Professional Documents
Culture Documents
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Segala
puji dan syukur bagi Allah SWT karena Ridho-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan lancar. Shalawat serta salam kami curahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, untuk para keluarga, sahabat serta pengikut-pengikutnya
yang setia mendampingi beliau.
Makalah ini memaparkan tentang media pembelajaran dua dimensi yang
beri bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Media Pembelajaran.
Selain itu, makalah ini juga memaparkan tentang penerapan media dua dimensi
berupa poster terhadap pembelajaran mengenai NAPZA.
Selama penyusunan makalah ini, kami menyadari masih terdapat
kekurangan atau kekeliruan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan untuk memperbaiki makalah kami yang
selanjutnya. Semoga laporan ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan
umumnya bagi pembaca.
Penyusun,
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana dalam pembahasan-pembahasan media pembelajaran, bahwa
yang dimaksud dengan proses pembelajaran adalah proses interaksi antara
manusia (sebagai peserta didik) dengan manusia yang lainnya (sebagai pendidik)
atau dengan lingkungannya. Tanpa adanya interaksi tersebut, maka proses
pembelajaran tidak akan berlangsung sebagaimana mestinya.
Dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, harus ada hal-hal
yang mendorong untuk menuju pada tujuan pembelajaran tersebut, diantaranya
metode, materi, serta media pembelajaran yang digunakan dalam proses
pembelajaran. Media pembelajaran mempunyai peran yang sangat penting agar
peserta didik dapat mencapai tujuan pendidikan yang dicita-citakan. Untuk lebih
jelasnya dalam makalah ini akan kami uraikan hal-hal yang berkaitan dengan
media pembelajaran dua dimensi.
B. Identifikasi Masalah
1. Apa itu media pembelajaran dua dimensi?
2. Apa saja jenis-jenis media pembelajaran dua dimensi?
3. Bagaimana karakteristik tiap-tiap jenis media pembelajaran dua dimensi?
4. Apa kelebihan dan kekurangan media dua dimensi?
5. Bagaimana penerapan dan cara pembuatansalah satu jenis media
pembelajaran dua dimensi (poster) dalam penyampaian materi tentang
NAPZA?
C. Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengertian media pembelajaran dua dimensi.
2. Pengetahui jenis-jenis media pembelajaran dua dimensi.
3. Karakteristik dari tiap-tiap jenis media pembelajaran dua dimensi.
4. Kelebihan dan kekurangan dari tiap-tiap jenis media pembelajaran dua
dimensi.
1
2
D. Manfaat
1. Menginformasikan kepada pembaca mengenai media pembelajaran dua
dimensi.
2. Menambah pengetahuan tentang karakteristik dan jenis-jenis media
pembelajaran dua dimensi.
3. Memberikan informasi tentang kekurangan dan kelebihan media pembelajaran
dua dimensi.
4. Menginformasikan tentang implementasi media pembelajaran dua dimensi
terhadap NAPZA.
BAB II
MEDIA PEMBELAJARAN DUA DIMENSI
A. Pengertian Media Dua Dimensi
Media dua dimensi adalah sebutan umum untuk alat peraga yang hanya
memiliki ukuran panjang dan lebar yang berada pada satu bidang datar. Media
pembelajaran dua dimensi meliputi media grafis, media bentuk papan, dan media
cetak. Media Grafis adalah suatu penyajian secara visual yang menggunakan titik-
titik, garis-garis, gambar-gambar, tulisan-tulisan atau simbol yang lain dengan
maksud untuk menggambarkan dan merangkum suatu ide, data atau kejadian.
Media bentuk papan disini terdiri dari papan tulis, papan tempel, papan magnet
dan papan flanel. Media cetak meliputi bahan-bahan yang disiapkan di atas kertas
untuk pengajaran dan informasi yang di hasilkan dari teknologi cetak.
B. Jenis-Jenis Media Dua Dimensi
Klasifikasi media dua dimensi terbagi menjadi 3 bagian yaitu Media
Grafis, Media Bentuk Papan dan Media Cetak dimana pada masing-masing
bagian memiliki bermacam-macam media, meliputi:
1. Media Grafis
a. Gambar/Foto
Gambar/foto adalah media yang paling umum dipakai. Dia merupakan
bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati di mana-mana,
tetapi tidak semua gambar/foto dapat dijadikan sebagai media
pembelajaran.
b. Sketsa
Sketsa adalah gambar yang sederhana, atau draft kasar yang
melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail.
c. Diagram
Diagram adalah suatu gambar sederhana yang menggunakan garis-
garis dan simbol-simbol, diagram atau skema menggambarkan struktur dari
objeknya secara garis besar, menunjukkan yang ada antar komponennya
atau sifat-sifat proses yang ada di situ. Isi diagram pada umumnya berupa
petunjuk-petunjuk.
3
4
d. Bagan/chart
Bagan adalah suatu media pembelajaran yang berupa ringkasan visual
suatu proses, perkembangan dalam materi pembelajaran yang sulit bila
hanya disampaikan secara lisan. Secara garis besar bagan/chart
digolongkan menjadi dua, yaitu chart yang menyajikan pesannya bertahap
dan chart yang menyajikan pesannya sekaligus. Bagan yang penyajian
pesannya bertahap contohnya yaitu, bagan balikan (flip chart) dan bagan
tertutup (hidden chart). Bagan/chart yang menyajikan pesan sekaligus ada
beberapa macam antara lain: bagan pohon (tree chart), bagan arus (flow
chart), bagan garis waktu (time line chart) dan stream chart.
e. Grafik (Graphs)
Grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis
atau gambar. Ada beberapa macam grafik, di antaranya adalah grafik garis
(line graph), grafik batang (bargraph), garafik lingkaran (circle atau pie
graph) dan grafik gambar (pictorial graph).
f. Kartun
Kartun adalah gambar interpretatif yang menggunakan simbol-
simbol untuk menyampaikan sesuatu pesan secara cepat dan ringkas atau
sesuatu sikap terhadap orang, situasi, atau kejadian-kejadian tertentu.
g. Poster
Poster tidak saja penting untuk menyampaikan kesan-kesan tertentu,
tetapi dia mampu pula untuk mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku
orang yang melihatnya. Poster dapat dibuat di atas kertas, kain, batang
kayu, seng dan semacamnya. Pemasangannya bisa di kelas, di luar kelas, di
pohon, di tepi jalan, di majalah. Ukurannya bermacam-macam, tergantung
kebutuhan.
h. Peta dan Globe
Pada dasarnya peta dan globe berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi.
2. Media Bentuk Papan
a. Papan Tulis
Papan tulis merupakan media yang sangat popular, digunakan di
sekolah yang tradisional dan modern. Papan tulis dapat di pakai untuk
5
6. Poster
Kelebihan Media Poster
Poster dapat dibuat di kertas, kain, kayu, seng dan semacamnya.
Ukurannya terserah tergantung kebutuhan.
Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa
terhadap pesan yang disajikan.
Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik
perhatian siswa.
Bentuknya sederhana tanpa memerlukan peralatan khusus dan
mudah penempatannya, sedikit memerlukan informasi tambahan.
Pembuatannya mudah dan harganya murah.
Kekurangan Media Poster
Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya.
Penyajian pesan hanya berupa unsur visual.
7. Kartun
Kelebihan Media Kartun
Kemampuan besar sekali untuk menarik perhatian.
Pesan yang besar bisa disajikan secara ringkas.
Kesannya akan tahan lama diingat.
Kekurangan Media Kartun
Kartun biasanya hanya menangkap esensi pesan.
BAB III
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN DUA DIMENSI (POSTER)
DALAM MATERI TENTANG NAPZA
A. Cara Pembuatan Media Pembelajaran Dua Dimensi (Poster)
Prosedur umum dalam membuat media Poster dapat dilakukan dengan
mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
Pertama, mengidentifikasi program, dalam hal ini tentukanlah : Nama mata
pelajaran, pokok bahasan dan sub pokok bahasan, tujuan pembelajaran atau
kompetensi yang diharapkan, dan sasaran, sasaran yang dimaksud di sini adalah
peserta didik yang akan menggunakan media poster posisinya berada di kelas
berapa, dan semester berapa.
Kedua, mengkaji literatur, dalam membuat media poster ini guru selanjutnya
menentukan isi materi yang akan disajikan pada poster tersebut. Perlu diketahui
bahwa menentukan isi yang akan disajikan pada media poster perlu di kemas
sedemikian rupa sehingga materi pelajaran dapat divisualisasikan lebih tepat,
merangkum materi yang disampaikan, jelas dan menarik minat dan perhatian
siswa.
Ketiga, membuat naskah. Naskah untuk media poster berisi sketsa visual yang
akan ditampilkan berisi objek gambar, grafik, diagram, objek foto dan isi pesan
visual dalam bentuk teks. Naskah untuk media poster bisa di isi dengan tema,
gambar/visual, tulisan, warna, yang jelas dan menonjol. Naskah media poster
tidak selengkap media audio dan video, namun cukup mempersiapkannya dalam
bentuk sketsa atau outline visual. Sketsa berhubungan dengan bentuk objek,
banyaknya objek dan jenis objek yang akan divisualisasikan. Dalam naskah, objek
tidak dibuat secara utuh namun dalam bentuk sketsa menggunakan pensil atau
spidol warna hitam. Outline visual, berhubungan dengan komposisi dan
pengaturan penempatan setiap objek yang ditampilkan, misalnya teks akan
ditempatkan dimana, apa isi teksnya, berapa karakternya. Begitu juga dengan
gambar, foto atau grafis, bagaimana penempatannya, sehingga terlihat harmonis.
Kegiatan Produksi, media Poster dapat dibuat secara manual atau
menggunakan komputer. Cara manual berarti diperlukan keterampilan khusus
untuk menggambar, melukis atau membuat dekorasi objek grafis. Bahan-bahan
11
12
yang digunakan berupa media kanvas atau kertas, cat air atau cat minyak, kuas,
minyak, berbagai bentuk dan bahan kertas, spon, steryoform, dan lain-lain. Cara
kedua menggunakan komputer grafis menggunakan software aplikasi MS Word,
Corel Draw, Power Point, Photo Shop, yang diolah dalam bentuk gambar dan
dicetak secara digital menggunakan printer warna.
B. Contoh Penerapan Media Pembelajaran Dua Dimensi (Poster)
Kali ini kami akan mengangkat salah satu materi untuk dijadikan
pengaplikasian media pembelajaran dua dimensi. Materi yang akan kami jelaskan
yaitu mengenai NAPZA. Poin-poin yang akan kami jelaskan mengenai NAPZA
ialah:
1. Pengertian NAPZA
2. Jenis-jenis NAPZA
3. Pemaanfaatan NAPZA dalam pengobatan (medis)
4. Cara mencegah penyalahgunaan NAPZA
5. Akibat penyalahgunaan NAPZA
6. Cara menanggulangi orang yang melakukan penyalahgunaan NAPZA
Berikut ini uraian mengenai poin-poin diatas yang akan kami jelaskan pada
peserta didik:
1. Pengertian NAPZA
NAPZA adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat
Adiktif. Istilah napza biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi
kesehatan dan rehabilitasi.Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang
Narkotika disebutkan pengertian Narkotika adalah “zat atau obat yang
berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi
sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan”.Psikotropika adalah “zat atau obat, baik
alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif
melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku”. Zat adiktif lainnya
adalah “zat atau bahan lain bukan narkotika dan psikotropika yang
berpengaruh pada kerja otak dan dapat menimbulkan ketergantungan”.
13
2. Jenis-Jenis NAPZA
Berikut ini jenis Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya:
a. Jenis narkotika terdiri dari 3 golongan :
Golongan I : Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi,
serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan.
Contoh : Heroin, Kokain, Ganja.
Golongan II : Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan
sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan / atau
untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Morfin,
Petidin.
Golongan III : Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak
digunakan dalam terapi dan / atau tujuan pengebangan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan
ketergantungan. Contoh : Codein.
b. Jenis-jenis psikotropika :
Golongan I : Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan
ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai
potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh :
Ekstasi.
Golongan II : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat
digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan.
Contoh : Amphetamine.
Golongan III : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak
digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan.
Contoh : Phenobarbital.
Golongan IV : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat
luas digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan
14
3) Morfin adalah hasil olahan dari opium atau candu mentah. Morfin
mempunyai rasa pahit, berbentuk tepung halus berwarna putih atau
cairan berwarna putih. Morfin, terutama digunakan untuk
menghilangkan rasa nyeri yang hebat yang tidak dapat diobati
dengan analgetik non narkotika. Apabila rasa nyeri makin hebat
maka dosis yang digunakan juga makin tinggi. Semua analgetik
narkotika dapat menimbulkan adiksi (ketagihan). Morfin juga
digunakan untuk mengurangi rasa tegang pada penderita yang akan
dioperasi.
4) Heroin adalah obat bius yang sangat mudah membuat seseorang
kecanduan karena efeknya sangat kuat. Obat ini bisa ditemukan
dalam bentuk pil, bubuk, dan juga dalam bentuk cairan. Heroin
mempunyai kekuatan yang dua kali lebih kuat dari morfin dan
sering disalahgunakan orang. Heroin disebut juga putaw.
5) Methadone, saat ini Methadone banyak digunakan orang dalam
pengobatan ketergantungan opium. Antagonis opioid (analgetik
narkotika) telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan
ketergantungan opioid dan digunakan sebagai analgesia bagi
penderita rasa nyeri.
6) Meperidin (sering juga disebut petidin, demerol, atau dolantin),
digunakan sebagai analgesia.Obat ini efektif untuk diare. Daya
kerja meperidin lebih pendek dari morfin. Penggunaan
Penggunaan obat-obat yang tergolong psikotropika dalam bidang
kesehatan antara lain:
1) Asam barbiturat (pentobarbital dan secobarbitol) sering digunakan
untuk menghilangkan cemas sebelum operasi (obat penenang)
2) Amfetamin (dan turunannya), digunakan untuk mengurangi depresi,
kecanduan alkohol, mengobati parkinson kegemukan, keracunan zat
tertentu, menambah kewaspadaan, menghilangkan rasa kantuk dan
lelah, menambah keyakinan diri dan konsentarsi
Penggunaan Zat Adiktif dalam Bidang Kesehatan.
16
1) Pada dosis tertentu, nikotin yang terdapat pada rokok dapat digunakan
sebagai obat untuk memulihkan ingatan seseorang. Hal ini karena
nikotin dapat merangsang sensor penerima rangsangan di otak.
2) Alkohol dapat membunuh kuman penyakit, sehingga biasanya
digunakan untuk membersihkan alat-alat kedokteran pada proses
sterilisasi.
e. Cara Mencegah Penyalahgunaan NAPZA
1) Jangan pernah untuk mencoba-coba menggunakan narkotika, kecuali
atas dasar pertimbangan medis atau dokter.
2) Mengetahui akan berbagai macam dampak buruk narkoba.
3) Memilih pergaulan yang baik dan jauhi pergaulan yang bisa
mengantarkan kita pada penyalahgunaan narkotika.
4) Memiliki kegiatan-kegiatan yang positif, berolahraga atau pun
mengikuti kegiatan kegiatan organisasi yang memberikan pengaruh
positif baik kepada kita.
5) Selalu ingatkan bahwasannya ancaman hukuman untuk penyalah guna
Narkoba, apalagi bagi pengedar Narkoba adalah Lembaga
Pemasyarakatan.
6) Gunakan waktu dan tempat yang aman, jangan keluyuran malam-
malam. Bersantailah dengan keluarga, berkaraoke, piknik, makan
bersama, masak bersama, beres-beres bersama nonton bersama
keluarga.
7) Bila mempunyai masalah maka cari jalan keluar yang baik dan jangan
jadikan narkoba sebagai jalan pelarian.
f. Akibat Penyalahgunaan NAPZA
Penyalahgunaan adalah penggunaan salah satu atau beberapa
jenis narkoba secara berkala atau teratur diluar indikasi medis, sehingga
menimbulkan gangguan kesehatan fisik, psikis dan gangguan fungsi
sosial.Ketergantungan adalah : keadaan dimana telah terjadi
ketergantungan fisik dan psikis, sehingga tubuh memerlukan
jumlah narkoba yang makin bertambah (toleransi), apabila pemakaiannya
17
18
19
C. Rekomendasi
Bagi seorang pendidik, penggunaan media dalam sebuah pembelajaran
sangat diperlukan untuk mempermudah proses belajar mengajar. Media yang
digunakan bisa bergam tergantung kreativitas dari pendidik tersebut. Media dua
dimensi dapat diterapkan dengan mudah karena proses pembuatannya yang
sederhana namun tidak mengurangi makna materi yang diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Rohani. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta. Rineka Cipta.
Amri Khan. 2012. Karakteristik Media Dua Dimensi. Diakses di
https://amrikhan.wordpress.com/2012/06/27/karakteristik-media-dua-
dimensi/ (pada tanggal 13 Oktober 2017)
Hayati Nur. 2012. Makalah Karakteristik Media Dua Dimensi. Fakultas Tarbiyah
Institut Agama Islam Negeri Walisongo.
I Wayan Santyasa. 2007. Landasan Konseptual Media Pembelajarandidikan
Nasional. Makalah. Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Pendidikan Ganesha.
Hayati Nur. 2012. Makalah Karakteristik Media Dua Dimensi. Fakultas Tarbiyah
Institut Agama Islam Negeri Walisongo.
I Wayan Santyasa. 2007. Landasan Konseptual Media Pembelajarandidikan
Nasional. Makalah. Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Pendidikan Ganesha.
NN. 2017. Pengertian Media Gambar, Fungsi, Manfaat, Macam dan Contoh
Media Gambar Terlengkap. Diakses dari
http://www.pelajaran.co.id/2017/30/pengertian-media-gambar-fungsi-
manfaat-macam-dan-contoh-media-gambar.html (pada tanggal 12 Oktober
2017).
NN. 2016. Jenis-jenis Media Pembelajaran Dua Dimensi. Diakses dari
http://edutech.esy.es/jenis-jenis-media-pembelajaran-dua-dimensi/ (pada
tanggal 12 Oktober 2017)