Professional Documents
Culture Documents
ASUHAN KEPERAWATAN
(SOP)
RSU
PRASETYA BUNDA
DAFTAR ISI
SK Organisasi Tim Keperawatan……………………………………………………… . 1
Struktur organisasi Keperawatan ……………………………………………………… 2
SK Falsafah dan Tujuan Keperawatan ………………………………………………... 3
SK Buku Standar Asuhan Keperawatan ……………………………………………..... 4
Uraian Tugas Ketua Tim Keperawatan ………………………………………………... 5
Uraian Tugas kepala Keperawatan Rawat Inap ……………………………………….. 7
Uraian Tugas Kepala Keperawatan Poliklinik ……………………………………….... 9
Uraian Tugas Kepala Keperawatan UGD …………………………………………… .. 11
Uraian Tugas Kepala Keperawatan Kamar Bersalin …………………………………..13
Uraian Tugas Kepala Keperwatanan Kamar Operasi ……………………………….… 15
Uraian Tugas Kepala Keperawatan Ruang Watsus ………………………………….... 17
SOP Pemilihan Ketua TimKeperawatan ………………………………………….…... 19
SOP Penyusunan Jadwal Dinas ………………………………………………….…..... 20
SOP Permintaan Cuti Perawat………………………………………………….…..…. 21
SOP Pelimpahan Tugas Ketua Tim Keperawatan…………………………….……….. 22
SOP Pergantian Waktu Dinas…………………………………………………..… …..23
SOP Perawat Jaga tak dapat hadir……………………………………………..… …... 24
SOP Pendataan dan Penyediaan Menu……………………………………..……..…… 25
SOP Tindakan Penyuntikan …………………………………………………...……….26
SOP Pemasangan Infus……………………………………………………..…..……… 30
SOP Mengganti Balutan luka……………………………………………….....……….. 32
SOP Pemberian Transfusi darah…………………………………………...…………...33
SOP Mengukur Tekanan Darah……………………………………………...…….…...34
SOP Menghitung nadi dan respirasi……………………………………………….…… 35
SOP Mengukur suhu badan……………………………………………………….…… 36
SOP Mengambil sample darah…………………………………………………….…… 37
SOP Mengambil sample Urine…………………………………………………….…… 38
SOP mengambil sample faeces………………………………………………………… 39
SOP Mengambil sample sputum…………………………………………….…………. 40
SOP Pemasangan Urine catheter……………………………………………….………. 41
SOP Pemasangan NGT……………………………………………………….………... 43
SOP Pemeriksaan EKG……………………………………………………….………… 45
SOP Lavement……………………………………………………………….………… 47
SOP Menolong pasien BAB………………………………………………….………… 48
SOP Memandikan Pasien di tempat tidur…………………………………….………… 49
SOP Membersihkan mulut Pasien……………………………………………………... 51
SOP Menyisir rambut pasien………………………………………………………….... 52
SOP Mengganti alat tenun kotor……………………………………………...…….….. 53
SOP penjadwalan Operasi……………………………………………………………… 55
SOP Persiapan area operasi……………………………………………………………. 56
SOP Serah terima pasien Operasi……………………………………………………… 57
SOP Rapat Tim Keperawatan…………………………………………………………. 58
SOP Tugas Administratif Tenaga Keperawatan ………………………….…..……….. 59
SOP Penyimpanan obat pasien……………………………………………….….……… 63
SOP Program Orientasi Bagi Tenaga Keperawatan Baru……………………….……… 64
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM PRASETYA BUNDA
Memutuskan
Menetapkan :
1. Susunan Staf Tim Keperawatan adalah Sebagai Berikut :
Ketua Tim Keperawatan
Kepala Keperawatan UGD
Kepala Keperawatan Polklinik
Kepala Keperawatan Rawat Inap
Kepala Keperawatan Kamar Operasi
Kepala Keperawatan Kamar Bersalin
2. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas masing masing akan dijelaskan pada lampiran.
Ditetapkan di Tasikmalaya
Pada tanggal 04/05/2009
Direktur Rumah Sakit Prasetya Bunda
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT PRASETYA BUNDA
Mengingat :
Memutuskan
Menetapkan :
Ditetapkan di Tasikmalaya
Pada tanggal ../12/2010
Direktur Rumah Sakit Prasetya Bunda
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM PRASETYA BUNDA
Mengingat :
Memutuskan
Menetapkan :
Ditetapkan di Tasikmalaya
Pada tanggal ../12/2010
Direktur Rumah Sakit Prasetya Bunda
URAIAN TUGAS
TIM KEPERAWATAN
RSU. PRASETYA BUNDA
_____________________________________________________________________
Persyaratan :
a. Minimal Lulusan DIII AkPer dengan pengalaman sebagai pelaksana
Keperawatan > 5 tahun
b. Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi
kompetensi dan profesionalisme
c. Berwibawa, mampu membimbing rekan sejawat, memberi contoh
yang baik bagi rekan sejawatnya
d. Terampil, Terlatih secara Internal RS
e. Sehat Jasmani dan Rohani
Tanggung Jawab:
a. Bertanggung Jawab kepada Kepala Rumah sakit melalui Kepala Bidang Medik
Uraian Tugas :
Persyaratan :
- Minimal Lulusan DIII AkPer dengan pengalaman sebagai pelaksana Keperawatan > 5
tahun
- Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi kompetensi dan
profesionalisme
- Berwibawa, mampu membimbing rekan sejawat, memberi contoh yang baik bagi rekan
sejawatnya
- Terampil, Terlatih secara Internal RS
- Sehat Jasmani dan Rohani
Tanggung jawab:
a. Secara adminstrasi bertanggung jawab kepada direktur melalui kepala
bidang medik
b. Secara operasional teknik medis bertanggung jawab kepada Ketua Tim
Keperawatan
Tugas Pokok :
Melaksanakan kegiatan pelayanan keperawatan di Ruangan Rawat Inap RSPB, meliputi
(lantai2)
Ruang201,202,203,205,206,207,208,209,210,211212,215dan
(Lantai 3 )
301,302,303,304,305,306,307,308,310,311,312,313,315,316,317
Uraian Tugas :
Pengertian : Seorang Tenaga Perawat Profesional yang diberi tanggung jawab dan
wewenang dalam kegiatan pelayanan keperawatan di Ruangan
Poliklinik / Rswst Jalan
Persyaratan :
- Minimal Lulusan SPK dengan pengalaman sebagai pelaksana Keperawatan > 5 tahun
- Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi kompetensi dan
Profesionalisme
- Berwibawa, mampu membimbing rekan sejawat, memberi contoh yang baik bagi rekan
sejawatnya
- Terampil, Terlatih secara Internal RS
- Sehat Jasmani dan Rohani
Tanggung jawab:
1. Secara adminstratif bertanggung jawab kepada direktur
melalui kepala bidang medik
2. Secara operasional teknik medis bertanggung jawab kepada
Ketua Tim Keperawatan
Tugas Pokok :
Melaksanakan kegiatan pelayanan keperawatan di Ruangan Rawat Jalan / Poliklinik
Uraian Tugas :
a. Menyiapkan fasilitas dan lingkungan poliklinik untuk kelancaran pelayanan serta
memudahkan pasien menerima pelayanan dengan cara :
- Mengawasi kebersihan lingkungan
- Mengatur tata ruang poliklinik agar memudahkan dan memperlancar
pelayanan yang diberikan kepada pasien
- Memeriksa persiapan peralatan yang diperlukan dalam memberikan
pelayanan
b. Mengkaji Kebutuhan Pasien, dengan cara :
- Mengamati keadaan pasien (tanda vital, kesadaran, mental, keluhan)
- Melaksanakan anamnesa sebatas kemampuan dan kewenangan
- Menyiapkan bahan pemeriksaan penunjang sesuai kebutuhan
c. Melakukan tindakan darurat sesuai kebutuhan pasien
d. Membantu pasien selama pemeriksaan dokter, dengan cara
- Memberikan penjelasan kepada pasien tentang pemeriksaan yang akan
dilakukan
- Menyiapkan pasien untuk tindakan pemeriksaan, seperti mengatur posisi
pasien dan menenangkan dan memberi rasa aman dan nyaman kpd pasien
e. Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai program pengobatan yang ditentuka
oleh dokter
f. Member penyuluhan kesehatan secara perorangan/kelompok sesuai kebutuhan
dengan cara :
- Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya tentang hasil
pemeriksaan, diagnosa, therapi, tindak lanjut perawatan,pengobatan di
rumah sebatas wewenag dan kemampuannya
- Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pengunjung secara kelompok
pada saat menunggu, bila memungkinkan.
g. Merujuk pasien kepada tenaga kesehatan lain sesuai dengan kebutuhan, untuk
keperluan diagnostik, pengobatan atau perawatan lanjutan
h. Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan :
- Melengkapi buku register setiap hari
- Melengkapi Kartu Kontrol
- Menyediakan obat-obatan yang diperlukan
- Mengadakan inventarisasi barang
- Melaksanakan proses arus barang/obat, pemakaian/permintaan dg tertib
dan sesuai SOP
- Berperan serta dalam sistem pelaporan rekam medik
i. Memelihara peralatan medis dan non medis di poliklinik dengan cara :
- Membersihkan dan menyimpan alat yang akan dan telah digunakan
- Menyiapkan semua peralatan sehingga siap pakai selalu
- Mengganti alat tenun yang kotor
j. Bekerjasama dengan unit lain dalam pelayanan keperawatan dibawah pimpinan
ketua tim Keperawatan
k. Mengatur kunjungan ulang pasien seuai program pengobatan
l. Mengikuti pertemuan berkala dengan staf Keperawatan dan seluruh staf RS
m. Meningkatkan pengetahuan dan Keterampilan di bidang keperawatan
KEPALA KEPERAWATAN UGD
Pengertian : Seorang Tenaga Perawat Profesional yang diberi tanggung jawab dan
wewenang dalam kegiatan pelayanan keperawatan di Unit Gawat
Darurat
Persyaratan :
- Minimal Lulusan SPK dengan pengalaman sebagai pelaksana
Keperawatan > 5 tahun
- Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi
kompetensi dan profesionalisme
- Berwibawa, mampu membimbing rekan sejawat, memberi contoh
yang baik bagi rekan sejawatnya
- Terampil, Terlatih secara Internal RS
- Sehat Jasmani dan Rohani
Tanggung jawab:
a. Secara adminstratif bertanggung jawab kepada direktur
melalui kepala bidang medik
b. Secara operasional teknik medis bertanggung jawab kepada
Dokter Kepala UGD
Tugas Pokok :
Melaksanakan kegiatan pelayanan keperawatan di Unit Gawat Darurat
Uraian Tugas :
8. Merujuk pasien kepada tenaga kesehatan lain sesuai dengan kebutuhan, untuk
keperluan diagnostik, pengobatan atau perawatan lanjutan
11.Bekerjasama dengan unit lain dalam pelayanan keperawatan dibawah pimpinan ketua
tim Keperawatan
Pengertian : Seorang Tenaga Perawat Profesional yang diberi tanggung jawab dan
wewenang dalam kegiatan pelayanan keperawatan di Ruangan
Bersalin dan Ruang Kebidanan Persyaratan :
-Minimal Lulusan SPK dengan pengalaman sebagai pelaksanaAN
Keperawatan Kebidanan > 5 tahun
-Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi
kompetensi dan profesionalisme
-Berwibawa, mampu membimbing rekan sejawat, memberi contoh
yang baik bagi rekan sejawatnya
-Terampil, Terlatih secara Internal RS
-Sehat Jasmani dan Rohani
Tanggung jawab:
a. secara adminstratif bertanggung jawab kepada direktur melalui
kepala bidang medik
b. secara operasional teknik medis bertanggung jawab kepada
Kepala UPF Kebidanan melalui Ketua Tim Keperawatan
Tugas Pokok :
Melaksanakan kegiatan pelayanan keperawatan di Ruangan Bersalin dan Ruang
Kebidanan
Uraian Tugas :
Pengertian : Seorang Tenaga Perawat Profesional yang diberi tanggung jawab dan
wewenang dalam kegiatan pelayanan keperawatan di Ruangan Operasi
Persyaratan :
- Minimal Lulusan SPK dengan pengalaman sebagai pelaksana
Keperawatan > 5 tahun
- Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi
kompetensi dan profesionalisme
- Berwibawa, mampu membimbing rekan sejawat, memberi contoh
yang baik bagi rekan sejawatnya
- Terampil, Terlatih secara Internal RS
- Sehat Jasmani dan Rohani
Tanggung jawab:
a. secara adminstratif bertanggung jawab kepada direktur melalui
kepala bidang medik
b. secara operasional teknik medis bertanggung jawab kepada
Kepala UPF Bedah melalui Ketua Tim Keperawatan
Tugas Pokok :
Melaksanakan kegiatan pelayanan keperawatan di Ruangan Operasi
Uraian Tugas :
Pengertian : Seorang Tenaga Perawat Profesional yang diberi tanggung jawab dan
wewenang dalam kegiatan pelayanan keperawatan di Ruangan
Perawatan Khusus (WATSUS)
Persyaratan :
Tanggung jawab:
1. secara adminstrati bertanggung jawab kepada direktur melalui kepala
bidang medik
2. secara operasional teknik medis bertanggung jawab kepada Ketua Tim
Keperawatan
Tugas Pokok :
Melaksanakan kegiatan pelayanan keperawatan di Ruangan Perawat Khusus (WATSUS)
Uraian Tugas :
Tujuan :
- Tim Keperawatan dipimpin sosok yang mampu memberi teladan bagi rekannya
srta mandapat dukungan dari sesama paramedik dan non paramedik
- Tim Keperawatan dapat bekerja sebagai sebuah tim profesional yang mampu
memberikan pelayanan yang bermutu tinggi
Kebijakan :
- Masa bakti Ketua Tim Keperawatan adalah 3 tahun
- Pengangkatan Ketua TimKeperawatan Ditetapkan dengan SK Direktur
Prosedur :
- Seluruh Tenaga paramedik dan pembantu Paramedik berkumpul dalam sebuah
rapat dengan Direktur sebagai moderator
- Peserta Rapat mengajukan calon Ketua Tim Keperawatan
- Moderator menanyakan kebersediaan calon-calon tersebut untuk dipilih
- Peserta rapat melakukan pemungutan suara secara tertutup bila calon lebih dari
satu, secara terbuka bila calon hanya satu
- Bila tidak ada yang bersedia dicalonkan, Direktur menunjuk langsung Ketua Tim
Keperawatan
Rumah Sakit Penyusunan Jadwal Dinas
Prasetya Bunda 02/KEP/SOP No Revisi
Tujuan : Tercapai jadwal dinas yang teratur, efektif, dan merata sedemikian
rupa sehingga Pelayanan Keperawatan terjaga kualitasnya 24 jam
setiap harinya
Kabijakan : - Jadwal Dinas dibuat oleh Kepala Unit Keperawatan / Kepala Ruang
Rawat Inap
- Jadwal mulai dibuat / harus selesai 7 hari sebelum pergantian bulan.
Prosedur :
Prosedur :
- Tenaga Perawatan mengajukan cuti kepada HRD dengan mengisi formulir
permohonan cuti dan disampaikan kepada direktur.
- Bila Direktur menyetujui, surat permohonan diberikan kepada Kepala
Keperawatan.
- Kepala Keperawatan membuat jadwal dengan tercantum jadwal cuti karyawan
yang bersangkutan.
Rumah Sakit Pelimpahan Tugas Kepala Keperawatan
Prasetya Bunda 04/KEP/SOP No Revisi
Prosedur :
- Pada saat Kepala Keperawatan tidak bertugas maka ditunjuk seorang paramedik
senior untuk menggantikan tugasnya.
- Paramedik senior ini bertanggung jawab penuh atas seluruh tugas Kepala
Keperawatan.
- Bila paramedik senior melaporkan hal-hal penting baik pada saat itu juga maupun
pada saat Kepala Keperawatan bertugas.
Rumah Sakit Pergantian Waktu Dinas
Prasetya Bunda 05/KEP/SOP No Revisi
Prosedur :
1. 1 hari 24 jam waktu dinas dibagi dalam 3 shift:
shift pagi : waktu dinas jam 07:00 – 14:00 ( 7 jam )
shift siang : waktu dinas jam 14:00 – 21:00 ( 7 jam )
shift malam : waktu dinas jam 21:00 – 07:00 ( 10 jam )
Pengertian : Tata cara pengelolaan waktu dinas apabila perawat jaga tidak dapat
hadir.
Kebijakan :
- Perawat jaga yang tidak dapat hadir harus memberitahukan ketidakhadirannya
sesegera mungkin.
- Penanggung jawab pengaturan jadwal dinas adalah Kepala Keperawatan / Kepala
Ruangan Rawat Inap.
Prosedur :
1. Perawat yang tidak dapat hadir memberitahukan kepada perawat jaga tentang
ketidakhadirannya dengan alasan yang jelas.
2. Perawat jaga menghubungi Kepala Keperawatan untuk meminta perawat
pengganti.
3. Kepala perawatan akan menunjuk perawat yang paling mungkin bertukar jaga
dengan perawat yang tak bisa hadir tersebut.
4. Perawat jaga menghubungi perawat pengganti.
5. Pergantian jaga ini diberitahukan kepada direktur.
6. Perawat yang tidak dapat hadir harus melaporkan diri kepada direktur saat ia
kembali bertugas.
Rumah Sakit Pendataan & Penyediaan Menu Pasien
Prasetya Bunda 07/KEP/SOP No Revisi
Pengertian : Tata cara pendataan & penyediaan menu pasien tanpa pantangan atau
aturan diet.
Tujuan :
- Terlayaninya pasien dengan baik dalam hal menu makanan
- Pasien mendapatkan pilihan menu yang disukai.
Kebijakan :
- Pendataan, penyajian, pemberian, pengambilan makana dilakukan pembantu
paramedik.
- Penyediaan makanan dilakukan oleh petugas gizi.
- Menu yang disediakan adalah menu standar yang sudah disetujui direktur.
Prosedur :
1. Petugas ruangan menanyakan pilihan menu hari ini.
2. Ada 2 pilihan menu.
3. Petugas ruangan menanyakan pada pasien menu yang dipilihnya.
4. Catat pilihan tersebut dalam buku permintaan menu.
5. Petugas gizi menyediakan makanan yang diminta pasien.
6. Petugas ruangan menyajikan makanan tersebut kepada pasien dan bila diperlukan
menyuapi pasien sesuai SOP.
Rumah Sakit Tindakan Penyuntikan
Prasetya Bunda 08/KEP/SOP No Revisi
Semua Obat yang potensial menimbulkan alergi harus dilakukan skin test telebih dahulu,
semua penyuntikan menggunakan disposable syrybge yang baru.
Prosedur :
1. Intruksi penyuntikan oleh Dokter,yang tertulis lengkap dan
Jelas dalam rekam medik, bila kurang jelas / kurang mengerti
segera tanyakan kepada Dokter yang memberi instruksi.
3. Persiapkan pasien :
a. Cek ulang kesesuaian identitas pasien dengan intruksi
penyuntikan
b. Beritahukan kepada pasien dan keluarga bahwa akan
disuntik,dan tenangkan pasien.
c. Cek ulang riwayat alergi .
4. Persiapkan obat .
a. Cek ulang kesesuaian jenis obat, dosis obat,cara
pemberian dengan intruksi penyuntikan.
b. Cek ulang tanggal kadaluwarsa obat.
c. Cek ulang jumlah obat.
6. Lakukan penyuntikan.
Prosedur :
1. Intruksi pemasangan infuse dari Dokter tercatat lengkap dan
Jelas pada rekam medik atau secara lisan pada keadaan darurat bila
ada kurang dimenggerti segera tanyakan pada Dokter yang memberi
intruksi.
2. Persiapan :
a. Meja/trolly serupa meja suntik tersedia diatasnya: IV catheter
yang akan digunakan.IV catheter cadangan atau wing
needle.Transfusion set/infusion set terbungkus steril, kapas
alkohol 70%, Bethadine, kasa steril, plester/hypafik, spalk,
larutan infuse yang akan diberikan.
b. Standar infuse.
c. Pencahayaan yang baik.
d. Tutup ruang pasien agar pelaksana dapat lebih
konsentrasi
e. Beritahukan kepada pasien tentang pemasangan
infuse dan tenangkan pasien.
f. Persiapkan cairan yang akan diberikan dengan
menusukan bagian tajam infusion set kedalam botol larutan
infuse. Buka saluran hingga cairan infuse memenuhi seluruh
selang tanpa menyisakan udara dalam selang infuse.
Pengertian : Tata cara mengganti balutan pada luka yang sudah tertutup dengan
jahitan.
Prosedur :
2. Persiapkan pasien :
a. Beritahukan pasien tentang rencana penggantian balutan.
b. Posisikan pasien sesuai kebutuhan.
3. Persiapkan ruangan :
a. Pencahayaan yang cukup.
b. Tutup ruangan pasien sehingga pasien tidak malu,dan pelaksana
dapat berkonsentrasi.
4. Lepaskan balutan lama dengan melepaskan plester menggunakan kapas yang dibasahi
bensin,bila balutan sulit dilepas karena lengket, balutan dibasahi Bethadine atau NaCl
0,9%
5. Setelah balutan lama lepas,luka bibalur bethadine dari atas luka melingkar keluar.
6. Gunakan pinset untuk memegang kasa steril, bila luka baik kasa steril bisa langsung
digelar menutupi luka satu demi satu hingga menutupi seluruh luka. Bila luka masih
kurang baik kasa steril dapat direndam bethadine secukupnya terlebih dahulu.
7. Setelah luka tertutup seluruhnya fixasi dengan plester/hypafix.
8. Catat dalam lembar observasi,catat semua bahan yang digunakan dalam perincian jasa
ruangan.
Pengertian : Tata cara melakukan trasfusi darah pada pasien yang membutuhkan.
Tujuan : Terlaksana proses tranfusi darah yang aman,bebas dari infeksi atau
Komplikasi lainnya.
Kebijakan : RSPB bekerja sama dengan PMI dalam penyediaan darah untuk keper
luan transfusi darah. Pelaksana pemberian transfusi darah adalah para
medis terlatih internal RSPB yang diberi wewenang untuk melakukan
Pemberian transfusi darah.
Prosedur :
1. Dokter mengintruksikan transfusi darah, tertulis lengkap dan jelas
dalam lembaran rekam medik atau secara lisan.Bila ada yang kurang
dimengerti segera tanyakan pada Dokter yang mengintruksikan.
2. Segera diambil contoh darah pasien.
3. Isi formulir permohonan darah sesuai petunjuk pelaksanaan,kirim ke
PMI bersama sample darah.
4. Bila pasien belum dipasang infuse, segera pasang infuse, beri larutan
NaCL 0,9 % atau larutan RL
5. Bila permintaan darah sudah dipenuhi, cek ulang kesesuaian no labu
identitas antara surat permintaan dengan label yang tertera pada labu
darah. Cek ulang waktu kadaluwarsa darah..
6. Segera hangatkan darah sedekat mungkin dengan suhu tubuh pasien
caranya dengan didekap oleh tubuh pasien.
7. Bila sudah siap segera pindahkan selang infuse kedalam labu darah.
8. Buka saluran infus, sesuaikan tetesan dengan kebutuhan.
9. Perhatikan reaksi pasien, bila ada komplikasi segera stop dulu pembe-
rian transfusi. Konsultasikan dengan Dokter yang mengintruksikan
untuk langkah selanjutnya.
10. Selesai transfusi selang infus dihubungkan kembali dengan botol
larutan infus.
11. Bila kadar Hb sudah terpenuhi dan Dokter menyatakan tidak perlu
transfusi lagi ,maka pemasangan infus bisa distop dan dilepaskan
sesuai SOP .
12. Bila pemasangan infus masih diperlukan, transfusion set diganti
dengan yang baru.
13. Segala tindakan pemasangan infus dan darah dicatat dalam berita
acara infus secara lengkap.
Tujuan : Didapatkan data frekwensi nadi dan respirasi yang dapat dipertang
gung jawabkan.
Prosedur :
1. Tentukan nadi yag akan kita periksa, umumnya a. radialis kanan/kiri.
2. Tangan kanan meraba nadi, sambil memperhatikan detik jarum jam
hitunglah nadi yang teraba dalam 15 detik.Ulangi pemeriksaan untuk
memastikan.
3. Jumblah nadi yang teraba dalam 15 detik dikali 4 adalah frekwensi
nadi.
4. Perhatikan gerak napas dada,hitunglah gerak napas dada dalam 60
detik.
5. Jumlah gerak napas dada dalam 60 detik adalah frekwensi respirasi
6. Catat frekwensi nadi dan pernapasan.
Rumah Sakit Mengukhur Suhu Tubuh
Prasetya Bunda 14/KEP/SOP No Revisi
Prosedur :
1. Bila perlu baju pasien dibuka, keringkan ketiak pasien dengan kasa
2. Periksa termometer , pastikan air raksa pada angka nol. Bersihkan
dengan kapas alkohol.
3. Letakkan termometer pada ketiak pasien lalu jepitkan lengan hingga
menjepit termometer tersebut.
4. Setelah 5 menit termometer diangkat dan dibaca , hasilnya dicatat
sebagai suhu tubuh pasien.
5. Termometer dibersihkan dengan kapas alkohol, dikeringkan dengan
kasa steril lalu diletakkan pada tempatnya.
Rumah Sakit Mengambil Sample Darah
Prasetya Bunda 15/KEP/SOP No Revisi
Prosedur :
1. Persiapkan alat alat seperti, syringe dengan ukuran disesuaikan dengan
permintaan pemeriksaan, kapas alkohol, botol sample dan
serbuk EDTA.
2. Tentukan vena yang akan ditusuk
3. Ligasi bagian proximal vena yang ligator.
4. Lakukan tindakan aseptik antiseptik
5. Siapkan syringe, keluarkan udara pada syringe, tarik sedikit untuk
menciptakan tekanan negatif dalan syringe.
6. Tusukkan jarum pada vena yang dipilih dengan lubang dan garis ukur
menghadap keatas sudut tusukan 30 derajat.
7. Bila darah masuk kedalam syringe, berarti jarum masuk pembuluh vena,
isap darah dengan menarik bagian belakang syringe secara perlahan
untuk mencegah pembuluh kolaps.
8. Isap darah sesuai kebutuhan, bila selesai tindihkan kapas alkohol pada
luka tusukan,cabut syringe, kapas difitasi dengan plester.
9. Tutup jarum dengan kop jarum, lepaskan jarum dan syringe.
10. Masukkan sebagian darah kebotol berisi EDTA dan goyangkan untuk
melarutkannya.
11. Tutup botol dengan karet, tutup syringe dengan jarum dan kop jarum.
12. Beri label pada keduanya , tuliskan identitas pasien pada label tersebut.
Prosedur :
1. Persiapkan botol penampung urine dan tutup karet.
2. Paramedik menjelaskan bagai mana cara mengambil contoh urine
bahwa yang di tampung adalah urine pertengahan.
3. Bila pasien sudah menggerti maka botol diberikan pada pasien.
4. Bila sample telah didapat botol ditutup dengan tutup karet.
5. Beri label pada botol, tulis identitas pasien pada label tersebut.
Rumah Sakit Mengambil sample Faeces
Prasetya Bunda 17/KEP/SOP No Revisi
Kebijakan : Sputum diambil pagi sesaat setelah bangun tidur, pelaksana adalah
pasien keluarga pasien dengan pengawasan paramedik.
Prosedur :
1. Persiapkan botol khusus sputum beserta tutup.
2. Semalam sebelum tidur pasien diminta minum banyak ditambah
glyceril guaiakolat 2 tablet atau acetilcystein 2 tablet ditambah
Ambroxol 2 tablet.
3. Paramedik menjelaskan cara pengambilan sample.
4. Bila pasien mengerti botol diberikan kepada pasien.
5. Bila sample telah didapat botol ditutup.
6. Beri label pada botol dan tuliskan identitas pasien pada label tersebut.
Rumah Sakit Pemasangan Urine Catheter
Prasetya Bunda 19/KEP/SOP No Revisi
Prosedur :
1. Persiapkan alat alat : Urine catheter denga diameter yang diinginkan
jelly, urine bag, syringe 5 cc, aquabidestilata, lidocaine injeksi bila
dibutuhkan, persiapkan mandrin, bougie.
Pengertian : Tata cara pemasangan nasagastric atau feeding tube pada pasien untuk
keperluan dekompresi atau nutrisi.
Prosedur :
1. Persiapkan peralatan : NGT/Feeding Tube dengan ukuran yang di
butuhkan, O2 lembab, kanul, section pump, stetoskop, spuit 50 cc
Duk steril, jelly.
3. Pasang O2 pada salah satu lubang hidung pasien, gelar duk pada
dada pasien.
4. Buka NGT , buka urine bag, letakkan pada duk,ukur jarak Epigastrium
– bregma – telinga dengan NGT sesuaikan dengan
Pertanda pada NGT.
5. Bila pasien sadar posisikan dengan dagu diangkat ke atas dan mulai
memasukkan NGT yang sudah diberi jelly melalui lubang hidung
usahakan saat pemasangan NGT mulut pasien dalam keadaan tertutup
masukan perlahan-lahan, apabila pasien ingin muntah/batuk hentikan
dulu dorongan .Pasien diminta tenang dan mencoba menelan sedikit
dikit sambil NGT didorong. Pada pasien anak bisa dibantu dengan
meminum air sedikit sambil NGT didorong.
6. Bila pasien tidak sadar ,dorongan NGT harus hati hati dan perlahan
karena pasien tidak bisa diminta menelan dan ada resiko masuk ke
trackea atau timbul reflex vagal yang fatal.
Prosedur :
1. Persiapkan peralatan EKG, rentangkan kabel kabel bersihkan chest
Piece dan elektroda dengan kapas alkohol.
2. Persiapkan pasien, buka baju pasien dan tenangkan, bebaskan dari barang
barang logam/elektronik.
3. Pasang elektrode pada pasien dengan cara :
a. Elektrode ekstremitas terdiridari 4 elekrode dengan warna merah,
kuning,hijau,hitam.
b. Pasang pengikat elektrode pada pergelangan tanggan kanan dan
kiri, pergelangan kaki kanan kaki kiri.
c. Pasang elektrode :
L : warna merah pada pengikat dipergelangan tangan kanan.
R : warna kuning pada pengikat dipergelangan tangan kiri.
F : warna hijau pada pengikat dipergelangan kaki kiri.
G : warna hitam pada pengikat dipergelangan kaki kanan.
d. Elektrode dada (chest/C) terdiri dari 6 elektrode berwarna merah,
kuning,hijau,coklat,hitam,ungu.
e. Lekatkankan chest piece pada masing-masing elektroda dada
- lekatkan elektroda C1 warna merah pada ICS IV garis sternum
kanan
- lekatkan elektroda C2 warna kuning pada ICS IV garis sternum
kiri
- lekatkan elektroda C3 warna hijau diantara C2 dan C4
- lekatkan elektroda C4 warna coklat pada ICS V garis midclavicula
kiri
- lekatkan elektroda C5 warna hitam pada ICS V garis axilaris
anterior kiri.
- lekatkan elektroda C6 warna ungu pada ICS V garis axilaris
media.
Prosedur :
1. Persiapan peralatan : irigator dengan canul recti yang sesui dengan umur
pasien,pispot,baskom,alas bokong/perlak,air hanggat,NaCL 0,9%
1000cc vaselin/jelly,glyserin.
2. Persiapkan pasien , jelaskan tentang rencana tindakan,posisikan pasien
miring kekiri,tutup ruangan pasien.
3. Pasang alas bokong perlak.
4. Tanggalkan pakaian pasien bagian bawah.
5. Irigator diisi dengan cairan hangat 750 – 1000cc,kanul dipasang dalam
keadaan terjepit.
6. Irigator dipegang ditangan kiri pada posisi kurang lebih 50 cm dari atas
kasur ,tangan kanan memasukkan kanul yang sudah diberi jelly kurang
lebih 15 cm kedalam rectum.
7. Buka klem selang kanula masukan cairan perlahan.
8. Bila cairan habis klem ditutup,kanula dicabut.
9. Pasien tetap dalamposisi miring dan diminta untuk menahan sebentar
10. Pispot dipasang pasienposisi terlengtang dan disiapkan untuk pengelu
aran cairan.
11. Setelah selesai pasien dibersihkan dan dirapikan.
12. Observasi pasien.
13. catat semua kegiatan dalam berita acara lavement dan rekam medik lain.
Rumah Sakit Menolong BAB
Prasetya Bunda 23/KEP/SOP No Revisi
Prosedur :
1. Persiapkan ruangan dan tutup ruangan pasien.
2. Persiapkan pasien posisi terlentang, pakaian bawah dilepaskan.
3. Pasang pispot dibawah bokong.
4. Setelah proses BAB selesai anus dan sekitar genitalia
dibersihkan dengan air dan kertas tisue toilet lalu dibung kedalam pispot,
diulang sampai bersih.
5. Pispot diangkat, amati faeces bila ada kelainan segera laporkan.
6. Bokong pasien dikeringkan.
7. Bersihkan dan rapikan pasien dan tempat tidurnya.
8. Paramedik mencuci tangan.
9. Catat kegiatan dalam rekam medik pasien.
Rumah Sakit Memandikan Pasien
Prasetya Bunda 24/KEP/SOP No Revisi
Kebijakan : Pasien dimandikan 2 kali sehari, pagi dan sore, pelaksana adalah para
medis atau pembantu paramedis ship malam dan ship sore.
Prosedur :
A. Kriteria persiapan.
B. Kriteria pelaksanaan.
Pasien bagian bawah dibuka dan selimut atau kain penutup diturunkan
sampai perut bagian bawah.
Pakaian Kedua tangan pasien dikeataskan, handuk diangkat dan
dibentangkan pada sisi pasien.
Ketiak, dada dan perut dibasahi, disabuni dibilas dan dikeringkan
dengan handuk, selanjutnya ditutup dengan kain penutup atau handuk.
13. Hindari tindakan yang menimbulkan dasa malu pada pasien dan tetap manjaga
kesopanan.
Pengertian : Tata cara membersihkan mulut pasien yang tak dapat melakukannya
sendiri.
Kebijakan : Pembersihan mulut pasien dilaksanakan pada pasien yang tidak dapat
melakukannya sendiri, dilakukan bersamaan dengan memandikan
pasien.
Prosedur :
A. Kriteria Persiapan:
Baki berisi:
1. Handuk atau kain pengalas.
2. Gelas berisi air bersih
3. Tong spatel yang telah dibungkus kaca.
4. Kapas lidi.
5. Bengkok/nierbekken.
6. Kain kasa.
7. Pinsat.
8. Borax glycarin.
9. Pasien disiapkan.
B. Kriteria Pelaksanaan:
1. Handuk atau kain pengalas diletakkan di bawah dagu dan pipi pasien.
2. Ujung pinsat dibungkus dengan kain kasa dan dibasahi dengan air yang telah
disediakan.
3. Mulut pasien dibuka dengan tong spatel.
4. Rongga mulut dibersihkan dengan kain kasa yang dibasahi, sampai bersih.
5. Kain kasa yang kotor dibuang pada bengkok.
6. Bibir dioles dengan borax glycerin.
7. Observasi respon pasien.
8. Catat kelainan pada kelainan pada gigi dan mulut.
9. Pasien dirapihkan dan alat-alat dibereskan.
Prosedur :
A. Kriteria Persiapan :
1. Siri.
2. Kain penahan atau handuk.
3. Karet gelang untuk pasien yang berambut panjang
4. Air atau minyak.
5. Kertas untuk membungkus kotoran atau rabut rontok.
6. Bengkok berisi larutan disinfektan, khusus untuk pasien yang berktu/kelainan kulit.
7. Pasien diberi penjelasan.
B. Kriteria Pelaksanaan :
1. Menyisir rambut dapat dilakukan pada pasien dalam posisi duduk atau berbaring.
2. Kain penahan atau handuk diletakkan pada bahu atau dibawah belikat.
3. Rambut panjang dan kusut diberi minyak dan dibelah dua, kemudian disisir secara
bertahap dimulai dari bagian bawah ( ujung rambut ) setelah rapi rambut dijalin.
4. Rambut yang pendek disisir dari pangkal ke ujung.
5. Rambut yang rontok dikumpulkan dan dibungkus dengan kertas, kemudian dibuang
ke tempat yang tersedia.
6. Rambut berkutu/ dengan kelainan kulit dimasukkan ke dalam larutan disinfektan
pada bengkok.
7. Observasi respon pasien.
8. Catat kelainan pada kulit kepala.
9. Alat dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula.
Rumah Sakit Mengganti Alat Tenun Kotor Pada Tempat Tidur Pasien
Prasetya Bunda 27/KEP/SOP No Revisi
Pengertian : Tata cara mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur pasien tanpa
memindahkan pasien.
Prosedur :
A. Kriteria Persiapan :
1. Alat tenun bersih yang diperlukan disusun menurut urutan penggunanya.
2. Kursi atau bangku.
3. Tempat bertutup untuk kain kotor.
4. Ember berisi larutan disinfektan.
5. Lap kerja sehelai kering dan sehelai basah.
6. Pasien diberi penjelasan.
B. Kriteria Pelaksanaan :
1. Selimut dan bantal yang tidak perlu diletakkan diatas kursi atau bangku.
2. Pasien dimiringkan ke sisi tempat tidur.
3. Lepaskan alat tenun yang kotor lalu digulung satu persatu sampai bawah punggung
pasien.
4. Sprei kecil dan perlak digulug ke tengah sejauh mungkin.
5. Perlak dibersihkan dengan larutan disinfektan lalu dikeringkan dan digulung ke
tengah sejauh mungkin.
6. Alas tempat tidur dan kasur dibersihkan dengan lap larutan disinfektan lalu
dikeringkan dengan lap kering.
7. Sprei besar yang digulung setengah bagian, kemudian gulungannya diletakkan di
bawah punggung pasien dan setengah bagian lagi diratakan serta dipasang pada
kasur.
8. Perlak yang digulung tadi diratakan kembali.
9. Sprei kecil dan perlak digulung sebagai dan diletakkan di bawah punggung pasien.
Sprei yang sebagian lagi diratakan di atas perlak lalu dimasukkan bersama-sama ke
bawah kasur.
10. Pasien dimiringkan sebagian yang bersih.
11. Lepaskan alat tenun yang kotor seperti pada butir ke 4.]
12. Alat tenun yang kotor dimasukkan ke dalam tempat tertutup.
13. Sarung bantal yang kotor dilepaskan, bantal diratakan isinya kemudian sarung bantal
bersih dipasang.
14. Bantal disusun, pasien dibaringkan pada posisi yang nyaman.
15. Selimut kotor diganti dengan yang bersih.
16. Peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula.
Rumah Sakit Penjadwalan Operasi
Prasetya Bunda 28/KEP/SOP No Revisi
Prosedur :
Pengertian : Tata cara mempersiapkan area pada tubuh pasien yang akan dilakukan
operasi.
Kebijakan :
- Adanya rencana operasi yang ditentukan oleh dokter operator yang
diketahui oleh dokter ruangan, petugas ruangan dan bagian keuangan.
- Petugas ruangan yang bertanggung jawab atas persiapan pasien calon
operasi ini.
Prosedur :
Pengertian : Tata cara serah terima pasien yang akan dioperasi antara perawat
ruangan dan staf kamar operasi.
Tujuan :
- Diketahui program pengobatan dan pelaksanaan operasi oleh
petugas ruangan dan kamar operasi agar pelaksanaan operasi
bisa berhasil dengan baik dan mengutamakan keselamatan
pasien.
- Menyiapkan obat-obatan, alat-alat, darah dan persiapan
khusus lainnya yang dibutuhkan untuk menunjang
pelaksanaan operasi tersebut.
Prosedur :
1. Petugas ruangan mengetahui jadwal operasi
2. Petugas ruangan mempersiapkan area operasi sesuai prosedur yang berlaku.
3. Petugas ruangan mengisi berita acara.
4. Petugas ruangan mempersiapkan semua catatan medik pasien termasuk surat izin
operasi untuk dibawa bersama pasien ke ruang operasi.
5. Petugas ruangan menyertakan perlengkapan penunjang operasi misalnya :
persediaan obat-obatan atau persediaan darah yang diperlukan saat operasi
dilakukan yang akan dibawa bersama pasien ke kamar operasi.
6. Setengah jam sebelum jadwal operasi atau setelah ada panggilan dari petugas
kamar operasi, pasien dibawa ke kamar operasi dengan memakai tempat tidur
yang dipakai di ruangan.
7. Serah terima pasien pra operasi dilakukan di ruang transfer.
8. Petugas ruangan menyerahkan pasien disertai berita acara serah terima yang
ditanda tangani oleh petugas ruangan dan petugas kamar operasi dan ditulis
dalam buku register kamar operasi.
9. Petugas kamar operasi memeriksa kelengkapan berita acara, kelengkapan
identitas, catatan medik pasien, keadaan umum pasien, surat izin tindakan dan
kelengkapan penunjang lainnya seperti obat-obatan dan persediaan darah.
10. Kejadian khusus dan pengobatan selama operasi berlangsung dicatat dalam berita
acara oleh asisten operasi / omloop.
11. Setelah operasi selesai, asisten menyiapkan berita acara, catatan medik pasien.
12. Pasien dipersiapkan untuk serah terima dengan petugas ruangan.
13. Serah terima dilakukan di ruang transfer, petugas kamar operasi menyerahkan
pasien beserta semua kelengkapannya yang ditandai dengan penandatanganan
berita acara serah terima pasien pasca operasi.
Rumah Sakit Rapat Tim Keperawatan
Prasetya Bunda 30/KEP/SOP No Revisi
Kebijakan :
- Diadakan pertemuan rutin seluruh tim keperawatan satu bulan satu
kali
- Pertemuan dapat diadakan sendiri oleh tim atau digabung dengan
Rapat Dinas RS
Prosedur :
Kebijakan :
1. Pelaksana tugas administrasi adalah Seluruh tenaga keperawatan
2. Penanggungjawab seluruh pelaksanaan tugas administrasi adalah Ketua
TimKeperawatan
3. Di setiap Ruang Tim Keperawatan ( UGD, Poliklinik, Rawat Inap,Watsus,
OK, dan VK) disediakan obat-obatan yang jenis dan jumlahnya
disesuaikan dengan kebutuhan
2. Pengadaan Obat dan Alat dilaksanakan oleh apotek dengan diketahui
direktur
Prosedur :
4. Inventarisasi
a. Kepala ruangan mencatat semua barang yang menjadi milik/inventaris
ruangan yang dipimpinnya, jenis dan jumlahnya,serta kondisi dari barang2
tsb di buku inventaris ruangan masing-masing
b. Pencatatan dan penilaian diulang secara periodik setiap 6 bulan
c. Kepala ruangan bertanggung jawab penuh atas pemeliharaan kondisi,
kerusakan, kehilangan barang di ruangannya
d. Kepala ruangan memberi tanda pada barang-barang tsb yang menunjukan
kepemilikan/inventaris ruangan yang dipimpinnya dan disosialisasikan
kepada seluruh staf keperawatan
e. Bila ada barang yang rusak/ kotor, kepala ruangan mengajukan permohonan
pemeliharaan , ditulis di buku permintaan ruangan ditujukan kepada Tim
Pemeliharaan
f. Bila ada barang yang harus diganti atau harus ditambah, kepala ruangan
menulis permohonan pengadaan barang di buku permintaan, ditujukan
kepada apotik dan Direktur RSPB
g. Ketua Tim Keperawatan mengawasi semua ketertiban proses inventarisasi
dan arus barang
Pengertian : Tata cara penyimpanan, dan pemakaian obat yang telah dibeli pasien
di ruang tempat pasien menginap
Kebijakan : Setiap Pemakaian obat harus diketahui pasien dan atau disaksikan
keluarga pasien
Prosedur :
Pengertian : Tata cara melakukan program orientasi bagi karyawan baru di Tim
Keperawatan
Tujuan : Terjadi transfer informasi yang efektif, efisien dan menyeluruh bagi
karyawan baru di Tim Keperawatan RSPB.
Prosedur :
1. Setelah perawat baru diterima maka ketua Tim Keperawatan menjelaskan struktur
organisasi RSPB, struktur Tim Keperawatan, Falsafah & Tujuan RS & Tim
Keperawatan.
2. Diberikan penjelasan kebijakan & prosedur yang berlaku di RSPB di bidang
keperawatan, hak & kewajiban Tenaga Keperawatan, standar asuhan
keperawatan, sistem penilaian kinerja karyawan.
3. Orientasi ke ruangan-ruangan selama 3 hari masing-masing : Rawat Inap, kamar
bersalin, watsus, ugd, poliklinik, kamar operasi, Rekam Medik, farmasi.
4. Ketua Tim Keperawatan melakukan bimbingan dan penilaian keterampilan dan
penilaian karyawan baru tersebut dilaporkan kepada Direktur.
5. Evaluasi orientasi dilakukan ketua Tim Keperawatan dan Direktur.
JADWAL KEGIATAN ORIENTASI KARYAWAN BARU DI KEPERAWATAN
No Kegiatan Minggu
I II III IV V VI VII VIII IX X-XII KET
1 Orientasi Lingkungan dan staf
2 Falsafah dan Tujuan
3 Standar Asuhan Keperawatan
4 Hak dan Kewajiban Perawat
5 Catatan Medik
6 Pencatatan dan Pelaporan
7 Pengumpulan data
8 Penyuntikan
9 Pemasangan Infus
10 Pemasangan Urine Catheter
11 Persiapan Operasi
12 Memandikan Pasien
13 Membantu pasien BAB
14 Lavement
15 Menyaipkan Menu pasien
16 Menjalankan K3 lingkungan
17 Orientasi Unit Rawat Jalan
18 Orientasi UGD
19 Orientasi Kamar bersalin
20 Orientasi Watsus
21 Orientasi Kamar Operasi
22 Evaluasi Pelaksaanaan sehari-hari
STANDAR
ASUHAN KEPERAWATAN
(SOP)
1. Tenaga keperawatan wajib mematuhi peraturan Rumah Sakit sesuai dengan hubungan
hukum antara tenaga perawatan tersebut dengan Rumah Sakit.
2. Tenaga keperawatan wajib memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan status
profesi dan menghormati hak-hak pasien.
3. Tenaga keperawatan wajib menyerahkan tugas pelayanan perawatan pasien
keperawatan lain / profesi lain yang mempunyai kemampuan yang lebih baik, apabila
ia tidak mampu melakukan suatu pelayanan perawatan.
4. Tenaga keperawatan wajib memberikan kesempatan kepada pasien agar dapat
berhubungan dengan keluarga / dokter dan dapat menjalankan ibadah sesuai
keyakinannya.
5. Tenaga Keperawatan wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang
seorang penderita, bahkan juga setelah penderita meninggal dunia.
6. Tenaga Keperawatan wajib melakukan pertolongan kedaruratan terutama pelayanan
perawatan.
7. Tenaga Keperawatan wajib memberikan informasi yang akurat tentang pelayanan
tindakan keperawatan yang bersangkutan serta resiko yang mungkin terjadi.
8. Tenaga Keperawatan wajib membuat catatan keperawatan yang baik secara
berkesinambungan dalam pelayanan kepada pasien / klien.
9. Tenaga Keperawatan wajib terus menerus meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan untuk keperluan pelaksanaan tugas profesi.
10. Tenaga Keperawatan wajib memenuhi hal-hal yang telah disepakati / perjanjian yang
telah dibuat.
11. Tenaga Keperawatan wajib bekerja sama dengan profesi dan pihak lain yang terkait
secara timbal balik dalam memberikan pelayanan kepada pasien / klien.
Ditetapkan di Tasikmalaya
Pada tanggal 04/05/2008
Direktur Rumah Sakit Prasetya bunda
(Dr.H. Muzwar Anwar MM Kes)