You are on page 1of 8

LAKU TIRAKAT UNTUK MENJADI

MANUSIA WASKITA
Oleh: Saraswanto Abduljabbar

KATA PENGANTAR

Saya hanyalah manusia yang hanya ingin berbagi ilmu yang saya dapatkan dari
karuhun (sunda) atau dari kasepuhan, yang semua ternyata sesuai benar dengan ajaran Islam.
Semua orang wajib belajar untuk mendapatkan ilmu, namun sayangnya tidak banyak ilmu
yang kita cari tersebut gratis. Tidak ada yang gratis di dunia ini, semua pasti memerlukan
biaya yaitu pengorbanan baik harta dan tenaga. Barangkali yang menjadi kendala adalah
biaya yang berupa harta atau uang. Manakala orang menginginkan bisa ini bisa itu, tetapi
semua ilmu bermahar ratusan bahkan jutaan rupiah sehingga mengubur keinginan tersebut.
Ilmu yang saya berikan ini dapat dikatakan sebagai alternatif atau jalan keluar, lebih-
lebih bagi orang yg sering gagal. Kegagalan atau kesuksesan sebenarnya semua berasal dari
dalam diri kita sendiri. Hanya banyak orang yang tidak menyadarinya, sehingga mereka
mencoba mencari dari luar dirinya. Sehingga tidak heran jika mereka mencari solusi
melalui paranormal maupun orang-orang pinter yang mereka anggap mumpuni.
Seperti orang-orang pada umumnya, saya juga ingin menjadi orang sukses (pada
umumnya kesuksesan selalu diukur dari kekayaan dan kedudukan), hingga akhirnya saya
mencoba mencari ilmu alternatif. Dari ujung P. Jawa bagian Barat sampai ujung bagian
Timur sudah saya datangi, rajah punggung dan loloh air kawasa serta loloh batu mustika
sudah saya lakukan dengan tujuan menjadi orang dug-deng (kalis ing pande), namun
semuanya itu ternyata tidak sesuai dengan apa yang saya harapkan. Tetap saja tidak
membantu dalam urusan rejeki (materi). Dalam pencarian tersebut akhirnya ketemulah saya
dengan ilmu Sedulur Batin yang pada waktu itu harus membaca amalan “Sang Ratu Kepyok,
Sang Ratu Herang Putih. Kadulur batin ka Anak batin. Opat Kalimo Pancer”. Amalan ini
istilah orang Banten dibilang versi jangjawokan. Tetapi tetap saja banyak difungsikan orang
untuk kejadugan (kesaktian).
Sang Ratu Kepyok dan Ratu Herang putih itu ternyata sebutan untuk Mar dan Marti
yang memiliki cahaya berwarna Putih Germelap seperti putihnya mutiara. Dalam pencarian
selanjutnya akhirnya saya bertemu dengan orang yang sangat sederhana bahkan tidak
kelihatan kalau orang tersebut orang yang berilmu. Beliau mengajarkan saya untuk
mengamalkan ilmu ini dengan cara megeng napas (menahan napas). Kalau tidak kuat harus
dilatih terus, sampai kuat dalam satu tarikan napas. Pada awalnya beliau menolak
mengajarkan karena mengira saya ingin mencari kesaktian. Setelah saya ceritakan kalau saya
bukan mencari ilmu kesaktian, akhirnya beliau memberikan amalan yang saya cari tersebut.
Karena manfaatnya yang sangat besar dan sudah saya alami sendiri, kesuksesan-
kesuksesan sudah saya rasakan, bahkan saya sudah lupa dengan yang namanya kegagalan.
Dalam hal ini saya tidak berbicara muluk-muluk seperti kata-kata dalam iklan. Kata-kata
yang saya buat ini bertujuan agar yang mengamalkan nantinya lebih mantab. Buat apa saya
muluk-muluk, toh hal ini tidak saya komersilkan. Saya ingin memberikan kepada yang mau
memiliki agar dapat diamalkan. Ilmu ini tetap akan berkerja meskipun Anda tidak percaya.
1
Ilmu ini bukan karangan seseorang yg biasanya memerlukan pengijasahan dan penyelarasan.
Ini ilmu haq yang setiap orang sesuai kodrat dan iradatnya sudah diberi oleh Alloh ta’ala.
Mengingat masih memerlukan pembahasan yang panjang dan tidak mungkin saya
tuliskan semua dibuku ini, maka memerlukan media komunikasi yang terus-menerus. Untuk
menampung pertanyaan dan menulis pengalaman yang dirasakan oleh si pengamal, maka
dapat disharing melalui group. Untuk ini saya sudah membuatkan sebuah group yang harus
Anda mendaftar di group ini dengan mengirimkan email kosong ke alamat ini:
bolosejati-subscribe@yahoogroups.com
Untuk menguasainya amalan ini mohon dilakukan secara konsisten dan tertib, karena
keberhasilan tirakat (tarekat) seseorang, ditentukan oleh heneng, hening, awas dan eling
(ingat). Laku tahap ini disebut SEMBAH JIWA atau SEMBAH SUKMA. Tahap tirakat
sama sekali bukan pasrah pada takdir, tetapi dia sudah menjadi manifestasi dari takdir itu
sendiri. Semoga semua yang menjadi cita-cita Anda dapat cepat terwujud dengan sempurna.
Aamiin....

Sebelum memulai tirakat ini berdoalah kepada Alloh ta’ala.


1. Doa: “Ya Tuhan, terangilah hidup kami, berilah kami kekuatan untuk berbuat
kebajikan, bimbinglah kami dalam melangkah, tambahkan ilmu kepadaku dan berikan
kami kekuatan untuk bertindak sesuai dengan kehendak-Mu”

2. Dzikir: Sebelum melakukan dzikir bacalah dalam hati Untuk membangun kesadaran
perlu kita melatih sinkronisasi antara ucapan dan pengakuan dengan membaca pujian
di bawah ini berulang-ulang secara sadar.

La ilaha illallah (tiada ilah selain Alloh)


La magshuda illallah (tiada yg dituju selain Alloh)
La masyhuda illallah (tiada yg disaksikan selain Alloh)
La ma'buda illallah (tiada yg diibadahi selain Alloh)
La mawjuda illallah (tiada wujud sejati selain Alloh)

Lalu lanjutkan dengan dzikir dengan duduk seperti orang meditasi1, mata boleh tertutup
dengan pemusatan pada titik Ajna (diantara dua alis mata).

Gb. 1 Meditasi sambil berbaring. Gb. 2 Meditasi sambil duduk

1
Meditasi dapat dilakukan dengan duduk di kursi, duduk bersila maupun tiduran. Tetapi yang paling baik
adalah dengan duduk bersila dengan punggung tegak dan rileks.
2
1. Dzikir pertama adalah dzikir Qolbu caranya:
Tarik napas perlahan melalui hidung dalam hati menyebut ALLOH.... napas turunkan ke
perut dan kemudian naikkan ke dada. Dalam hati sebut ALLOH ... ALLOH ... berulang-
ulang. Setelah tidak kuat menahan napas (jangan memaksakan diri sampai tersenggal-
senggal, tetap rileks), lalu hembuskan napas melalui hidung sambil dalam hati menyebut
ALLOH.... (lakukan 7x).

2. Dzikir kedua adalah dzikir Sirr (dapat juga disebut dzikir Nur Muhammad), caranya
adalah sama seperti dzikir Qolbu, hanya pada saat tarik napas dalam hati menyebut HU ...
dan pada saat napas di simpan di dada, dalam hati menyebut ALLOH berulang-ulang. Saat
tidak kuat menahan napas, keluarkan napas lewat hidung dalam hati mengucap ALLOH....
(Lakukan 7x).

3. Dzikir ketiga adalah dzikir Dzat (dapat juga disebut Ismu Dzat), caranya adalah sama
seperti dzikir Qolbu, hanya pada saat tarik napas dalam hati menyebut ALLOH ... dan pada
saat napas di simpan di dada, dalam hati menyebut ALLOH berulang-ulang. Saat tidak kuat
menahan napas, keluarkan napas lewat hidung dalam hati mengucap YAA .... (Lakukan 7x).

Lakukan dzikir di atas secara istiqomah, mengenai waktunya tidak mengikat, lakukan
kapan saja dengan perasaan SENANG. Ingat...!!! jangan membayangkan Alloh seperti apa,
karena Alloh tidak dapat dibayangkan tetapi Dzat-Nya meliputi segalanya. Jika sudah
melakukan dzikir-dzikir tersebut di atas, Anda harus dapat mengendalikan hawa nafsu Anda.
Diawali dengan tertib, teliti, berhati-hati, dan tetap berusaha dengan tekun hingga menjadi
kebiasaan. Itulah teladan untuk kewaspadaan. Jikalau sungguh-sungguh menjadikan kebia-
saan dalam laku khusus, tetap dalam kembara spiritual, maka terbukalah alam yang lebih
tinggi.
Jika hal tersebut di atas dilakukan dengan ajeg (tetap), taat asas sehingga menjadi
TIRAKAT, maka tirakat akan menajamkan intuisi dan firasat. Orang yang ajeg dalam tirakat
akan menjadi raja bagi dirinya sendiri. Ia menjadi mawas diri. Ia tak berkehendak untuk
menguasai orang lain dan juga tidak menjadi orang yang ditundukkan oleh orang lain. Orang
yang melakukan tirakat dalam hidupnya, pasti akan mendapatkan pengetahuan yang tepat
untuk hidupnya. Akhirnya, dia bisa meruhi marang kang momong, mengetahui yang menjaga
dirinya.
Apa yang dimaksud dengan meruhi marang kang momong? Artinya berkemampuan
untuk melihat atau merasakan kehadiran mahkluk ghaib yang menjaga diri Anda. Di dalam
Al-Qur’an mahkluk ghaib ini sering kali disebut Malaikat Penjaga2. Di P. Jawa, Madura, Bali
Lombok, Sumatera, dll, meyakini bahwa setiap orang memiliki saudara ghaib yang disebut
SAUDARA EMPAT (Sedulur Papat).
Jalan yang diambil pada dzikir di atas dapat disebut sebagai SEMBAH KALBU, cara
bersucinya dengan mengendalikan nafsu. Tata caranya adalah dimulai olah batin dengan
tertib, yaitu sesuai dengan sopan santun dalam segala aspek kehidupan. Dengan demikian
tidak ada sikap mau menang-menangan. Jalan tirakat ini seberat apapun tugas yang dikerja-
kannya, tetap dilakukan dengan tekun. Dengan kata lain orang yang menjalankan laku tirakat
ia tetap berusaha sekuat tenaga menjalankan tugas yang diembannya.
2
QS al-Thariq [86]:4, Sungguh setiap diri ada penjaganya.
3
Dengan tetap tertib, teliti, berhati-hati, dan usaha keras yang dilakukan dengan tekun,
maka secara bertahap semua penghalang lahir dan batin akan lenyap. Bila tata cara sembah
kalbu tadi dilakukan dengan benar, maka terbukalah alam yang lebih tinggi. Inilah alam yang
berbeda dengan alam yang terjangkau dengan INDERA. Sebab terbukanya tirai (hijab) alam
yang lebih tinggi itu ketika sang pelaku berada dalam keadaan HENENG, HENING, AWAS,
dan ELING.
1. Henengnya sikap hidup lahiriah berarti tidak turut campur terhadap sesuatu yang
bukan kewajibannya dan tidak mau terlibat untuk mendapatkan sesuatu yang bukan
haknya.
2. Hening dalam laku tirakat adalah menjaga hati tetap jernih, tak terkontaminasi oleh
segala macam kotoran batin.
3. AWAS berarti benar-benar dapat membedakan sifat yang baik dan yang buruk.
4. Eling berarti selalu ingat akan kebenaran dalam hidup ini. Orang yg eling tidak akan
melakukan sesuatu yang salah, tidak akan melanggar tatanan kehidupan masyrakat,
dan tidak akan melakukan perbuatan yg merugikan orang lain.

Akhir dari laku tirakat ini adalah Waskita, sebagaimana yang saya tulis di ebook saya
KULVITASI POTENSI DIRI The Roadmap for Success. Laku pada tahap ini disebut dalam
hadis Man ‘arafa nafsahu faqad ‘arafa rabbahu (barang siapa mengetahui dirinya pasti
mengetahui Tuhan-nya). Sehingga tahap ini sama sekali bukan pasrah pada takdir, tetapi dia
sudah menjadi manifestasi dari takdir itu sendiri. Dan itu pula yang disebut dalam hadis
bahwa “bilamana seorang hamba dicintai oleh Alloh, maka perilaku si hamba sama dengan
perilaku Alloh”. Alloh telah menjadi ucapan, penglihatan, pendengaran, dan perbuatan si
hamba. Dengan kata lain, si hamba telah dipergunakan-Nya untuk pangejawantahan Diri-
Nya. Sang hamba sudah menjadi wadah Sang Khalik. Dan seorang yang sudah sampai pada
tahap ini akan mengerti sepenuhnya apa yang dikehendaki Tuhan pada dirinya. Bila manusia
sudah hidup benar di jalan Alloh, maka ia akan menjadi jalan bagi Alloh untuk melaksanakan
“Kun fa yakun”.
Untuk dapat menyaksikan alam yang lebih luas dan langgeng seseorang harus dalam
keadaan kondisi TETA yaitu keadaan antara tidur dan jaga, antara alam sadar dan tak sadar.
Ini berarti tahap yang paling gawat karena segala macam godaan datang pada orang yang
menjalani laku tirakat. Kegawatan muncul dari TRI-INDRIA (angan-angan, pikiran dan
keinginan) dari si pelaku tirakat itu sendiri. Dan sifat Tri-Indria adalah kemelekan terhadap
dunia itu sendiri meskipun terbungkus dalam laku tirakat.
Tri-Indria bersifat ilusif. Ketika dalam keadaan heneng dan hening, dapat muncul
suara ghaib, bisikan ghaib, melihat sosok mahkluk yang indah atau yang menakutkan, atau
alam lain yang belum pernah kita lihat di alam nyata. Terkadang hadirnya tuntunan ghaib
untuk mejadi sakti, memiliki kemampuan tertentu yang tidak dapat diperoleh melalui usaha
panca indria, mendapat kekayaan, aji pengasihan atau pelet dan lain sebagainya.
Orang yg menjalani laku tirakat dan menerima petunjuk ghaib biasanya berhenti di
tataran tirakat ini. Sebenarnya, semua bentuk bisikan atau penglihatan ghaib itu berasal dari
RASA JATI sang pelaku tirakat itu sendiri. Dengan kata lain bukan berasal dari luar dirinya,
melainkan dari dalam dirinya sendiri. Hal ini disebabkan oleh tri-indrianya timbul pantulan
diri, dan semua itu adalah hijab atau tirai. Semua ini jika diteruskan akan mengalami sesuatu
keindahan yang luar biasa, sampai hijab tersebut terbuka sendiri. Jadi dalam melakukan

4
tirakat di sini jangan ada angan-angan apapun, lakukan saja ikhlas dan kosong merasa diri
tidak ada. Inilah jalan pamungkas dalam mencari JATI DIRI atau INGSUN SEJATI.
Dalam perjalananya menempuh hidup, baik berkerja mencari rejeki, maupun aktivitas
yang baik, jangan melupakan saudara ghaib Anda. Pekerjaan Anda akan menjadi lebih mudah
dan ringan, masalah tidak rumit, bahaya dapat dicegah, dan lain sebagainya. Saudara batin
Anda akan membantu Anda. Untuk melibatkannya, ikuti terus ajaran ini.

PAPAT KALIMO PANCER


Manusia terdiri dari lapisan kosmik (cosmic), sehingga disebut micro-cosmic yang
ilmu pemahamannya disebut kosmologi. Sebagaimana dijelaskan di dalam kosmologi ini ada
dua orientasi, yaitu ruang dan waktu seperti pada gambar di bawah ini:

Utara – Wage
cemengan

Barat – Palguna Manusia – Kliwon


Timur – Manis
Pon Kasihan Legi

Selatan – Pahing
Jenar

Dapat disebut juga Kadang Papat Limo Pancer (Saudara Empat Kesatuan Pribadi) yang setiap
hari selalu diucapkan dalam hati setiap kali akan melakukan langkah hidup penting atau
strategis, misalnya mencari kerja, memulai perjalanan, memulai usaha baru, mau memutus-
kan pacaran, dan sebagainya. Mantera Papat Kalimo Pancer ini berdasarkan dua prinsip
utama perilaku manusia, yaitu:

1. Hormat kepada Ibu.


2. Hormat dan terimakasih kepada Alloh yang sudah memberi hidup dan menolong dalam
perjalanan hidup manusia.

5
MAR MARTI

MAR adalah penderitaan IBU saat mengandung dengan mual dan muntah pada awal
kandungan, lalu menanggung beratnya 8 kg setiap hari. MARTI adalah derita ibu pada saat
melahirkan. Rasa sakit yang luar biasa ini oleh dokter diberi skore tertinggi yaitu 10.
Sehingga seorang ibu sampai berteriak-teriak bahkan ada yang pingsan atau meninggal dunia.
MAR MARTI adalah simbol derita ibu yang diyakini bermetamorfosa (berubah
bentuk) menjadi kasih sayang yang keluar (lahir) melalui dada, berupa air susu bagi jabang
bayi. Di dalam rahim ibu terdapat Malaikat penjaga bayi sampai lahirnya. Mereka tetap
menyertai manusia sepanjang hayat, melindungi, membimbing, dan bahkan menolong dari
bahaya dan kesusahan bila kita selalu mengingatnya dan berbuat soleh terhadap sesama. Cara
mengingatnya yaitu dengan melakukan puasa WETON atau puasa putih selama 3 hari (kalau
di dalam syariat Islam, dipahami dilakukan setiap tanggal 13;14 dan 15 Hijriah). Padahal
tahun Hijriah tersebut ditetapkan pada saat Sayidina Umar bin Khotob r.a menjadi kalifah.
Beliau menetapkan penanggalan tahun pertama Hijriah pada tanggal Baginda Rasululloh saw
hijrah ke Tasrib (Madinah).
Dari pemahaman tersebut di atas yang dimaksud puasa putih sesuai petunjuk dari
Malaikat Jibril a.s. adalah bukan setiap tanggal 13;14;15 Hijriah, seperti anggapan orang pada
umumnya. Tetapi pemahaman hakekat pada puasa putih tersebut adalah dilakukan 3 hari
setiap tanggal satu hari sebelum weton kelahiran sampai sesudah satu hari tanggal weton
kelahiran seseorang. Misalnya weton lahirnya jatuh pada tanggal 21Sabtu Legi3. Maka
puasanya harus dari tanggal 20 Jumat Kliwon – 21 Sabtu Legi – 22 Minggu Pahing. Jadi
setiap tanggalan jatuh pada Sabtu Legi, Anda harus berpuasa seperti puasa bulan Ramadhan
satu hari sebelum dan sampai satu hari sesudah tanggal weton Anda tersebut. Puasa ini harus
dilakukan rutin setiap bulannya. Kenapa harus memakai puasa weton, karena hal ini
merupakan konsep kosmologi yang berarti hubungan manusia dengan alam semesta, seperti
yang digambarkan di atas yang hakikatnya disebut dengan istilah MESTAKUNG (Alam
Semesta Mendukung).

Di dalam pengamalannya tidak perlu dibuat dzikir berulang-ulang sebagaimana


amalan-amalan pada umumnya. Cukuplah Anda dzikir qolbu, dzikir Sirr (Nur Muhammad)
dan dzikir Dzat seperti tersebut di atas. Amalan ini cukup Anda baca setiap akan memulai
suatu pekerjaan yang penting dan strategis misalnya mencari kerja, memulai perjalanan,
memulai usaha, mau memutuskan pacaran, dan sebagainya. Biasakan membaca mantera yang
urutan awalnya sebagai berikut:

Duh Gusti ingkang Murbeng Dumadi


Mar Marti
Kakang Kawah Adi Ari-ari, getih, puser
Sedulur Papat limo Pancer jabang bayine .... (nama sendiri)
Kadang kang Katon
Kadang kang ora katon

3
Sabtu adalah nama hari dalam satu minggu yang terdiri dari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu dan
Minggu, dan Legi adalah nama pasaran yang terdiri dari 5 yaitu Kliwon, Legi, Pahing, Pon dan Wage.
6
Kadang kang karawaton
Kadang kang ora karawaton
Kadang kang metu saka margaina
Kadang kang ora metu saka margaina
Kadang kang lahir bareng sadino kabeh
Bapanta ing ngarep, ibunta ing mburi lan para leluhurku kabeh
Dalem .... (nama sendiri)
Ngaturaken sembah sujut kawula dumateng Gusti kang Murbeng Dumadi.
Matur nuwun ing sadaya paringaning Gusti dumateng dalem.
Kajawi saking meniko, wonten ingkang badhe dalem aturaken Gusti ingkang Maha Welas
lan Maha Asih inggih puniko nyuwun dumateng Gusti kang Murbeng Dumadi anggeni-
pun dalem badhe ... (sebut maksud dan permintaan)
Matur nuwun .....
Rahayu... Rahayu .... rahayu....

Hebatnya tidak seperti mantera-mantera lainnya, mantera tersebut dapat diterjemahkan


dengan bahasa masing-masing daerah, yang penting tahu arti dan maknanya. Dulu saya
menerima amalan ini dalam bahasa Sunda. Oleh karena saya orang Jawa, maka amalan
tersebut saya menggunakannya dalam bahasa Jawa. Dalam hal ini Mar Marti jangan diganti
atau jangan diterjemahkan. Contohnya jika dilakukan dengan Bahasa Indonesia adalah
sebagai berikut:

Ya Tuhan yang Maha Kuasa


Mar Marti
Kakak Kawah, adik Ari-ari, darah dan pusar
Saudaraku berempat yang berlima menjadi diri pribadi .... (nama diri)
Saudara-saudaraku yang kelihatan
Saudara-saudaraku yang tidak kelihatan
Saudara-saudaraku yang sempat terawat
Saudara-saudaraku yang tidak sempat terawat
Saudara-saudaraku yang lahir secara biasa
Saudara-saudaraku yang lahir secara tidak biasa
Saudara-saudaraku yang lahir pada hari yang sama
Ayahku yang sangat terhormat yang selalu ada di depanku
Ibuku yang sangat tercinta yang selalu ada di belakangku
Para leluhurku semua
Saya .... (Nama lengkap)
Menghaturkan sembah sujud di hadapan Tuhan Yang Maha Kuasa
Pencipta segala alam semesta berserta isinya.
Mengucapkan rasa syukur di hadapan Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang
Saya mohon kepada Tuhan semoga Tuhan yang Maha Kuasa memberi berkat pada usaha
.... (sebutkan apa yang dikehendaki)
Terimakasih, Rahayu...rahayu...rahayu....

7
Kadang Papat Limo Pancer bila digambarkan dengan cara disatukan pada konsep Kiblat
Papat Limo Pancer akan tampak sebagai berikut:

Utara – Adik Puser


Wage - warna
Hitam

Timur – kakang
Barat – Adi Ari-ari Manusia – Kliwon
Kawah, Legi – Warna
Pon, Warna Kuning Kasihan
Putih

Selatan – Adi Getih,


Pahing – Warna Merah

Pada dimensi alam semesta Papat Limo Pancer ini sudah sejak jaman Mesir Kuno sudah
dikenal kekuatannya yang luar biasa, seperti halnya pyramida di Mesir adalah menggunakan
konsep Papat Kalimo Pancer, misalnya cincin yang dipakai oleh Nabi Sulaiman a.s. memiliki
4 sisi, Situs Piramida di Gunung Padang juga memiliki 4 sisi yang menghadap 4 arah mata
angin. Andapun dapat juga mengakses energi pyramida untuk kesehatan dan kesuksesan.
Untuk mengenal lebih jauh energi pyramida ini dan bagaimana kita dapat meng-akses-nya,
akan saya bahas lewat yahoogroups (bolosejati-subscribe@yahoogroups.com). Untuk ini
daftarkan email Anda di group tersebut.
Kanjeng Sunan Kalijogo menerima konsep Kadang Papat Limo Pancer, yang kemu-
dian diberi warna Islam, dimana Roh saudara empat ini dapat diumpamakan sebagai utusan
Alloh, yaitu empat Malaikat Roh yaitu Kakang Kawah adalah Malaikat Jibril a.s, Adi Ari-ari
adalah Malaikat Israfil a.s, Adi Puser sebagai Malaikat Mikail a.s, sedangkan Adi Getih
sebagai Malaikat Maut (Izrail a.s). Jadi ke-empat Malaikat ini adalah saudara kita sendiri
yang selalu melindungi dan membantu selama hidup di dunia dan akherat. Hal ini dapat
dilihat dari keterangan di dalam Al-Qur’an [41]:30 disebutkan bahwa ada mahkluk halus
yang disebut Malaikat mendatangi orang-orang yang konsisten menjalankan laku hidup
berdasarkan aturan main yang ditetapkan Alloh, dan Malaikat berbisik kepada mereka.
Bisikan itu berupa gelombang yang kita tangkap tanpa suara.
Ya, malaikat tersebut tidak mendengar suara manusia. Tetapi mereka langsung
menghunjam ke dalam hati. Sesuai dengan kandungan ayat di bawah ini:
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan:”Tuhan kami ialah Alloh,” kemudian mereka
istiqomah. Maka, malaikat turun kepada mereka:”janganlah takut dan merasa sedih; dan
bergembiralah dengan taman yang dijanjikan Alloh kepadamu.4

4
QS. Fushshilat [41]:30
8

You might also like