Professional Documents
Culture Documents
BAB III
Disusun Oleh :
A. Pencemaran Udara
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun
kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas,
radiasi, atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara
mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal,
regional maupun global. Pencemaran udara dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Pencemar primer
Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari
sumber pencemaran udara. Contoh dari pencemar primer yaitu :
a. Karbon monoksida
2. Pencemar sekunder
Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi
pencemar-pencemar primer di atmosfer. Contoh dari pencemar sekunder
yaitu:
a. Smog Fotokimia
Smog adalah istilah gabungan antara asap (smoke) dan kabut
(fog), yaitu kabut yang mengandung zat-zat pencemar udara. Sedangkan
smog fotokimia merupakan koloid (aerosol) yang mengandung gas
nitrogen dioksida (NO2) dan gas ozon (O3) yang berasal dari reaksi gas
buang kendaraan bermotor dengan sinar matahari. Gas buang kendaraan
bermotor umumnya mengandung gas NO, CO, dan hidrokarbon. Gas-gas
tersebut selanjutnya akan mengalami reaksi fotokimia yaitu reaksi yang
terjadi karena adanya foton (cahaya). Reaksi fotokimia ini menghasilkan
polutan sekunder yang mengandung gas NO2 dan ozon (O3) yang akhirnya
membentuk smog.
Pada udara berasbut (smoggy), terdapat ribuan reaksi yang terjadi
di atmosfer. Reaksi-reaksi tersebut antara lain :
NO + O2 → NO2 + UV → O + NO
Dalam reaksi pertama ini, dimulai dengan Nitric Oxide (NO), yang
dikeluarkan dari berbagai proses pembakaran. NO bergabung dengan
oksigen di atmosfer yang kemudian membentuk nitrogendioksida (NO 2),
yang memiliki karakteristik berwarna coklat. Ketika sinar UV matahari
menumbuk NO2, kemudian memutuskan oksigen tunggal radikal (O) yang
memicu banyak reaksi berikutnya dari smog fotokimia.
O + O 2 → O3
Dalam reaksi kedua ini, dapat dilihat bagaimana oksigen tunggal
radikal membantu membentuk ozon (O3).
O3 + NO → O2 + NO2
Reaksi ketiga ini disebut reaksi scavenging (pemulungan), hal ini
terjadi biasanya di malam hari. Karena mengkonversi/mengubah ozon
menjadi O2, hasil bersihnya adalah penurunan konsentrasi ozon di malam
hari.
RC + O → RCO + O2 → RCO3
Reaksi keempat yaitu pada hidrokarbon (diwakili di sini sebagai
RC). Ketika dikombinasikan dengan oksigen radikal bebas, membentuk
RCO, yang mewakili berbagai aldehida dan keton. Beberapa unsur ini
dapat bergabung dengan oksigen untuk membentuk readical peroksida
(RCO3).
O2 + RCO3 → O3 + RCO2
Reaksi kelima menunjukkan pentingnya radikal peroksida (RCO3)
yaitu meningkatkan/memperbesar pembentukan ozon.
NO + RCO3 → NO2 + RCO2
Reaksi terakhir menunjukkan peran yang penting dari radikal
peroksida dengan meningkatkan pembentukan nitrogen dioksida, nitrogen
dioksida akan membentuk lebih banyak lagi ozon.
Ozon (O3) adalah senyawa kimia yang terbentuk dari 3 atom
Oksigen. Senyawa ini merupakan alotrop dari oksigen yang bersifat kurang
stabil daripada oksigen. Pertama kali ditemukan oleh Christian Friedrich
Schoenbein di tahun 1840, senyawa ini berasal dari kata ‘ozein’ (Yunani)
yang berarti bau, karena aroma aneh yang ditimbulkan pada badai
halilintar. Rumus molekul ozon, O3, diberikan oleh Jacques-Louis Soret
dan dikonfirmasikan oleh Schoenbein di tahun 1867.
HO2 + NO → OH + NO2
NO2 + hν → NO + O
O + O2 → O3
Reaksi pembentukan ozon melalui VOC jauh lebih kompleks,
namun memiliki reaksi yang sama pada tahapan kritis dalam pembentukan
ozon yaitu reaksi radikal peroksi dengan NO.
b. Disosiasi NO2
Menurut Chandra (2006), jika Nitrogen dioksida bereaksi dengan
Hidrokarbon disertai bantuan sinar ultraviolet akan membentuk peroksi
asetil nitrat dan ozon yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Berikut
reaksi kimianya :
1. Nitrogen (N2)
2. Oksigen (O2)
Gas argon juga telah digunakan dalam lampupijar dan pendar, dan
jenis tabung pelepasan lainnya. Argon membuat laser gas biru-hijau yang
khas. Argon juga digunakan sebagai pencetus cahaya lampu tabung.
Meskipun argon adalah suatu gas mulia, tetapi telah ditemukan memiliki
kemampuan membentuk beberapa senyawa. Sebagai contoh,
pembentukan argon fluorohidrida (HArF), suatu senyawa argon
dengan fluor dan hidrogen. Meskipun argon tidak beracun, tetapi ia
38% lebih rapat daripada udara dan oleh karenanya dianggap
sebagai gas asfiksia berbahaya dalam ruang tertutup. Argon juga sulit
didedeteksi karena sifatnya yang tak berwarna, tak berbau, dan tak
berasa.
4. Air (H2O)
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air
tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu
atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan
tidak berbau pada kondisi standar. Air memiliki kemampuan untuk
melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam,
beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik. Keadaan air
yang berbentuk cair merupakan suatu keadaan yang tidak umum dalam
kondisi normal, terlebih lagi dengan memperhatikan hubungan antara
hidrida-hidrida lain yang mirip dalam kolom oksigen pada tabel periodik,
yang mengisyaratkan bahwa air seharusnya berbentuk gas,
sebagaimana hidrogen sulfida. Dengan memperhatikan tabel periodik,
terlihat bahwaunsur-unsur yang mengelilingi oksigen adalah nitrogen, flor,
dan fosfor, sulfur dan klor. Semua elemen-elemen ini apabila berikatan
dengan hidrogen akan menghasilkan gas pada temperatur dan tekanan
normal. Alasan mengapa hidrogen berikatan dengan oksigen membentuk
fase berkeadaan cair, adalah karena oksigen lebih bersifat elektronegatif
ketimbang elemen-elemen lain tersebut (kecuali flor).
5. Ozon (O3)
Ozon terdiri dari tiga molekul oksigen dan amat berbahaya pada
kesehatan manusia. Secara alamiah, ozon dihasilkan melalui
percampuran cahaya ultraviolet dengan atmosfer bumi dan membentuk
suatu lapisan ozon pada ketinggian 50 kilometer. Ozon (O3) dihasilkan
apabila O2 menyerap sinar ultraviolet pada jarak gelombang 242
nanometer dan disingkirkan dengan fotosintesis dari sinar bagi jarak
gelombang yang besar dari 290 nm. O3 juga merupakan penyerap utama
sinar UV antara 200 dan 330 nm. Penggabungan proses-proses ini efektif
dalam meneruskan kekonstanan bilangan ozon dalam lapisan dan
penyerapan 90% sinar UV. Ozon di muka bumi terbentuk oleh sinar
ultraviolet yang menguraikan molekul O3 membentuk unsur oksigen.
Unsur oksigen ini bergabung dengan molekul yang tidak terurai dan
membentuk O3. Kadangkala unsur oksigen akan bergabung dengan
N2 untuk membentuk nitrogen oksida yang apabila bercampur dengan
cahaya mampu membentuk ozon.
6. Karbondioksida (CO2)
1.) Transportasi
Emisi timbul sebagai akibat dari pemanfaatan bahan bakar minyak tanah
dan gas alam seperti CO, NOx , HC dan Partikulat.
5.) Industri