You are on page 1of 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Istilah Riset Operasional (Operation Reseach) pertama kali digunakan pada tahun 1940 oleh
Mc Closky dan Trefthen di suatu kota kecil Bowdsey Inggris. Riset Operasional adalah suatu
metode pengambilan keputusan yang dikembangkan dari studi operasional-operasional militer
selama Perang Dunia II. Pada masa awal perang 1939, pemimpin militer Inggris memanggil
sekelompok ahli-ahli sipil dari berbagai disiplin dan mengkoordinasi mereka ke dalam suatu
kelompok yang diserahi tugas mencari cara-cara yang efisien untuk menggunakan alat yang
baru ditemukan yang dinamakan radar dalam suatu sistem peringatan dini menghadapi
serangan udara. Kelompok ahli Inggris ini dan kelompok-kelompok lain berikutnya melakukan
penelitian (research) pada operasional-operasional (operations) militer.
Riset operasi dimulai sejak revolusi industry dilakukan. Dunia usaha mengalami perubahan
dalam hal ukuran (besarnya) dan kompleksitas organisasi-organisasi perusahaan. Bagian yang
mengalami perubahan yang cukup menyolok adalah perkembangan dalam pembagian kerja
dan segmentasi tanggung jawab manajemen dalam organisasi-organisasi tersebut. Disisi lain,
organisasi-organisasi (perusahaan) pada saat ini harus beroperasi di dalam situasi dan kondisi
lingkungan bisnis yang dinamis dan selalu bergejolak, serta siap untuk berubah-ubah.
Perubahan-perubahan tersebut terjadi sebagai akibat dari kemajuan teknologi yang begitu pesat
ditambah dengan dampak dari beberapa faktor-faktor lingkungan lainnya seperti keadaan
ekonomi, politik, sosial dan sebagainya. Perkembangan Kemajuan teknologi tersebut telah
menghasilkan dunia komputerisasi.
Ada dua faktor lainnya yang turut berkontribusi dalam pengembangan riset operasional.
Pertama adalah kemajuan mendasar yang dibuat di awal dalam pengembangan teknik yang ada
terhadap riset operasional. Setelah perang, banyak ilmuwan yang berpartisipasi dalam tim riset
operasional atau yang mendengarkan keberhasilan tim termotivasi untuk melanjutkan
penelitian relevan terhadap suatu bidang, yang menunjukkan pengembangan penting dari sudut
seni yang dihasilkan. Salah satu contoh paling penting adalah ditemukannya metode simpleks
untuk menyelesaikan permasalahan pemrograman linear oleh George Dantzig tahun 1947.
Banyak teknik riset operasional, seperti pemrograman linear, pemrograman dinamis, teori
antrian dan teori inventori telah dikembangkan dengan baik di akhir tahuan 1950-an.
Faktor kedua adalah perkembangan teknologi komputer. Perhitungan kompleks sering harus
dilakukan untuk permasalahan kompleks. Jika dilakukan dengan tangan (secara manual) sering
menjadi masalah dan bahkan sering tidak mungkin dilakukan. Pengembangan komputer digital
elektronik dengan kemampuan melakukan perhitungan aritmetik tinggi telah memberikan
penyelesian yang ribuan atau jutaan kali lebih cepat daripada yang bisa manusia lakukan
dengan tangan.
Setelah kesuksesan tim riset operasional ini, militer Inggris dan Amerika Serikat melanjutkan
mengaktifkan tim riset operasional. Sebagai hasilnya, tim riset operasional semakin banyak
yang disebut dengan “peneliti operasional militer” yang mengaplikasikan pendekatan riset

1
operasional pada permasalahan pertahanan nasional. Beberapa teknik yang mereka
kembangkan memasukkan ilmu politik, matematik, ekonomi, teori probabilitas dan statistik.
Setelah perang, keberhasilan kelompok-kelompok penelitian operasional-operasional dibidang
militer menarik perhatian para industriawan dalam dunia usaha yang berkembang semakin
kompleks. Perkembangan dunia usaha ini sangat terlihat dengan jelas setelah revolusi industri.
Industri semakin kompleks, sumber daya yang dimiliki digunakan untuk berbagai kegiatan atau
aktivitas, organisasi industri semakin besar, dan semua itu sering menggunakan sumber daya
yang terbatas. Keterbatasan sumber daya menyebabkan kepentingan masing-masing aktivitas
atau bagian saling bentrok.
Melihat kesuksesan tim riset operasional pada militer, industri secara bertahap mengaplikasi
penggunaan riset operasional. Sejak tahun 1951, riset operasional diaplikasikan di dunia
industry dan bisnis di Inggris dan juga di Amerika Serikat. Sejak itu riset operasional
memberikan dampak besar pada organisasi manajemen. Baik jumlah maupun variasi
aplikasinya bertumbuh sangat cepat.
Perkembangan disiplin operation research diawaili dari keberhasilan-keberhasilan penelitian
dari kelompok kelompok studi militer yang kemudian telah menarik kalangan Industriawan
untuk membantu memberikan berbagai solusi terhadap masalah-masalah manajerial yang
rumit. Dalam perkembangannya sekarang ini, Operation Reseach (OR) banyak diterapkan
dalam menyelesaikan masalah-masalah manajemen untuk meningkatkan produktivitas atau
efisiensi.Operation Reseach sering dinamakan sebagai Management Science.

B. Tujuan Penulisan
1. Sebagai pemenuhan tugas untuk UAS Mata Kuliah Riset Operasi
2. Sebagai bahan referensi untuk Materi Riset Operasi Program Studi Managemen

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Riset Operasi
Pada prinsipnya suatu organisasi merupakan wadah sebagai tempat untuk bekerja sama di
bawah pimpinan (manager) organisasi tersebut dalam rangka mencapai tujuan (objectives)
organisasi (perusahaan). Adalah tugas pimpinan (manager) untuk memanage input secara
efisien dan efektif untuk mencapai output terbaik (the best output). Output bisa berupa produksi
barang/jasa yang harus dijual untuk memperoleh keuntungan atau laba (profit). Bagi suatu
perusahaan, produksi bukan merupakan tujuan akhir, mungkin tujuan akhir yang akan dicapai
suatu perusahaan adalah jumlah penjualan yang sebanyak – banyaknya (maximum revenue) /
jumlah keuntungan sebesar – besarnya (maximum profit).
Menurut Tjuju Tarliah Dimyati dan Ahmad Dimyati (2009:1-2) menyatakan, sejak revolusi
industri, dunia usaha tampaknya telah diwarnai pertumbuhan dalam hal ukuran (besarnya) dan
kompleksitas organisasi-organisasi perusahaan. Bagian yang mengalami perubahan yang
cukup mencolok adalah perkembangan dalam pembagian kerja dan segmentasi tanggung jawab
manajemen dalam organisasi-organisasi tersebut. Perkembangan spesialisasi ini,
bagaimanapun juga telah menciptakan masalah-masalah baru yang sekarang masih terjadi
diberbagai organisasi. Salah satu masalah kecendrungan unit-unit suatu organisasi tumbuh
secara relatif menjadi “kerajaan” yang otonomi dengan tujuan-tujuan dan sistem-sistem nilai
sendiri, oleh sebab itu kehilangan pandangan bagaimana kegiatan-kegiatan dan tujuan-tujuan
mereka disatukan pada keseluruhan organisasi. Di samping itu, kompleksitas dan spesialisasi
dalam suatu organisasi menimbulkan kesulitan yang semakin besar untuk mengalokasikan
sumber daya-sumber daya yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan organisasi yang bermacam-
macam dengan cara yang paling efektif sebagai organisasi keseluruhan. Masalah-masalah ini
dan kebutuhan untuk menemukan cara yang lebih baik dalam memecahkannya, telah
menimbulkan kebutuhan akan teknik-teknik riset operasi.
Senada dalam Siang (2011: 1-2) menyatakan, bahwa masalah Riset Operasi (Operation
Research) pertama kali muncul di inggris selama perang dunia II. Inggris mula-mula tertarik
menggunakan metode kuantitatif dalam pemakaian radar selama perang. Mereka menamakan
pendekatan itu sebagai Operation Research karena mereka menggunakan ilmuwan (scientist)
untuk meneliti (Research) masalah-masalah operasional selama perang. Ternyata pendekatan
sangat berhasil dalam pemecahan masalah operasi konvoi, operasi kapal selam, strategi
pengeboman dan operasi pertambangan. Aplikasi ini menyebabkan riset operasi didefinisikan
sebagai : ”seni memenangkan perang tanpa berperang” (Whitehouse, 1976).
Setelah perang usai, para praktisi riset operasi kemudian berkonsentrasi untuk memformalkan
ilmu/pendekatan yang mereka kembangkan selama perang dan mencari aplikasinya dalam
sektor industri. Beberapa pendekatan sudah dimulai dalam bidang industri oleh
Frederick W. Taylor, yang menimbulkan ilmu tersendiri dalam bidang teknik industri,
kebanyakan bisnis adalah bisnis-bisnis mikro yang dikelola oleh satu orang saja. Akan tetapi
dengan otomatisasi maka manajemen dan spesialisasi dapat dikembangkan. Otomatisasi
tersebut menyebabkkan timbulnya permasalahan baru dalam manajemen. Akibatnya,
munculnya ilmu-ilmu disiplin baru seperti reiset pasar, manajemen keuangan, dll. Masing-

3
masing ilmu tersebut menyelesaikan permasalahan tanpa memperhatikan organisasi secara
keseluruhan.
Seorang manajer harus menentukan penyelesaian secara keseluruhan, bukan pada bagian
masing-masing. Penyelesaian bagian masing-masing mudah dicari tetapi optimum secara
keseluruhan sulit ditemukan. Riset Operasi membantu manajer dalam menyelesaikan masalah
yang terkait interaksi seluruh obyek terhadap solusi terbaik pada seluruh item. Riset operasi
berhubungan dengan prinsip optimisasi, yaitu bagaimana cara menggunakan sumber daya
(waktu, biaya, tenaga, dll) untuk mengoptimalkan hasil. Mengoptimalkan hasil bisa berarti
memaksimukan (menguntungkan/ hasil yang didapatkan) atau meminimumkan (merugikan/
hasil yang dikeluarkan).
Beberapa masalah dalam industri saat ini terus berkembang, sehingga penggunaan komputer
dalam RO continuous mengalami upgrading terutama dalam menghadapi International rivalry
dan productivity problem. Tanpa bantuan komputer terutama dalam software khusus untuk RO
sangat impossible untuk finishing problem yang cukup besar dan complicated. Program
aplikasi softwareyang support menganalisa dan biasa digunakan antara lain adalah QM, QSB+,
Tora, Mathematicha, LINDO (Linear, Interactive and Discrete Optimizer), POM For
Windows dan sebagainya.

B. Pengertian Riset Operasi


Riset Operasi berasal dari Inggris yang merupakan suatu hasil studi operasi-operasi militer
selama Perang Dunia II. Istilah riset operasi pertama kali digunakan pada tahun 1940 oleh Mc
Closky dan Trefthen di suatu kota kecil, Bowdsey, Inggris. Kata operasi dapat disefinisikan
sebagai tindakan-tindakan yang diterapkan pada beberapa masalah atau hipotesa. Sementara
riset dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang terorganisasi dalam mencari kebenaran akan
masalah atau hipotesa.
Secara harfiah kata operation dapat didefenisikan sebagai tindakan-tindakan yang diterapkan
pada beberapa masalah atau hipotesis. Sementara kata riset (research) adalah suata proses yang
terorganisasi dalam mencari kebenaran akan masalah atau hipotesis tadi. Kenyataannya,
sangat sulit untuk mendefenisikan Operation Research, terutama karena batas-batasnya tidak
jelas. Operation Reseach memiliki bermacam-macam penjelasan, berikut ini beberapa kutipan
defenisi operation research yang dikemukan oleh para ahli operation research dalam berbagai
literature.
Menurut Operation Research Society Of Great Britain, Riset Operasi merupakan penerapan
metode-metode ilmiah dalam masalah yang komplek dan suatu pengolahan sistem managen
yang besar, baik menyangkut manusia, mesin, bahan dan uang dalam indutri, bisnis,
pemerintahan dan pertahanan. Pendekatan ini menggabungkan dan menerapkan metode ilmiah
yang sangat komplek dalam suatu pengolahan mangemen dengan menggunakan faktor-faktor
produksi yang ada dan digunakan secara efisien dan efektif untuk membantu pengambilan
keputusan dalam kebijakan perusahaan.
Morse dan Kimball mendefinisikan riset operasi sebagai metode ilmiah (scientific method)
yang memungkinkan para manajer mengambil keputusan mengenai kegiatan yang mereka

4
tangani dengan dasar kuantitatif. Definisi ini kurang tegas karena tidak tercermin perbedaan
antara riset operasi dengan displin ilmu yang lain.
Definisi lain menurut Operation Research Society Of America, Riset Operasi berkaitan dengan
pengambilan keputusan secara ilmiah dan bagaimana membuat suatu model yang baik dalam
merancang dan menjalankan sistem yang melalui alokasi sumber daya yang terbatas. Inti dari
beberapa kesimpulan di atas adalah bagaimana proses pengambolan keputusan yang optimal
dnegan menggunakan alat analisis yang ada dan adanya keterbatasan sumber daya.
Riset operasi merupakan suatu metode ilmiah yang memanfaatkan ilmu antardisiplin agar dapat
menyajikan hubungan-hubungan fungsional yang kompleks, seperti model matematik, untuk
keperluan pengambilan keputusan secara kuantitatif dan tidak termasuk masalah baru untuk
analisis kuantitatif.
Riset operasi tidak hanya merupakan pengambilan keputusan model untuk memecahkan
masalah, tetapi juga memberikan sumbangan untuk pengambilan keputusan bagi manajer pada
tingkat bawah, menengah, dan atas. Dalam dunia bisnis dan pemerintahan, riset operasi dapat
dimanfaatkan untuk perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.

C. Tahapan Riset Operasi


Setelah mengetahui pengertian operation research dan jenisnya, selanjutnya perlu dilihat apa
nan menjadi dasar dari berkembangnya riset operasi. Beberapa sumber mencatat setidaknya
terdapat dua hal nan sangat berpengaruh dalam perkembangan riset operasi. Kedua faktor
tersebut ialah perekembangan dasar awal dari teknik riset operasi. Faktor nan kedua ialah
majunya teknologi informasi nan membawa banyak sekali perubahan. Kedua hal tersebut
memang berpengaruh terhadap berkembangnya riset operasi. Meskipun terus berkembang,
dalam riset operasi terdapat lima tahapan dasar jika ingin melakukan studi pada bidang ini.
Kelima tahapan dasar tersebut ialah :
1. Identifikasi Permasalahan
Dalam Identifikasi masalah , ada cara menentukan rumusan nan jelas dari permasalahan nan
dihadapi. Dalam termin ini dikumpulkan berbagai data nan berupa hambatan-hambatan nan
berpengaruh pada fungsi model nan dipeahami. Kriteria mengambil keputusan didapatkan dari
identifikasi perubah nan bisa dikontrol maupun tak bisa dikontrol.
2. Pembangunan model
Dalam termin penyusunan model terdapat hal-hal terkait : sinkron tidaknya atau cocok tidaknya
model dengan segala permasalahannya. Termin ini juga menguraikan faktor-faktor nan
berhubungan dengan model dan merumuskannya ke dalam model simbol matematika. Selain
itu tahapan ini juga membahas penetapan fungsi dan kendala dengan nilai ukuran nan tak
samar.
3. Penyelesaian model
Dalam termin penyusunan model terdapat hal-hal terkait : sinkron tidaknya atau cocok tidaknya
model dengan segala permasalahannya. Termin ini juga menguraikan faktor-faktor nan
berhubungan dengan model dan merumuskannya ke dalam model simbol matematika. Selain

5
itu tahapan ini juga membahas penetapan fungsi dan kendala dengan nilai ukuran nan tak
samar.
4. Validasi model
Hasil analisis pada termin sebelumnya ditinjau kembali buat disahkan pada termin ini. Proses
validasi ini meliputi evaluasi dalam kecocokan situasi orisinil dengan model tersebut. Dalam
termin ini pun dilakukan validasi terhadap opini, teori atauoun asumsi- nan membuat model
tersebut terbentuk.
5. Implementasi hasil akhir
Dalam termin ini didapatkan hasil-hasil nan diperoleh berupa analisis nan bisa dijadikan
pertimbangan dalam mengambil keputusan. Hasil nan diperolah akan majemuk dan dapat jadi
alternatif nan diajukan kepada pengambil keputusan buat segera merumuskannya.
Tahapan-tahapan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Identifikasi permsalahan merupakan upaya untuk merumuskan atau menganalisis
persoalan sehingga jelas tujuan apa yang akan dicapai (objectives)
2. Pembangunan model merupakan upaya dalam pembentukan model matematika untuk
mencerminkan persoalan yang akan dipecahkan. Biasanya model dinyatakan dalam bentuk
persamaan yang menggambarkan hubungan antara input dan output serta tujuan yang akan
dicapai dalam bentuk fungsi objektif (objective function).
3. Mencari pemecahan dari model yang telah dibuat dalam tahap sebelumnya, misalnya
dengan menggunakan metode simpleks.
4. Menguji model dan hasil pemecahan dari penggunaan model. Sering juga disebut
melakukan validasi.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap pertama terdiri dari penentuan tujuan optimasi,
identifikasi alternatif keputusan dan sumber daya yang membatasi kegiatan atau aktifitas untuk
mencapai tujuan. Merumuskan atau mendefinisikan persoalan yang akan dipecahkan sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai berdasarkan keadaan objektif. Biasanya harus memperhatikan
tiga hal yaitu : Pertama, uraian yang tepat mengenai tujuan yang akan dicapai, kedua,
identifikasi daripada adanya alternatif dalam keputusan yang menyangkut suatu sistem, ketiga,
mengenali adanya pembatasan-pembatasan (limitation, restriction dan juga persyaratan-
persyaratan yang diperlukan sistem yang bersangkutan dengan pemecahan persoalan).
Tahapan ini akan dilakukan secara bersama-sama antara analis RO dengan pengguna atau
pengambil keputusan. Jika identifikasi permasalahan sudah jelas dan lengkap, model keputusan
dapat dibangun.
Salah satu alasan pembentukan model dalam riset operasi adalah untuk menemukan variabel-
variabel apa yang penting dan menonjol yang berkaitan erat dengan penyelidikan hubungan
yang ada diantara variabel-variabel itu. Teknik-teknik kuantitatif seperti statistik dan simulasi
bisa digunakan. Model dapat diklasifikasikan dalam banyak cara, misalnya menurut jenisnya,
dimensinya, fungsinya, tujuannya, subyeknya, atau derajatnya. Kriteria yang paling biasa
adalah jenis model yang meliputi iconoc (physical), analogue (diagramatic)
dansymbolic (mathematical).

6
Model yang paling tepat harus digunakan, karena kesalahan pembentukan model akan
mengakibatkan kesalahan pencapaian solusi optimum. Pemilihan model juga akan didasarkan
pada waktu dan biaya yang tersedia. Tahapan penyelesaian model dilakukan dengan memilih
salah satu teknik yang tersedia di RO. Penyelesaian dapat dilakukan menggunakan perangkat
lunak komputer karena cukup tersedia perangkat lunak dengan berbagai kemampuan di
pasaran. Untuk model yang sederhana tentunya dengan mudah dapat diselesaikan secara
manual dengan atau tanpa bantuan kalkulator.
Model dinyatakan valid jika dapat memberikan prediksi yang masuk akal akan kinerja sistem.
Metode umum yang digunakan untuk memeriksa validitas model adalah membandingkan
solusi yang diperoleh dengan data lalu yang tersedia dari sistem nyata. Model dikatakan valid
jika pada kondisi input yang sama dengan sistem nyata menghasilkan kinerja sistem yang sama
dengan sistem nyata. Dengan kata lain bahwa model sah (valid) apabila dapat memberikan
prediksi yang dapat dipercaya dari hasil proses suatu sistem, disamping diakui adanya
ketidaktepatan dari model tersebut untuk mewakili keadaan yang sebenarnya terjadi (real
world).
Tahap terakhir merupakan implementasi. Tahapan ini mencakup penerjemahan solusi optimal
yang diperoleh pada tahap penyelesaian model ke dalam instruksi operasional yang dapat
dimengerti oleh individu yang menjalankan system.

D. Aplikasi Riset Operasi


Aplikasi riset operasional tentunya dibutuhkan dalam pengambilan keputusan. Dalam
permasalahan yang kompleks pengambilan keputusan tidak lagi ditunjang hanya oleh intuisi
pimpinan (management) melainkan didukung oleh hasil analisis dari kumpulan data yang ada.
Pembuatan keputusan merupakan bagian kunci kegiatan eksekutif, manajer, karyawan, setiap
manusia dalam kehidupannya. Dalam permasalahan dari berbagai bidang yang telah dianalisis
oleh perkembangan riset operasi dewasa ini, banyak sektor-sektor aplikasi yang mengalami
kemajuan yang pesat didukung teknologi dalam sumber informasi menurut Siang (2009:3)
antara lain:
1. Keuangan
Analisis cash flow, investasi, Aturan pembelian bahan dengan harga bervariasi, penentuan
kuantitas dan waktu pembelian, strategi ekplorasi dan eksploitasi bahan mentah, kebijakan
pergantian barang.
2. Distribusi
Lokasi dan ukuran gedung, pusat distribusi, mikro distribusi, kebijakan distribusi, logistik dan
sistem distribusi.
3. Perencanaan
Jumlah, ukuran, lokasi, dll. Beserta dengan interaksi didalamnya.
4. Industri
Perencanaan industri, stabilisasi produksi karyawan, training, dll.

7
5. Manajemen Konstruksi
Kebijakan maintenance, jumlah karyawan maintenance, pengaturan proyek, alokasi sumber
karya.
6. Marketing
Pemilihan produk, timing, perlakuan terhadap kompetitor, penentuan jumlah salesman, strategi
periklanan.
7. Personel
Pemilihan personil, gabungan, antara umur dan keterampilan, kebijakan penerimaan karyawan,
pembagian karyawan.
Aplikasi riset operasi memiliki dampak yang kuat dalam studi masalah sosial dan pekerjaan
umum. Orang lebih sadar tentang bagaimana riset operasi dapat membantu aktivitas
pengambilan keputusan sehari-hari. Aplikasi dalam kesehatan masyarakat, perencanaan kota,
dan sistem pendidikan kini sudah ditemukan.
Model keputusan merupakan alat yang menggambarkan permasalahan keputusan sedemikian
rupa sehingga memungkinkan identifikasi dan evaluasi sistematik semua alternatif keputusan
yang tersedia. Salah satu teknik yang digunakan untuk menganalisis alternatif keputusan adalah
Riset Operasional. Riset Operasional merupakan metode pengoptimalan proses pengambilan
keputusan yang dibatasi ketersediaan sumber daya. Penggunaan riset operasional sangat luas,
pendekatannya menggunakan metode ilmiah. Proses pengoptimalan mulai dengan pengamatan
yang mendalam dan formulasi masalah lalu diikuti dengan pembentukan model ilmiah
(khususnya model matematik) yang menggambarkan inti sistem nyata. Model yang dibentuk
harus mencukupi sebagai representasi tepat sifat-sifat penting situasi, sehingga kesimpulan
yang ditarik dari model valid untuk permasalahan nyata. Kontribusi riset operasional berasal
dari :
1. Penstrukturan situasi dunia nyata ke model matematik, menggambarkan elemen penting
sehingga penyelesaian yang relevan ke tujuan pengambil keputusan diperoleh, termasuk
mencari permasalahan dalam konteks keseluruhan sistem.
2. Mengeksplor struktur setiap penyelesaian dan mengembangkan prosedur sistematis
untuk mendapatkannya.
3. Mengembangkan suatu penyelesaian, termasuk teori matematik jika perlu, yang
menghasilkan nilai optimal ukuran sistem yang diinginkan (atau mungkin membandingkan
alternatif tindakan dengan mengevaluasi ukuran yang diinginkan).
Dilihat dari data yang digunakan untuk memfasilitasi, pengambilan keputusan dapat dibedakan
menjadi keputusan pasti, berisiko dan tidak pasti. Keputusan pasti didukung oleh data-data
pasti. Diantara keputusan pasti dan tidak pasti ada keputusan beresiko. Pengambilan keputusan
berisiko didukung oleh data yang tidak pasti, tetapi ketidakpastian itu dapat dinyatakan dalam
bentuk peluang.

8
Optimasi adalah proses pencarian solusi yang terbaik; tidak selalu keuntungan paling tinggi
yang bisa dicapai jika tujuan pengoptimalan adalah memaksimumkan keuntungan; atau tidak
selalu biaya paling kecil yang bisa ditekan jika tujuan pengoptimalan adalah meminimumkan
biaya. Tiga elemen permasalahan optimasi yang harus diidentifikasi, yaitu tujuan, alternatif
keputusan dan sumber daya yang membatasi. Tujuan bisa berbentuk maksimisasi atau
minimisasi. Bentuk maksimisasi digunakan jika tujuan pengoptimalan berhubungan dengan
keuntungan, penerimaan dan sejenisnya. Sedangkan bentuk minimisasi akan dipilih jika tujuan
pengoptimalan berhubungan dengan biaya, waktu, jarak dan sejenisnya.

E. Model Riset Operasi


Model merupakan abstraksi atau penyederhanaan realistis sistem yang kompleks dimana hanya
komponen-komponen yang relevan atau faktor-faktor yang dominan dari masalah yang
dianalisis diikutsertakan. Hal ini akan menunjukkan hubungan-hubungan dari aksi dan reaksi
dalam pengertian sebab akibat. Karena sebuah model adalah suatu abstraksi realitas, maka ia
akan tampak kurang kompleks jika dibandingkan dengan realitas itu sendiri. Model itu, agar
menjadi lengkap, perlu mencerminkan semua realitas yang akan diteliti. Salah satu
pembentukan model adalah untuk menemukan variabel apasaja yang penting dan menonjol.
Penemuan-penemuan variabel yang penting ini berkaitan erat dengan penyelidikan hubungan
yang ada diantara variabel.
Salah satu alasan pembentukan model adalah untuk menemukan variabel-variabel yang
penting atau menonjol. Penemuan variabel-variabel yang penting ini berkaitan erat dengan
penyelidikan hubungan yang ada diantara variabel-variabel itu. Teknik-teknik kuantitatif
seperti statistik dan simulasi digunakan untuk menyelidiki hubungan yang ada diantara banyak
variabel dalam suatu model.
Dalam Riset Operasi ini, dikenal beberapa bentuk model yang menggambarkan karakteristik
dan bentuk sistem suatu permasalahan. Macam- macam model tersebut adalah:

1. Iconic (Physical) Model


Mathematic (Symbolic) Model Merupakan penyajian tiruan fisik seperti tampak aslinya
dengan skala yang lebih kecil. Model ikonik ini mudah untuk diamati, dibentuk, dan dijelaskan
tetapi sulit untuk dimanipulasi dan tidak berguna untuk tujuan peramalan. Biasanya model ini
menunjukkan peristiwa statistik. Model ini tidak mengikutsertakan segi-segi sistem nyata yang
tidak relevan untuk analisa. Masih dimungkinkan membangun model ikonik sampai tiga
dimensi, tetapi untuk persoalan dengan dimensi lebih tinggi adalah di luar jangkauan model
ini, sebagai gantinya digunakan model matematik. Suatu model yang digunakan atau
mengandung karakteristik dan property nyata dari suatu system yang dimodelkan. Salah satu
contoh bentuk ikonik adalah pilot plan dari suatu pabrik

2. Analogue Model
Suatu model yang menyajikan suatu analogi dari keadaan nyata. Tidak seperti model ikonik,
model analog tidak harus sama dengan system yang disajikan. Salah satu contoh model adalog
9
adalah histogram dimana panjang batang yang berbeda digunakan untuk menyajikan frekuensi
relative dari beberapa macam kejadian.
3. Mathematic (Symbolic) Model
Bentuk model yang paling abstrak dan biasa digunakan daam bidang riset operasional dan pada
kenyataannya, riset operasional biasanya disinonimkan dengan suatu formulasi dan
menggunakan suatu bentuk khusus dari model simbolik yang dsebut dengan model matematis.
Model simboik menggunakan huruf, angka, dan symbol yang lain untuk menyajikan
karakteristik dan property dari suatu system yang dimodelkan.

F. Teknik-teknik Pemecahan Masalah dalam Riset Operasi


1. Linier Programing
Pengertian Linear programming (program linier) adalah salah satu teknik penyelesaian dari
riset operasi dalam hal tersebut adalah khusus menyelesaikan masalah-masalah optimasi
(memaksimalkan atau juga meminimumkan) namun tetapi hanya terbatas pada masalah-
masalah yang dapat diubah untuk menjadi fungsi linier. Demikian juga pada kendala-kendala
yang ada dapat berbentuk linier.
Secara khusus:
Persoalan dalam program linier merupakan suatu persoalan untuk dapat menentukan besar dari
masing-masing nilai variable (variable pengambilan suatu keputusan) sedemikian rupa
sehingga nilai tersebut berfungsi tujuan atau objektif (objective function) yang linier menjadi
optimum (maksimum atau juga minimum) dengan memperhatikan adanya pembatasan-
pembatasan (kendala-kendala) yang ada yakni pembatasan ini harus dinyatakan dengan adanya
ketidaksamaan yang linier (linear inequalities).
2. Metode Dualitas
Secara sitematis, dualitas merupakan alat bantu masalah Linier Programing, yang secara
langsung didefinisikandari persoalan aslinya (LP Primal)
3. Metode Transportasi
Metode transportasi adalah suatu metode yang digunakan untuk dapat mengatur distribusi dari
sumber-sumber yang menyediakan suatu produk, ke tempat-tempat atau daerah yang
membutuhkan, dengan secara optimal.
4. Teori Jaringan Kerja
Teori jaringan kerja merupakan gabungan dari 2 tekhnik analisi, yakni Critical Path
Method (CPM) serta Project Evaluation and Review Technique (PERT) yang digunakan ialah
untuk perencanaan, penjadwalan, pengawasan, serta pengambilan suatu keputusan terhadap
proyek yang sedang berjalan.

5. Metode Simpleks

10
Metode simpleks merupakan suatu metode yang dengan secara matematis dimulai dari suatu
pemecahan dasar yang feasibel (basic feasible solution) ke dalam pemecahan dasar feasibel
lainnya serta dilakukan secara berulang-ulang (iteratif) sehingga pada akhirnya diperoleh
pemecahan dasar yang optimum.
Metode grafikt tersebut tidak dapat menyelesaikan persoalan linear program yang mempunyai
variabel keputusan yang cukup besar/ lebih dari 2 , maka untuk menyelesaikannya digunakan
Metode Simplex.

G. Peran Riset Operasi dalam Pengambilan Keputusan


Riset operasi berusaha menetapkan arah tindakan terbaik ( optinum) dari sebuah masalah
keputusan dibawah pembatasan sumber daya yang terbatas. Istilah riset operasi sering kali
diasosiasikan secara ekslusif dengan penggunaan teknik – teknik matematis untuk membuat
model dan menganalisa masalah keputusan. Walaupun matematika dan model matematis
merupakan inti dari riset operasi, pemecahan masalah tidaklah hanya sekedar pengembangan
dan pemecahan model – model matematis. Secara spesifik, masalah keputusan biasanya
mencakup factor – factor pentng yang berwujud dan tidak dapat diterjemahkan secara langsung
dalam bentuk model matematis.
Sebuah ilustrasi yang baik dari kasus diatas adalah salah satu versi dari masalah elevator yang
dikenal luas. Sebagi tanggapan terhadap keluhan para penghuni tentang lambatnya elevator
disebuah bangunan perkantoran yang besar, sebauh pemecahan yang didasari oleh analisis teori
jalur atrian ditemukan tidak memuaskan. Setelah mempelajari sistem tesebut lebih disebabkan
oleh kebosanan karena pada kenyataan, waktu menunggu sangat singkat.
Sebuah pemecahan diajukan dimana sebuah cermin panjang dipasang ditempat masuk elevator.
Keluhan menghilang karena para pengguna elevator asik memandangi diri mereka sendiridan
orang lain sambil menunggu elevator. Ilustrasi elevator ini menggarisbawahi pentingnya
memandang aspek matematis dari riset operasi dalam konteks yang lebih luas dari sebuah
model matematis. sebagai sebuah teknik pemecahan masalah, riset operasi harus dipandang
sebagai ilmu dan seni. Aspek ilmu terletak dalam penyediaan teknik – teknik matematis dan
algoritma untuk memecahkan masalah keputusan yang tepat. Riset operasi adalah sebuah seni
karena keberhasilan dalam semua tahap yang mendahului dan melanjuti pemecahan dari
sebuah model matematis sebagian besar bergantung pada kreativitas dan kemampuan pribadi
dari mereka yang menganalisis pengambilan keputusan.
Meskipun tujuan utama riset operasional ini adalah mendaptkan solusi optimal. Namun, dalam
praktek manajerial lebih dipentingkan solusi yang memuaskan (satisficing). Keputusan dalam
bisnis masih lebih banyak ditentukan oleh perilaku sang pengambil keputusan. Meskipun
demikian, analisis kuantitatif dan sistematik tetap dibutuhkan sebagai dasar argumentasi yang
dapat dipertanggungjawabkan secara rasional. Oleh sebab itulah kita memerlukan riset
operasional sebagai salah satu tools untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan di
dalam perusahaan.
Sebagai suatu teknik pengambilan keputusan masalah, penelitian operasional harus dipandang
sebagai suatu ilmu dan seni. Aspek ilmu terletak pada penggunaan teknik-teknik dan algoritma-
algoritma matematik untuk memecahkan persoalan yang dihadapi; sedangkan aspek seninya

11
terletak dalam kreativitas dan kemampuan operator dalam menganalisis sistem untuk
pengambilan keputusan (the art of balancing).

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Riset operasi merupakan suatu metode ilmiah yang memanfaatkan ilmu antardisiplin agar dapat
menyajikan hubungan-hubungan fungsional yang kompleks, seperti model matematik, untuk
keperluan pengambilan keputusan secara kuantitatif dan tidak termasuk masalah baru untuk
analisis kuantitatif. Tahapan utama dalam studi Riset Operasional adalah: identifikasi
permasalahan, pembangunan model, penyelesaian model, validasi model, dan implementasi
hasil akhir. Dalam permasalahan yang kompleks pengambilan keputusan tidak lagi ditunjang
hanya oleh intuisi pimpinan (management) melainkan didukung oleh hasil analisis dari
kumpulan data yang ada. Aplikasi riset operasional sangat dibutuhkan oleh manajer agar
keputusan yang diambil merupakan keputusan yang terbaik untuk perusahaan sesuai dengan
fakta yang ada di lapangan.
B. Saran
Diharapkan terdapat para manajer yang lebih berpengetahuan mengenai dunia analisis
khususnya dibidang Riset Operasional. Para professional baru harus mampu membangun cara
yang sistematis mengenai sebuah Riset Operasional.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://galuh-siliwangi.blogspot.co.id/2014/01/makalah-riset-operasional.html
http://rezal23.blogspot.co.id/2011/07/materi-kuliah-riset-oprasi-2.html
http://www.tuaralampung.id/2013/09/rangkuman-riset-operasi-sejarah-asal.html
http://khampenkkhan.blogspot.co.id/2014/12/riset-operasi-ro-operations-research.html
http://www.gurupendidikan.com/pengertian-riset-operasi-lengkap/
http://ahmadcirebon.blogspot.co.id/2012/03/riset-operasi-ro-operations-research.html
http://adbis.fisip.unpad.ac.id/artikel-173-.html
https://agusnuramin.wordpress.com/2012/11/15/riset-operasional/
https://who21.wordpress.com/2015/01/04/riset-operasi/
http://mathundip.blogspot.co.id/2014/05/materi-kuliah-riset-operasi-lengkap_7.html
http://adiwijaya09.student.ipb.ac.id/2010/12/15/tahapan-tahapan-dalam-riset-operasi/
http://komputernubie.blogspot.co.id/2014/10/asal-usul-dan-sejarah-riset-operasional.html

13

You might also like