya melalui luka 27. Periksa kembali kedua kapsul telah terpasang di subdermal pada posisi yang telah direncanakan Tindakan pasca pemasangan 28. Dekatkan ujung-ujung insisi, kemudian tutup dengan band-aid 29. Beri balutan tekan pada tempat insisi dan pemasangan Implan-2 30. Lakukan dekontaminasi peralatan dan sampah medik 31. Buang peralatan dan bahan habis pakai ke tempatnya 32. Lepaskan sarung tangan dan rendam dalam larutan klorin 33. Cuci dan keringkan tangan petugas Konseling pasca pemasangan 34. Gambar posisi kapsul dan buat catatan khusus di rekam medik 35. Jelaskan pada klien cara merawat luka dan kondisi yang membuat klien harus datang ke klinik 36. Jelaskan bahwa klien dapat datang ke klinik untuk konsultasi, kontrol dan mencabut Implan-2 37. Observasi klien selama 5 menit sebelum ia pulang
94

Panduan Pelatihan Implan

DAFTAR TILIK PENILAIAN KINERJA KLINIK DAN KONSELING PEMASANGAN IMPLAN-2 PLUS (Digunakan oleh Pelatih)

Kinerja pengetahuan, keterampilan dan perilaku dalam melaksanakan suatu prosedur atau kegiatan, ditentukan berdasarkan ketentuan berikut ini: : Memuaskan : Langkah atau kegiatan yang ada di dalam prosedur standar dilakukan sesuai dengan yang semestinya, dalam urutan yang benar, dan mematuhi standar yang ditetapkan

: Tidak memuaskan : Langkah atau kegiatan yang ada di dalam prosedur standar
diacu pada prosedur standar tetapi beberapa diantaranya tidak dapat memenuhi dan mengabaikan prinsip baku klinik yang telah ditetapkan : Tidak diamati : Langkah atau kegiatan tidak perlu dilakukan karena penilai telah mempunyai nilai untuk langkah dimaksud atau langkah tersebut tidak dimasukkan dalam penilaian kinerja

NAMA PESERTA: _____________________________________ Tanggal: ____________________ KETERAMPILAN KLINIK DAN KONSELING MEMASANG IMPLAN-2 PLUS LANGKAH / KEGIATAN KONSELING PRA PEMASANGAN 1. 2. 3. 4. Sapa klien dengan ramah dan hangat Tanyakan tujuan reproduksi & alasan penggunaan Implan-2 Plus

KASUS

Pastikan klien calon pengguna yang sesuai untuk Implan-2 Plus Pastikan klien memahami efek samping, alasan memilih dan kekhawatiran terkait dengan Implan-2 Plus 5. Jelaskan proses dan apa yang dirasakan klien selama dan setelah pemasangan Implan-2 Plus PEMASANGAN KAPSUL IMPLAN-2 PLUS Persiapan 6. 7. 8. 9. Pastikan klien telah mencuci lengan atasnya sebersih mungkin Tentukan tempat pemasangan implan di lengan atas Beri tanda pada tempat pemasangan Pastikan ketersediaan instrumen steril/DTT dan Implan-2 Plus

Tindakan pra pemasangan 10. Cuci dan keringkan tangan petugas 11. Pakai sarung tangan steril/DTT 12. Usap tempat pemasangan dengan larutan antiseptik
95

BukuPeganganPelatih

KETERAMPILAN KLINIK DAN KONSELING MEMASANG IMPLAN-2 PLUS 13. Pasang doek steril/DTT di tempat pemasangan Implan-2 Plus Pemasangan kapsul Implan-2 14. Suntikkan anestesi lokal secara intrakutan 15. Lanjutkan dengan anestesi subdermal di tempat insisi dan alur pemasangan implan-2 (masing-masing 1 cc) 16. Uji efek anestesi sebelum melakukan insisi pada kulit 17. Buat insisi 2 mm dengan ujung bisturi/skalpel hingga subdermal 18. Masukkan ujung trokar (tanda panah di atas) melalui luka insisi hingga mencapai subdermal kemudian ungkit dan dorong sejajar kulit hingga tanda 1 (trokar) berada di luka insisi 19. Masukkan pendorong (tanda panah di atas) dan masukkan ujungnya ke dalam trokar, putar 180 untuk masuk ke alur kapsul 20. Tahan pendorong di tempatnya, kemudian tarik trokar ke arah pangkal pendorong untuk menempatkan kapsul 1 di subdermal 21. Tahan kapsul pada tempatnya, tarik trokar dan pendorong (bersamaan) hingga tanda 2 mencapai luka insisi 22. Arahkan ujung trokar ke samping kapsul pertama, kemudian dorong trokar (mengikuti alur kaki segitiga terbalik) hingga tanda 1 mencapai luka insisi 23. Putar pendorong 180 hingga masuk ke alur kapsul kemudian tarik trokar ke arah pangkal pendorong untuk menempatkan kapsul 2 di subdermal 24. Tahan kapsul pada tempatnya, tarik trokar dan pendorong (bersamaan) hingga keluar seluruhnya melalui luka 25. Periksa kembali kedua kapsul telah terpasang di subdermal pada posisi yang telah direncanakan Tindakan pasca pemasangan 26. Dekatkan ujung-ujung insisi, kemudian tutup dengan band-aid 27. Beri balutan tekan pada tempat insisi dan pemasangan kapsul 28. Lakukan dekontaminasi peralatan dan sampah medik 29. Buang peralatandan bahan habis pakai ke tempatnya 30. Lepaskan sarung tangan dan rendam dalam larutan klorin 31. Cuci dan keringkan tangan petugas Konseling pasca pemasangan 32. Gambar posisi kapsul dan buat catatan khusus di rekam medik 33. Jelaskan pada klien cara merawat luka dan kondisi yang membuat klien harus datang ke klinik 34. Jelaskan bahwa klien dapat datang ke klinik untuk konsultasi, kontrol dan mencabut Implan-2 Plus 35. Observasi klien selama 5 menit sebelum ia pulang

96

Panduan Pelatihan Implan

DAFTAR TILIK PENILAIAN KINERJA KLINIK DAN KONSELING PEMASANGAN IMPLAN-2 FIN (Digunakan oleh Pelatih)

Kinerja pengetahuan, keterampilan dan perilaku dalam melaksanakan suatu prosedur atau kegiatan, ditentukan berdasarkan ketentuan berikut ini: : Memuaskan : Langkah atau kegiatan yang ada di dalam prosedur standar dilakukan sesuai dengan yang semestinya, dalam urutan yang benar, dan mematuhi standar yang ditetapkan

: Tidak memuaskan : Langkah atau kegiatan yang ada di dalam prosedur standar
diacu pada prosedur standar tetapi beberapa diantaranya tidak dapat memenuhi dan mengabaikan prinsip baku klinik yang telah ditetapkan : Tidak diamati : Langkah atau kegiatan tidak perlu dilakukan karena penilai telah mempunyai nilai untuk langkah dimaksud atau langkah tersebut tidak dimasukkan dalam penilaian kinerja

NAMA PESERTA: _____________________________________ Tanggal: ____________________ KETERAMPILAN KLINIK DAN KONSELING MEMASANG IMPLAN-2 FIN LANGKAH / KEGIATAN KONSELING PRA PEMASANGAN 1. Sapa klien dengan ramah dan hangat 2. Tanyakan tujuan reproduksi & alasan penggunaan Implan-2 Fin 3. Pastikan klien calon pengguna yang sesuai untuk Implan-2 Fin 4. Pastikan klien memahami efek samping, alasan memilih dan kekhawatiran terkait dengan Implan-2 Fin 5. Jelaskan proses dan apa yang dirasakan klien selama dan setelah pemasangan Implan-2 Fin PEMASANGAN KAPSUL IMPLAN-2 FIN Persiapan 6. Pastikan klien telah mencuci lengan atasnya sebersih mungkin 7. Tentukan tempat pemasangan implan di lengan atas 8. Beri tanda pada tempat pemasangan 9. Pastikan ketersediaan instrumen steril/DTT dan Implan-2 Fin Tindakan pra pemasangan 10. Cuci dan keringkan tangan petugas 11. Pakai sarung tangan steril/DTT
97

KASUS

BukuPeganganPelatih

KETERAMPILAN KLINIK DAN KONSELING MEMASANG IMPLAN-2 FIN 12. Usap tempat pemasangan dengan larutan antiseptik 13. Pasang doek steril/DTT di tempat pemasangan Implan-2 Fin Pemasangan kapsul Implan-2 Fin 14. Suntikkan anestesi lokal secara intrakutan 15. Lanjutkan dengan anestesi subdermal di tempat insisi dan alur pemasangan implan-2 (masing-masing 1 cc) 16. Uji efek anestesi sebelum melakukan insisi pada kulit 17. Buat insisi 2 mm dengan ujung bisturi/skalpel hingga subdermal 18. Masukkan ujung trokar (tanda panah di atas) melalui luka insisi hingga mencapai subdermal kemudian ungkit dan dorong sejajar kulit hingga tanda 1 (trokar) berada di luka insisi 19. Masukkan pendorong (sirip mengarah ke bawah) dan masukkan ujungnya ke dalam trokar (pastikan celah trokar ada di bawah) 20. Tahan pendorong di tempatnya, kemudian tarik trokar ke arah pangkal pendorong untuk menempatkan kapsul 1 di subdermal 21. Tahan kapsul pada tempatnya, tarik trokar dan pendorong (bersamaan) hingga tanda 2 mencapai luka insisi 22. Arahkan ujung trokar ke samping kapsul pertama, kemudian dorong trokar (ke titik 1,5 cm lateral dari ujung luka sehingga membentuk huruf V) hingga tanda 1 mencapai luka insisi 23. Putar pendorong searah jarum jam untuk mematahkan tangkai sirip sehingga trokar dapat ditarik ke arah pendorong untuk menempatkan kapsul 2 di subdermal 24. Tahan kapsul pada tempatnya, tarik trokar dan pendorong (bersamaan) hingga keluar seluruhnya melalui luka 25. Periksa kembali kedua kapsul telah terpasang di subdermal pada posisi yang telah direncanakan Tindakan pasca pemasangan 26. Dekatkan ujung-ujung insisi, kemudian tutup dengan band-aid 27. Beri balutan tekan pada tempat insisi dan pemasangan kapsul 28. Lakukan dekontaminasi peralatan dan sampah medik 29. Buang peralatan dan bahan habis pakai ke tempatnya 30. Lepaskan sarung tangan dan rendam dalam larutan klorin 31. Cuci dan keringkan tangan petugas Konseling pasca pemasangan 32. Gambar posisi kapsul dan buat catatan khusus di rekam medik 33. Jelaskan pada klien cara merawat luka dan kondisi yang membuat klien harus datang ke klinik 34. Jelaskan bahwa klien dapat datang ke klinik untuk konsultasi, kontrol dan mencabut Implan-2 Fin 35. Observasi klien selama 5 menit sebelum ia pulang

98

Panduan Pelatihan Implan

DAFTAR TILIK PENILAIAN KINERJA KETERAMPILAN KLINIK DAN KONSELING MENCABUT IMPLAN-2 (Digunakan oleh Pelatih) Kinerja pengetahuan, keterampilan dan perilaku dalam melaksanakan suatu prosedur atau kegiatan, ditentukan berdasarkan ketentuan berikut ini: : Memuaskan : Langkah atau kegiatan yang ada di dalam prosedur standar dilakukan sesuai dengan yang semestinya, dalam urutan yang benar, dan mematuhi standar yang ditetapkan

: Tidak memuaskan : Langkah atau kegiatan yang ada di dalam prosedur standar
diacu pada prosedur standar tetapi beberapa diantaranya tidak dapat memenuhi dan mengabaikan prinsip baku klinik yang telah ditetapkan : Tidak diamati : Langkah atau kegiatan tidak perlu dilakukan karena penilai telah mempunyai nilai untuk langkah dimaksud atau langkah tersebut tidak dimasukkan dalam penilaian kinerja NAMA PESERTA: _____________________________________ Tanggal: ____________________ KETERAMPILAN KLINIK DAN KONSELING MENCABUT IMPLAN-2 LANGKAH / KEGIATAN KONSELING PRA PENCABUTAN Sapa klien dengan ramah dan hangat Tanyakan alasan klien untuk mencabut Implan-2 dan rencana KB selanjutnya 3. Jelaskan proses pencabutan Implan-2 dan rencana pasang ulang atau kondisi setelah pencabutan TINDAKAN PENCABUTAN KAPSUL IMPLAN-2 Persiapan 4. 5. 6. 7. 8. 9. Pastikan klien telah mencuci lengannya sebersih mungkin Atur posisi lengan, tentukan lokasi kapsul dan tempat insisi Pastikan ketersediaan instrumen steril atau DTT Cuci dan keringkan tangan Pakai sarung tangan steril atau DTT Usapkan larutan antiseptik di area insisi dan pasang doek steril a. Suntikkan anestesi intrakutan dan subdermal (bawah kapsul) b. Uji efek anestesi dan lakukan 2-3 mm pada kulit c. Dorong kapsul ke luka insisi dan jepit ujung kaudal dengan klem lengkung (mosquito)
99

KASUS

1. 2.

Tindakan pra pencabutan

A. Pencabutan kapsul dengan Teknik Dorong dan Jepit

BukuPeganganPelatih

KETERAMPILAN KLINIK DAN KONSELING MENCABUT IMPLAN-2 d. Bersihkan ujung kapsul (bebaskan dari jaringan ikat) sehingga dapat dijepit dengan pinset/pean e. Keluarkan kapsul dari lapisan subdermal dan letakkan di dalam wadah yang tersedia. f. Lakukan langkah yang sama untuk mencabut kapsul kedua B. Pencabutan dengan Teknik Hand Pop Out a. Suntikkan anestesi (0,3 cc) intrakutan di tempat insisi dan subdermal (di bawah ujung kapsul) b. Uji efek anestesi dan lakukan insisi 2-3 mm pada kulit c. Dorong kapsul hingga mencuat dari luka insisi dan jepit ujung kaudal dengan klem mosquito/pean lengkung d. Tarik kapsul ke luar dari luka insisi, bersihkan ujung kapsul (dari jaringan ikat) sehingga dapat dijepit dengan pinset/pean e. Tarik ujung kapsul untuk mengeluarkannya dari lapisan subdermal dan letakkan kapsul pada tempatnya f. Lakukan langkah yang sama untuk mencabut kapsul kedua C. Pencabutan kapsul dengan Teknik U Klasik a. Lakukan anestesi lokal di tempat insisi dan subdermal di bawah ujung kapsul dan lakukan uji efek anestesi b. Tentukan lokasi dan lakukan insisi pada kulit untuk menjepit batang kapsul dengan klem U atau klem fiksasi c. Angkat klem U dan presentasikan ujung kapsul sehingga dapat dilakukan pembebasan jaringan ikat di bagian tersebut d. Bersihkan dan dorong jaringan ikat pembungkus kapsul dan jepit ujung kapsul dengan klem diseksi e. Tarik keluar ujung kapsul hingga seluruh batang kapsul dapat dikeluarkan dan letakkan kapsul tersebut pada mangkok f. Lakukan langkah 2 hingga 8 pada kapsul kedua Tindakan pasca pencabutan 10. Dekatkan ujung-ujung insisi, kemudian tutup dengan band-aid 11. Beri balutan tekan pada tempat insisi dan pemasangan kapsul 12. Lakukan dekontaminasi peralatan dan sampah medik 13. Buang peralatan dan bahan habis pakai ke tempatnya 14. Lepaskan sarung tangan dan rendam dalam larutan klorin 15. Cuci dan keringkan tangan petugas Konseling pasca pencabutan 16. Jelaskan cara merawat luka dan jadwal kontrol 17. Jelaskan kondisi yang menyebabkan klien harus kembali ke klinik 18. Beri penjelasan terkait dengan pasang ulang atau rencana reproduksi atau pilihan alat kontrasepsi lainnya 19. Observasi selama 5 menit sebelum klien pulang

100

Panduan Pelatihan Implan

PESERTA: MEMENUHI SYARAT TIDAK MEMENUHI SYARAT UNTUK MELAKUKAN PEMASANGAN IMPLAN-2, BERDASARKAN KRITERIA SEBAGAI BERIKUT : Nilai kuesioner tengah pelatihan _______________ % (lembar jawaban terlampir) Penilaian keterampilan klinik dan konseling Implan : Praktik kilinik : Memuaskan Memuaskan Tidak memuaskan

Tidak memuaskan

Tanda tangan pelatih __________________________Tanggal ___________________________

101

You might also like