You are on page 1of 8

NILAI, NORMA, BUDAYA, AGAMA DAN ETIKA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam melaksanankan kewajibannya setiap orang pasti memperhatikan nilai,
norma serta budaya yang ada di sekitar kita, atau yang menjadi adat dan kebiasaan
kita dalam sehari-hari. Setiap orang pasti memiliki perbedaan aturan, norma maupun
nilai yang di yakininya. Selain hal itu budaya serta agama juga akan berpengaruh
pada kebiasaan setiap orang dalam bergaul maupun berperilaku dengan orang
sekitarnya.
Norma dan nilai yang ada di yakini sebagai patokan dari tindakan yang di
anggap baik. Setiap pekerjaan akan memiliki batasan dalam bertindak, contoh
seorang perawat dalam menjalankan kewajibannya akan berpedoman pada aturan
yang ada.
Jika nilai dan norma yang ada tidak di lakukan maka akan berdampak pada kita,
begitu juga jika nilai, dan norma yang ada tidak sesuai berdasarkan budaya, etika
dan agama yang ada, akan berdampak juga.

B. Tujuan
1. Memahami apa itu nilai, norma, budaya, agama, dan etika.
2. Menjadikan nilai, norma yang ada sebagai aturan yang harusdi patuhi.
3. Memahami setiap orang memeliki kebiasaan yang berbeda.

2
BAB II

PENJELASAN

A. Pengertian Nilai
Nilai adalah suatu keyakinan seseorang tentang penghargaan terhadap suatu
standar atau pegangan yang mengarah pada sikap/perilaku seseorang. Nilai
menggambarkan cita-cita dan harapan- harapan ideal dalam praktik keperawatan.
Dalam keperawatan terdapat nilai esensial, nilai ini terdiri atas 8 nilai, taitu :
1. Aesthetics (keindahan):
Estetika secara sederhana adalah ilmu yang membahas keindahan. Konsep nilai
estetika mungkin berada dalam ranah aktualisasi diri dalam penerapannya
(Moslow).
2. Altruism (mengutamakan orang lain)
Kesediaan memperhatikan kesejahteraan orang lain termasuk keperawatan,
komitmen, arahan, kedermawanan atau kemurahan hati serta ketekunan.
3. Equality (kesetaraan)
Memiliki hak atau status yang sama termasuk penerimaan dengan sikap asertif,
kejujuran, harga diri dan toleransi .
4. Freedom (Kebebasan )
Memiliki kapasitas untuk memilih kegiatan termasuk percaya diri, harapan,
disiplin serta kebebasan dalam pengarahan diri sendiri.
5. Human dignity (Martabat manusia)
Berhubungan dengan penghargaan yang lekat terhadap martabat manusia
sebagai individu termasuk didalamnya kemanusiaan, kebaikan, pertimbangan
dan penghargaan penuh terhadap kepercayaan.
6. Justice (Keadilan)
Menjunjung tinggi moral dan prinsip-prinsip legal termasuk objektifitas, moralitas,
integritas, dorongan dan keadilan serta kewajaran.
7. Truth (Kebenaran)
Menerima kenyataan dan realita, termasuk akontabilitas, kejujuran, keunikan dan
reflektifitas yang rasional.

Nilai-nilai ini diperoleh dan berkembang melalui informasi, lingkungan keluarga,


serta budaya sepanjang perjalanan hidupnya. Nilai-nilai tersebut diambil dengan
berbagai cara antara lain :Model atau contoh, dimana individu belajar tentang nilai-
nilai yang baik atau buruk melalui observasi perilaku keluarga, sahabat, teman
sejawat dan masyarakat lingkungannya dimana dia bergaul

3
B. Konsep Norma dan Budaya
1. Pengertian Norma
Norma adalah suatu aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari hari. Dengan
tujuan untuk mencapai kehidupan masyarakat yan tertib, aman dan damai.
Namun ada sekelompok orang yang tidak mematuhi aturan yang ada. Hal
tersebut terjadi karena beberapa faktor, diantaranya faktor pendidikan, faktor
ekonomi dll. Jenis norma yang ada di sekitar kita terdiri dari beberapa norma,
yaitu:
a. Norma Agama
Norma ini di dasarkan pada ajaran pada suatu agama tertentu. Norma ini
bersifat mutlak bagi pemeluknya.
b. Norma Kesusilaan
Norma ini di dasarkan pada hati nurano setiap manusia.
c. Norma Kesopanan
Norma mengenai tingkah laku di dalam sebuah masyarakat.
d. Norma Hukum
Norma ini berisi tentang larangan dan perintah dalam suatu masyarakat,
norma ini bersifat mengikat dan memaksa.

C. Pengertian Budaya
Pengertian budaya menutut Francis Merill adalah:
1. Pola-pola perilaku yang dihasilkan oleh interaksi sosial.
2. Semua perilaku dan semua produk yang dihasilkan oleh seseorang sebagai
anggota suatu masyarakat yang di temukan melalui interaksi simbolis.

Sedangkan menurut Bounded et.al (1989), kebudayaan. adalah sesuatu yang


terbentuk oleh: Pengembangan dah transmisi dari kepercayaan manusia melalui
simbol-simbol tertentu, misalnya simbol bahasa sebagai rangkaian simbol. yang
digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya di antara para anggota suatu
masyarakat. Pesan-pesan tentang kebudayaan yang diharapkan dapat ditemukan di
dalam media, pernerintahan, institusi agama, sistem pendidikan dan semacam itu.

Pengaruh budaya sangatlah penting dalam menjalin suatu komunikasi antara


perawat dengan pasiennya. Karena jika sorang perawat memahami budaya dari
pasien tersebut akan membantu kinerja dan komunikasi. Setiap budaya mempunyai
norma yang berbeda dan norma tertentu tentang identitas dan perilaku seksual.
Budaya juga mempengaruhi pola hubungan baik komunikasi, hubungan seksual.

4
Misalnya dalam suatu etnis tertentu wanita di harapkan bersikap pasif dalam
hubungan seksualnya.

D. Pengertian Agama
Agama merupakan pedoman hidup bagi setiap orang. Di indonesia setiap orang
wajib memiliki pedoman hidup. Adapun 5 agama yang diakui oleh bangsa Indonesia,
yaitu Islam, Katolik, Kristen, Budha, Konghucu. Dalam dunia kesehatan agama juga
akan memepengaruhi pola hubungan antara peawat dan pasiennya. Dalam ilmu
kesehatan pandangan suatu agama akn berbeda-beda. Mislanya pandangan agama
tertentu tentang seksualitas seseorang. Konsep tentang keperawanan dapat di
artikan sebagai kesucian dan kegiatan seksual di anggap dosa untuk agama
tertentu. Dalam konsep ini agama dianggap mampu memberi arahan mengenai
tindakan yang akan di lakukan seorang perawat dalam memberi asuhan
keperawatan bagi pasiennya.

E. Pengertian etika
Etika berasal dari kata Yunani, yaitu ethos yang berhubungan dengan
pertimbangan keputusan, benar atau tidaknya suatu perbuatan karena tidak ada
undang-undang yang menegaskan hal yang harus dilakukan. Etika merupakan
aplikasi atau penerapan teori tentang filosofi moral kedalam situasi nyata. Dalam
sunia kesehatan khususnya perawat etika di wujudkan dalam bentuk kode etik
keperawatan, misalnya koede etik PPNI ataupun IBI. Prinsip etika meliputi otonomi,
veracity (kejujuran), beneficience, justice (keadilan), non-maleficience, fidelity,
confidentiality (kerahasiaan), accountability (akuntabilitas).

5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam kehidupan sehari-hari pasti terdapat nilai, norma yang harusdi patuhi, di
taati oleh setiap orang. Hal ini dikarenakan jika kita melanggar salah satu akan
berdampak pada diri kita. Keperawatan sebagai suatu profesi bertanggung jawab
dan bertanggung gugat atas pelayanan/asuhan keperawatan yang
diberikan.Oleh sebab itu pemberian pelayanan/asuhankeperawatan harus
berdasarkan pada landasan hukum dan etika keperawatan. Standar
asuhan perawatan di Indonesia sangat diperlukan untuk melaksanakan praktek
keperawatan,sedangkan etika keperawatan telah diatur oleh organisasi profesi,
hanya saja kode etik yangdibuat masih sulit dilaksanakan dilapangan karena
bentuk kode etik yang ada masih belumdijabarkan secara terinci dan lengkap
dalam bentuk petunjuk teknisnya.

6
DAFTAR PUSTAKA
Koentjaraningrat. 2004. Kebudayaan mentalitas dan pembangunan. Jakarta. PT
Gramedia Pustaka Utama
https://www.academia.edu/28798274/MAKALAH_HUBUNGAN_ETIKA_DENGA
N_MORAL_NORMA_DAN_NILAI

7
8

You might also like