You are on page 1of 23

Kelompok 3

 M.Firdaus

 Minda Afrina N
 IntanWirani
 Novia Asdika Putri

 Retno Ayu Diantika

 Zakia Alma Larasati

 Melda Noviria

 Ana sriwahyuni

 A. Sartika Pratiwi

 Nuraini Fimaya utari

 Yuliana Pradita
Definisi Protein

Protein berasal dari kata “protos” yang merupakan bahasa


Yunani dengan arti ‘yang paling utama’. Molekul protein
mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang
kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur
dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Protein
tersusun atas beberapa asam amino. Asam amino sendiri adalah
senyawa turunan asam karboksilat yang mengandung gugus
amina (–NH2).
Jenis-Jenis Protein
1. Berdasarkan Komponen Penyusunnya
a. Protein Sederhana
Protein sederhana adalah protein hasil hidrolisa yang penyusunnya
hanyalah campuran berbagai jenis asam amino saja.

b. Protein Kompleks
Protein kompleks merupakan protein hasil hidrolisa yang selain
memiliki berbagai asam amino juga disusun oleh komponen lain
seperti unsur logam dan fosfat.

c. Protein Derivat
Protein Derivat merupakan ikatan hasil hidrolisa parsial (tidak
sempurna) protein native (protein dasar/natural).
2. Berdasarkan Sumbernya
a. Protein Nabati
Protein nabati merupakan protein yang bersumber dari tumbuhan
seperti buah, sayur dan kacang-kacangan.

b. Protein Hewani
Protein hewani merupakan protein yang bersumber dari hewan
seperti daging, telur dan susu.

3. Berdasarkan Fungsinya
a. Protein Sempurna
Protein sempurna adalah protein yang memiliki asam amino lengkap
jenis dan jumlahnya sehingga dapat menjalankan fungsi
pertumbuhan dan dapat mempertahankan kondisi suatu sel atau
jaringan.

b. Protein Kurang Sempurna
Protein kurang sempurna adalah protein yang memiliki asam amino
lengkap namun dalam jumlah sedikit sehingga tidak dapat
menjalankan fungsi pertumbuhan namun tetap mampu
mempertahankan kondisi optimal suatu sel atau jaringan.

c. Protein tidak sempurna


Protein tidak sempurna adalah protein yang hanya memiliki atau
bahkan tidak memiliki asam amino esensial, sehingga fungsi untuk
pertumbuhan dan menjaga kondisi optimal tidak dapat dilaksanakan.
Fungsi Protein
Protein memegang peranan penting dalam berbagai proses biologi sbg

1. Transportasi dan penyimpanan molekul tubuh

2. Proteksi imun

3. Koordinasi gerak

4. Pembentukan Hormon

5. Sebagai pembentuk Antibodi

6. Membangkitkan dan menghantarkan impuls saraf

7. Katalisis enzimatik

8. Proteksi imun

9. Menjaga keseimbangan asam basa dan keseimbangan cairan tubuh

10. Menjaga keseimbangan asam basa dan keseimbangan cairan tubuh


Berapa banyak kebutuhan protein harian Kita?

Berdasarkan tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG) Kemenkes RI,


standar angka kecukupan protein bagi masyarakat Indonesia adalah
sekitar 56-59 gram per hari untuk perempuan dan 62-66 gram per
hari untuk laki-laki.
Namun secara khusus, berikut adalah AKG Protein yang
dibutuhkan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 75 Thaun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi yang
Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia :

• AKG Protein bayi kurang dari 6 bulan : 12 g


• AKG Balita : 18 – 35 g
 AKG laki-laki
 Anak-anak (5-11 tahun) : 49 – 56 g
 Remaja (12 s.d 25 tahun) : 62 – 72 g
 Dewasa (26 s.d 45 tahun) : 62 – 65 g
 Lansia (41 s.d 65 tahun) : 65 g
 Manula (>65 tahun) : 62 g
 AKG perempuan
 Anak-anak (5-11 tahun) : 49 – 60 g
 Remaja (12 s.d 25 tahun) : 56 – 69 g
 Dewasa (26 s.d 45 tahun) : 56 g
 Lansia (41 s.d 65 tahun) : 56 g
 Manula (>65 tahun) : 56 g
 Masa kehamilan dan menyusui : ditambah 20 g dari kebutuhan
berdasarkan usia
Metabolisme Protein
Protein yang terdapat dalam makanan kita dicerna dalam (lambung
oleh enzim pepsin )dan usus menjadi Asam Amino

Diabsorbi dan dibawa oleh darah ke hati

Sebagian asam amino diambil oleh hati


Protein dalam sel-sel tubuh dibentuk dari Asam Amino

Bila ada kelebihan Asam Amino dari jumlah yang digunakan untuk
biosinteis protein maka kelebihan Asam amino akan diubah menjadi
Asam Keto yang dapat masuk kedalam Siklus Asam Sitrat atau diubah
menjadi Urea
Hati merupakan organ tubuh dimana terjadi reaksi katabolimse dan
anabolisme
Garis Besar Metabolisme Protein
 Katabolisme Protein
 Metabolisme Asam Amino
 Katabolisme Asam AMINO

 Biointesis Asam Amino

 Produk Khusus

 Sintesis Protein
 Proses Replikasi

 Proses Transkripsi

 Proe Translasi
Penguraian Protein Dalam Tubuh

Secara garis besar metabolisme protein yaitu:


 Asam amino dibuat didlm hati/dihasilkan dari proses katabolisme
protein dalam hati dibawa oleh darah ke jaringan untk digunakan.
 Proess anabolik/katabolk juga terjadi dalam jaringan di luar hati
 Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari 3 sumber :
- absorbsi melalui dinding usus
- hasil penguraian protein dalam sel
- hasil sintesis aasm amino dalam sel
 Dalam tubuh kita protein mengalami perubahan-perubahan tertentu
dengan kecepatan berbeda
- protein dalam darah,hati,dan organ tubuh lain  waktu paruh 2,5-
10 hari
- protein dalam jaringan  otot 120 hari
Asam Amino dalam Darah
 Jumlah Asam Amino dalam darah tergantung dari jumlah yang

diterima dan jumlah yang digunakan

 Pada proses pencernaan , protein  Asam Amino melalui proses


hidrolisis oleh enxim

 Setelah protein diubah menjadi AA, maka dengan prose absorbsi


melalui dinding usus,AA tersebut sampai ke dalam pembuluh darah

 Dalam keadaan berpuasa: konsentrasi Asam Amino dalam darah 3,5


– 5 mg/100ml

setelah makan makanan sumber protein : naik 5 -10 mg/100 ml

setelah 4-6 jam konsentrasi akan turun kembali


Gangguan Metabolisme Protein

1. Kwashiorkor
Penyakit kwashiorkor ini merupakan penyakit yang biasa terjadi akibat
kekurangan protein. Banyak ditemukan pada anak usia 1-4 tahun.
Gejala yang timbul:
 Mengalami kelelahan yang tinggi
 Sering mengalami diare
 Pandangan mata ayu
 Rambut menjadi kuam,tipis hingga kemerahan
 Kekeringan kulit hingga bersisik dan pecah pecah
2. Edema
Penyakit edema ini merupakan nama lain dari retensi air,yakni penyakit
kekurangan protein yang sering diderita manusia. Jika darah yang
mengalir pada tubuh tidak memiliki protein yang cukup, naka seseorang
bisa mengalami gejala tekanan darah rendah.
Gejala yang timbul:
 Pembengkakan pada kulit dan kadang terasa kenyal
 Kadang diseratai nyeri atau tidak
 Kadang disertai demam atau tidak

3. Cachexia
Merupakan penyakit yang menyetang eseorang akibat kekurangan
protein. Penyakit ini dapat menyebabkan penurunan berat
badan,kanker,gagal ginjal, dan penyakit menular AIDS . Gejala yang
timbul:
 Kerap merasa lelah walaupun hanya beraktifitas ringan
 Menipisnya otot rangka
 terjadinya degradasi protein
 Berat badan menurun secara ekstrim
Metode Pemeriksaan
1. Pra Analitik
a. Persiapan Pasien
Persiapan pasien dimulai saat seorang dokter merencanakan pemeriksaan
laboratorium bagi pasien. Dokter dibantu oleh paramedis diharapkan dapat
memberikan informasi mengenai tindakan apa yang akan dilakukan, manfaat dari
tindakan itu, dan persyaratan apa yang harus dilakukan oleh pasien.

b. Pengambilan Spesimen
Pengambilan spesimen harus dilakukan dengan benar sesuai dengan standard
operating procedure (SOP) yang ada,sbg:
 Jenisnya sesuai jenis pemeriksaan
 Volume mencukupi
 Kondisi baik : tidak lisis, segar/tidak kadaluwarsa, tidak berubah warna, tidak
berubah bentuk
 Pemakaian antikoagulan atau pengawet tepat
 Ditampung dalam wadah yang memenuhi syarat
 Identitas benar sesuai dengan data pasien
c. Pengiriman Spesimen ke Laboratorium
Spesimen yang telah dikumpulkan harus segera dikirim ke
laboratorium. Sebelum mengirim spesimen ke laboratorium.
Pengiriman spesimen disertai formulir permintaan yang diisi data
yang lengkap.

Penundaan pengiriman spesimen ke laboratorium dapat dilakukan


selambat-lambatnya 2 jam setelah pengambilan spesimen.
Penundaan terlalu lama akan menyebabkan perubahan fisik dan
kimiawi yang dapat menjadi sumber kesalahan dalam
pemeriksaan.
d. Penyimpanan Spesimen

Untuk penyimpanan spesimen, perlu diperhatikan hal-hal berikut :

1) Penyimpanan spesimen dilakukan jika pemeriksaan ditunda


atau spesimen akan dikirim ke laboratorium lain

2) Lama penyimpanan harus memperhatikan, jenis


pemeriksaan, wadah dan stabilitasnya

3) Hindari penyimpanan whole blood di refrigerator

4) Menyimpan spesimen dalam lemari es dengan suhu 2-8ºC,


suhu kamar, suhu -20ºC, -70ºC atau -120ºC jangan sampai terjadi
beku ulang.

5) Memberi bahan pengawet pada spesimen.


2. Analitik
 Metode Biuret
• Prinsip
Ikatan peptida yang terdapat dalam protein dalam suasana basa akan
membentuk senyawa kompleks yang berwarna ungu dengan pereaksi
Biuret, intensitas warna yang terjadi setara dengan kadar protein total
dalam sampel dan diukur dengan menggunakan fotometer pada panjang
gelombang 546 nm.

• Alat dan Bahan


• Alat
- Tabung reaksi ukuran 5ml
- Rak tabung reaksi
- Mikropipet + tips
- Spectrofotometer 4010
• Sampel: Serum
Cara Kerja:
Blanko Sampel Sampel Serum
Kontrol
Larutan standar - 20 µL - -

Serum Kontrol - - 20 µL -

Serum - - - 20 µL

Larutan 1000 µL 1000 µL 1000µL


Kerja

Aquadest 20 µL - -

 Campur sampel sampai homogen


 Inkubasi selama 5 menit pada suhu 20-25oC
 Ukur Absorbansi Standar dan Sampel terhadap Blanko pada panjang
gelombang 546 nm
 Warna stabil sampai 2 jam. (Violet Blue)
3. Pasca Analitik
Tahap pasca analitik meliputi :
a. Pencatatan Hasil
b. Penegakkan diagnosis dari hasil pemeriksaan
c. Pelaporan Hasil
Nilai Rujukan
 DEWASA : protein total : 6.0 - 8.0 g/dl; albumin : 3.5 - 5.0 g/dl
 ANAK : protein total : 6.2 - 8.0 g/dl; albumin : 4.0 - 5.8 g/dl
 BAYI : protein total : 6.0 - 6.7 g/dl; albumin : 4.4 - 5.4 g/dl
 NEONATUS : protein total : 4.6 - 7.4 g/dl; albumin : 2.9 - 5.4 g/dl

You might also like