You are on page 1of 87

HUBUNGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN

PENGAMALAN NILAI-NILAI ISLAMI SISWA


(Studi Penelitian di SMPN 10 Kota Tangerang Selatan)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai
Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh

Roviqoh
NIM: 105011000033

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010
HUBUNGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN
PENGAMALAN NILAI-NILAI ISLAMI SISWA
(Studi Penelitian di SMPN 10 Kota Tangerang Selatan)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai
Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh

Roviqoh
NIM: 105011000033

Di Bawah Bimbingan

Prof. Dr. H. Abuddin Nata, MA


NIP. 19540802 198503 1 002

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul “Hubungan Pendidikan Agama Islam Dengan
Pengamalan Nilai-nilai Islami Siswa(Studi Penelitian Di SMPN 10 Kota
Tangerang selatan)” diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah danb Keguruan
(FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian
Munaqasyah pada tanggal 10 Desember 2010 dihadapan dewan penguji. Karena tu,
penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S1 (S.Pd.I) dalam bidang Pendidikan
Agama.

Ciputat 20 Desember 2010

Panitia Pengujian Munaqasyah

Tanggal Tanda Tangan

Ketua Panitia (Ketua Jurusan PAI)

Bahrissalim, M.Ag
NIP : 19680307 199803 1 002

Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi)

Drs. Sapiuddin Siddiq, MA


NIP : 19670328 200003 1 001

Penguji I

Dra. Eni Rosda Syarbaini, M.Psi


NIP : 19530813 198003 2 001

Penguji II

Siti Khodijah MA
NIP : 19700727 199703 2 004

Mengetahui

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Prof. Dr. Dede Rosyada, MA


NIP : 19571005 198703 1 03
LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Roviqoh
Tempat/Tgl. Lahir : Tangerang, 12 Oktober 1987
NIM : 105011000033
Jurusan/Prodi : Pendidikan Agama Islam
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Judul Skripsi : Hubungan Pendidikan Agama Islam Dengan Pengamalan
Nilai-Nilai Islami Siswa kelas VIII Di SMPN 10 Kota
Tangerang Selatan.
Dosen Pembimbing : Prof. Dr. H. Abuddin Nata MA.
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar
hasil karya sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang
saya tulis.
Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian
Munaqasah.

Jakarta,
Mahasiswa Ybs.

Roviqoh
NIM: 105011000033
ABSTRAK

Roviqoh,
105011000033

Hubungan Pendidikan Agama Islam dengan Pengamalan Nilai-nilai Islami


Siswa kelas VIII di SMPN 10 Kota Tangerang Selatan. Skripsi Program Studi
Pendidikan Agama Islam, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu
Tarbiyah Dan Keguruan, Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi objektif mengenai
bagaimanakah pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Dengan Pengamalan Nilai-
nilai Islami Siswa kelas VIII di SMPN 10 Kota Tangerang Selatan.
Bagi umat Islam, agama merupakan dasar utama dalam mendidik anak-
anaknya melalui sarana-sarana pendidikan. Karena dengan menanamkan nilai-
nilai agama akan sangat membantu terbentuknya sikap dan kepribadian anak
kelak pada masa dewasa. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pendidikan
Islam adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang
sesuai dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam, memikir,
memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam, serta bertanggung jawab
sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan
deskriptif-analisis yang didukung teknik-teknik pengumpulan data dengan teknik
pengambilan random sampling dengan bilangan ganjil genap. Jawaban angket
tersebut dihitung dengan rumus prosentase kemudian diolah dan dijelaskan secara
deskriptif. Kemudian untuk mengetahui tingkat korelasi antara kedua variabel
tersebut data dianalisis dengan menggunakan koefisien korelasi product moment.
Dari hasil perhitungan dengan angka korelasi sebesar 0.353 berada pada
arah yang positif, sedangkan uji signifikasi koefisien korelasi menunjukkan bahwa
r table pada taraf 5% signifikan sebesar 0,304; sedangkan pada taraf 1% diperoleh
r table sebesar 0.393 dengan kata lain Hipotesa alternative (Ha) diterima Hipotesa
nihil (Ho) ditolak, jadi terdapat korelasi antara Pendidikan Agama Islam dengan
Pengamalan Nilai-nilai Islami Siswa kelas VIII di SMPN 10 Kota Tangerang
Selatan namun bukanlah merupakan korelasi positif yang meyakinkan.

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan rasa syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
penguasa alam semesta yang selalu memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah berupa skripsi ini. Shalawat
teriring salam senantiasa kita curahkan kepada junjungan Nabi besar kita
Muhammad SAW, untuk keluarga, dan para sahabat-Nya serta umat yang
mengikutinya. Semoga kita semua mendapatkan syafaatnya sampai hari kiamat.
Karya tulis ilmiah berupa skripsi ini ditujukan kepada Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Agama
Islam (S.Pd.I).
Selama penyusunan skripsi dan belajar di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan jurusan Pendidikan Agama Islam, penulis banyak mendapatkan
bantuan, baik berupa moril maupun materil, serta pemikiran saran dan kritik dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan penghargaan yang
setinggi-tingginya serta mengucapakan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Prof. Dr. H. Dede Rosyada, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;
2. Bahrissalim M.Ag dan Drs. Sapiudin Sidiq, M.Ag, selaku Ketua Jurusan dan
Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;
3. Prof. Dr. H. Abuddin Nata. MA. Yang telah bersedia meluangkan waktunya
untuk memberikan bimbingan dan pengarahan serta motivasi yang sangat
berharga kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini;
4. Segenap dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang pernah memberi pengajaran kepada penulis,
mudah-mudahan ilmu yang pernah disampaikan kepada penulis bermanfaat,
khususnya bagi penulis dan umunya bagi semua;

ii
5. Dra. Hj. Elly Wijayanti selaku Ibu Kepala Sekolah SMPN 10 Kota Tangerang
Selatan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk penelitian.
6. Ayahanda H. Sarmidi dan Ibunda Hj. Nur Mukhlisah yang memberikan
motivasi baik moril maupun materil untuk kelancaran dalam penulisan skripsi
ini serta kasih sayangnya diiringi do’a yang tak pernah putus kepada-Nya agar
putra putrinya menjadi anak yang soleh dan solehah.
7. Wiwik Winarti S.Si dan suami, serta Muhasan S.Pd kakakku tersayang, Hadi
Firmansyah, Mukhtar Adib Azam Zami, Sri Solehah, Titi Salmiyah, Ahmad
Fajar Muntaha, adik-adikku tersayang.Dzi Ilmi Faizi, keponakanku tersayang.
kalian semua selalu memberi nuansa kehidupan di hati memberikan
kebahagian dan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini,
saudara tidak bisa dipisahkan;
8. Sahabat-sahabatku, Rizki Amalia, Halimah, Mukarramah, The Muti, Nur
istiqomah, Silvi yang selalu memberikan penuh warna dalam hidupku yang
menjadi sumber kekuatan semangat tersendiri bagi penulis.
9. Maman Ilman, terimakasih atas dukungannya.
10. Serta Teman-teman Prodi Pendidikan Agama Islam Angkatan 2005 yang telah
berbagi suka dan duka pada masa saat-saat kuliah.

Atas semua bantuan dari berbagai pihak, penulis hanya dapat


memanjatkan doa kehadirat Allah SWT. Semoga kebaikan yang telah kalian
berikan kepada penulis mendapatkan balasan maupun imbalan yang setimpal dari
Allah, Amin Ya Rabbal’alamin.

Jakarta, November 2009 M


Dzuhijjah 1430 H

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN
ABSTRAK ........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .............................................................. 4
C. Pembatasan Masalah ............................................................ 4
D. Perumusan Masalah .............................................................. 5
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ......................................... 5

BAB II KAJIAN TEORITIS


A. Deskripsi Teoretik ................................................................. 6
1. Pendidikan Agama Islam ............................................... 7
a. Pengertian Pendidikan Agama Islam ....................... 7
b. Dasar pendidikan Islam dan Tujuan Pendidikan
Islam ......................................................................... 11
c. Pendidikan Agama Islam dan Pengamalan Nilai-Nilai
Islami ........................................................................ 15
d. Pengukuran Pendidikan Agama Islam ..................... 16
2. Pengamalan Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam .......... 19
a. Nilai Keimanan ......................................................... 19
b. Nilai Akhlak .............................................................. 20
c. Nilai Ilmu Pengetahuan ............................................. 21
d. Nilai Musyawarah ..................................................... 21
e. Nilai Keadilan dan Persamaan .................................. 21

iv
B. Kerangka Berpikir ................................................................ 22
C. Hipotesis Penelitian............................................................... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Tempat Dan Waktu Penelitian ............................................. 24
B. Metode Penelitian ................................................................. 24
C. Populasi Dan Sampel ........................................................... 25
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 26
E. Variabel Dan Definisi Operasional ...................................... 26
F. Teknis Analisis Dan Pengolahan Data ................................. 28

BAB IV HASIL PENELITIAN


A. Gambaran Umum Berdirinya SMPN 10 Kota Tangerang
Selatan ................................................................................... 33
1. Sejarah Berdirinya SMPN 10 Kota Tangerang Selatan .. 33
2. Visi Dan Misi .................................................................. 34
3. Sarana Dan Prasarana ...................................................... 34
4. Keadaan Pegawai Sekolah .............................................. 35
5. Keadaan Siswa ............................................................... 36
B. Deskripsi data ....................................................................... 37
1. Pendidikan Agama Islam ................................................ 37
2. Pengamalan nilai-nilai islami siswa ................................ 48
C. Analisa Dan Interpretasi Data .............................................. 58
1. Analisa Data ................................................................... 58
2. Interpretasi Data ............................................................. 63
D. Keterbatasan Penelitian ........................................................ 64

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................... 66
B. Saran ...................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 68
LAMPIRAN

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kisi-kisi angket untuk variabel X (Pendidikan Agama Islam)


dan variabel Y (Pengamalan Nilai-nilai Islami Siswa) .............. 27
Tabel 2 Skor item alternativ jawaban responden ..................................... 29
Tabel 3 Indeks korelasi product moment ................................................. 30
Tabel 4 Keadaan sarana dan prasarana SMPN 10 Kota Tangerang
Selatan, berdasarkan statistik tahun ajaran 2008-2009 ............... 35
Tabel 5 Keadaan Pegawai SMPN 10 Kota Tangerang Selatan................ 36
Tabel 6 Kelas / rombongan belajar .......................................................... 36
Tabel 7 Meyakini keesaan Allah SWT .................................................... 38
Tabel 8 Hakikat penciptaan manusia ....................................................... 38
Tabel 9 Mengetahui proses turunnya Al-qur’an ...................................... 39
Tabel 10 Meyakini qada dan qadar ............................................................ 39
Tabel 11 Harus tolong menolong antar sesama ......................................... 40
Tabel 12 Ukhuah Islamiah ......................................................................... 40
Tabel 13 Sabar ............................................................................................ 41
Tabel 14 Jujur ............................................................................................. 41
Tabel 15 Shalat lima waktu ........................................................................ 42
Tabel 16 Shalat berjamaah ......................................................................... 42
Tabel 17 Shalat dan dzikir.......................................................................... 43
Tabel 18 Shalat sunnah tahajud ................................................................. 43
Tabel 19 Turunnya wahyu.......................................................................... 44
Tabel 20 Gua hira tempat turunnya wahyu ................................................ 44
Tabel 21 Masjid quba adalah masjid yang pertama ................................... 45
Tabel 22 Pengangkatan Rasul .................................................................... 45
Tabel 23 Al-qur’an hanya untuk orang arab .............................................. 46
Tabel 24 Bahasa Arab adalah Bahasa Al-qur’an ....................................... 46
Tabel 25 Bahasa Arab adalah Bahasa yang diperluklan oleh orang Islam 47
Tabel 26 Bahasa Arab pada saat ini sangat diperlukan ............................. 47
Tabel 27 Kebenaran Islam.......................................................................... 48

vi
Tabel 28 Mengucap istighfar jika merasa telah berbuat salah .................. 48
Tabel 29 Setiap hari membaca Al-qur’an ................................................. 49
Tabel 30 Percaya ada balasan terhadap perbuatan ..................................... 49
Tabel 31 Senang menolong orang lain yang membutuhkan ..................... 50
Tabel 32 Menjalin persaudaraan ................................................................ 50
Tabel 33 Bersabar dapat menyelesaikan pekerjaan.................................... 51
Tabel 34 Selalu berkata jujur ..................................................................... 51
Tabel 35 Tidak pertnah meninggalkan shalat lima waktu.......................... 52
Tabel 36 Shalat berjamaah dan mengajak teman untuk melakukannya .... 52
Tabel 37 Setelah shalat diri merasa tenang dan tentram ............................ 53
Tabel 38 Tidak pernah melaksanakan shalat tahajud ................................. 53
Tabel 39 Hafal surat-surat pendek dalam Alqur’an ................................... 54
Tabel 40 Suka membaca karena dengan membaca pengetahua Saya
bertambah .................................................................................... 54
Tabel 41 Sangat terpanggil untuk selalu memperjuangkan Agama Islam . 55
Tabel 42 Berusaha meneladani contoh-contoh dalam sejarah .................. 55
Tabel 43 Senang bisa mengetahui arti Al-qur’an ....................................... 56
Tabel 44 Merasa bangga dapat mengetahui Bahasa Arab.......................... 56
Tabel 45 Mempelajari Bahasa Arab lebih dalam ....................................... 57
Tabel 46 Sarana untuk memahami Al-qur’an dengan mempelajari Al-
qur’an .......................................................................................... 57
Tabel 47 Skor angket Pendidikan Agama Islam siswa SMPN 10 Kota
Tangerang Selatan ....................................................................... 58
Tabel 48 Skor pengamalan nilai-nilai Islami siswa SMPN 10 Kota
Tangerang Selatan ...................................................................... 60
Tabel 49 Hasil penghitungan korelasi ........................................................ 61

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dengan menyadari sepenuhnya akan hakekat pembangunan
masyarakat Indonesias, serta sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia dalam
mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa,
maka pendidikan pada umumnya dan pendidikan Islam pada khususnya
mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber
daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita nasional dibidang pendidikan
seperti yang dimaksudkan di dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara kita.
Agama kita memperlakukan manusia sebagai kesatuan yang utuh,
terdapat persambungan yang jelas antara sisi keduniaan dan keakhiratan,
manusia telah membawa fungsi ke-Tuhan-an sebagai khalifah Allah di muka
bumi dengan tugas kesejahteraan dan kemakmuran kehidupan manusia
sendiri.1
Pembangunan nasional Indonesia bertujuan membangun manusia
Indonesia seutuhnya dan membangun seluruh masyarakat Indonesia.
Pembangunan ini selain untuk menghadapi tuntutan dan tantangan perubahan
masyarakat dan modernisasi yang termasuk didalamnya globalisasi,
industrialisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi.

1
Abdul Rachman Shaleh, Pendidikan Agama dan Keagamaan, Visi, Misi dan Aksi,
(Jakarta: Gemawindu Pancaperkasa,2000), cet.1 h.1

1
2

Hal tersebut terutama sekali dalam rangka mengembangkan manusia


Indonesia seutuhnya sesuai dengan hakikat kemanusiaannya.
Permasalahan pendidikan yang ada pada jaman sekarang ini adalah
kurangnya pengamalan dari hasil pendidikan, khususnya pendidikan agama
Islam yang ada di sekolah umum. Sehingga yang peserta didik ketahui
hanyalah sekedar teoritis saja padahal di dalam mata pelajaran pendidikan
agama Islam, teori tanpa praktek akan sis-sia. Karena justru nilai-nilai yang
terkandung dalam pendidikan agama Islam adalah pada segi perbuatannya.
Oleh karena itu salah satu untuk mewujudkan agar peserta didik memahami
nilai-nilai pendidikan agama Islam lebih mendalam, peserta didik dapat
mengamalkan nilai-nilai pendidikan agama Islam.
Namun, mewujudkan manusia seutuhnya bukanlah hal yang mudah.
Banyak halangan dan rintangan bahkan tingkat kegagalan dijumpai dalam
upaya pengembangan diri sendiri. Sumber kegagalan tersebut dari sifat dan
prilaku manusia yang sering melampaui batas, kekurangan kemampuan dalam
bersosialisasi, kelemahan sarana, prasana dan upaya, dan hubungan yang tidak
harmonis dengan lingkungannya.
Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga,
masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan
latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat,
untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peran dalam
berbagai lingkungan hidup secara tepat dimasa yang akan datang.
Pendidikan adalah proses pengembangan potensi, kemampuan dan
kapasitas manusia yang dipengaruhi oleh kebiasaan, kemudian di
sempurnakan dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik, didukung dengan alat
(media) yang disusun sedemikian rupa, sehingga pendidikan dapat digunakan
untuk menolong orang lain atau dirinya sendiri dalam mencapai tujuan-tujuan
yang telah ditetapkan.2

2
Zurinal Z dan Wahdi Sayuti, llmu Pendidikan, Pengantar dan Dasar-dasar
Pelaksanaan Pendidikan, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta Press,2006), cet.1, h.2
3

Pendidikan Agama Islam merupakan sub sistem dari pendidikan


nasional mendapat perhatian yang serius dari masyarakat dan pemerintah sejak
Taman Kanak-Kanak sampai perguruan tinggi sebagaimana yang tercantum
dalam Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 11 Ayat 6 bahwa “pendidikan keagamaan merupakan
pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan
peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama
yang bersangkutan.”3
Tumbuh dan berkembangnya keimanan pada diri siswa, dan semakin
mampu mengembangkan akhlak/budi pekerti yang baik serta mengenal nilai
moral agama dalam hubungan manusia dengan alam dan hubungan manusia
dengan Tuhannya.
Peserta didik pada tingkat SLTP sedang mengalami perubahan
jasmani yang sangat cepat dan mengakibatkan kegoncangan emosi, sehingga
sangat memerlukan agama untuk menentramkan batinnya. Pertumbuhan
jasmani terjadi baik dari dalam maupun dari luar seperti perubahan karena
berakhirnya kelenjar kanak-kanak bergantung dengan kelenjar yang
memproduksi hormon seks, yang mengakibatkan banyak perubahan pada
tubuhnya.
Pertumbuhan jasmani yang berjalan cepat itu tidak seimbang sehingga
terjadi ketidak serasian gerak dan prilaku. Diantara perubahan yang
merisaukan remaja yang tidak mengerti perubahan yang sedang dilaluinya
adalah perubahan suara, perubahan kelenjar menyebabkan mimpi atau mulai
haid.
Perkembangan kecerdasan telah sampai kepada mampu memahami hal
yang abstrak (pada usia lebih kurang 13 Tahun) dan mampu mengambil
kesimpulan yang abstrak dari kenyataan yang ditemuinya (pada usia lebih
kurang 14 Tahun). Kegiatan pendidikan agama hendaknya
mampertimbangkan semua perubahan dan kegoncangan yang dialami oleh

3
Undang-Undang No. 2 Tahun 1989, Tentang Sistem Pendidikan Nasional Dan
Penjelasannya, (Jakarta: Eko Jaya, 1989), h.56
4

siswa SLTP ini. Guru diharapkan mampu memahami keadaan jiwanya yang
sedang goncang dan dapat membantunya dalam mengatasi berbagai kesulitan
yang dialaminya. Dalam hubungan ini kegiatan sosial keagamaan akan
membantu pengembangan kepribadian remaja.4
Dengan kata lain, disamping anak didik mendapatkan ilmu
pengetahuan agama, menghayatinya hingga menimbulkan peningkatan
kesadaran beragama, juga mendorong anak didik untuk mengamalkan ajaran
agamanya. Namun, apakah Pendidikan Agama Islam berhubungan positif
dengan Pengamalan Nilai-nilai Islami Siswa? Atas dasar latar belakang
masalah tersebut, penulis tertarik membahas permasalahan tersebut dalam
bentuk skripsi dengan judul : “HUBUNGAN PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM DENGAN PENGAMALAN NILAI-NILAI ISLAMI SISWA”, Studi
Penelitian di SMPN 10 Kota Tangerang Selatan.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan diatas, maka
dapat di identifikasikan sebagai berikut:
1. Pengamalan Nilai-nilai Islami Siswa SMPN 10 Kota Tangerang Selatan
belum menunjukkan hasil yang optimal.
2. Kurangnya Pendidikan Agama Islam siswa SMPN 10 Kota Tangerang
Selatan.

C. Pembatasan Masalah
Untuk memfokuskan masalah penelitian, maka perlu kiranya dibatasi
masalahnya sebagai berikut:
1. Pendidikan Agama Islam adalah mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
pada tingkat SLTP, khususnya berdasarkan kurikulum pada SMPN 10
Kota Tangerang Selatan.

4
Abdul Rachman Shaleh, Pendidikan Agama dan Keagamaan, Visi, Misi dan Aksi,
(Jakarta: Gemawindu Pancaperkasa,2000), cet.1 h.24
5

2. Pengamalan Nilai-nilai Islami Siswa adalah prilaku siswa yang diamati


secara langsung dan data yang dikumpulkan berdasarkan angket.

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah, maka masalah dapat dirumuskan
dalam rangka menjawab pertanyaan berikut:
“Apakah Pendidikan Agama Islam berhubungan positif dan
signifikan dengan Pengamalan Nilai-nilai Islami Siswa?”

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian


1. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana hubungan antara Pendidikan Agama Islam dengan
pengamalan nilai-nilai islami siswa SMPN 10 Kota Tangerang Selatan.
b. Tujuan Khusus
Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
ada tidaknya hubungan antara Pendidikan Agama Islam dengan
pengamalan nilai-nilai islami siswa SMPN 10 Kota Tangerang Selatan.

2. Keguanan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang
bersifat teoritis maupun praktis.
a. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan kajian
ilmu pengetahuan tentang pengamalan nilai-nilai islami siswa,
khususnya yang berkaitan dengan Pendidikan Agama Islam.
b. Secara Praktis
1) Bagi para pendidik
6

a) Memberikan informasi tentang pengembangan


pengamalan nilai-nilai islami siswa SMPN 10 Kota
Tangerang Selatan guna mempertinggi efektivitas
kegiatan belajar mengajar.
b) Mendorong para pendidik untuk membimbing siswa
SMPN 10 Kota Tangerang Selatan dalam
mengembangkan Pendidikan Agama Islam.
2) Bagi siswa SMPN 10 Kota Tangerang Selatan
Mendorong siswa SMPN 10 Kota Tangerang Selatan untuk
mengembangkan Pendidikan Agama Islam dalam upaya
mengamalkan nilai-nilai islami secara optimal.
BAB II
KAJIAN TEORITIS

A. Deskripsi Teoritik
1. Pendidikan Agama Islam
a. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam sebagai sebuah materi pelajaran yang
terstruktur (sebagai ilmu pengetahuan), di satu sisi memiliki
kedudukan yang sama dengan ilmu pengetahuan yang lainnya. Akan
tetapi disisi lain sebagai sebuah doktrin agama memiliki perbedaan,
dan perbedaan inilah yang menjadi permasalahan bila tidak dicarikan
jalan keluarnya. Selain itu masalah lainnya adalah Pendidikan Agama
Islam tidak terbatas hanya mengandalkan kemampuan intelektual anak
dalam mencari materi pelajaran, akan tetapi juga menyangkut masalah
perasaan dan lebih menitik beratkan pada pembentukan akhlak, baik
terhadap Khalik (Allah), sesama manusia maupun terhadap alam
semesta.
Adapun pengertian Pendidikan Agama Islam diartikan sebagai
usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam meyakini,
memahami, menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui
kegiatan, bimbingan, pengajaran dan pelatihan. Pendidikan Islam
diselenggarakan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati

7
8

agama lain dalam hubungan antar umat beragama dalam masyarakat


untuk mewujudkan persatuan nasional.1
Sedangkan Pendidikan Agama Islam menurut Zuhairini adalah
usaha-usaha sistematis dan pragmatis dalam membentuk anak didik
agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami,
menghayati dan mengamalkan, ajaran agama Islam yang telah
diyakininya secara menyeluruh serta menjadikan ajaran agama Islam
sebagai suatu pandangan dalam keselamatan dan kesejahteraan hidup
didunia maupun di akhirat.
Pendidikan agama dapat dilihat dari segi tujuan Islam
diturunkan yaitu sebagai rahmat sekalian alam. Tujuan tersebut
memiliki implikasi bahwa Islam adalah sebuah agama wahyu yang
memberikan petunjuk dan peraturan yang bersifat menyeluruh;
meliputi kehidupan dunia dan ukhrawi, lahiriyah dan batiniyah,
jasmaniyah dan rohaniyah.2

Jadi, Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar dalam rangka


membimbing, mengarahkan, mengajarkan serta melatih jiwa anak didik
agar mereka menjadi orang yang berkepribadian muslim. Dengan
demikian, anak didik tidak hanya menguasai pengetahuan agama Islam
saja, tetapi juga keseluruh aspek kepribadiannya dilandasi oleh nilai-nilai
Islam yang di aktualisasikan dalam kehidupannya sehari-hari.3
Islam sebagai agama dan sekaligus sebagai sistem peradaban
mengisyaratkan pentingnya pendidikan. Isyarat ini terjelaskan dari
berbagai muatan dalam konsep ajarannya. Untuk lebih jelasnya, maka
konsep pendidikan menurut pandangan Islam harus dirujuk dari berbagai

1
Abdul Rachman Shaleh, Pendidikan Agama Dan Keagamaan Visi, Misi, Aksi, (Jakarta:
Gemawindu Pancaperkasa, 2000), cet.1 h.31
2
Arifin , HM., M. Ed., Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h.6
3
Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), cet.2 h.28s
9

aspek, antara lain aspek keagamaan, spek kesejahteraan, aspek


kebahasaan, aspek ruang lingkup dan aspek tanggung jawab.4
Islam serat akan nilai-nilai ajaran yang berhubungan erat dengan
pendidikan. Konsep pendidikan Islam perlu dilihat dari dua sudut
pandang, yaitu konsep pendidikan Islam secara umum dan konsep
pendidikan secara khusus.
1) Pendidikan Umum
Secara umum konsep pendidikan Islam mengacu kepada makna
dan asal kata yang membentuk kata pendidikan itu sendiri dalam
hubungannya dengan ajaran Islam.
Ada tiga istilah yang umum digunakan dalam pendidikan
Islam, yaitu Al-Tarbiyat, Al-Ta’lim, dan AL-Ta’dib. Tarbiyat
mengandung arti memelihara, membesarkan dan mendidik yang
kedalamannya sudah termasuk makna mengajar atau allama.
Berangkat dari pengertian ini makna tarbiyat didefinisikan sebagai
proses bimbingan terhadap potensi manusia (jasmani, ruh dan akal)
secara maksimal agar dapat menjadi bekal dalam menghadapi
kehidupan dan masa depan (Ummi, 1993:40).
Selanjutnya, Syed Naguib al-Attas merujuk makna pendidikan
dari konsep ta‟dib, yang mengacu kepada kata adab dan variativnya.
Berangkat dari pemikiran tersebut ia merumuskan definisi mendidik
adalah membentuk manusia dalam menempatkan posisinya yang
sesuai dengan susunan masyarakat, bertingkah laku secara
proporsional dan cocok dengan ilmu serta teknologi yang dikuasainya.
Baik al-Tarbiyat, al- Ta‟lim maupun al-Ta‟dib, merujuk kepada
Allah. Tarbiyat yang ditengarai sebagai kata bentukan dari kata Rabb
(‫ )رب‬atau Rabba ( ّ‫ ) رب‬mengacu kepada Allah sebagai Rabb al-alamin.
Sedangkan Ta’lim yang berasal dari kata ‘allama, juga merujuk kepada
Allah sebagai Zat yang Maha „Alim. Selanjutnya ta’dib seperti termuat

4
Prof Dr. H. Jalaluddin, Teologi pendidikan, ( Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2001),
h.68
10

pada pernyataan Rasulullah SAW. „Addabany Rabby


faahsana_ta’diby”memperjelas bahwa sumber utama pendidikan
adalah Allah. Rasul sendiri menegaskan bahwa beliau dididik oleh
Allah SAW. Sehingga pendidikan yang beliau peroleh adalah sebaik-
baiknya pendidikan.
Penjelasan tersebut memberikan gambaran tentang rangkaian
pengertian dan ruang lingkup yang mendasari kosep pendidikan Islam.
Secara garis besarnya pendidikan itu menyangkut tiga faktor utama,
yaitu:
a) Hakikat penciptaan manusia yaitu, agar manusia menjadi pengabdi
Allah yang taat dan setia.
b) Peran dan tanggung jawab manusia sejalan dengan statusnya
selaku adb Alllah, al-Basyr, al-Insan, al-Nas, Bani Adam maupun
khalifah Allah.
c) Tugas utama Rasul yaitu membentuk akhlak yang mulia serta
memberi rahmat bagi seluruh alam (rahmat li al-alamin).
2) Pendidikan Khusus
Untuk merumuskan konsep pendidikan khusus ada babarapa
aspek yang perlu dijadikan pertimbangan. Aspek-aspek yang dinilai
pendidikan untuk dipertimbangkan antara lain, yang menyangkut
faktor kodrat atau fitrah dan lingkungan manusia itu sendiri. Faktor
kodrat sebagai komponen yang berasal dari potensi fitrah manusia,
sedang factor lingkungan merupakan komponen yang menyangkut
kebutuhan hidup manusia sesuai dengan tuntutan masyarakat dan
peradaban dimana mereka hidup.
Adanya faktor ini menunjukkan bahwa konsep pendidikan
islam dalam pengertian khusus dirumuskan sebagai usaha utuk
membimbing dan mengembangkan potensi manusia baik sebagai
makhluk individu, maupun sebagai makhluk sosial secara bertahap
sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya, jenis
kelamin, bakat, tingkat kecerdasan serta potensi spiritual yang dimiliki
11

masing-masing secara maksimal. Maka konsep pendidikan islam


secara khusus akan terdiri dari:
1. Pendidikan khusus berdasarkan tingkat pertumbuhan dan
perkembangan, yaitu:
a. Pendidikan pre natal
b. Pendidikan anak (paedagogi)
c. Pendidikn remaja
d. Pendidikan orang dewasa (andragogi)
e. Pendidikan orang tua
2. Pendidikan khusus berdasarkan jenis kelamin, yaitu:
a. Pendidikan untuk kaum wanita
b. pendidikan untuk kaum pria
3. Pendidikan khusus berdasarkan tingkat kecerdasan, yaitu:
a. Pendidikan luar biasa, teruntuk kepada peserta didik yang
memiliki kemampuan, baik yang lemah (debil, embicil atau
idiot), maupun yang cerdas (begaaf dan genius).
b. Pendidikan biasa, teruntuk peserta didik yang memiliki tingkat
kecerdasan normal.
4. Pendidikan berdasarkan potensi spiritual, yaitu pendidikan agama,
yang di titikberatkan pada bimbingan dan pengembangan potensi
keberagamaan yang dimiliki setiap individu.

b. Dasar Pendidikan Islam dan Tujuan Pendidikan Islam


1) Dasar Pendidikan Islam.
Prof. Omar Muhammad at-Taumy al-Syaibany menyatakan
bahwa dasar pendidikan Islam identik dengan dasar tujuan Islam.
Keduanya berasal dari sumber yang sama yaitu al-Qur‟an dan al-
Hadist. Pemikiran yang serupa, juga dianut oleh para pemikir
pendidikan Islam. Atas dasar pemikiran tersebut, maka para ahli
didik dan pemikir pendidikan Muslim mengembangkan pemikiran
mengenai pendidikan Islam dengan merujuk kedua sumber utama
12

ini, dengan bantuan berbagai metode dan pendekatan seperti qiyas,


5
ijma’, ijtihad dan tafsir.
Berdasarkan penjelassan diatas bahwa dasar pendidikan
agama Islam adalah Al-Qur‟an, sunnah dan jihad para ulama dalam
menetapkan suatu hukum yang menyesuaikan kebutuhan
pendidikan agama Islam yang selalu berubah dan berkembang.
2) Tujuan pendidikan Islam
Tujuan pendidikan Islam dirumuskan dari nilai-nilai
filosofis yang kerangka dasarnya termuat dalam filsafat pendidikan
Islam. Seperti halnya dasar pendidikannya maka tujuan pendidikan
Islam juga identik dengan tujuan Islam itu sendiri. Hal ini sempat
menimbulkan pandangan yang kontraversial dari pada ahli didik
terhadap pendidikan Islam. Seakan mereka kurang dapat menerima
penjelasan yang demikian itu.
Dari sudut pandang ini, maka tujuan pendidikan Islam
memiliki kerakteristik yang ada kaitannya dengan sudut pandang
tertentu. Secara garis besarnya tujuan pendidikan Islam dapat
dilihat dari tujuh dimensi utama. Setiap dimensi mengacu kepada
tujuan pokok yang khusus. Atas dasar pandangan yang demikian,
maka tujuan pendidikan Islam mencakup ruang lingkup yang luas.6
a) Hakikat penciptaan manusia
Berdasarkan dimensi ini, tujuan pendidikan Islam
diarahkan kepada pencapaian targaet yang berkaitan dengan
hakikat penciptaan manusia oleh Allah SWT. Dari sudut
pandang ini, maka pendidikan Islam bertujuan untuk
membimbing perkembangan peserta didik secara optimal agar
menjadi pengabdi kepada Allah yang setia (Q.S.51:56).
Berangkat dari tujuan ini, maka aktivitas pendidikan diarahkan
kepada upaya membimbing manusia agar dapat menempatkan

5
Prof. Dr. H. Jalaluddin,Tteologi Islam, Jakarta,Raja Grafindo Persada, 2001, h.80
6
Prof. Dr. H. Jalaluddin, Teologi islam,...... h,91
13

diri dan berperan sebagai individu yang taat dalam


menjalankan ajaran agama Allah. Jadi dimensi ini diarahkan
pada pembentukan pribadi yang bersikap taat asas terhadap
pengabdian kepada Allah.
b) Dimensi tauhid
Mengacu pada dimensi ini, maka tujuan Islam
diarahkan kepada upaya pembentukan sikap taqwa. Dengan
demikian pendidikan ditujukan kepada upaya untuk
membimbing dan mengembangkan potensi peserta didik secara
optimal agar dapat menjadi hamba Allah yang taqwa. Diantara
ciri mereka yang taqwa adalah beriman kepada yang gaib,
mendirikan sholat, menafkahkan sebagian rizqi anugrah Allah,
beriman kepada al- Qur‟an dan kitab-kitab samawi sebelum al-
Qur‟an, serta keyakinan hidup akhirat (QS. 2:3).
c) Dimensi Moral
Dalam dimensi ini manusia dipandang sebagai sosok
individu yang memiliki potensi fitriah. Maksudnya bahwa sejak
dilahirkan, pada diri manusia sudah ada sejumlah potensi
bawaan yang diperoleh secara fitrah. Menurut M. Quraish
Shihab, potensi ini mengacu kepada tiga kecenderungan utama,
yaitu benar, baik dan indah. Manusia pada dasarnya cenderung
untuk senang dengan yang benar, yang baik, dan yang indah.
d) Dimensi perbedaan individu
Manusia merupakan makhluk ciptaan yang unik. Secara
umum manusia memiliki sejumlah persamaan. Namun dibalik
itu sebagai individu, manusia juga memiliki sejumlah
perbedaan antara individu satu dengan yang lainnya. Bahkan
perbedaan tersebut juga ditemui pada mereka yang dilahirkan
sebagai bayi kembar identik (identical twin).
e) Dimensi social
14

Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang


memiliki dorongan untuk hidup berkelompok secara bersama-
sama. Oleh karena itu dimensi sosial mengacu kepada
kepentingan sebagai makhluk sosial, yang didasarkan pada
pemahaman bahwa manusia hidup bermasyarakat. Dalam hidup
bermasyarakat, manusia mengenal sejumlah lingkungan sosial,
dari bentuk satuan yang terkecil hingga yang paling kompleks,
yaitu rumah tangga hingga ke lingkungan yang paling luas
seperti Negara. Sejalan dengan hal itu, maka tujuan pendidikan
diarahkan pada pembentukan manusia yang memiliki
kesadaran akan kewajiban, hak dan tanggungjawab sosial, serta
sikap toleran, agar keharmonisan hubungan antar sesama
manusia dapat berjalan dengan harmonis.
f) Dimensi profesional
Setiap manusia memiliki kadar kemampuan berbeda.
Berdasarkan pengembangan kemampuan yang dimiliki itu,
manusia diharapkan dapat menguasai ketrampilan profesional.
Maksudnya dengan ketrampilan yang dimiliki itu ia dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya. Ketrampilan sebagai sebuah
keahlian yang dapat diandalkan untuk digunakan dalam
mencari nafkah hidup.
g) Dimensi ruang dan waktu
Selain dimensi yang dikemukakan diatas, tujuan
pendidikan Islam juga dapat dirumuskan atas dasar
pertimbangan dimensi ruang dan waktu, yaitu dimana dan
kapan. Dimensi ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam
yang prosesnya tertentang dalam lintasan ruang dan waktu
yang cukup panjang. Dengan demikian secara garis besarnya
tujuan yang harus dicapai pendidikan Islam harus merangkum
semua tujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktu
tersebut.
15

Menurut Dr. Zakiah Daradjat tujuan pendidikan agama Islam


yaitu menghasilkan manusia yang berguna bagi dirinya dan
masyarakat serta senang dan gemar mengamalkan dan
mengembangkan ajaran Islam dalam berhubungan dengan Allah dan
dengan sesama manusia, dapat mengambil manfaa‟at yang semakin
meningkat dari alam semesta ini untuk kepentingan hidup didunia kini
dan diakhirat nanti.7
Al-Abrasyi menyimpulkan 5 tujuan pendidikan agama Islam
yaitu:
1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia.
2) Persiapan kehidupan dunia dan akhirat.
3) Persiapan untuk mencari rizki dan pemeliharaan segi manfa‟at,
atau yang lebih terkenal ini sekarang dengan vokasional dan
professional.
4) Menumbuhkan semangat ilmiah pada pelajar dan memuaskan
keinginan tahu dan memungkinkan ia mengkaji ilmu itu sendiri.
5) Menyiapkan pelajar dari segi professional, tekhnikal dan
pertukangan supaya dapat menguasai profesi tertentu dan
ketrampilan pekerjaan tertentu agar dapat ia mencari rizki dalam
hidup disamping memelihara segi kerohanian dan keagamaan.8

c. Pendidikan Agama Islam dan Pengamalan Nilai-nilai Islami


Siswa
Menurut Mulkan Hasan dalamk bukunya yang berjudul Asas-asas
Pendidikan Islam menghatakan bahwa, fungsi utama pendidikan
adalah pemindahan nilai-nilai dari generasi tua ke generasi muda agar
identitas suatu masyarakat terpelihara adanya. Nilai-nilai seperti
keberanian, kejujuran, setiakawan, dan lain-lain perlu tetap dipelihara
demi keutuhan dan kelanjutan hidup masyarakat. Sebab masyarakat
7
Zakiah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam,(Jakarta: Bumi Aksara, 2006), cet.6 h.29
8
Hasan Langgulung, Manusia Dan Pendidikan,suatu analisa psikologi dan pendidikan ,
(Jakarta Al-Husa Zikra,1995), cet.3 h.60
16

yang tidak mempunyai nilai-nilai akan hancur sendiri. Ambil sebagai


nilai misal kejujuran, dengan pengertian mengatakan apa yang tergerak
di hati dan bertindak sesuai dengan itu. Suatu masyarakat hanya bisa
hidup lanjut kalau anggota-anggotanya mengatakan apa yang benar,
dan masing-masing setuju terhadap definisi kebenaran. Kalau masing-
masing mempunyai definisi sendiri terhadap segala sesuatu dan
bertindak seenaknya saja, tentulah masyarakat itu tidak akan wujud.
Sedangkan masyarakat perampokpun mempunyai kejujuran, dalam
makna apa yang dikatakan, itulah yang di hati, kalau tidak setiap
anggota kumpulan perampok itu akan mencurigai satu sama lain,
akhirnya mereka hancur sendiri, sebelum berhadapan dengan musuh
yang betul.

d. Pengukuran Pendidikan Agama Islam


Untuk memudahkan penulis dalam membahas pengukuran
Pendidikan Agama Islam maka akan penulis terangkan terlebih dahulu
proses belajar kemudian diikiti oleh penghayatan atau pengamalan
nilai-nilai islami.
Dalam uraian sebelumnya sudah diketahui bahwa salah satu fungsi
pendidikan adalah; memindahkan nilai-nilai, ilmu dan ketrampilan dari
generasi tua ke generasi muda. Persoalan pemindahan nilai-nilai, ilmu
dan ketrampilan inilah bidang tugas proses belajar.
Proses belajar dalam maknanya yang luas berlaku setiap saat dan
dimanapun. Di dalam kelas, di kantor, di pasar, di jalan, dan dimana
saja kita menghadapi persoalan yang perlu diselesaikan. Inilah yang
membawa perbincangan kepada konteks yang lebih luas, yaitu proses
belajar sosial. Dalam proses belajar sosial ini, tingkahlaku proses
belajar melibatkan tiruan.
Meniru adalah tingkahlaku yang dipelajari. Bila seorang
melakukan gerak balas, biasanya ia berbuat demikian dengan
wujudnya tanda-tanda yang dihasilkan oleh tingkahlaku orang lain.
17

Tingkahlakunya sendiri mungkin serupa atau tidak serupa dengan


tingkahlaku orang lain. Dari sini terdapat perubahan tingkahlaku atau
pendapat pada seseorang sebagai akibat dari tekanan sebetul-betulnya
atau diangan-angankan dari seseorang atau sekumpulan orang.
Tingkah laku serupa ini disebut pengakuran. Tingkahlaku pengakuran
inilah yang berkaitan erat atau satu jenis, dengan penghayatan seperti
ini kemudian siswa mampu mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam
yang telah ia dapat, dan inilah yang menjadi inti pembahasan penulis.
Pengakuran, sebagai salah satu bentuk pengaruh sosial, ditinjau
dari segi kekal atau tidak kekalnya tingkahlaku dapat dibedakan tiga
gerak balas terhadap pengaruh sosial, yaitu kepatuhan, identifikasi dan
penghayatan.
Pada tingkahlaku kepatuhan seseorang terdorong oleh keinginan
untuk memperoleh ganjaran atau menghindari hukuman. Biasanya
tingkahlaku kepatuhan itu hanya berlaku selama janji untuk mendapat
gajaran dan menerima hukuman masih berjalan, jadi kalau janji itu
sudah tidak terpenuhi maka tingkahlaku kepatuhan itupun hilang. Apa
sebabnya? Sebab pada tingkahlaku kepatuhan komponen terpenting
adalah kuasa, yaitu kuasa orang yang memberi pengaruh untuk
memberi ganjaran kepada orang yang menuruti pengaruh dan perintah
dan memberi hukuman kepada orang yang tidak menurut kepada
perintah.
Pada tingkah laku identifikasi, biasa diartikan meniru dengan
kagum, gerak balas terhadap pengaruh sosial disebabkan oleh
keinginan seseorang untuk menyerupai orang yang memberi pengaruh
itu. Pada tingkahlaku identifikasi seseorang tidak mengerjakan sutu
tingkahlaku karena tingkahlaku itu memuaskan pada dirinya, tetapi ia
berbuat demikian sebab ada hubungan yang memuaskan antara dia
dengan orang yang memberi pengaruh itu jika ia berbuat demikian.
Oleh karena itu pada tingkahlaku identifikasi ada daya tarik orang
yang ia kagumi. Jadi kalau kita mengagungi seseorang yang
18

mempunyai pendirian tertentu terhadap suatu isu, misalnya mengerai


penerapan nilai-nilai Islam, kalau kita tidak mempunyai bukti kuat
yang menentang pendapat orang yang kita kagumi itu biasanya kita
menyokong pendapat itu. Barang kali dalam konteks inilah dapat
difahami tersebarnya berbagai agama. Pertama karena rakyat patuh
kepada penguasa, misalnya dahulu raja. Bila raja memeluk agama
tertentu biasanya rakyat mengikuti, sebab raja mempunyai kuasa
memberi ganjaran atau hukuaman.
Komponen ketiga dari pengakuran sebagai gerak balas terhadasp
pegaruh sosial adalah penghayatan. Penghayatan nilai atau
kepercayaan adalah gerak balas terhadap pengaruh sosial yang paling
kekal dan paling dalam berakar. Motivasi utuk menghayati nilai atau
kepercayaan tertentu adalah keinginan untuk benar. Jadi gajaran bagi
nilai-nilai dan kepercayaan itu berada di dalam. Jika orang yang
memberi pengaruh itu dipandang dapat dipercayai dan mempunyai
pemikiran yang baik maka ia terima nilai-nilai dan kepercayaan yang
didakwakannya dan kita memadukan kepercayaan itu dengan sistem
nilai-nilai kita. Begitu ia menjadi bahagian dari sistem kita maka ia
bebas dari sumbernya dan sangat sukar berubah. Itu disebabkan karena
komponen yang terpenting pada penghayatan itu adalah kepercayaan
dan keahlian orang yang memberi informasi atau pengaruh itu. Inilah
makna penghayatan yang dapat diringkas sebagai integrasi sikap,
kepercayaan, nilai-nilai, pendapat dan lain-lain kedalam pribadi
seseorang. Menurut pendapat mazhab psikoanalisis dalam psikologi,
superego atau aspak moral dari pribadi, berasal dari penghayatan nilai-
nilai orang tua.
Di sini terlihat bagaimana pentingnya pengaruh orang-orang
seperti orang tua dan guru-guru bagi penghayatan nilai-nilai di
kalangan generasi muda. Itulah makna penghayatan yang seperti dapat
kita lihat, adalah satu jenis proses belajar, yaitu proses belajar dalam
konteks sosial, di mana pribadi-pribadi yang berpengaruh memegang
19

peranan penting terhadap berlakunya penghayatan itu. Karena


penghayatan inilah yang akan menimbulkan gerak pengamalan siswa
untuk mengamalkan nilai-nilai islami mereka.

2. Pengamalan Nilai-nilai Islami Siswa


Pendidikan Islam yang diberlakukan dan diselenggarakan dengan
tujuan agar peserta didik mempunyai kepribadian Islami, cerdas dan berakhlak
mulia serta dapat membawa diri seseorang pada keseimbangan hidup,
keselamatan, kebahagiaan di dunia maupun di akhirat tentu mempunyai nilai-
nilai ke-Islaman yang terpatri dalam jiwanya sehingga dapat diamalkan dalam
kehidupannya sehari-hari.
Nilai-nilai yang di maksud adalah nilai yang ditanamkan dalam pendidikan
Islam. Menurut Prof. Dr. Zakiyah Daradjat, “nilai adalah suatu perangkat
keyakinan ataupun perasaan yang diyakini suatu identitas yang memberikan
corak yang khusus kepada pola pemikiran, perasaan, keterikatan maupun
prilaku”. 9 Sedangkan sumber nilai-nilai ke-Islaman dapat disimpulkan kepada
dua macam:
1. Nilai yang Ilahi yaitu nilai yang bersumber dari Al-Qur‟an dan As-
Sunnah.
2. Nilai yang mondial (duniawi) yaitu nilai yang bersumber dari ro‟yu atau
pikiran, adat istiadat, dan kenyataan alam.
a. Nilai keimanan
Menurut keterangan Abuya Syekh Ashari Muhammad At-
tamami “iman merupakan asas penting yang menjadi landasan tempat
berdirinya pribadi seseorang mukmin”.10 Agama Islam menjelaskan
bahwa iman dapat membuat hidup bahagia di dunia dan di akhirat.
Pentingnya iman membuat seseorang melakukan langkah prevntif

9
Prof. DR. Zakiyah Drajat, dkk, Dasar-dasar agama islam, Jakarta, Bulan Bintang, 1996
cet.X, h.260
10
Abuya Syekh Muhammad At-Tammimi, iman dan persoalannya, Jakarta: Giliran
Timur, 2002, cet.10, h.8
20

untuk menjaga keimanannya dari hal-hal yang tidak diridhai oleh Allah
SWT.
Keimanan merupakan salah satu landasan pendidikan,
karena:11
1) Keimanan seseorang kepada suatu hal dibuktikan dengan
pengakuan bahwa sesuatu itu merupakan kebenaran dan keyakinan.
2) Jika keimanan seseorang telah kuat, segala tindak-tanduk orang itu
akan didasarkan pada pikiran-pikiran yang telah dibenarkannya dan
hatinya pun akan merasa tentram.
3) Keimanan yang didalamnya terdapat pembenaran dan keyakinan,
kadang-kadang, dijalankan secara tidak tepat.
4) Melalui ketundukan prilaku, jalan hidup, dan hibungan antar
individu pada keimanan yang sahih, kehidupan kelompok individu
pun akan teratur dan istiqamah.
Dari gambaran tersebut diatas kita menemukan bahwa rukun
iman merupakan mata rantai yang satu dengan lainnya tidak dapat
dipisahkan. Sebuah mata rantai tidak akan berguna tanpa mata rantai
lainnya. Demikianlah, betapa pentingnya keimanan bagi pendidikan
generasi yang sehat dan benar serta masyarakat yang kuat dan kokoh.
b. Nilai akhlak
Salah satu tujuan pendidikan Islam yang paling luhur adalah
terwujudnya akhlak mulia pada pribadi, keluarga, masyarakat dan
sekitarnya sehingga akan terbentuknya kehidupan yang dirahmati
Allah, inilah pula yang menjadi citi-cita Rasulullah SAW sehubungan
dengan diutusnya beliau ke alam raya ini, melalui sabdanya yang
diriwayatkan oleh Malik dari Abu Hurairah ra. Yang menyatakan
bahwa Rasulullah SAWbersabda: “sesungguhnya aku diutus (Allah ke
muka bumi ini) untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”. (H.R.
Malik).

11
Abdurrahman An-Nahwi, Pendidikan Di Rumah, Sekolah Dan Masyarakat, (Jakarta:
Gema Insani Press, 1995) cet.1 h.84
21

Ibnu Maskawaih menjelaskan pengertian akhlak secara terminology


yaitu sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang yang mendorong untuk
melakukan perbuatan tanpa memerlukan pikiran dan pertimbangan.12
c. Nilai Ilmu Pengetahuan
Tiada yang lebih utama dari keutamaan seorang „abdi Allah
kecuali taqwa kepada Allah. Adapun manifestasi keimanan seseorang
itu dikaitkan dengan ilmu yang dimilikinya sehingga ia mengamalkan
apa yang dilaksanakannya itu dengan ilmunya. Begitu pentingnya ilmu
sehingga diibaaratkan seperti curahan air hujan yang dapat
menyuburkan tanah bumi setelah kegarsangannya, sedangka ilmu
dapat menghidupkan hati yang keras, tandus dan mati. Ilmu pula yang
dapat mengangkat derajat seorang hamba dihadapan Allah.
Ilmu yang harus diketahui pertamakali oleh pribadi-pribadi
jema‟ah adalah ilmu yang mengenal Allah, untuk mentaatinya, untuk
menegakkan dirinya dan yang menjauhkan mereka dari bermaksiat
kepada-Nya.13
Akhlak yang baik (Akhlaqul karimah) ialah pola prilaku yang
dilandaskan pada dan memanifestasikan nilai-nilai iman, islam dan
ihsan. Ihsan berarti berbuat baik. Orang yang ihsan disebut muhsin
berarti orang yang berbuat baik.14
d. Nilai Musyawarah
Diterangkan bahwa Rasulullah SAW. Memberi pujian kepada
orang yang mengedepnkan musyawarah sebagai orang yang dapat
dipercaya. Dengan kata lain hanya orang yang benar dan menghargai
kemaslahatan umat, merekalah yang mau muyawarah adalah ajaran
yang sangat dianjurkan dalam Islam dan merupakan salah satu nilai
keislaman yang mampu mendidik umat kearah tujuan yang
bermaslahat dan bermufakat.
e. Nilai Keadilan dan Persamaan
12
H. Abudi Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997), cet.2 h.2
13
DR Najib Ibrahim, ikrar amaliah islami, Jakarta: Gema Insani Pres, 1993, cet 1. , h.242
14
Zakiah Daradjat, dkk, Dasar-Dasar Agama Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1994), h.255
22

Keadilan tidak lepas dengan kata persamaan. Bila keadilan


disuarakan tentunya persamaan juga diikutsertakan. Keadilan yang
benar adalah keadilan yang mementingkan persamaan hak-hak orang
lain pada tempat yang layak dan sewajarnya demi kemaslahatan
bersama. Begitu mulianya sikap adil ini sehingga didekatkan
maqam/kedudukannya dengan taqwa kepada Allah SWT.
Penanaman nilai-nilai pendidikan Islam hendaknya selalu
dikemas dengan tuntunan yang telah digariskan oleh aturan normative
yang berlaku agar lebih dapat menjamin keberadaan yang mendukung
kepada kesan yang formal dan diakui oleh khayalak ramai serta
mendapat dukungan yang dapat melebarkan sayap dalam rangka
mendidik., membina serta mencetak generasi didik yang lebih maju
dan kreativ.
Agama Islam telah menggaris tuntunan-tuntunannya mengenai
etika dan tujuan mendidik secara Islami yang tercantum dalam kitab
suci Al-Qur‟an dan Sunnah RasulullahSAW secara jelas dan sarat
dengan pesan-pesan Ilahi, diantaranya: melalui penyampaian ummat-
ummat terdahulu, melalui keteladanan yang baik dalam memberi kabar
gembira dan peringatan dalam Islam, melalui syiar dan syair yang
berupa menyampaikan nilai-nilai yang terdapat dalam ajaran Islam, dll.

B. Kerangka berfikir
Pendidikan Agama Islam adalah salah satu materi bidang studi wajib
di SMP dalam mengetahui dan memahami serta dapat mengamalkan ajaran-
ajaran agama. Secara umum pengajaran Pendidikan Agama Islam pada tingkat
pendidikan di sekolah sangatlah penting.
Secara umum bahwa lapangan pendidikan yang turut mempengaruhi
perkembangan pemahaman terhadap agama bagi seseorang adalah
lingkungan pada pendidikan keluarga, lembaga pendidikan dan masyarakat
dimana seseorang itu hidup.
23

Keserasian dan keharmonisan antara ketiga faktor tersebut akan


memberikan dampak positif bagi perkembangan seseorang, termasuk dalam
pembentukan prilaku dan kewajiban seseorang
Segi metodologis, proses Pendidikan Agama Islam merupakan sebuah
tujuan akhir yang hendak dicapai secara bertahap dalam pribadi manusia.

C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan landasan teoritis yang telah diuraikan sebelumnya, maka
hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Hipotesis Alternatif (Ha)
a. Hipotesis mayor: terdapat hubungan yang signifikan
antara Pendidikan Agama Islam dengan pengamalan
nilai-nilai islami siswa SMPN 10 Kota Tangerang
Selatan.
b. Hipotesis minor: terdapat hubungan yang signifikan
antara sub variabel dari variabel Pendidikan Agama Islam
dengan pengalaman nilai-nilai islami siswa SMPN 10
Kota Tangerang Selatan.
2. Hipotesis Nihil (Ho)
a. Hipotesis mayor: tidak terdapat hubungan yang signifikan
antara Pendidikan Agama Islam dengan pengamalan
nilai-nilai islami siswa SMPN 10 Kota Tangerang
Selatan.
b. Hipotesis minor: tidak terdapat huubungan yang
signifikan antara sub variabel Pendidikan Agama Islam
dengan pengamalan nilai-nilai islami siswa SMPN 10
Kota Tangerang Selatan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat
Penelitian ini dilakukan di SMPN 10 Kota Tangerang Selatan,
dengan alasan: penulis sudah mengenal keadaan sekolah dengan baik
sehingga memudahkan dalam observasi.
2. Waktu
Waktu penelitian di lakukan pada bulan September – Oktober 2009

B. Metode Penelitian
Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan bentuk
korelasional yaitu penelitian dengan melihat hubungan antara Pendidikan
Agama Islam dengan pengalaman nilai-nilai islami siswa.
Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu variabel bebas
(independent variabel) yaitu Pendidikan Agama Islam (X) dan variabel terikat
(dependent variabel) yaitu Pengamalan Nilai-nilai Islami Siswa.
Sedangkan teknik penulisan skripsi ini berpedoman pada buku
Pedoman Penulisan Skripsi yang diterbitkan oleh UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Press tahun 2007.

24
25

C. Populasi dan Sampel


Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seorang ingin
meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka
penelitiannya adalah penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut
studi populasi atau studi sensus.1
Populasi adalah munit tempat diperolehnya informasi. Elemen tersebut
bias berupa individu, keluarga, rumah tangga, kelompok sosial, sekolah, kelas,
organisasi, dan lain-lain. Dengan kata laian populasi adalah kumpulan dari
sejumlah elemen.2 Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitian
adalah kelas VIII SMPN 10 Kota Tangerang Selatan yang berjumlah 364
siswa.
Jika kita akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut
disebut penelitian sampel.
Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti, 3 guna
untuk menyederhanakan proses pengumpulan dan pengolahan data, penulis
menggunakan teknik sampling.
Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah sebanyak +_11%
dari populasi yang ada. Suharsimi Arikunto mengemukakan pendapat bahwa
“jika objek penelitian lebih dari 100 orang, maka sampel yang diambil antara
10-15% atau 20-25% atau lebih.” Namun dalam penelitian ini penulis
mengambil sampel sebanyak 11% yakni sejumlah 40 orang dengan sistem
random atau acak, dengan masing-masing siswa (putra/putri) dari jumlah kelas
VIII SMPN 10 Kota Tangerang Selatan.
Dengan cara seperti ini, maka diharapkan setiap anggota dari populasi
memiliki kemungkinan yang sama untuk dipilih sebagai sampel penelitian.

1
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian…, h.108
2
Nana Sudjana, Peneliti dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru, 1989), cet. 1,
h. 84
3
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian…, h.109
26

D. Teknik Pengumpulan Data


1. Observasi
Observasi yaitu pengamatan dan pencatatan dengan sistematika
fenomena yang diselidiki dalam arti yang luas. Dimana observasi
dilakukan dengan cara mengunjungi SMP N 10 Kota Tangerang Selatan
untuk mengamati siswa, guru, sarana pendukung kegiatan, lingkungan
sekitar sebagai data penelitian.
2. Kuesioner
Kuesioner atau Angkat merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau parnyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Melalui kuesioner atau
angket inilah penulis mendapatkan data tentang Hubungan Pendidikan
Agama Islam dalam membentuk Pengamalan Nilai-nilai Islami Siswa di
SMP N 10 Kota Tangerang Selatan.
Kuesioner atau angket yang digunakan penulis adalah Kuesioner
atau angket tertutup yang berisi pertanyaan yang disertai dengan sejumlah
jawaban terikat pada sejumlah kemungkinan jawaban yang telah
disediakan.

E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional


1. Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian, atau yang menjadi titik perhatian
sebuah penelitian.4 Dengan demikian dalam penelitian ini terdapat dua
variabel yakni:
a. Variabel bebas atau independent variabel, adalah variabel yang
menghubungkan yakni Pendidikan Agama Islam.
b. Variabel terikat atau dependent variabel, adalah variabel yang
dihubungkan yakni Pengamalan Nilai-nilai Islami Siswa.

4
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian…, h.96
27

2. Definisi Operasional
Agar dapat mengukur variabel yang dijadikan objek penelitian oleh
penulis, diperlukan definisi operasional; yakni semacam petunjuk
pelaksanaan bagaimana cara mengukur suatu variabel. Adapun definisi
dari kedua variabel dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Hubungan Pendidikan Agama Islam berisikan proses pembelajaran
agama Islam sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat ini.
b. Pengamalan Nilai-nilai Islami Siswa adalah skor yang diperoleh oleh
responden dengan menggunakan perangkat kuesioner atau angket
terhadap keadaan yang ada dalam diri seorang siswa yang mendorong
untuk mengaktualisasikan dirinya terhadap pendidikan yang telah
diperolehnya.
Berdasarkan definisi tersebut variabel Pendidikan Agama Islam dapat
diukur melalui kuesioner atau angket dengan menggunakan pendekatan
dimensi dan indikator pada tabel:

Tabel 1
Kisi-kisi Angket untuk Variabel Y (Pengamalan Nilai-nilai Islami Siswa)
Dimensi Indikator No. item
1. Al-Qur’an dan Hadist 1. Meyakini ke-Esaan Allah SWT. 1
2. Penciptaan Manusia 2
3. Proses Turunnya Al-Qur’an 3
4. Qada dan Qadar 4

2. Aqidah dan Akhlak 1. Tolong Menolong 5


2. Ukhwah Islamiyah 6
3. Sabar 7
4. Jujur 8
28

3. Fiqih 1. Shalat Lima Waktu 9


2. Shalat Berjamaah 10
3. Shalat dan Dzikir 11
4. Shalat Sunnah Tahajud 12

4. Sejarah Islam 1. Turunnya Q.S. Al-Alaq 13


2. Proses Turunnya Wahyu 14
3. Sejarah Pembangunan Masjid 15
4. Pengangkatan Rasul 16

5. Bahasa Arab Kegunaan Bahasa Arab 17,18,19, 20

F. Teknik Analisis Data dan pengolahan data


Dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan
penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, pengambilan sampel biasanya dilakukan secara
random, bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya.
Kegiatan menganalisa data berupa “Hubungan Pendidikan Agama
Islam dalam membentuk Pengamalan Nilai-nilai Islami Siswa”, digunakan
analisa kuantitatif yang diwujudkan dalam bentuk angka dengan cara
menjumlah, mengklasifikasi, mentabulasi, dan selanjutnya melakukan
perhitungan dengan data statistik.
Dalam pengolahan data, penulis menggunakan teknik sebagai
berikut:
1. Editing
Dalam pengolahan data yang pertama kali dilakukan adalah
editing, ini berarti bahwa semua angket harus diteliti satu persatu tentang
kelengkapan dan kebenaran pengisian angket sehingga terhindar dari
kekeliruan dan kesalahan.
29

2. Skoring
Memberikan nilai pada setiap jawaban angket sebagai berikut:
Tabel 2
Skor item alternative jawaban responden
Positif (+) Negative (-)
Jawaban Skor Jawaban Skor
Sangat Tidak Setuju 1 Sangat Tidak Setuju 5
Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 4
Ragu 3 Ragu 3
Setuju 4 Setuju 2
Sangat Setuju 5 Sangat Setuju 1

3. Tabulating
Bertujuan untuk memberikan gambaran frekuensi dalam setiap
item yang penulis kemukakan. Untuk itu dibuatlah suatu tabel yang
mempunyai kolam setiap bagian angket sehingga terlihat jawaban
responden yang satu dengan yang lainnya.
Setelah tahap pengumpulan data dilakukan, tahap berikut adalah
menganalisa data dengan pendekatan analisa kuantitatif secara deskriptif
yang sebelumnya ditentukan prosentase dengan menggunakan rumus
distribusi frekuensi sebagai berikut.
F
P=  100%
N
Keterangan :
P = Presentasi
F = Frekuensi
N = Banyak responden
Selanjutnya, untuk mengetahui Hubungan Pendidikan Agama
Islam (variabel x) dalam membentuk Pengamalan Nilai-nilai Islami Siswa
30

(variabel y), penulis menggunakan rumus product moment dari cari


pearson sebagai teknik analisanya.
Cara operasional data dilakukan melalui tahap-tahapan sebagai
berikut :
a. Mencari angka korelasi dengan rumus:
N  XY    X   Y  5
rxy 
 N  X    X   N  Y    Y  
2 2

Keterangan:
rxy = angka indeks korelasi ”r” product momen
N = Number Of Cases / Banyak siswa
∑XY = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y
∑X = Jumlah seluruh skor X
∑Y = Jumlah seluruh skor Y
b. Memberikan interpretasi terhadap rxy; yakni:
1) Memberikan penyederhanaan dengan cara mencocokkan hasil
perhitungan dengan indeks korelasi ”r” product moment seperti
berikut :
Tabel 3
Indeks korelasi product moment
Besarnya ”r” product interpretasi
moment (rxy)
0,00 – 0,20 Antara variabel x dan variabel
y terdapat korelasi, tetapi
sangat lemah atau sangat
rendah: sehingga korelasi
diabaikan (dianggap tidak ada
korelasi var. X dan var. y)
0,21 – 0.40 Antara variabel x dan variabel

5
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian…, h. 72
31

y terdapat korelasi yang lemah


atau rendah
0,41 – 0,60 Antara variabel x dan variabel
y terdapat korelasi yang sedang
atau cukup
0,61 – 0,80 Antara variabel x dan variabel
y terdapat korelasi yang kuat
atau tinggi
0,81 – 0,00 Antara variabel x dan variabel
y terdapat korelasi yang sangat
kuat atau sangat tinggi

2) Interpretasi terhadap indeks korelasi product moment dengan jalan


konsultasi pada tabel nili ”r” product moment. Prosedur yang
dilalui dengan cara ini adalah sebagai berikut:
- Merumuskan hipotesis alternatif (Ha) dan hipotesis nihil (H0)
- Menguji kebenaran dari hipotesa yang telah dirumuskan
dengan jalan membandingkan besarnya ”r” product moment
dengan ”r” yang tercantum dalam tabel ( r1) baik pada taraf
signifikasi 1% maupun 5% namun dengan terlebih dahulu
mencari derajat besarnya (db) atau degree of freedom (df).
Rumus: df= N-nr
Keterangan:
Df = degree of freedom (derajat bebas)
N = jumlah sample (objek penelitian)
Nr = jumlah variabel
Jumlah sampel dalam penelitian sebanyak 40, maka
dfnya adalah (40-2=38), jika r dihitung lebih besar dari tabel,
maka korelasi dianggap signifikan atau Ho ditolak dan Ha
diterima. Namun jika r dihitung lebih kecil dari tabel, maka
32

korelasi dianggap tidak signifikan atau Ho diterima dan Ha


ditolak.
Setelah memberikan interpretasi secara kasar atau
sederhana, maupun memberikan interpretasi dengan
menggunakan r tabel. Selanjutnya adalah mencari seberapa
besar kontribusi yang diberikan variabel x terhadap variabel y,
dalam hal ini penulis menggunakan rumus sebagai berikut
KD=r x100%
Keterangan:
KD = kontribusi variabel x terhadap variabel y.
R = koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y.

G. Hipotesis Statistik
Ha: r hitung > r tabel
Ho: r hitung < r tabel
Semua perhitungan statistik dilakukan dengan menggunakan program SPSS
dan manual.
BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMPN 10 Kota Tangerang Selatan1


1. Sejarah Berdirinya SMPN 10 Kota Tangerang Selatan
SMPN 10 Kota Tangerang Selatan pada mulanya bernama SMPN
3 Ciputat pada tahun 1994 – 1997, yang merupakan sekolah kelas jauh
(status “SILIAL”) dari SMPN 1 Ciputat (sekarang SMPN 2 Ciputat) yang
pada waktu itu untuk sementara menempati gedung SDN Pondok Ranji IV
dan V ( kurang lebih selama 2 tahun)
Tepatnya pada tanggal 5 Oktober 1994 SMPN 3 Ciputat
diresmikan dan penergiannya berdasarkan SK kepala Kantor Wilayah
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan
nomor (20.102.04.16.197) kemudian berubah dengan Nomor Statistik
sekolah yang baru yaitu (20.128.03.10.020). sejalan dengan penyesuaian
sekolah-sekolah negeri yang ada di Ciputat maka SMPN 3 Ciputat
berganti dengan nama SMPN 4 Ciputat (akhir tahun 1997). Sekolah ini
merupakan lembaga pemerintah yang mengelola bidang pendidikan,
sehingga merupakan hal biaa jika terjadi pergantian pemimpin. Sejalan
dengan penyesuaian yang ada di sekolah-sekolah Tangerang maka SMPN
4 Ciputat berganti nama dengan SMPN 10 Kota Tangerang Selatan.

1
Profil SMPN 10 Kota Tangerang Selatan, tahun 2009

33
34

Sampai sekarang ini SMPN 10 Kota Tangerang Selatan sudah 7 kali


mengalami pergantian pemimpin (kepala sekolah) yaitu :
a. Drs. Haris Djuharadibrata (dari tahun 1994 – 1997)
b. Drs. H. Munadjat Indira (dari tahun 1997-1998)
c. Drs. Undang R. Wahyudi (Penyemat selama 3 bulan)
d. Drs. Nidin Komarudin (dari tahun 2003-2008)
e. Drs. Hj. Elly Wijayanti (dari tahun 2008-sekarang)

2. Visi dan Misi


Visi SMPN 4 Kota Tangerang Selatan adalah Berprestasi dan
Berakhlak Mulia
Adapun Misi SMPN 4 Kota Tangerang Selatan adalah sebagai
berikut:
a. Melaksanakan proses pembelajaran secara efektif dan efisien.
b. Menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai.
c. Meningkatkan profesionalisme guru.
d. Meningkatkankualitas input penerimaan siswa baru
e. Meningkatkan pembinaan seni budaya dan olahraga.
f. Meningkatkan pemahaman dan pengalaman nilai-nilai kegamaan yang
dianut
g. Meningkatkan pelaksanaan tata tertib.
h. Meningkatkan peran serta orang tua dan masyrakat dalam proses
pendidikan

3. Sarana dan Prasarana


Sampai tahun 2009 ini pembangunan dan peningkatan sarana dan
prasarana di SMPN 10 masih terus ditingkatkan
35

Tabel 4
Keadaan Sarana Dan Prasarana SMPN 10 Menurut Jumlah Dan Kondisi
No Jenis Jumlah Kondisi
1. Ruang Belajar 27 ruang Baik
2. Ruang Kepala Sekolah 1 ruang Baik
3. Ruang Tata Usaha 1 ruang Baik
4. Ruang Guru 2 ruang Baik
5. Ruang BP/BK 1 ruang Baik
6. Ruang Perpustakaan 1 ruang Baik
7. Ruang Laboratorium Kmputer 2 ruang Baik
8. Ruang Osis dan Ekstrakulikuler 1 ruang Baik
(Paskibra, PMR, Kesenian dll)
9. Ruang Koperasi 1 ruang Baik
10. MCK Kepala Sekolah 1 ruang Baik
11. MCK Guru 2 ruang Baik
12. MCK Tata Usaha 1 ruang Baik
13. MCK Siswa 10 ruang Baik
14. Bangun Kantin 1 bangunan Baik
15. Musholla 1 bangunan Baik
16. Rumah Penjaga 1 bangunan Baik
17. Pos Satpam 1 ruang Baik
18. Gudang 1 ruang Baik
19. Pemarkiran 1 bangunan Baik
20. Lapangan Bola Volley 1 buah Baik
21. Lapangan Basket 1 buah Baik
22. Lapangan Futsal 1 buah Baik

4. Keadaan Pegawai Sekolah


Keadaan Pegawai SMPN 10 Kota Tangerang Selatan, berdasarkan
statistik Tahun ajaran 2008-2009 adalah sebagai berikut :
36

Tabel 5
Keadaan Pegawai SMPN 10 Kota Tangerang Selatan Menurut Jumlahnya
Nama Jumlah
Kepala Sekolah 1 orang
Guru Tetap 38 orang
Guru Tidak Tetap 6 orang
Guru Bantu 1 orang
Tata Usaha Tetap 1 orang
Tata Usaha Tidak Tetap 6 orang
Pesuruh 5 orang
Satpam 2 orang
Sumber : Laporan bulan Oktober 2009, SMPN 10 Kota Tangerang Selatan

5. Keadaan Siswa

Keadaan siswa di SMPN 10 Kota Tangerang Selatan, berdasarkan


statistik tahun ajaran 2009 adalah sebagai berikut :

Tabel 6
Kelas / Rombongan Belajar
Keadaan Siswa
Kelas Jumlah Jumlah
L P
VII 9 191 160 351
VIII 9 190 174 364
IX 9 155 201 356
Jumlah 27 537 537 1071
Sumber : Laporan bulan Oktober 2009, SMPN 10 Kota Tangerang Selatan

Jadi, total jumlah keseluruhan siswa yang ada di SMPN 10 Kota


Tangerang Selatan adalah 1071 orang.
37

B. Deskripsi data
Sebagaimana telah dibahas dalam bagian terdahulu, kegiatan
menganalisa data berupa “Hubungan Pendidikan Agama Islam dengan
Pengamalan Nilai-nilai Islami Siswa”, menggunakan analisa kuantitatif yang
diwujudkan dalam bentuk angka dengan cara menjumlah, mengklasifikasi,
mentabulasi, dan selanjutnya melakukan perhitungan dengan data statistik.
Data diperoleh melalui angket atau kuesioner yang disebarkan kepada
seluruh responden. Kuesioner ini disebarkan kepada +-50 orang responden
yang dipilih secara random sebagai sampel. Selanjutnya, data yang diperoleh
melalui kuesioner atau angket tersebut diolah dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi yang dilengkapi dengan prosentase denagn menggunakan rumus
sebagai berikut:
P=F/NX100%
Keterangan:
P= presentase
F= frekuensi
N= banyak responden
Hasil angket dimasukkan kedalam tabulasi yang merupakan prosentase
dari data-data instrument pengumpulan data (angket) menjadi tabel angka-
angka dalam prosentase yang dapat dilihat sebagai berikut:
1. Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam di SMPN 10 Kota Tangerang Selatan
bertujuan untuk menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian,
pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan,
pembiasaan serta pengalaman peserta didik tentang ajaran agama Islam
sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan
ketaqwaannya kepada Allah SWT: dan mewujudkan manusia Indonesia
yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang
berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis,
berdisiplin, toleransi, menjaga keharmonisan secara personal dan sosial
serta mengembangkan budaya agama Islam dalam komunitas sekolah.
38

Tabel 7
Meyakini keEsaan Allah SWT
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
1 Tidak ada Tuhan selain Allah SWT
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0 %
TS (Tidak Setuju) 0 0.0 %
R ( Ragu-ragu) 0 0.0 %
S ( Setuju) 0 0.0%
SS (Sangat Setuju) 40 100.0 %
Jumlah 40 100 %

Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%,
tidak setuju sebanyak 0%, ragu-ragu sebanyak 0%, setuju sebanyak 0%, dan
sangat setuju 100%; jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa-siswi SMPN
10 Kota Tangerang Selatan sangat satuju meyakini keEsaan Allah SWT.

Tabel 8
Hakikat Penciptaan Manusia
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
2 Manusia diciptakan untuk beribadah
kepada Allah SWT
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0 %
TS (Tidak Setuju) 0 0.0 %
R ( Ragu-ragu) 0 0.0 %
S ( Setuju) 11 27.5%
SS (Sangat Setuju) 29 72.5 %
Jumlah 40 100 %

Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%,
tidak setuju sebanyak 0%, ragu-ragu sebanyak 0%, setuju sebanyak 27.5%,
dan sangat setuju 72.5%, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa-siswi
SMPN 10 Kota Tangerang Selatan sangat setuju hakikat penciptaan manusia
untuk beribadah kepada Allah SWT.
39

Tabel 9
Mengetahui Proses Turunnya Al-Qur’an
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
3 Malam Lailatul qadar adalah malam
diturunkannya Al-qur’an
STS (Sangat Tidak Setuju) 1 2.5 %
TS (Tidak Setuju) 14 35.0 %
R ( Ragu-ragu) 1 2.5%
S ( Setuju) 8 20.0%
SS (Sangat Setuju) 16 40.0 %
Jumlah 40 100 %

Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 2.5%,
tidak setuju sebanyak 35%, ragu-ragu sebanyak 2.5%, setuju sebanyak 20%,
dan sangat setuju 40%, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa-siswi
SMPN 10 Kota Tangerang Selatan sangat setuju lailatul qadar malam
turunnya Al-qur’an.

Tabel 10
Meyakini Qada dan Qadar
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
4 Meyakini kebenaran takdir Allah
SWT.
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0 %
TS (Tidak Setuju) 0 0.0 %
R ( Ragu-ragu) 2 5.0%
S ( Setuju) 16 40.0%
SS (Sangat Setuju) 22 55.0 %
Jumlah 40 100 %

Dari ragu-ragu sebanyak tabel di atas ternyata yang menjawab sangat


tidak setuju 0%, tidak setuju sebanyak 0%, ragu 5%, setuju sebanyak 40%,
dan sangat setuju 55%, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa-siswi
SMPN 10 Kota Tangerang Selatan sangat setuju Meyakini Qada dan qadar.
40

Tabel 11
Harus Tolong Menolong antar Sesama
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
5 Manusia harus saling tolong
menolong
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0 %
TS (Tidak Setuju) 0 0.0 %
R ( Ragu-ragu) 0 0.0%
S ( Setuju) 15 37.5%
SS (Sangat Setuju) 25 62.5 %
Jumlah 40 100 %

Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%,
tidak setuju sebanyak 0%, ragu-ragu sebanyak 0%, setuju sebanyak 37.5%,
dan sangat setuju 62.5%, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa-siswi
SMPN 10 Kota Tangerang Selatan sangat setuju manusia harus saling tolong
menolong.

Tabel 12
Ukhuah Islamiah
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
6 Rasa persaudaraan/ ukhuah islamiah
sangat dianjurkan dalam Islam
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0 %
TS (Tidak Setuju) 0 0.0 %
R ( Ragu-ragu) 9 22.5%
S ( Setuju) 13 32.5%
SS (Sangat Setuju) 18 45.0 %
Jumlah 40 100 %

Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%,
tidak setuju sebanyak 0%, ragu-ragu sebanyak 22.5%, setuju sebanyak 32.5%,
dan sangat setuju 45%, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa-siswi
SMPN 10 Kota Tangerang Selatan sangat setuju anjuran ukhuah islamiah
dalam Islam.
41

Tabel 13
Sabar
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
7 Sabar dapat menolong setiap
pekerjaan
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0 %
TS (Tidak Setuju) 0 0.0 %
R ( Ragu-ragu) 8 20.0%
S ( Setuju) 21 52.5%
SS (Sangat Setuju) 11 27.5%
Jumlah 40 100 %

Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%,
tidak setuju sebanyak 0%, ragu-ragu sebanyak 20%, setuju sebanyak 52.5%,
dan sangat setuju 27.5%, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa-siswi
SMPN 10 Kota Tangerang Selatan setuju sabar dapat menolong setiap
pekerjaan dengan baik.

Tabel 14
Jujur
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
8 Jujur sangat diperlukan dalam
keadaan apapun
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0 %
TS (Tidak Setuju) 0 0.0 %
R ( Ragu-ragu) 4 10.0%
S ( Setuju) 19 47.5%
SS (Sangat Setuju) 17 42.5 %
Jumlah 40 100 %

Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%,
tidak setuju sebanyak 0%, ragu-ragu sebanyak 10%, setuju sebanyak 47.5%,
dan sangat setuju 42.5%, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa-siswi
SMPN 10 Kota Tangerang Selatan setuju jujur sangat diperlukan dalam
keadaan apapun.
42

Tabel 15
Shalat Lima Waktu
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
9 Shalat lima waktu tidak boleh
ditinggalkan
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0 %
TS (Tidak Setuju) 0 0.0 %
R ( Ragu-ragu) 2 5.0%
S ( Setuju) 10 25.0%
SS (Sangat Setuju) 28 69.5 %
Jumlah 40 100 %

Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%,
tidak setuju sebanyak 0%, ragu-ragu sebanyak 5%, setuju sebanyak 25%, dan
sangat setuju 69.5%, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa-siswi SMPN
10 Kota Tangerang Selatan sangat setuju salat lima waktu tidak boleh
ditinggalkan.

Tabel 16
Shalat Berjamaah
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
10 Shalat berjamaah lebih besar
pahalanya dari pada shalat sendiri
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0 %
TS (Tidak Setuju) 0 0.0 %
R ( Ragu-ragu) 1 2.5%
S ( Setuju) 6 15.0%
SS (Sangat Setuju) 33 82.5%
Jumlah 40 100 %

Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%,
tidak setuju sebanyak 0%, ragu-ragu sebanyak 2.5%, setuju sebanyak 15%,
dan sangat setuju 82.5%, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa-siswi
SMPN 10 Kota Tangerang Selatan sangat setuju shalat berjamaah lebih besar
pahalanya dari pada halat sendiri.
43

Tabel 17
Shalat dan Dzikir
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
11 Shalat dan dzikir dapat membuat hati
tenang
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0 %
TS (Tidak Setuju) 0 0.0 %
R ( Ragu-ragu) 1 2.5%
S ( Setuju) 15 37.5%
SS (Sangat Setuju) 24 60.0 %
Jumlah 40 100 %

Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%,
tidak setuju sebanyak 0%, ragu-ragu sebanyak 2.5%, setuju sebanyak 37.5%,
dan sangat setuju 60%, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa-siswi
SMPN 10 Kota Tangerang Selatan sangat setuju shalat dan dzikir dapat
membuat hati tenang.
Tabel 18
Shalat Sunnah Tahajud
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
12 Shalat tahajud sangat dianjurkan
dalam Islam
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0 %
TS (Tidak Setuju) 4 10.0 %
R ( Ragu-ragu) 15 37.5%
S ( Setuju) 14 35.0%
SS (Sangat Setuju) 7 17.5 %
Jumlah 40 100 %

Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%,
tidak setuju sebanyak 10%, ragu-ragu sebanyak 37.5%, setuju sebanyak 35%,
dan sangat setuju 17.5%, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa-siswi
SMPN 10 Kota Tangerang Selatan ragu-ragu shalat sunnah tahajud sangat
dianjurkan dalam Islam.
44

Tabel 19
Turunnya Wahyu
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
13 Surat Al-alaq adalah wahyu yang
pertama disampaikan kepada nabi
Muhammad SAW.
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0 %
TS (Tidak Setuju) 0 0.0 %
R ( Ragu-ragu) 5 12.5%
S ( Setuju) 12 30.0%
SS (Sangat Setuju) 23 57.5 %
Jumlah 40 100 %

Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%,
tidak setuju sebanyak 0%, ragu-ragu sebanyak 12.5%, setuju sebanyak 30%,
dan sangat setuju 57.5%, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa-siswi
SMPN 10 Kota Tangerang Selatan sangat setuju surat Al-alaq adalah wahyu
pertama di sampaikan kepada nabi Muhammad SAW.

Tabel 20
Gua Hira Tempat Turunnya Wahyu
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
14 Gua hira adalah tempat turunnya
wahyu pertama
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0 %
TS (Tidak Setuju) 0 0.0 %
R ( Ragu-ragu) 1 2.5%
S ( Setuju) 15 37.5%
SS (Sangat Setuju) 24 60.0%
Jumlah 40 100 %

Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%,
tidak setuju sebanyak 0%, ragu-ragu sebanyak 2.5%, setuju sebanyak 37.5%,
dan sangat setuju 60%, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa-siswi
SMPN 10 Kota Tangerang Selatan sangat setuju gua hira adalah tempat
turunnya wahyu pertama.
45

Tabel 21
Masjid Quba adalah Masjid yang Pertama
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
15 Masjid yang pertama kali di bangun
oleh Rasullullah adalah masjid quba
STS (Sangat Tidak Setuju) 2 5.0 %
TS (Tidak Setuju) 1 2.5 %
R ( Ragu-ragu) 13 32.5%
S ( Setuju) 14 35.0%
SS (Sangat Setuju) 10 25.0%
Jumlah 40 100 %

Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 5%,
tidak setuju sebanyak 2.5%, ragu-ragu sebanyak 32.5%, setuju sebanyak
35.0%, dan sangat setuju 25.0%, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa-
siswi SMPN 10 Kota Tangerang Selatan setuju masjid yang pertama kali
dibangun oleh Rasulallah adalah masjid quba.

Tabel 22
Pengangkatan Nabi
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
16 Nabi Muhammad SAW diangkat
menjadi Rasul usia 40 tahun
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0 %
TS (Tidak Setuju) 0 0.0 %
R ( Ragu-ragu) 13 32.5%
S ( Setuju) 17 42.5%
SS (Sangat Setuju) 10 25.0%
Jumlah 40 100 %

Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%,
tidak setuju sebanyak 0%, ragu-ragu sebanyak 32.5%, setuju sebanyak 42.5%,
dan sangat setuju 25%, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa-siswi
SMPN 10 Kota Tangerang Selatan setuju Nabi Muhammad diangkat menjadi
Rasul usia 40 tahun.
46

Tabel 23
Al-qur’an hanya untuk Orang Arab
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
17 Al-qur’an hanya untuk orang Arab
karena ditulis dengan Bahasa Arab
STS (Sangat Tidak Setuju) 26 65.0 %
TS (Tidak Setuju) 13 32.5 %
R ( Ragu-ragu) 1 2.5%
S ( Setuju) 0 0.0%
SS (Sangat Setuju) 0 0.0%
Jumlah 1340 100 %

Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 65%,
tidak setuju sebanyak 32.5%, ragu-ragu sebanyak 2.5%, setuju sebanyak 0%,
dan sangat setuju 0%, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa-siswi SMPN
10 Kota Tangerang Selatan sangat tidak setuju Al-qur’an hanya untuk orang
Arab karena ditulis dengan Bahasa Arab.
Tabel 24
Bahasa Arab adalah Bahasa Al-Qur’an
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
18 Bahasa Arab adalah bahasa Al-qur’an
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0 %
TS (Tidak Setuju) 0 0.0 %
R ( Ragu-ragu) 4 10.0%
S ( Setuju) 25 62.5%
SS (Sangat Setuju) 11 27.5%
Jumlah 40 100 %

Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%,
tidak setuju sebanyak 0%, ragu-ragu sebanyak 10%, setuju sebanyak 62.5%,
dan sangat setuju 27.5%, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa-siswi
SMPN 10 Kota Tangerang Selatan setuju Bahasa Arab adalah bahasa Al-
qur’an.
47

Tabel 25
Bahasa Arab adalah bahasa yang diperlukan oleh orang Islam
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
19 Bahasa Arab adalah Bahasa yang
diperlukan oleh orang Islam
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0 %
TS (Tidak Setuju) 4 10.0 %
R ( Ragu-ragu) 16 40.0%
S ( Setuju) 15 37.5%
SS (Sangat Setuju) 5 12.5%
Jumlah 40 100 %

Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%,
tidak setuju sebanyak 10%, ragu-ragu sebanyak 40%, setuju sebanyak 37.5%,
dan sangat setuju 12.5%, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa-siswi
SMPN 10 Kota Tangerang Selatan ragu-raguBahsa Arab adalah Bahasa yang
diperlukan oleh orang Islam.

Tabel 26
Bahasa Arab pada saat ini sangat diperlukan
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
20 Bahasa Arab pada saat ini sangat
diperlukan
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0%
TS (Tidak Setuju) 4 10.0 %
R ( Ragu-ragu) 17 42.5%
S ( Setuju) 15 37.5%
SS (Sangat Setuju) 4 10.0%
Jumlah 40 100 %

Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%,
tidak setuju sebanyak 10%, ragu-ragu sebanyak 42.5%, setuju sebanyak
37.5%, dan sangat setuju 10%, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa-
siswi SMPN 10 Kota Tangerang Selatan ragu-ragu bahasa Arab pada saat ini
sangat diperlukan.
48

2. Pengamalan Nilai-nilai Islami Siswa


Pengamalan Nilai-nilai Islami Siswa dapat disebut ”moralitas
sesungguhnya” tidak saja sesuai dengan stansar sosial melainkan juga
dilaksanakan secara sukarela. Perkembangan moral memiliki aspek
kecerdasan dan aspek impulsif, anak akan belajar tentang apa saja yang benar
dan apa saja yang salah. Selanjutnya, setelah mereka besar harus diberi
penjelasan mengapa ini benar dan itu salah.
Tabel 27
Kebenaran Islam
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
1 Saya merasa Islam adalah agama
yang benar
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0 %
TS (Tidak Setuju) 1 2.5 %
R ( Ragu-ragu) 3 7.5%
S ( Setuju) 6 15.0%
SS (Sangat Setuju) 30 75.0%
Jumlah 40 100 %

Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%,
tidak setuju sebanyak 2.5%, ragu-ragu sebanyak 7.5%, setuju sebanyak 15.%,
dan sangat setuju 75%, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa-siswi
SMPN 10 Kota Tangerang Selatan sangat setuju Islam adalah agama yang
benar.

Tabel 28
Mengucap Istighfar jika merasa telah berbuat salah
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
2 Saya sering mengucapkan istighfar
terutama jika merasa telah berbuat
salah
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0 %
TS (Tidak Setuju) 1 2.5 %
R ( Ragu-ragu) 5 12.5%
S ( Setuju) 14 35.0%
SS (Sangat Setuju) 20 50.0%
Jumlah 40 100 %
49

Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%,
tidak setuju sebanyak 2.5%, ragu-ragu sebanyak 12.5%, setuju sebanyak 35%,
dan sangat setuju 50%, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa-siswi
SMPN 10 Kota Tangerang Selatan sangat setuju mengucap istighfar terutama
jika merasa telah berbuat salah.
Tabel 29
Setiap hari membaca Al-Qur’an
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
3 Setiap hari saya membaca Al-Qur’an
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0 %
TS (Tidak Setuju) 2 5.0 %
R ( Ragu-ragu) 20 50.0%
S ( Setuju) 12 30.0%
SS (Sangat Setuju) 6 15.0%
Jumlah 40 100 %

Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%,
tidak setuju sebanyak 5%, ragu-ragu sebanyak 50%, setuju sebanyak 30%, dan
sangat setuju 15%, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa-siswi SMPN 10
Kota Tangerang Selatan ragu-ragu setiap hari membaca Al-Qur’an.
Tabel 30
Percaya ada balasan terhadap perbuatan
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
4 Saya percaya ada balasan terhadap
setiap perbuatan
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0 %
TS (Tidak Setuju) 0 0.0 %
R ( Ragu-ragu) 0 0.0%
S ( Setuju) 20 50.0%
SS (Sangat Setuju) 20 50.0%
Jumlah 40 100 %

Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%,
tidak setuju sebanyak 0%, ragu-ragu sebanyak 0%, setuju sebanyak 50%, dan
50

sangat setuju 50%, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa-siswi SMPN 10
Kota Tangerang Selatan setuju dan sangat setuju percaya ada balasan terhadap
setiap perbuatan.
Tabel 31
Senang menolong orang lain yang membutuhkan
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
5 Saya merasa senang menolong orang
lain yang membutuhkan
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0 %
TS (Tidak Setuju) 0 0.0 %
R ( Ragu-ragu) 2 5.0%
S ( Setuju) 15 37.5%
SS (Sangat Setuju) 23 57.5%
Jumlah 40 100 %

Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%,
tidak setuju sebanyak 0%, ragu-ragu sebanyak 5%, setuju sebanyak 37.5%,
dan sangat setuju 57.5%, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa-siswi
SMPN 10 Kota Tangerang Selatan sangat setuju menolong orang lain yang
membutuhkan.
Tabel 32
Menjalin Persaudaraan
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
6 Saya selalu menjalin persaudaraan
dengan sesama agar tercipta hidup
yang harmonis
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0 %
TS (Tidak Setuju) 0 0.0 %
R ( Ragu-ragu) 4 10.0%
S ( Setuju) 26 65.0%
SS (Sangat Setuju) 10 25.0%
Jumlah 40 100 %

Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%,
tidak setuju sebanyak 0%, ragu-ragu sebanyak 10%, setuju sebanyak 65%, dan
51

sangat setuju 25%, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa-siswi SMPN 10
Kota Tangerang Selatan setuju menjalin persaudaraan antar sesama agar
tercipta hubungan yang harmonis.
Tabel 33
Bersabar dapat Menyelesaikan Pekerjaan
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
7 Saya merasa senang karena bersabar
dapat menyelesaikan pekerjaan
dengan baik
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0 %
TS (Tidak Setuju) 0 0.0 %
R ( Ragu-ragu) 1 2.5%
S ( Setuju) 26 65.0%
SS (Sangat Setuju) 13 32.5%
Jumlah 40 100 %

Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%,
tidak setuju sebanyak 0%, ragu-ragu sebanyak 2.5%, setuju sebanyak 65%,
dan sangat setuju 32.5%, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa-siswi
SMPN 10 Kota Tangerang Selatan setuju bersabar dapat menyelesaikan
pekerjaan dengan baik.
Tabel 34
Selalu berkata Jujur
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
8 Saya selalu berkata jujur
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0 %
TS (Tidak Setuju) 5 12.5 %
R ( Ragu-ragu) 25 62.5%
S ( Setuju) 5 12.5%
SS (Sangat Setuju) 5 12.5%
Jumlah 40 100 %

Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%,
tidak setuju sebanyak 12.5%, ragu-ragu sebanyak 62.5%, setuju sebanyak
52

12.5%, dan sangat setuju 12.5%, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa-
siswi SMPN 10 Kota Tangerang Selatan ragu-ragu selalu berkata jujur.
Tabel 35
Tidak pernah meninggalkan Shalat Lima Waktu
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
9 Saya tidak pernah meninggalkan
shalat lima waktu
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0 %
TS (Tidak Setuju) 3 7.5 %
R ( Ragu-ragu) 24 60.0%
S ( Setuju) 9 22.5%
SS (Sangat Setuju) 4 10.0%
Jumlah 40 100 %

Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%,
tidak setuju sebanyak 7.5%, ragu-ragu sebanyak 60%, setuju sebanyak 22.5%,
dan sangat setuju 10%, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa-siswi
SMPN 10 Kota Tangerang Selatan ragu-ragu tidak pernah meninggalkan
shalat lima waktu.
Tabel 36
Shalat berjamaah dan mengajak teman atau saudara untuk
melakukannya
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
10 Saya Suka sekali shalat berjamaah
dan mengajak teman atau saudara
untuk melakukannya
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0 %
TS (Tidak Setuju) 0 0.0 %
R ( Ragu-ragu) 7 17.5%
S ( Setuju) 24 60.0%
SS (Sangat Setuju) 9 22.5%
Jumlah 40 100 %

Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%,
tidak setuju sebanyak 0%, ragu-ragu sebanyak 17.5%, setuju sebanyak 60%,
dan sangat setuju 22.5%, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa-siswi
53

SMPN 10 Kota Tangerang Selatan setuju suka sekali shalat berjamaah dan
mengajak teman atau saudara untuk melakukannya.
Tabel 37
Setelah shalat diri merasa Tenang dan Tentram
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
11 Setelah shalat diri saya merasa tenang
dan tentram
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0 %
TS (Tidak Setuju) 0 0.0 %
R ( Ragu-ragu) 4 10.0%
S ( Setuju) 12 30.0%
SS (Sangat Setuju) 24 60.0%
Jumlah 40 100 %

Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%,
tidak setuju sebanyak 0%, ragu-ragu sebanyak 10%, setuju sebanyak 30%, dan
sangat setuju 60%, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa-siswi SMPN 10
Kota Tangerang Selatan sangat setuju setelah shalat diri merasa tenang dan
tentram.
Tabel 38
Tidak pernah melaksanakan Shalat Tahajud
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
12 Saya tidak pernah melaksanakan
shalat tahajud
STS (Sangat Tidak Setuju) 6 15.0 %
TS (Tidak Setuju) 7 17.5%
R ( Ragu-ragu) 17 42.5%
S ( Setuju) 9 22.5%
SS (Sangat Setuju) 1 2.5%
Jumlah 40 100 %

Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 15%,
tidak setuju sebanyak 17.5%, ragu-ragu sebanyak 42.5%, setuju sebanyak
22.5%, dan sangat setuju 2.5%, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa-
54

siswi SMPN 10 Kota Tangerang Selatan ragu-ragu tidak pernah melaksanakan


shalat tahajud.

Tabel 39
Hafal Surat-surat Pendek dalam Al-Qur’an
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
13 Saya hafal surat-surat pendek dalam
Al-qur’an
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
TS (Tidak Setuju) 2 5.0%
R ( Ragu-ragu) 15 37.5%
S ( Setuju) 14 35.0%
SS (Sangat Setuju) 9 22.5%
Jumlah 40 100 %

Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%,
tidak setuju sebanyak 5%, ragu-ragu sebanyak 37.5%, setuju sebanyak 35%,
dan sangat setuju 22.5%, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa-siswi
SMPN 10 Kota Tangerang Selatan ragu-ragu hafal surat-surat p[endek dalam
Al-Qur’an.
Tabel 40
Suka Membaca karena dengan Membaca Pengetahuan Bertambah
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
14 Saya suka membaca, karena dengan
membaca pengetahuan saya
bertambah
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
TS (Tidak Setuju) 0 0.0%
R ( Ragu-ragu) 6 15.0%
S ( Setuju) 16 40.0%
SS (Sangat Setuju) 18 45.0%
Jumlah 40 100 %

Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%,
tidak setuju sebanyak 0%, ragu-ragu sebanyak 15%, setuju sebanyak 40%, dan
55

sangat setuju 45%, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa-siswi SMPN 10
Kota Tangerang sangat setuju suka membaca, karena dengan membaca
pengetahuan bertambah.
Tabel 41
Sangat terpanggil untuk selalu memperjuangkan agama Islam
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
15 Saya sangat terpanggil untuk selalu
memperjuangkan agama Islam
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
TS (Tidak Setuju) 0 70.0%
R ( Ragu-ragu) 21 52.5%
S ( Setuju) 16 40.0%
SS (Sangat Setuju) 3 7.5%
Jumlah 40 100 %

Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%,
tidak setuju sebanyak 70%, ragu-ragu sebanyak 52.5%, setuju sebanyak 40%,
dan sangat setuju 7.5%, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa-siswi
SMPN 10 Kota Tangerang Selatan ragu-ragu sangat terpanggil untuk selalu
memperjuangkan agama Islam.
Tabel 42
Berusaha meneladani contoh-contoh dalam sejarah
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
16 Saya selalu berusaha meneladani
contoh-contoh dalam sejarah
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
TS (Tidak Setuju) 0 0.0%
R ( Ragu-ragu) 13 32.5%
S ( Setuju) 20 50.0%
SS (Sangat Setuju) 7 17.5%
Jumlah 40 100 %

Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%,
tidak setuju sebanyak 0%, ragu-ragu sebanyak 32.5%, setuju sebanyak 50%,
dan sangat setuju 17.5%, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa-siswi
56

SMPN 10 Kota Tangerang Selatan setuju selalu berusaha meneladani contoh-


contoh dalam sejarah.

Tabel 43
Senang bisa mengetahui arti Al-qur’an
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
17 Saya senang bisa mengetahui arti Al-
qur’an
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
TS (Tidak Setuju) 0 0.0%
R ( Ragu-ragu) 4 10.0%
S ( Setuju) 18 45.0%
SS (Sangat Setuju) 18 45.0%
Jumlah 40 100 %

Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%,
tidak setuju sebanyak 0%, ragu-ragu sebanyak 10%, setuju sebanyak 45%, dan
sangat setuju 45%, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa-siswi SMPN 10
Kota Tangerang Selatan setuju dan sangat setuju senang bisa mengetahui arti
Al-qur’an.
Tabel 44
Merasa bangga dapat mengetahui Bahasa Arab
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
18 Saya merasa bangga dapaat
mengetahui bahasa Arab
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
TS (Tidak Setuju) 0 0.0%
R ( Ragu-ragu) 6 15.0%
S ( Setuju) 21 52.5%
SS (Sangat Setuju) 13 32.5%
Jumlah 40 100 %

Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%,
tidak setuju sebanyak 0%, ragu-ragu sebanyak 15%, setuju sebanyak 52.5%,
dan sangat setuju 32.5%, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa-siswi
57

SMPN 10 Kota Tangerang Selatan merasa bangga dapat mengetahui bahasa


Arab.

Tabel 45
Mempelajari Bahasa Arab lebih dalam
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
19 Dengan Al-qur’an yang berbahasa
Arab membuat saya ingin
mempelajari Bahasa Arab lebih dalam
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
TS (Tidak Setuju) 1 2.5%
R ( Ragu-ragu) 10 25.0%
S ( Setuju) 18 45.0%
SS (Sangat Setuju) 11 27.5%
Jumlah 40 100 %

Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%,
tidak setuju sebanyak 2.5%, ragu-ragu sebanyak 25%, setuju sebanyak 45%,
dan sangat setuju 27.5%, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa-siswi
SMPN 10 Kota Tangerang Selatan setuju Dengan Al-qur’an yang berbahasa
Arab membuat saya ingin mempelajari bahasa Arab lebih dalam.
Tabel 46
Sarana untuk memahami Al-Qur’an dengan
cara mempelajari Bahasa Arab
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
20 Menurut saya sarana untuk
memahami Al-qur’an dengan cara
mempelajari bahasa Arab
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
TS (Tidak Setuju) 1 2.5%
R ( Ragu-ragu) 11 27.5%
S ( Setuju) 20 50.0%
SS (Sangat Setuju) 8 20.0%
Jumlah 40 100 %
58

Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%,
tidak setuju sebanyak 2.5%, ragu-ragu sebanyak 27.5%, setuju sebanyak 50%,
dan sangat setuju 20%, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa-siswi
SMPN 10 Kota Tangerang Selatan setuju Sarana untuk memahami Al-qur’an
dengan cara mempelajari bahasa Arab.
C. Analisa dan Interpretasi Data
1. Analisa Data
Analisa data merupakan bagian penting dalam metode ilmiah untuk
memberi arti dan makna dalam menjawab masalah penelitian. Penelitian
ini merupakan penelitian korelasional yang mana didalamnya terdapat dua
variabel yang diteliti. Variabel tersebut adalah Pendidikan Agama Islam
(variabel x) sebagai variabel bebas dan Pengamalan Nilai-nilai Islami
Siswa (variabel y) sebagai variabel terikat.
Dalam rangka mengetahui tingkat korelasi antara Pendidikan
Agama Islam dan Pengamalan Nilai-nilai Islami Siswa, penulis
memasukkan data yang diperoleh melalui angket atau kuesioner kedalam
tabel perhitungan angka indeks korelasi Pendidikan Agama Islam dan
Pengamalan Nilai-nilai Islami Siswa kelas VIII di SMN 10 Kota
Tangerang Selatan.
Tabel 47
Skor angket Pendidikan Agama Islam siswa SMPN 10 Kota
Tangerang Selatan
No Nama Kelas Skor
1 Tiara Alfionissa 8.1 91
2 Anita Lidea 8.4 88
3 Melinda Anggraini 8.4 89
4 Dea Aviani S. 8.4 84
5 Nur Aini 8.4 86
6 Fasya Syifa 8.4 93
7 Alwiyah M. A. 8.4 87
59

8 Adis Nindia Karina 8.4 82


9 Vita Karlinita 8.4 89
10 Syifa Mauludina 8.4 82
11 Mega Utami 8.4 88
12 Rifa Dania Sari 8.4 82
13 Shavira A. Pertiwi 8.4 83
14 Pingki Pratama 8.4 83
15 Senja Isnaini 8.6 87
16 Sri Ayuningsih 8.6 87
17 Tiara 8.6 87
18 Puji Lestari 8.6 87
19 Ali Muntaha 8.6 71
20 Isnaini 8.6 80
21 Afrian Jaya Negara 8.5 78
22 Ricko Dwi N. 8.5 92
23 Wahyu Istianto 8.5 84
24 Deden Abdul qohar 8.5 86
25 A. Biannuryal R. 8.5 89
26 Pety Ratna Liany 8.5 82
27 Amanda Feby S. 8.5 82
28 Feni Octaviany 8.5 81
29 Meta Riniayanti 8.5 94
30 M. Iqbal F. 8.5 91
31 Syahrul Arafah 8.6 84
32 Hendri Adi Saputra 8.6 81
33 jerry 8.6 85
34 Ardian Setianto 8.6 86
35 Nur Eka Andriyaningsih 8.6 86
36 Eka Aprilianti 8.4 84
37 Agustis Komalasari 8.4 78
60

38 Widri anjani 8.4 88


39 Septian Raka Fauri 8.6 75
40 Vitri indriyani 8.6 84

Data-data tersebut didapat melalui penyebaran angket pada anak-


anak siswa kelas 2 SMPN 10 Kota Tangerang Selatan.
Tabel 48
Skor Pengamalan Nilai-nilai Islami Siswa SMPN 10
Kota Tangerang Selatan kelas 2
No Nama Kelas Skor
1 Tiara Alfionissa 8.1 84
2 Anita Lidea 8.4 85
3 Melinda Anggraini 8.4 82
4 Dea Aviani S. 8.4 82
5 Nur Aini 8.4 78
6 Fasya Syifa 8.4 80
7 Alwiyah M. A. 8.4 80
8 Adis Nindia Karina 8.4 79
9 Vita Karlinita 8.4 93
10 Syifa Mauludina 8.4 75
11 Mega Utami 8.4 85
12 Rifa Dania Sari 8.4 71
13 Shavira A. Pertiwi 8.4 71
14 Pingki Pratama 8.4 67
15 Senja Isnaini 8.6 92
16 Sri Ayuningsih 8.6 89
17 Tiara 8.6 87
18 Puji Lestari 8.6 88
19 Ali Muntaha 8.6 67
20 Isnaini 8.6 75
61

21 Afrian Jaya Negara 8.5 80


22 Ricko Dwi N. 8.5 78
23 Wahyu Istianto 8.5 84
24 Deden Abdul qohar 8.5 71
25 A. Biannuryal R. 8.5 90
26 Pety Ratna Liany 8.5 85
27 Amanda Feby S. 8.5 78
28 Feni Octaviany 8.5 83
29 Meta Riniayanti 8.5 82
30 M. Iqbal F. 8.5 75
31 Syahrul Arafah 8.6 79
32 Hendri Adi Saputra 8.6 81
33 jerry 8.6 74
34 Ardian Setianto 8.6 85
35 Nur Eka Andriyaningsih 8.6 90
36 Eka Aprilianti 8.4 69
37 Agustis Komalasari 8.4 72
38 Widri anjani 8.4 83
39 Septian Raka Fauri 8.6 75
40 Vitri indriyani 8.6 78

Data tersebut di peroleh melalui penyebaran angket pada anak-


anak siswa kelas 2 SMPN 10 Kota Tangerang Selatan.
Tabel 49
Hasil penghitungan korelasi
X Y X2 Y2 XY
91 84 8281 7056 7644
88 85 7744 7225 7480
89 82 7921 6724 7298
84 82 7056 6724 6888
62

86 78 7396 6084 6708


93 80 8649 6400 7440
87 80 7569 6400 6960
82 79 6724 6241 6478
89 93 7921 8649 8277
82 75 6724 5625 6150
88 85 7744 7225 7480
82 71 6724 5041 5822
83 71 6889 5041 5893
83 67 6889 4489 5561
87 92 7569 8464 8004
87 89 7569 7921 7743
87 87 7569 7569 7569
87 88 7569 7744 7656
71 67 5041 4489 4757
80 75 6400 5625 6000
78 80 6084 6400 6240
92 78 8464 6084 7176
84 84 7056 7056 7056
86 71 7396 5041 6106
89 90 7921 8100 8010
82 85 6724 7225 6970
82 78 6724 6084 6396
81 83 6561 6889 6732
94 82 8836 6724 7708
91 75 8281 5625 6825
84 79 7056 6241 6636
81 81 6561 6561 6561
85 74 7225 5476 6290
86 85 7744 7225 7310
63

86 90 7396 8100 7740


84 69 7056 4761 5796
78 72 6084 5184 5616
88 83 7744 6889 7304
75 75 5625 5625 5625
84 78 7056 6064 6552
3398 3202 289542 258110 272454
x y x2 y2 xy

Selanjutnya hasil perhitungan di atas akan diuji keabsahannya


dengan menggunakan rumus product momen. Untuk mengetahui tingkat
korelasi variabel adalah:
NXY  (X ) (Y )
rxy =
[ NX 2  (X ) 2 ] [ NY 2  (Y ) 2 ]

40  272454  (3398  3202 )


=
(40  289542  11546404 ) (40  258110  10252804 )

17764
=
35276  71596
17764
=
50255 ,5
= 0,353

2. Interpretasi Data
Akhirnya setelah kita memperoleh data dari rumus korelasi product
moment tersebut, meka langkah berikutnya adalah melakukan interpretasi
data tersebut. Dalam melakukan interpretasi data yang diperoleh, penulis
menggunakan dua macam cara, yakni interpretasi terhadap angka indeks
koefisien korelasi (rxy) dengan membandingkan hasil besarnya rxy dengan
“r” tabel (rt).
a. Interpretasi secara sederhana
64

Agar dalam melakukan interpretasi data secara sederhana atau kasar


dapat kita lihat pada kriteria korelasi koefisien.
Hasil penelitian diatas melalui rumus product moment diperoleh
indeks korelasinya sebesar 0,353 Dengan memperhatikan besarnya rxy
yaitu 0.353 berarti antara variabel Pendidikan Agama Islam dengan
Pengamalan Nilai-nilai Islami Siswa terdapat korelasi yang sama
b. Interpretasi dengan menggunakan tabel nilai “r” dengan df=N-Nr / 40-
2=38
Setelah kita dapatkan df atau dbnya sebesar 38, ternyata diperoleh (r)
product moment pada taraf signifikan 5% diperoleh “r tabel” (rt)
sebesar 0.304 dan pada taraf signifikan 1% diperoleh “r tabel” (rt)
sebesar 0.393.
Selanjutnya kita bandingkan “rxy” dengan “r tabel” (rt). Seperti
diketahui rxy yang diperoleh sebesar 0.353 sedang rt masing-masing
adalah 0.304 dan 0.393; ternyata rxy lebih kecil dari pada rt, baik pada
taraf signifikan 5% maupun pada taraf 1%. Dengan demikian Ha
diterima sedangkan Ho ditolak; hal ini berarti terdapat korelasi antara
variabel X (Pendidikan Agama Islam) dengan variabel Y (Pengamalan
Nilai-nilai Islami Siswa)
D. Keterbatasa Penelitian
Suatu penelitian dianggap baik ditentukan oleh kualitas instrument
dan pengambilan sampel. Adapun keterbatasa-keterbatasan yang
ada dalam penelitian ini adalah:
1. Butir-butir instrument tidak representative mewakili indikator-
indikator yang ada, indikator-indikator tidak representative
mewakili dimensi-dimensi yang ada, dimensi-dimensi tidak
mewakili teori-teori yang ada dari suatu variabel penelitian. Hal ini
terjadi karena peneliti tidak melakukan uji validitas dan reliabilitas
terhadap instrument penelitian.
65

2. Tidak melakukan probability sampling terhadap sampel


terpilih/responden, dan juga tidak menghitung normalitas dan
homogenitasnya.
3. Sebelum menghitung korelasi product moment, tidak dilakukan/
menghitung terlebih dahulu persamaan regresi untuk mengetahui
kelinieran dan keberartiannya.
Demikianlah antara lain keterbatasan-keterbatasan yang ada
dalam penelitian ini. Dan informasi tersebut diharapkan
bermanfaat yntuk perbaikan penelitian sejenis dan
pengembangan penelitian selanjutnya.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hasil penelitian yang penulis lakukan di SMPN 10 Kota Tangerang
Selatan mengenai “hubungan Pendidikan Agama Islam dengan
Pengamalan Nilai-nilai Islami Siswa ”,penulis memperoleh kesimpulan
bahwa Pendidikan Agama Islam mempunyai hubungan dengan Pengamalan
Nilai-nilai Islami Siswa.
Hal tersebut diatas berdasarkan perhitungan menggunakan korelasi
product moment dengan perolehan angka sebesar 0.353 hasil penelitian ini
atas melalui rumus product moment diperoleh indeks korelasinya sebesar
0.353.
Dengan memperhatikan besarnya rxy yaitu 0.353 berarti antara
variabel Pendidikan Agama Islam dengan Pengamalan Nilai-nilai Islami
Siswa terdapat korelasi yang lemah atau rendah.
Setelah kita dapatkan df atau dbnya sebesar 38, ternyat diperoleh “r”
product moment pada taraf signifikan 5% diperoleh “r tabel” (rt) sebesar 0.304
dan pada taraf signifikan 1% diperoleh “r tabel” (rt) sebesar 0.393
Setelah kita bandingkan “rxy” dengan “r tabel” (rt). Seperti diketahui
rxy yang diperoleh sebesar 0.353 sedangkan rt masing-masing adalah 0.304
dan 0.393; ternyata rxy lebih besar dari pada rt, baik pada taraf signifikan 5%
maupun pada taraf signifikan 1%. Dengan demikian Ha diterima sedangkan

66
67

Ho ditolak; hal ini berarti terdapat korelasi antara variable X (Pendidikan


Agama Islam) dengan variable Y (Pengamalan Nilai-nilai Islami Siswa).
Hasil interpretasi yang telah dilakukan diatas telah diperoleh
kesimpulan bahwa Pendidikan Agama Islam memiliki hubungan dengan
Pengamalan Nilai-nilai Islami Siswa. Guna mengetahui seberapa besar
kontribusi variable X dengan variable Y dalam bentuk presentase, terlebih
dahulu kita hitung korelasinya yang disebut dengan koefisien penentuan
(coefficient of determination).

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan,maka penulis
memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Setelah ditemukan hasil bahwa tidak terdapat hubungan yang kuat atau
tinggi pada Hubungan Pendidikan Agama Islam dengan Pengamalan
Nilai-nilai Islami Siswa, disarankan kepada segenap jajaran pekerja dan
pendidik di SMPN 10 Kota Tangerang Selatan; yakni untuk
meningkatkankan pola pendidikan yang telah dilakukan bahkan bisa
ditingkatkan lebih baik lagi; sehingga tujuan yang hendak dicapai dalam
pendidikan dapat terwujud dengan baik.
2. Bagi orang tua untuk dapat mendukung dan membantu pola pendidikan
yang telah dilakukan oleh pihak sekolah dengan turut serta memberikan
pendidikan agama di lingkungan rumah tangga.
3. Bagi peneliti lain yang memiliki minat dengan dunia pendidikan
khususnya untuk kembali meneliti ulang Hubungan Pendidikan Agama
Islam dengan Pengamalan Nilai-nilai Islami Siswa; sehingga dapat
diketahui lebih lanjut pengaruh atau manfaat Pendidikan Agama Islam
dengan Pengamalan Nilai-nilai Islami Siswa.
DAFTAR PUSTAKA

Annahwi, Abdurrahman, Pendidikan Di Rumah, Sekolah Dan Masyarakat,


Jakarta: Gema Insani Press, 1995 cet.1

Arifin , HM., M. Ed., Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2006

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:


Rienika Cipta, 1998

Atammimi, Abuya Syekh Muhammad, iman dan persoalannya, Jakarta: Giliran


Timur, 2002, cet.10,

Daradjat, Zakiah, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2006, cet.6

Daradjat, Zakiyah, dkk, dasar-dasar agama islam, Jakarta, Bulan Bintang, 1996
cet.X

Haryono, Amirul Hadi, Metodologi Penelitian Pendidikan 2, Bandung: Pustaka


Setia, 1999

Hj. Zurinal Z dan Wahdi Sayuti,llmu Pendidikan, Pengantar Dan Dasar-Dasar


Pelaksanaan Pendidikan, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta
Press,2000

Ibrahim, Najib, ikrar amaliah islami, Jakarta: Gema Insani Pres, 1993, cet 1.

Jalaludin, Prof Dr. H. T eologi pendidikan, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2001

Langgulung, Hasan, Manusia Dan Pendidikan,suatu analisa psikologi dan


pendidikan , Jakarta Al-Husa Zikra,1995, cet.3

Nata, Abudi, Akhlak Tasawuf, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997, cet.2

Shaleh, Abdul Rachman, Pendidikan Agama dan Keagamaan, Visi, Misi dan Aksi,
Jakarta: Gemawindu Pancaperkasa,2000, cet.1

Sudjana, Nana, Peneliti Dan Penilaian Pendidikan, Bandung: Sinar Baru, 1989,
cet.1

Sugiono, Prof Dr., metode penelitian pendidikan, Bandung:Alfabeta,2007

Syah, Muhibbin, M,Ed. Pendidikan Dengan Pendekatan Psikologi Baru,


Bandung: Remaja Rosda Karya, 2007

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa, Kamus


Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Depdikbud RI, 1998

68
69

Tirta, Raharja,Prof. Dr., Drs. S. L. La Sulo, Pengantar Pendidikan, Jakarta: Asdi


Mahasatya, 2005 cet.1

Undang-Undang No. 2 Tahun 1989, Tentang Sistem Pendidikan Nasional Dan


Penjelasannya, Semarang: Bina Ilmu, 1989

Yusuf, Syamsu, LN., A Juntika, Nurihsan, Landasan Bimbingan Dan Konseling,


Badung: Rrmaja Rosda Karya

Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1991, cet.2


ANGKET HUBUNGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN NILAI-
NILAI PENGAMALAN SISWA
(Study Kasus di SMPN 10 Kota Tangerang)

Nama :
Kelas :
Jenis kelamin :

A. Petunjuk Pengisian Angket


Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap sesuai dengan keyakinan
dan keadaan diri anda. Pada setiap pertanyaan terdapat lima buah alternative
jawaban. Jawablah pertanyaan dengan memilih salah satu pilihan dengan
memberikan tanda silang (x) pada kolom jawaban yang anda pilih yaitu:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
R : Ragu-ragu
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
Angket terdiri dari 40 pertanyaan yang harus anda jawab. Pilihlah
jawaban yang sesuai dengan diri anda. Semua jawaban adalah benar dan tidak
mempengaruhi nilai anda.

Pernyataan
1. Pendidikan Agma Islam
No Uraian pertanyaan STS TS R S SS
1. Tidak ada Tuhan selain Allah SWT.
2. Manusia diciptakan untuk beribada kepada
Allah SWT.
3. Malam Lailatul qadar adalah malam
diturunkannya Al-qur’an
4. Meyakini kebenaran takdir Allah SWT.
5. Manusia harus saling tolong menolong
6. Rasa persaudaraan / Ukhuah Islamiah sangat
dianjurkan dalam Islam
7. Sabar dapat menolong setiap pekerjaan
8. Jujur sangat diperlukan dalam keadaan apapun
9. Shalat lima waktu tidak boleh ditinggalkan
10. Shalat berjamaah lebih besar pahalanya dari
pada shalat sendiri
11. Shalat dan dzikir dapat membuat hati tenang
12. Shalat tahajud sangat dianjurkan dalam Islam
13. Surat Al-’Alaq adalah wahyu yang pertama di
sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW.
14. Gua hira adalah tempat turunnya wahyu
pertama
15. Masjid yang pertama kali di bangun oleh
Rasulullah adlah Masjid Quba
16. Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi rasul
usia 40 tahun
17. Al-Qur’an hanya untuk orang Arab karena
ditulis dengan Bahasa Arab
18. Bahasa Arab adalah Bahasa Al-Qur’an
19. Bahasa Arab merupakan bahasa yang
diperlukan oleh orang Islam
20. Bahasa Arab pada saat ini sangat diperlukan
2. Pengamalan nilai-nilai islami siswa

No Uraian pertanyaan STS TS R S SS


1. Saya merasa Islam adalah Agama yang benar
2. Saya sering mengucapkan istighfar terutama
jika merasa telah berbuat salah
3. Setiap hari saya membaca Al-Qur’an
4. Saya percaya ada balasan terhadap setiap
perbuatan
5. Saya merasa senang menolong orang lain yang
membutuhkan
6. Saya selalu menjalin persaudaraan dengan
sesama agar tercipta hidup yang harmonis
7. Saya merasa senang karena bersabar dapat
menyelesaikan pekerjaan dengan baik
8. Saya selalu berkata jujur
9. Saya tidak pernah meninggalkan shalat lima
waktu
10. Saya suka sekali shalat berjamaah dan
mengajak teman atau saudara untuk
melakukannya
11. Setelah shalat diri saya merasa tenang dan
tentram
12. Saya tidak pernah melaksanakan shalat tahajud
13. Saya hafal surat-surat pendek dalam Al-Qur’an
14. Saya suka membaca, karena dengan membaca
pengetahuan saya bertambah
15. Saya sangat terpanggil untuk selalu
memperjuangkan Agama Islam
16. Saya selalu berusaha meneladani contoh-contoh
dalam sejarah
17. Saya senang bias mengetahui arti Al-Qur’an
18. Saya merasa bangga dapat mengetahui Bahasa
Arab
19. Dengan Al-Qur’an yang berbahasa Arab
membuat saya ingin mempelajari bahasa Arab
lebih dalam.
20. Menurut saya sarana untuk memahami Al-
Qur’an dengan cara mempelajari bahasa Arab.

Terima kasih atas jawaban yang anda berikan

You might also like