You are on page 1of 18
BABL PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penyakit Jantung Koroner (PJK) iakih penyakit jantung yang terutama disebabkan Karena penyempitan arteri koronaria akibat proses aterosklerosis atau spasme atau kombinasi keduanya. PIK merupakan sosok penyakit yang sangat menakutkan dan masih menjadi 1.000 masalah baik di negara maju maupun negara berkembang, Di USA setiap tahunnya 55 orang meninggal karena penyakit ini Di Eropa diperhitungkan 20-40,000 orang dati 1 juta penduduk menderita PJK. Hasil survei yang dilakukan Departemen Kesehatan RI menyatakan prevakensi PJK di Indonesia dari tahun ke tahun terus-meningkat. Bahkan, sekarang (tahun 2000-an) dapat dipastikan, kecenderingan penyebab kematian di Indonesia bergeser dati penyakit infeksi ke penyakit kardiovaskular (antara lain PJK) dan degeneratif. Tuilsan ini hanya dibatasi pada pemahaman tentang status lipid dan keterkaitamnya dengan PJK. sebagai faktor risiko tadisional Disadari bahwa perkembangan mutakhir dali bidang penyakit jantung menemukan berbagai fakta-fikta baru tentang PJK. Namun, pengendalian faktor-fuktor risiko tadisional, terutama dislipidemia, obesitas, merokok, dan_hipertensi masih cukup relevan dakim upaya menurunkan morbiditas dan mortalias PIK dan beneana kardiovaskular bain, Rerhagai_ studi epidemiologik menunjukkan bahwa semakin tinggi kadar lipid dalam darah maka semakin besar risko terjadinya PK. Oleh karena ity kontrol Spit darah, dan pengendalan kadar lipid darah hingga batas normal akan menekan risiko terjadinya penyakit jantung koroner. 1.2 Rumusan masalah 1. Bagaimana askep pada pasien penyakit jantung koroner (PJK) ? 2. Bagaimana Konsep penyakit jantung koroner (PJK) 3. Bagaimana Konsep Askep penyakit jantung koroner (PJK) ? 1.3 Tyjuan 1, Untuk mengetahui askep pada pasien penyakit jantung koroner (PIK) 2. Untuk mengetahui Konsep penyakit jantung koroner (PJK) 3. Untuk mengetahui Konsep Askep penyakit jantumg koroner (PJK) BAB IL PEMBAHASAN A. Konsep Penyakit 1, Pengertian Penyakit Jantung Koroner (PJK) Penyakit Arteri Koroner (Coronary Artery Disease) adalah penyakit yang ditandai dengan adanya endapan lemak yang berkumpul di dakm sel yang melapisi dinding suatu arteri koroner dan menyumbat aliran darah, Endapan lemak (ateroma atau plak) terbentuk secara bertahap dan tersebar di pereabangan besar dari kedua arteri koroner utama, yang mengeliling) jantung dan menyediakan darah bagi jantung. Proses pembentukan ateroma ini disebut aterosklerosis. (www.medicastore.com) Penyakit jantung koroner/ penyakit arteri_ koroner (penyakit jantung —artherostrofik) merupakan suatts manifestasi khusus dan arterosclerosis pada arteri koroner. Plaque terbentuk, pada percabangan arteri yang ke arah aterion Kiri arteri koronara kanan dan agak jarang pada arteri sirromilex. ( DepKes : 2001) Penyakit jantung koroner adalah suatu penyakit dimana tersumbatnya aliran pembuluh darah Koroner jantung akibat penimbunan zat kemak (arteriosclerosis) karena tidak cukupnya suplai darah yang mengandung oksigen untuk menghidupkan jantmg, maka terjadi ancaman otot jantung yang bisa menimbulkan kematian mendadak (Ronald H. Sitorus : 2006) PJK (Penyakit Jantung Koroner) adalah ketilakseimbangan antarakebutuhan = O2 miokandium dengan suplai O2 yang disehabkan olh proses arterosklerosis._yang_merupakan Kelinan digeneratif (Sarwono Waspadj, 2002 ; 1991). 2. Etiologi / Penyebab Penyakit jantung coroner dapat disebabkan oleh beberapa hal 1. Penyempitan (stenosis) dan penciutan (spasme) arteri koronaria, tetapi_penyempitan bertahap akan memungkinkan berkembangnya kolateral yang cukup sebagai pengganti. 2. Aterosklerosis, menyebabkan sekitar 98% kasus PIK. 3. Penyempitan arteri Koronaria pada sifiis, aortitis takayasu, berbagai jenis arteritis yang mengenai arteri coronaria, dill 3. Patofisiologi Bila terkilu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung kolesterol, maka kadar koksterol dalam = darah bisa berlebh (disebut hiperkolesterokmm). Kelebihan kadar koksterol dalam darah akan disimpan di dalam lapisan dinding pembuluh darah arteri, yang. disebut sebagai plak atau ateroma (sumber utama plk berasal dari LDL-Koksterol Sedangkan HDL membawa kembali kekbihan koksterol ke dalam hati, sehingga mengurangi penumpukan kolesterol di dalam dinding pembubih darah). Ateroma berisi bahan lembut seperti keju, mengandung sejumlah bahan lemak, terutama kolesterol, sel-sel otot polos dan sel-sel jaringan ikat Apabil makin lama plik yang terbentuk makin banyak, akan terjadi suatu penebalan pada dinding pembuluh darah arteri, sehingga terjadi penyempitan pembuluh darah arteri. Kejadian ini dixebut sebagai aterosklerosis (terdapatnya aterom pada dinding arteri, berisi kokesterol dan zat leak lainnya). Hal ini menyebabkan terjadinya arteriosklerosis (penebalan pada dinding arteri & bilangnya kelenturan dinding arteri). Bila ateroma yang terbentuk semakin tebal, dapat merobek lapisan dinding arteri dan terjadi bekuan darah (trombus) yang dapat menyumbat aliran darah dalam arteri tersebut. Hal ini yang dapat menyebabkan berkurangnya aliran darah serta supki zat-zat_ penting seperti oksigen ke daerah atau organ tertentu seperti jantung. Bila mengenai arteri koronaria yang berfimgsi mensuplai darah ke otot jantung (istidh medisnya miokardium), maka suplai darah jadi berkurang dan menyebabkan kematian di daerah tersebut (disebut sebagai infark miokard). Konsekvensinya adalah terjadinya serangan jantung dan menyebabkan timbulnya gejala berupa nyeri dada yang hebat (dikenal sebagai angina pectoris). Keadaan ini yang disebut sebagai Penyakit Jantung Koroner (PK). 4, Manifestasi klinis / Gejalah PIK 1. Beberapa hari minggu sebelumnya tubuh terasa tidak bertenaga, dada tidak enak, waktu olahraga atau bergerak jantung berdenyut keras, mapas tersengal-sengal, kadang-kadang disertai mual, muntah dan tubuh mengeluarkan banyak keringat. 2. Nyeri dada Sakit dada kiri (angina) dan nyeri terasa berasal dari dam. Nyeri dada yang dirasakan pasien juga bermicam-macam seperti ditusuk-tsuk, terbakar, tertimpa benda berat, disayal, panas. Nyeri dada dirusakan di dada kiri disertai penjakwran ke lengan kiri, nyeri di ulu hati, dada kanan, nyeri dada yang menembus hingga punggung, babkan ke rahang dan leher. 1. Jantung berdebar (deayut nadi cepat) 2. Keringat dingin 3. Tenaga dan pikiran menjadi Jemah, ketakutan yang tidak ada alasannya, perasaan mau mati saja. 4, Tekanan darah rendah atau stroke 5. Dalim kondisi sakit : Sakit nyeri terutama di dada sebelah kiri tukng bagian atas dan tengah sampai ke tekapak tangan, Terjadinya sewaktu dalam keadaan tenang. anda PSK 1. Biasanya kadar lemak yang tinggi tidak menimbulkan_gejala, Kadang-kadang, jika kadamya sangat tinggi endapan kmak akan membentuk suatu penumpukan leek yang disebut xantoma di dalam tendo (urat daging) dan di dalam kuiit. 2. Demam, suhu tubuh umumnya sekitar 38°C 3. Mualmual dan muntah, perut bagian atas kembung dan sakit Muka pucat pas Kulit menjadi basah dan dingin badan bersimbah peluh Gerakan menjadi lamban (Kurang semangat) Sesak nafs Cems dan gelsah Pingsan 5. Dampak pada berbagai s istem tubuh Dampak Penyakit jantung koroner karena ketidak seimbangan antara kebutuhan O2 sel otot jantung dengan masukannya, Masukan O2 untuk sel otot jantung tergantung dari O2 dalam darah dan pembuluh darah arteri koroner. Penyaluran O2 yang kurang dari arteri korone! menyebabkan kerusakan sel otot jantung. Hal ini disebabkan Karena pembentukan plik arterioskkrosis. Sebab lain dapat berupa spasme pembuluh darah atau kelainan kongenital, Iskemia (kerusakan) yang berat dan mendadak akan menimbulkan kematian sel otot jantung yaitu disebut infrk jantung akut yang ireversibel (tidak dapat sembuh Kembali). Hal ini juga dapat menyebabkan gangguan fimgsi jantmg dengan munifestasinya adalah nyeri 6. Pemeriksaan Penunjang diagnostik Tergantung kebutuhannya beragam jenis pemeriksaan dapat dilukukan untuk menegakkan diagnosis. PIK dan menentukan derajatnya. Dari yang sederhana sampai yang invasive sitfnya. a, BleKtrokardiogram (EKG) Pemeriksaan aktifitas liswik jantung atau gambaran elektrokardiogram (EKG) adalah pemeriksaan penunjang untuk memberi petunjuk adanya PYK. Dengan pemeriksaan ini kita dapat mengetahui apakah sudah ada tanda-tandanya, Dapat berupa serangan jantung terdahulu, penyempitan atau serangan jantng yang baru terjadi, yang masing-masing memberikan gambaran_yang berbeda. b. Foto Rontgen Dada Dari foto rontgen, dokter dapat meniai ukuran jantung, ada-tidaknya pembesaran. Di samping itu dapat juga diihat gambaran paru, Kelainan pada koroner tidak dapat ditihat dalam foto rontgen in Dari ukuran jantung dapat dinilii apakah seorang penderita sudah berada pada PJK. lanjut. Mungkin saja PJK lama yang sudah berlanjut pada payah jantung. Gambarannya biasanya jantung terlihat membesar. ¢. Pemeriksaan Laboratorium, Dilakukan untuk mengetahui kadar tiglserida sebagai faktor resiko. Dari pemerksaan darah juga diketahui ada-tidaknya serangan jantung akut dengan melihat kenakan enzim jantung. 4. Bila dari semua pemeriksaan diatas diagnosa PJK belun berhasil ditegakkan, biasanya dokter jantung/ kardiobgis akan merekomendasikan untuk dilakukan treadmill Alat ini digunakan untuk pemeriksaan diagnostic PJK. Berupa ban berjalan serupa dengan alat olah raga umumya, nam dihubungkan dengan monitor dan alt rekam EKG. Prinsipnya adalah merekam aktifitas fisik jantung saat latihan, Dapat terjadi berupa gambaran EKG saat aktifitas, yang memberi petunjuk adanya PJK. Hal ini disebabkan Karena jantung mempunyai tenaga serap, sebingga pada keadaan sehingga pada keadaan tertentu dati keadaan istirahat gambaran EKG tampak normal, Dari hasil treadmill ini telah dapat diduga apakah seseorang menderita PIK. Memang tidak 100% Karena pemeriksaan dengan treadmill ini senstiftasnya hanya sekitar 84% pada_pria sedangka untuk anita hanya 72%. Berarti masih mungkin ramalan ini meleset sekitar 16%, artinya dari 100 orang pria penderita PIK yang terbukti benar hanya 84 orang. Biasanya perlu pemeriksaan lanjut dengan melakukan kateterisasi jantung. e. Kateterisasi Jantung Pemeriksaan ini dikikukan dengan memisukkan kateter semacam selang seukuran ujung di Sekng ini dimasukkan langsung ke pembulih nadi (artes). Bisa melalui pangkal pahsa, ipatan Jengan atau meliui pembuluh darah di kengan bawah, Kateter didorong dengan funtunan alat rontgen langsung ke muara pembuluh koroner. Setelh tepat di lubangnya, kemudian disuntikkan cairan kontras sehingga mengisi pembulih koroner yang dimaksud. Setelah itu dapat diihat adanya penyempitan atau mabhan mungkin tidak ada penyumbatan, Penyempitan atau penyumbatan ini dapat saja mengenai beberapa tempat pada satu pembukih koroner. Bisa juga sekaligus mengenai beberapa pembuluh Koroner. Atas dasar hasil ateterisasi jantung ini akan dapat ditentukan penanganan lebih lanjut. Apakal apsien cukup hanya dengan obat saja, disamping mencegah atau mengendalkan bourgeois resiko. Atau mungkin. memerlukan intervensi yang dikenal dengan balon, Banyak juga yang menyebut dengan istiah ditiup atau balonisasi. Saat ini damping dibalon dapat pula dipasang stent, semacam penyangga seperti cincin atau gorng-gorong yang berguna untuk mencegah kembalinya penyempitan. Bilt tidak mungkin dengan obat-obatan, dibalon dengan atau tanpa stent, upaya fain adalah dengan melakukan bedah pintas koroner. (Carko, 2009) 7. Penatalaksanaan /Tindakan Medis Biasanya pengobatan terbaik untuk orang-orang yang memiiki kadar kolesterol tinggi menurut UPT ~Balai Infonrasi: Tekhnobgi LIPE adalah Menurunkan berat badan jika mereka mengakmi kelebihan berat badan, Karena koksterol dan Jemak jenuh makanan telah terbukti: menaikkan kolestero/LDL, maka masukan zat gizi ini harus dikurangi. Kaori berlebihan menaikkan LDL dan trgliserida-VLDL. sexta menurunkan HDL, yang membuat pengaturan berat badan menjadi penting. 1. Berhenti merokok, sebab rokok dapat menurunkan kadar HDL. 2. Mengurangi jumlh lemak dan koksterol dalam makanannya, Diet rendah kolesterol dan rendah lemak jemuh akan mengurangi kadar LDL. 3. Menambah porsi obh raga. Oluh raga bist. membantu-mengurangi kadar LDL- koksterol dan menambah kadar HDL-kolesterol 4. Mengkonsumsi obat penurun kadar lemak (jika diperkikan). 5. Wanita yang menggunakan Kontrasepsi oral biasanya menderita_peningkatan trigiserida yang bisa mempengaruhi HDL, yang tergantung atas komposisi estrogen- progesteron pil Kontrasepsi oral dengan dominan progestin bisa menurunkan HDL. 6 Saat ini penggumaan obat-obat antioksidan menjadi babak baru dalam upaya pengendalian faktor-faktor risko PJK, dimana obat-obat tersebut relatif lebih murah, Santoso (1998) mengemukakan bahwa perubaan oksidatif LDL. dapat dihambat dengan memberi antioksidan, misilnya vitamin yang lant dalam lemak (vitamin A, vitamin F.dan beta-katoten), vitamin C dan probukal Beberapa penelitian telah membuktikan manfiat vitamin E bila dipakai dengan tujuan pencegahan primer, yaitu menghambat terjadinya PYK pada pria, wanita, dan orang tua, 8. Komplikasi Komplikasi penyakit jantung koroner merupakan segai gangguan medis lainya yang diakibatkan Karena seseorang mengilap penyakit jantung Koroner, dari beberapa kompl ang terjadi bisa disebut bahwa komplikasi penyakit jantung koroner semuanya memang sangat_berbaha dan bisa menjadi sangat mematikan okh karnanya bagi penderta penyakit jantung Koroner harus benar-benar mendapatkan pertolonagan medis yang intensif jika dimungkinkan anda dapat mencoba Obat Herbal Jantmg Koroner yang telah terbukti banyak membantu atau menyembubkan penderita penyakit jantung koroner. Penyakit komplixasi merupakan penyakit yang timbul dari adany suatu. penyakit pada tbuh kita dan menimbulkan penyakit penyakit baru seperti penyakit maag yang menimbutkan penyakit Ever atau hati kemudiin berubah menjadi sirosis atau kolesterol yang tinggi yang bisa menyebabkan penyakit jantung dan bin lain atau contohliin darah tinggi yang kemudian berubah menjadi stroke dll B. Konsep Askep 1. Pengkajian a. Data subyektif : 1, Lokasi nyeri (menyebar kebagian yang mana) 2. Dada terasa berat, kencang, seperti diperas. 3. Awitan dan amanya nyeri 4. Faktor-faktor pencetus nyeri ; kegiatan, panas, dingin, stress, makanan (banyak Iemak). 5. Faktor-faktor yang dapat mengurangi nyeri : istirahat, nitto-gliserin 6. Data obyektif Apabilt nyeri angina sedang diakmi pasion, maka fokus pertwat adakih tingkah laku pasien seperti, cemas, ketakutan dan memegang dada, disamping itu, perawat juga perlu melihat melihat tanda-tanda vital dan perubahan irama jantung. b. Aktivitas dan istrahat Kelemahan, kelelahan, ketidakmampuan untuk tidur (mungkin di dapatkan Tachycardia dan dispnea pada saat beristirahat atau pada saat beraktivitas), cc. Sikulasi Mempunyai riwayat IMA, Penyakit jantung koroner, CHF, Tekanan darah tinggi, diabetes mefitus, ‘Tekanan dara mungkin normal atau meningkat, adi mungkin normal atau terhmbatnya capiliry refill time, distitmia, Suara jantung, suara jantung tambahan $3 atau S4 mungkin mencerminkan terjadinya kegagalan jantung/ ventrikel kehilingan kontraktiita sya. Murmur jika ada merupakan akibat dari insufsensi Katub atau muskulus papilaris. yang tidak berfimgsi. Heart rate mungkin meningkat atau menglmi penurunan (tachy atau bradi cardia). Jrama jnatung mmgkin ireguler atau juga normal Edema: Juguhr vena distension, odema anasarka, crackles mungkin juga timbul dengan gagal jantung. Warna Kult mungkin pucat baik di bibir dan di kuku. d. Pemeriksaan penunjang Whole blood cell Leukosit mungkin timbul_ pada keesokan hari setelah serangan, Analisa_gas darah Memnjukan terjadinya hipoksia atau proses penyakit paru yang kronis ata akut Koksterol atau trigliserid Mungkin mengalami peningkatan yang mengakibatkan terjadinya arteriosklerosis. Chest X ray Mungkin normal atau adanya cardiomegali, CHF. atau aneurisma_ventrikiler. Echocardiogram Mungkin harus di lakukan guna menggambarkan fun; atau Kapasitas masing-masing nuang pada jantung, Exercise stress test Memunjukan kemampuan jantung beradaptasi terhadap suatu stress aktivitas. 2, Diagnosa keperaw L an Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan iskemia jaringan jantung atau sumbatan_ pada arteri koronaria. Intoleransi aktivitas berhubungan ketidakseimbangan antarasupkai dan kebutuhan oksigen, adanya jaringan yang nekrotik dan skemi pada miokard Resko terjadinya penurunan cardiac output berhubungan dengan perubahan dalam rate, rama, Konduksi jantung, menurunya preload atau peningkatan SVR, miocardial infark Reso terjadinya penurunan perfusi jaringan berubungan dengan penurunan tekanan darah, bipovok mia. Resko terjadinya Ketilakseimbangan caiman excess berhubungan dengan pemurunan perfusi organ (rena), peningkatan retensi natrium, penurunan plasma protein, Perencanaan Keperawatan a, Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien di harapkan mampu menunjukan adanya penurunan rasa nyeri dada, menunjukan adanya penuruna tekanan dan cara berelaksasi. b, Intervensi dan Rasional L 1 juga terjadi pada respons terhadap rangsangan sit Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan iskemia jaringan jantung atau sumbatan pada arteri Koronaria, Intervensi Rasional Monitor dan kaji karakteristik dan lokasi nyeri 1. Membantu membedakan ayeri dada dini dan alat evalusi kemungkinan kemajuan menjadi angina tak stabillangina stabil biasanya terjadi 3-5 menit sementara angina tilak stabil dapat berakhir lebih dari 45 menit) 2. Monitor tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi, respirasi, kesadaran). ‘TD dapat meningkat si ‘ara selubungan dengan rangsangan simpatis, kemudian turan bila curah jantung dipenubi Takikardi is dan dapat berlanjut_ sebagai kompensasi bila curah jantung turun Anjurkan pada pasion agar segera melaporkan bik terjadi nyeri dada. 4. Nyeri dan penurunan curah jantung dapat merangasang system saraf simaptis untuk mengeluarkan sebaggian besar norepinefiin yang meningkatkan agregasi trombosit dan mengeluarkan tromboxane A2. Ini vasokonstriksi poten yang meyebabkan spasme aneri_korroner yang dapat mencetus, dan mengkomplikasi dan memperlama nyeri, Nyeri tak bisa ditahan yang menyebabkan vasogal, menurunkan TD dan tekanan jantung. 5. Ciptakan suasana fingkungan yangtenang dan nyaman 6, Stress mentaVemosi meningkatkan kinerja-miokard 7. Ajarkan dan anjurkan pada pasien untuk mekikukan tehnik relaksasi 8. ‘Teknik relaksasi dengan nafs dalim dapat mengurangi rasa nyeri 9. Kolaborasi dam : Pemberian oksigen dan Obat-obatan (beta blocker, anti angina, analgesi) 1, Oksigen bermanfaat untuk meningkatkan sediaan oksi untuk Kebutuhanmiokard/iskemia 2. Ukur tanda vital sebelum dan sesudah dilakukan pengobatan dengan narkosa. 10. Memberikan informasi tentang kemajuan penyakit. Alat dalam, evalusi Keefektifin intervensi- dan dapat menunjuukkan kebutuhan perubahan program pengobatan 11. Intokeransi aktivitas berhubungan Ketidakseimbangan antara suphi dan Kebutuhan oksigen, adanya jaringan yang nekrotik dan iskemi pada miokard. Tujuan: setelah di lakukan tindakan perawatan kien menunnjukan peningkatan kemampuan dalam melakukan aktivitas (tekanan darah, nadi, irama dalam batas normal) tidak adanya angina. Intervensi Rasional 1. Catat irama jantung, tekanan darah dan Untuk memonitoring kondisi pasien madi sebelum, — selama dan sesuclahy melakukan| 10 ‘Anjurkan pada pase agar lebih banyakAgar kerja jantung tilak berat, sehingga| beristirahat terlebih dahuiu. jantung dapat relaksasi Anjurkan pada pasien agar tidak ‘ngedenAgar pembuluh darah tidak — mengalami pada saat buang air besar, vasokontriksi yang menyebabkan kerja jantung meningkat Jelaskan pada pasien tentang tahap- thapAgar pasien mengetahui apa saja aktivitas aktivitas yang boleh dilakukan —olehyang tidak boleh dilakukan pasien. Reskko terjadinya penurunan cardiac output berhubungan dengan perubahan dakm rate, ama, Konduksi jantung, menurunya preload atau peningkatan SVR, miocardial infark. Tujuan: tidak terjadi penurunan cardiac output sekma di kukan tindakan keperawatan, Intervensi Rasional L Lakukan pengukuran tekanan darah/Takikardi dapat terjadi karena nyeri, cemas, (bandingkan kedua lengan pada posisihipoksemia dan menurumnya curah jantung. berdiri, duduk dan tiduranjika.Perubahan juga terjadi pada TD\hipo/hiper) memungkinkan) ‘karena respon jantung. Catat warna Kult’ dan kaji kualitas nadi Sirkulasi perifer turun jika curah jantung tur. Membuat Kulit pucat atau wama abu- abu dan menurunnya kekuatan nadi Auskultasi suara nafs dan Catat'S3,S4 dan creackles—teyjadi Karena perkembangan dari adanya $3 dan S4. dekompensasi jantumg —atau_—_-beberapa obat(penyekat beta). Dampingi pasien pada saat melakukanPenghematan energy membantu menurunkan aktivitas, eban jantung Kolaborasi dalam: rialUntuk hasil penunjang dan pengobatan kbih ECG, foto thorax, pemberian obat-lanjut ‘obatan anti disritmia, Reso terjadinya penurunan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan tekanan darah, hipovok mia, Tujuan: selama dikkukan tindakan keperawatan tidak terjadi penurunan perfusi jaringan, a Intervensi Rasional Kaji adanya perubahan kesadaran Untuk mengevaluasi kondisi pasien Inspeksi adanya pucat, cyanosis, Kult yangUntuk mengetahui kondisi tugor pasien dingin dan penurunan kualitas nadiperifer Kaji adanya tanda Homans (pain in calf on Untuk mendeteksi adanya komplikasi dorsoflextion), erythema, edema. Kaji respirasi Grama, Kedalam dan usaha(Untuk mengevaluasi irama nafas pasien pernafasan). Kaji fimgsi gastromtestinal (bising _usus, Untuk mendeteksi terjadinya konstipasi abdominal distensi, constipasi). Monitor intake dan out put. Untuk mengetahui balance cairan dalam twbuh Kolaborasi dalam: Pemerksaan ABG,Untuk mendeteksi adanya Kerusakan di BUN, Serum ceratinin dan ekektroit iia Reso terjadinya ketidakseimbangan caian excess berhubungan dengan penurunan perfusi organ (renal), peningkatan retensi atrium, penunman plasma protein. ‘Tujuan: tidak terjadi kelebihan cairan di dalam tubuh kien selama dalam perawatan, Intervensi Rasional Kaji adanya jugular vein distension, Untuk mengidentiikasiteyjadinya jugular peningkatan terjadinya edema. vein distension Ukur intake dan output (balance Untuk mengetahui balance carran di dalam) cairan). tubuh Kaji berat badan setiap hari ‘Untuk mengetalui pasien Kurang gii atau tidak Sajikan makanan dengan diet rendah Agar pasien tidak mengalami hipertensi garam Kolkiborasi dakim pemberian deurtika. Agar cairan berlebih dakim tubuh dapat ‘keluar dr tubuh 2 BAB IL PENUTUP 3.1 Kesimpulan Penyakit jantung koroner disebabkan karena terjadinya penumpukan plak pada arteri koroner yang berlngsung lama. Phk yang menempel pada arteri koroner lambat laun akan menyebabkan aterosklerosis, Penatalaksanaan hal ini dapat dilakukan dengan cara non operatif’ dan operatif, non operatif’ meliputi penggumaan obat-obatan dan perubahan gaya hidup sedangkan operatif dengan cara angioplasty dan CABG. Obat-obatan yang biasa digunakan untuk managemen tipid antara lain adalah golongan resin, kokstiramin, lovastatin dsb yang mempunyai efek samping yang berbeda-beda. 2 Saran Makalah ini mash memiiki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang sifutnya membangun sangat kami harapkan. oe o DAFTAR PUSTAKA hitp//cakmoki86.wordpress.com/2008/1 1/02/penyak it-jantung-koroner/ hup#/medicastore.comvpenyakiv I 1/Penyakit_ Jantung_Koroner. htm! hitpz/www docstoc.com/docs/35059018/Penyakit-jantung-koroner hitp2/www.seribd.com/doc/3161769/JANTUNG-KORONER hitp?/www anneahira.com/pence gahan-penyakit/jantung-koroner. htm hutp/enwinsasmita. wordpress.cony2007/05/25/dislipidemia-meningkatkan-risiko- penyakit-jantung-koroner-sttoke/ u MAKALAH ASKEP PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DISUSUN OLEH : KELOMPOK I 1. AKHSANU AMALIA 2. FITRI MAWARNI 3. WA ODE VEBL SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AMANAH MAKASAR KELAS RAHA T.A. 2015 / 2016 KATA PENGANTAR Dengan mengueup Puji Syukur kehadirat TUHAN YANG MAHA ESA kami dapat menyelesaikan makalah tentang “ASKEP PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER * ini dengan baik tanpa hambatan, Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada para pembimbing dan semua pihak yang teh membantu dalam menyelesaikan tugas ini atas semua bantuan, bimbingan, dan Kemudahan yang telah diberikan kepada kami dalam menyeksaikan makalah, Mes} bahwa dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan pun kami telah berusaha dengan segenap kemampuan, naman kami menyadaci baik pada teknis pemulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis, Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penuls harapkan demi penyempuman pembuatan makalah ini yang selanjutnya akan kami terima dengan tangan terbuka. Raha, April 2015 Penyusun 16 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR sossonsnsnnsnne DAFTAR ISL. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Tyjuan... BAB Il PEMBAHASAN A. Konsep Penyakit 1. Pengertian Penyakit Jantung Koroner (PIK) ssc 2. Biiobgi /Penyebab.... 3. Patotisiologi. tere 4. Manifestasi Klinis / Gejalah.... 5 . Dampak pada berbagai sistem tubub. 6. Pemeriksaan Penunjang diagnostik 7. Penatabksanaan / Tindakan Medis...........2..cssscsssssssssssssss sees RB. KompliRasinno cen B. Konsep Askep, Pengk ajith ccccnnen Diagnosa keperawatan... 3. Perencanaan Keperawatan, BAB Il PENUTUP 1.Kesinputan. 2.Saran, DAFTAR TAKA BRL aR weer 8.8 T.A. 2015 / 2016 HOSPITALISASI ANAK PADA USIA PRASEKOLAH DISU OLEH : KELOMPOK I |. AKHSANU AMALIA . WA ODE VEBI . ERWIN |. INDRAWATI Reps SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AMANAH MAKASAR KELAS RAHA 18

You might also like