You are on page 1of 3

1.

Pengertian Benefit-Cost Ratio


a. Net B/C adalah perbandingan antara jumlah PV net benefit yang positif
dengan jumlah PV net benefit yang negatif. Jumlah Present value positif
sebagai pembilang dan jumlah present value negatif sebagai penyebut. Net
B/C ini menunjukkan gambaran berapa kali lipat manfaat (benefit) yang
diperoleh dari biaya (cost) yang dikeluarkan. Apabila net B/C > 1, maka
proyek atau gagasan usaha yang akan didirikan layak untuk dilaksanakan.
Demikian pula sebaliknya, apabila net B/C < 1, maka proyek atau gagasan
usaha yang akan didirikan tidak layak untuk dilaksanakan. Net B/C ratio
merupakan manfaat bersih tambahan yg diterima proyek dari setiap 1 satuan
biaya yg dikeluarkan. Sumber :
http://hasyimibnuabbas.blogspot.com/2012/08/studi-kelayakan-proyek-net-b
enefitcost.html
b. Benefit cost ratio analysis secara matematis merupakan perbandingan nilai
ekuivalen semua benefit terhadap nilai ekuivalen semua biaya. Untuk kriteria
pengambilan keputusan untuk alternatif tunggal adalah dengan cara melihat
nilai dari B/C apakah besar dari sama dengan satu atau kecil dari satu.
i. -Jika B/C ≥ 1 , maka alternatif investasi atau proyek layak (feasible),
diterima
ii. -Jika B/C < 1 , maka alternatif investasi atau proyek tidak layak (not
feasible)
Sumber :http://ekonomiteknik-itt.blogspot.com/2012/01/benefit-cost
-ratio.html

c. Analisis Benefit Cost Ratio (BCR) merupakan suatu analisis yang diperlukan
untuk melihat sejauh mana perbandingan antara nilai manfaat terhadap nilai
biaya dilihat pada kondisi nilai sekarang/present value (PV). Perhitungan
analisis BCR didasarkan pada tingkat suku bunga. Jika nilai BCR pada
suku bunga berlaku lebih besar dari 1, proyek dikatakan layak secara
ekonomi dan dapat dikatakan layak untuk dibangun.
Sumber : http://www.apb-group.com/benefit-cost-ratio/

d. A benefit-cost ratio (BCR) is an indicator, used in cost-benefit analysis, that


attempts to summarize the overall value for money of a project or proposal. A
BCR is the ratio of the benefits of a project or proposal, expressed in
monetary terms, relative to its costs, also expressed in monetary terms. All
benefits and costs should be expressed in discounted present values. A BCR
can be a profitability index in for-profit contexts. Benefit cost ratio (BCR)
takes into account the amount of monetary gain realized by performing a
project versus the amount it costs to execute the project. The higher the BCR
the better the investment. General rule of thumb is that if the benefit is higher
than the cost the project is a good investment.
Rasio biaya-manfaat (benefit-cost ratio - BCR) adalah indikator, yang
digunakan dalam analisis biaya-manfaat, yang mencoba merangkum nilai
keseluruhan untuk uang proyek atau proposal. BCR adalah rasio manfaat
proyek atau proposal, yang dinyatakan dalam istilah moneter, relatif terhadap
biayanya, juga dinyatakan dalam istilah moneter. Semua manfaat dan biaya
harus dinyatakan dalam nilai sekarang yang didiskontokan. BCR dapat
menjadi indeks profitabilitas dalam konteks nirlaba. Benefit cost ratio (BCR)
memperhitungkan jumlah keuntungan moneter yang direalisasikan dengan
melakukan proyek versus jumlah biaya untuk melaksanakan proyek.
Semakin tinggi BCR, semakin baik investasinya. Aturan umum adalah bahwa
jika manfaatnya lebih tinggi daripada biaya proyek adalah investasi yang
baik.
Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Benefit-cost_ratio

e.

2. Contoh Soal
a. Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan untuk membeli peralatan
baru seharga Rp.35.000.000. Dengan peralatan baru itu bisa dilakukan
penghematan sebesar Rp.500.000 per tahun selama 5 tahun. Pada akhir tahun
ke 5 peralatan itu memiliki nilai jual sebesar 40.000.000. apabila tingkat
pengembalian 9% per tahun. Apakah pembelian peralatan baru tersebut
menguntungkan?
Penyelesaian :
Dengan menggunakan pendekatan present worth maka semua biaya dan benefit
ditarik ke present
B/C= (500.000 (P/A,9%,5)+40.000.000 (P/F,9 %,5))/35.000.000
B/C= (500.000 (3,88966)+40.000.000 (0,64993))/35.000.000
B/C= 0,79

karena kurang dari 1 maka investasi pembelian peralatan baru tidak layak atau
tidak menguntungkan.
Sumber:
https://www.academia.edu/7558793/Teknik_Pengambilan_Keputusan_Economic
_Impact_Bennefit_-Cost_Analysis

b. Diketahui suatu proyek besar menghasilkan estimasi biaya dan manfaat


sebagai berikut :
- Umur proyek 6 tahun
- Tingkat DF yang berlaku 10 %
- Biaya Investasi yang dikeluarkan pada tahun ke-1 dan ke-2 masing-masing
sebesar Rp 500 jt dan Rp 400 jt kemudian biaya operasioanal tiap tahunnya
sebesar Rp 50 jt.
- Manfaat yang diterima mulai tahun ke-2 sampai tahun ke-6 masing-masing
sebesar Rp 100 jt, Rp 200 jt, Rp 300 jt, Rp 400 jt, dan Rp 500 jt.

Jadi Net B/C ratio dalam proyek tersebut adalah 1,074. 1,074>1 artinya proyek go
(Layak dijalankan)
Sumber :
http://hasyimibnuabbas.blogspot.com/2012/08/studi-kelayakan-proyek-net-benefi
tcost.html

You might also like