Professional Documents
Culture Documents
Fenomena/Motivasi Penelitian
Motivasi penelitian ini karena melihat perusahaan go public di Indonesia yang tengah
berkembang diwajibkan menyampaikan laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit
oleh akuntan publik dengan tepat waktu. Di sisi lain, auditing merupakan kegiatan yang
membutuhkan waktu karena pemeriksaan laporan keuangan oleh auditor independen
diwajibkan memenuhi standar profesi dan tanggung jawab atas opini audit sehingga
adakalanya waktu penyelesaian audit dan penyampaian laporan keuangan auditan
tertunda yang di dalam audit sering disebut dengan audit delay. Penulis tertarik untuk
meneliti beberapa faktor yaitu Audit tenure, profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan
Financial Distress yang mempengaruhi audit delay pada perusahaan Good Consumer
pada tahun 2014-2016.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan fenomena diatas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini
sebagai berikut :
1. Bagaimanakah pengaruh Audit tenure terhadap Audit delay?
2. Bagaimanakah pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Audit delay?
3. Bagaimanakah pengaruh Profitabilitas terhadap Audit delay?
4. Bagaimanakah pengaruh Financial distress terhadap Audit delay?
3. Teori
1. Teori Keagenan
Teori keagenan yang menjelaskan hubungan antara pihak agen (manajemen) dengan
principal (pemegang saham).
2. Stakeholder Theory
Stakeholder Theory menyatakan bahwa perusahaan adalah organ yang berhubungan
dengan pihak lain yang berkepentingan, baik yang ada di dalam maupun di luar
perusahaan.
3. Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang telah dibuat dan disajikan perusahaan merupakan sebuah alat
komunikasi yang dapat digunakan untuk menunjukkan segala informasi keuangan
dari perusahaan maupun kegiatan-kegiatan perusahaan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
4. Audit
Secara umum auditing adalah proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi
bukti secara objektif mengenai pernyataan - pernyataan tentang kegiatan dan kejadian
ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-
pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-
hasilnya kepada para pemakai yang berkepentingan.
5. Audit Delay
Audit delay dapat didefinisikan sebagai rentang waktu dalam menyelesaikan
pekerjaan audit hingga tanggal diterbitkannya laporan audit.
6. Audit Tenure
Audit tenure adalah jangka waktu sebuah kantor akuntan publik melakukan perikatan
terhadap kliennya dalam memberikan jasa audit laporan keuangan.
7. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan ukuran besar kecilnya perusahaan dilihat dari besar
atau kecilnya total aktiva.
8. Profitabilitas
Rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Rasio
profitabilitas ini juga menggambarkan ukuran tingkat efektivitas manajemen dalam
suatu perusahaan.
9. Financial distress
Financial distress merupakan tahap penurunan kondisi keuangan perusahaan dan
apabila hal ini dibiarkan berlarut-larut maka akan menyebabkan perusahaan
mengalami kebangkrutan.
4. Hipotesis
a. Pengaruh Audit Tenure terhadap Audit Delay
Menurut Lee et al. (2009) mengargumentasikan bahwa variabel tenure audit
yang lebih panjang akan semakin meningkatkan efisiensi audit. Penelitian ini
mengindikasikan bahwa hubungan tenure audit dan audit delay memiliki
hubungan secara negatif. Semakin panjang tenure audit mengakibatkan auditor
akan semakin banyak memiliki pengalaman dan pengetahuan mengenai
karakteristik klien serta operasional bisnis klienya. Berdasarkan uraian tersebut,
maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H1: Audit Tenure berpengaruh negatif terhadap audit delay
5. Metodologi Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang
Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun 2014-
2016 melalui situs www.idx.co.id.
Audit Tenure diukur dengan cara menghitung jumlah tahun perikatan di mana
auditor dari KAP yang sama melakukan perikatan audit terhadap auditee, tahun
pertama perikatan dimulai dengan angka 1 dan ditambah dengan satu untuk tahun-
tahun berikutnya. Informasi ini dilihat di laporan auditor independen selama
beberapa tahun untuk memastikan lamanya auditor KAP yang mengaudit
perusahaan tersebut.
3) Ukuran Perusahaan
5) Financial Distress