You are on page 1of 11

Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.16, No.2 Mei 2012, hlm.

275–285
Terakreditasi SK. No. 64a/DIKTI/Kep/2010
http://jurkubank.wordpress.com

KINERJA KEUANGAN BANK DAN STABILITAS MAKROEKONOMI


TERHADAP PROFITABILITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA

Imam Mukhlis
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang
Jl.Semarang No.5 Malang, 65145.

Abstract
This paper investigated the determinants of the profitability of syaria banking in Indonesia for 2008-2010.
The objects were Bank Muamalat, Bank Mega Syariah, Bank BNI Syariah, Bank BRI Syariah, and Bank
Syariah Mandiri. The profitability of syaria bank as dependent variable was measured by ratio of the net profit
to total asset of the syaria bank. Meanwhile, the independent variabels were Capital Adequacy Ratio (CAR),
Finance to deposit Ratio (FDR), Non Performing Finance (NPF), Inflation (INF) and Economic Growth (GR).
The method used to analyze in this research was panel data. The result of analysis was that CAR variable had
negative and significant effect to profitability of syaria banking in Indonesia for 2008-2010. Besides economic
growth variable had positive and signficant effect to profitability of syaria banking in Indonesia for 2008-
2010. The existence of economic growth effect to banking profitability showed that there was theory of growth
that led to finance in Indonesian economy.
Key words: capital adequacy ratio, finance to deposit ratio, non performing finance, inflation economic
growth

Munculnya bank syariah dalam sistem keuangan dan model perbankan konvensional. Di sisi lain El-
moneter sebagai respon dari semakin tumbuh dan Gamal (2005) berpendapat bahwa keuangan yang
berkembangnya ragam usaha dan jenis kegiatan menganut prinsip syariah (Islam) dapat dengan
ekonomi masyarakat. Di beberapa negara muslim sederhana mereplikasikan fungsi dari instrumen
bank syariah telah menjelma menjadi lembaga ke- keuangan konvensional. Selain itu pula dalam
uangan baru yang dapat mendorong kegiatan eko- model perbankan Islam mendorong adanya prinsip
nomi masyarakat. Peran penting bank syariah da- partisipasi yang sama dan pembagian risiko mana-
lam perekonomian tersebut telah banyak dianalisis. kala sistem sharia compliant bank derive keuntungan-
Dalam hal ini menurut Dridi & Hasan (2010) ber- nya dari bentuk investasi venture financing (Cevik
pendapat bahwa lembaga keuangan Islam meru- & Charap, 2011).
pakan sebuah viable alternative untuk mendorong Tumbuh dan berkembangnya lembaga ke-
pertumbuhan ekonomi dan lebih sesuai untuk me- uangan bank dalam perekonomian, sangat diten-
nyerap macro-financial shocks karena keuntungan tukan oleh besarnya tingkat keuntungan yang di-
struktural yang dimilikinya dibandingkan dengan peroleh dalam kegiatan operasionalnya. Dalam hal

Korespondensi dengan Penulis:


Im am M u k li s: Telp./Fax. +62 341 585 911
E-mail: im m_m kl@yahoo.com

| 275 |
Jurnal Keuangan dan Perbankan | PERBANKAN
Vol. 16, No.2, Mei 2012: 275–285

ini tingkat keuntungan mencerminkan besarnya yang ada seperti kondisi makroekonomi dan
insentif yang diperoleh oleh bank dalam menjalan- karakteristik industri/pasar di sektor perbankan,
kan fungsi intermediasinya. Semakin tinggi tingkat sedangkan faktor internal adalah bank specific char-
keuntungan yang diperoleh bank semakin besar acteristics. Dalam faktor internal tersebut meliputi
pula kemampuan bank dalam mengembangkan berbagai indikator kinerja keuangan bank, seperti;
usahanya. Bank dengan tingkat perolehan ke- ukuran (size), modal, efisiensi dan risiko kredit
untungan yang semakin besar, memiliki kecende- bank.
rungan untuk dapat mengembangkan usahanya se- Berbagai indikator dalam kinerja keuangan
cara lebih luas. bank pada dasarnya mencerminkan kinerja ke-
Pencapaian tingkat keuntungan yang tinggi uangan bank dalam menjalankan kegiatannya.
bagi bisnis bank dapat dipengaruhi oleh beberapa Dalam indikator tersebut dipaparkan berbagai
faktor. Dalam hal ini menurut Haron (2004) tingkat rasio-rasio keuangan yang mengukur seberapa
profitabilitas bank syariah yang diukur dengan besar kemampuan bank dalam mengelola ke-
laba bersih usaha dapat dipengaruhi oleh kinerja uangannya. Indikator keuangan yang lazim digu-
keuangan bank dan juga kondisi makroekonomi nakan untuk mengukur kinerja bank syariah se-
yang terjadi dalam perekonomian (Haron, 2004). perti: CAR, NPF, dan FDR. Sedangkan indikator
Dalam pengertian yang sama menurut Ramlall profitabilitas biasanya dapat diukur dengan indi-
(2009) tingkat profitabilitas bank dapat dipe- kator laba bersih, aktiva total, return on assets (ROA)
ngaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal dan return on equity (ROE).
bank dalam kegiatan bisnisnya. Dalam kaitannya hubungan antar indikator
Adanya berbagai faktor yang dapat meme- kinerja keuangan bank dengan profitabilitas ke-
ngaruhi profitabilitas bank tersebut memberikan uangan tersebut, menurut Abreu & Mendes (2000)
pesan kepada pihak manajemen bank syariah agar terdapat hubungan positif antara rasio pinjaman
mampu menjaga kondisi internal perbankan dengan profitabilitas bank. Hal ini berarti bahwa
khususnya yang indikator menyangkut kesehatan semakin besar rasio pinjaman yang disalurkan bank
bank. Selain itu pula pihak manajemen bank kepada masyarakat yang membutuhkan akan
syariah juga perlu untuk terus memantau situasi dapat memiliki hubungan dengan peningkatan
perekonomian secara makro, agar keputusan bisnis profitabilitas bank. Kondisi ini dapat terjadi karena
yang diambil dapat melindungi kepentingan ber- dengan semakin banyaknya kredit yang disalurkan
bagai pihak utamanya pihak penyimpan dana dan ke berbagai sektor kegiatan ekonomi, maka imbal
pihak pengguna dana perbankan syariah di Indo- balik (insentif) yang diterima bank dari para kre-
nesia. diturnya akan semakin meningkat. Peningkatan pe-
Keberlanjutan bank syariah dalam kegiatan nerimaan insentif dari kredit ini dapat
bisnisnya akan sangat dipengaruhi oleh besarnya memperbesar perolehan keuntungan dan juga to-
porfit yang diperolehnya. Semakin besar tingkat tal aktiva yang dimiliki oleh bank.
profit yang diperoleh, maka semakin besar pula Namun demikian juga patut dicermati ada-
kemampuan bank syariah dalam mengembangkan nya kredit macet yang dihadapi bank dalam peng-
usahanya. Dalam hal ini pencapaian tingkat profita- alokasian kredit kepada para kreditur. Dimung-
bilitas bank dapat dipengaruhi oleh beberapa kinkan sekali dalam pengalokasian kredit bank
faktor. Dalam hal ini menurut Ramlall (2009), ting- tersebut terjadi kredit macet. Kemacetan kredit ini
kat profitabilitas bank dapat dipengaruhi faktor dapat terjadi karena faktor internal kreditur atau-
internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal pun faktor eksternal yang berkembang dalam

| 276 |
Kinerja Keuangan Bank dan Stabilitas Makroekonomi terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia
Imam Mukhlis

lingkungan bisnis. Dalam kaitannya dengan risiko naikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh pe-
kredit yang dihadapi bank dalam kegiatannya, laku ekonomi. Kenaikan kegiatan ekonomi tersebut
menurut Miller & Noulas (1997) terdapat hubungan dapat berdampak pada kenaikan volume kegiatan
negatif antara risiko kredit dengan tingkat ke- yang dilakukan oleh bank dalam memberikan
untungan yang diperoleh bank. Hal ini berarti bah- layanan jasa keuangan kepada masyarakat. Hal ini
wa semakin besar risiko kredit yang dikucurkan pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan
bank kepada kreditur dapat memiliki hubungan yang diperoleh bank dalam kegiatannya.
dengan semakin menurunnya tingkat profitabilitas Selain perkembangan ekonomi, kondisi
bank. Kredit yang memiliki risiko mengandung makroekonomi yang dapat memiliki pengaruh ter-
arti adanya potensi kegagalan dalam pengembalian hadap profitabilitas bank adalah tingkat inflasi.
besar kredit dari kreditur kepada pemberi kredit Inflasi tersebut mencerminkan kenaikan harga ba-
(bank). Kegagalan dalam pengembalian dana pin- rang dan jasa dalam perekonomian pada periode
jaman tersebut dapat memengaruhi bank dalam waktu tertentu. Semakin tinggi inflasi semakin
mendapatkan pendapatan dalam kegiatan ope- tinggi pula harga-harga barang dan jasa dalam
rasionalnya. perekonomian. Pengaruh inflasi terhadap pro-
Pada indikator yang lain menurut Havrylchyk fitabilitas bank pertama kali disampaikan oleh
& Jurzyk (2006) terdapat hubungan positif antara Revell (1980). Menurutnya inflasi merupakan faktor
modal dengan profitabilitas bank. Hal ini berarti yang dapat menyebabkan variasi dalam tingkat
bahwa permodalan bank yang dimiliki oleh bank keuntungan yang akan diperoleh bank. Semakin
semakin besar, maka hal tersebut dapat memiliki tinggi tingkat inflasi yang ada tentunya semakin
hubungan dengan kenaikan keuntungan yang besar pula variasi yang terjadi dalam tingkat ke-
diperoleh bank. Pada industri perbankan yang se- untungan yang akan diperoleh bank. Hal ini di-
makin berkembang, kemampuan bank dalam dukung oleh beberapa penelitian yang dilakukan
memupuk modal dalam pengembangan usaha oleh Bourke (1989) dan Molyneux & Thornton
sangat penting untuk menjaga keberlanjutan usaha (1992) dengan menggunakan indikator consumer
bank. Dengan modal yang semakin besar bank price index (CPI) sebagai proksi dari inflasi.
dapat memiliki keleluasaan dalam melakukan ber- Hasilnya menunjukkan bahwa inflasi memiliki hu-
bagai cara guna mengembangan skala usahanya. bungan yang signifikan terhadap tingkat keun-
Kondisi ini pada akhirnya dapat meningkatkan ke- tungan bank dalam kegiatannya.
mampuan bank dalam memeroleh keuntungan usa- Bagi bank terjadinya inflasi dapat meme-
ha yang semakin besar. ngaruhi kinerja keuangannya, terutama terkait de-
Faktor eksternal yang terkait dengan kondisi ngan alokasi kredit yang telah diberikan kepada
makroekonomi dalam kegiatan bisnis bank syariah kreditur. Dengan semakin tingginya inflasi, maka
meliputi perkembangan tingkat pertumbuhan eko- dalam perspektif produsen hal tersebut dapat ber-
nomi dan tingkat inflasi. Dalam kaitannya dengan arti terjadinya kenaikan output di pasar. Kenaikan
hal tersebut menurut Bikker & Hu (2002) terdapat harga output tersebut manakala tidak diimbangi
hubungan positif antara perkembangan ekonomi dengan kenaikan pendapatan (misal: gaji dan upah)
dengan profitabilitas bank. Semakin tinggi tingkat masyarakat, maka hal tersebut dapat menekan pen-
perkembangan ekonomi akan dapat memiliki hu- jualan produk di pasar. Sebagai akibatnya produsen
bungan dengan kenaikan profitabilitas yang dapat akan kesulitan menjual barang yang dihasilkannya.
diperoleh oleh bank. Dalam hal ini tingkat per- Kondisi ini pada akhirnya dapat memengaruhi ki-
kembangan ekonomi mencerminkan adanya ke- nerja keuangan perusahaan, dimana sebagian dari

| 277 |
Jurnal Keuangan dan Perbankan | PERBANKAN
Vol. 16, No.2, Mei 2012: 275–285

dana yang ada merupakan dana yang diperoleh dari between the bank and the borrower of funds. Faktor
pinjaman bank. Manakala produk perusahaan tidak eksternal seperti interest rates, market share and size
laku di pasar, maka hal tersebut dapat berdampak of the bank, funds deposited into current accounts, total
pada penurunan output di pasar. Hal ini pada capital and reserves, the percentage of profit-sharing be-
akhirnya dapat mengurangi kemampuan perusaha- tween bank and depositors, dan money supply dalam
an dalam melakukan ekspansi usahanya. Sehingga perekonomian.
dengan demikian semakin tingginya inflasi dapat Penelitian Ramlall (2009) memberikan kesim-
mengakibatkan tingkat profitabilitas bank menjadi pulan bahwa credit risk memiliki pengaruh negatif
berkurang, karana adanya beberapa kredit yang terhadap tingkat profitabilitas bank di Taiwan, se-
mengalami macet. dangkan capital memiliki pengaruh signifikan po-
Pada sisi lain juga dapat dijelaskan bahwa sitif terhadap tingkat profitabilitas bank di Taiwan.
inflasi dapat memengaruhi tingkat profitabilitas Penelitian Clair (2004) bertujuan untuk meng-
bank komersial melalui terjadinya diminishing ter- analisis pengaruh variabel makroekonomi ter-
hadap nilai riil dari asset dan liabilities yang dimiliki hadap kinerja keuangan perbankan di Singapura
oleh bank. Apabila bank tersebut bukan merupakan selama tahun 1990 Q1 hingga 2003 Q2. Metode ana-
net monetary creditors, maka aset nominal bank akan lisis yang digunakan dalam penelitian tersebut ada-
lebih besar dari utang yang dimilikinya. Disini, lah panel regression analysize. Variabel ekonomi
inflasi akan menurunkan nilai aset nominal bank makro yang digunakan dalam penelitian tersebut
menjadi lebih besar dari pada kenaikan yang terjadi meliputi: tingkat suku bunga, nilai tukar mata
pada utang nominal dari bank (Rasiah 2010). uang, pengangguran dan aggregat demand, sedang-
Profitabilitas dan kinerja bank Islam dalam kan variabel kinerja keuangan bank meliputi: pen-
kegiatan bisnisnya dapat dipengaruhi oleh bebe- dapatan, pengeluaran, profitabilitas, permintaan
rapa faktor. Tinjauan secara empiris menunjukkan tenaga kerja, capital holding dan liquidity. Hasil
bahwa terdapat faktor internal dan eksternal yang penelitiannya memberikan kesimpulan bahwa ting-
dapat memengaruhi profitabilitasnya. Dalam hal kat bunga bank yang semakin tinggi dan nilai tukar
ini penelitian oleh Adebola, et al. (2011) menyim- mata uang SGD/USD yang semakin lemah memi-
pulkan bahwa kinerja pembiayaan bank Islam di liki pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan
Malaysia dipengaruhi oleh tingkat suku bunga, bank di Singapura.
indeks harga produsen dan indeks harga saham, Penelitian Makiyan (2001) menganalisis pe-
sedangkan variabel produksi sektor industri dan ngaruh tingkat inflasi, rate of return dan intervensi
nilai tukar mata uang tidak memiliki pengaruh ter- pemerintah terhadap besarnya pembiayaan (lend-
hadap kinerja pembiayaan perbankan Islam di ing activities) dari perbankan syariah terhadap sek-
Malaysia. tor perekonomian di negara Iran. Metode analisis
Penelitian Haron (2004) memberikan ke- yang digunakan adalah model linier dinamis de-
simpulan bahwa profitabilitas perbankan Islam ngan pendekatan Error Correction Model (ECM).
dapat dipengaruhi secara signifikan baik oleh faktor Hasil penelitiannya memberikan kesimpulan bah-
internal dan faktor eksternal bank. Metode analisis wa besarnya alokasi pembiayaan dari perbankan
yang digunakan untuk mengestimasi besarnya pe- Islam di Iran banyak dipengaruhi oleh intervensi
ngaruh antar variabel tersebut adalah metode panel pemerintah dari pada faktor-faktor ekonomi yang
data. Faktor internal dapat diidentifikasi seperti relevan dengan pengucuran pembiayaan kepada
liquidity, total expenditures, funds invested in Islamic sektor ekonomi.
securities, dan the percentage of the profit-sharing ratio

| 278 |
Kinerja Keuangan Bank dan Stabilitas Makroekonomi terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia
Imam Mukhlis

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Adapun model penelitian yang dikembangkan da-
pengaruh kinerja keuangan bank dan kondisi ma- lam penelitian ini adalah Laba Bersih/Aktiva
kroekonomi terhadap profitabilitas Bank Umum Total=f(CAR, FRD, NPF, INF, GRW). Adapun
Syariah di Indonesia selama tahun 2008-2010. variabel bebas yang ada dalam penelitian ini masing-
masing menunjukkan indikator kesehatan/kinerja
METODE keuangan bank dalam berbagai aspek, seperti:
permodalan (CAR); aktiva produktif (NPF); likuiditas
Obyek penelitian ini adalah Bank Umum (FDR), sedangkan indikator makroekonomi di-
Syariah di Indonesia sebanyak 5 bank syariah, kembangkan dengan indikator sebagai berikut:
yang meliputi: Bank Muamalat, Bank Mega inflasi (INF) (Bashir, 2001; Boyd, et al., 2001; Makiyan,
Syariah, BNI Syariah, Bank BRI Syariah, dan Bank 2001), pertumbuhan ekonomi (GR) (Demirguc-
Syariah Mandiri. Pemilihan pada 5 bank tersebut Kunt & Huizinga, 1999; Clair, 2004).
didasarkan pada pertimbangan bahwa kelima bank
Sehingga model estimasi dalam penelitian ini
syariah tersebut merupakan 5 bank terbesar dalam
adalah LBA = f(CAR, FDR, NPL, NPF, INF, GR),
yang dilihat dari indikator jumlah kantor cabang,
dimana profitabilitas bank diukur dengan indikator
aktiva total dan profitabilitasnya.
rasio laba bersih bank dengan total aktiva bank
Jenis data dalam penelitian ini adalah data (Haron, 2004). Fungsi tersebut kemudian diesti-
sekunder, yaitu sumber penelitian yang diperoleh masi dengan metode generalized least square (GLS)
secara tidak langsung atau melalui media perantara dengan pendekatan data panel. Adapun model
(dokumen, arsip) dengan rentang waktu selama umum dari analisis data panel tersebut dapat ditu-
tahun 2008-2010. Pemilihan waktu tersebut dida- liskan sebagai berikut:
sarkan pada pertimbangan ketersediaan data dan
untuk mengetahui perkembangan terkini dalam Yit =  + ’Xit + uit.
obyek penelitian. Adapun sumber data sekunder
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Di mana: uit = i + vit.
Laporan Tahunan Bank Syariah yang diterbitkan Xit, i = 1,..........., N, dan t = 1,............, T
oleh Bank Indonesia, Laporan Tahun Bank Syariah
yang diterbitkan oleh masing-masing bank syariah, Notasi i adalah dimensi individu dan t ada-
dan publikasi dari ADB (Asian Development Bank). lah dimensi waktu. Model yang ada dalam analisis
Data-data tersebut seperti: capital adequacy ratio data panel meliputi fixed effects model dan the ran-
(CAR), financial to deposit ratio (FDR), non perform- dom effects model. Model fixed effects dapat dituliskan
ing finance (NPF), laba bersih, total aktiva, inflasi sebagai:
dan pertumbuhan ekonomi.
yit =  + ’Xit + uit,

Analisis Data Kedua model tersebut berkenaan dengan i


Model estimasi yang digunakan dalam pene- untuk membuat asumsi the random effects or fixed
litian ini mengembangkan penelitian yang dila- effects sebagai berikut: (1) Random effects (RE): i
kukan oleh Haron (2004) dalam menganalisis diasumsikan independen terhadap Xit, Zi atau E(ái
faktor-faktor penentu tingkat profitabiltas per- | Xit,Zi) = 0. (2) Fixed effects (FE): i diasumsikan
bankan Islam di dunia selama tahun 2008-2010. tidak independen terhadap Xit,Zi.

| 279 |
Jurnal Keuangan dan Perbankan | PERBANKAN
Vol. 16, No.2, Mei 2012: 275–285

HASIL pat dipengaruhi oleh kinerja keuangan bank dan


juga kondisi makroekonomi yang terjadi dalam
Berdasarkan pada hasil olah data dengan
perekonomian (Haron, 2004). Begitu pula hasil pe-
pendekatan pooled least squares menggunakan pro-
nelitian oleh Havrylchyk & Jurzyk (2006) yang me-
gram eviews dapat diperlihatkan hasil data panel
nyimpulkan terdapatnya hubungan positif antara
pada Tabel 1.
modal dengan profitabilitas bank. Hasil penelitian
Hasil olah data diatas memberikan kesim- ini memberikan hasil yang berbeda, dimana kinerja
pulan bahwa faktor internal bank syariah dan keuangan bank yang diukur dari indikator CAR
faktor eksternal bank syariah memiliki pengaruh memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap pro-
terhadap tingkat profitabilitas bank syariah di In- fitabilitas bank syariah di Indonesia. Walaupun
donesia. Dalam faktor internal bank syariah yang sama-sama berpengaruh dan signifikan, namun
ada, variabel CAR memiliki pengaruh negatif signi- hasil penelitian ini tidak sesuai dengan apa yang
fikan terhadap profitabilitas bank syariah di In- diharapkan dalam teori yang ada.
donesia. Sedangkan besarnya koefisien yang ada
Dalam hal ini menurut Goddard, et al. (2004)
sebesar -0,076. Hal ini memberikan arti bahwa ke-
dalam analisisnya menyimpulkan bahwa terdapat
naikan sebesar 1% pada angka CAR perbankan
hubungan negatif antara the capital-to-asset ratio
syariah di Indonesia dapat menurunkan tingkat
(CAR) and bank growth. Selain itu pula, menu-
profitabilitas bank syariah rata-rata sebesar 0,076%.
rutnya bank dengan CAR yang lebih tinggi cen-
Dalam faktor eksternal, variabel pertumbuhan
derung mengalami penurunan dalam tingkat profi-
ekonomi (GR) memiliki pengaruh positif signifikan
tabilitasnya. Adanya hubungan negatif antara CAR
terhadap profitabilitas bank syariah di Indonesia.
dengan profitabilitas bank ini menurut Ngo (2006)
Besarnya koefisien yang ada sebesar 0,542. Hal ini
dikarenakan dalam kenaikan CAR selalu diiringi
memberikan arti bahwa kenaikan sebesar 1% pada
dengan adanya kenaikan biaya yang dihadapi oleh
angka CAR perbankan syariah di Indonesia dapat
bank. Dalam konteks ini akan muncul pertentangan
menaikkan tingkat profitabilitas bank syariah rata-
antara regulator dengan pihak bank tentang isu
rata sebesar 0,542%.
modal dan tingkat kecukupannya. Apakah ke-
naikan modal yang ada dapat menyediakan kom-
PEMBAHASAN pensasi keuntungan bagi bank. Karena dalam ke-
Seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh nyataannya penambahan modal biasanya diikuti
Haron (2004) dan Ramlall (2009) yang menyimpul- dengan tindakan menjual saham ataupun penyisih-
kan bahwa tingkat profitabilitas bank syariah da- an sebagian keuntungan untuk menambah modal.

Tabel 1. Koefisien Masing-masing Variabel Independen


Variabel Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
Permodalan -0,076 0,019 -3,851 0,003
Aktiva Produktif -0,008 0,008 -1,026 0,328
Likuiditas 0,121 0,144 0,840 0,420
Inflasi -0,093 0,088 -1,054 0,316
Pertumbuhan Ekonomi 0,542 0,119 4,529 0,001
F-statistic 7,450
Prob(F-statistic) 0,004
Durbin-Watson stat 2,591
Variabel dependen: LBA

| 280 |
Kinerja Keuangan Bank dan Stabilitas Makroekonomi terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia
Imam Mukhlis

Manakala penambahan modal tersebut hanya tahun 2008 menurun menjadi sebesar 20,62. Namun
meningkatkan biaya yang akan dihadapi oleh demikian perkembangan angka CAR pada Bank
perusahaan, maka besarnya modal yang ada dapat Syariah tersebut sudah sesuai dengan peraturan
menurunkan tingkat profitabilitas bank. Dalam hal Bank Indonesia No.3/21/PBI/2001, dimana angka
ini bank tidak dapat meningkatkan profitabilitas- CAR yang harus dipenuhi oleh perbankan di Indo-
nya, karena struktur biaya yang dihadapi bank nesia minimum sebesar 8%. tersebut
sangat besar. Perkembangan pada profitabilitas bank syariah
Berdasarkan pada kondisi faktual yang ada di Indonesia dapat dilihat pada Gambar 2.
dapat dijelaskan bahwa perkembangan dalam indi-
kator CAR perbankan syariah di Indonesia fluk-
tuasi. Secara lebih rinci perkembangan angka CAR 2,00
perbankan syariah di Indonesia selama tahun 2008- 1,50
2010 dapat dilihat pada Gambar 1.
1,00

50 0,50
45
40 0,00
35
30 -0,50
25
20 -1,00
15
10 -1,50
5
0 -2,00
-2,50
2008 2009 2010

Sumber: Laporan Tahunan Masing-Masing


Bank Umum Syariah, 2010.
2008 2009 2010
Gambar 2. Perkembangan Profitabilitas (Diukur dari Rasio
Sumber: Laporan Tahunan Masing-Masing
Laba Bersih dengan Aktiva Total) Kelima Bank Umum
Bank Umum Syariah, 2010
Syariah Indonesia Tahun 2008-2010
Gambar 1. Perkembangan CAR Kelima
Bank Umum Syariah Indonesia Tahun 2008-2010
Berdasarkan pada Gambar 2 menunjukkan
bahwa tingkat profitabilitas perbankan syariah di
Berdasarkan pada Gambar 1 dapat dijelaskan Indonesia mengalami fluktuasi dalam perkem-
bahwa di antara kelima bank syariah yang ada se- bangannya. Diantara kelima bank syariah tersebut,
lama tahun 2008-2010 terdapat bank yang memiliki
Bank Syariah Mandiri memiliki tingkat profitabi-
kecenderungan memiliki angka CAR yang menu- litas yan lebih tinggi dibandingkan dengan kelima
run, diantaranya adalah Bank Mega Syariah, Bank bank syariah lainnya. Kemudian disusul oleh Bank
BRI Syariah dan Bank Syariah Mandiri, sedangkan
Mega Syariah dan Bank Muamalat Indonesia.
Bank BNI Syariah merupakan bank dengan tingkat
Dalam hal ini naik turunnya tingkat profita-
perkembangan CAR yang relatif tajam dari sebesar
bilitas pada bank syariah tersebut tidak mencer-
9,4 pada tahun 2008 meningkat menjadi 27,68.
minkan perkembangan pada CAR masing-masing
Sedangkan Bank BRI Syariah memiliki perkem-
bank syariah. Hal ini dapat terjadi karena memang
bangan CAR yang menurun dari sebesar 45,45 pada

| 281 |
Jurnal Keuangan dan Perbankan | PERBANKAN
Vol. 16, No.2, Mei 2012: 275–285

perkembangan bank syariah di Indonesia masih


pada tataran baru berkembang dan bank-bank sya- 7 Pert Ekonomi (%)
6 6,1
riah yang ada masih berusaha keras untuk memper- 6
besar angka CAR di tengah persaingan bisnis per-
5 4,6
bankan yang semakin ketat. Hal ini membawa
konsekuensi pada persaingan dalam memperebut- 4
kan nasabah yang semakin ketat pula. 3
Upaya perbankan syariah dalam meningkat-
2
kan permodalan yang tidak diimbangi dengan ke-
mampuannya dalam mendiversifikasikan berbagai 1
usahanya secara proaktif, maka bank akan diha- 0
dapkan pada kenaikan biaya modal yang semakin 2008
besar. Perolehan modal bank yang semakin tinggi 2009
2010
yang tidak diimbangi dengan pengalokasian dalam
aspek pembiayaan kepada sektor kegiatan eko- Sumber: Asian Development Bank, 2011
nomi dengan baik, akan berdampak pada beban
biaya operasional bank yang semakin besar. Dalam Gambar 3. Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
kondisi ini tingkat profitabilitas bank syariah akan Tahun 2008-2010
dapat mengalami penurunan dari waktu ke waktu.
Dalam kaitannya dengan pengaruh kondisi Selama tahun 2008-2010 pertumbuhan eko-
perekonomian terhadap profitabilitas bank, hasil nomi Indonesia mengalami fluktuasi. Krisis eko-
penelitian ini sesuai dengan beberapa penelitian nomi yang terjadi di luar negeri pada tahun 2009
yang sudah dilakukan. Selain hasil penelitian yang berdampak pada tekanan pertumbuhan ekonomi
telah dipaparkan oleh oleh Haron (2004) dan Ramlall Indonesia. Hal ini juga menunjukkan bahwa per-
(2009), penelitian ini juga sesuai dengan telaah yang ekonomian nasional sudah terintegrasi dengan per-
telah dikemukan oleh Bikker & Hu (2002) yang ekonomian luar negeri baik melalui kegiatan per-
menyimpulkan adanya hubungan positif antara dagangan barang dan jasa maupun aliran modal.
perkembangan ekonomi dengan profitabilitas Perkembangan pada tahun 2010 menunjukkan
bank. Dalam beberapa penelitian tersebut dapat bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia
dijelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi dapat mencapai 6,1%. Hal ini menggambarkan bahwa
mendorong terjadinya transaksi ekonomi yang output yang dihasilkan dalam kegiatan ekonomi
semakin besar. Hal ini pada akhirnya dapat men- nasional mencapai pertumbuhan 6,1% dibanding-
dorong bank dalam mengembangkan usahanya. kan dengan tahun sebelumnya.
Berkembangnya bisnis bank dalam perekonomian Sebagaimana layaknya negara sedang ber-
dapat mendorong profitabilitas yang diperoleh kembang, kondisi yang terjadi di Indonesia juga
bank dapat mengalami kenaikan. menunjukkan masih adanya growth led finance.
Semakin berkembangnya kegiatan ekonomi Dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi
yang ditandai dengan adanya pertumbuhan eko- hal tersebut dapat menciptakan permintaan terha-
nomi yang semakin tinggi dapat mendorong tum- dap berbagai instrumen keuangan dan pasar ke-
buh dan berkembangnya sektor keuangan dalam uangan. Adanya pertumbuhan ekonomi tersebut
perekonomian. Sebagai gambaran dari perkem- berdampak pada semakin luasnya kegiatan eko-
bangan ekonomi Indonesia dapat dilihat pada nomi masyarakat. Kegiatan tersebut seperti ; kon-
Gambar 3. sumsi, investasi, distribusi, dan produksi. Dalam hal

| 282 |
Kinerja Keuangan Bank dan Stabilitas Makroekonomi terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia
Imam Mukhlis

ini perluasan kegiatan ekonomi yang terjadi di ber- dan signifikan terhadap profitabilitas bank syariah
bagai daerah di Indonesia perlu didukung oleh ke- di Indonesia. Hal ini dapat terjadi karena pening-
beradaan perbankan domestik. Keberadaan bank katan CAR yang ada diiringi dengan kenaikan
syariah dalam perekonomian merupakan respon biaya operasional bank. Kenaikan biaya tersebut
dari sistem keuangan dan perbankan dalam negeri dapat terjadi manakala modal yang ada tidak dapat
dalam mengantisipasi semakin berkembangnya ke- untuk kegiatan bisnis bank yang produktif. Oleh
giatan ekonomi. karena itu kenaikan biaya yang terjadi dapat menu-
Dalam hal ini kemunculan bank syariah yang runkan kemampuan bank syariah dalam mening-
pada awalnya berjumlah 1 bank syariah pada tahun katkan profitabilitasnya.
1990 an, hingga tahun 2010 telah berkembang men- Faktor eksternal bank syariah dalam kegiat-
jadi 5 bank umum syariah dengan sebaran kantor an usahanya meliputi pertumbuhan ekonomi dan
cabang yang berjumlah ratusan di seluruh pelosok tingkat inflasi. Diantara indikator makroekonomi
Indonesia. Berbagai produk bank syariah baik da- tersebut, pertumbuhan ekonomi memiliki pe-
lam kaitannya dengan penghimpunan dana masya- ngaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pro-
rakat (misal akad wadiah dan akad mudharabah) mau- fitabilitas yan dapat diperoleh oleh bank syariah
pun pengalokasian dana (misal akad salam, akad di Indonesia. Tumbuh dan berkembangnya kegiat-
istishna, akad ijarah dan akad qardh) membuat bisnis an ekonomi dalam negeri menjadi faktor pendo-
bank syariah menjadi lebih dinamis. Semakin ber- rong bagi perkembangan sektor keuangan dan per-
kembangnya kegiatan bisnis bank syariah dalam bankan di dalam negeri. Dalam hal ini keberadaan
perekonomian nasional akan semakin memper- bank syariah dalam sistem perbankan nasional da-
besar peluang bank syariah dalam mendapatkan pat memfasilitasi lebih luas lagi keinginan dari
tingkat keuntungan yang semakin besar. Dalam masyarakat Indonesia dalam kegiatan ekonomi
hal ini ekspansi perbankan syariah dalam per- yang semakin dinamis. Dengan berbagai strategi-
ekonomian nasional tersebut salah satunya dido- nya, bank syariah berupaya untuk mendiversifika-
rong oleh perkembangan ekonomi domestik yang sikan berbagai usahanya dalam rangka menyedia-
menunjukkan adanya perluasan kegiatan ekonomi kan layanan jasa keuangan perbankan kepada
oleh pelaku ekonomi dalam negeri. masyarakat. Semakin besar usaha bank syariah da-
lam perekonomian yang ditunjukkan dengan ber-
KESIMPULAN DAN SARAN bagai produk layanan jasa keuangan perbankan
syariah, akan semakin memperbesar peluang bank
Kesimpulan untuk mendapatkan tingkat keuntungannya.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Hasil penelitiannya juga dapat memberikan
pengaruh kinerja keuangan bank dan kondisi ma- justifikasi akan berlakunya teori tentang growth led
kroekonomi terhadap profitabilitas Bank Umum finance dalam perekonomi nasional. Dalam hal ini
Syariah di Indonesia selama tahun 2008-2010. semakin tumbuh dan berkembangnya perekono-
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan mian dapat mendorong berkembangnya sektor ke-
bahwa faktor internal dan faktor eksternal dapat uangan dan perbankan. Dalam hal ini semakin be-
mempenaruhi profitabilitas bank syariah di Indo- sarnya keuntungan bank akan semakin pula ke-
nesia selama tahun 2008-2010. Faktor internal terse- sempatan bank untuk terus berkembang dalam me-
but adalah berkaitan dengan kinerja keuangan ngiringi laju pertumbuhan ekonomi yang semakin
bank syariah pada indikator CAR. Dalam pene- besar.
litian ini indikator CAR memiliki pengaruh negatif

| 283 |
Jurnal Keuangan dan Perbankan | PERBANKAN
Vol. 16, No.2, Mei 2012: 275–285

Saran hal ini perlu dikembangkan lagi faktor-faktor in-


ternal lain seperti: return on asset (ROA) atau return
Upaya untuk meningkatkan kinerja keuang-
on investment (ROI) terkait dengan kesehatan bank.
an dengan angka CAR yang tinggi perlu diimbangi
Selain itu pula juga dapat dikembangkan faktor-
dengan kemampuan bank dalam pengelolaan mo-
faktor eksternal lain seperti: nilai kurs Rp/US$ atau
dal perbankan. Pengelolaan modal tersebut terkait
tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
dengan berbagai rencana bisnis bank dalam mem-
terkait dengan stabilitas ekonomi suatu negara.
perkuat usahanya dalam persaingan bank syariah.
Dalam hal ini bank perlu menetapkan skala prio-
ritas dalam memengani persaingan apakah dengan DAFTAR PUSTAKA
memperbanyak divisi pembiayaan syariah atau Adebola, S.S., Yusoff, W.S.W., & Dahalan, J. 2011. The
dengan memperbesar kapasitas penghimpunan Impact of Macroeconomic Variables on Islamic
dana nasabah. Dalam kaitannya dengan peman- Banks Financing in Malaysia. Research Journal of
faatan modal yang ada, bank syariah perlu mela- Finance and Accounting, 2(4): 22-32.
kukan pemetaan terhadap karakteristik kegiatan Abreu, M. & Mendes, V. 2000. Commercial Bank Interest
ekonomi masyarakat sehingga modal yang ada da- Margins and Profitability: Evidence for Some EU Coun-
pat dialokasikan sebagian untuk kegaitan bank tries. Presented on the 50th International Altantic
Economic Conference. http://www.iaes.org/con-
yang prospektif mendatangkan keuntungan yang ferences/past/charleston_50/ prelim_program/
besar. index.htm. (Diakses tanggal 14 September 2011).
Kondisi perekonomian nasional secara ma-
Bashir, A.H. M. 2001. Assessing the Performance of Is-
kroekonomi tidak hanya ditentukan oleh pereko- lamic Banks: Some Evidence from the Middle East.
nomian domestik semata, akan tetapi juga di- Paper. Prepared for the Annual meeting of the
pengaruhi oleh kondisi eksternal perekonomian MEEA/American Economic Association Annual
Meeting. New Orleans, Louisiana. January 4-7:1-
nasional. Oleh karena itu untuk menjaga tingkat
10.
pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat,
pemerintah perlu menciptakan iklim usaha yang Bikker, J.A. & Hu, H. 2002. Cyclical Patterns in Profits,
kondusif dalam perekonomian nasional. Hal ter- Provisioning and Lending of Banks and
Procyclicality of the New Basle Capital Require-
sebut dapat dilakukan baik pada aspek peraturan ments. BNL Quarterly Review, 221:143-175.
dan insenstif usaha yang realistis baik kepada
mayarakat. Dalam bidang perbankan, pemerintah Bourke, P. 1989. Concentration and Other Determinants
of Bank Profitability in Europe. North America and
(Bank Indonesia) perlu merumuskan kebijakan Australia. Journal of Banking and Finance, 13: 65-67.
yang bersifat ekspansif terhadap keberadaan bank
syariah di Indonesia. Dalam hal ini potensi per- Boyd, J., Levine, R., & Smith, B. 2001. The Impact of Infla-
tion on Financial Sector Performance. Journal of
kembangan bank syariah yang masih besar perlu
Monetary Economics, 47(2): 221–248.
ditopang dengan kebijakan dalam mendorong
bank syariah agar dapat bersaing dengan lembaga Cevik, S. & Charap, J. 2011. The Behavior of Conventional
and Islamic Bank Deposit Returns in Malaysia
keuangan lain dalam sistem keuangan dan per-
and Turkey. International Monetary Fund WP/11/
bankan nasional. 156.
Dalam menganalisis faktor-faktor penentu
Clair, R.S.T. 2004. Determinants Macroeconomics of Bank-
pencapaian tingkat profitabilitas perbankan syariah ing Financial Performance and Reselience in
di Indonesia, peneliti yang lain dapat mengem- Singapore. Monetetary Authority of Singapore
bangkan variabel-variabel lain yang relevan. Dalam (MAS) Staff. Paper No. 38, Desember:1-34.

| 284 |
Kinerja Keuangan Bank dan Stabilitas Makroekonomi terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia
Imam Mukhlis

Demirgüç-Kunt, A. & Huizinga, H. 1999. Determinants Miller, S.M. & Noulas, A.G. 1997. Portfolio Mix and Large-
of Commercial Bank Interest Margins and Profit- bank Profitability in the USA. Applied Economics,
ability: Some International Evidence. World Bank 29(4):505-512.
Economic Review, 13(2): 379-408.
Molyneux, P. & Thornton, J. 1992. Determinants of Euro-
Dridi, J. & Hasan, M. 2010. Have Islamic Banks Been pean Bank Profitability: A Vote. Journal of Banking
Impacted Differently than Conventional Banks and Finance, 16(6): 1173-1178.
During the Recent Global Crisis? IMF Working Paper
No. WP/10/201 (Washington: International Mon- Ngo, P.T.H. 2006. Endogenous Capital and Profitability
etary Fund). in Banking. The Australian National University.
Working Papers In Economics and Econometrics.
El-Gamal, M. 2005. Mutuality as an Antidote to Rent-Seek- Working Paper No. 464, May 23:1-19.
ing Sharia-Arbitrage in Islamic Finance. http://
www.ruf.rice.edu/~elgamal/ (Diakses tanggal 7 Ramlall, I. 2009. Bank-Specific, Industry-Specific and
September 2011). Macroeconomic Determinants of Profitability in
Taiwanese Banking System: Under Panel Data
Goddard, J., Molyneux, P., & Wilson, J. O. S. 2004. Dy- Estimation. International Research Journal of Finance
namics of Growth and Profitability in Banking. and Economics, (34):160-167.
Journal of Money, Credit and Banking, 36:1069-1090.
Rasiah, D. 2010. Theoretical Framework of Profitability
Haron, S. 2004. Determinant of Islamic Bank Profitabil- as Applied toCommercial Banks in Malaysia. Eu-
ity. Working Paper Series No. 002, Global Journal of ropean Journal of Economics, Finance and Administra-
Finance and Economics, 1(1): 1-22. tive Sciences, 19: 74-97.

Havrylchyk, O. & Jurzyk, E. 2006. Profitability of Foreign Revell, J.S. 1980. Costs and Margins in Banking: An Interna-
Banks in Central and Eastern Europe: Does the tional Survey. Organization for Economic Co-op-
Entry Mode Matter? Bank of Finland. BOFIT Dis- eration and Development. Paris.
cussion Papers 5.

Makiyan, S.N. 2001.The Role of Rate of Return on Loans


in the Islamic Banking System of Iran. International
Journal of Islamic Financial Services, 3(3): 1-7.

| 285 |

You might also like