You are on page 1of 3

Menyusuilah dengan keras kepala

Oleh: Shelotha Wina Dinar

Percayalah kalau tubuh kita ini sudah diberikan kecukupan untuk menyusui buah hati

kita dengan baik. Percaya dirilah. Setelah melahirkan, menyusui pertama kali

memanglah tidak mudah. Ada yang hari pertama setelah melahirkan sudah keluar

asinya, ada juga yang tiga hari kemudian baru keluar asinya. Tidak apa, itu adalah hal

yang lumrah, apalagi kalau proses persalinanya sectio atau cesar. air asi baru akan

keluar di hari ketiga pasca melahirkan.

Lalu bagaimana dengan bayinya apa tidak haus dan lapar, nanti menangis terus?

Jawabannya bayi untuk tiga hari kedepan masih memiliki cadangan makanan di

tubuhnya yang didapat dari plasenta ibu semasa dalam rahim ibu. Jadi tidak perlu

kuatir dan cepat cepat memberikan dot atau susu formula, karena nantinya akan ada

kecendrungan bayi untuk bingung puting kedepannya jika terlalu dini memberikan dot

kepada bayi. Bingung puting maksudnya si bayi menolak untuk menyusui langsung

dari payudara ibu dikarenakan bentuk dot dan puting ibu yang berbeda.

Lalu bagaimana jika ada ibu yang tidak bisa menyusui langsung bayinya dikarenakan

kondisi ibu atau bayinya yang tidak baik pasca melahirkan misalnya pasca sectio atau

si bayi mengalami jaundice atau kuning, berat badan kecil, bayi prematur dan

sebagainya..maka media yang paling tepat adalah menggunakan sendok (spoon

feeding) bukan lewat dot..Pertama-tama memang tidak mudah, tapi percayalah bayi

itu adalah pembelajar yang baik.

Jadi proses menyusui adalah pembelajaran pertama yang diterima oleh bayi dan ini

tidaklah mudah. Menyusui adalah pembelajaran yang kompleks untuk bayi.


Bagaimana bayi menghisap dan menelan, memasukkan sesuatu kedalam mulutnya.

Jadi bayi belajar melalui mulutnya.

Kenapa menyusu langsung dari payudara berbeda dengan menyusui lewat media dot

dan bisa menyebabkan bingung puting?

Karena ketika kita menyusui langsung dari payudara semua otot rahang, muka tertarik

semua dan digunakan, berbeda dengan menyusui lewat dot yang tidak perlu capek

capek menghisap, aliran air susu sudah langsung keluar jadi bayi tidak perlu menarik

otot-otot muka dan rahangnya sehingga dikemudian hari bayi menjadi malas menyusu

dari payudara si ibu, terlebih lagi bentuk dot dan puting ibu berbeda. Bayi akan

menolak menyusu langsung apalagi kalau payudara sedang tidak terlalu penuh.

Apakah ASI saya cukup untuk bayi saya?

Ini adalah pertanyaan yang sering menjadi dilema para ibu. Percayalah akan

kemampuan tubuh kita dalam memproduksi asi, semakin sering dihisap maka itu akan

menstimulus keluarnya air susu kita. Karena seperti yang kita ketahui bersama prinsip

ASI adalah supply and demand jadi semakin sering dihisap atau kita perah untuk

mengosongkan payudara semakin banyak juga nantinya tubuh kita mengirimkan

sinyal ke otak untuk segera memproduksi ASI lagi.

Jadi meskipun kita menyusui langsung kita juga harus sering sering mengosongkan

payudara kita dengan memerah air susu kita. Nantinya kita bisa menyimpannya

sebagai tabungan asip kita jika suatu waktu dibutuhkan. Jadi mengosongkan payudara

adalah hal yang sangat penting untuk kelancaran produksi ASI kita.

Kenapa hasil perahan asip saya kok sedikit sekali, tidak seperti orang orang satu botol

100ml? apa asi saya sedikit?


Tentu saja tidak, jadi semuanya tergantung kebutuhan si bayi. Bayi newborn

lambungnya masih sangat kecil sebesar biji kelereng, jadi kalau di pump cuma dpt 30

ml itu sudah banyak, 110 cc itu juga hal yang lumrah. Bukan berarti asi kita sedikit.

Nanti kedepannya baru menyesuaikan kebutuhan si bayi.

Bagaimana cara mengetahui apakah bayi kita sudah cukup minum asi atau belum?

Pertama tama bisa dilihat dari banyak tidaknya bayi pipis, sehari berapa kali ganti

popok. Jadi alangkah baiknya kalau tidak langsung dipakaikan diapers.

Selanjutnya bisa dilihat dari tumbuh kembang bayi berdasarkan tabel tumbuh

kembang anak. Nah kalau bayi newborn sehabis pulang dari rumah sakit adalah hal

yang lumrah berat badannya turun beberapa ons. Karena bayi newborn akan

mengeluarkan kelebihan air di dalam tubuhnya melalui urin. Tapi untuk selanjutnya

berat badan akan berangsur angsur naik kembali.

Anak saya full ASI kok, tapi kok berat badannya kurang?

Kalau keadaanya begini baru silahkan ditambahkan sufor..Jadi tidak berlaku lagi

menyusui dengan keras kepala. Karena yang paling penting adalah tumbuh kembang

si anak.

Kurang lebih itu ilmu yang saya dapat setelah mendengarkan hasil seminar dengan

Dr.Tiwi, semoga bermanfaat dan menambah rasa percaya diri kita sebagai ibu.

You might also like