You are on page 1of 29

DISLOKASI

QBL 1
DISLOKASI
Menurut Suddart & Brunner (2010); permukaan artikular tulang yang
membentuk sendi tidak lagi dalam posisi anatomis. Posisi tulang dikatakan
“out of joint (di luar sendi)”.

Menurut Lewis (2013); Injury hebat pada struktur ligament di sekitar sendi
sehingga mengakibatkan perpindahana atau pemisahan permukaan articular
sendi.
PREVALENSI
Di Amerika (2010), 46,8% dari semua dislokasi terjadi pada pasien antara
lima belas dan dua puluh sembilan tahun. Tidak ada perbedaan signifikan
berdasarkan ras. Dislokasi paling sering terjadi akibat jatuh (58,8%) dan
terjadi di rumah (47,7%) atau di tempat olahraga atau rekreasi (34,5%).
Secara keseluruhan, 48,3% cedera terjadi selama olahraga atau rekreasi.
.

KLASIFIKASI
Berdasarkan penyebab (?), dislokasi dapat berupa :
 Dislokasi Kongenital ; Gangguan ini disebabkan oleh perkembangan yang
tidak tuntas sebelum lahir. Biasanya terjadi pada kegagalan
perkembangan pinggul; dysplasia pinggul.
 Dislokasi Traumatik ; dislokasi yang disebabkan oleh cedera.
 Dislokasi Patologis ; karena penyakit sendi atau kelumpuhan otot.
Berdasarkan lokasi dislokasi dapat berupa :
 Dislokasi Bahu :
 Dislokasi Siku
• Dislokasi Pinggul
• Dislokasi Lutut
• Dislokasi Pelvis
• Dislokasi tangan dan pergelangan
• Dislokasi kaki
Berdasarkaan tipe kliniknya:

• Dislokasi akut
Umumnya terjadi pada bahu, pinggu, siku. Disertai nyeri akut dan pembengkakan di
sekitar sendi

• Dislokasi berulang
Jika suatu trauma Dislokasi pada sendi diikuti oleh frekuensi dislokasi yang berlanjut
dengan trauma yang minimal.
Dislokasi biasanya sering dikaitkan dengan patah tulang/fraktur yang disebabkan oleh
berpindahnya ujung tulang yang patah oleh karena kuatnya trauma, tonus atau
kontraksi otot dan tarikan.
MANIFESTASI KLINIS
a. Deformasi persendian, jika sebuah tulang diraba secara sering
akan terdapat celah.
b. Gangguan gerakan, otot-otot tidak dapat bekerja dengan baik pada
tulang tersebut`
c. Pembengkan ini bisa parah pada kasus trauma dan dapat menutupi
deformitas
d. Nyeri lokal pada lokasi dislokasi
e. Kekakuan.
PATOFISIOLOGI
Dislokasi sering diiringi dengan fraktur dikarena stressor tulang, mengakiakan tulang
terpisah dari sendi. Mungkin terjadi memar ataupun kerusakan saraf, pembuluh darah,
ligament, struktur penyokong, dan jaringan lunak sekitar.
Dislokasi bahu dapat merusak saraf aksila. Dislokasi siku dapar merusak periosteum,
ligament dan otot. Terjadi perdarahan dan darah tidak mampu perfusi ke tulang
sehingga beresiko iskemia.
Dislokasi pada tangan dapat menjadi disabilitas permanen karena kerusakan tendon di
tangan dapat menurunkan mekanisme kerja sendi. Pada pinggul, avascular nekrosis
(kematian tulang akibat penurunan suplai darah) dapat menjadi komplikasi.
KOMPLIKASI
• Segera (immediate): cedera pada kulit, pembuluh darah, nervus perifer,
medulla spinalis, hingga trauma multipel akibat cidera,
• Akut : Infeksi : biasanya berupa artitris septic, Avascular necrosis ,
Kekakuaan sendi
• Kronis : Kekakuan sendi persisten,Instibilitas sendi persisten, Dislokasi
berkurang, Arthritis pasca partum, Osteoporosis paska-trauma, Distrodfi
simpatik reflex serta Myosiris ossificans pasca-traumatik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. X-Ray ;
2. CT Scan / MRI
3. Scan Tulang
4. Arthrocentesis ; prosedur klinis menggunakan spuit untuk mengumpulkan
cairan sinovial dari kapsul sendi. Globul lemak bebas yang terasprasi dapat
menandaka adanya fraktur.
5. Arthroscopy ; prosedur bedah minimal invasif pada sendi di mana pemeriksaan
dan perawatan kerusakan sendi, dilakukan menggunakan arthroscope
PENATALAKSANAAN MEDIS
Medis
1. Farmakologi
• Pemberian obat-obatan
• Analsik yang berfungsi untuk mengatasi nyeri otot, sendi, sakit kapala, nyeri pinggang
- efek samping dari obat ini adalah agranulositosis.
- Dosis: sesudah makan, dewasa sehara 3x1 kapsul, anak 3x1/2 kapsul
• Bimastan yang berfungsi untuk menghilangkan nyeri ringan atau sedang. Kondisi akut atau
kronik termasuk nyeri persendian, nyei otot, nyeri setelah melahirkan.
- Efek samping dari obat ini adalah mual,muntah,agranulositosi,
- dosis dewasa dosis awal 500 mg lalu 250 mg tiap 6 jam
• obat anti inflamasi non-steroid jangka pendek. Pemberian OAINS bertujuan untuk
mengurangi inflamasi dan nyeri pada sendi. Penggunaan kortikossteroid sistemik
tidak diindikasikan. Injeksi kortikosteroid pada sendi,ligament,dan tedon juga
tidak dianjurkan
2. Pembedahan
• Operasi Ortopedi
Operasi ortopedi merupakan spesialisasi medis yang mengkhususkan
pada pengendalian medis dan bedah para pasien yang memiliki kondisi-kondisi
arthritis yang mempengaruhi persendian utama, pinggul, lutut dan bahu melalui
bedah invasif minimal dan bedah penggantian sendi. Prosedur pembedahan yang
sering dilakukan meliputi Reduksi Terbuka dengan Fiksasi Interna atau disingkat
ORIF (Open Reduction and Fixation). Berikut dibawah ini jenis-jenis pembedahan
ortopedi dan indikasinya yang lazim dilakukan:
• Amputasi: penghilangan bagian tubuh.
• Artroplasti: memperbaiki masalah sendi dengan artroskop(suatu alat yangmemungkinkan
ahli bedah mengoperasi dalamnya sendi tanpa irisan yang besar) atau melalui
pembedahan sendi terbuka.
• Menisektomi: eksisi fibrokartilago sendi yang telah rusak.
• Penggantian sendi: penggantian permukaan sendi dengan bahan logamatau sintetis.
• Penggantian sendi total: penggantian kedua permukaan artikuler dalamsendidengan
logam atau sintetis.
• Reduksi Terbuka: melakukan reduksi dan membuat kesejajaran tulangyang patah setelah
terlebih dahulu dilakukan diseksi dan pemajanan tulangyang patah.
• Graft Tulang: penggantian jaringan tulang (graft autolog maupunheterolog) untuk
memperbaiki penyembuhan, untuk menstabilisasi ataumengganti tulang yang berpenyakit
Non Medis
Dislokasi Reduksi: dikembalikan ketempat semula dengan menggunakan
anastesi jika dislokasi berat.

• RICE
R: Rest (istirahat)
I: Ice (kompres dengan es)
C: Compression (Kompresi/pemasangan pembalut tekan)
E: Elevasi (meninggikan bagian dislokasi)
No. DIAGNOSA
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik

2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan


muskuloskeletal

3. Gngguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan persepsi diri

4.
Cemas berhubungan dengan perubahan dalam status kesehatan

5. Kurang perawatan diri;mandi berhubungan dengan gangguan


musculoskeletal
INTERVENSI KEPERAWATAN
NO TUJUAN DAAN KRITERIA RENCANA TINDAAKAN DAN RASIONAL
DX HASIL
Setelah dilakukan tindakan perawatan NIC:
1. selama 3x24 jam diharapkan : - Manajemen nyeri
(NOC)
- Tingkat nyeri • Lakukan pengkajian nyeri komprehensif meliputi
• Nyeri yang dilaporkan karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,beratnya nyeri dan faktor
dipertahankan pada 2->4 pencetus
• Panjangnya episode nyeri • Pastikan perawatan analgesic bagi pasien dilakukan dengan
dipertahankan pada 2->5 pemantauan yang kuat
• Mengerang dan menangis
• Tentukan akibat dari pengalaman neri terhadap kualitas hidup
dipertahankan pada 1->5
pasien (missal : nafsu makan,perasaan,tanggung jawab pean)
• Tidak bisa beristirahat
dipertahankan pada 1->4 • Kurangi faktor-faktor yang dapat meningkatkan nyeri
- Kontrol nyeri • Monitor kepuasan klien terhadap manajemen nyeri dalam interval
• Mengenali kapan nyeri terjadi yang spesifik
dipertahankan pada 1->4
• Pilih dan implementasikan tindakan yang beragam (misalnya :
farmakologi,nonfarmakologi,interpersonal untuk memfasilitasi
penurunan nyeri sesuai dengan keutuhan)
NO TUJUAN DAN KRITERIA RENCANA TINDAKAN DAN RASIONAL
DX HASIL

• Menggambarkan faktor penyebab - Pemberian analgesic


dipertahankan pada 1-4 • Tentukan lokasi karakteristik kualitas dan keparahan nyeri selama
• Menggunakan analgesic yang di mengobati apsien
rekomendasikan dipertahankan • Cek adanya riwayat aleri obat
pada 2-5 • Cek instruksi pengobatan meliputi obat dosis dan frekuensi obat
• Menggunakan tindakan pencegah analgesic yang diresepkan
dipertahankan pada 1->5 • Pilih rute pemberian secara intravena, intramuscular untuk
pengobatan nyeri yang sering
• Melaporkan nyeri yang terkontrol
• Berikan kebutuhan kenyamanan dan aktivitas lain yang dapat
dipertahankan pada 1->5
membantu relaksasi untuk memfasilitasi penurunan nyeri
- Kepuasan klien : Manajemen nyeri • Evaluasi keefektifan analgesic pada setiap setelah pemberian,
• Nyeri terkontrol dipertahankan observasi adanya tanda gejala,efek samping (misalnya:
pada 1->5 depresi,mual,muntah,mulut kering dan konstipasi)
• Mengambil tindakan untuk
memberikan kenyamanan
dipertahankan pada 2->5
NO TUJUAN DAN KRITERIA RENCANA TINDAKAN DAN RASIONAL
DX HASIL

- Terapi latihan : Mobilitas sendi


• Tentukan batasan pergerakan sendi dan efeknya terhadap fungsi sendi
• Kolaborasi dengan ahli trapi fisik dalam mengembangkan dan
menerapkan sebuah program latihan
• Jelaskan pada pasien dan keluarga manfaat dan tujuan
melakukan latihan sendi
• Monitor lokasi adanya nyeri dan ketidaknyamanan selama
pergerakan/aktivitas
• Bantu untuk melakukan pergerakan sendi yang teratur sesuai
kadar nyeri yang bias ditoleransi,ketahanan dan pergerakan
sendi
NO TUJUAN DAN KRITERIA
DX HASIL RENCANA TINDAKAN DAN RASIONAL

Setelah dilakukan tindakan perawatan NIC:


2. selama 3x24 jam diharapkan: -Terapi latihan : Mobilitas sendi
(NOC) • Tentukan batasan pergerakan sendi dan efeknya terhadap fungsi
- Pergerakan sendi
• Keseimbangan dipertahankan • Kolaborasikan degan ahli terapi fisik dalam mengembangkan dan
pada 2->5 menerapkan sebuah program latihan
• Koordinan dipertahankan pada 2- • Bantu pasien mendapatkan posisi tubuh yang optimal untuk
5 pergerakan sendi aktif maupun pasif
• Gerakan otot dipertahankan pada • Tentukan perkembangan terhadap pencapaian tujuan
1->5 - Ppeningkatan mekanika tubuh
• Gerakan sendi diprtahankan pada • Kaji pertahanan pasien mengenai mekanika tubuh dan latihan
1->5 • Kolaborasikan dengan fisioterapis dalam mengembankan
• Bergerak dengan mudah peningkatan mekanika tubuh sesuai dengan indikasi
dipertahankan pada 2->5 • Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi latihan postur
- Penampilan mekanik tubuh tubuh yang sesuai
• Mempertahankan kekuatan otot
dipertahankan pada 2->5
NO TUJUAN DAN KRITERIA
DX HASIL RENCANA TINDAKAN DAN RASIONAL

• Mempertahankan fleksibilitas sendi • Edukasi pasien/keluarga tentang frekuensi dan jumlah


dipertahankan pada 1->5 pengulangan dari setiap latihan
• Melakukan latihan yang dianjurkan • Monitor perbaikan postur tubuh/ mekanika tubuh pasien
untuk mencegah cedera - Terapi aktivitas
dipertahankan pada 1->5 • Pertimbangkan kemampuan klien dalam berpartisipasi melalui
• Menggunakan mekanika tubuh yang aktivitas spesifik
tepat dipertahankan pada 1->5 • Berkolaborasi dengan ahli terapi fisik okupasi dan terapi
- Toleransi terhadap aktivitas rekrearional dalam perencanaan dan pemantauan program
• Kecepatan berjalan dipertahankan aktivitas jika memang diperlukan
pada 1->5 • Bantu klien untuk mengeksplorasi tujuan personal dari aktivitas
• Kekuatan tubuh bagian atas/bawah yang disukai
dipertahankan paa 1->5 • Bantu klien untuk memilih aktivitas dan pencapaian tujuan melalui
• Kkemudahan dalam melakukan aktivitas yang konsisten dengan kemampuan fisik fisiologis dan
aktivitas hidup harian dipertahankan social
pada 2->5 • Intruksikan penanda keluarga untuk mempertahankan fungsi dan
kesehatan terkait peran dalam beraktivitas secara fisik social
spiritual dan kognisi
NO TUJUAN DAN KRITERIA
DX HASIL RENCANA TINDAKAN DAN RASIONAL

Setelah dilakuakn tindakan perawatan NIC:


3. selama 3x24 jam diharapkan : - Peningkatan citra tubuh
NOC: • Tentukan harapan citra diri pasien didasarkan pada tahap
- Citra Tubuh perkembangan
• Gambaran internal diri • Bantu pasien menentukan keberlanjutan dari perubahan-perubahan
dipertahankan pada 2->5 actual dari tubuh atau tingkat fungsinya
• Sikap terhadap penggunaan strategi • Bantu pasien memisahkan penampilan fisik dari perasaan berharga
untuk meningkatkan penampilan secara pribadi dengan cara yang tepat
dipertahankan pada 2->5
• Kepuasan dengan penampilan tubuh - Ppeningkatan harga diri
1->4 • Monitor pernyataan pasien mengenai harga diri
• Sikap terhadap penggunaan strategi • Tentukan kepercayaan diri pasien dalam hal penampilan diri
untuk meningkatkan fungsi tubuh 1- • Dukung pasien untuk bias mengidentifikasi kekuatan
>4 • Bantu pasien untuk menemukan penerimaan diri
• Kepuasan dengan fungsi tubuh
dipertahankan pada 1->5
NO TUJUAN DAN KRITERIA RENCANA TINDAKAN DAN RASIOANAL
DX HASIL
- Harga Diri - Peningkatan kesadaran diri
• Verbalisasi penerimaan diri • Dukung pasien untuk mengenal dan mndiskusikan pikiran dan
dipertahankan pada 1->5 perasaannya
• Penerimaan keterbatasan diri • Bantu pasien untuk menyadari bahwa setiap orang adalah unik
dipertahankan pada 1->5 • Bantu pasien untuk mengidentifikasi nilai yang berkontribusi pada
• Komunikasi terbuka dipertahankan konsep diri
pada 2->5 • Bantu pasien untuk mengidentifikasi hal yang positif mengenai diri
• Tingkat kepercayaan diri
dipertahankan pada 1->5
- Koping
• Mengidentifikasi pola koping yang
efektif dipertahankan pada 2->5
• Menyatakan akan perasaan kontrol
diri dipertahankan pada 1->4
• Adaptasi perubahan hidup 1->5
• Menyatakan penerimaan terhadap
situasi 1->5
REFENSI
Hinkle, J.L. & Cheever, K.H. (2018). Brunner & Suddarth's Textbook of Medical-Surgical
Nursing (14th ed.). Philadelphia: Wolters Kluwer.
Lewis, S.L., Dirksen, S.R., Heitkemper, M.M., Bucher, L., & Harding, M.M.
(2017). Medical-Surgical Nursing: Assessment and Management of Clinical Problems (10th ed.).
St. Louis: Elsevier.
McCance, K.L. & Huether, S.E. (2017). Understanding Pathophysiology: The Biologic Basis for
Disease in Adults and Children (6th ed.). St. Louis: Elsevier/Mosby.
OTA: Practical suggestions for the application of the OTA dislocation
classification system. Diakses 13/09/2018 21:19 WIB
https://ota.org/media/23187/97042.17Dislocatn-S103-S128.pdf

You might also like