You are on page 1of 9

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Magnet adalah suatu obyek yang mempunyai medan magnet. Pada saat ini, suatu
magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet. Materi tersebut bisa
dalam wujud magnet tetap atau wujud tidak tetap. Magnet yang ada sekarang ini hampir
semuanya adalah magnet buatan. Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara
(north/ N) dan kutub selatan (south/ S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan
magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub. Magnet dapat menarik benda lain.
Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak
semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet. Magnet terbagi atas 2
jenis, yakni magnet alami dan magnet buatan. Salah satu contoh magnet alami adalah
Bumi. Magnet Bumi memiliki medan magnet yang sangat berpengaruh terhadap
kelangsungan hidup organisme yang ada didalamnya. Tanpa adanya medan magnet
Bumi, kecil kemungkinan manusia, binatang serta makhluk hidup lainnya dapat bertahan
dimuka Bumi ini.

1.2 Tujuan Makalah


Makalah ini dibuat untuk membantu para taruna-taruni dalam hal memahami
tentang hal-hal yang berkaitan dengan medan magnet Bumi.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Magnet dan Medan Magnet
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet.
Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu
Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini
bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet
yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut.
Magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet. Medan magnet
ini tidak terlihat tetapi bertanggung jawab untuk properti yang paling menonjol dari magnet,
yaitu kekuatan yang menarik pada bahan feromagnetik, seperti zat besi, dan menarik atau
mengusir magnet lainnya. Magnet bisa dalam wujud magnet tetap atau magnet tidak tetap.
Magnet yang ada sekarang ini, hampir semuanya adalah magnet buatan. Magnet selalu
memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub selatan (south/ S). Walaupun
magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua
kutub.
Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang
lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama
terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik
yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai
daya tarik yang rendah oleh magnet. Satuan intensitas magnet menurut sistem metrik
pada Satuan Internasional (SI) adalah Tesla dan SI unit untuk total fluks magnetik adalah
weber. 1 weber/m2 = 1 tesla, yang memengaruhi satu meter persegi.

2
Gambar 2.1.1 Garis gaya magnet
Gaya magnet adalah gaya akibat dorongan atau tarikan dari magnet, dimana
nilainya sebanding dengan kecepatan gerak muatan v dan besar muatan q, serta tegak
lurus terhadap medan B, bila v dan B paralel atau berlawanan arah maka nilai gaya
tersebut adalah nol. Maka dapat dituliskan sebagai berikut

F = q v B sin Φ
dimana Φ adalah besar sudut antara v dan B.

2.2 Medan Magnet Bumi


Bumi berlaku seperti sebuah magnet sferis yang sangat besar dengan suatu medan
magnet yang mengelilinginya. Medan itu dihasilkan oleh suatu dipole magnet yang terletak
pada pusat bumi. Sumbu dipole ini bergeser sekitar 11 o dari sumbu rotasi bumi, yang
berarti kutub utara geografis bumi tidak terletak pada tempat yang sama dengan kutub
selatan magnetik bumi. Menurut IGRF (2000), melalui perhitungan posisi simetris dimana
dipole magnetik memotong permukaan bumi, letak kutub utara magnet bumi adalah 79,3
N, 71,5 W dan 79,3 S , 108,5 E untuk kutub selatan.
Medan magnet bumi terkarakterisasi oleh parameter fisis yang dapat diukur yaitu
arah dan intensitas kemagnetannya. Parameter fisis itu adalah deklinasi magnetik D,
intensitas horisontal H dan intensitas vertikal Z. Dari elemen-elemen ini, semua parameter
medan magnet lainnya dapat dihitung.
Parameter yang menggambarkan arah medan magnetik adalah deklinasi D (sudut
antara utara magnetik dan utara geografis) dan inklinasi I (sudut antara bidang horisontal
dan vektor medan total), yang diukur dalam derajat. Intensitas medan magnetik total F
digambarkan dengan komponen horisontal H, komponen vertikal Z dan komponen
horisontal kearah utara X dan kearah timur Y. Intensitas medan magnetik bumi secara
3
kasar antara 25.000 – 65.000 nT. Untuk Indonesia, wilayah yang terletak di utara ekuator
mempunyai intensitas 40.000 nT, sedangkan yang di selatan ekuator 45.000 nT.
2.3 Efek Dinamo
Efek Dinamo adalah suatu teori geofisika yang menjelaskan tentang asal-muasal
medan magnet Bumi. Dalam mekanisme dinamo ini, gerakan fluida pada inti luar Bumi
yang berupa besi cair (liquid iron) melintasi medan magnetik lemah yang telah ada dan
membuat arus listrik. Arus listrik ini kemudian menyebabkan sebuah medan magnet yang
berinteraksi dengan gerakan fluida tadi sehingga membentuk secondary magnetic field.
Teori Dinamo di ajukan oleh Walter M. Elsasser, seorang fisikawan Jerman-Amerika, dan
Edward Bullard, geofisikawan asal Inggris pada tahun 1900-an. Walaupun banyak
mekanisme dalam asal medan geomanetik yang diajukan oleh peneliti lain, namun hanya
teori Dinamo yang di pelajari dengan serius sampai saat ini.

Gambar 2.3.1 ilustrasi sederhana efek dinamo

2.4 Manfaat Medan Magnet Bumi


Medan magnet Bumi memiliki banyak manfaat demi kelangsungan hidup diatas
permukaan Bumi, diantaranya :
1. Melindungi dari radiasi Matahari langsung:
Badai Matahari disebabkan oleh 2 hal, yakni coronal mass ejection dan solar flare,
dimana kejadiannya dapat diamati ketika bintik hitam pada matahari berjumlah banyak
serta angin matahari menjadi lebih cepat dan lebih kuat. Dalam hal ini, ketika keaktifan
Matahari mencapai maksimum, maka Bumi akan lebih banyak terpapar partikel-partikel
bermuatan tinggi dan radiasi elektromagnetik energi tinggi.
Partikel-partikel bermuatan yang dipancarkan dari peristiwa solar flare dan CME,
saat mencapai Bumi, akan berinteraksi dengan medan magnetik Bumi. Interaksi ini akan

4
menyebabkan gangguan pada medan magnetik Bumi untuk sementara.
Dengan adanya medan magnet Bumi inilah, makhluk hidup didalmnya tidak
langsung merasakan efek dari pancaran angin surya akibat CME dan solar flare yang
memiliki radiasi tinggi dan dapat menyebabkan kanker kulit. Dengan adanya medan
magnet Bumi saja, kehidupan sehari-hari masih bisa terganggu pada saat terjadi badai
Matahari, seperti jalur komunikasi yang memburuk.

Gambar 2.4.1Interaksi medan


manget Bumi dengan badai
Matahari

2. Navigasi
Bagi semua makhluk hidup, termasuk Manusia, kompas diperlukan dalam banyak
hal, terutama bidang transportasi seperti penerbangan dan pelayaran. Tanpa adanya
medan magnet Bumi, manusia serta makhluk lainnya yang mengandalkan kompas alami
maupun kompas buatan akan kesulitan dalam menentukan arah.

Gambar 2.4.2 Arah utara dan selatan magnet bumi, yang digunakan sebagai acuan arah
utara pada navigasi.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa medan magnet Bumi berasal dari
inti luar Bumi yang bergerak dan menimbulkan arus listrik yang kemudian arus listrik ini
berinterkasi dengan medan magnet Bumi awal yang lemah sehingga membentuk lapisan
kedua medan magnet Bumi yang lebih kuat.
Medan magnet Bumi ini memiliki beberapa manfaat, diantaranya adalah sebagai
pelindung Bumi dari pancaran radiasi Matahari dan juga sebagai acuan Navigasi. Tanpa
adanya medan magnet Bumi ini kelangsungan hidup di Bumi ini akan terganggu.

6
DAFTAR PUSTAKA
http://abyss.uoregon.edu/~js/glossary/dynamo_effect.html
http://astronesia.blogspot.com/2012/11/apa-itu-badai-matahari.html
http://yansider.blogspot.com/2014/06/makalah-medan-magnet.html
http://makimunawar.blogspot.com/2010/06/magnet-dan-listrik.html

7
DAFTAR ISI
Daftar Isi i
BAB I : PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan Makalah
BAB II : PEMBAHASAN 2
2.1 Magnet dan Medan Magnet 2
2.2 Medan Magnet Bumi 3
2.3 Efek Dinamo 4
2.4 Manfaat Medan Magnet Bumi 4
BAB III : PENUTUP 6
3.1 Kesimpulan 6
DAFTAR PUSTAKA 7

i
Makalah Fisika

MAGNET BUMI

SHANDY YOGASWARA SURYA PUTRA


13.11.2491
GEOFISIKA SEMESTER V

You might also like