Professional Documents
Culture Documents
Pada makalah ini, gen keratinase yang diperoleh bersumber dari bakteri Pseudomonas
aeruginosa yang berada dalam limbah bulu ayam. Dimana keratin itu sendiri dikenal akan
stabilitasnya yang kuat terhadap reagen kimia seperti asam, alkali dan enzim proteolitik umum
seperti tripsin, papain dan pepsin (Mabrouk 2008).
Pertimbangan bahwa keratin pada limbah bulu ayam ini memiliki kandungan protein yang
tinggi, keratin tersebut dapat digunakan sebagai sumber protein dan asam amino untuk pakan
ternak dan aplikasi lainnya. Mikroorganisme yang memproduksi protease keratinase mungkin
memiliki kegunaan penting dalam hidrolisis limbah yang mengandung keratin dari industri kulit
dan unggas, sehingga hal ini merupakan metode alternatif yang menarik dalam biokonversi yang
efisien serta meningkatkan nilai gizi limbah keratin dengan mengembangkan ekonomi yang ramah
lingkungan.
Bahan yang digunakan dalam ekstraksi keratinase yaitu berbagai macam reagen dan bulu ayam.
Reagen – reagen tersebut antara lain : Folin-Ciocalteu, Pyrobest Taq polymerase,
Phenylmethylsulphonyl fluoride (PMSF), dithiothreitol (DTT), casein, dan beberapa reagen
lainnya. Di samping itu, bulu – bulu ayam yang telah dikumpulkan, dicuci dengan air keran, dan
dipotong – potong menjadi beberapa bagian dengan panjang sekitar 5mm, lalu diautoklaf pada
suhu 121℃ selama 15 menit. Setelah itu, langkah selanjutnya adalah dikeringkan pada suhu 60℃
selama 24 jam. Bulu – bulu yang telah dikeringkan, lalu digiling menjadi bubuk yang akan
digunakan untuk mengisolasi strain dari keratinase pada media agar serta juga digunakan dalam
menentukan aktivitas keratinase.
Langkah – langkah dalam mengekstraksi keratinase :
6. Pengaruh Ion Logam, Aditif dan Inhibitor Protease pada Aktivitas Keratinolitik
Protease dimurnikan yang preincubated di barbital buffer (pH 7,5) pada 30 ° C selama
10 menit dengan Ca2 +, Mg2 +, Mn2 +, Co2 +, Cu2 +, Zn2 +, Hg2 +, Pb2 +, Fe2 +, Li +,
ethylenediaminetetracetic acid (EDTA), 2-mercaptoethanol, dithiothreitol (DTT) dan
phenylmethylsulfonyl fuoride (PMSF) pada 2,0 dan 10 mM, dan dengan gycerol dan
dimethyl sulfoxide (DMSO) pada 1% dan 5% (v / v). Aktivitas kontrol tanpa penambahan
aditif diambil sebagai 100%.
Kesimpulan :
Gen keratinase yang diperoleh bersumber dari bakteri Pseudomonas aeruginosa yang
berada dalam limbah bulu ayam. Dimana keratin itu sendiri dikenal akan stabilitasnya yang
kuat terhadap reagen kimia seperti asam, alkali dan enzim proteolitik umum seperti tripsin,
papain dan pepsin.
Digunakan vector ekspresi pEZZ 18 (GE HealthCare Science, India) sebagai sarana
rekombinan keratinase Ker P dalam Escherichia coli.
Refrensi :
Sharma R, Gupta R (2010). Extracellular expression of keratinase Ker P from Pseudomonas
aeruginosa in E. coli. Biotechnol. Lett., 32: 1863-1868.
(PDF) Isolation and characterization of a keratinolytic protease from a feather-degrading
bacterium Pseudomonas aeruginosa C11. Available from:
https://www.researchgate.net/publication/262567899_Isolation_and_characterization_of_a_kerat
inolytic_protease_from_a_feather-degrading_bacterium_Pseudomonas_aeruginosa_C11
[accessed Oct 14 2018].