You are on page 1of 6

IDENTITAS NASIONAL NEGARA INDONESIA

“BHINNEKA TUNGGAL IKA”

Penulis :
Alfira Aulia 1718011164
Daniel Christianto 1718011109
Ega Chessa Alia 1718011135
Firantika Dias Puteri 1758011020
Khairunnisa Athira Nauli Siregar 1758011046
Rifqi Fadhil Maulana 1718011083
Salsabila Nadhila Akib 1718011056
Syiefa Renanda Surya 1718011026

Mata Kuliah : Pancasila


Dosen Pengampu :
Kelompok : 13B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2018
Senin 12 Maret 2018, 01:46 WIB

Di Tahun Politik, Indonesia Dinilai Hadapi Ancaman 'Keterbelahan'


Jabbar Ramdhani - detikNews

Koordinator Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Siti Zuhro
(Foto: Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Koordinator Presidium Korps kewajiban untuk turut membangun bangsa
Alumni Himpunan Mahasiswa Islam dan negara. KAHMI juga berkewajiban
(KAHMI) Siti Zuhro mengatakan untuk menjaga dan merawat NKRI.
Indonesia tengah menghadapi ancaman "Sebagai muslim, KAHMI berkewajiban
terjadinya perpecahan. Hal ini disebabkan menegakkan amal makruf nahi munkar,
maraknya ujaran kebencian dan berita termasuk dalam politik. Tetapi, politik
bohong (hoax) bernada SARA. KAHMI bukan politik praktis, melainkan
"Saat ini bangsa Indonesia sedang politik moral yang menekankan pada
menghadapi ancaman 'keterbelahan'. nilai," tuturnya.
Berbagai macam ujaran kebencian, berita Siti Zuhro mengatakan KAHMI akan
hoax dan informasi yang mengandung mengambil peran dengan mencari akar
unsur SARA yang dijumpai di media persoalan dan memberikan solusi konkret
sosial, khususnya, cukup dari kondisi ini. Dia mempertanyakan
mengkhawatirkan kelangsungan hidup penyebab utama maraknya
bangsa dan NKRI di tengah berbagai penyebaran hate speech dan hoax.
persoalan pembangunan. Lebih-lebih di "Apakah bangsa Indonesia sudah berubah
tahun-tahun politik saat ini," kata Siti menjadi bangsa yang intoleran, yang tak
Zuhro dalam keterangannya, Senin lagi menghargai sopan santun dan nilai-
(12/3/2018). nilai agama? Atau apakah fenomena ini
Dia mengatakan KAHMI memiliki merupakan letupan sublimasi dari
kesenjangan sosial ekonomi yang organisasi kekeluargaan atau wadah
dirasakan makin tinggi atau karena faktor paguyuban alumni HMI, para cendekia
lain? Lalu apa solusinya?" ucapnya. yang bersifat independen yang berasal dari
Menghadapi persoalan tersebut, KAHMI beragam bidang keahlian, profesi, dan
akan menguatkan soliditas internal dengan afiliasi politik serta organisasi.
tujuan yang sepaham. Hal ini dilandasi Menurutnya, kekuatan yang mengikat
nilai-nilai Islam serta 5 insan cita HMI alumni HMI adalah kesamaan nilai Islam
yakni kualitas insan akademis, pencipta, sebagai pedoman hidup. "Independensi
pengabdi, bernafaskan Islam, dan KAHMI membuatnya tidak memihak
bertanggung jawab atas terwujudnya salah satu partai, organisasi keagamaan,
masyarakat adil makmur yang diridai atau organisasi lain manapun. KAHMI
Allah SWT. "Diharapkan terjalin sinergi tidak berpolitik praktis. Meskipun
yang kuat untuk turut melakukan demikian, tidak berarti KAHMI buta
perbaikan atas persoalan yang dihadapi politik," ucapnya.
bangsa dan negara," kata peneliti senior KAHMI baru saja melantik pengurus
LIPI ini. untuk periode 2017-2022 di Hotel Grand
Selain itu, Siti Zuhro mengatakan sebagai Sahid Jaya, Minggu (11/3). Wakil Presiden
alumni, KAHMI kan turut membina HMI Jusuf Kalla dilantik sebagai Ketua Dewan
dari sisi organisasi, intelektualitas, maupun Etik. Sementara Ketua DPR Bambang
bidang akademis. Sebab, kata dia, Soesatyo dan Ketua MPR Zulkifli Hasan
kesinambungan dan masa depan KAHMI dilantik sebagai anggota Dewan Pakar
tergantung pada HMI. yang diketuai mantan Ketua Mahkamah
"Tetapi, hal tersebut tidak dimaksudkan Konstitusi Mahfud MD.
untuk membuatnya menjadi organisasi Dalam acara ini turut hadir Wakil Ketua
yang dependen, melainkan untuk KPK Laode M Syarif, Gubernur DKI
membantu mengarahkannya menjadi Jakarta Anies Baswedan, Ketua Umum
organisasi yang independen karena mereka PPP Romahurmuziy (Rommy), mantan
adalah intelektual muda yang cerdas, Ketua DPR Akbar Tanjung, dan
penuh improvisasi dan inovasi," ucap dia. Mendikbud Muhadjir Effendy.
Siti Zuhro mengatakan KAHMI sebagai (jbr/aik)
Bhinneka Tunggal Ika

Indonesia terkenal dengan keberagaman, suatu bangsa yang terdiri dari berbagai
agama, budaya, etnis, bahasa, dan golongan sehingga bangsa Indonesia memiliki keunikan
tersendiri. Oleh karena keberagaman tersebut, dunia luar mengenal Indonesia sebagai negara
yang plural. Pluralisme adalah sebuah kerangka di mana ada interaksi beberapa kelompok-
kelompok yang menunjukan rasa saling menghormati dan toleransi satu sama lain. Mereka
hidup bersama (koeksistensi) serta membuahkan hasil tanpa konflik asimilasi. Pluralisme
sering diartikan sebagai paham yang mentoleransi adanya ragam pemikiran, agama,
kebudayaan, peradaban dan lain-lain. Jadi, Indonesia sebagai negara yang plural ialah negara
yang terdiri dari berbagai macam ras, suku, agama, dan budaya, tetapi tetap satu menjadi satu
negara.
Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan bangsa Indonesia yang tertulis pada
lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila, dan sekaligus merupakan identitas nasional
Bangsa Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti "Berbeda-beda tetapi tetap satu”.
Apabila diterjemahkan per kata, “Bhinneka” memiliki arti "beraneka ragam". Kata “neka”
dalam bahasa Sanskerta yang berarti "macam" dan menjadi pembentuk kata "aneka" dalam
Bahasa Indonesia. Kata “tunggal” berarti "satu". Kata “ika” berarti "itu", yang bermakna
meskipun beranekaragam tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan.
Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras,
suku bangsa, agama dan kepercayaan.
Prinsip-prinsip nasionalisme Indonesia (Persatuan Indonesia) tersusun dalam kesatuan
majemuk tunggal yaitu:
1. Kesatuan sejarah; bangsa Indonesia tumbuh dan berkembang dalam suatu proses
sejarah.
2. Kesatuan nasib; berada dalam satu proses sejarah yang sama dan mengalami nasib
yang sama yakni dalam penderitaan penjajah dan kebahagiaan bersama.
3. Kesatuan kebudayaan; keanekaragaman kebudayaan tumbuh menjadi suatu bentuk
kebudayaan nasional.
4. Kesatuan asas kerohanian; adanya ide, cita-cita, dan nilai-nilai kerohanian yang
secara keseluruhan tersimpul dalam Pancasila.
Dalam menjaga persatuan dan kesatuan negara Indonesia diperlukan sikap saling
menghormati sebagai contoh dalam hal agama, hal ini dikarenakan agama yang diakui di
Indonesia ada 6. Hal ini diatur dalam UUD 1945 Pasal 29 :
(1) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-
masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu. Walaupun Indonesia
merupakan negara yang plural, Indonesia tetap menegaskan cita-citanya dalam Sumpah
Pemuda, dengan bunyi :
Pertama:
Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea:
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga:
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Akhir-akhir ini, isu tentang suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) mudah
menyebar di masyarakat. Akibatnya, mucul konflik-konflik berbau SARA karena
ketidaksanggupan masyarakat dalam memandang kemajemukan sebagai kesempatan untuk
belajar menghargai satu dengan yang lain. Pada kenyataannya, masih terjadi pertikaian di
mana-mana. Kemajemukan yang dimiliki bangsa Indonesia itu harus disyukuri dan
ditanggapi dengan sikap toleransi.
Sebagai bangsa yang religius dan berbudaya, sudah semestinya rakyat Indonesia
menerapkan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat sehingga melalui keberagaman itu
Indonesia menjadi negara yang tenteram, aman, dan harmonis. Karena dengan sikap toleransi
tersebut, besar harapan Indonesia untuk tetap bersatu serta tidak terpecah-belah karena
perbedaan. Perdamaian tidak akan tercapai tanpa adanya sikap toleransi dari semua pihak.
Mari kita mulai dari diri kita sendiri untuk menciptakan generasi yang cinta damai dalam
membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia.
KESIMPULAN

Bhinneka Tunggal Ika memiliki prinsip-prisip nasionalisme Indonesia (Persatuan


Indonesia) tersusun dalam kesatuan majemuk tunggal yaitu kesatuan sejarah, kesatuan nasib,
kesatuan kebudayaan dan kesatuan atas kerohanian. Bertujuan untuk menciptakan kedamaian
antar warga negara Indonesia. Namun dengan seiring pergantian zaman, nilai dari semboyan
Bhinneka tunggal ika kini sudah mulai memudar yang berakibat pada banyaknya masalah
antar masyarakat. Penyebabnya seperti diskriminasi, konflik, egoisme, etnosentrisme, cultural
Lag, dan identitas bangsa yang mulai luntur.
Sebagai warga negara yang baik kita harus menjaga dan mengamalkan sikap
persatuan dan kesatuan (Bhinneka Tunggal Ika) baik di sekolah, keluarga, masyarakat, dan
dalam berbangsa dan bernegara karena hal itu dapat menjadikan Negara Kesatuan Indonesia
ini menjadi negara yang kokoh, rukun, dan damai.

You might also like