You are on page 1of 8

Evaluasi Hasil Usaha

Evaluasi hasil usaha atau bisnis merupakan tahap yang sangat penting di dalam
manajemen uasaha atau bisnis untuk memberikan feedback atas pelaksanaannya berada
pada jalur yang benar. Evaluasi usaha yang baik adalah evaluasi yang memberikan
dampak positif pada perkembangan suatu program-program kinerja uasahanya.
Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio merupakan teknik atau alat pengukur prestasi perusahaan dalam hal
menentukan tingkat likiuditas , solvabilitas , keefektifan operasi , serta derajat keuntungan
perusahaan . rasio menggabarkan suatu hubungan atau perimbangan suatu jumlah
tertentu dengan jumlah yang lain dan dengan menggunakan alat analisis . rasio ini akan
dapat menjelaskan atau menggambar kepada penganalisisnya tentang baik atau
buruknya keadaan atau posisi keungan pada suatu perusahaan terutama apabila angka
rasio tersebut di bandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai
standar .

Rasio Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keungannya pada
saat ditagih . adapun rasio likiuditas adalah rasio yang menggambar kan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi jangka pendeknya . kemampuan membayar atas kewajban
jangka pendek sangat tergantung dari alat pembayaraan likuid (cair) yang dimiliki
perusahaan . besar alat pembayaraan likud yang dimiliki perusahaan disebut sebagai
daya bayar atau kekuatan bayar suatu perusahaan, yang akan menjadikan perusahaan
mempunyai kemampuan membayar kewajiban jangka pendek .
Tujuan rasio likiuditas atau rasio model kerja bagi kreditur jangka pendek , bank ,
manajemen , serta parakreditur jangka panjang sangat lah penting untuk menanalisis dan
meninterprestasikan posisi keungan jangka pendek , untuk mncegah efektivitas modal
kerja yang digunakan dalam perusahaan . adapun bagi pemegang saham atau pemilik
berguna untuk mengetahui prospek pembayar bunga di masa yang akan datang dan
deviden yang akan di terima .
 Semua perusahaan dikatakan mempunyai posisi keungan yang kuat apabila mampu :
a. Memenuh kewajiban-kewajiban jangka pendeknya tepat waktu
b. Memelihara modal kerja yang cukup untuk operasi normal . artinya keungan dapat
memenuhi untuk kegiatan intern
c. Membayar bunga dan deviden yang segera dibayar
d. Memelihara tingkat kredit yang menguntungkan
Setiap perusahaan yang mempunyai daya bayar yang besar mamu membayar kewajiban
jangka pendek nya setiap saat atau aktifa lancarnya lebih besar daripada utang lancer nya
disebut sebagai perusahaan likiud . sebaliknya, apabila perusahaan hanya mampu daya
bayar yang kecil atau utang lebh besar darpada aktiva lancer berarti perusahaan tersebut
adalah perusahaan ilikuid ( tidak likuid) . dalam literature anglosaxon (anglosoxis) istilah
likuliditas sering disebut sebagai technical solvency .
Secara umum dapat disimpulkan bahwa likuliditas adlah perbandnga antara aktiva lancer
dengan utag lancar . besarnya perbandingan atau resio terbaik antar aktifa lancar dengan
utang lancar adalah sekitar 2:1. Namun demikian , angka tersbut tidaklah mutlak .
besarnya rasio dapat ditentukan sesuai dengan jenis usaha dan kebijakan keuangan
masing-masing .
 Berikut adalah rasio pengukuran likuliditas
a. Current ratio
Current ratio adalah rasio yang meggambarkan kemampuan perusahaan memenuhi utang
lancarnya dengan aktiva lancarnya
b. Quick ratio (acid test ratio)
Quick ratio ini mengukur kemapuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya dengan tidak memperhiungkan nilai persedian , karena persedian dianggap
kuraang cepat dapat dijadikan uang.
c. Cash ratio
Cash ratio adlag rasio yang menggambarkan kemapuan perusahaan memenuhi utang
lancarnya dengan menggunakan aktiva yang paling lancar yaitu kas dan efek .
d. Working capital to total asset ratio
Rumus rasio modal kerja dengan total aktiva (working capital to total asset)
ratio digunakan untuk mengukur likuliditas dari total aktva dan posisi modal kerja neto
Rasio Likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi
Kewajiban Lancarnya dengan Aktiva Lancar.
Sebuah perusahaan dapat dikatakan "Likuid" atau sesuai dengan standar Likuiditas
perusahaan, jika mampu membayar semua kewajiban Jangka pendeknya dengan aktiva
lancar yang dimilikinya.
Bagaimana jika perusahaan tidak mampu ? maka perusahaan dikatakan "ilikuid"
Secara umum terdapat dua macam LIkuiditas, yaitu Likuiditas Badan Usaha dan
Likuiditas Perusahaan

* Disebut Likuiditas Badan Usaha , apabila kemampuan membayar tersebut


dihubungkan dengan kewajiban dengan pihak kreditur atau pihak luar
* Disebut Likuiditas Perusahaan, apabila kemampuan membayar tersebut dihubungkan
dengan kewajiban finansial untuk menyelenggarakan proses produksi.

Sekarang mari kita mempelajari cara menghitung Rasio Likuiditas, yaitu dengan Current
Ratio dan Acid/Quick Ratio.

* Current Ratio, yaitu perbandingan jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar.
Gunanya untuk mengetahui kemampuaan perusahaan membayar hutang lancarnya.
Perusahaan yang bukan perusahaan kredit, bila perbandingan current rationya kurang
dari 2:1, maka dianggap kurang baik. Kenapa ? sebab bila aktiva lancarnya mengalami
penurunan maka jumlah aktiva nya tidak cukup untuk menutup hutang lancar

Rumus Current Ratio = Aktiva Lancar / Kewajiban Lancar


Contoh Soal :
Dari Neraca suatu perusahaan diketahui
- Kas Rp 25.000.000,-
- Piutang Dagang Rp 75.000.000,-
- BArang dagangan Rp 200.000.000,-
- Jumlah Hutang Dagang,wesel,bunga dan pajak nya Rp 255.000.000,-
Hitunglah Current Ratio nya

Jawab :
Aktiva Lancar = 25.000.000 + 75.000.000 + 200.000.000 = Rp 300.000.000
Hutang Lancar = Rp 255.000.000,-
Current Ratio = Aktiva Lancar 300.000.000
----------------- x 100 % = ----------------- x 100 %
Hutang Lancar 255.000.000
= 117.65 %
= 118 % ( dibulatkan )
= 1.18 x
( artinya setiap Rp 1 hutang lancar dijamin dengan Rp 1.18 aktiva lancar )

* Acid / Quick Ratio , yaitu perbandingan antara jumlah kas, efek dan piutang dengan
hutang lancar.Perusahaan bisa dikatakan Quick jika rasio nya 1:1

Rumus Quick Ratio = Aktiva Lancar - Persediaan


--------------------------------
Kewajiban Lancar

Contoh soal :
Dari Neraca suatu perusahaan diketahui - Kas Rp 25.000.000,-
- Piutang Dagang Rp 75.000.000,-
- BArang dagangan Rp 200.000.000,-
- Jumlah Hutang Dagang,wesel,bunga dan pajak nya Rp 255.000.000,-
Hitunglah Quick Ratio nya

Jawab :
Aktiva Lancar = 25.000.000 + 75.000.000 + 200.000.000 = Rp 300.000.000
Persediaan adalah barang dagangan yang tersedia untuk dijual = Rp 200.000.000,-
Hutang Lancar = Rp 255.000.000,-
Quick Ratio = Aktiva Lancar - Persediaan
----------------------------------- x 100 %
Hutang Lancar
300.000.000 - 200.000.000
= ----------------------------------- x 100 %
255.000.000
= 39.22 %
= 0.39 x

( artinya Kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban lancar dengan aktiva


perusahaan adalah setiap Rp 1 hutang lancar dijamin dengan Rp 0.39 aktiva lancar yang
likuid atau dalam bentuk uang bukan persediaan barang dagangan )
Rasio Solvabilitas
Rasio yang menggambarkan kempuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajiban
dengan asset yang dimilikinya disebut rasio solvabilitas. Solvabilitas suatu perusahaan
adalah kempuan perusahaan untuk membayar utang dalam jangak panjang . maslah
solvabilitas menyangku kempuan perusahaan untuk membayar uatang jangka pendek
dan jagka panjangnya . akan tetapi para kreditu atau pemegang saham selain tertarik
pada jangka pendek , mereka lebih berminat pada kondisi jangka panjang , karena posisi
keungan jangka pendek betapa pun sebaliknya tidak lah selalu parelel dengan posisi
keungan jangka panjang .
Tujuan rasio solvabilitas atau rasio mengukur efektivitas operasi, sangat berguna untuk
kepentingan kreditu jangka panjang atau para pemegan saham . rasio ini mengukur dan
menganilisi posisi keuangan jangka panjang dan hasil operasinya . sehingga dapat
mengetahui hal berikut:
a. Apakah perusahaan sudah menggunakan secara baik tau menguntungkan modal
yang merupakan pinjaman .
b. Apakah modal yang diperoleh sudah diinvestasikan dalam keseimbangan yang baik .
c. Apakah jumlah inventasi dalam harta yang dioperasikan sesuai dengan pengahsilan
atau volume penjualan diwaktu mendatang .
Dalam literature anglosaxon , solvabilitas sering disebut sebagai actual solvency ,
sedangkan penghitungan solvabiltas , aktiva berwujud (intangible assets) tidak ikut
diperhitungkan.
Solvabilitas Perusahaan itu gunanya untuk menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi segala kewajiban finansialnya jika perusahaan tersebut dilikuidasi.
Suatu perusahaan dikatakan Solvabel jika perusahaan itu mempunyai aktiva yang cukup
untuk membayar semua hutang-hutangnya , baik yang jangka panjang maupun jangka
pendek.
Bagaimana jika perusahaan tidak mempunyai cukup aktiva untuk membayar segala
hutangnya ? maka perusahaan tersebut dikatakan insolvabel.

Rumus Rasio Solvabilitas :


a. Rasio Modal dengan Aktiva = Modal Sendiri
Total Aktiva

b. Rasio Modal dengan Aktiva Tetap = Modal Sendiri


AktivaTetap

c. Rasio Aktiva Tetap dengan Hutang Jangka


Panjang = AktivaTetap ____
Hutang Jangka Panjang
Contoh :
Dari Neraca Perusahaan HASAN234 diketahui
- Saham Rp 420.000.000
- Laba ditahan Rp 145.000.000
- Kas Rp 25.000.000
- Piutang Dagang Rp 75.000.000
- Barang dagangan Rp 200.000.000
- Mesin Rp 250.000.000
- BAngunan Rp 350.000.000
- Tanah Rp 100.000.000
-Obligasi Rp 180.000.000

Hitunglah Solvabilitas Perusahaan dengan


a. Rasio Modal dengan Aktiva
b. Rasio Modal dengan Aktiva Tetap
c. Rasio Aktiva Tetap dengan Hutang Jangka Panjang

Jawab

a. Rasio Modal dengan Aktiva = Modal Sendiri


-----------------
Total Aktiva
= 420.000.000 + 145.000.000
------------------------------------------
25jt + 75jt + 200jt +250jt +350jt +100jt
= 565.000.000
---------------
1.000.000.000
= 56.5 %
= 0.565 x

Artinya Setiap Rp 1 total aktiva dibiayai dengan Rp 0.565 modal sendiri,


sedangkan Rp 0.435 dari pinjaman

b. Rasio Modal dengan Aktiva Tetap = Modal Sendiri


-----------------
Aktiva Tetap

= 420.000.000 + 145.000.000
-------------------------------
-
250jt +350jt +100jt
= 565.000.000
---------------
1.000.000.000
= 80.71 %
= 0.81 x

Artinya aktiva tetap dibiayai dengan 80.71 % modal sendiri,

c. Rasio Aktiva Tetap dengan Hutang Jangka Panjang = Aktiva Tetap


---------------
Hutang Jangka Panjang

= 250jt + 350jt + 100jt


-----------------------
180jt

= 700.000.000
---------------
180.000.000
= 388.89 %

Artinya Kemampuan perusahaan untuk memperoleh pinjaman jangka panjang dengan


jaminan aktiva aktiva tetap sebesar 388.89%

Ratio Rentabilitas atau Profibilitas


Ratio rentabilitas atau profibilitas perusahaan adalah kemampuan suatu perusahaan
untuk menghasilkan laba dari sejumlah dana yang diinvestasikan , untuk periode atau
jangka waktu tertentu . jadi, masalah rentabilitas atau frofibilitas perusahaan pada
hakikatnyaa dilakukan untuk menganalisis kempuan dari suatu oerusahaan dalam
memperoleh keuntungan atau laba secara optimal dari usha-usaha yang dijalankan
dengan meggunakan sejumlah modal tertentu.
Tujuan rasio rentabilitas adalah merupakan rasio untuk mengukur prestasi perusahaan
dalam hal mendapatkan keuntungan atau rentabilitas usaha atas modal yang kita
gunakan. Rasio ini merupakan alat pengukur prestasi dari manajemen perusahaan atau
pengola peusahaan . Pengukuran keuntungan yang dicapai perusahaan dpat dilakukan
dengan menggunakan berbagai cara antara lain dengan menggunakan rasio ekonomis
dan rentabilitas modal sediri dengan menggunkan cara lain yang biasa digunakan aliran
anglosaxis , sperti pengukuran dengan menggunakan gros profit margin , operating profit
margin , dan eaming power of total investment
Ada beberapa macam perhitungan dalam Rentabilitas Usaha
a. Rasio Laba Usaha dengan Total Aktivitas = Laba Usaha / Total Aktiva
b. Perputaran total Aktiva = Penjualan / total Aktiva
c. Gross Margin Ratio = Laba Kotor / Penjualan
d. Net MArgin Ratio = Laba Bersih / Penjualan
e. Operating Margin Ratio = Laba Usaha / Penjualan
f. Rentabilitas Modal sendiri = Laba Bersih / Modal sendiri

Contoh Soal ,
Dari Neraca Perusahaan HASAN234 diketahui
- Saham Rp 420.000.000
- Laba ditahan Rp 145.000.000
- Kas Rp 25.000.000
- Piutang Dagang Rp 75.000.000
- Barang dagangan Rp 200.000.000
- Mesin Rp 250.000.000
- BAngunan Rp 350.000.000
- Tanah Rp 100.000.000
- Laba Usaha Rp 300.000.000
- Penjualan Rp 2.000.000.000
- Harga Pokok Penjualan Rp 1.000.000.000
- Laba Bersih Rp 146.000.000
Hitunglah :
a. Rasio Laba Usaha dengan Total Aktivitas
b. Perputaran total Aktiva
c. Gross Margin Ratio
d. Net MArgin Ratio
e. Operating Margin Ratio
f. Rentabilitas Modal sendiri

Jawab :
a. Rasio Laba Usaha dengan Total Aktivitas = Laba Usaha / Total Aktiva
= 300.000 / 1.000.000.000
= 30 %
= 0.3 x
Artinya : Setiap Rp 1 Total Aktiva , menghasilkan Laba Usaha sebesar Rp 0.3

b. Perputaran total Aktiva = Penjualan / total Aktiva


= 2.000.000.000 /1.000.000.000
= 2x
( artinya Total Aktiva telah digunakan untuk meningkatkan penjualan efisiensi sebesar
2x )

c. Gross Margin Ratio = Laba Kotor / Penjualan


= (2.000.000.000-1.000.000.000) / 2.000.000.000
= 1.000.000.000 / 2.000.000.000
= 50%
Artinya Perusahaan dapat mencapai laba kotor 50% dari penjualannya

d. Net MArgin Ratio = Laba Bersih / Penjualan


= 146.000.000 / 2.000.000.000
=. 7.3 % = 0.07
Artinya Rp 1 penjualan meenghasilkan Laba bersih sebanyak Rp 0.07

e. Operating Margin Ratio = Laba Usaha / Penjualan


= 300.000.000 / 2.000.000.000
= 1.5 % = 0.15
Artinya Setiap Rp 1 penjualan menghasilkan Rp 0.15

f. Rentabilitas Modal sendiri = Laba Bersih / Modal sendiri


= 146.000.000 / 565.000.000
= 25.84 %
= 0.2584
Artinya Rp 1 modal sendiri menghasilkan laba bersih Rp 0.2584

You might also like