You are on page 1of 4

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Hampir semua orang pernah mengalami nyeri pinggang, hal ini menunjukan seringnya gejala ini dijumpai pada sebagian besar penderita. Sakit pinggang merupakan keluhan banyak penderita yang berkunjung ke dokter. Yang dimaksud dengan istilah sakit pinggang bawah ialah nyeri, pegal linu, ngilu, atau tidak enak didaerah lumbal berikut sacrum. Di Indonesia, Low back pain dijumpai pada golongan usia 40 tahun. Secara keseluruhan, LBP merupakan keluhan yang paling banyak dijumpai (49 %) (Bimaariotejos.blog.com). Nyeri pinggang bawah merupakan salah satu keluhan yang cukup sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Menurut CAILLIET kira-kira 80 % setiap orang dalam hidupnya pernah mengalaminya, tanpa mengenal perbedaan jenis kelamin, tingkat sosial, dan pekerjaan. Keluhan ini bervariasi mulai dari yang paling ringan sampai yang berat, sehingga memerlukan perawatan di Rumah Sakit (Harsono : 2000) Hampir semua bidang pekerjaan atau kegiatan yang kita lakukan seharihari mempunyai resiko mengalami nyeri pinggang. Jika seseorang sudah mengalami keluhan nyeri pinggang, maka akan banyak aktivitas terganggu, hingga sampai seseorang tidak dapat beraktivitas sama sekali. Low back pain myogenik yang biasanya disebabkan karena keadaan tubuh yang tidak optimal akibat kegemukan, terlalu banyak duduk serta gerakan yang tiba-tiba. Jaringan

otot sebelumnya dalam kondisi yang tegang atau kaku (kurang pemanasan). Dalam hal ini penderita pasti mempunyai problem nyeri, tegang (spasme), pada daerah punggung bawah. Terapi yang sering digunakan adalah menangani low back pain akibat myogenik adalah pemberian obat-obatan (penghilang rasa nyeri). Selain obat-obatan peran fisioterapi sangat penting untuk mengatasi masalah yang dialami oleh pasien. Kita mengetahui bahwa sumber nyeri pada punggung bawah dapat berasal dari berbagai struktur. Otot merupakan salah satu struktur yang dapat menimbulkan rasa nyeri. Rasa nyeri ini ditimbulkan oleh karena adanya spasme atau gangguan ketegangan otot-otot dibagian punggung bawah. Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual maupun potensial. Low Back Pain (LBP) atau Nyeri punggung bawah adalah suatu sensasi nyeri yang dirasakan pada umumnya lumbal bawah, L4-L5 dan L5-S1. (NursingBegin.com.htm) Spasme otot (ketegangan otot) merupakan penyebab yang terbanyak dari LBP. Spasme ini dapat terjadi karena gerakan pinggang yang terlalu mendadak atau berlebihan melampaui kekuatan otot-otot tersebut. Misalnya waktu sedang olah raga dengan tidak kita sadari kita bergerak terlalu mendadak dan berlebihan pada waktu mengejar atau memukul bola (badminton, tennis, golf, dll). Demikian juga kalau kita mengangkat benda-benda agak berat dengan posisi yang salah, misalnya memindahkan meja, kursi, mengangkat koper, mendorong mobil, maka akan terjadi LBP.

Dan fisioterapi memiliki peran untuk mengatasi ataupun mengurangi nyeri tersebut sebagaimana tercantum dalam KEPMENKES NO 1363 / MENKES / SK/ XII / 2001, pasal 1 ayat 2 bahwa ; Fisioterapi sebagai bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu atau kelompok untuk

mengembalikan,memelihara, memulihkan fungsi dan gerak tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutik, mekanik), pelatihan fungsi dan komunikasi2. Kemudian fisioterapi dalam melaksanakan praktek fisioterapi berwenang untuk melakukan proses fisioterapi yang terdiri dari assessment fisioterapi, diagnosa fisioterapi, perencanaan fisioterapi, intervensi fisioterapi, evaluasi / re-evaluasi yang semuanya itu merupakan suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Dilihat dari aspek fisioterapi low back pain impairment, disability, dan functional limitation sehingga menggangu aktivitas sehari-hari. Karena itu program fisioterapi yang diberikan bertujuan untuk mengatasi problem yang terjadi dengan menggunakan modalitas yang tepat. 1.2 Rumusan Masalah Pada kondisi nyeri punggung bawah akibat myogenik, penulis dapat merumuskan masalah yaitu : 1) Apakah MWD dapat mengurangi spasme otot, 2) Latihan William Fleksi dapat mengurangi nyeri dan dapat menambah LGS yang diakibatkan LBP myogenik.

1.3 Pembatasan Masalah Dikarenakan banyaknya modalitas fisioterapi yang dapat digunakan dalam menangani kasus ini penulis hanya membatasi penggunaan MWD dalam mengurangi spasme otot dan Latihan William Fleksi dapat mengurangi nyeri dan dapat menambah LGS yang diakibatkan LBP myogenik.

1.4 Tujuan Penulisan Penulis ingin mengetahui lebih jauh manfaat penggunaan MWD dalam mengurangi spasme otot dan Latihan William Fleksi dapat mengurangi nyeri dan dapat menambah LGS yang diakibatkan LBP myogenik.

You might also like