You are on page 1of 3

ASESMEN PRA ANESTESI

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

RSUD dr. MOHAMAD 00 1/3


SOEWANDHIE
SURABAYA

TANGGAL TERBIT : DITETAPKAN OLEH


DIREKTUR
SPO
drg. Febria Rachmanita
Pembina Utama Muda
NIP. 19650228 199203 2 008

Asesmen atau penilaian sebelum tindakan anestesi ini merupakan


PENGERTIAN
rangkaian kegiatan yang mengawali suatu operasi yang akan
dilaksanakan. Penilaian dilakukan terhadap fungsi vital pasien
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penilaian sebelum anestesi,
TUJUAN
dengan tujuan:
1. Melakukan penilaian terhadap fungsi napas, fungsi kardiovaskuler,
fungsi kesadaran, fungsi ginjal, fungsi gastrointestinal.
2. Mengetahui status fisik pasien praoperatif.
3. Mengetahui dan menganalisis jenis operasi.
4. Memilih jenis atau tehnik anestesia yang sesuai.
5. Meramalkan penyulit yang mungkin terjadi selama operasi dan atau
pasca bedah.
6. Mempersiapkan obat atau alat guna menanggulangi penyulit yang
mungkin terjadi.
1. Asesmen ulang dilakukan oleh praktisi pelayanan kesehatan secara
KEBIJAKAN
terintegrasi dalam proses asuhan pasien
2. Bekerjasama dengan staf medis lain untuk menganalisa dan
mengintegrasikan kondisi pasien yang membutuhkan penanganan
lebih lanjut atau penting, sesuai dengan Peraturan Direktur No. 2705-
b/PER-DIR/RSPN/X/2011, tentang Kebijakan Pelayanan Rumah
Sakit Panti Nirmala.
2/4
Asesmen atau penilaian pra anestesi meliputi:
PROSEDUR
1. B1: Jalan nafas dan fungsi pernafasan
 Nilai patensi jalan nafasnya, apakah jalan nafas bebas
 Lihat adakah sumbatan jalan nafas oleh benda asing, muntahan,
darah dll
 Lihat adakah tanda-tanda retraksi dinding dada, pernafasan cuping
hidung
 Lihat apakah gerakan dada kiri dan kanan simetris waktu inspirasi
dan ekspirasi. Bila asimetris manakah yang tertinggal.
 Lihat adakah gerakan dada see saw seperti gergaji
 Dengarkan adakah suara nafas tambahan :
- Snoring (mengorok)
1
ASESMEN PRA ANESTESI
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

RSUD dr. MOHAMAD 00 2/3


SOEWANDHIE
SURABAYA
- Gurgling
- Stridor
- Tidak ada suara nafas
 Bila terjadi sumbatan jalan nafas segera bebaskan baik tanpa alat
atau menggunakan alat pembebas jalan nafas.
 Rasakan dengan punggung tangan adakah hembusan udara dari
hidung atau mulut.
 Lakukan perkusi untuk membedakan antara kemungkinan berisi
darah atau udara
 Dengarkan menggunakan stetoskop apakah kiri sama dengan yang
kanan, ataukah terdapat suara nafas yang lebih lemah pada salah
satu sisi.
 Nilai adakah prediksi intubasi sulit dengan 3/4
menilai Mallampati
score, jarak Mentohyoid, gerak leher, massa di leher.
2. B2 : Fungsi cardiovascular
 Lihat apakah pasien tampak pucat atau cyanosis
 Lihat adakah sumber perdarahan yang terlihat
 Cek apakah perfusi pada ujung jari apakah hangat kering merah
(normal)
 Cek nadi apakah frekuensinya normal, iramanya teratur, kuat
 Cek tensi menggunakan tensimeter
 Bila perlu periksa tensi pada lengan kiri dan kanan
 Dengarkan menggunakan stetoskop apakah terdapat bising
jantung.
3. B3 : Fungsi kesadaran
Nilai kesadaran bisa dengan megajak pasien berbicara bila dia sadar,
atau dengan penilaian Glagow Coma Scale (GCS) bila terdapat
penurunan kesadaran.
4. B4 : Fungsi perkemihan
 Lakukan evaluasi fungsi ginjal, dapat dilakukan menggunakan
urine tampung atau kalau perlu dengan pemasangan kateter.
 Nilai produksi urinenya meliputi warna dan jumlahnya.
5. B5 : Fungsi pencernaan
 Lihat adakah abdomen distended.
 Lakuakn perkusi untuk membedakan adanya udara atau cairan,
palpasi untuk mencari adanya massa.
6. B6 : Tulang muskuloskeletal
4/4
 Adakah patah tulang panjang pada femur, panggul, patah tulang
multiple, patah tulang iga yang multiple
 Adakah perlukaan kulit.
7. Laboratorium :
Evaluasi hasil laboratorium, apabila terdapat nilai yang abnormal
2
ASESMEN PRA ANESTESI
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

RSUD dr. MOHAMAD 00 3/3


SOEWANDHIE
SURABAYA
segera diambil tindakan dan evaluasi ulang.
8. Radiologi : SS
Evaluasi hasil dari pemeriksaan radiologi, apabila terdapat hal
yang tidak normal segera ambil tindakan.
9. Pemeriksaan penunjang lain : ECG, dll
10. Dari hasil pemeriksaan, disimpulkan bahwa pasien tersebut
termasuk dalam kategori ASA 1/2/3
Instalasi Kamar Operasi
UNIT TERKAIT

You might also like