You are on page 1of 27

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makhluk hidup mengalami penambahan tinggi, penambahan besar diameter. Begitu juga manusia juga
mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Bayi yang baru lahir tentu berbeda dengan orang
dewasa. Seiring waktu pertumbuhannya, bukan hanya ukuran tubuh saja yang menjadi lebih besar
namun hal-hal lain juga menjadi semakin matang. Tidak seperti pada makhluk hidup lainnya,
pada manusia perkembangan bukan hanya menyangkut masalah kemampuan berkembang biak,
namun juga banyak aspek lainnya. Misalnya kemampuan berfikir dan kemampuan emosional. Pada
makalah ini kami menjelaskan bagaimana pertumbuhan dan perkembangan pada manusia.

B. Tujuan

Setelah membaca dan mempelajari isi makalah ini, maka pembaca mampu :

Ø Menjelaskan definisi pertumbuhan dan perkembangan

Ø Menjelaskan ciri-ciri tumbuh kembang

Ø Menyebutkan dan menjelaskan prinsip-prinsip tumbuh kembang

Ø Menyebutkan dan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang

Ø Menyebutkan dan menjelaskan tahap-tahap tumbuh kembang manusia

C. Metode

Kami membuat makalah ini dengan menggunakan metode study pustaka. Maksud dari study pustaka
adalah mengumpulkan data – data atau bahan dari internet dan buku – buku pedoman lainnya.
BAB II

ISI

. A. Definisi pertumbuhan dan Perkembangan


Pertumbuhan : Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar jumlah,
ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram,
pound, kilogram), ukuran panjang (cm,meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi
kalsium dan nitrogen tubuh).

Ø perubahan fisik

Ø peningkatan jumlah sel

Ø ukuran

Ø kuantitatif

Ø tinggi badan, berat badan, ukuran tulang, gigi

Ø pola bervariasi

Perkembangan : Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur


dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari
proses pematangan.

Ø kualitatif

Ø maturation

Ø sistematis, progresif dan berkesinambungan

Secara garis besar menurut Markum (1994) tumbuh kembang dibagi menjadi 3, yaitu:

Tumbuh kembang fisis, Tumbuh kembang intelektual. Tumbuh kembang emosional.

. a Tumbuh kembang fisis.

Tumbuh kembang fisis meliputi perubahan dalam ukkuran besar dan fungsi organisme atau individu.
Perubahan in bervariasi dari fungsi tingkat malekuler yang sederhana seperti aktifasi enzim terhadap
diferensi sel, sampai kepada proses metabolisme yang kompleks dan perubahan bentuk fisik di masa
pubertas.
b. Tumbuh kembang intelektual.

Tumbuh kembang intelektual berkaitan dengan kepandaian berkomunikasi dan kemampuan menangani
materi yang bersifat abstrak dan simbolik,seperti bermain, berbicara, berhitung, atau membaca.

c. Tumbuh kembang emosional.

Proses tumbuh kembang emosional bergantung pada kemampuan bayi untuk membentuk ikatan batin,
kemampuan untuk bercinta kasih

B. Ciri-ciri tumbuh kembang

Tumbuh kembang yang dimulai sejak konsepsi sampai dewasa mempunyai ciri-ciri tersendiri, yaitu:

a. Tumbuh kembang adalah proses yang kontinyu sejak konsepsi sampai maturitas atau dewasa,
dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.

b. Dalam periode tertentu terdapat adanya masa percepatan atau masa perlambatan, serta laju
tumbuh kembang yang berlainan diantara organ-organ.

c. Lenyapnya tanda-tanda yang lama.

d. Aktivitas seluruh tubuh diganti respon individu yang khas.

e. Diperoleh tanda-tanda baru

C. Prinsip-prinsip tumbuh kembang

Ø Tumbuh kembang merupakan proses yang dinamis dan terus menerus. Prinsip tumbuh kembang:

a. Tumbuh kembang terus menerus dan komplek


b. Tumbuh kembang merupakan proses yang teratur dan dapat diprediksi

c. Tumbuh kembang berbeda dan terintegrasi

Ø Prinsip tumbuh kembang menurut Potter & Perry ( 2005 )

a. Perkembangan merupakan hal yang terartur dan mengikuti rangkaian tertentu

b. Perkembangan adalah sesuatu yang terarah dan berlangsung terus menerus, dalam pola sebagai
berikut :

· Cephalocaudal : pertumbuhan berlangsung terus dari kepala ke arah bawah bagian tubuh

· Proximodistal : perkembangan berlangsung terus dari daerah pusat ( proksimal ) tubuh kea rah luar
tubuh ( distal )

· Differentiation : ketika perkembangan berlangsung terus dari yang mudah kearah yang lebih
kompleks.

· Perkembangan merupakan hal yang kompleks, dapat diprediksi , terjadi dengan pola yang konsisten
dan kronologis.

· hal yang unik (setiap individu cenderung mencapai potensi maksimum perkembangannya)

D. Faktor Perkembangan

1. Faktor genetik

- faktor keturunan -- masa konsepsi

- bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan

- menentukan beberapa karakteristik seperti jenis kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan
fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan psikologis seperti temperamen
- Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif
sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal.

2. Faktor eksternal / lingkungan

• mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya, dan sangat
menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan

• faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan
yang kurang baik akan menghambatnya

a. Keluarga

• nilai, kepercayaan, adat istiadat, dan pola interaksi dan komunikasi.

• Fungsi :bertahan hidup, rasa aman, perkembangan emosi dan sosial, penjelasan mengenai
masyarakat dan dunia, dan membantu mempelajari peran dan perilaku

b. Kelompok teman sebaya

lingkungan yang baru dan berbeda, memberi pola dan struktur yang berbeda dalam interaksi dan
komunikasi, dan memerlukan gaya perilaku yang berbeda.

fungsi: belajar kesuksesan dan kegagalan, memvalidasi dan menantang pemikiran dan perasaan,
mendapatkan penerimaan, dukungan dan penolakan sebagai manusia unik yang merupakan bagian dari
keluarga; dan untuk mencapai tujuan kelompok dengan memenuhi kebutuhan dan harapan.

c. Pengalaman hidup

pengalaman hidup dan proses pembelajaran membiarkan individu berkembang dengan mengaplikasikan
apa yang telah dipelajari

Tahapan proses pembelajaran

ü mengenali kebutuhan

ü penguasaan ketrampilan
ü menjalankan tugas

ü integrasi ke dalam seluruh fungsi

ü mengembangkan penampilan perilaku yang efektif.

d. Kesehatan

¨ Tingkat kesehatan --- respon individu terhadap lingkungan dan respon orang lain pada individu

¨ Kesehatan prenatal (sebelum bayi lahir) mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari fetal
(janin)

¨ Nutrisi adekuat

¨ Keseimbangan antara istirahat, tidur dan olahraga

¨ Kondisi sakit --- ketidakmampuan untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan --- tumbuh
kembang terganggu

e. Lingkungan tempat tinggal

Musim, iklim, kehidupan sehari-hari dan status sosial ekonomi

E. Tahap- tahap Tumbuh Kembang Manusia

I. Reproduksi

Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru. Tujuannya
adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manusia untuk
menghasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian
reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara generatif atau seksual.

Untuk dapat mengetahui reproduksi pada manusia, kita harus mengetahui terlebih dahulu organ-organ
kelamin yang terlibat serta proses yang berlangsung di dalamnya.

ORGAN REPRODUKSI MANUSIA

a. PRIA
Dibedakan menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam.

Organ reproduksi luar terdiri dari :

1) Penis merupakan organ kopulasi yaitu hubungan antara alat kelamin jantan dan betina untuk
memindahkan semen ke dalam organ reproduksi betina. Penis diselimuti oleh selaput tipis yang
nantinya akan dioperasi pada saat dikhitan/sunat.

2) Scrotum merupakan selaput pembungkus testis yang merupakan pelindung testis serta mengatur
suhu yang sesuai bagi spermatozoa.

Organ reproduksi dalam terdiri dari :

1) Testis merupakan kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang dan akan menghasilkan sel-sel
sperma serta hormone testosterone. Dalam testis banyak terdapat saluran halus yang disebut tubulus
seminiferus.

2) Epididimis merupakan saluran panjang yang berkelok yang keluar dari testis. Berfungsi untuk
menyimpan sperma sementara dan mematangkan sperma.

3) Vas deferens merupakan saluran panjang dan lurus yang mengarah ke atas dan berujung di
kelenjar prostat. Berfungsi untuk mengangkut sperma menuju vesikula seminalis.

4) Saluran ejakulasi merupakan saluran yang pendek dana menghubungkan vesikula seminalis
dengan urethra.

5) Urethra merupakan saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi dan terdapat di penis.

Kelenjar pada organ reproduksi pria

1) Vesikula seminalis merupakan tempat untuk menampung sperma sehingga disebut dengan
kantung semen, berjumlah sepasang. Menghasilkan getah berwarna kekuningan yang kaya akan nutrisi
bagi sperma dan bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran reproduksi
wanita.

2) Kelenjar Prostat merupakan kelenjar yang terbesar dan menghasilkan getah putih yang bersifat
asam.
3) Kelenjar Cowper’s/Cowpery/Bulbourethra merupakan kelenjar yang menghasilkan getah berupa
lender yang bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran urethra.

b. WANITA

Dibedakana menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam.

Organ reproduksi luar terdiri dari :

1) Vagina merupakan saluran yang menghubungkan organ uterus dengan tubuh bagian luar.
Berfungsi sebagai organ kopulasi dan saluran persalinan keluarnya bayi sehingga sering disebut dengan
liang peranakan. Di dalam vagina ditemukan selaput dara.

2) Vulva merupakan suatu celah yang terdapat di bagian luar dan terbagi menjadi 2 bagian yaitu :

a. Labium mayor merupakan sepasang bibir besar yang terletak di bagian luas dan membatasi vulva.

b. Labium minor merupakan sepasang bibir kecil yang terletak di bagian dalam dan membatasi vulva

Organ reproduksi dalam terdiri dari :

1) Ovarium merupakan organ utama pada wanita. Berjumlah sepasang dan terletak di dalam rongga
perut pada daerah pinggang sebelah kiri dan kanan. Berfungsi untuk menghasilkan sel ovum dan
hormon wanita seperti :

a. Estrogen yang berfungsi untuk mempertahankan sifat sekunder pada wanita, serta juga membantu
dalam prosers pematangan sel ovum.

b. Progesterone yang berfungsi dalam memelihara masa kehamilan.

2) Fimbriae merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium berdekatan
dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel ovum yang telah matang yang
dikeluarkan oleh ovarium.

3) Infundibulum merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk corong/membesar dan berdekatan
dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh fimbriae.
4) Tuba fallopi merupakan saluran memanjang setelah infundibulum yang bertugas sebagai tempat
fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.

5) Oviduct merupakan saluran panjang kelanjutan dari tuba fallopi. Berfungsi sebagai tempat
fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.

6) Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentuk seperti buah pir dengan bagian
bawah yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan embrio. Tipe uterus pada manusia adalah
simpleks yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk satu janin. Uterus mempunyai 3 macam lapisan
dinding yaitu :

a. Perimetrium yaitu lapisanyang terluar yang berfungsi sebagai pelindung uterus.

b. Miometrium yaitu lapisan yang kaya akan sel otot dan berfungsi untuk kontraksi dan relaksasi
uterus dengan melebar dan kembali ke bentuk semula setiap bulannya.

c. Endometrium merupakan lapisan terdalam yang kaya akan sel darah merah. Bila tidak terjadi
pembuahanmaka dinding endometrium inilah yang akan meluruh bersamaan dengan sel ovum matang.

7) Cervix merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit sehingga disebut juga
sebagai leher rahim. Menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan sebagai jalan keluarnya janin
dari uterus menuju saluran vagina.

8) Saluran vagina merupakan saluran lanjutan dari cervic dan sampai pada vagina.

9) Klitoris merupakan tonjolan kecil yang terletak di depan vulva. Sering disebut dengan klentit.

GAMETOGENESIS

Merupakan peristiwa pembentukan sel gamet, baik gamet jantan/sel spermatozoa (spermatogenesis)
dan juga gamet betina/sel ovum.

a. Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sel spermatozoa. Dibentuk di dalam tubula


seminiferus. Dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :
1. Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pembentukan sperma secara langsung. Serta
merangsang sel sertoli untuk meghasilkan ABP (Androgen Binding Protein) untuk memacu
spermatogonium untuk melakukan spermatogenesis.

2. Hormon LH yang berfungsi merangsang sel Leydig untuk memperoleh sekresi testosterone (yaitu
suatu hormone sex yang penting untuk perkembangan sperma).

a. Berlangsung selama 74 hari sampai terbentuknya sperma yang fungsional. Sperma ini dapat
dihasilkan sepanjang usia. Sehingga tidak ada batasan waktu, kecuali bila terjadi suatu kelainan yang
menghambat penghasilan sperma pada pria

b. Oogenesis merupakan proses pembentukan dan perkembangan sel ovum. Proses oogenensis
dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :

1. Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel ovum.

2. Hormon Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi hormone LH.

3. Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (yaitu proses pematangan sel ovum).

4. Hormon progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LH

Selama 28 hari sekali sel ovum dikeluarkan oleh ovarium. Sel telur ini telah matang (mengalami
peristiwa ovulasi). Selama hidupnya seorang wanita hanya dapat menghasilkan 400 buah sel ovum
setelah masa menopause yaitu berhentinya seorang wanita untuk menghasilkan sel ovum yang matang
Karena sudah tidak dihasilkannya hormon, sehingga berhentinya siklus menstruasi sekitar usia 45-50
tahun. Setelah ovulasi maka sel ovum akan mengalami 2 kemungkinan yaitu :

a. Tidak terjadi fertilisasi maka sel ovum akan mengalami MENSTRUASI yaitu luruhnya sel ovum
matang yang tidak dibuahi bersamaan dengan dinding endometrium yang robek. Terjadi secara
periodic/sikus. Mempunyai kisaran waktu tiap siklus sekitar 28-35 hari setiap bulannya.

Siklus menstruasi terdiri dari 4 fase yaitu :

1) Fase Menstruasi yaitu peristiwa luruhnya sel ovum matang yang tidak dibuahi bersamaan dengan
dinding endometrium yang robek. Dapat diakibatkan juga karena berhentinya sekresi hormone estrogen
dan progresteron sehingga kandungan hormon dalam darah menjadi tidaka ada.
2) Fase Proliferasi/fase Folikuler ditandai dengan menurunnya hormon progesteron sehingga
memacu kelenjar hipofisis untuk mensekresikan FSH dan merangsang folikel dalam ovarium, serta dapat
membuat hormone estrogen diproduksi kembali. Sel folikel berkembang menjadi folikel de Graaf yang
masak dan menghasilkan hormone estrogern yang merangsangnya keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen
dapat menghambat sekersei FSH tetapi dapat memperbaiki dinding endometrium yang robek.

3) Fase Ovulasi/fase Luteal ditandai dengan sekresi LH yang memacu matangnya sel ovum pada hari
ke-14 sesudah mentruasi 1. Sel ovum yang matang akan meninggalkan folikel dan folikel aka mengkerut
dan berubah menjadi corpus luteum. Corpus luteum erfungsi untuk menghasilkan hormon progesteron
yang berfungsi untuk mempertebal dinding endometrium yang kaya akan pembuluh darah.

4) Fase pasca ovulasi/fase Sekresi ditandai dengan Corpus luteum yang mengecil dan menghilang dan
berubah menjadi Corpus albicans yang berfungsi untuk menghambat sekresi hormone estrogen dan
progesteron sehingga hipofisis aktif mensekresikan FSH dan LH. Dengan terhentinya sekresi progesteron
maka penebalan dinding endometrium akan terhenti sehingga menyebabkan endometrium mengering
dan robek. Terjadilah fase pendarahan/menstruasi.

b. Terjadi FERTILISASI yaitu peleburan antara sel sperma dengan sel ovum yang telah matang dan
menghasilkan zygote. Zygote akan menempel/implantasi pada dinding uterus dan tumbuh berkembang
menjadi embrio dan janin. Keadaan demikian disebut dengan masa kehamilan/gestasi/nidasi. Janin akan
keluar dari uterus setelah berusia 40 minggu/288 hari/9 bulan 10 hari. Peristiwa ini disebut dengan
kelahiran. Tahapan waktu dalam fertilisasi :

1) Beberapa jam setelah fertilisasi zygote akan membelah secara mitosis menjadi 2 sel, 4, 8, 16 sel.

2) Pada hari ke-3 atau ke-4 terbentuk kelompok sel yang disebut morula. Morula akan berkembang
menjadi blastula. Rongga blastosoel berisi cairan dari tuba fallopi dan membentuk blastosit. Lapisan
dalam balstosit membentuk inner cell mass. Blastosit dilapisi oleh throhpoblast (lapisan terluar blastosit)
yang berfungsi untuk menyerap makanan dan merupakan calon tembuni/plasenta/ari-ari. Blastosit akan
bergerak menuju uterus dengan waktu 3-4 hari.

3) Pada hari ke-6 setelah fertilisasi throphoblast akan menempel pada dinding uterus/proses
implantasi dan akan mengeluarkan hormone HCG (hormone Chorionik gonadotrophin). Hormon ini
melindungi kehamilan dengan menstimulasi produksi hormone progesteron dan estrogen sehingga
mencegah menstruasi.
4) Pada hari ke-12 setelah fertilisasi embrio telah kuat menempel pada dinding uterus.

5) Dilanjutkan dengan fase gastrula, yaitu hari ke-21 palsenta akan terus berkembang dari
throphoblast. Mulai terbentuk 3 lapisan dinding embrio. Lapisan dinding embrio inilah yang akan
berdiferensisai menjadi organ-organ tubuh. Organ tubuh akan berkembang semakin sempurna seiring
bertambahnya usia kandungan.

Tahap Perkembangan Embrio

1) Usia 4 minggu

Sudah tampak pertumbuhan mata dan telinga.

2) Usia 8 minggu

Sudah terbentuk janin yang mirip dengan bayi, mulai tampak tangan, jari tangan, hidung, dan kaki.

3) Usia 10 minggu

Panjang janin lebih kurang 6 cm dan sudah terlihat seperti bayi. Ukuran kepalanya lebih besar dari pada
ukuran badan

4) Usia 16 minggu

Panjang janin telah mencapai 40 cm dan memiliki organ yang lengkap

5) Usia 40 minggu

Janin sudah siap untuk dilahirkan

Hormon yang berperanan dalam kehamilan

a. Progesteron dan estrogen, merupakan hormon yang berperanan dalam masa kehamilan 3-4 bulan
pertama masa kehamilan. Setelah itu fungsinya diambil alih oleh plasenta. Hormone estrogen makin
banyak dihasilkan seiring dengan bertambahnya usia kandungan karena fungsinya yang merangsang
kontraksi uterus. Sedangkan hormon progesterone semakin sedikit karena fungsinya yang menghambat
kontraksi uterus.
b. Prolaktin merupakan hormon yang disekresikan oleh plasenta dan berfungsi untuk memacu
glandula mamae untuk memproduksi air susu. Serta untuk mengatur metabolisme tubuh ibu agar janin
(fetus) tetap mendapatkan nutrisi.

c. HCG (hormone chorionic gonadotrophin) merupakan hormone untuk mendeteksi adanya


kehamilan. Bekerja padahari ke-8 hingga minggu ke-8 pada masa kehamilan. Hormon ini ditemukan
pada urine wania pada uji kehamilan.

d. Hormon oksitosin merupakan hormone yang berperan dalam kontraksi uterus menjelang
persalinan.

Hormon yang berperanan dalam kelahiran/persalinan

a. Relaksin merupakan hormon yang mempengaruhi peregangan otot simfisis pubis.

b. Estrogen merupakan hormon yang mempengaruhi hormon progesteron yang menghambat


kontraksi uterus.

c. Oksitosin merupakan hormon yang mempengaruhi kontraksi dinding uterus.

II. Neonatus (lahir – 28 hari)

Pada tahap ini, perkembangan neonatus sangat memungkinkan untuk dikembangkan sesuai keinginan.

III. Bayi (1 bulan – 1 tahun\

Bayi usia 1-3 bulan :

§ mengangkat kepala

§ mengikuti obyek dengan mata

§ melihat dengan tersenyum

§ bereaksi terhadap suara atau bunyi


§ mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak

§ menahan barang yang dipegangnya

§ mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh

IV. Todler (1-3 tahun)

peningkatan kemampuan psikososial dan perkembangan motorik

Anak usia 12-18 bulan :

· mulai mampu berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah

· menyusun 2 atau 3 kotak

· dapat mengatakan 5-10 kata

· memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing

V. Pre sekolah (3-6 tahun)

Dunia pre sekolah berkembang. Selama bermain, anak mencoba pengalaman baru dan peran sosial.
Pertumbuhan fisik lebih lambat.

Anak usia 3-4 tahun:

berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga

a. berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga

b. berjalan pada jari kaki

c. belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri

d. menggambar garis silang

e. menggambar orang (hanya kepala dan badan)

f. mengenal 2 atau 3 warna


g. bicara dengan baik

h. bertanya bagaimana anak dilahirkan

i. mendengarkan cerita-cerita

j. bermain dengan anak lain

Ø Menunjukkan rasa sayang kepada saudara-saudaranya

dapat melaksanak Anak usia 4-5 tahun :

a. mampu melompat dan menari

b. menggambar orang terdiri dari kepala, lengan dan badan

c. dapat menghitung jari-jarinya

d. mendengar dan mengulang hal-hal penting dan cerita

e. minat kepada kata baru dan artinya

f. memprotes bila dilarang apa yang diinginkannya

g. membedakan besar dan kecil

h. menaruh minat kepada aktivitas orang dewasa.

i. dan tugas-tugas sederhana.

VI. Usia sekolah (6-12 tahun)

Kelompok teman sebaya mempengaruhi perilaku anak. Perkembangan fisik, kognitif dan sosial
meningkat. Anak meningkatkan kemampuan komunikasi.

Anak usia 6-7 tahun :

Ø membaca seperti mesin


Ø mengulangi tiga angka mengurut ke belakang

Ø membaca waktu untuk seperempat jam

Ø anak wanita bermain dengan wanita

Ø anak laki-laki bermain dengan laki-laki

Ø cemas terhadap kegagalan

Ø kadang malu atau sedih

Ø peningkatan minat pada bidang spiritual

VII. Remaja (12-18/20 tahu

a. Konsep diri berubah sesuai dengan perkembangan biologi

b. Mencoba nilai-nilai yang berlaku

c. Pertambahan maksimum pada tinggi,berat badan

d. Stres meningkat terutama saat terjadi konflik

e. Anak wanita mulai mendapat haid, tampak lebih gemuk

f. Berbicara lama di telepon, suasana hati berubah-ubah (emosi labil), kesukaan seksual mulai
terlihat

g. menyesuaikan diri dengan standar kelompok

h. anak laki-laki lebih menyukai olahraga, anak wanita suka bicara tentang pakaian, make-up

i. hubungan anak-orang tua mencapai titik terendah, mulai melepaskan diri dari orang tua

j. takut ditolak oleh teman sebaya


k. Pada akhir masa remaja : mencapai maturitas fisik, mengejar karir, identitas seksual terbentuk,
lebih nyaman dengan diri sendiri, kelompok sebaya kurang begitu penting, emosi lebih terkontrol,
membentuk hubungan yang menetap.

Implikasi keperawatan: bantu remaja untuk mengembangkan kemampuan koping atau strategi
mengatasi konflik.

VIII. Dewasa muda (20-40 tahun)

® Gaya hidup personal berkembang.

® Membina hubungan dengan orang lain

® ada komitmen dan kompetensi

® membuat keputusan tentang karir, pernikahan dan peran sebagai orang tua

® Individu berusaha mencapai dan menguasai dunia, kebiasaan berpikir rasional meningkat

® pengalaman pendidikan, pengalaman hidup dan kesempatan dalam pekerjaan meningkat

IX. Dewasa menengah (40-65 tahun)

Gaya hidup mulai berubah karena perubahan-perubahan yang lain, seperti anak meninggalkan
rumah

anak-anaknya telah tumbuh dewasa dan mulai meninggalkan rumah

dapat terjadi perubahan fisik seperti muncul rambut uban, garis lipatan pada muka, dan lain-lain

waktu untuk bersama lebih banyak

Istri menopause, pria ingin merasakan kehidupan seks dengan cara menikah lagi (dangerous age).

X. Dewasa tua
a. Young-old (tua-muda), 65-74 tahun : beradaptasi dengan masa pensiun (penurunan
penghasilan), beradaptasi dengan perubahan fisik, dapat berkembang penyakit kronik.

b. Middle-old (tua-menengah), 75-84 tahun : diperlukan adaptasi terhadap penurunan kecepatan


dalam pergerakan, kemampuan sensori dan peningkatan ketergantungan terhadap orang lain.

c. Old-old (tua-tua), 85 tahun keatas : terjadi peningkatan gangguan kesehatan fisik.

F. Teori – teori Tumbuh Kembang Manusia

Development task theory (Robert Havighurst) --- 6 stages

1. Infancy & Early Childhood (masa bayi dan kanak-kanak awal)

a. Belajar berjalan, mengambil makanan padat

b. Belajar bicara

c. Belajar mengontrol eliminasi (urin & fekal)

d. Belajar tentang perbedaan jenis kelamin

e. Membentuk konsep-konsep sederhana mengenai kenyataan sosial dan fisik

f. Belajar membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mengembangkan hati

nurani

g. Belajar mengadakan hubungan emosi

2. Middle childhood (masa sekolah)

a. Membangun perilaku yang sehat

b. Belajar ketrampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permainan yang luar

biasa

c. Belajar bergaul dengan teman sebaya


d. Belajar peran sosial terkait dengan maskulinitas dan feminitas

e. Mengembangkan ketrampilan dasar seperti membaca, menulis dan berhitung

f. Mengembangkan konsep-konsep yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari

g. Membangun moralitas, hati nurani dan nilai-nilai

h. Pencapaian kemandirian

i. Membangun perilaku dalam kelompok sosial maupun institusi (sekolah)

3. Adolescence (remaja )

a. Membina hubungan baru yang lebih dewasa dengan teman sebaya baik laki maupun

perempuan

b. Pencapaian peran sosial maskulinitas atau feminitas

c. Pencapaian kemandirian emosi dari orang tua, orang lain

d. Pencapaian kemandirian dalam mengatur keuangan

e. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan secara efektif

f. Memilih dan mempersiapkan pekerjaan

g. Mempersiapkan pernikahan dan kehidupan keluarga

h. Membangun ketrampilan dan konsep-konsep intelektual yang perlu bagi warga

negara

i. Pencapaian tanggungjawab sosial

j. Memperolah nilai-nilai dan system etik sebagai penuntun dalam berperilaku

4. Early Adulthood (dewasa muda)

a. Memilih pasangan

b. Belajar hidup bersama orang lain sebagai pasangan


c. Mulai berkeluarga

d. Membesarkan anak

e. Mengatur rumah tangga

f. Mulai bekerja

g. Mendapat tanggungjawab sebagai warga negara

h. Menemukan kelompok sosial yang cocok

5. Middle-age (dewasa lanjut)

a. Mendapat tanggungjawab sosial dan sebagai warga negara

b. Membangun dan mempertahankan standard ekonomi keluarga

c. Membimbing anak dan remaja untuk menjadi dewasa yang bertanggungjawab dan

menyenangkan

d. Mengembangkan kegiatan-kegiatan di waktu luang

e. Membina hubungan dengan pasangannya sebagai individu

f. Mengalami dan menyesuaikan diri dengan beberapa perubahan fisik

g. Menyesuaikan diri dengan kehidupan sebagai orang tua yang bertambah tua

6. Later maturity (usia lanjut)

a. Menyesuaikan diri dengan penurunan kekuatan fisik dan kesehatan

b. Menyesuaikan diri dengan situasi pensiun dan penghasilan yang semakin berkurang

c. Menyesuaikan diri dengan keadaan kehilangan pasangan (suami/istri)

d. Membina hubungan dengan teman sesama usia lanjut

e. Melakukan pertemuan-pertemuan sosial

f. Membangun kepuasan kehidupan


g. Kesiapan menghadapi kematian

2. Teori perkembangan Psikososial (Erik H Erickson )

1. Trust vs mistrust -- bayi (lahir – 12 bulan)

a. Indikator positif : belajar percaya pada orang lain

b. Indikator negatif : tidak percaya, menarik diri dari lingkungan masyarakat, pengasingan.

c. Pemenuhan kepuasan untuk makan dan mengisap, rasa hangat dan nyaman, cinta dan rasa aman -
--- menghasilkan kepercayaan.

d. Pada saat kebutuhan dasar tidak terpenuhi secara adekuat --- bayi menjadi curiga, penuh rasa
takut, dan tidak percaya. Hal ini ditandai dengan perilaku makan, tidur dan eliminasi yang buruk.

2. Otonomi vs ragu-ragu dan malu (autonomy vs shame & doubt) -- todler (1-3 tahun)

a. Indikator positif : kontrol diri tanpa kehilangan harga diri

b. Indikator negatif : terpaksa membatasi diri atau terpaksa mengalah

c. Anak mulai mengembangkan kemandirian membuka dan memakai baju, berjalan, mengambil,
makan sendiri, dan ke toilet. Mulai terbentuk kontrol diri.

d. Jika kemandirian todler tidak didukung oleh orang tua, mungkin anak memiliki kepribadian yang
ragu-ragu

e. jika anak dibuat merasa buruk pada saat melakukan kegagalan, anak akan menjadi pemalu.

3. Inisiatif vs merasa bersalah (initiative vs guilt) -- pra sekolah ( 3-6 tahun)

· Indikator positif : mempelajari tingkat ketegasan dan tujuan mempengaruhi lingkungan. Mulai
mengevaluasi kebiasaan (perilaku) diri sendiri.

· Indikator negatif : kurang percaya diri, pesimis, takut salah. Pembatasan dan kontrol yang
berlebihan terhadap aktivitas pribadi

· Inisiatif, mencoba hal-hal baru, perilaku kuat, imajinatif dan intrusif, perkembangan perasaan
bersalah dan identifikasi dengan orang tua yang berjenis kelamin sama.
· Pembatasan

· Rasa bersalah mungkin muncul pada saat melakukan aktivitas yang berlawanan dengan orang tua.

· Anak perlu belajar untuk memulai aktivitas tanpa merusak hak-hak orang lain.

4. Industri vs inferior (industry vs inferiority) -- usia sekolah (6-12 tahun)

a. Indikator positif : mulai kreatif, berkembang, manipulasi. Membangun rasa bersaing dan
ketekunan.

b. Indikator negatif : hilang harapan, merasa cukup, menarik diri dari sekolah dan teman sebaya.

c. Anak mendapatkan pengenalan melalui demonstrasi ketrampilan dan produksi benda-benda serta
mengembangkan harga diri melalui pencapaian

d. Anak dipengaruhi oleh guru dan sekolah.

5. Identitas vs bingung peran (identity vs role confusion) -- remaja (12 - 18 tahun)

a. Indikator positif : menghubungkan sesuatu dengan perasaan diri, merencanakan aktualisasi diri

b. Indikator negatif : kebingungan, ragu-ragu, dan tidak mampu menemukan identitas diri

c. Teman sebaya mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perilaku.

d. kebingungan peran, yang sering muncul dari perasaan tidak adekuat, isolasi dan keragu-raguan.

6. Intimasi vs isolasi (intimacy vs isolation) – dewasa muda (18-25 sampai 45 tahun)

a. indikator positif : berhubungan intim dengan orang lain. Mempunyai komitmen dalam bekerja dan
berhubungan dengan orang lain.

b. Indikator negatif : menghindari suatu hubungan, komitmen gaya hidup atau karir

c. Individu mengembangkan kedekatan dan berbagi hubungan dengan orang lain, yang mungkin
termasuk pasangan seksual.

d. Seseorang tidak bersedia atau tidak mampu berbagi mengenai diri sendiri, akan merasa sendiri.

7. Generativitas vs stagnasi atau absorpsi diri – dewasa tengah (45 – 65 tahun)


a. indikator positif : kreatifitas, produktivitas dan perhatian dengan orang lain

b. indikator negatif : perhatian terhadap diri sendiri, kurang merasa nyaman

c. mengekspresikan kepedulian pada dunia di masa yang akan datang

d. Perenungan diri sendiri mengarah pada stagnasi kehidupan.

8. Integritas ego vs putus asa -- dewasa akhir (65 tahun keatas)

a. indikator positif : penerimaan kehidupan pribadi sebagai sesuatu yang berharga dan unik. Siap
menerima kematian

b. indikator negatif : perasaan kehilangan, jijik terhadap orang lain.

c. Masa lansia dapat melihat ke belakang dengan rasa puas dan penerimaan hidup dan kematian

d. Resolusi (pencapaian) yang tidak berhasil dalam krisis ini bisa menghasilkan perasaan putus asa
karena individu melihat kehidupan sebagai bagian dari ketidakberuntungan, kekecewaan dan kegagalan.

3. Teori perkembangan Kognitif Piaget (1952)

a. fase sensorimotor (lahir – 2 tahun)

1. tahap 1 : Penggunaan aktivitas refleks (lahir – 1 bulan)

2. tahap 2 : reaksi sirkular primer (1-4 bulan)

3. tahap 3 : reaksi sirkular sekunder (4-8 bulan)

4. tahap 4 : koordinasi dari skema sekunder (8-12 bulan)

5. tahap 5 : reaksi sirkular tersier (12-18 bulan)

6. tahap 6 : intervensi dari arti baru (18-24 bulan)

b. fase preoperasional (2-7 tahun)

1. simbol seperti kata untuk mewakili manusia, benda dan tempat.

2. kemampuan berfokus hanya pada satu aspek pada satu waktu, dan pemikiran sering terlihat tidak
logis
3. mobil menabrak anjing karena anak laki-laki marah pada anjing tersebut

Ø Tahap pre konseptual (2-4 tahun)

Sangat egosentris, “saya”, Perkembangan bahasa, kata-kata dengan objek

Ø Tahap intuituf (4-7 tahun)

Egosentris anak mulai berkurang, Klasifikasi sesuatu dengan satu atribut biasanya warna atau bentuk

c. fase konkret operasional (7-11 tahun)

Ø memecahkan masalah konkret

Ø mulai mengerti tentang suatu hubungan misalnya ukuran, mengerti kanan dan kiri

Ø Anak dapat membuat alasan mengenai apa itu, tapi tidak dapat membuat hipotesa mengenai apa
kemungkinannya dan dengan demikian tidak dapat berpikir mengenai masalah ke depan

d. fase formal operasional (11-15 tahun)

Ø pemikiran rasional, bersifat keakanan

Ø kemampuan untuk berperilaku yang abstrak, dan muncul pemikiran ilmiah

Ø menyadari masalah moral dan politik dari berbagai pandangan yang ada

G. Aplikasi Konsep Tumbuh Kembang dalam Keperawatan

1. Teori perkembangan hanya menjelaskan satu aspek --- perawat perlu mengaplikasikan beberapa
teori perkembangan untuk memahami tumbuh kembang klien saat melakukan pengkajian maupun
implementasi tindakan keperawatan.

2. Tiap-tiap individu berbeda dan tidak mudah untuk disamakan antara individu yang satu dengan
yang lain terhadap tugas-tugas perkembangannya.
3. Teori-teori tumbuh kembang bermanfaat untuk pengkajian, mengetahui tingkatan perilaku klien,
dan memberikan intervensi keperawatan.

4. Konsep pertumbuhan dan perkembangan manusia ini dapat dijadikan sebagai dasar dalam
mempelajari konsep tumbuh kembang pada berbagai usia.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan :

1) Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, berarti
bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur
dengan satuan panjang dan berat.

2) Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.

3) Perkembangan fisik mencakup pertumbuhan biologis. Misalnya, pertumbuhan otak, otot, tulang serta
penuaan dengan berkurangnya ketajaman pandangan mata dan berkurangnya kekuatan otot-otot.

4) Sebagai pemberi pelayanan keperawatan, perawat memberikan pelayanan dari mulai manusia
sebelum lahir sampai dengan meninggal, dalam merawat kasus yang samapun tindakan yang diberikan
akan sangat berdeda karena setiap orang adalah unik, sehingga seorang perawat dituntut untuk
mengerti proses tumbuh kembang.

5) Tumbuh kembang merupakan proses yang dinamis dan terus menerus.


Adanya penambahan jumlah dan ukuran sel-sel penyusun makhluk hidup,
makhluk hidup akan bertambah besar ukurannya . Bertambah tidak dapat kembali lagi
disebut pertumbuhan . Selama pertumbuhan makhluk hidup juga mengalami pematangan organ-
organ reproduksi sehinagga siap untuk berkembang biak . Proses pematangan organ-
organ reproduksi ini dikenal dengan istilah perkembangan .
Pertumbuhan dan perkembangan dapat jelas diamati pada makhluk hidup yang mengalami metam
orfosis dalam tahapan hidupnya .

Pada manusia pematangan organ reproduksi pada umumnya terjadi pada usia remaja .
Tanda pematangan organ reproduksi pada anak laki-laki bisa diamati dari perubahan
suara dan tumbuhnya rambut di beberapa bagian tubuh . Pada anak perempuan
tanda pematangan organ reproduksi adalah pembesaran buah dada dan menstruasi .

https://www.dictio.id/t/faktor-faktor-apa-saja-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-dan-perkembangan-
manusia/13149/2

https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-pertumbuhan-dan-perkembangan-manusia/13147

http://www.berpendidikan.com/2015/11/tahap-tahap-pertumbuhan-dan-perkembangan-manusia.html

http://www.murahhati.co.vu/2013/01/teori-tumbuh-kembang-anak-lengkap.html

https://www.ibudanbalita.com/forum/diskusi/KEBUTUHAN-DASAR-TUMBUH-KEMBANG-ANAK

You might also like