Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Kepuasan keluarga pasien ditentukan oleh pelayanan salah satunya adalah response
time yang cepat dan penanganan yang tepat. Hal ini dapat mengurangi luasnya kerusakan
organ dalam dan juga menekan beban pembiayaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
hubungan response time dengan kepuasan keluarga pada pasien prioritas 2 non trauma di
IGD RSUD Bangil Pasuruan. Desain penelitian ini menggunakan survei analitik dengan
pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah pasien prioritas 2 non trauma yang
didapatkan dengan metode random sampling sebanyak 126 orang. Data dikumpulkan dengan
menggunakan stopwatch untuk response time sedangkan untuk mengetahui kepuasan
keluarga pasien didapatkan dengan memberikan kuesioner. Analisis data menggunakan chi-
square dengan tingkat kemaknaan 95% ɑ (0,05). Hasil penelitian didapatkan sebagian besar
responden response time cepat sebanyak 91 responden (72,2%), sedangkan untuk kepuasan
keluarga pasien prioritas 2 non trauma sebagian besar mengatakan puas 65 responden
(51,6%). Terdapat hubungan yang cukup signifikan anatara response time dengan kepuasan
keluarga pada pasien prioritas 2 non trauma di IGD RSUD Bangil Pasuruan (P 0,016<0,05).
ABSTRAK
Tabel 3. Analisis Chi-Square hubungan response time dengan kepuasan keluarga pasien
tahun 2018.
Lambat 20 15 0 0 35
Total 61 65 0 0 126
bahwa sebagian besar responsnse time dengan kategori puas sebanyak 65 orang
(51,6%), dan hasil perhitungan chi square datang samapai dilakukan penanganan
didapatkan nilai signifikan (Sig.) = 0,016 (Suhartati dkk., 2011). Kurangnya
(p value ≤ 0,05) yang berarti data response time dari perawat triage, baik
dinyatakan signifikan dan H1 diterima, dalam melakukan tindakan
artinya ada hubungan response time pengelompokan pasien berdasarkan berat
dengan kepuasan keluarga pada pasien ringannya kasus pada pasien trauma
prioritas II non trauma di Instalasi Gawat maupun non trauma, harapan hidup dan
Darurat RSUD Bangil Pasuruan. tingkat keberhasilan yang akan dicapai
sesuai dengan standar pelayanan IGD yang
Response Time dimiliki mengakibatkan peningkatan lama
Berdasarkan tabel 2. diketehui response time yang dibutuhkan dalam
bahwa response time di Instalasi Gawat penanganan kasus kegawat daruratan di
Darurat IGD RSUD Bangil Pasuruan IGD. Pada pasien non trauma tertentu
sebagian besar dikategorikan cepat yaitu seperti kegagalan, sistem saraf pusat,
sebanyak 91 responden (72,2%), kardiovaskuler, pernapasan dan
sedangkan 35 responden (27,8%), hipoglikemia dapat menyebabkan
response time nya lambat dikarenakan kematian dalam waktu singkat antara 4-6
berbagai macam faktor seperti, menit. Untuk itu dibutuhkan waktu yang
ketersediian stretcher, alat atau obat- relatif lebih cepat dalam melakukan
obatan dan beban kerja. Dari penelitian pertolongan untuk mencegah kematian
iIni menunjukan bahwa tenaga kesehatan biologis jika otak kekurangan oksigen
yang ada di IGD melakukan tindakan dalam 8-10 menit, seperti pada kasus
sesuai dengan standar Depkes RI yaitu obstruksi total jalan napas dan henti
response time ≤5 menit. Hasil penelitian jantung (Musliha, 2010). Sistem
ini sejalan dengan penelitian sebelumnya manajemen yang baik ini mendukung
yang dilakukan oleh Hermawan D pisu Kepmenkes RI No. 856 tahun 2009
(2015) dengan hasil sebanyak 37 orang tentang Standar IGD Rumah Sakit yang
(61%) merasakan respon time cepat dan menyatakan bahwa kecepatan dan
sebanyak 23 (38,3%) merasa puas ketepatan pertolongan yang diberikan pada
terhadap pelayanan yang diberikan, ada pasien yang datang ke IGD memerlukan
hubungan response time dengan kepuasan standar sesuai dengan kompetensi dan
pasien. Penelitian lain yang dilakukan oleh kemampuannya sehingga dapat menjamin
Nur Dahliana (2015 dengan hasil suatu penanganan gawat darurat dengan
penelitian menunjukan bahwa jenis kasus response time yang cepat dan penanganan
trauma memiliki waktu tanggap kategori yang tepat. Hal ini dapat dicapai dengan
cepat sebanyak 16 (35,6%) dan non trauma meningkatkan sarana, prasarana, sumber
11 (24,4%). P =( 0,038) ada hubungan daya manusia dan manajemen IGD rumah
antara waktu tanggap perawat pada sakit sesuai standar. Pada tahun 2010,
penanganan pasien dengan jenis kasus Depkes RI juga mengatakan salah satu
trauma lebih cepat dibandingkan pasien prinsip umum pelayanan IGD di RS adalah
non trauma. response time, dimana pasien gawat
Response time atau waktu darurat harus ditangani paling lama 5
tanggap merupakan kecepatan dalam (lima) menit setelah sampai di IGD.
penanganan pasien, dihitung sejak pasien Pendapat Moenir (2008), yang menyatakan
beberapa faktor yang penting guna tercipta Dimana tenaga kesehatan memberikan
dan terwujudnya pelaksanaan pelayananan tindakan sesuai dengan faktor faktor yang
secara efektif yaitu terdiri dari faktor mempengaruhi kepuasan keluarga seperti
kesadaran, faktor aturan, faktor organisasi, kinerja, pelayanan, lokasi yang strategis,
faktor pendapatan, faktor kemampuan dan fasilitas, komunikasi dan kualitas produk
keterampilan, serta faktor sarana atau jasa yang di berikan kepada keluarga
pelayanan. pasien. Beberapa penelitian sebelum nya
Response time oleh tenaga yang sejalan dengan penelitian ini diantara
kesehatan yang diketagorikan cepat yaitu nya yaitu, penelitian yang di lakukan oleh
dapat dipengaruhi oleh aturan yang ada di Dwi Retnaningsih (2017) Kepuasan
Instalasi Gawat Darurat RSUD Bangil keluarga paasien di ruang ICU hasil sangat
Pasuruan, dimana diberlakukannya aturan signifikan p=(0.000) kualitas pelayanan
di RSUD Bangil Pasuruan untuk melayani keperawatan sebagian besar 24 (75%)
pasien dengan kesesuaian dimulai dari responden mengatakan baik dan kepuasan
penerimaan pasien dari pertama kali kluarga pasien sebagian besar sebanyak 16
datang sampai mendapatkan pelayanan, (50%) responden mengatak puas.
pelayanan dibentuk berdasarkan 5 prinsip Penelitian selanjutnya yaitu dilakukan oleh
service quality yaitu kecepatan, ketepatan, Melkiro S.Y.B (2018) hasil dinyatakan
keamanan, keramahan dan kenyamanan sangat signifikan dimana p=0,000 terdapat
layanan, sehingga dari peran perawat yang hubungan komunikasi terapeutik perawat
advokat kepada pasien dan penanganan dengan kepuasan keluarga di SLB Bhakti
yang cepat, tepat, nyaman serta keramahan Luhur Malang.
perawat kepada pasien akan menimbulkan Kepuasan pasien dan keluarga
tingkat kepercayaan keluarga pasien. tergantung pada kualitas pelayanan. Suatu
Sesuai dengan setandar yang ada dan pelayanan dikatakan baik oleh pasien
manajemen keperawatan untuk maupun keluarga ditentukan oleh
meningkatkan mutu rumah sakit dan kenyataan apakah jasa yang diberikan bisa
kualitas pelayanan yang ada di IGD, selain memenuhi kebutuhan pasien atau keluarga
dari 5 prinsip diatas sarana prasarana juga pasien dengan menggunakan persepsi
dapat menunjang pelayanan yang ada di tentang pelayanan yang diterima
IGD RSUD Bangil Pasuruan. memuaskan atau mengecewakan juga
termasuk lamanya waktu pelayanan
Kepuasan Keluarga Pasien (Adhyty0, 2013). Kepuasan dimulai dari
Berdasarkan tabel 2. diketehui penerimaan pasien dari pertama kali
bahwa kepuasan keluarga pada pasien datang sampai mendapatkan pelayanan,
prioritas II non trauma di Instalasi Gawat pelayanan dibentuk berdasarkan 5 prinsip
Darurat RSUD Bangil Pasuruan setengah service quality yaitu kecepatan, ketepatan,
responden dikategorikan puas sebanyak 65 keamanan, keramahan dan kenyamanan
responden (51,6%) dan setengahnya sangat layanan (Anjaryani 2009 dalam Adhytyo
puas sebanyak 61 responden (48,4%). & Mulyaningsih 2013).
Kategori ini menunjukan bahwa kepuasan Selain itu juga kepuasan keluarga
kluarga pasien dikatakan semuanya puas, maupun pasien merupakan salah satu
dengan tindakan yang di berikan oleh aspek terpenting dalam menejemen rumah
tenaga kesehatan yang ada di IGD. sakit, dimana jasa yang kita berikan sesuai
dengan keinginan keluarga maupun pasien. (2015) juga membuktikan bahwa ada
Semua ini akan memberikan dampak hubungan antara response time dengan
positif bagi tenaga kesehatan dan juga kepuasan keluarga pasien gawat darurat (p
rumah sakit, pasien yang puas dengan = 0,017).
pelayanan IGD apabila semua itu sesuai Upaya memberikan pelayanan
dengan apa yang mereka harapkan dan agar bisa memberikan kepuasan pasien
inginkan dari pelayanan tersebut. Dari khususnya pelayanan gawat darurat dapat
hasil penelitian yang dilakukan oleh dinilai dari kemampuan perawat dalam hal
peneliti pasien mengatakan puas dan responsiveness (cepat tanggap), reliability
sangat puas dari pelayanan IGD yang (pelayanan tepat waktu), assurance (sikap
mereka dapatkan, kenapa karena mereka dalam memberikan pelayanan), emphaty
mendapatkan pelayanan sesuai dengan (kepedulian dan perhatian dalam
harapan mereka, dimana tenaga kesehatan memberikan pelayanan) dan tangible
memberikan pelayanan sesuai dengan (mutu jasa pelayanan) dari perawat kepada
standar yang terbaik untuk konsumen agar pasien (Muninjaya 2011).
konsumen tidak beranggapan bahwa Waktu tanggap gawat darurat
rumah sakit tersebut tidak sesua dengan merupakan gabungan dari waktu tanggap
standar pelayanan yang ada di tambah lagi saat pasien tiba di depan pintu rumah sakit
RSUD Bangil merupakan rumah sakit sampai mendapat respon dari petugas
rujukan yang menyediakan BPJS, maka Instalasi Gawat Darurat (response time)
dari itu haruslah tenaga kesehatan dengan waktu pelayanan yang diperlukan
memberikan pelayanan yang optimal agar sampai selesai proses penanganan gawat
terpenuhinya harapan keluarga maupun darurat (Haryatun dan Sudaryanto, 2008).
pasien. Menurut Nusantara (2005), faktor-faktor
yang mempengaruhi kepuasan, antara lain
Hubungan Response Time dengan faktor psikologis, faktor demografi dan
Kepuasan Kelurga Pasien faktor geografis. Faktor psikologis
Berdasarka tabel 3. didapatkan meliputi manfaat yang diharapkan dan
nilai p=0,016, yang berati ada hubungan persepsi atau pemahaman terhadap produk
anatar responsse time dengan kepuasan atau pelayanan yang diberikan yaitu
kluarga pada pasien prioritas II non pelayanan petugas rumah sakit terhadap
trauma di IGD RSUD Bangil Pasuruan. pasien. Faktor demografi lebih menitik
Hasil penelitian ini sejalan dengan beratkan pada keadaan populasi statistik
penelitian yang dilakukan oleh Eko manusia, diantaranya jenis kelamin, umur,
Widodo (2015) dimana di peroleh p pendidikan, pekarjaan dan status
=0,042 yang berarti ada hubungan antara perkawinan, cara pembayaran, jenis
response time perawat dalam memberikan penyakit serta karakteristik lainnya. Faktor
pelayanan dengan kepuasan pelanggan di geografis lebih menekankan pada lokasi
IGD. Penelitian lain yang di lakukan oleh tempat penggunaan jasa pelayanan.
Mario Alan Rembet (2015) menunjukkan Berdasarkan teori tersebut,
bahwa ada hubungan antara response time responsiveness memberikan dampak bagi
perawat dengan tingkat kepercayaan kepuasan pelanggan. Responsiveness
keluarga pasien pada triage kuning (p = dalam pelayanan di IGD mencakup dua
0,008). Penelitian Dewi Efasusanti Purba hal yaitu response time pada saat pasien
datang dan waktu pelayanan sampai 2) Kepuasan keluarg pasien pada pasien
selesai proses pelayanan di IGD (Haryatun priotitas 2 di IGD RSUD Bangil
dan Sudaryanto, 2008). Ketepatan dalam Pasuruan dikategorikan puas.
memberikan pelayanan kesehatan 3) Terdapat hubungan response time
merupakan tanggug jawab dari kinerja dengan kepuasan keluarga pada pasien
petugas kesehatan itu sendiri yang di prioritas II non trauma di IGD RSUD
dalamnya menyangkut perencanaan Bangil Pasuruan.
kesehatan, yakni identifikasi masalah,
penetapan prioritas masalah kesehatan, DAFTAR PUSTAKA
menetapkan tujuan, rencana kerja atau
Alamsyiah, Dedi. 2012. Manajemen
rumusan kegiatan, menetapkan sasaran,
Pelayanan Kesehatan. Yogyakarta:
susunan organisasi, rencana kegiatan, dan
Nuha Medika
evaluasi (Alamsyiah, 2012).
Mengenai tingkat korelasi yang Departement Kesehatan RI. 2009.
rendah dapat disebakan oleh beberapa Petunjuk teknis penggunaan DAK
faktor seperti saat pasien datang petugas bidang kesehatan. Jakarta:
kesehatan sedang berada diruang tindakan Departement Kesehatan.
sehingga pasien menunggu hingga petugas
kesehatan datang keruang triage dan Dewi Efasusanti Purba Dkk,2015,
mengambilkan stretcher, lain halnya Hubungan Response Time Dengan
dengan karakteristik pasien yang datang Kepuasan Keluarga Pasien Gawat
pada, sore dan malam hari tidak semua Darurat pada Triase Merah di IGD
pasien p2 keadaan nya saama keadaan Rsup Prof. Dr. R. D. Kandou
pasien berbeda sehingga kecepatan bukan Manado: Program Studi Ilmu
merupakan hal utama yang diinginkan, Keperawatan Fakultas Kedokteran
namun keramahan dan kemampuan Universitas Sam Ratulangi Manado.
profesional petugas di IGD dalam
memberikan pelayanan dan kesempatan Eko Widodo.2015, Hubungan response
untuk berinteraksi/berdiskusi menjadi time perawat dalam memberikan
faktor yang diharapkan pasien. Faktor lain pelayanan dengan kepuasan
yang tidak bisa dikesampingkan adalah pelanggan di IGD RS. panti waluyo
budaya masyarakat. Mayoritas pasien di surakarta, program study s1-
IGD RSUD Bangil adalah penduduk keperawatan, stikes kusuma husada:
Madura dengan pendidikan yang rendah surakarta.
dan pengetahuan mengenai kesehatan
Hadi, Sutrisno. 2014. Penelitian Research.
sangat minim/terbatas, sehingga jika kita
Yogyakarta: BPFE.
tidak berkomunikasi dengan baik akan
berpengaruh kepada kepuasan keluarga Hermawan D pisu,dkk, 2015, Hubungan
pasien. Respons Time Perawat dengan
Kepuasan Pasien di Instalasi Gawat
KESIMPULAN Darurat Rsup Prof. Dr. R. D.
1) Response time pasien di IGD RSUD Kandou Manado, Kandou Manado:
Bangil Pasuruan sebagian besar Program Studi Ilmu Keperawatan
dikategorikan cepat yaitu ≤5 menit.
Fakultas Kedokteran Universitas Moenir. 2008. Manajemen Pelayanan Umum
Sam Ratulangi Manado. di Indonesia. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Igede.2012. Hubungan persepsi pasien
tentang perawat IGD RSUD wates Musliha.2010. Keperawatan Gawat
kulon Progo yogyakarta dengan Darurat. Nuha Medika : Yogyakarta.
kecemasan pasien di ruang IGD
RSUD wates kulon Progo. Suhartati, et al. 2011. Standar Pelayanan
Yogyakarta: Program Studi S1 Keperawatan Gawat Darurat di
keperawatan : Universitas Respati Rumah Sakit. Jakarta: Direktorat
Yogyakarta. Bina Pelayanan Keperawatan dan
Keteknisan Medik Direk
Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia.2011.Standar Pelayanan Suryani.2010. Keperawatan Gawat
Keperawatan Gawat Darurat di RS. Darurat. Online available:
Jakarta: Kementrian Kesehatan (http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/5
Republik Indonesia. FIKESS1KEPERAWATAN/101
0712012/BAB%20I.pdf). Diaskes
Kurniasari, Regina.2016. Analisis tanggal 3 Desember 2015.
Hubungan Pelayanan dengan
Kepuasan Pasien (Studi di IGD Sutawijaya, R. B. 2009. Gawat Darurat
Rumah Sakit Sido Waras). Panduan Kesehatan Wajib Di
Universitas Airlangga. Rumah Anda . Yogyakarta : Aulia
Publishing.
Mario alan rembet.,dkk, 2015, Hubungan
response time dengan tingkat Wa Ode, dkk.2012. Faktor-Faktor Yang
kepercayaan keluarga pasien pada Berhubungan Dengan Ketepatan
triase kuning (urgent) di IGD RSU Waktu Tanggap Penanganan Kasus
GMIM kalooran amurang,: Program Pada Response Time I Di Instalasi
Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Gawat Darurat Bedah dan Non
Kedokteran : Universitas Sam Bedah RSUD Dr.Wahidin
Ratulangi Manado. e –jurnal Sudirohusodo
keperawatan (e-Kp) volume 3 nomor http://pasca.unhas.ac.id.pdf. Diakses
2, september 2015. 12 Januari 2014