You are on page 1of 17

UPTD PENANGANAN SPESIMEN LABORATORIUM

Puskesmas Ulaweng
Jl. Makassar No.17 NO NO Revisi Halaman
Tacipi, Kec Ulaweng

Terbitan Ditetapkan
Kepala UPTD Puskesmas Ulaweng
Prosedur Tetap

Tgl
A. Makkulasse,S.Sos
Nip.19650810 199103 1 030

1. Prosedur tetap penanganan adalah prosedur baku yang di buat


oleh petugas atau Pemimpin laboratorium yang memuat aspek
tata cara melakukan penerimaan, pemberian identitas,
penyimpanan specimen rujukan yang telah di bakukan dan
dilaksanakan di Instalasi Patologi Klinik RSUD Tenriawaru
Watampone.
2. Pemberian identitas specimen adalah tata cara menulis
identitas yang lenkap di buku registrsi dan blangko
pemeriksaan dan memberikan label yang di tempelkan pada
wadah specimen .
3. Pengambilan specimen adalah tatacara untuk memperoleh
specimen secara benar dari pasient rawat jalan dan inap.
4. Penerimaan sesimen adalah tata cara penerimaan jenis
specimen pemeriksaan menentukan apakah specimen tersebut
memenuhi syarat untuk di periksa.
5. Penempungan specimen adalah tata cara mengumpulkan dan
menampung specimen pada wadah secara benar.
6. Penyimpanan specimen adalah tata cara penyimpanan
specimen untuk beberapa waktu sampai waktu yang di
tentukan.
7. Pengiriman specimen adalah tata cara penyiapan dan pen
gemasan specimen untuk di kirim ke Laboratorium lain.
1. Untuk menghindari kesalahan specimen satu dengan yang
lainnya
2. Untuk mendapatkan dan menyiapkan specimen yang
memenuhi syarat untuk pemeriksaan,untuk menunjang
hasil tes laboratorium yang bermutu dan dipercaya.
3. Sebagai panduan untuk menyimpan spesimen secara benar
agar tidak terjadi perubahan yang signifikan.

UPTD CARA PENGAMBILAN SPESIMEN


Puskesmas Ulaweng NO. NO REVISI: HALAMAN :
Jl. Makassar No.17
Tacipi, Kec Ulaweng

PROSEDUR Terbitan Ditetapkan


Kepala UPTD Puskesmas Ulaweng
TETAP
Tgl

A. Makkulasse,S.Sos
Nip.19650810 199103 1 030

PENGERTIAN Cara pengambilan spesimen adalah tata cara untuk memperoleh


spesimen secara benar dari pasien rawat jalan dan rawat inap
TUJUAN Sebagai acuan dalam penerapan langka-langka untuk
pengambilan spesimen
PROSEDUR Tempat pengambilan spesimen
1. Untuk pasien rawat jalan : ruang sampling unit pelayanan
laboratrium
2. Untuk pasien rawat inap: ruang perawatan
3. Pengambilan specimen tidak dilaksanakan /ditunda bila:
- identitas pasien tidak cocok dengan data dalam pormulir
permintaan teks.
- Jumlah spesimen tidak cukup.
- Bila sesatu hal, pasien menolak untuk mengambil
specimen, maka harus dibuat pernyataan tertulis dan
ditanda tangani oleh pasien keluarganya dan petugas yang
bersangkutan.
A. Ruang untuk tempat pengambilan spesimen
1. Pengambilan di ruang sampling laboratrium (pasien
rawat-jalan)
1. Dilaksanakan oleh petugas laboratrium yang memakai jas
praktikum.
2. Memanggil pasien sesuai nomor urut
3. Memeriksa format permintaan dan menanyakan identitas
pasien sesuai format
4. Konfirmasi persiapan pasien sebelumnya sesuai permintaan
klinisi ( misalnya puasa )
5. Mempersiapan alat dan bahan yang diperlukan sesuai
dengan kebutuhan tes
6. Menyiapkan label rekat dan menulis No. Lab, Nama, Tgl,
jam pengambilan, dan jenis spesimen, yang akan
ditempelkan pada wadah-wadah yang sudah disiapkan
7. Mengatur posisi pasien ( duduk atau baring )
8. Minta pasien duduk santai ditempat yang sudah disediakan
( pasien mungkin perlu dibaringkan sesuai kondisinya )
9. Memberikan penjelasan seperlunya kepada pasien misal:
- Maksud dilakukan pengambilan spesimen
- Tindakan yang dilaksanakan
- Rasa sedikit nyeri pada waktu jarum ditusukkan
10. Melakukan pengambilan spesimen secara benar ( lihat
cara pengambilan masing-masing spesimen )
11. Spesimen yang sudah diambil dimasukkan kedalam
wadah yang sesuai dan memenuhin syarat
12. Wadah yang telah berisi spesimen harus segera dikirim /
dibawah keruang tes yang diminta. Bila tes tidak dapat
dilakukan dengan cepat / tidak dapat dikirim segera untuk
diperiksa, maka spesimen dapat disimpan dalam tengang
waktu tertentu ( lihat pada SOP cara penyimpanan
spesimen )
2. Pengambilan di Ruang Perawatan (untuk pasien Rawat –
Inap)
1. Dilaksanakan oleh petugas Laboratorium yang memakai
jas praktikum
2. Petugas laboratorium yang bertugas mencek formulir
permintaan pemeriksaaan, menyiapkan alat dan bahan yang
diperlukan sesuai dengan keperluan tes
3. Petugas laboratorium menemui pasien yang akan diambil
spesimennya sesuai nama dan identitas dalam formulir
permintaan
4. Memberikan penjelasan sepenuhnya kepada pasien
5. Melakukan pengambilan spesimen secara benar ( lihat cara
pengambian masing-masing spesimen )
6. Spesimen yang sudah diambil dimasukkan kedalam wadah
yang sesuai dan memenuhi syarat
7.Wadah yang telah berisi spesimen harus segera dikirim /
dibawah ke ruang tes sesuai dengan tes yang telah diminta
Cara Pengambilan spesimen
1. Pengambilan spesimen darah vena
Cara pengambilan punksi vena dapat digunakan dengan cara
tabung vakum, semprit atau wing needle
Alat dan Bahan:
- sarung tangan
- kapas alcohol 70%
- torniket dari karet ( 2,5x 45 cm) manset sentimeter
- evacuatesampe tube (tabung hampa udara) dengan atau
tanpa zat aditif (ditandai dengan warna yang ada pada
tutup tabung vakum)
- plaster
Cara kerja
a. Dilakukan oleh petugas laboratrium
b. Memilih daerah yang akan difungksi (antecubital, dorsum
manus, dll) dan palpasi pada daerah tersebut (pasien
disuruh menggenggam tangannya agar vena lebih muda
teraba)
c. Bersihkan dengan alcohol 70% secara sirkuler dari sentral
keluar, biarkan mengering
d. Pasang torniket (lebar 2-2-5 cm)/ manset 7,5 – 10 cm
diatas daerah fungsi sehingga terjadi bendungan vena.
Pemasangan tidak boleh lebih dari 1 menit
e. Pasien tidak boleh memompa tangannya (mengempal dan
relaksasi berganti-ganti)
f. Sebelum jarum ditusukkan flebotomis harus memberi tahu
pasien, misalnya “maaf ya, sakit sedikit
g. Setelah alkohol mengering, tusuk vena yang akan diambil
darahnya, ambil sesuai kebutuhan sambil lepas torniquet,
dan lepaskan jarum dan tekan dengan kapas kering dan
diplaster
h. Lepaskan jarum dari tabung spoit dan masukkan darah
kedalam tabung dan beri lebel. Bila tabung vakum berisi
zat adiktif maka tabung dibolak-balik sebanyak 5-10 kali
agar tercampur dengan zat adiktifnya.
2. Pengambilan spesimen darah kapiler:
Alat dan bahan: - kapas alkohol 70%
- lanset steril
Cara kerja:
a. Bersihkan jari tangan dengan kapas alkohol 70%, biarkan
mengering
b. Tusuk dengan lanset steril tegaak lurus terhadap
permukaan kulit jari tangan
c. Buang tetesan pertama dengan menggunakan kapas steril,
kemudian ambil tetesan berikutnya sesuai kebutuhan
d. Bersihkan bekas tusukkan dengan kapas steril dan tutup
dengan plaster
e. Beri lebel yang sesuai dengan wadah specimen

3. Cara pengambilan specimen urine


a. Petugas memberikan penjelasan tentang cara menampung
urine dalam botol yang telah disediakan sesuai dengan
jenis pemeriksaan :
- Urine sewaktu (urin yang dikemihkan kan pada suatu
waktu yang tidak ditentukan secara khusus)
- Urin pagi (urin yang pertama kali dikemihkan pada pagi
hari setelah bangun tidur)
- Urin post-prandial (urin yang pertama kali dikemihkan
pada 1,5-3 jam setelah makan)
- Urin 24 jam misanya: urin yang dikeluarkan jam 7 pagi
dibuang. Semua urin yang dikeluarkan kemudian
ditampung termasuk urin jam 7 pagi esok harinya. Urin 24
jam sering memerlukan pengaet (tergantung jenis tes urin)
untuk melindungi spesimen dari dekomposisi dan
komtaminasi
- Urinn siang 12 jam (urin yang dikeluarkan jam 7 pagi
sampai jam 7 malam
- Urin malam 12 jam ( jam 7 malam sampai jam 7 pagi)
- Urin 3 gelas dan urin 2 gelas (berguna untuk memberikan
gambaran radang atau lesi yang terdapat pada saluran
kemih pria
b. Tampung urin kedalam wadah/botol yang bersih kira-kira
10 cc, dengan cara pasien diseluruh kemih dimana urin
pertama kali dibuang, yang diambil baru kemih bagian
tegah dan urin terakhir dibuang
4. Cara pengambilan spesimen tinja (feses)
Ambil specimen feses dengan menggunakan ujung lidi yang
bersih dan masukkan pada botol / wadah yang bersih dan
tertutup. Ambil bagian-bagian fases yang terlihat
mencurigakan misalnya darah, lender, dll
5. Cara pengambilan spesimen sputum (dahak)
Cara pelaksanaan pengumpulan dahak SPS
S (sewaktu): sputum dikumpulkan pada saat dating pertama
kali dan saat pulang pasien diberi pot untuk pemeriksaan hari
kedua
P (pagi) : sputum dikumpulkan dirumah pada pagi hari kedua,
segera setelah bangun tidur. Pot dibawah dan diserahkan
sendiri pada petugas laboratrium
S (sewaktu) : sputum diserahkan pada hari kedua, pada saat
menyerahkan dahak pagi.
1. petugas laboratrium memberi penjelasan mengenai
pemeriksaan dan cara mengeluarkan sputum, dan
menjelaskan perbedaan sputum dengan ludah
2. pasien berdiri tegak atau duduk tegak
3. pasien diminta untuk menarik napas dalam 2 -3 kali
kemudian keluarkan napas bersamaan dengan batuk yang
kuat dan berulang kali samapi sputum keluar
4. sputum yang dikeluarkan ditampung langsung dalam
wadah dengan cara melekatkan wadah kemulut. Amati
keadaan sputum, sputum yang berkualitas baik tampak
kental purulen dangan volume cukup 3-5 ml
5. tutup wadah dengan erat
6. spesimen dikirim ke ruang pemeriksaan / laboratrium

UPTD CARA PEMBERIAN IDENTITAS


Puskesmas Ulaweng NO. NO REVISI: HALAMAN :
Jl. Makassar No.17
Tacipi, Kec Ulaweng

PROSEDUR Terbitan Ditetapkan


Kepala UPTD Puskesmas Ulaweng
TETAP Tgl

A. Makkulasse,S.Sos
Nip.19650810 199103 1 030
PENGERTIAN Cara pemberian identitas spesimen adalah tata cara menulis
identitas yang lengkap dibuku registrasi dan blanko pemeriksaan
dan memberikan lebel yang ditempelkan pada wadah spesimen
TUJUAN Sebagai acuan dalam penerapan langka-langka untuk pemberian
identitas spesimen

PROSEDUR Untuk menghindari kesalahan spesimen satu dengan yang lain


- Pemberian identitas harus ditulis dengan lengkap pada
blanko pemeriksaan sesuai dengan formulir permintaan
pemeriksaan
- Spesimen yang tidak lengkap identitasnya, pemeriksaannya
ditunda / tidak dilaksanakan
A. Alat:
- pulpen
- kertas lebel
- spidol permanen (bila tidak menggunakan kertas lebel)
B. Cara pemberian identitas spesimen
1. Pemberian identitas dilaksanakan oleh analis laboratrium
yang bertugas
2. Identitas yang lengkap ditulis pada buku regestrasi dan
blanko pemeriksaan sesuai dengan formulir permintaan
berupa:
a. Tanggal permintaan
b. Tanggal dan jam pengambilan spesimen
c. Identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin, alamat,
nomor rekan medik)
d. Identitas penirim (nama, alamat/ruangan, nomor,
telefon)
e. Identitas spesimen (jenis, volume, lokasi
pengambilan)
f. Pemeriksaan laboratrium yang diminta
g. Nama pengambilan spesimen
h. Trnspor media/ pengawet yang digunakan
i. Keteranagan klinis: diagnosa atau riwayat singkat
penyakit, riwayat pengobatan
3. Identitas pada kertas lebel berupa nomor urut lab, nama,
umur, jenis kelamin pasien, jenis spesimen, tanggal dan jam
pengambilan, kemudian ditempel pada wadah yang sudah
berisi spesimen (tabung reaksi, botol, atau slide). Bila tidak
menggunakan kertas lebel, bisa menggunakan spidol
permanen dan menulis pada wadah yangg berisi spesimen
4. Spesimen yang sudah lengkap identitasnya kemudian
dikerjakan sesuai permintaan

UPTD CARA PENERIMAAN SPESIMEN


Puskesmas Ulaweng NO: NO Revisi : HALAMAN:
Jl. Makassar No.17
Tacipi, Kec Ulaweng
PROSEDUR Terbitan Ditetapkan
Kepala UPTD Puskesmas Ulaweng
TETAP Tgl

A. Makkulasse,S.Sos
Nip.19650810 199103 1 030
PENGERTIAN Cara penerimaan spesimen adalah tata cara penerimaan jenis
spesimen pemeriksaan, menentukan apakah spesimen tersebut
masih memenuhi syarat untuk diperiksa.
TUJUAN Sebagai acuan dalam penerapan langka-langka untuk penerimaan
spesimen

PROSEDUR 1. Spesimen yang diterima harus dengan identitas yang


lengkap
2. Spesimen harus cukup sesuai dengan jenis pemeriksaan
yang diminta, dan memenuhi syarat pemeriksaan (tidak
boleh rusak)
a. Spesimen yang datang pertama-tama harus melalui
loket peneriman untuk pencatatan oleh petugas
administrasi laboratrium
b. Spesimen yang diterima harus dilengkapi dengan
identitas yang lengkap
c. Spesimen dibawah / ditempatkan pada loket khusus
penerimaan specimen
d. Spesimen harus ditempatkan dalam wadah yang
tertutup rapat untuk mencegah tumpah dan bocornya
spesimen
e. Wadah harus dapat didisenfeksi disterilkan
f. Wadah harus terbuat dari bahan tidak mudah pecah
atau bocor
g. Loket peneriman wadah terbuat dari bahan tidak
mudah pecah atau bocor
h. Wadah diberi lebel tentang identitas spesimen
i. Wadah diletakkan pada baki khusus yang terbuat dari
logam atau plastic yang dapat di desinfeksi atau
disterilkan ulang
j. Baki harus di desinfeksi / disterilkan setiap hari
k. Wadah terletak diatas baki dalam posisi berdiri
l. Spesimen dianalisa sesuai permintaan pemeriksaan
(hematologi, kimia, klinik, imunologi, cairan tubuh,
dll)

UPTD CARA PENAMPUNGAN SPESIMEN


Puskesmas Ulaweng NO: NO REVISI: HALAMAN :
Jl. Makassar No.17
Tacipi, Kec Ulaweng
PROSEDUR Terbitan Ditetapkan
TETAP Kepala UPTD Puskesmas Ulaweng
Tgl

A. Makkulasse,S.Sos
Nip.19650810 199103 1 030
PENGERTIAN Cara penampungan spesimen adalah tata cara mengumpulkan dan
menampung spesimen pada wadah secara benar.
TUJUAN Sebagai acuan dalam penerapan langka-langka untuk penampungan
spesimen
PROSEDUR 1. Wadah harus cukup memadai untuk spesimen sesuai dengan
jenis tes.
2. Spesimen tidak boleh tumpah atau keluar dari wadah.
3. Wadah harus disertai identitas yang jelas.
Darah:
 Wadah berupa tabung reaksi yang steril, kering dan tertutup
rapat.
 Petugas laboratrium yang bertugas menampung pada wadah
tersebut yang volumenya sesuai dengan jumlah spesimen
yang dibutuhakn (untuk tes tertentu diperlukan antikoagulan
atau medium transport tertentu untuk mikrobiologi yang
sesuai dengan jenis tes yang diminta)
Urin:
 Wadah berupa plastic atau kaca bermutu lebar, tertutup
esktip, kering dan steril.
 Pasien disuruh menampung urinnya pada waktu tersebut.
Fases
 Wadah berupa plastic atau kaca bermulut lebar, tertutup,
kering dan steril
UPTD CARA PENYIMPANAN SPESIMEN
Puskesmas Ulaweng NO: NO.REVISI: HALAMAN:
Jl. Makassar No.17
Tacipi, Kec Ulaweng
PROSEDUR Terbitan Ditetapkan
Kepala UPTD Puskesmas Ulaweng
TETAP Tgl
A. Makkulasse,S.Sos
Nip.19650810 199103 1 030
PENGERTIAN Penyimpanan spesimen adalah tata cara peyimpanan spesimen
untuk beberapa waktu samapi batas waktu yang ditentukan.
TUJUAN Sebagai acuan dalam penerapan langka-langka untuk penyimpanan
spesimen
PROSEDUR Penyimpanan spesimen dilakukan jika situasi/ keadaan tertentu
mengharuskan pelaksaan tess ditunda (gangguang PLN, alat
tergangu, beban kerja terlampaui besar, tes tertentu yang sudah
ditentukan jadwalnya misalnya tes imunologi).
1. Dilaksanakan oleh petugas laboratrium.
2. Spesimen disimpan dalam wadah yang tertutup rapat,
terbuat dari bahan yang tidak mudah pecah atau bocor.
3. Wadah diberi lebel berisi tentang tulisan identitas pasien,
tanggal, jam pengambilan, jenis spesimen, dan jenis tes
yang diminta.
4. Wadah yang sudah mengandung spesimen ditempatkan pada
lingkungan yang sesuai dengan tenggang waktu
penyimpanan sesuai dengan jenis tes yang diminta
Darah lengkap untuk tes:
 Darah rutin (darah EDTA): spesimen stabil disimpan sampai
2 jam pada suhu kamar atau disimpan pada suhu 40C sampai
24 jam.
Serum / Plasma
Cara mendapatkan serum / plasma:
1. Serum harus dipisahkan paling lama 1 jam setelah
pengambilan darah.
2. Darah diambil kira-kira 5-7 ml kemudian
disentrifus1000rpm.
3. Serum dipisahkan dari bekuan darah dengan pipet yang
bersih dan steril.
4. Bila tes tidak segera dilakukan maka serum disimpan pada
suhu -200C atau pada -700C bila disimpan bertahun-tahun.
Beberapa contoh tes rujukan dengan waktu penyimpanan
dibawah ini:
 Fe dan TBC (serum): spesimen stabil disimpan pada suhu
kamar selama 4 hari, dan dapat bertahan selama 7 hari pada
suhu 40C.
 Glukosa:serum stabil disimpan sampai 2 jam pada suhu
kamar, plasma stabil disimpan sampai 1 jam pada suhu
kamar.
 Fraksi lipid (serum/ plasma EDTa, heparin): stabil
disimpan pada suhu 40C selama 5-7 hari, pada suhu 200C
selama 3 bulan. Pada sampel lipemik dilarutkan dengan
NaCl 0,9 % 1:4, dan sampel ini padat disimpan selama
selama 3 hari pada sushu 40C.
 CK (creatin kinase), CK MB (serum/ plasma, EDTA,
heparin): stabil disimpan 24 jam pada suhu kamar, dan 1
minggu pada suhu 40C.
 LDH (serum/ plasma, EDTA, heparin): stabil disimpan
selama 2 hari pada suhu 40C
 Tes fungsi ginjal (ureum, kreatinin): digunakan specimen
serum/plasma heparin, sebaiknya diperiksa beberapa jam
setelah pengambilan, atau disimpan dalam lemari pendingin
 Tes serologi hepatitis (HbsAg, Anti HBs, Anti HBc IgM,
Anti HVC):
Digunakan spesimen serum / plasma EDTA, heparin, sitrat.
Spesimen ini stabil selama 3 hari pada suhu 2-80C, stabil selam
3 bulan pada suhu-200C
 Tes anti HIV-1, HIV-2: digunakan spesimen serum/plasma
EDTA, heparin, sitrat. Spesimen ini stabil selama 3-7 hari
pada suhu 2-80C, stabil selama 3 bulan pada suhu -200c
 Tes eletrolit (natrium, kalsium, clorida): serum/plasma
heparin (lithium /Na-heparin), spesimen ini stabil disimpan
selama 10 hari pada suhu 2-80C
Urin: stabil sampai 2 jam pada suhu kamar, jika terpaksa ditunda
>2 jam maka urin disimpan pada suhu 4 0C, bila perlu gunakan
pengawet urin (lihat SOP cara pengambilan sampel). Pemilihan
jenis pengawet harus diperhatikan agar tidak menimbulkan
kesalahan dalam interprestasi hasil).
Tes bakteri/ Mikrobiologi (Pemeriksaan Rujukan) :
1. Penyimpanan untuk bakteri tertentu ( darah ) dilakukan pada
suhu kamar, tetapi tidak boleh lebih dari 24 jam. Tidak
boleh disimpan dalam lemari es.
2. Spesimen untuk isolasibakteri seperti sterptococcus
pyogenes harus disimpan dalam transpor medium.
3. Darah yang mengandung sedikit bakteri disimpan pada
medium enrichemen, misanya salmonella spp dalam
medium empedu.
4. Spesimen untuk isolasi Neisseria gonorhoae (sekret) tidak
boleh disimpan dalam suhu dingin, atau disimpan dalam
medium transport (medium stuart)
5. Urin disimpan pada suhu 2-80C, tidak lebih dari 18 jam.
6. Tinja : dapat disimpan selama 2 jam pada suhu kamar. Bila
>2 jam tinja dimasukkan dalam media carry & Blair pada
suhu kamar, atau pada suhu2-80C.

UPTD CARA PENGIRIMAN SPESIMEN


Puskesmas Ulaweng NO: NO REVISI: HALAMAN:
Jl. Makassar No.17
Tacipi, Kec Ulaweng
PROSEDUR Ditetapkan
Kepala UPTD Puskesmas Ulaweng
TETAP
A. Makkulasse,S.Sos
Nip.19650810 199103 1 030
PENGERTIAN Pengiriman spesimen adalah tata cara penyiapan dan pengemasan
spesimen untuk dikirim ke laboratrium rujukan
TUJUAN Sebagai acuan dalam penerapan langka-langka untuk pengiriman
spesimen
PROSEDUR Pengiriman spesimen ke laboratrium rujukan dilakukan pada tes
tertentu yang fasilitas pemeriksaannya belum tersedia.
1. Spesimen dikemas dalam kotak khusus untuk pengiriman
dalam 3 lapisan dari dalam keluar;
Wadah kedap air berisi spesimen
Wadah kedap air dengan bantalan absorben untuk mengisi
spesimen bila bocor karena guncangan
Wadah yang melindungi dari pengaruh luar
2. Spesimen dibuatkan berita acara dengan mencantumkan
identitas spesimen berupa nama, umur, jenis kelamin, jenis
spesimen, tanggal, jam pengiriman, nomor pengiriman,
laboratrium rujukan yang dituju, tanda tangan kepala analis/
atau yang mewakili.
3. Pada bagian luar paket kotak harus diberi peringatan agar
bahan bisa ditangani secara khusus dan hati-hati, sehingga
harus ditulis dengan huruf yang jelas “Berisi bahan yang
mengandung bakteri/virus penyebab penyakit”
4. Pengiriman spesimen dengan paket:
Spesimen dikirim dalam suhu tertentu (sesuai dengan penyimpanan
tiap spesimen untuk tes tertentu) dalam wadah yang sesuai.
Lindungi specimen dari panas, sinar matahari dan dingin yang
terlalu kuat.
Spesimen diantar lansung atau dikirim melalui jasa tranportasi yang
menjamin segera mengantar kelaboratrium penerima

You might also like