Professional Documents
Culture Documents
LANDASAN TEORI
2.1. Defenisi
2.2. Klasifikasi
1. Kelas A.
2. Kelas B.
Diabetes dewasa terjadi setelah usia 19 tahun dan berlangsung selama 10 tahun,
tidak disertai kelainan pembuluh darah.
3. Kelas C.
Diabetes yang diderita pada usia 10-19 tahun dan berlangsung selama 10-19 tahun
dengan tidak disertai penyakit vaskular.
4. Kelas D.
Diabetes yang sudah lebih dari 20 tahun, tetapi diderita sebelum usia 10 tahun
disertai dengan kelainan pembuluh darah.
5. Kelas E.
Diabetes yang disertai pengapuran pada pembuluh darah panggul, termasuk arteri
uterusna.
6. Kelas F.
1. Kelas I : Gestasional diabetes, yaitu diabetes yang timbul pada waktu hamil dan
dxmenghilang setelah melahirkan.
2. Kelas II : Pregestasional diabetes, yaitu diabetes mulai sejak sebelum hamil dan
berlanjut setelah hamil.
3. Kelas III :Pregestasional diabetes yang disertai dengan komplikasi penyakit
pembuluh darah seperti retinopati, nefropati, penyakit pembuluh darah panggul dan
pembuluh darah perifer, 90% dari wanita hamil yang menderita Diabetes termasuk ke
dalam kategori DM Gestasional (Tipe II).
2.3. Etiologi
DMG disebabkan karna kekurangn insulin. Yang disebabkan karna adanya kerusakan
sebagian kecil atau sebagian besar sel – sel beta pulau langerhans dalam kelenjar pancreas yang
bekarja menghasilkan insulin.
Dalam kehamilan terjadi perubahan metabolism endokrin dan karbohidrat untuk makanan
janin dan persiapan untuk menyusui. Bila tidak mampu meningkatkan produksi insulin yang
mengakibatkan hyperglikemia atau DM kehamilan ( DM yang timbul dalam kehamilan ).
2.6. Patofisiologi
Pada DMG terjadi suatu keadaan di mana jumlah/fungsi insulin menjadi tidak
optimal. Terjadi perubahan kinetika insulin dan resistensi terhadap efek insulin. Akibatnya,
komposisi sumber energi dalam plasma ibu bertambah (kadar gula darah tinggi, kadar insulin tetap
tinggi).
Melalui difusi terfasilitasi dalam membran plasenta, dimana sirkulasi janin juga ikut terjadi
komposisi sumber energi abnormal. (menyebabkan kemungkinan terjadi berbagai komplikasi).
Selain itu terjadi juga hiperinsulinemia sehingga janin juga mengalami gangguan metabolik
(hipoglikemia, hipomagnesemia, hipokalsemia, hiperbilirubinemia, dan sebagainya.
Dalam kehamilan terjadi perubahan metabolism endokrin dan karbohidrat yang menunjang
pemasokan makanan bagi janin serta persiapan untuk menyusui. Glukosa dapat berdifusi secara
tetap melalui plasenta kepada janin sehingga kadarnya dalam darah janin hampir menyerupai kadar
darah ibu. Insulin ibu tak dapat mencapai janin, sehingga kadar gula ibu yang mempengaruhi kadar
pada janin. Pengendalian kadar gula terutama dipengaruhi oleh insulin, disamping beberapa
hormone lain seperti estrogen, steroid dan plasenta laktogen. Akibat lambatnya resorpsi makanan
maka terjadi hiperglikemia yang relatif lama dan ini menuntut kebutuhan insulin. Menjelang aterm
kebutuhan insulin meningkat sehingga mencapai 3 kali dari keadaan normal. Hal ini disebut
sebagai tekanan diabetojenik dalam kehamilan. Secara fisiologik telah terjadi resistensi insulin
yaitu bila ia ditambah dengan insulin eksogen ia tidak mudah menjadi hipoglikemi. Akan tetapi,
bila ibu tidak mampu meningkatkan produksi insulin, sehingga ia relative hipoinsulin yang
menyebabkan hiperglikemia atau diabetes kehamilan.
2.7. Komplikasi
1) Maternal
Hipertensi 10-20 %, Hidraamnion 20-25%, Bakteriuria 7-10 %, Persalinan distosia 10-
15%,Kematian maternal jarang, Gangguan vaskuler sehingga menimbulkan : preeclampsia, Dapat
terjadi infertilitas, Emesis dan hyperemesis berat.
Dampak lain kolestrol tinggi dan hypertensi adalah :
· Retinopati
· Nefropati
· Neuropath
· ateroskelosis
3) Neonatal
Kematian perinatal tinggi, kelainan congenital 6 %, makrosomia, kematian intra uterin,
abortus berulang / tanpa sebab, respiratory distress syndrome, janin makrosomia cenderung
menyebabkan pertolongan persalinan operatif transoabdominal, pertolongan persalinan pervagina
yang paling berbahaya adalah distosia bahu.
3.1 Pengkajian
1. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama.
Mual, muntah, penambahan berat badan berlebihan atau tidak adekuat, polipdipsi,
poliphagi, poluri, nyeri tekan abdomen dan retinopati.
b. Riwayat kesehatan keluarga.
Riwayat diabetes mellitus dalam keluarga.
c. Riwayat kehamilan
1. Diabetes mellitus gestasional.
2. Hipertensi karena kehamilan.
3. Infertilitas.
4. Bayi low gestasional age.
5. Riwayat kematian janin.
6. Lahir mati tanpa sebab jelas.
7. Anomali congenital.
8. Aborsi spontan.
9. Polihidramnion.
10. Makrosomia.
11. Pernah keracunan selama kehamilan.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Sirkulasi
1. Nadi pedalis dan pengisian kapiler ekstrimitas menurun atau lambat pada diabetes
yang lama.
2. Edema pada pergelangan kaki atau tungkai.
3. Peningkatan tekanan darah.
4. Nadi cepat, pucat, diaforesis atau hipoglikemi.
b. Eliminasi
Riwayat pielonefritis, infeksi saluran kencing berulang, nefropati dan poli uri.
c. Nutrisi dan Cairan
1. Polidipsi.
2. Poliuri.
3. Mual dan muntah.
4. Obesitas.
5. Nyeri tekan abdomen.
6. Hipoglikemi.
7. Glukosuria.
8. Ketonuria.
9. Kulit.
10. Sensasi kulit lengan, paha, pantat dan perut dapat berubah karena ada bekas injeksi
insulin yang sering.
11. Mata.
12. Kerusakan penglihatan atau retinopati.
13. Uterus.
14. Tinggi fundus uteri mungkin lebih tinggi atau lebih rendah dari normal terhadap
usia gestasi.
3. Psikososial
1. Resiko meningkatnya komplikasi karena faktor sosioekonomi rendah.
2. Sistem pendukung kurang dapat mempengaruhi kontrol emosi.
3. Cemas, peka rangsang dan peningkatan ketegangan.
3.2. Diagnosa
1. Resiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
ketidakmampuan mencerna dan menggunakan nutrisi kurang tepat.
2. Resiko tinggi terhadap cedera janin berhubungan dengan peningkatan kadar glukosa
maternal, perubahan pada sirkulasi.
3. Resiko tinggi terhadap cedera maternal berhubungan dengan ketidakadekuatan kontrol
diabetik, profil darah abnormal atau anemia, hipoksia jaringan dan perubahan respon
umum.
4. Kurang pengetahuan tentang kondisi diabetik, prognosa dan kebutuhan tindakan
pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi, kesalahan informasi dan tidak
mengenal sumber informasi.
5. Resiko tinggi terhadap trauma, pertukaran gas pada janin berhubungan dengan
ketidakadekuatan kontrol diabetik maternal, makrosomnia atau retardasi pertumbuhan
intra uterin.
6. Gangguan psikologis, ansietas berhubungan dengan situasi kritis atau mengancam pada
status kesehatan maternal atau janin.