Professional Documents
Culture Documents
A. TINJAUAN NORMATIVE
Pasal 1 Ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yakni segala sesuatu yang berada dalam
wilayah Indonesia harus sesuai dengan hukum (norma) yang berlaku, sehingga
Pasal 18B Ayat (2) UUD 1945 Negara mengakui dan menghormati
sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip
57
Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil harus
hukum adat beserta hak-hak tradiosional dalam ruang lingkup wilayah tersebut
Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil lahir agar dapat
rakyat Indonesia.
Pasal 33 Ayat (3) UUD 1945 menyebutkan Bumi dan air dan kekayaan
alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
Undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-
perundang-undangan tersebut antara terdiri dari Pasal 5 ayat (1), Pasal 18B ayat
(2), Pasal 20, Pasal 25A, serta Pasal 33 ayat (3) dan ayat (4) Undang-Undang
Pusat dan Pemerintah Daerah yang diwakili oleh Menteri dan Gubernur beserta
masyarakat dan mitra bahari. Dari setiap subyek hukum tersebut memiliki peran
Angka 38. Setiap Orang adalah orang perseorangan atau korporasi, baik
yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum.
Angka 41. Pemerintah Daerah adalah gubernur, bupati, atau wali kota,
dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan
daerah.
pulau-pulau kecil secara menetap wajib memiliki Izin Lokasi. Pasal 19 Ayat (1)
reklmasi tersebut yakni Pasal 16 Ayat (1) dan Pasal 19 Ayat (1).
27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil antara
lain:
Nasional;
dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1) di wilayah Perairan Pesisir dan pulau-
nasional.
Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dan
disebut dengan KSNT, adalah kawasan yang terkait dengan kedaulatan negara,
menyebutkan:
memberikan izin lokasi dan izin pelaksanaan reklamasi pada Kawasan Strategi
65
izin lokasi reklamasi dan izin pelaksanaan yang diajukan sebelum ditetapkannya
ayat (2) juga menyebutkan “Izin lokasi reklamasi dan izin pelaksanaan reklamasi
Nomor 52 tahun 1995 inilah Pasal 4 tersebut menjadi dasar mengeluarkan izin
1945 Tentang Reklamasi Pantai Utara Pasal 4 tersebut sudah digantikan dengan
perundang yang digunakan yakni yang terbaru sesusi dengan asas posterior
Pemerintahan menyebutkan:
publik hanya dapat diperoleh dengan dua cara, yaitu dengan atribusi atau
delegasi.2
B. TINJAUAN KONSEPTUAL
a. Pengertian Izin
yang dimaksud dengan izin?”. Apa yang dikatakan Sjachran basah agaknya
sama dengan yang berlaku di negara Belanda, seperti dikemukakan Van Der
Pot, “het is uiterst moelijk voor begrip vergunning een definitie venden”,
ini disebabkan karena antara pakar tidak terdapat persesuaian paham, masing-
masing dilihat dari sisi yang berlainan terhadap obyek yang didefinisikannya.
b. Pengertian Pengelolaan
1
Wiratno, Pengantar Hukum Admistrasi Negara , Jakarta: Penerbit Universitas Trisakti,
2016, hlm. 101.
2
Ibid. Hlm.119.
3
Ibid hlm.37.
4
Ibid hlm.158.
68
atau proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat
antara ekosistem darat dan laut, serta antara ilmu pengetahuan dan
c. Pengertian Pelaksanaan
menyesuaikan.7
bermuara pada aktivitas, adanya aksi, tindakan, atau mekanisme suatu sistem.
5
Pengertian pengelolaan KBBI.web.id, Jumat 7 April 2017 Pukul 15:15 WIB.
6
Lihat Pasal 1 peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 20008 Tentang Rencana tata ruang
Wilayah Nasional.
7
Nurdin Usman, Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. Jakarta:PT. Raja Grafindo
Persada, 2002, hlm. 7.
69
aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-
mulai dan bagaimana cara yang harus dilaksanakan, suatu proses rangkaian
bahwa pada dasarnya pelaksanaan suatu program yang telah ditetapkan oleh
pemerintah harus sejalan dengan kondisi yang ada, baik itu di lapangan
penunjang.
d. Pengertian Reklamasi
8
Abdullah Syukur, Kumpulan Makalah “Study Implementasi Latar Belakang Konsep
Pendekatan dan Relevansinya Dalam Pembangunan”, Persadi, Ujung Pandang, 1987, hlm. 40.
70
reclamation yang berasal dari kata kerja reclaim yang berarti mengambil
reclaim bahan dari bekas bangunan atau dan puing-puing, seperti batu dam
krikil dan bekas konstruksi jalan, atau kerikil dari puing beton untuk dapat
digunakan lagi.10
9
Lihat Pasal 1 ayat (23) nomor 1 tahun 2014 tentang perubahan atas undang-undang nomor
27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
10
Audy Rahmat, B111 10 273, Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, dengan Judul
“Pengawasan Pelaksanaan Perizinan Reklmasi pantai di Makassar”, 2013.