You are on page 1of 14

A.

Asam Nitrat (HNO3) maka asam nitrat disimpan dalam botol


KOMPOSISI BAHAN berwarna coklat
Bahan yang dimaksut adalah HNO65% ekstra 3. Di dalam larutan pekatnya, asam nitrat
murni dimana komposisi zat-zat pengotor yang mengalami ionisasi :
terkandung didalamnya juga berada dalam 2HNO3 + H2O → NO+ + NO3–+ 2H2O
konsentrasi yang sangat rendah. Sebagimana data 4. Asam nitrat dalam larutan asamnya adalah
dibawah ini : asam kuat. Hal ini disebabkan karena
Assay (alkalimetri):64.3 – 66.4 % besarnya muatan positif pada atom N
Chlorida (Cl):≤ 0.0003 % sehingga elektron OH– tertarik kuat,
Nitrogen oxida (as N2O3):≤ 0.003 % akibatnya atom H menjadi mudah lepas.
Sulphat (SO4):≤ 0.001 % HNO3 + H2O →H3O+ + NO3–
Logam berat (seperti Pb):≤ 0.0005 %
As (Arsenic):≤ 0.0001 % PENANGANAN:
Ca (Kalsium):≤ 0.001 % Tindakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Fe (Besi):≤ 0.0004 % (P3K)
NH4 (Ammonium):≤ 0.001 % 1. Setelah terhirup uap dari bahan , maka
Residu terlarut:≤ 0.01 % segera hirup udara segar. Kemudian segera
SIFAT: minta bantuan dokter.
Sifat Fisika 2. Setelah kontak dengan kulit, segera cuci
Bentuk: Cair dengan air dalam jumlah banyak untuk
Warna: Tidak Berwarna menghindari terjadinya dampak sistemik
Bau: Pedih yang ditimbulkan oleh bahan. Oles dengan
Titik Lebur : -32 °C polyethylene glycol400. Segera lepaskan
Titik Didih/Rentang Didih: 121 °C pakaian yang terkontaminasi dan kemudian
Tekanan Uap:9,4hPa(20°C) segera minta bantuan dokter.
Densitas: 1.39 g/cm3 (20°C) 3. Setelah kontak pada mata, bilaslah dengan
Kelarutan dalam air : Pada 20 °C Larut air yang banyak. Pada kondisi tumpahan
Berat Molekul: 63,012 g/mol yang tidak ditangani segera dapat
pH: < 1 (20°C) mengakibatkan kebutaan. Segera hubungi
Massa relative: Mr :63,012 g/mol dokter mata.
Sifat kimia 4. Setelah tertelan segera beri air minum
1. Asam nitrat tidak stabil terhadap panas dan kepada korban (paling banyak dua gelas)
matahari dan akan terurai sebagai berikut : dan hidari muntah (resiko perforasi!).
2HNO3 + ½O2 →2NO3 + H2O Segera panggil dokter. Jangan mencoba
2. Larutan asan nitrat pekat berwarna kuning menetralisir.
yang berasal dari warna NO2 terlarut. Untuk Penaggulangan Kebakaran:
mengurangi penguraian asam nitrat ini, Apabila terjadi kebakaran adalah sangat penting
untuk menggunakan alat pemadam kebakaran yang
sesuai dengan situasi dan kondisi lokasi dan Rumus molekul: NaOH
lingkungan sekeliling. Saat terjadi kebakaran api Massa molar: 39.99711 g/mol mol
ambient dapat melepaskan uap yang sangat Penampilan : putih solid, hidroskopis
berbahaya sebingga petugas pemadam kebakaran Kepadatan : 2.13 g/cm 3
harus dilengkapi dengan alat bantu pernapasan dan Titik lebur: 318 °C, 591 K, 604 °F
alat pelindung lain untuk menghindari dampak Titik didih : 1388 °C, 1661 K, 2530 °F
sampingan yang tidak diinginkan. Kelarutan dalam air: 1110 g/L (20 °
Sifat oksidator dari bahan ini dapat memperhebat Kelarutan dalam etanol: 139 g/L
api karena kemampuanya menghasilkan oksigen Kelarutan dalam metanol : 238 g/L
pda proses reaksinya. Cara penanggulangnan yang Kelarutan dalam gliserol : Larut
paling efektif adalah dengan mengisolasi daerah Keasaman (p K a) : ~13
terbakar. Dan mendinginkan container sehingga api Data fisik ditampilkan untuk solusi 5% natrium
tidak merambat ke tempat lain. hidroksida
Penampilan: Jelas, solusi tidak berwarna.
Tindakan terhadap tumpahan dan kebocoran Bau: Tidak berbau.
Tindakan pencegahan pribadi, disarankan untuk Kelarutan: Larut dalam air.
menghindari kontak langsung dengan tubuh karena Kepadatan: 5% larutan: 1,05
bahan ini bereaksi cepat dengan kulit dan dapat pH : 14.0
menyebapkan luka bakar yang parah. Jangan % Volatil dengan volume @ 21C (70F) : informasi
menghirup uap-uap aerosol karena pengaruh yang tidak ditemukan
akut terhadap pernapasan sehingga penting untuk Sifat Kimia:
bekerja di ruang asam atau ruangan dengan fentilasi NaOH berwarna putih atau praktis putih, berbentuk
yang memadai. pellet, serpihan atau batang atau bentuk lain. Sangat
Tindakan pencegahan untuk melindungi basa, keras, rapuh dan menunjukkan pecahan
lingkungan. Jangan membuang bahan ke saluran hablur. Bila dibiarkan di udara akan cepat menyerap
pembuangan karena sifat asamnya dapat karbondioksida dan lembab. mudah larut dalam air
menyebapkan rusaknya ekosisten air. dan dalam etanol tetapi tidak larut dalam eter.
Dalam metode pembersihan dapat digunakan bahan NaOH membentuk basa kuat bila dilarutkan dalam
penyerap cairan dan penetral seperti chemizorb, air, NaOH murni merupakan padatan berwarna
merck art No. 101595 dan lain sebagainya. Setelah putih. Senyawa ini sangat mudah terionisasi
bahan diserap kemudian dapat diteruskan ke membentuk ion natrium dan hidroksida.
pembuangan.
B. SODIUM HYDROXIDE (NaOH) PENANGANAN:
KOMPOSISI Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
sodium carbonate (<3%) Mata:
sodium hydroxide (95-100%) Dalam kasus kontak, siram mata segera dengan
SIFAT: banyak air selama minimal 15 menit. Mendapatkan
Sifat Fisika bantuan medis dengan segera.
Kulit: dinetralkan dengan cairan asam seperti asetat,
Dalam kasus kontak, segera basuh kulit dengan klorida atau sulfat.
banyak air sekurang-kurangnya 15 menit saat C. Ethanol (C2H5OH)
mengeluarkan pakaian dan sepatu yang KOMPOSISI BAHAN
terkontaminasi. Mendapatkan bantuan medis Ethanol
dengan segera. Cuci pakaian sebelum digunakan SIFAT:
kembali. Sifat Fisika Kimia
Tertelan: Bentuk fisik: air
Jika tertelan, jangan dimuntahkan. Mendapatkan Bau: khas alkohol
bantuan medis dengan segera. Jika korban Warna : tak berwarna
sepenuhnya sadar, berikan satu mangkuk air. Jangan Titik didih: > 760C (168,80F)
pernah memberikan sesuatu melalui mulut kepada Titik baku: -113,840C (-172,90F)
orang yang tidak sadar. Masa jenis : 0,789 – 0,806
Terhirup: Densitas: 1,59 – 1,62
Jika dihirup, lepaskan ke udara segar. Jika tidak Tingkat penguapan: 1,7
bernapas, berikan pernapasan buatan. Jika sulit Lof Kw: < 1 (-0,32)
bernapas, berikan oksigen. Dapatkan bantuan Solubilitas / kelarutan: larut dalam air dingin
medis.
Tindakan Melawan Kebakaran: PENANGANAN:
Informasi Umum : Seperti api apapun, pakai alat Pertolongan pertama pada kecelakaan
bernafas dan peralatan pelindung penuh. Gunakan Mata:
semprotan air untuk menjaga api tak berkembang. bilas segera dengan air banyak minimal 15 menit
Gunakan air dengan hati-hati dan dalam jumlah cari pertolongan medis jika terjadi iritasi
sangat banyak. Kontak dengan kelembaban atau air Kulit:
dapat menghasilkan panas yang cukup untuk bilas segera dengan air yang banyak, pisahkan
menyalakan bahan mudah terbakar di dekatnya. pakaian dan sepatu yang terkontaminasi, cuci
Kontak dengan logam dapat berkembang menjadi pakaian sebelum digunakan kembali, bersihkan
hidrogen gas yang mudah terbakar. sepatu sebelum digunakan kembali, jika iritasi
Media Pemadaman : Zat adalah noncombustible, berlanjut segera cari pertolongan medis
penggunaan agen yang paling tepat untuk Pernapasan:
memadamkan api di sekitarnya. pindahkan ke tempat yang berudara segar cari
Tindakan Pelepasan Darurat pertolongan medis
Buka Ventilasi di area terjadi kebocoran atau Pencernaan:
tumpahan.Jauhkan orang dari daerah tumpahan. jangan memasukkan sesuatu kedalam mulut korban
Pakailah pelindung peralatan pribadi yang sesuai . yang pingsan, jika bahan ini tertelan dalam jumlah
Mengemas lagi cairan bila memungkinkan. Jangan banyak segera cari pertolongan medis.
membuang residu kaustik ke saluran pembuangan. Pemadaman kebakaran
Residu dari tumpahan dapat diencerkan dengan air, Mudah terbakar pada fase cair dan uap
Titik nyala : 11-140C (51,8-57,20F) Warna: Bening sampai agak kekuningan
Batas mudah terbakar : lebih rendah > 1,3% Massa jenis : 2.13
Produk pembakaran korban oksida (CO2 dan CO) Titik didih: 85 oC
Bahaya ledakan / kebakaran yang tidak biasa : uap Titik lebur : -20oC
dapat menyebabkan percikan api, membuang bahan Tekanan uap (20oC: 20 mbar
ke saluran pembuangan dapat menyebabkan bahaya Kelarutan dalam Air (20 oC): terlarut 82,3 g/ 100 m
ledakan. pH (20 oC) : 1
Instruksi pemadam kebakaran
Api kecil: gunakan bahan kimia kering PENANGANAN:
Api besar: jangan memadamkan api ketika api Tindakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
terkena bahan, menjauh Mata : Bilas dengan air mengalir sekurang-
dari area dan biarkan kebakaran kurangnya 15 menit
terjadi Kulit : Cuci dengan air sebanyak-banyaknya.
Pakaian pelindung pemadam kebakaran harus Segera lepaskan pakaian yang terkontaminasi.
memakai pakaian pelindung serta pelindung alat Tertelan : Bila sadar, beri minum 1 – 2 gelas untuk
pernapasan yang sesuai. pengenceran. Hindari pemanis buatan.
Tindakan penyelamatan kecelakaan Terhirup : Segera pindahkan korban ke tempat yang
Jika terjadi kebocoran segera hubungi bagian cukup udara, berikan pernafasan buatan atau
penyelamatan darurat, mengurangi sumber oksigen korban segera bawa ke dokter.
penyalaan hentikan kebocoran jika tidak ada resiko Tindakan Penanggulangan Kebakaran
gunakan APD Pemadaman api:
Penanganan dan Penyimpanan Dapat dilakukan dengan pemadam api biasa. Wadah
Penangganan: yang terpapar panas dapat di semprot dengan air
Jaga agar wadah selalu tertutup gunakan ventilasi agar dingin, tetapi air tidak boleh masuk ke dalam
yang memadai, hindarkan dari panas dan nyala api wadah.
mematikan Bahaya khusus :
Penyimpanan: Bila kontak dengan logam akan menghasilkan gas
Simpat di tempat terpisah jaga agar wadah tetap hydrogen yang mudah terbakar
dingin dalam area yang berventilasi, wadah harus Instruksi pemadam api:
tertutup dan bersegel sampai bahan siap digunakan, Dapat dilakukan dengan pemadam api biasa. Wadah
hindarkan dari sumber penyalaan. yang terpapar panas dapat disemprot dengan air
D. Asam klorida (HCl) agar dingin tetapi air tidak boleh masuk ke dalam
KOMPOSISI BAHAN wadah. Pakailah pakaian pelindung diri dan alat
Bahan 36% berat CAS No.7647-01-0 pelindung pernafasan.
Batas pemaparan : 5ppm ( 7,5 mg/m3 ) ( TLV-C ) Tindakan Terhadap Tumpahan Dan Kebocoran
SIFAT: 1. Tumpahan dan kebocoran kecil : Bila
Bentuk: Cair kebocoran tidak besar, tutup dengan tanah
Bau: menyengat kering, pasir kering atau material lain yang
tidak terbakar diikuti dengan lembaran (full face), sarung tangan karet (neoprene
plastik untuk menghindari penyebaran atau gloves)
kontak dengan air hujan. E. Natrium Klorida (NaCl)
2. Tumpahan dan kebocoran besar : KOMPOSISI BAHAN
Penanganan kebocoran gas atau tumpahan NaCl 100%
larutan Hcl harus memakai alat pelindung SIFAT FISIKA DAN KIMIA:
diri terutama pelindung pernafasan, kulit Keadaan fisik dan penampilan : Solid. (Bubuk
(badan) kristal padat.)
3. Alat pelindung diri : Respirator kimia Bau: Sedikit.
penyerap HCL atau respirator udara Rasanya: Asin.
(SCBA), Kacamata (goggles) atau perisai Berat Molekul: 58,44 g / mol
muka (Full face), gloves (neoprene, nitrile). Warna: Putih.
pH (1% soln / air): Netral 7
Penyimpanan Dan Penanganan Bahan Titik Didih : 1413 ° C (2575,4 ° F)
1. Penanganan bahan : Bekerja dengan gas atau Melting Point : 801 ° C (1473,8 ° F)
uap HCl harus dalam lemari asam. Waspada Spesifik Gravity: 2.165 (Air = 1)
terhadap kebocoran gas. Properti Dispersi: Lihat kelarutan dalam air.
2. Pencegahan terhadap pemaparan :Gunakan Kelarutan: Mudah larut dalam air dingin, air panas.
SCBA dan pakaian pelindung Larut dalam gliserol, dan amonia. Sangat sedikit
3. Tindakan pencegahan terhadap kebakaran larut dalam alkohol. tidak larut dalam Asam klorida.
dan peledakan
4. Penyimpanan : Simpan di tempat dingin, PENANGANAN:
berventilasi dan lantai gedung harus tahan Kontak Mata:
asam. Periksa dan lepaskan jika ada lensa kontak. Dalam
5. Syarat khusus penyimpanan bahan : Jauhkan kasus terjadi kontak, segera siram mata dengan
dari bahan oksidator dan bahan alkali, serta banyak air sekurang-kurangnya 15 menit. Air
sianida, sulfida, formadehid, logam natrium, dingin dapat digunakan. Dapatkan perawatan medis
merkuri sulfat dan amonium hidroksida. dengan segera.
Periksa kebocoran wadah asam. Kontak Kulit :
Dalam kasus terjadi kontak, segera basuh kulit
Pengendalian Pemajanan Dan Alat Pelindung Diri dengan banyak air sedikitnya selama 15 menit
1. Pengendalian teknis : Gunakan Ventilasi dengan mengeluarkan pakaian yang terkontaminasi
umum yang mencakup untuk menjaga debu dan sepatu. Tutupi kulit yang teriritasi dengan yg
ke tingkat serendah mungkin. sesuatu melunakkan. Air dingin mungkin dapat
2. Alat pelindung Diri : Respirator kimia digunakan pakaian.cuci sebelum digunakan
penyerap HCl atau respirator udara, kembali. benar-benar bersih sepatu sebelum
kacamata (goggles), Jas lab, perisai muka digunakan kembali. Dapatkan perawatan medis
dengan segera.
Kulit Serius : SIFAT FISIKA dan KIMIA :
Keadaan fisik dan penampilan: Cairan. (Cairan
Cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit
berminyak tebal.)
terkontaminasi dengan krim anti-bakteri. Mencari Bau: berbau, namun memiliki bau tersedak ketika
panas.
medis segera
Rasa: rasa asam Ditandai. (Strong.)
Inhalasi: Berat Molekul: 98,08 g / mol
Warna: tak berwarna.
Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak
pH (1% soln / air): Asam.
bernapas, berikan pernapasan buatan. Jika sulit Titik Didih:
270 ° C (518 ° F) - 340 deg. C terurai pada 340 deg.
bernapas, berikan oksigen. Dapatkan segera
C
perhatian medis. Melting Point: -35 ° C (-31 ° F) menjadi 10,36 deg.
C (93% sampai 100% kemurnian)
Serius Terhirup:
Spesifik Gravity: 1,84 (Air = 1)
Evakuasi korban ke daerah yang aman secepatnya. Densitas Uap: 3.4 (Air = 1)
Properti Dispersi: Lihat kelarutan dalam air.
Longgarkan pakaian yang ketat seperti kerah, dasi,
kelarutan:
ikat pinggang atau ikat pinggang. jika sulit Mudah larut dalam air dingin. Sulfat larut dalam air
dengan pembebasan banyak panas. Larut dalam etil
bernapas, beri oksigen. Jika korban tidak bernafas,
alkohol.
lakukan pernafasan dari mulut ke mulut.
PENANGANAN :
PERINGATAN:
Kontak Mata:
Ini mungkin berbahaya bagi orang yang Periksa dan lepaskan jika ada lensa kontak. Dalam
kasus terjadi kontak, segera siram mata dengan
memberikan bantuan lewat mulut ke mulut
banyak air sekurang-kurangnya 15 menit. Air
(resusitasi) bila bahan dihirup adalah racun, infeksi dingin dapat digunakan. Dapatkan perawatan medis
dengan segera.
atau korosif. Cari bantuan medis segera.
Kontak Kulit :
Tertelan: Dalam kasus terjadi kontak, segera basuh kulit
dengan banyak air sedikitnya selama 15 menit
JANGAN mengusahakan muntah kecuali bila
dengan mengeluarkan pakaian yang terkontaminasi
diarahkan berbuat demikian oleh personel medis. dan sepatu. Tutupi kulit yang teriritasi dengan yg
sesuatu melunakkan. Air dingin mungkin dapat
Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut
digunakan pakaian.cuci sebelum digunakan
kepada korban yang sadar. Longgarkan pakaian kembali. benar-benar bersih sepatu sebelum
digunakan kembali. Dapatkan perawatan medis
yang ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau
dengan segera.
ikat pinggang. Dapatkan bantuan medis jika gejala Kulit Serius :
Cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit
muncul.
terkontaminasi dengan krim anti-bakteri. Mencari
medis segera
Inhalasi:
Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak
MSDS Asam Sulfat bernapas, berikan pernapasan buatan. Jika sulit
bernapas, berikan oksigen. Dapatkan segera
Larutan Asam Sulfat perhatian medis.
Akhirnya praktikum dimulai juga, kebanyakan Serius Terhirup:
orang yang belum tahu situs tertentu pasti bingung Evakuasi korban ke daerah yang aman secepatnya.
untuk mencari MSDS yang pasti. untuk itu, abang Longgarkan pakaian yang ketat seperti kerah, dasi,
disini telah memosting sesuatu yang bikin anda ikat pinggang atau ikat pinggang. jika sulit
tidak bingung lagi, untuk mencari sesuatu yang bernapas, beri oksigen. Jika korban tidak bernafas,
mungkin jarang ditemukan diberbagai website. lakukan pernafasan dari mulut ke mulut.
langsung saja, ne dia MSDS asam sulfat PERINGATAN:
(H2SO4)......, Ini mungkin berbahaya bagi orang yang
memberikan bantuan lewat mulut ke mulut
(resusitasi) bila bahan dihirup adalah racun, infeksi o Simpan dalam wadah yang kuat dan tahan bocor
atau korosif. Cari bantuan medis segera.
Tertelan: dalam ruangan yang berventilasi pada suhu diatas
JANGAN mengusahakan muntah kecuali bila 16oC (titik beku).
diarahkan berbuat demikian oleh personel medis.
Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut o Jauhkan dari bahan inkompatibel: Oksidator
kepada korban yang sadar. Longgarkan pakaian (Kromat, Permanganat, Perklorat, basa kuat seperti
yang ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau
ikat pinggang. Dapatkan bantuan medis jika gejala NaOH dan logam).
muncul o Simpan dalam area terpisah dan disetujui.
o Simpan wadah tertutup rapat dan disegel sampai siap
G. ASAM ASETAT
untuk digunakan.
o Hindari semua sumber-sumber pengapian (percikan
G. SIFAT FISIK DAN KIMIA
atau api)

o Bentuk: Cairan
I. STABILITAS REAKTIFITAS
o Warna: Tidak berwarna
o Kondisi yang harus dihindarkan yaitu pemanasan.
o Bau: Tajam
o
o Suhu < 0oC
o Nilai pH (50g/l H2O): (20 C) 2,5
o Bahan yang harus dihindari: Beresiko meledak
o Kekentalan Dinamik: (20oC) 1,22 mm2/s
dengan zat pengoksid.
o Kekentalan Kinematik: (20oC) 1,77
o Reaksi yang hebat dapat terjadi dengan logam (Besi,
o Titik lebur: (17oC)
Zinc, Magnesium)
o Titik didih: 116-118
o Dinyatakan meledak dengan udara dalam uap atu gas
o Suhu penyalaan: 485oC
jika di panaskan.
o Titik nyala: 39oC
o Batas ledakan: Lebih rendah 4 Vol%, leboh tinggi
J. IDENTITAS BAHAYA
19,9 Vol%
o Dapat terbakar.
o Tekanan uap: (20oC) 1,54 hPa
o Mengakibatkan luka bakar yang parah.
o Densitas uap relatif: 2,07
o Uap asam dapat mengakibatkan iritasi pada hidung
o Densitas; (20oC) 1,05 g/cm3
dan tenggorokan.
o
o Kelarutan dalam air: (20 C) Dapat larut
o Kadar yang tinggi dapat menyebabkan peradangan
o Log Pow: -0,17
saluran pernafasan dan akumulasi cairan pada paru-
o Faktor Biokonsentrasi: 1 paru.
o
o Indeks Refraksi: (20 C) 1,37 o Dapat menyebabkan iritasi pada mata dan kerusakan
mata permanen.
H. PENYIMPANAN ASAM ASETAT GLASIAL o Bila tertelan dapat menyebabkan gangguan saluran
o Jauhkan bahan dari nyala api. usus.
o Tutup wadah dengan rapat dan hati-hati bila
membuka tutup wadah. K. BATAS PEMAPARAN YANG
DIPERBOLEHKAN
Nilai Ambang Batas (NAB) yaitu standar ikat pinggang atau ikat pinggang. Dapatkan bantuan
faktor bahaya di tempat kerja sebagai pedoman medis jika gejala muncul.
pengendalian agar tenaga kerja masih dapat
menghadapinya tanpa mengakibatkan penyakit atau N. KEBAKARAN DAN CARA
gangguan kesehatan dalam pekerjaan sehari-hari PENCEGAHANNYA
untuk waktu tidak lebih dari 8 jam sehari atau 40 o Asam asetat pekat bersifat korosif dan karena itu
jam seminggu harus digunakan dengan penuh hati-hati. Asam
Di Indonesia, menurut SNI 19-0232-2005 asetat dapat menyebabkan luka bakar, kerusakan
NAB Nilai Ambang Batas (NAB) zat kimia di udara mata permanen, serta iritasi pada membran mukosa.
tempat kerja ICS 13.040.30 Badan Standardisasi Luka bakar atau lepuhan bisa jadi tidak terlihat
Nasional (BSN), Nilai ambang batas untuk zat hingga beberapa jam setelah kontak. Sarung tangan
kimia Asam asetat (64-19-7) mempunyai Bilai latex tidak melindungi dari asam asetat, sehingga
Ambang Batas sebesar 25 mg/m3 dan 10 bds dalam menangani senyawa ini perlu digunakan
(bagian dalam sejuta). sarung tangan berbahan karet nitril. Asam asetat
. TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA pekat juga dapat terbakar di laboratorium, namun
1. Mata
dengan sulit. Ia menjadi mudah terbakar jika suhu
Jika terkena mata segera siram dengan air
ruang melebihi 39 °C (102 °F), dan dapat
bersih yang banyak dan mengalir sekurang-
membentuk campuran yang mudah meledak di
kurangnya selama 10 menit. kemudian hubungi
udara (ambang ledakan: 5.4%-16%)Resiko yang
petugas medis segera.
khusus, mudah menyala, uap lebih berat dari pada
2. Kulit
udara.
Jika terkena kulit, segera basuh kulit dengan
o Uap asam asetat memungkinkan membentuk ledakan
air yang banyak dan mengalir sedikitnya selama 15
campuran dengan udara.
menit. Olesi dengan Polyethylene Glycol atau dapat
o Reaksi antara asam asetat dan bahan-bahan seperti 5-
menghubungi perawatan medis dengan segera. Jika
azidotetrazole, pentafluoride brom, kromium
terkena pakaian, segera lepaskan pakaian yang
trioksida, hydrogen peroksida, kalium
terkontaminasi
permanganate, atrium peroksida dan triklorida
3. Terhirup
phorphorus.
Jika terhirup, segera cari tempat yang
o Tindakan pencegahan kebakaran dapat dilakukan
mengandung udara bersih dan segar. Jika pingsan,
dengan cara media yang cocok untuk pemadaman
berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernapas,
air, CO2, busa, Powder dan apabila memadamkan
berikan oksigen. Dapatkan medis perhatian segera.
dengan air, cegahlah air pemadam kebakaran
4. Tertelan
memasuki permukaan air tanah karena
Diusahakan untuk tidak memuntahkannya
mengandung uap yang keluar dari air.
kecuali bila diarahkan oleh petugas medis. Berikan
air minum yang banyak. Jangan pernah memberikan
O. TINDAKAN TERHADAP TUMPAHAN DAN
apapun melalui mulut kepada orang yang pingsan.
KEBOCORAN
Longgarkan pakaian yang ketat seperti kerah, dasi,
A. Tumpahan kecil
Encerkan dengan air dan mengepel atau  Pribadi perlindungan: Menggunakan APD (Alat
menyerap dengan bahan inert dan tempat kering Pelindung Diri) berupa splash kacamata, sintetis
dalam wadah pembuangan limbah baik. Jika celemek, uap respirator, masker, boots, sarung
diperlukan menetralisir residu dengan larutan encer tangan dan sebuah alat bernafas mandiri contained
natrium karbonat. harus digunakan untuk menghindri inhalasi produk.
B. Tumpahan besar Pastikan untuk menggunakan respirator yang
o Mudah terbakar cair, korosif cair. Jauhkan dari disetuju/bersertifikat/setara. Sarung tangan (Tahan).
panas. Jauhkan dari sumber api. Hentikan  Tahan nafas jika berhadapan dalam bentuk
kebocoran jika tanpa resiko. gas/asap/uap/semprotan.
o Jika produk dalam bentuk padat, gunakan sekop  Jangan pernah menambahkan air pada produk ini.
untuk menaruh materi ke dalam wadah pembuangan Dalam hal ventilasi cukup, pakai pernapasan yang
limbah nyaman. sesuai eralatan.
o Jika produk dalam bentuk cair:  Hindari kontak dengan kulit dan mata.
 Menyerap dengan bumi kering, pasir atau non materi  Jauhkan dari incompatibles seperti agen oksidasi,
yang mudah terbakar. mengurangi agen logam, asam, alkali.
 Jangan sampai air dalam container.  Rekayasa kontrol: sediakan ventilasi pembuangan
 Menyerap dengan bahan inert dan menempatkan atau kendali teknik lain.
bahan yang tumpah dalam pembuangan limbah
yang baik. Q. PEMBUANGAN LIMBAH
 Jangan menyentuh bahan tumpah. Metode pembuangan limbah:
 Gunakan air semprot tirai untuk menglihkan 1. Buanglah sesuai dengana semua yang berlaku
melayang uap. federal, Negara dan peraturan local.
 Mencegah masuk ke dalam selokan, ruang bawah 2. Selalu kontak pemelihara limbah diizinkan (TSP)
tanah atau daerah terbatas. Tanggul jika diperlukan. untuk memastikan kepatuhan.
 Memnta bantuan bila dibuang.
 Menetralisir residu dengan larutan encer natrium MSDS Kalium Permanganat (KMnO4)
karbonat. Posted on Maret 17, 2011 by deriffah69alamanda

 Perlindungan pribadi dalm kasus tumpahan besar Standar


dapat menggunakan splash kacamata, uap
respirator, boots, sarung tangan dan sebuah alat
bernafas mandiri contained harus digunakan untuk
menghindri inhalasi produk.
POTASSIUM PERMANGANAT
(KMnO4)
P. TINDAKAN PENCEGAHAN DAN
1.IDENTIFIKASI BAHAN
PERLINDUNGAN DIRI
Nama produk : Potassium Permanganate
 Jauhkan dari api dan sumber api. Sinonim : Potassium Permanganate, Bioteknologi
Grade
 Jangan ditelan. Jika tertelan, segera dapatkan saran
Nama kimia : Potassium Permanganate
medis dan tunjukan wadah atau label.
Formula kimia : KMnO4 ke tempat yang berudara segar. Jika tidak dapat
bernapas, dapat diberikan pernafasan
buatan.Apabila sulit bernapas segera diberi
3.INFORMASI BAHAN SINGKAT Oksigen. Segera beri tindakan medis.
Berbentuk padat. Sangat reaktif dengan bahan- PERINGATAN: Ini mungkin berbahaya kepada
bahan organik, logam, asam. orang yang memberikan bantuan untuk memberikan
Reaktif dengan mengurangi agen, bahan mudah pernafasan buatan dari mulut ke mulut karena bahan
terbakar. Dapat bereaksi hebat dengan kebanyakan bersifat racun dan korosif.
logam, ammonia, ammonium garam, phosphorous, 7.INFORMASI LINGKUNGAN
banyak dibagi halus organik compounds (bahan), Tidak berbahaya untuk lingkungan. Bersifat korosif.
cairan, asam, belerang.
4.SIFAT-SIFAT BAHAYA MSDS K2Cr2O7 99-100%
1.BAHAYA KESEHATAN
Berbahaya jika terjadi kontak kulit (yg 1. Identifikasi Bahan
mengganggu), dari kontak mata (yg mengganggu),
dari proses menelan, dari inhalasi. Agak berbahaya Sinonim : Potassium Bichromate;
dalam kasus kontak kulit (permeator). Korosif Dipotassium Dichromate; Dichromic Acid;
mungkin untuk mata dan kulit. Jumlah tergantung Dipotassium Salt
kerusakan jaringan panjang pada kontak. Kontak
mata dapat menyebabkan kerusakan atau corneal Massa molar : 294.19 g/mol
kebutaan. Kontak kulit dapat menghasilkan radang
dan blistering. Inhalasi zat akan menghasilkan No. CAS : 7778-50-9
iritasi ke perut usus atau saluran pernafasan,
dicirikan oleh bersin dan batuk. Bila terhrup secara Grade : ACS,ISO
berlebihan dapat merusak paru-paru, shock,
ketidaksadaran atau kematian. Rumus kimia : Cr2K2O7
2.BAHAYA KEBAKARAN
Tidak mudah terbakar akan tetapi akan terbakar Formulasi kimia : K2Cr2O7
spontan apabila kontak dengan ethylene glycol.
Kode HS : 2841 50 00
3.BAHAYA REAKTIVITAS
MUTAGENIC EFEK : Mutagenic untuk bakteri Nomor EC : 231-906-6
dan / atau ragi.
Zat mungkin beracun ke ginjal, hati, kulit, sistem Nomor indeks EC : 024-002-00-6
saraf pusat (CNS).
Apabila zat terkena mata dapat menghasilkan iritasi Nomor CAS : 7778-50-9
mata. Bila terkena kulit dapat menghasilkan kulit
kehancuran, atau infeksi kulit. Bila terhirup dapat 2. Identifikasi Bahaya
menghasilkan berbeda-beda pernafasan iritasi paru-
paru atau kerusakan.  Klasifikasi GHS
5.SIFAT-SIFAT FISIKA
Fisik : solid/ zat padat Toksisitas akut oral Kategori 3
Bau : tidak berbau Toksisitas akut kulit Kategori 4
Rasa : agak manis
Toksisitas akut terhirup Kategori 2
Berat molekul : 158,03 g/mol
Warna : ungu Korosi kulit/Iritasi Kategori 1B
Berat jenis : 2,7 @ 15 C Sensitisasi alat pernapasan Kategori 1
6.KESELAMATAN DAN PENGAMANAN Sensitisasi kulit Kategori 1
Apabila terkena mata segera dibilas dengan air Mutagenesis sel germinal Kategori 1B
paling tidak 15 menit, air dingin dapat digunakan. Karsinogenisitas Kategori 1B
Kemudian segera meminta pertolongan Keracunan reproduktif Kategori 1B
medis.Segera mendapatkan perhatian medis. Toksisitas sistemik organ target
Apabila terkena kulit, segera dibilas dengan air Kategori 1
khusus (paparan berulang)
sekurang-kurangnya 15 menit. Bila terkena pakaian Toksisitas sistemik organ target
dan sepatu segera cuci dengan air dingin dan sabun. Kategori 3
khusus (paparan tunggal)
Inhalasi:
Keracunan akut pada makhluk air Kategori 1
Apabila terhirup di saluran pernapasan, segera pergi
Keracunan kronis pada makhluk air Kategori 1  Media pemadam yang sesuai
Zat pengoksidasi Kategor
Gunakan tindakan pemadaman kebakaran yang
3. Komposisi Bahan sesuai untuk situasi lokal dan lingkungan keliling.

Rumus K2Cr2O7 / Cr2K2O7  Bahaya spesifikasi selama memadamkan


kebakaran
No CAS 7778-50-9
Tidak mudah terbakar. Memiliki efek penyulut api
No EC 231-906-6 akibat pelepasan oksigen.

Massa Molar 294,19 g/mol  Alat perlindungan khusus bagi petugas


pemadam kebakaran
4. Tindakan Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan (P3K) Jangan berada di zona berbahaya tanpa peralatan
pelindung pernapasan. Untuk menghindari kontak
 Secara umum dengan kulit, jaga jarak aman dan gunakan pakaian
pelindung yang sesuai.
Pemberi pertolongan pertama harus melindungi
dirinya.  Informasi lebih lanjut

 Setelah menghirup Cegah air pemadam kebakaran mengkontaminasi


air permukaan dan air tanah.
1. Hirup udara segar
2. Jika napas terhenti, langsung berikan napas 6. Tindakan Terhadap Tumpahan dan
buatan secara mekanik Kebocoran
3. Jika diperlukan berikan masker oksigen
4. Segera menghubungi dokter  Tindakan pencegahan pribadi

 Setelah kontak pada kulit Hindari penghirupan debu dalam semua keadaan.
Hindari mkontak dengan bahan. Pastikan ventilasi
1. Mencuci dengan air yang banyak memadai.
2. Melepaskan pakaian yang terkontaminasi
3. Segera menghubungi dokter  Tindakan pencegahan untuk melindungi
lingkungan
 Setelah kontak pada mata
Jangan membuang ke dalam saluran pembuangan
1. Membilas dengan air yang banyak
2. Segera menghubungi dokter mata  Metode untuk pembersihan

 Jika tertelan Ambil dengan hati-hati. Teruskan ke pembuangan.


Bersihkan area yang terkena. Hindari pembentukan
1. Memberi air minum (maksimal 2 gelas) debu.
2. Segera mencari anjuran pengobatan
3. Hanya dalam kasus khusus, jika pertolongan 7. Penyimpanan dan Penanganan Bahan
tidak tersedia dalam satu jam, merangsang
untuk muntah (jika korban tak sadarkan diri)  Penanganan
4. Menelan karbon aktif
5. Konsultasi dengan dokter Bekerja di ruang asam. Jangan menghirup bahan.
Taati label tindakan pencegahan.
 Perawatan (catatan untuk dokter)
 Penyimpanan
Bersihkan luka dengan hati-hati dan tutup dengan
bahan pembalut yang steril. Tertutup sangat rapat. Kering. Jauhakan dari bahan
yang mudah menyala dan sumber nyala serta panas.
5. Tindakan Penanggulangan Kebakaran Simpan dalam tempat terkunci atau di tempat yang
hanya bisa dimasuki oleh orang-orang yang 9. Sifat–sifat Fisika dan Kimia
mempunyai kualifikasi atau wewenang.
Wujud padat
8. Pengendalian Pemaparan dan
Perlindungan Diri Warna jingga

 Alat pelindumg diri Bau tidak berbau

Pakaian pelindung harus dipilih secara spesifik pH 3,6 (pada 100g/L)


untuk tempat bekerja, tergantung konsentrasi dan
jumlah bahan berbahaya yang ditangani. Daya tahan Titik lebur 398 oC
pakaian pelindung kimia harus dipastikan dari
masing-masing suplier. Titik didih > 500oC (pada 1.013
hPa)
 Perlindungan pernapasan
Sifat oksidator pengoksidasi
Diperlukan ketika debu dihasilkan. Jenis filter yang
direkomendasikan: Filter P 3 untuk partikel padat Densitas 2,69 g/cm3 (pada 20
dan cair, bahan toksik dan sangat toksik. 0
C)

 Pelindung tangan Densitas curah 1,25 g/cm3

Kontak Penuh : Kelarutan dalam air 130 g/L (pada 20 0C)

– Bahan sarung tangan : Karet nitril 10. Reaktifitas dan Stabilitas

– Tebal sarung tangan : 0,11 mm  Kondisi yang harus dihindari

– Waktu terobosan : >480 min Pemanasan kuat.

Kontak percikan :  Bahan yang harus dihindari

– Bahan sarung tangan : Karet nitril 1. Beresiko meledak dengan: besi, magnesium,
hydrazine dan turunannya, hydroxylamine,
– Tebal sarung tangan : 0,11 mm senyawa organik yang mudah menyala.
2. Reaksi eksotermik dengan: boron,
– Waktu terobosan : >480 min anhydrides, reduktor, phosphides
3. Resiko ledakan dan/atau terbentuk gas
Sarung tangan pelindung yang digunakan harus toksik terdapat pada bahan berikut: senyawa
mengikuti spesifikasi pada EC. organik yang mudah menyala, gliserol,
sulfida, aseton,
 Pelindung mata
11. Informasi Toksikologi
Kacamata atau goggles pelindung yang pas dan
ketat.  Toksisitas oral akut

 Langkah-langkah perlindungan LD50 tikus

Pakaian pelindung Dosis : 25 mg/kg

 Tindakan higienis Tanda-tanda : penyerapan, bila termakan, luka


bakar hebat di mulut dan kerongkongan,
Segera ganti pakaian yang terkontaminasi. berlubangnya esophagus dan perut.
Kundanag krimpelindung kulit. Cuci tangan dan
muka setelah bekerja dengan bahan tersebut.  Toksisitas inhalasi akut
Bekerja di ruang asam. Jangan menghirup bahan.
LC50 tikus
Dosis : 0,094 mg/L, 4 jam mengiritasi saluran pernapasan atas.luka borok
memiliki kecenderungan yang buruk untuk sembuh
Tanda-tanda : iritasi mukosa, batuk, napas karena terjadi penetrasi bahan ke dalam luka. Pada
tersengal, penyerapan, kerusakan yang mungkin beberapa orang, bahan dengan cepat menyebabkan
yaitu kerusakan saluran pernapasan. peningkatan kepekaan dan reaksi alergi pada
saluran pernapasan (resiko pneumonia) dan
 Toksisitas kulit akut kerusakan pada membran mukosa (dalam keadaan
perforasi dan septum). Setelah tertelan, gejala parah
LD50 tikus pada saluran pencernaan seperti, diare berdarah,
muntah, kolaps sirkulasi, tidak sadarkan diri,
Dosis : 1.170 mg/kg pembentukan methaemoglobi. Senyawa chromium
(VI) yang terhirup dengan nyata memperlihatkan
Tanda-tanda : penyerapan efek karsinogenik pada binatang percobaan. Dosis
letal (manusia) : 0.5 g.
 Iritasi kulit
12. Informasi Ekologi
Mengakibatkan luka bakar yang parah
 Derajat Racun Bagi Lingkungan
 Iritasi mata (Ekotoksisitas)

Menyebabkan kerusakan mata berat. Resiko 1. Keracunan untuk ikan


kebutaan.
LC50
 Sensitisasi
Spesies : Pimephales promelas
Dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit.
Dosis : 26,13 mg/L
Dapat menyebabkan gejala alergi atau asma atau
sulit bernapas bila terhirup. Waktu pemaparan : 96 jam

 Toksisitas sistemik organ target khusus 1. Derajat racun bagi daphnia dan binatang
(paparan berulang) tak bertulang belakang lainnya yang hidup
dalam air
Menyebabkan kerusakan organ-organ melalui
pemaparan yang lama atau berulang-ulang. EC50

 Efek CMR Spesies : Daphnia magna

Karsinognisitas : dapat menyebabkan Dosis : 0,77 mg/L


kanker.
Waktu pemaparan : 48 jam
Sifat mutagenik : dapat menyebabkan
kerusakan genetis. 1. c. Keracunan pada ganggang

Teratogenisitas : dapat IC50


membahayakan janin.
Spesies : Chlorella vulgaris
Toksisitas bagi reproduksi : dapat merusak
kesuburan. Dosis : 0,16-0,59 mg/L

 Informasi lebih lanjut Waktu pemaparan : 96 jam

Chromium (IV) sangat toksik. Bahan terserap 1. Keracunan untuk bakteria


melalui paru-paru, sama halnya dengan penyerapan
melalui saluran pencernaan. Menjadi oksidator kuat, MICROTOX-TEST EC50
kromat/bikromat dapat menyebabkan terbakar dan
borok pada kulit dan membran mukosa serta Spesies : Photobacterium phosphoreum
Dosis : 58 mg/L

Waktu pemaparan: 30 menit.

 Tingkat Penguraian

1. a. Daya hancur secara biologis

Metode menentukan tingkat penguraian hayati tidak


berlaku untuk bahan organik.

1. b. Informasi ekologis tambahan

Jangan biarkan memasuki perairan air limbah atau


tanah.

13. Pembuangan Limbah

 Produk

Bahan kimia harus diatur sesuai dengan peraturan


nasional masing-masing.

 Pengemasan

Kemasan produk Merck harus dibuang sesuai


peraturan spesifik negara atau harus melewati
sistem pengembalian kemasan (Packaging Return
System).

You might also like