You are on page 1of 7

PENILAIAN, PENGENDALIAN,

PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN


OBAT
No. Dokumen : /SOP/PKM-
SOP MJS/VII/2017
No. Revisi :0
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
Puskesmas Majasari
Euis Jubaedah
1. Pengertian Pengendalian adalah usaha yang dilakukan untuk mempertahankan
jenis dan jumlah persediaan sesuai kebutuhan pelayanan, melalui
pengaturan sistem permintaan atau pengadaan, penyimpanan dan
pengeluaran.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk menjamin
penyediaan obat dan BMHP di puskesmas sesuai dengan kebutuhan
dan meningkatkan penggunaan obat secara rasional dan efisien.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No: /SK/PKM-MJS/VI/2017 tentang
Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat.
4. Referensi PERMENKES RI No.30 Tahun 2014 tentang standar pelayanan
kefarmasian di puskesmas
5. Prosedur/ 1. Petugas farmasi mencatat penerimaan obat dan BMHP yang
Langkah – diterima dari Gudang Farmasi Kabupaten Pandeglang setiap
langkah bulan kedalam buku penerimaan dan kartu stok
2. Petugas farmasi melakukan kegiatan pendistribusian ke unit
layanan dan pelayanan kepada pasien
3. Petugas farmasi mencatat setiap pengeluaran obat yang
diditribusikan ke unit layanan dan pelayanan pasien
4. Petugas farmasi menghitung jumlah pemakaian obat dan BMHP
di ruang obat dan di semua sub unit pelayanan selama satu bulan
5. Petugas farmasi menghitung sisa stok obat dan BMHP setiap
akhir bulan
6. Petugas farmasi membuat laporan penerimaan dan pemakaian
obat dan BMHP dalam bentuk LPLPO
7. Petugas farmasi menghitung stok optimum dengan
memperhitungkan stok kerja, stok pengaman dan waktu tunggu
8. Petugas farmasi mengajukan permintaan obat dan BMHP dengan
memperhitungkan stok optimum dan sisa stok yang ada di
puskesmas untuk memenuhi kebutuhan puskesmas bulan
berikutnya dengan menggunakan LPLPO
9. Petugas farmasi melakukan pengendalian penggunaan terhadap
obat dan BMHP Petugas farmasi dengan mengambil sampel 3
resep untuk perhitungan penggunaan obat masing masing dengan
diagnosa ISPA, Diare dan Mialgia setiap hari kerja
10. Petugas farmasi mencatat 3 sampel resep tersebut ke dalam
formulir indikator peresepan.
11. Petugas farmasi menghitung jumlah sampel resep selama satu
bulan.
12. Petugas farmasi menghitung rata – rata jumlah pemberian R/
13. Petugas farmasi menghitung prosentasi pemakaian antibiotik
pada ISPA Non-Pneumonia.
14. Petugas farmasi menghitung prosentasi penggunaan Antibiotik
Pada Diare Non-Pneunomonia.
15. Petugas farmasi menghitung prosentasi penggunaan Injeksi Pada
Myalgia.
16. Petugas farmasi merekap laporan penggunaan obat tersebut ke
dalam laporan Indikator peresepan yang akan dilampirkan
bersama LPLPO.
17. Petugas farmasi melaporkan LPLPO dan laporan lainnya kepada
Kepala Puskesmas untuk diketahui dan di evaluasi.
18. Petugas farmasi menyerahkan LPLPO yang telah dievaluasi dan
ditandatangan oleh Kepala Puskesmas kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten Pandeglang Pada tanggal 1 s/d 10 setiap bulannya.

6. Unit terkait 1.Kepala Puskesmas


2.Petugas semua sub unit layanan
PENILAIAN, PENGENDALIAN, PENYEDIAAN
DAN PENGGUNAAN OBAT

: DT/PKM-
No.Dok
MJS/VII/2017

DAFTAR No. Rev :


PUSKESMAS
TILIK
Tanggal Terbit : MAJASARI

Halaman :

Unit :…………………………………………………………………...

Nama Petugas :……………………………………………………………………

Tanggal Pelaksanaan: …………………………………………………………………….

NO URAIAN KEGIATAN YA TIDAK TTD

Apakah Petugas farmasi mencatat penerimaan obat dan BMHP yang


1
diterima dari Gudang Farmasi Kabupaten Pandeglang setiap bulan
kedalam buku penerimaan dan kartu stok

Apakah Petugas farmasi melakukan kegiatan pendistribusian ke unit


2
layanan dan pelayanan kepada pasien

Apakah Petugas farmasi mencatat setiap pengeluaran obat yang


3
diditribusikan ke unit layanan dan pelayanan pasien

Apakah Petugas farmasi menghitung jumlah pemakaian obat dan


4
BMHP di ruang obat dan di semua sub unit pelayanan selama satu
bulan

Apakah Petugas farmasi menghitung sisa stok obat dan BMHP setiap
5
akhir bulan

Apakah Petugas farmasi membuat laporan penerimaan dan pemakaian


6
obat dan BMHP dalam bentuk LPLPO
Apakah Petugas farmasi menghitung stok optimum dengan
7
memperhitungkan stok kerja, stok pengaman dan waktu tunggu

Apakah Petugas farmasi mengajukan permintaan obat dan BMHP


8.
dengan memperhitungkan stok optimum dan sisa stok yang ada di
puskesmas untuk memenuhi kebutuhan puskesmas bulan berikutnya
dengan menggunakan LPLPO

Apakah petugas farmasi melakukan pengendalian penggunaan


9.
terhadap obat dan BMHP Petugas farmasi dengan mengambil sampel
3 resep untuk perhitungan penggunaan obat masing masing dengan
diagnosa ISPA, Diare dan Mialgia setiap hari kerja

10. Apakah petugas farmasi mencatat 3 sampel resep tersebut ke dalam


formulir indikator peresepan.

11. Apakah petugas farmasi menghitung jumlah sampel resep selama satu
bulan.

12. Apakah petugas farmasi menghitung rata – rata jumlah pemberian R/

13. Apakah petugas farmasi menghitung prosentasi pemakaian antibiotik


pada ISPA Non-Pneumonia.

14. Apak petugas farmasi menghitung prosentasi penggunaan Antibiotik


Pada Diare Non-Pneunomonia.

15. Apakah petugas farmasi menghitung prosentasi penggunaan Injeksi


\ Pada Myalgia.

16. Apakah petugas farmasi merekap laporan penggunaan obat tersebut ke


dalam laporan Indikator peresepan yang akan dilampirkan bersama
LPLPO

17. Apakah Petugas farmasi melaporkan LPLPO dan laporan lainnya


kepada Kepala Puskesmas untuk diketahui dan di evaluasi.

18. Apakah Petugas farmasi menyerahkan LPLPO yang telah dievaluasi


.. dan ditandatangan oleh Kepala Puskesmas kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten Pandeglang Pada tanggal 1 s/d 10 setiap bulannya.

Pelaksana/Auditor

(………………….)

You might also like