Professional Documents
Culture Documents
PEMBAHASAN
PERENCANAAN
A. Definisi Perencanaan
Apabila seseorang pemipin atau manager mempunyai ide ingin mendapatkan sesuatu
barang atau jasa tertentu, maka gagasan tersebut harus di formulasikan dalam bentuk konsep,
hal-hal yang ingin dicapai serta bagaimana cara untuk mengerjakan sehingga tujuan yang
diinginkan dapat tercapai.
Adapun pengertian perencanaan menurut bebarapa tokoh yaitu :
Menurut Mondy, Sharfin dan Preumeux, (1991) perencanaan adalah proses penentuan
terlebih dahulu tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana hal itu dapat
direalisasikan.
Menurut Bartal dan Martin (1999) perencanaan adalah proses penentuan tujuan-tujuan
dan menetapkan cara-cara terbaik untuk mencapainya.
Menurut Akkof (1970) perencanaan adalah sesuatu yang kita lakukan terlebih dahulu
dalam mengambil tindakan.
Menurut Plunkett dan Attner (1997) perencanaan merupakan persiapan segala sesuatu
hari ini untuk keperluan hari esok.
Menurut GR Terry (1997) perencanaan adalah tindakan memilih dan menghubungkan
fakta-fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan
datang.
Menurut Robbins dan Colter (2002) perencanaan sebagai suatu proses yang dimulai dari
penetapan tujuan organisasi, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi
tersebut secara menyeluruh, serta merumuskan system perencanaan yang menyeluruh
untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan seluru pekerjaan organisasi hingga
tercapainya tujuan organisasi.
Sehingga apabila kita rinci dalam proses perencanaan terkandung makna :
1. Adanya tujuan yang jelas yang ingin dicapai
2. Adanya keputusan-keputusan yang harus diambil dalam melakukan pekerjaan
3. Perlunya tindakan-tindakan matang lebih lanjut untuk pelaksanaannya
Jadi dapat disimpulkan pengertian perencanaan adalah: “Proses dasar yang digunakan untuk
memilih tujuan dan menentukan cakupan pencapaiannya. Merencanakan berarti mengupayakan
penggunaan SDM (Human resource), sumber daya alam (Natural resource), dan sumber daya
lainnya untuk mencapai tujuan lainnya.”
B. Dasar Pemikiran Perencanaan
1. Sifat-sifat perencanaan
Suatu perenaaan yang baik pada umumnya di dalamnya terdapat sifat-sifat sebagai berikut :
2. Unsur-unsur perencanaan
Menurut Andrew F. Sikula (1973), perencanaan adalah proses manajerial yang didalamnya
disusun berdasarkan sekuen dari pada langkah-langkah untuk maksud mrencapai tujuan. Dengan
memperhatikan 4 unsur kunci sebagai berikut :
Adanya proses
Perencanaan berisi sebuah sekuen daripada langkah-langkah yang akan dilakukan
Perencanaan di bentuk untuk suatu tujuan
Perencanaan terdiri dari kegiatan mental dan fisik
3. Perencanaan komprehensif
Sebelum perencanaan dimulai dengan penetapan tujuan dan strategi, manajemen puncak harus
segera menetapkan visi dan misi dari pada organisasi untuk memberikan petunjuk bag
keberadaan kesempatan dan pembatasan-pembatasan. Langkah berikutnya mempersiapkan
fasilitas produksi, pemasaran, personalia, dan rencana keuangan pada setiap divisi/bagian,
setelah rencana fungsional dan divisi diformulasikan, manajemen harus menyatukan semua itu
terpadu.
Lingkaran alur perencanaan dilengkapi sebagai rencana hasil analisa yang dilakukan. Akibatnya
Ad. 1. Dalam penetapan tujuan, manajer menentukan saran-saran apa yang ingin dicapai.
Baik mengenai jenis, mutu dan jumlah dari barang atau jasa yang dibuat
Ad. 2. Dalam penetapan strategi, perlu dibuat pola tujuan dan kebijakan yang
menentukan bisnis daripada perusahaan
Ad.3. Dalam memformulasikan fungsional, perlu dilakukan penetapan tugas, tanggung
jawab dan wewenang. Sehingga mereka mengetahui perannya masing-masing
Ad. 4. Setiap bagian yang sudah terbentuk harus diintegrasikan secara terpadu sehingga
bisa bersinergi untuk menyetujui putusan rencana
Ad. 5. Implementasi dari rencana menyangkut aktivitas yang diperlukan memonitor
pelaksanaan terhadap rencana dan untuk menjamin dasar yang konsisten
Ad. 6. Untuk penilaian tindakan apakah sudah dilaksanakan sesuai dengan hasilnya dan
kalaupun ada kekurangan dapat menjadi masukan.
Jadi, dari gambaran diatas kita memperoleh kejelasan bahwa untuk pembahasan suatu
rencana yang bersifat over all planning, maka langkah yang harus di tempuh dalam pembuatan
rencana harus dapat menggambarkan, mencermin kanapa yang akan dilakukan dengan kinerja
operatif bagi pencapaian tujuan. Hasil akhir dari kegiatan perencanaan adalah sebuah program
rencana.
C. Proses Perencanaan
Perencanaan sebagai suatu proses adalah suatu cara yang sistematis untuk menjalankan suatu
pekerjaan. Dalam perencanaan tersebut terkandung aktivitas yang saling berkaitan untuk
mencapai hasil tertentu yang diinginkan.
Menurut Louis A. Allen (1963), perencanaan terdiri atas aktivitas yang di operasikan oleh
seorang manajer untuk berpikir kedepan dan mengambil keputusan saat ini. Berikut ini aktivitas
perencanaan yang dimaksud :
1. Prakiraan (forecasting)
Prakiraan merupakan suatu usaha yang sistematis untuk meramalkan atau memperkirakan
waktu yang akan dating dengan menarik kesimpulan atas fakta yang telah diketahui.
2. Penetapan tujuan (establishing objective)
Penetapan tujuan merupakan suatu aktivitas untuk menetapkan target atau sesuatu yang
ingin dicapai melalui pelaksanaan pekerjaan.
3. Pemrograman (programming)
Suatu aktivitas yang dilakukan dengan maksud untuk menetapkan :
1) Langkah-langkah utama yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan
2) Unit dan anggota yang bertanggungjawab untuk setiap pekerjaan
3) Urutan serta pengaturan waktu setiap langkah
4. Penjadwalan (scheduling)
Penjadwalan adalah penetapan atau penunjukan waktu menurut kronologi tertentu guna
melaksanakan berbagai pekerjaan.
5. Penetapan anggaran (budgeting)
Merupakan suatu aktivitas untuk membuat pernyataan tentang sumber daya keuangan
(finicial resource) yang disediakan untuk aktivitas dalam waktu tertetu.
6. Pengembangan prosedur (developing prosedunce)
Pengembangan prosedur biasa juga disebut SOP (standar operasi pekerjaan) merupakan
suatu aktivitas menstandarkan cara, teknik dan metode pelaksanaan suatu pekerjaan.
7. Penetapan dan interpretasi kebijkan (establishing and interpreting policies)
Suatu aktivitas yang di lakukan dalam menetapkan syarat berdasarkan kondisi atasan
atau pemimpin dan bawahan atau para pekerja. Suatu kebijakan adalah sebagai suatu
keputusan yang senantiasa berlaku untuk permaslahan yang timbul dalam suatu
organisasi.
Berdasarkan aktivitas perencanaan diatas, berikut ini adalah hal-hal penting dalam pekerjaan
perencanaan.
1. Menjelaskan permasalahan
Permasalahan harus digambarkan dengan jelas. Demikian juga permasalahan harus
dideskripsikan secara singkat karena jika suatu permasalahan dirumuskan dengan tidak
jelas hanya akan diselesaikan setengahnya saja.
2. Usaha memperolehin formasi terhandal tentang aktivitas yang direncanakan
Pengetahuan tentang aktivitas yang akan direncanakan sangat penting dan perlu diketahui
agar perencanaan menjadi efektif. Hal ini memiliki pengaruh terhadap aktivitas-aktivitas
harus didasarkan atas pengetahuan. Pengalaman pemecahan permasalahan yang lalu,
Praktik-praktik organisasi, penelitian, pencarian catatan dan data merupakan sumber
umum dari informasi yang digunakan.
3. Analisi dan klasifikasi informasi
Setiap informasi yang kita miliki harus diperiksa secara terpisah agar setiap informasi
dapat memberikan data yang tepat dan sesuai fakta. Informasi sangat berguna bagi
kelangsungan usaha, jangan sampai informasi yang kita miliki, memiliki data yang salah
atau rancu.
4. Menentukan dasar perencanaan dan batasan
Dasar pendapat dan batasan akan menunjukan latar belakang yang dianggap dapat
membenarkan rencana.
5. Menentukan rencana pengganti
Dalam membuat rencana, kita harus memiliki beberapa alternatife yang dikembangkan
berdasarkan rencana awal. Agar sebagai dapat menjadi cadangan.
6. Memilih rencana yang diusulkan
Perlu di pertimbangkan dengan cermat mengenai ketepatan aktivitas yang dipilih
(direncanakan) dengan alokasi biaya yang akan dikeluarkan. Keputusan dalam hal ini
dapat dibuat oleh satu orang maupun terdiri atas sekelompok orang tertentu.
7. Membuat urutan kronologis mengenai rencana yang diusulkan
Jadi, kita harus membuat detail tindakan yang di rencanakan dan akan dilakukan oleh
para pekerja. Jika dilakukan dalam urutan yang tepat, untuk tujuan yang diinginkan
berdasarkan penentuan waktu atas rencana yang diusulkan, sangat penting dan harus
dimasukkan kedalam bagian dari rencana.
8. Mengadakan pengendalian kemajuan terhadap rencana yang diusulkan
Efektivitas suatu rencana dapat diukur melalui hasil yang dicapai. Oleh karena itu kita
harus melakukan pengendalian terhadap jalannya kegiatan, meskipun secara umum
aktivitas tersebut merupakan pelaksanaan fungsi pengendalian.
D. Perencanaan Strategi
1. Sifat dasar perencanaan strategi
Semua perusahaan mengakui perencanaan strategi sebagai sebuah unsure daripada manajemen
strategi. Manajemen strategi adalah tanggung jawab dari manajamen puncak, yang dapat
didefinisikan sebagai posisi perusahaan formulasi strategis dan petunjuk perencanaan daripada
fungsi dan fungsi jangka panjang organisasi. Manajemen strategis adalah seperangkat
keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan manajerial yang menunjukkan kinerja organisasi
dalam janka panjang. Sedangka rencana strategi daripada organisasi dalaha sistematika
perencanaan daripada manajemen yang dpat menjawab tiga dasar pertanyaan (1) apa yang
kaan kita kerjakan dan untuk siapa hal itu dikerjakan. (2) tujuan apa yang ingin kita capai. (3)
bagaiman kita mengelola aktivits organisasi supayadpat tercapai tujuan yang telah di tentukan.
Tujuan akhir daripada perencanaan strategi dan manajemen strategi adalah menolong organisasi
untuk mencapai suatu tujuan.
2. Tingkatan perencanaan strategi
Perlu diingatkan bahwa perencanaan strategi berhubungkan dengan berbagai tingkatan dalam
organisasi yang komplek. Ada tiga tingkatan strategi yaitu :
Dalam proses perencanaan strategi pada setiap level organisasi dapat dibagi dalam empat
langkah yaitu :
Penilaian lingkungan
Eksternal Internal
Penentuan tujuan
Spesialisai tujuan
Tangtangan tapi yang dapat dicapai, dapat diukur, spesialisasi waktu, dan
didokumentasikan (tertulis)
Penentuan strategi
Spesialisasi (dan dokumetasi) tingkat strategi perusahaan dan
perencanaan
Implementsai
Dapat diterima
Fleksibel
Dapat diukur
Memotivasi
Cocok/sesuai
Dapat dimengerti
Dapat dicapai
Strategi total sering disebut juga sebagai master business/grand strategy, yang menunjukkan
bagaimana tujuan janga panjang dicapai. Pearce mengatakan bahwa ada 12 strategi yang dapat
dipilih dalam strategi total yaitu :
Konsentrasi pertumbuhan
Pengembangan pasar
Pengembangan produksi
Inovasi
Integrasi horizontal
Integrasi vertical
Usahan patungan
Diversifikasi konsentrik
Diversifikasi konglomera
Penciutan atau pengurangan
Divestasi
Likuidasi
6. Pemilihan strategi
Alternatif-alternatif strategi yang ada perlu di pertimbangkan untuk melakukan perbandingan
untung/ruginya, kekuatan dan kelemahan, masing-masing strategi sehingga strategi yang dipilih
merupakan pilihan yang terbaik.
7. impelemntasi strategi
Implementasi diperlukan untuk menjabarkan secara lebih tepat dan jelas bagaimana
sesungguhnya pilihan strategi yang telah diambil direalisir.
8. evaluasi strategi
Evaluasi strategi adalah suatu proses denga manajer membandingkan apakah suatu rencana dapat
dilaksanakan dengan tepat untuk mencapai tujuan. Aspek-aspek penting yang dapat dievaluasi
umunya akan menyangkut masalah :
E. Rencana-rencan tindakan
Manajer mengembangkan action plan untuk mengarahkan aktivitas sehari-hari yang dilakukan
mengimplementasikan keputusan strategis yang sudah dibuat. Action plan adalah rencana-
rencana yang menggambarkan aktivitas sehari-hari untuk mendukung perencanaan strategis
organisasi. Action plan di diklasifikasikan menjadi 3 jenis rencana sebagai berikut :
1. Rencana fungsional (function plas)
2. Rencana sekali pakai (single use plans)
3. Rencana tetap (standing plans)
Apabila ketiga jenis rencana tersebut kita gambarkan ke dalam bentuk hirarki rencana organisasi
maka akan nampak seperti pada gambar berikut :
Hirarki rencana-rencana organisasi
TUJUAN UTAMA
Rencana-rencana strategis
Rencana-rencana taktis
Rencana-rencana operasional