You are on page 1of 24

KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Segala
puji dan syukur bagi Allah SWT karena Ridho-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan lancar. Shalawat serta salam kami curahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, untuk para keluarga, sahabat serta pengikut-pengikutnya
yang setia mendampingi beliau.
Makalah ini memaparkan tentang media pembelajaran dua dimensi yang
beri bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Media Pembelajaran.
Selain itu, makalah ini juga memaparkan tentang penerapan media dua dimensi
berupa poster terhadap pembelajaran mengenai NAPZA.
Selama penyusunan makalah ini, kami menyadari masih terdapat
kekurangan atau kekeliruan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan untuk memperbaiki makalah kami yang
selanjutnya. Semoga laporan ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan
umumnya bagi pembaca.

Bandung, Oktober 2017

Penyusun,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB IPENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 1
D. Manfaat ........................................................................................................ 2
BAB II MEDIA PEMBELAJARAN DUA DIMENSI ....................................... 3
A. Pengertian Media Dua Dimensi ................................................................... 3
B. Jenis-Jenis Media Dua Dimensi ................................................................... 3
C. Karakteristik Media Dua Dimensi ............................................................... 6
D. Kelebihan dan Kekurangan Media Dua Dimensi......................................... 9
BAB III PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN DUA DIMENSI
(POSTER) DALAM MATERI TENTANG NAPZA ....................................... 11
A. Cara Pembuatan Media Pembelajaran Dua Dimensi (Poster).................... 11
B. Contoh Penerapan Media Pembelajaran Dua Dimensi (Poster) ................ 12
BAB IVKESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI .................... 18
A. Kesimpulan ................................................................................................ 18
B. Implikasi ..................................................................................................... 18
C. Rekomendasi .............................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 20

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana dalam pembahasan-pembahasan media pembelajaran, bahwa
yang dimaksud dengan proses pembelajaran adalah proses interaksi antara
manusia (sebagai peserta didik) dengan manusia yang lainnya (sebagai pendidik)
atau dengan lingkungannya. Tanpa adanya interaksi tersebut, maka proses
pembelajaran tidak akan berlangsung sebagaimana mestinya.
Dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, harus ada hal-hal
yang mendorong untuk menuju pada tujuan pembelajaran tersebut, diantaranya
metode, materi, serta media pembelajaran yang digunakan dalam proses
pembelajaran. Media pembelajaran mempunyai peran yang sangat penting agar
peserta didik dapat mencapai tujuan pendidikan yang dicita-citakan. Untuk lebih
jelasnya dalam makalah ini akan kami uraikan hal-hal yang berkaitan dengan
media pembelajaran dua dimensi.
B. Identifikasi Masalah
1. Apa itu media pembelajaran dua dimensi?
2. Apa saja jenis-jenis media pembelajaran dua dimensi?
3. Bagaimana karakteristik tiap-tiap jenis media pembelajaran dua dimensi?
4. Apa kelebihan dan kekurangan media dua dimensi?
5. Bagaimana penerapan dan cara pembuatansalah satu jenis media
pembelajaran dua dimensi (poster) dalam penyampaian materi tentang
NAPZA?
C. Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengertian media pembelajaran dua dimensi.
2. Pengetahui jenis-jenis media pembelajaran dua dimensi.
3. Karakteristik dari tiap-tiap jenis media pembelajaran dua dimensi.
4. Kelebihan dan kekurangan dari tiap-tiap jenis media pembelajaran dua
dimensi.

1
2

5. Mengetahui dan mengimplementasikan cara pembuatan salah satu media


pembelajaran dua dimensi dalam menyampaikan suatu materi, salah
satunya tentang NAPZA.

D. Manfaat
1. Menginformasikan kepada pembaca mengenai media pembelajaran dua
dimensi.
2. Menambah pengetahuan tentang karakteristik dan jenis-jenis media
pembelajaran dua dimensi.
3. Memberikan informasi tentang kekurangan dan kelebihan media pembelajaran
dua dimensi.
4. Menginformasikan tentang implementasi media pembelajaran dua dimensi
terhadap NAPZA.
BAB II
MEDIA PEMBELAJARAN DUA DIMENSI
A. Pengertian Media Dua Dimensi
Media dua dimensi adalah sebutan umum untuk alat peraga yang hanya
memiliki ukuran panjang dan lebar yang berada pada satu bidang datar. Media
pembelajaran dua dimensi meliputi media grafis, media bentuk papan, dan media
cetak. Media Grafis adalah suatu penyajian secara visual yang menggunakan titik-
titik, garis-garis, gambar-gambar, tulisan-tulisan atau simbol yang lain dengan
maksud untuk menggambarkan dan merangkum suatu ide, data atau kejadian.
Media bentuk papan disini terdiri dari papan tulis, papan tempel, papan magnet
dan papan flanel. Media cetak meliputi bahan-bahan yang disiapkan di atas kertas
untuk pengajaran dan informasi yang di hasilkan dari teknologi cetak.
B. Jenis-Jenis Media Dua Dimensi
Klasifikasi media dua dimensi terbagi menjadi 3 bagian yaitu Media
Grafis, Media Bentuk Papan dan Media Cetak dimana pada masing-masing
bagian memiliki bermacam-macam media, meliputi:
1. Media Grafis
a. Gambar/Foto
Gambar/foto adalah media yang paling umum dipakai. Dia merupakan
bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati di mana-mana,
tetapi tidak semua gambar/foto dapat dijadikan sebagai media
pembelajaran.
b. Sketsa
Sketsa adalah gambar yang sederhana, atau draft kasar yang
melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail.
c. Diagram
Diagram adalah suatu gambar sederhana yang menggunakan garis-
garis dan simbol-simbol, diagram atau skema menggambarkan struktur dari
objeknya secara garis besar, menunjukkan yang ada antar komponennya
atau sifat-sifat proses yang ada di situ. Isi diagram pada umumnya berupa
petunjuk-petunjuk.

3
4

d. Bagan/chart
Bagan adalah suatu media pembelajaran yang berupa ringkasan visual
suatu proses, perkembangan dalam materi pembelajaran yang sulit bila
hanya disampaikan secara lisan. Secara garis besar bagan/chart
digolongkan menjadi dua, yaitu chart yang menyajikan pesannya bertahap
dan chart yang menyajikan pesannya sekaligus. Bagan yang penyajian
pesannya bertahap contohnya yaitu, bagan balikan (flip chart) dan bagan
tertutup (hidden chart). Bagan/chart yang menyajikan pesan sekaligus ada
beberapa macam antara lain: bagan pohon (tree chart), bagan arus (flow
chart), bagan garis waktu (time line chart) dan stream chart.
e. Grafik (Graphs)
Grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis
atau gambar. Ada beberapa macam grafik, di antaranya adalah grafik garis
(line graph), grafik batang (bargraph), garafik lingkaran (circle atau pie
graph) dan grafik gambar (pictorial graph).
f. Kartun
Kartun adalah gambar interpretatif yang menggunakan simbol-
simbol untuk menyampaikan sesuatu pesan secara cepat dan ringkas atau
sesuatu sikap terhadap orang, situasi, atau kejadian-kejadian tertentu.
g. Poster
Poster tidak saja penting untuk menyampaikan kesan-kesan tertentu,
tetapi dia mampu pula untuk mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku
orang yang melihatnya. Poster dapat dibuat di atas kertas, kain, batang
kayu, seng dan semacamnya. Pemasangannya bisa di kelas, di luar kelas, di
pohon, di tepi jalan, di majalah. Ukurannya bermacam-macam, tergantung
kebutuhan.
h. Peta dan Globe
Pada dasarnya peta dan globe berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi.
2. Media Bentuk Papan
a. Papan Tulis
Papan tulis merupakan media yang sangat popular, digunakan di
sekolah yang tradisional dan modern. Papan tulis dapat di pakai untuk
5

tulisan, membuat gambar, grafik, diagram, peta dan sebagainya dengan


kapur yang putih maupun yang berwarna.
b. Papan Flannel/ Flanel Board
Papan flannel adalah media yang efektif sekali untuk menyajikan
pesan-pesan tertentu kepada sasaran tertentu pula. Papan berlapis kain
flanel ini dapat dilipat sehingga praktis. Papan flanel ini dipakai pula untuk
menempelkan huruf dan angka-angka. Karena penyajiannya seketika,
kecuali menarik perhatian siswa, penggunaan papan flanel dapat membuat
sajian lebih efisien.

c. Papan Bulletin/ Bulletin Board


Papan Bulletin dapat dikatakan juga sebagai papan tempel, papan ini
langsung ditempel gambar-gambar atau tulisan-tulisan. Fungsinya selain
menerangkan sesuatu, papan bulletin dimaksudkan untuk memberitahukan
kejadian dalam rangka tertentu.
d. Papan magnet atau white board atau magnetik board
Papan magnet atau white board atau magnetik board adalah sebilah
papan yang dibuat dari lapisan email putih pada sebidang logam, sehingga
pada permukaannya dapat ditempelkan benda-benda yang ringan dengan
interaksi magnet.
3. Media Cetak
a. Buku Pelajaran
Buku pelajaran merupakan alat pengajaran yang paling popular dan
banyak digunakan di tengah-tengah penggunaan alat pelajaran lainnya,
lebih-lebih akhir-akhir ini, dimana alat cetak telah memasuki abad super
modern.
b. Surat kabar dan majalah
Surat kabar dan majalah adalah media komunikasi masa dalam
bentuk cetak yang mengandung bahan bacaan aktual, memuat data terakhir
tentang hal yang menarik perhatian, sebagai sarana menulis artikel,
meningkatkan kemampuan membaca kritis dan ketrampilan berdiskusi.
c. Teks Terprogram
6

Dalam buku teks terprogram informasi disajikan secara terkendali,


dalam arti siswa hanya memiliki akses untuk melihat dan membaca teks
yang diinginkan. langkah demi langkah.
C. Karakteristik Media Dua Dimensi
1. Gambar/foto
Gambar/foto disini harus memenuhi 6 syarat supaya dapat dijadikan
media pembelajaran yang baik, yaitu:
a. Harus autentik artinya gambar tersebut haruslah secara jujur
melukiskan situasi seperti kalau orang melihat benda sebenarnya.
b. Sederhana artinya komposisisnya hendaklah cukup jelas menunjukkan
point-point pokok dalam gambar.
c. Ukuran relatif artinya gambar/foto dapat membesarkan atau
memperkecil objek/benda sebenarnya.
d. Gambar/foto sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan. Gambar
yang baik tidaklah menunjukkan objek dalam keadaan diam tetapi
memperlihatkan aktivitas tertentu.
e. Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan
pembelajaran Walaupun dari segi mutu kurang, gamabar/foto karya
siswa sendiri seringkali lebih baik.
f. Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media bagus
g. Sebagai media yang baik, gambar hendaklah bagus dari sudut seni dan
sesuaia dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
2. Sketsa. Gambar dalam sketsa harus sederhana dan harus melukiskan
bagian-bagian pokoknya tanpa detail.
3. Diagram
Beberapa ciri diagram yang perlu diketahui adalah:
a. Diagram bersifat simbolis dan abstrak sehingga kadang sulit
dimengerti.
b. Untuk dapat membaca diagram seseorang harus mempunyai latar
belakang tentang apa saja yang didiagramkan.
c. Walaupun sulit dimengerti karena sifatnya yang padat, diagram dapat
memperjelas arti.
7

d. Diagram yang baik sebagai media pendidikan yang Benar, digambar


rapi, diberi titel, label dan penjelasan- penjelasan yang perlu.
e. Cukup besar dan ditempatkan secara strategis
f. Penyusunannya disesuaiakan dengan pola membaca yang umum: dari
kiri ke kanan dan dari atas ke bawah.
4. Bagan/chart
a. Dapat dimengerti anak
b. Sederhana dan lugas, tidak rumit atau berbelit-belit dan
c. Diganti pada waktu-waktu tertentu agar selain tetap termasa (up to
date) juga tak kehilangan daya tarik.
5. Grafik (graph)
Sebagai media pendidikan grafik dapat dikatakan baik kalau
memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Jelas untuk dilihat oleh seluruh kelas.
b. Hanya menyajikan satu ide setiapa grafik.
c. Ada jarak/ruang kosong antara kolom-kolom bagiannya.
d. Warna yang digunakan harus kontras dan harmonis.
e. Berjudul dan Ringkas
f. Sederhana.
g. Mudah dibaca
h. Praktis, mudah diatur.
i. Menggambarkan kenyataan.
j. Menarik.
k. Jelas dan tak memerlukan informasi tambahan.
l. Teliti.
6. Kartun
Gambar interpretatif yang menggunakan simbol-simbol
dansifatnya mengena, pesan yang besar bisa disajikan secara ringkas dan
kesannya akan tahan lama di ingatan.
7. Poster
Secara umum, poster yang baik adalah:
a. Sederhana
8

b. menyajikan satu ide dan untuk mencapai satu tujuan pokok


c. berwarna
d. slogannya ringkas dan jitu
e. tulisannya jelas
f. motif dan disain bervariasi
8. Peta dan Globe
Secara khusus peta dan globe tersebut memberikan informasi
tentang:
a. keadaan permukaan bumi, daratan, sungai-sungai, gunung-gunung dan
bentuk-bentuk daratan serta perairan lainnya
b. tempat-tempat serta arah dan jarak dengan tempat yang lain
c. data-data budaya dan kemasyarakatan seperti misalnya populasi atau
pola bahasa/adat istiadat dan
d. data-data ekonomi, seperti misalnya hasil pertanian, industry atau
perdagangan internasional.
9. Media Cetak
Media cetak memiliki ciri-ciri materinya tertulis di atas lembaran-
lembaran kertas dan merupakan hasil dari teknologi cetak.
9

D. Kelebihan dan Kekurangan Media Dua Dimensi


1. Media Gambar/ Foto
Kelebihan media gambar/foto antara lain:
 Sifatnya konkrit. Gambar/foto lebih realitas menunjukkan pokok
masalah dibandingkan dengan media verbal semata.
 Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
 Media gambar/foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.
 Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan
untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau
membetulkan kesalahpahaman.
 Murah harganya dan gampang didapat serta digunakan tanpa
memerlukan peralatan khusus.
Kekurangan media gambar/foto antara lain:
 Gambar/foto hanya menekankan persepsi indera mata.
 Gambar/foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk
kegiatan pembelajaran.
 Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
2. Bagan/Chart
Kelebihan media bagan adalah dapat menyajikan ide-ide atau
konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan
secara visual. Bagan juga mampu memberikan butir-butir penting dari
suatu presentasi. Sedangkan kekurangan media bagan adalah jika saat
menyampaikan materi kurang jelas, maka peserta didik akan sulit untuk
memahami arti dari bagan yang kita sajikan.
3. Grafik
Kelebihan media Grafik antara lain:
 Grafik bermanfaat sekali untuk mempelajari dan mengingat data-
data kuantitatif dan hubungan-hubungannya.
 Grafik dengan cepat memungkinkan kita mengadakan analisis,
interpretasi dan perbandingan antara data-data yang disajikan baik
dalam hal ukuran, jumlah, pertumbuhan dan arah.
 Penyajian data grafik: jelas, cepat, menarik, ringkas dan logis.
10

Kekurangan media Grafik antara lain:


 Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya,
terutama untuk grafis yang lebih kompleks.
 Penyajian pesan hanya berupa unsur visual.
4. Peta Dan Globe
Kelebihan media peta dan globe antara lain:
 memungkinkan siswa mengerti posisi dari kesatuan politik, daerah
kepulauan.
 merangsang minat siswa terhadap penduduk dan pengaruh-
pengaruh geografis.
 memungkinkan siswa memperoleh gambaran tentang imigrasi dan
distribusi penduduk, tumbuh-tumbuhan dan kehidupan hewan, serta
bentuk bumi yang sebenarnya.
5. Media Cetak
Kelebihan media cetak antara lain:
 Siswa dapat belajar dan maju sesuai dengan kecepatan masing-
masing.
 Di samping dapat mengulangi materi dalam media cetakan, siswa
akan mengikuti urutan pikiran secara logis.
 Perpaduan teks dan gambar dalam halaman cetak dapat menambah
daya tarik, serta dapat memperlancar pemahaman informasi yang
disaajikan dalam dua format, verbal dan visual.
Kekurangan media cetak antara lain:
 Sulit menampilkan gerak dalam halaman media cetakan.
 Biaya pencetakan akan mahal apabila ingin menampilkan ilustrasi,
gambar, atau foto yang berwarna warni.
 Proses pencetakan media seringkali memakan waktu beberapa hari
sampai berbulan-bulan, tergantung kepada peralatan percetakan
dan kerumitan informasi pada halaman cetakan.
 Perbagian unit-unit pelajaran dalam media cetakan harus dirancang
sedemikian rupa sehingga tidak terlalu panjang dan dapat
membosankan siswa.
11

6. Poster
Kelebihan Media Poster
 Poster dapat dibuat di kertas, kain, kayu, seng dan semacamnya.
 Ukurannya terserah tergantung kebutuhan.
 Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa
terhadap pesan yang disajikan.
 Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik
perhatian siswa.
 Bentuknya sederhana tanpa memerlukan peralatan khusus dan
mudah penempatannya, sedikit memerlukan informasi tambahan.
 Pembuatannya mudah dan harganya murah.
Kekurangan Media Poster
 Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya.
 Penyajian pesan hanya berupa unsur visual.
7. Kartun
Kelebihan Media Kartun
 Kemampuan besar sekali untuk menarik perhatian.
 Pesan yang besar bisa disajikan secara ringkas.
 Kesannya akan tahan lama diingat.
Kekurangan Media Kartun
 Kartun biasanya hanya menangkap esensi pesan.
BAB III
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN DUA DIMENSI (POSTER)
DALAM MATERI TENTANG NAPZA
A. Cara Pembuatan Media Pembelajaran Dua Dimensi (Poster)
Prosedur umum dalam membuat media Poster dapat dilakukan dengan
mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
Pertama, mengidentifikasi program, dalam hal ini tentukanlah : Nama mata
pelajaran, pokok bahasan dan sub pokok bahasan, tujuan pembelajaran atau
kompetensi yang diharapkan, dan sasaran, sasaran yang dimaksud di sini adalah
peserta didik yang akan menggunakan media poster posisinya berada di kelas
berapa, dan semester berapa.
Kedua, mengkaji literatur, dalam membuat media poster ini guru selanjutnya
menentukan isi materi yang akan disajikan pada poster tersebut. Perlu diketahui
bahwa menentukan isi yang akan disajikan pada media poster perlu di kemas
sedemikian rupa sehingga materi pelajaran dapat divisualisasikan lebih tepat,
merangkum materi yang disampaikan, jelas dan menarik minat dan perhatian
siswa.
Ketiga, membuat naskah. Naskah untuk media poster berisi sketsa visual yang
akan ditampilkan berisi objek gambar, grafik, diagram, objek foto dan isi pesan
visual dalam bentuk teks. Naskah untuk media poster bisa di isi dengan tema,
gambar/visual, tulisan, warna, yang jelas dan menonjol. Naskah media poster
tidak selengkap media audio dan video, namun cukup mempersiapkannya dalam
bentuk sketsa atau outline visual. Sketsa berhubungan dengan bentuk objek,
banyaknya objek dan jenis objek yang akan divisualisasikan. Dalam naskah, objek
tidak dibuat secara utuh namun dalam bentuk sketsa menggunakan pensil atau
spidol warna hitam. Outline visual, berhubungan dengan komposisi dan
pengaturan penempatan setiap objek yang ditampilkan, misalnya teks akan
ditempatkan dimana, apa isi teksnya, berapa karakternya. Begitu juga dengan
gambar, foto atau grafis, bagaimana penempatannya, sehingga terlihat harmonis.
Kegiatan Produksi, media Poster dapat dibuat secara manual atau
menggunakan komputer. Cara manual berarti diperlukan keterampilan khusus
untuk menggambar, melukis atau membuat dekorasi objek grafis. Bahan-bahan

11
12

yang digunakan berupa media kanvas atau kertas, cat air atau cat minyak, kuas,
minyak, berbagai bentuk dan bahan kertas, spon, steryoform, dan lain-lain. Cara
kedua menggunakan komputer grafis menggunakan software aplikasi MS Word,
Corel Draw, Power Point, Photo Shop, yang diolah dalam bentuk gambar dan
dicetak secara digital menggunakan printer warna.
B. Contoh Penerapan Media Pembelajaran Dua Dimensi (Poster)
Kali ini kami akan mengangkat salah satu materi untuk dijadikan
pengaplikasian media pembelajaran dua dimensi. Materi yang akan kami jelaskan
yaitu mengenai NAPZA. Poin-poin yang akan kami jelaskan mengenai NAPZA
ialah:
1. Pengertian NAPZA
2. Jenis-jenis NAPZA
3. Pemaanfaatan NAPZA dalam pengobatan (medis)
4. Cara mencegah penyalahgunaan NAPZA
5. Akibat penyalahgunaan NAPZA
6. Cara menanggulangi orang yang melakukan penyalahgunaan NAPZA
Berikut ini uraian mengenai poin-poin diatas yang akan kami jelaskan pada
peserta didik:
1. Pengertian NAPZA
NAPZA adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat
Adiktif. Istilah napza biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi
kesehatan dan rehabilitasi.Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang
Narkotika disebutkan pengertian Narkotika adalah “zat atau obat yang
berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi
sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan”.Psikotropika adalah “zat atau obat, baik
alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif
melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku”. Zat adiktif lainnya
adalah “zat atau bahan lain bukan narkotika dan psikotropika yang
berpengaruh pada kerja otak dan dapat menimbulkan ketergantungan”.
13

2. Jenis-Jenis NAPZA
Berikut ini jenis Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya:
a. Jenis narkotika terdiri dari 3 golongan :
Golongan I : Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi,
serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan.
Contoh : Heroin, Kokain, Ganja.
Golongan II : Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan
sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan / atau
untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Morfin,
Petidin.
Golongan III : Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak
digunakan dalam terapi dan / atau tujuan pengebangan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan
ketergantungan. Contoh : Codein.
b. Jenis-jenis psikotropika :
Golongan I : Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan
ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai
potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh :
Ekstasi.
Golongan II : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat
digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan.
Contoh : Amphetamine.
Golongan III : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak
digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan.
Contoh : Phenobarbital.
Golongan IV : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat
luas digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan
14

serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma


ketergantungan. Contoh : Diazepam, Nitrazepam ( BK, DUM ).
c. Jenis zat adiktif ada 3 yaitu:
Minuman Alkohol : mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh
menekan susunan saraf pusat, dan sering menjadi bagian dari
kehidupan manusia sehari – hari dalam kebudayaan tertentu. Jika
digunakan bersamaan dengan Narkotika atau Psikotropika akan
memperkuat pengaruh obat / zat itu dalam tubuh manusia. Ada 3
golongan minuman beralkohol :
Golongan A : kadar etanol 1 – 5 % ( Bir ).
Golongan B : kadar etanol 5 – 20 % ( Berbagai minuman anggur )
Golongan C : kadar etanol 20 – 45 % ( Whisky, Vodca, Manson
House, Johny Walker ).
Inhalasi ( gas yang dihirup ) dan solven ( zat pelarut ) mudah
menguap berupa senyawa organik, yang terdapat pada berbagai barang
keperluan rumah tangga, kantor, dan sebagai pelumas mesin. Yang
sering disalahgunakan adalah : Lem, Tiner, Penghapus Cat Kuku,
Bensin.
Tembakau : pemakaian tembakau yang mengandung nikotin sangat
luas di masyarakat. Dalam upaya penanggulangan narkoba di
masyarakat, pemakaian rokok dan alkohol terutama pada remaja, harus
menjadi bagian dari upaya pencegahan, karena rokok dan alkohol
sering menjadi pintu masuk penyalahgunaan narkoba lain yang
berbahaya.
d. Pemanfaatan NAPZA Dalam Pengobatan (Medis)
1) Kokain digunakan sebagai penekan rasa sakit dikulit, digunakan
untuk anestesi (bius) khususnyauntuk pembedahan mata, hidung
dan tenggorokan.
2) Kodein merupakan analgesik lemah. Kekuatannya sekitar 1/12 dari
morfin. Oleh karena itu, kodein tidak digunakan sebagai analgesik,
tetapi sebagai anti batuk yang kuat.
15

3) Morfin adalah hasil olahan dari opium atau candu mentah. Morfin
mempunyai rasa pahit, berbentuk tepung halus berwarna putih atau
cairan berwarna putih. Morfin, terutama digunakan untuk
menghilangkan rasa nyeri yang hebat yang tidak dapat diobati
dengan analgetik non narkotika. Apabila rasa nyeri makin hebat
maka dosis yang digunakan juga makin tinggi. Semua analgetik
narkotika dapat menimbulkan adiksi (ketagihan). Morfin juga
digunakan untuk mengurangi rasa tegang pada penderita yang akan
dioperasi.
4) Heroin adalah obat bius yang sangat mudah membuat seseorang
kecanduan karena efeknya sangat kuat. Obat ini bisa ditemukan
dalam bentuk pil, bubuk, dan juga dalam bentuk cairan. Heroin
mempunyai kekuatan yang dua kali lebih kuat dari morfin dan
sering disalahgunakan orang. Heroin disebut juga putaw.
5) Methadone, saat ini Methadone banyak digunakan orang dalam
pengobatan ketergantungan opium. Antagonis opioid (analgetik
narkotika) telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan
ketergantungan opioid dan digunakan sebagai analgesia bagi
penderita rasa nyeri.
6) Meperidin (sering juga disebut petidin, demerol, atau dolantin),
digunakan sebagai analgesia.Obat ini efektif untuk diare. Daya
kerja meperidin lebih pendek dari morfin. Penggunaan
Penggunaan obat-obat yang tergolong psikotropika dalam bidang
kesehatan antara lain:
1) Asam barbiturat (pentobarbital dan secobarbitol) sering digunakan
untuk menghilangkan cemas sebelum operasi (obat penenang)
2) Amfetamin (dan turunannya), digunakan untuk mengurangi depresi,
kecanduan alkohol, mengobati parkinson kegemukan, keracunan zat
tertentu, menambah kewaspadaan, menghilangkan rasa kantuk dan
lelah, menambah keyakinan diri dan konsentarsi
Penggunaan Zat Adiktif dalam Bidang Kesehatan.
16

1) Pada dosis tertentu, nikotin yang terdapat pada rokok dapat digunakan
sebagai obat untuk memulihkan ingatan seseorang. Hal ini karena
nikotin dapat merangsang sensor penerima rangsangan di otak.
2) Alkohol dapat membunuh kuman penyakit, sehingga biasanya
digunakan untuk membersihkan alat-alat kedokteran pada proses
sterilisasi.
e. Cara Mencegah Penyalahgunaan NAPZA
1) Jangan pernah untuk mencoba-coba menggunakan narkotika, kecuali
atas dasar pertimbangan medis atau dokter.
2) Mengetahui akan berbagai macam dampak buruk narkoba.
3) Memilih pergaulan yang baik dan jauhi pergaulan yang bisa
mengantarkan kita pada penyalahgunaan narkotika.
4) Memiliki kegiatan-kegiatan yang positif, berolahraga atau pun
mengikuti kegiatan kegiatan organisasi yang memberikan pengaruh
positif baik kepada kita.
5) Selalu ingatkan bahwasannya ancaman hukuman untuk penyalah guna
Narkoba, apalagi bagi pengedar Narkoba adalah Lembaga
Pemasyarakatan.
6) Gunakan waktu dan tempat yang aman, jangan keluyuran malam-
malam. Bersantailah dengan keluarga, berkaraoke, piknik, makan
bersama, masak bersama, beres-beres bersama nonton bersama
keluarga.
7) Bila mempunyai masalah maka cari jalan keluar yang baik dan jangan
jadikan narkoba sebagai jalan pelarian.
f. Akibat Penyalahgunaan NAPZA
Penyalahgunaan adalah penggunaan salah satu atau beberapa
jenis narkoba secara berkala atau teratur diluar indikasi medis, sehingga
menimbulkan gangguan kesehatan fisik, psikis dan gangguan fungsi
sosial.Ketergantungan adalah : keadaan dimana telah terjadi
ketergantungan fisik dan psikis, sehingga tubuh memerlukan
jumlah narkoba yang makin bertambah (toleransi), apabila pemakaiannya
17

dikurangi atau diberhentikan akan timbul gejala putus obat (withdrawal


symptom).
1) Perubahan Fisik :
 Pada saat menggunakan narkoba: jalan sempoyongan, bicara pelo
(cadel), apatis, mengantuk, agresif.
 Bila terjadi kelebihan dosis (Overdosis) : nafas sesak, denyut
jantung dan nadi lambat, kulit teraba dingin, bahkan meninggal.
 Saat sedang ketagihan (Sakau) : mata merah, hidung berair,
menguap terus, diare, rasa sakit seluruh tubuh, malas mandi,
kejang, kesadaran menurun.
 Pengaruh jangka panjang : penampilan tidak sehat, tidak perduli
terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi keropos, bekas suntikan
pada lengan.
2) Perubahan sikap dan perilaku :
 Prestasi di sekolah menurun, tidak mengerjakan tugas sekolah,
sering membolos, pemalas, kurang bertanggung jawab. Pola tidur
berubah, begadang, sulit dibangunkan pagi hari, mengantuk di
kelas atau tempat kerja.
 Sering berpergian sampai larut malam, terkadang tidak pulang
tanpa ijin.
 Sering mengurung diri, berlama – lama di kamar mandi, menghidar
bertemu dengan anggota keluarga yang lain.
 Sering mendapat telpon dan didatangi orang yang tidak dikenal
oleh anggota keluarga yang lain.
 Sering berbohong, minta banyak uang dengan berbagai alasan tapi
tidak jelas penggunaannya, mengambil dan menjual barang
berharga milik sendiri atau keluarga, mencuri, terlibat kekerasan
dan sering berurusan dengan polisi.
 Sering bersikap emosional, mudah tersinggung, pemarah, kasar,
bermusuhan pencurigaan, tertutup dan penuh rahasia.

g. Cara Menanggulangi Orang Yang Melakukan Penyalahgunaan NAPZA


18

Penyalahgunaan narkoba dapat dicegah. Ada pepatah lebih baik


mencegah dari pada mengobati atau menanggulangi. Pencegahaan
merupakan upaya yang sangat penting,bahkan terpenting.Untuk mencegah
remaja dari penyalahgunaan narkoba hal yang paling penting
adalah membentengi diri sendiri dengan imtaq(iman taqwa). Selain itu ada
hal-hal lain diantaranya :
1. Menjaga diri sendiri dan teman terdekat dari hal yang menjurus ke
narkoba
2. Pendekatan pada siswa disekolah
3. Latihan peningkatan percaya diri
4. Melatih rem ja mengelola situasi sehari-hari melalui pendekatan
pemecahan masalah dan curhat
5. Memberi kegiatan yang cocok pada kehidupan remmaja
6. Mendorong partisipasi pada kegiatan yang positif
7. Memberi kesempatan agar remaja mengembangkan kegiatannya
8. Membentuk perkumpulan dalam gerakan anti narkoba (say no to drugs)
9. Saling memberi dukungan dan kasih sayang
10. Meningkatkan keterampilan dasar
11. Mencoba mengubah kebiasaan buruk, dan menjauh dari hal-hal yang
negatif
12. Selalu waspada, karena banyak modus-modus pengedar narkoba.
13. jika ada remaja yang sudah menjadi pecandu,harus diberi pengertian
sedikit demi sedikit dan tidak dijauhi atau di acuhkan di masyarakat.
14. Melaporkan ke pihak yang berwajib jika mengetahui pengedar/bandar
narkoba
15. Memberikan program, terapi dan rehabilitasi
16. Menyediakan sarana konseling untuk para pemakai n pengedar
narrkoba.
17. Menciptakan rasa takut mengulang kembali.
BAB IV
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Media dua dimensi adalah sebutan umum untuk alat peraga yang hanya
memiliki ukuran panjang dan lebar yang berada pada satu bidang datar.media
pembelajaran dua dimensi meliputi media grafis, media bentuk papan, dan media
cetak. Media grafis meliputi: gambar/foto, sketsa, diagram, bagan/chart, grafik
poster, peta dan globe. Media bentuk papan meliputi: papan tulis, papan flanel,
papan buletin dan papan magnet. Media cetakan meliputi: buku pelajaran, surat
kabar dan majalah.
Salah satu penerapan media pembelajaran dari dua dimensi adalah poster,
Poster tidak saja penting untuk menyampaikan kesan-kesan tertentu, tetapi dia
mampu pula untuk mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang
melihatnya. Penggunaan poster dapat dijadikan sebuah media pembelajaran atau
penyuluhan mengenai NAPZA.
Poster dapat disusun secara sistematis tentang hal-hal yang berkaitan
dengan NAPZA. Diawali dengan pengertian NAPZA secara umum, kemudian
karakteristik dan jenis-jenis NAPZA. Dampak dari penyalahgunaan NAPZA juga
dapat dicantumkan dalam sebuah poster. Faktor terpenting adalah upaya
penggunaan media dua dimensi berupa poster tentang cara mencegah dan
menanggulangi korban NAPZA.
B. Implikasi
Eksplorasi materi tentang NAPZA diharapkan dapat dijadikan
pertimbangan atau pengambilan keputusan dimana suatu media pembelajaran dua
dimensi yang diterapkan kemudian diterapkan di lingkungan pendidikan. Media
pengenalan NAPZA melalui poster dapat dijadikan sebagai pengajaran di sekolah-
sekolah. Poster dapat mudah di mengerti karena penggambaran materi yang
sederhana namun menarik apalagi ditambah gambar-gambar yang berkaitan
dengan NAPZA sehingga mudah untuk dipahami.

18
19

C. Rekomendasi
Bagi seorang pendidik, penggunaan media dalam sebuah pembelajaran
sangat diperlukan untuk mempermudah proses belajar mengajar. Media yang
digunakan bisa bergam tergantung kreativitas dari pendidik tersebut. Media dua
dimensi dapat diterapkan dengan mudah karena proses pembuatannya yang
sederhana namun tidak mengurangi makna materi yang diberikan.

Pendidik dapat menerapakan penggunaan poster dalam pembelajaran


mengenai NAPZA. Hal tersebut sebagai upaya untuk mencegah penyalahgunaan
NAPZA di kalangan remaja khususnya siswa yang ada di sekolah.
20

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Rohani. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta. Rineka Cipta.
Amri Khan. 2012. Karakteristik Media Dua Dimensi. Diakses di
https://amrikhan.wordpress.com/2012/06/27/karakteristik-media-dua-
dimensi/ (pada tanggal 13 Oktober 2017)
Hayati Nur. 2012. Makalah Karakteristik Media Dua Dimensi. Fakultas Tarbiyah
Institut Agama Islam Negeri Walisongo.
I Wayan Santyasa. 2007. Landasan Konseptual Media Pembelajarandidikan
Nasional. Makalah. Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Pendidikan Ganesha.
Hayati Nur. 2012. Makalah Karakteristik Media Dua Dimensi. Fakultas Tarbiyah
Institut Agama Islam Negeri Walisongo.
I Wayan Santyasa. 2007. Landasan Konseptual Media Pembelajarandidikan
Nasional. Makalah. Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Pendidikan Ganesha.
NN. 2017. Pengertian Media Gambar, Fungsi, Manfaat, Macam dan Contoh
Media Gambar Terlengkap. Diakses dari
http://www.pelajaran.co.id/2017/30/pengertian-media-gambar-fungsi-
manfaat-macam-dan-contoh-media-gambar.html (pada tanggal 12 Oktober
2017).
NN. 2016. Jenis-jenis Media Pembelajaran Dua Dimensi. Diakses dari
http://edutech.esy.es/jenis-jenis-media-pembelajaran-dua-dimensi/ (pada
tanggal 12 Oktober 2017)

You might also like