Professional Documents
Culture Documents
Pembimbing :
Dr. Roziana, Sp.OG
PRP suatu penyakit infeksi serius yang biasanya menyerang wanita usia 16-
25 tahun. 15% kasus PRP muncul setelah dilakukannya biopsi
2 endometrium, curettage, hysteroscopy, dan setelah pemasangan IUD. 85%
muncul melalui infeksi spontan pada wanita usia reproduktif dengan
seksual aktif.
3
KLASIFIKASI
1.Endometritis
2. salpingitis
3. abses
tuboovaria
4. peritonitis
pelvik
4
• A.Tampak tuba yang
meradang (salpingitis)
• B.Perihepatitis pada infeksi
klamidia
• C.PID berat dengan
perlekatan
• D.PID berat dengan
perlekatan
• E.Piosalping
1
Faktor Resiko
6
Etiologi
7
Patofisiologi
PID biasanya dimulai oleh servisitis (A). Hal ini diikuti oleh perubahan kondisi
mikroba di vagina dan serviks (B). Mengakibatkan vaginosis bakterial (C) Patogen
(baik yang awal maupun BV akan naik ke traktus genital atas.
Bagian yang berwarna abu-abu adalah bagian yang terkena
8
Patofisiologi
PENEGAKAN DIAGNOSA
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
10
Anamnesis
11
Pemeriksaan fisik
PEMERIKSAAN GINEKOLOGI
PEMERIKSAAN BIMANUAL
12
Pemeriksaan fisik
PEMERIKSAAN SPEKULUM
13
Manifestasi Klinis
A. Kriteria minimum
1. Nyeri tekan perut bagian
bawah
2. Nyeri waktu servik
digerakkan
3. Nyeri tekan daerah adnexa
B. Kriteria tambahan
1.Temperatur oral lebih dari 38,3 o C
C. Pemeriksaan kusus 2. Ditemukan cairan servikal dan
1.Adanya gambaran endometritis melalui vaginal yang abnormal
pemeriksaan PA 3. Meningkatnya LED
2.Adanya gambaran tubo ovarian abses 4. Meningkatnya c-reaktif protein
melalui USG 5. Tes spesifik untuk
3. Laparoskopi mikroorganisme tertentu
14
Tatalaksana
15
Tatalaksana
Pada wanita dengan terapi rawat
PRP ringan jalan
16
Tatalaksana
Parenteral
•Diberikan pada PRP
berat
•Rejimen pengobatan
sebagai berikut
17
Tatalaksana
18
Prognosis
19
TERIMA KASIH
1