Professional Documents
Culture Documents
Ketua Kelompok :
Asep Purkon
Anggota :
Aini Latifah
Agung Ramadhan
Dini Indri R
Khilda Hawaria
Nurul Afiyah
Kelas : XII-@-2
GAYA LORENZ
A. Teori Gaya Lorenz
Gaya Lorentz adalah gaya yang ditimbulkan oleh
muatan listrik yang bergerak atau oleh arus listrik
yang berada dalam suatu medan magnet (B).
Arah gaya ini akan mengikuti arah maju skrup
yang diputar dari vektor arah gerak muatan listrik
(v) ke arah medan magnet (B), seperti yang
terlihat dalam rumus berikut:
F B q v sin
Keterangan: F = gaya Lorentz dalam newton ( N )
q = besarnya muatan yang bergerak dalam coulomb ( C )
v = kecepatan muatan dalam meter / sekon ( m/s )
B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )
θ = sudut antara arah v dan B
Bila sebuah partikel bermuatan listrik bergerak tegak lurus dengan medan
magnet homogen yang mempengaruhi selama geraknya, maka muatan akan
bergerak dengan lintasan berupa lingkaran. Sebuah muatan positif bergerak
dalam medan magnet B (dengan arah menembus bidang) secara terus menerus
akan membentuk lintasan lingkaran dengan gaya Lorentz yang timbul menuju ke
pusat lingkaran. Demikian juga untuk muatan negativ. Persamaan-persamaan
yang memenuhi pada muatan yang bergerak dalam medan magnet homogen
sedemikian sehinga membentuk lintasan lingkaran adalah :
Gaya yang dialami akibat medan magnet : F = q . v . B
Gaya sentripetal yang dialami oleh partikel : Dengan menyamakan kedua
persamaan kia mendapatkan persamaan :
mv
Keterangan: R = jari-jari lintasan partikel dalam meter ( m )
R
m = massa partikel dalam kilogram ( kg )
Bq
v = kecepatan partikel dalam meter / sekon ( m/s )
B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )
q = muatan partikel dalam coulomb ( C )
GAYA LORENTZ
• Tujuan Percobaan
• 1. Mengamati adanya gaya Lorentz pada
penghantar kawat lurus di sekitar medan
magnet.
• 2. Menentukan arah gaya Lorentz dengan
kaidah tangan kanan.
• 3. Menghitung besarnya gaya Lorentz.
• 4. Menghitung besarnya hambatan pad
kawat yang dialiri arus listrik.
• B. Alat-Alat
• 1. Sumber arus (baterai/power supply)
• 2. Kawat kumparan
• 3. Switch on/off
• 4. Sepasang magnet batang
• 5. Kabel penghubung
• 6. Amperemeter
• 7. Papan penampang
• D. Cara Kerja
– Menyusun alat- alat.
– Mengaliri kawat penghantar dengan arus listrik dari
sumber arus/tegangan (baterai/power supply) dengan
besar tegangan tertentu.
– Mengamati arah dari gaya Lorentz yang terjadi.
– Menentukan jarak magnet dari kawat berarus.
– Mencatat besar arus listrik yang mengalir yang ditunjukkan
ampermeter, lakukan hingga beberapa kali.
– Mengulangi langkah diatas untuk arah arus listrik dan
besar tegangan berbeda.
•
• Pemanfaatan Gaya Lorentz
Dalam kehidupan sehari-hari penerapan gaya
lorentz dapat memudahkan pekerjaan manusia.
Ciri khas dari motor listrik adalah adanya
kumparan yang dilalui arus listrik dan timbulnya
medan magnet yang menyebabkan kumparan
berputar sehingga terjadilah sumber tegangan
yang mengalirkan arus listrik, sehingga dapat
dimanfaatkan untuk menghidupkan kipas angin,
bola lampu dan blender.
Penerapan gaya lorentz yang lain, untuk alat ukur listrik, salah satunya adalah
galvanometer. Galvanometer digunakan untuk mengukur arus listrik yang kecil. Prinsip
kerjanya sama dengan motor listrik, yaitu berputarnya kumparan karena munculnya
dua gaya Lorente sama besar tetapi berlawanan arah, yang bekerja pada dua sisi
kumparan yang saling berhadapan.
Kawat tembaga dililitkan pada inti besi lunak berbentuk silinder membentuk statu
kumparan, dan diletakkan diantara diantara kutub-kutub sebuah magnet hermanen.
Arus listrik memasuki dan meninggalkan kumparan melalui pegas spiral yang
terpasang di atas dan di bawah kumparan.
Maka sisi kumparan yang dekat dengan kutub utara dan kutub selatan mengalami gaya
Lorente yang sama tetapi berlawanan arah, yang akan menyebebkan kumparan
berputar. Putaran kumparan ditahan oleh kedua pegas spiral, sehingga kumparan
hanya akan berputar dengan sudut tertentu. Putaran dari kumparan diteruskan oleh
sebuah jarum untuk menunjuk pada skala tertentu. Angka yang ditunjukkan oleh skala
menyatakan besar arus listrik yang diukur.
• Pengeras suara bekerja berdasarkan prinsip gaya lorentz. Komponen dasar
pengeras suara terdiri dari tiga bagian yaitu sebuah krucut yertas yang
bersambungan dengan sebuah kumparan suara (silinder yang dikitari oleh
kawat tembaga) dan sebuah magnet hermanen berbentuk silinder (kutub
utara di tengah dan dikelilingi kutub selatan).
Ketika arus dilewatkan pada lilitan kumparan , maka padanya akan bekerja
gaya lorentz yang disebabkan oleh magnet permanen. Besar kecilnya gaya
bergantung pada arua yang dihasilkan oleh terminal pengeras suara
sehingga akan menyebabkan maju mundurnya kerucut kertas yang
menumbuk udara sehingga dihasilkan gelombang-gelombang bunyi sesuai
dengan frekuensi pengeras suara. akan mengalir arus dari terminal
pengeras suara menuju kumparan suara , sehingga didalam kumparan akan
ada aliran elektron yang berada di dalam medan magnet.
Elektron yang berada di medan magnet akan mengalami gaya lorentz yang
dapat menimbulkan maju atau mundurnya kerucut kertas, sehingga
elektron-elektron yang ada disekitar kerucut bertumbukan dengan udara
yang mengakibatkan gelombang bunyi.
Gaya Lorentz sudah banyak diterapkan dalam peralatan sehari-hari, antara lain: